Mata kuliah ini membahas tentang pengertian dan teknologi pasca panen, meliputi 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Penilaian didasarkan pada kuis, UTS, dan presentasi. Perkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta membahas berbagai topik seperti kerusakan hasil pertanian dan penanganan pasca panen berbagai komoditas.
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan teknologi pengolahan dan mutu pangan, khususnya mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan, jenis-jenis kerusakan, serta teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas pangan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Dibahas pula mengenai pengolahan pangan dengan berbagai metode seperti pengguna
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Mata kuliah ini membahas tentang pengertian dan teknologi pasca panen, meliputi 2 SKS teori dan 1 SKS praktikum. Penilaian didasarkan pada kuis, UTS, dan presentasi. Perkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi serta membahas berbagai topik seperti kerusakan hasil pertanian dan penanganan pasca panen berbagai komoditas.
perubahan fisik dan kimia pada pematangan buahagronomy
Tiga perubahan utama yang terjadi pada buah selama pematangan dan penyimpanan adalah perubahan kimiawi, perubahan fisik, dan perubahan rasa. Perubahan kimiawi meliputi peningkatan gula dan penurunan asam, serta sintesis protein dan degradasi klorofil. Perubahan fisik termasuk perubahan warna, tekstur, dan berat. Perubahan rasa disebabkan oleh rasio gula dan asam serta produk aroma.
1. Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip dan teknologi pengolahan dan mutu pangan, khususnya mengenai faktor-faktor penyebab kerusakan bahan pangan, jenis-jenis kerusakan, serta teknik penanganan pasca panen beberapa komoditas pangan seperti serealia, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.
2. Dibahas pula mengenai pengolahan pangan dengan berbagai metode seperti pengguna
Teknologi produksi tanaman hortikultura – fahrurrozi (2017)
Pasca Panen Tanaman Hortikultura
1. Dokumen ini membahas tentang teknologi produksi tanaman hortikultura khususnya tahap pasca panen yang meliputi penanganan, perawatan, dan pengemasan hasil panen untuk mempertahankan kualitas dan daya tahan produk hingga sampai konsumen.
2. Tahap pasca panen sangat penting untuk mengurangi kerugian pas
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit pascapanen pada pisang, seperti bercak daun, lasiodiplodia theobromae, colletrichum musae, dan layu bakteri.
2. Beberapa penyakit tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan pembusukan pada buah pisang.
3. Untuk pengendaliannya dilakukan sanitasi, pengolahan yang baik, dan penggunaan fungis
Dokumen tersebut membahas manfaat biokimia dalam bidang pertanian, seperti memahami proses yang terjadi di dalam sel, mengatur gizi, mempelajari mekanisme kerja pestisida, dan meningkatkan kualitas produk pertanian melalui rekayasa genetika. Biokimia juga berperan dalam menanggulangi kerusakan lingkungan akibat pupuk kimia melalui penggunaan pupuk hayati.
Tugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
Kelompok 4 membahas tentang precooling, yaitu pendinginan cepat komoditi setelah panen sebelum disimpan. Tujuannya adalah mempertahankan kualitas, meminimalkan beban pendinginan, dan memungkinkan penyimpanan lebih lama. Metode precooling meliputi pendinginan ruangan, udara dingin, hydrocooling, vacuum cooling, dan kombinasinya. Contoh penerapannya adalah hydrocooling rebung dan vacuum cooling untuk kubis dan mustard.
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi susut berat komoditi hasil pertanian seperti buah, sayuran, dan serelia selama penyimpanan. Berbagai perlakuan disimakan seperti suhu penyimpanan, keadaan permukaan, dan kondisi penyimpanan. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu dingin dan penyimpanan dalam wadah tertutup dapat meminimalkan susut berat selama penyimpanan.
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranPecinta Satuhati
Makalah ini membahas proses penanganan, penyimpanan, dan pengolahan buah-buahan dan sayuran pasca panen untuk mempertahankan kualitas, termasuk metode pengemasan dan penyimpanan dengan suhu rendah. Tujuannya adalah memperpanjang umur simpan serta meminimalisir kerusakan produk segar. Berbagai teknologi seperti atmosfir termodifikasi dan penyimpanan hipobarik diterapkan untuk memperlambat proses metabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia hasil pertanian (KHP), yang mencakup sifat kimia bahan hasil pertanian seperti air, karbohidrat, lemak, protein, dan proses perubahan zat-zat tersebut dalam pengolahan dan penyimpanan. Tujuan mempelajari KHP antara lain untuk memahami sifat bahan, pengaruhnya terhadap kualitas, dan teknologi pengolahan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas karakteristik fisik dan kimia bahan hasil pertanian. Karakteristik fisik mencakup densitas, bentuk, tekstur, warna, dan sifat termal. Karakteristik kimia meliputi kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Dokumen juga membahas sifat hidrasi seperti kadar air, aktivitas air, dan respirasi buah-buahan.
Persilangan tomat dilakukan untuk mendapatkan varietas baru, potensi hasil tinggi, umur panen relatif pendek, daya simpan lama, dan toleran terhadap penyakit layu bakteri
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit pascapanen pada pisang, seperti bercak daun, lasiodiplodia theobromae, colletrichum musae, dan layu bakteri.
2. Beberapa penyakit tersebut dapat menyebabkan kerusakan dan pembusukan pada buah pisang.
3. Untuk pengendaliannya dilakukan sanitasi, pengolahan yang baik, dan penggunaan fungis
Dokumen tersebut membahas manfaat biokimia dalam bidang pertanian, seperti memahami proses yang terjadi di dalam sel, mengatur gizi, mempelajari mekanisme kerja pestisida, dan meningkatkan kualitas produk pertanian melalui rekayasa genetika. Biokimia juga berperan dalam menanggulangi kerusakan lingkungan akibat pupuk kimia melalui penggunaan pupuk hayati.
Tugas ini membahas tentang panen dan fisiologi lepas panen pada tanaman. Pembahasan meliputi pengertian panen, penentuan waktu panen, cara panen, perubahan setelah panen, dan penanganan pasca panen. Tujuannya adalah mempelajari proses dan teknik yang tepat dalam menangani hasil panen agar mutunya terjaga hingga konsumsi."
Kelompok 4 membahas tentang precooling, yaitu pendinginan cepat komoditi setelah panen sebelum disimpan. Tujuannya adalah mempertahankan kualitas, meminimalkan beban pendinginan, dan memungkinkan penyimpanan lebih lama. Metode precooling meliputi pendinginan ruangan, udara dingin, hydrocooling, vacuum cooling, dan kombinasinya. Contoh penerapannya adalah hydrocooling rebung dan vacuum cooling untuk kubis dan mustard.
Dokumen tersebut membahas teknik persilangan buatan pada tanaman. Ada beberapa jenis persilangan yang dibedakan berdasarkan kerabatannya, seperti intravarietas, intervarietas, interspesifik, dan intergenerik. Faktor penting dalam persilangan antara lain pemilihan tetua, pengetahuan tentang organ reproduksi tanaman, dan waktu tanaman berbunga. Teknik dasar persilangan mencakup persiapan, kastrasi, emaskulasi, isolasi, pengump
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi susut berat komoditi hasil pertanian seperti buah, sayuran, dan serelia selama penyimpanan. Berbagai perlakuan disimakan seperti suhu penyimpanan, keadaan permukaan, dan kondisi penyimpanan. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu dingin dan penyimpanan dalam wadah tertutup dapat meminimalkan susut berat selama penyimpanan.
This document discusses post-harvest systems and factors that affect post-harvest changes in crops. It notes that post-harvest losses can be caused by improper drying, threshing, sorting, grading, packing, and storage practices. New technologies like harvesting machinery, conveyor belts, automated sorting and packaging stations, and walk-in coolers can help reduce post-harvest losses. The document provides examples of post-harvest changes that occur in crops and outlines steps that can be taken to minimize post-harvest losses.
Proses penanganan, penyimpanan dan pengolahan buah buahan dan sayuranPecinta Satuhati
Makalah ini membahas proses penanganan, penyimpanan, dan pengolahan buah-buahan dan sayuran pasca panen untuk mempertahankan kualitas, termasuk metode pengemasan dan penyimpanan dengan suhu rendah. Tujuannya adalah memperpanjang umur simpan serta meminimalisir kerusakan produk segar. Berbagai teknologi seperti atmosfir termodifikasi dan penyimpanan hipobarik diterapkan untuk memperlambat proses metabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang kimia hasil pertanian (KHP), yang mencakup sifat kimia bahan hasil pertanian seperti air, karbohidrat, lemak, protein, dan proses perubahan zat-zat tersebut dalam pengolahan dan penyimpanan. Tujuan mempelajari KHP antara lain untuk memahami sifat bahan, pengaruhnya terhadap kualitas, dan teknologi pengolahan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis kerusakan yang dapat terjadi pada buah dan sayuran pasca panen, yaitu kerusakan fisik, mekanis, mikrobiologis, biologis, dan kimia. Dokumen tersebut juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kerusakan, langkah-langkah pencegahan, serta kondisi penyimpanan yang optimal untuk meminimalkan kerusakan pada berbagai jenis buah dan sayuran.
Space and place – two aspects of the human landscape relationship-2007iswoyo
some of the key theories of landscape experience and empirical research related to those theories.
They are grouped around three concepts: First, we survey theories dealing with landscapes perceived
as a physical space, covering topics such as environmental preference and the evolutionary
basis of the psychological processes through which preferences arise. Secondly, we summarize some
of the theories dealing with landscape perceived as place. Here we discuss concepts such as “sense of
place” and “place identity”.We emphasize that place identity is a particular element contributing to
sense of place.Thirdly, we discuss theory and research concerning the role of landscapes for psychological
restoration, which bridges the approaches that treat landscape as space and those which treat
it as place. In the conclusion, we provide some suggestions for further integrative work.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh suhu terhadap metabolisme jaringan hidup pada bahan pangan. Suhu optimum diperlukan untuk metabolisme, dan pendinginan dapat memperlambat metabolisme sehingga memperpanjang masa simpan bahan pangan. Pendinginan menghambat pertumbuhan mikroba tanpa membunuhnya, sehingga dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan segar.
Dokumen tersebut membahas tentang ekstraksi kasar tanin dari daun salam dengan tujuan mengidentifikasi senyawa tanin yang terkandung. Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi pelarut etanol karena mampu memperoleh ekstrak dengan kadar tanin tertinggi yakni 82,7%. Tanin yang terisolasi dari ekstrak etanol adalah tanin terkondensasi jenis prodelfinidin.
This document outlines reading strategies that will be used in an online course. It defines reading strategies as how readers make meaning from text, understand messages, evaluate information, and comprehend how it relates to the real world. Specific strategies that will be taught include identifying purpose, previewing, predicting, asking questions, checking predictions, connecting to background knowledge, summarizing, relating different parts of text, and rereading. Each strategy is then defined in more detail.
This document discusses warehousing and warehouse operations. It defines a warehouse as a location for receiving, storing, and shipping goods. Warehouses serve several purposes like ensuring continuous supply, adjusting production and consumption, and providing protection. The document outlines different types of warehouses like public, private, bonded, and cold storage warehouses. It also describes key warehouse operations like receiving, storage, order picking, and shipping. Finally, it discusses factors that influence effective warehouse use such as stock location, cube utilization, order picking, and physical control/security.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang karakteristik zat khususnya perubahan fisika. Materi akan diajarkan melalui observasi dan diskusi serta model pembelajaran kooperatif. Siswa akan belajar untuk mengidentifikasi ciri perubahan fisika dan kimia serta melakukan percobaan terkait perubahan materi berdasarkan sifat fisika.
Laporan praktikum pengetahuan bahan pangan membahas percobaan terhadap beberapa buah dan sayur. Percobaan meliputi pengamatan sifat fisik, edible portion, sifat kimia, pengaruh etilen, pelilinan, dan cara pengupasan. Tujuannya adalah mengetahui tingkat kematangan, kandungan yang dapat dimakan, sifat kimia, pengaruh etilen terhadap pematangan, memperpanjang umur simpan, serta cara mengupas buah
Dokumen tersebut membahas kerusakan mikrobiologis pada produk pangan nabati seperti sayuran, buah-buahan, dan tepung. Jenis-jenis kerusakan yang disebutkan meliputi busuk lunak bakteri, busuk kapang abu-abu, busuk lunak Rhizopus, anthracnose, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerusakan mikrobiologis adalah nutrisi, waktu, suhu, pH, ketersediaan oksigen
Kerusakan bahan pangan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti mikroorganisme, serangga, aktivitas enzim, dan kerusakan fisik. Jenis kerusakan mencakup kerusakan mikrobiologis, mekanis, fisik, biologis, dan kimia. Faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, oksigen, dan nutrisi mempengaruhi laju kerusakan.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis dan faktor penyebab kerusakan bahan pangan. Kerusakan bahan pangan dapat terjadi akibat faktor mikrobiologi, mekanik, fisik, biologi, dan kimia. Faktor-faktor seperti aktivitas air, pH, zat gizi, suhu penyimpanan, dan perlakuan fisik dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme dan menyebabkan kerusakan pada bahan pangan.
Kajian asap cair sebagai pengawet pada buah panenan (Asap cair)Nining Nuraida
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Kajian ini membahas pemanfaatan asap cair tempurung kelapa untuk memperpanjang masa simpan buah-buahan dengan menguraikan perubahan fisiologi dan penanganan pasca panen buah-buahan.
2. Asap cair diproduksi dari proses pirolisis kayu atau tempurung kelapa yang kemudian diolah lebih lanjut dengan destilasi dan penyaringan untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bahan pen
2 bahan ajar karakteristik bahan-pangan-hasil-pertanian (1)GhufronFisheries
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan pendahuluan tentang karakteristik bahan pangan hasil pertanian. Tujuannya antara lain memberikan keseragaman pada komoditas hasil pertanian, menyederhanakan komoditas, dan memudahkan penyimpanan. Dibahas pula karakteristik agronomis, fisiologis, dan gizi dari bahan pangan tersebut.
Modul ini membahas tentang kualitas buah dan sayuran yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu penampilan, rasa, dan kandungan nutrisi. Faktor-faktor seperti varietas, iklim, dan penanganan pascapanen dapat mempengaruhi ketiga komponen tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas antara lain dengan memilih varietas dan teknik budidaya yang tepat serta penanganan yang baik setelah
Dokumen tersebut membahas mengenai pengolahan dan pengawetan bahan pangan untuk memperpanjang masa simpannya sehingga kerusakan yang disebabkan oleh faktor fisik, kimia, dan mikrobiologi dapat dicegah. Bahan pangan umumnya diolah dan diolah untuk mengubah bentuk aslinya agar tahan lama. Karbohidrat merupakan komponen utama bahan pangan yang terdiri dari berbagai jenis seperti monosakarida, dis
Penyimpanan dan Pengolahan Bahan Setengah Jadi Kacang-KacanganLaila Fitri
1. Kacang-kacangan merupakan sumber protein penting dalam makanan penduduk Indonesia seperti kacang kedelai, kacang merah, dan kacang tanah.
2. Faktor seperti suhu dan kadar air berpengaruh besar terhadap kualitas kacang selama penyimpanan karena dapat memengaruhi perubahan biokimia dan pertumbuhan mikroorganisme.
3. Kerusakan utama selama penyimpanan adalah respirasi yang menghasilkan sen
2. Fase pertumbuhan-perkembangan
1. Fase embrionis
2. Fase juvenil
3. Fase produktif – remaja
4. Fase produktif – dewasa
5. Fase senil
Matang Fisiologis
4. Deskripsi Umum Hasil Pertanian
• Dalam bidang pertanian istilah pasca panen diartikan sebagai
tindakan atau perlakuan pada hasil pertanian setelah panen
sampai komoditas berada di tangan konsumen.
6. Pertimbangan Penanganan Pangan setelah
Panen
Prinsip:
• Pangan hasil pertanian merupakan benda hidup :
proses metabolisme tetap terjadi → mudah rusak
• Teknologi penanganan pasca panen yang rendah
menyebabkan kerusakan → penyusutan
Penanganan pasca panen
7. A. Sifat Fisik Hasil Pertanian
Perishabel, yaitu mudah busuk dan rusak
Voluminous, yaitu hasil pertanian yang tidak berat membutuhkan
ruang atau tempat yang cukup besar, misalnya padi
Sifat-sifat Hasil Pertanian
Bulky, mengambil banyak tempat sehingga sulit untuk
dipindahkan karena berat dan sifat fisiknya agak kaku.
8. Perubahan fisik pada proses pematangan
Selama proses pematangan akan terjadi perubahan
pada tekstur , warna, dan bentuk komuditas
Tekstur : keras lunak
Perubahan pati menjadi gula sederhana
Ex : pisang
9. • Perubahan warna
– Dari hijau menjadi kuning atau merah
– Ex : rambutan, nenas, pepaya, dll
• Perubahan bentuk
Buah nangka / durian (duri
pada buah berubah)
Pisang (sisi pisang berubah)
10. B. Sifat Biologi Hasil Pertanian
• Perbedaan bentuk selnya.
• Setiap tanaman mempunyai bentuk sel yang berbeda-beda
dengan komoditi lain.
• Dinding sel primer terdiri dari beberapa komponen yaitu
selulosa, hemiselulosa, pectin, lignin, protein dan lemak.
Penyusun dinding sel
11. C. Sifat Kimia Hasil Pertanian
KIMIA :
KARBOHIDRAT
PIGMEN
ASAM ORGANIK
FENOL
Kimia hasil pertanian melihat susunan kimia, struktur,
dan sifat-sifat alami dari hasil pertanian dan mempelajari
perubahan yang terjadi pada hasil pertanian tersebut
12. KARBOHIDRAT
• Pada umumnya 75% bahan kering hasil
tanaman adalah kabohidrat.
• Karbohidrat total berupa gula sederhana,
polisakarida seperti pati, selulosa, dan
hemiselulosa serta pektin
13. Gula sederhana
• Seperti sukrosa dan gula reduksi
(fruktosa dan glukosa)
• Buah-buahan dan sayuran mengandung
lebih banyak gula reduksi dari pada
sukrosa
14. Perubahan karbohidrat pada buah
1. Buah dengan kandungan pati tinggi
Setelah panen, kandungan pati akan mengalami penurunan
15.
16. 2. Buah dengan kandungan pati rendah
tidak terjadi perubahan karbohidrat setelah dipanen
17. 3. Sayuran dengan kandungan pati tinggi
Jika dipanen sebelum masak, maka pati tidak akan bertambah
banyak setelah dipanen. Bila dipanen dalam keadaan masak
maka pati akan bertambah
18. • Kelompok umbi-umbian
– Banyak mengandung pati dan setelah panen
penurunan pati berjalan lambat
19. Buah-buah dapat dibagi dalam 2 kelompok :
a) Buah yang tidak dapat melanjutkan proses pemasakan bila
telah terlepas dari pohon ( contoh : jeruk, anggur, leci,
nenas, delima, stroberi)
b) Buah yang dapat dipanen pada fase matang dan selanjutnya
proses pemasakan berlangsung setelah lepas dari pohon (
contoh: apel, alpukat, pisang, jambu, mangga, pepaya, pir).
20. • Pigmen utama pada jaringan tanaman adalah
klorofil, antosianin, dan karotenoid
• Macam dan jumlah pigmen pada jaringan
tanaman tergantung pada spesies, varietas,
derajat kematangan, tempat tumbuh, dll
• Banyaknya sintesis pigmen dan pemecahannya
pada buah-buahan dan sayuran dipengaruhi
oleh kondisi penyimpanan
PIGMEN
21. Faktor yang mempengaruhi
pembentukan pigmen
• Suhu
pada pembentukan likopen, bila suhu naik maka
pembentukan pigmen juga akan naik
• Cahaya
berperan penting pada pembentukan pigmen
klorofil, antosianin, dan karotenoid. Diperlukan
dalam jumlah kecil. Pembentukan karotenoid dapat
disintesa walaupun tidak ada sinar pigmen
• Karbohidrat
Merupakan bahan mentah dalam sintesa pigmen
22. • Dalam jumlah besar terdiri dari asam sitrat, malat, oxalat,
tartarat, quinat, dan shikimat
• Asam yang paling banyak tedapat pada tanaman adalah
sitrat dan malat (3%)
Asam Organik
23. Kandungan asam organik dalam bahan hanya
sekitar 2% dari berat basah
Pada buah-buahan klimakterik, asam organik
akan menurun jumlahnya setelah proses
klimakterik terjadi
Pada buah non klimakterik penurunan asam
organik berlangsung perlahan-lahan
24. Apabila buah menjadi matang,
kandungan gula akan meningkat
dan asam menurun (klimakterik)
25. • Asam amino tirosin,
katekol, dan asam
kafeat
Senyawa
fenol
sederhana
• Antosianin, lignin,
dan tanin
Senyawa
fenol
komplex
FENOL
26. Peran Senyawa Fenol
• Pada pertumbuhan jaringan tanaman
• Pada pembentukan etilen
• Pada kehidupan sehari-hari berperan dalam
reaksi browning.
27. Macam Kerusakan Produk Pasca Panen
1. Kerusakan fisiologis
2. Kerusakan oleh hama dan penyakit
3. Kerusakan mekanis
28. 1. Kerusakan fisiologis
Kerusakan Fisiologis adalah: Kerusakan jaringan yg bukan akibat
serangan patogen atau kerusakan mekanis.
Ini dapat berkembang krn perubahan metabolisme sbg respon thd
lingk. yg kurang menguntungkan (suhu)
29. 2. Kerusakan oleh hama dan penyakit
• Terdapat luka bekas gigitan / tusukan oleh hama
• Terdapat gejala penyakit akibat fungi dan bakteri;
ditandai oleh ada mesilium, ada lendir, ada bau
busuk, ada warna yang berbeda dengan yang sehat
30. 3. Kerusakan akibat tekanan (Mekanik)
• Tekanan dapat terjadi pada proses
penanganan pascapanen, antara lain: saat
sortasi, grading, pencucian, pengemasan,
peyimpanan, pengangkutan, maupun
pemasaran.
• Hal ini menyebabkan memar pada kulit buah
maupun cacat shg buah mjd tdk sempurna
dan harga jual turun.
31. 4. Kerusakan akibat luka / alat mekanis
• Berupa luka krn alat panen, bersentuhan dgn
buah yg lain, alat kemas, pengangkutan dll
• Luka akan mendorong berkembangnya
penyakit
32. Prinsip Dasar Penanganan Pasca
Panen yang baik
1. Mengenali sifat biologis hasil tanaman yang akan
ditangani
2. Mengetahui Jenis Kerusakan yang dapat terjadi
3. Melakukan penanganan yang baik