SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN
”RESPIRASI”

Oleh :
Nama

: Muhammad Guruh arif zulfahmi

NIM

: 105040201111091

Kelompok : Selasa, 07.30
Asisten

: Mbak Etika

PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Respirasi biasanya disebut juga sebagai pernafasan. Namun demikian, istilah
respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan.
Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga
satuan terkecil, sel.
Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai
senyawa pemecah, respirasi tidak selalu melibatkan oksigen. Respirasi yang seperti itu
disebut respirasi an aerob sedangkan yang menggunakan udara (O2) disebut respirasi
aerob.
Dalam respirasi terdapat 4 tahapan yaitu Glikolisis, Dekarboksilase oksidatif,
Siklus crabs, dan tranfer elektron. Praktikum fisiologi tanaman yang dilakukan untuk
uji respirasi menggunakan biji jagung sebagai objeknya, dan dari sana kita
mempelajari bagaimana proses respirasi tersebut berlangsung dan faktor-faktor yang
mempengaruhi respirasi.

1.2

Tujuan
1. untuk mengetahui proses terjadinya resprasi
2. untuk mengetahui hasil perhitungan baik secara manual maupun komputer
3. untuk mengetahui hubungan antara BK, BKK, dan KGR dengan respirasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Respirasi
a. Respiration is the release of energy from glucose or another organic chemical. The
chemical energy in glucose can be used to provide the energy required for growth,
repair and movement. In fact most things you do require energy.
(anonymous.2010)
b. Respiration is essentially the release of energy from glucose molecules that are broken
down to individual carbondioxide molecules. The process take place in all active cells
24 hours day, regardless of whether or not photosynthesis happens to be occurring
simultaneously in the same cells.
― Translate : Respirasi pada dasarnya adalah melepaskan energi dari molekul glukosa
yang dipecah menjadi molekul karbondioksida tunggal. Proses ini terjadi pada semua
sel aktif 24 jam sehari, terlepas dari apakah atau tidak fotosintesis terjadi secara
bersamaan di sel-sel yang sama. ―
( Stern, 2000)
c. Respirasi adalah proses perombakan karbohidrat untuk menghasilkan energi yang
diperlukan dalam metabolisme yang meliputi glikolisis, siklus TCA dan rantai tranpor
elektron.
(Sitompul, 1995)
d. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber
energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen.
(Biologi kelas3.2008)
2.2 Macam-macam respirasi
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob adalah suatu proses pernapasan yang membutuhkan Oksigen
dari udara. Banyaknya O2 yang digunakan sama dengan banyaknya CO2 yang terlepas.
( Dwidjoseputro, 1985 )
Respirasi aerob adalah proses yang membutuhkan O2 dan terjadi dalam matriks
mitokondria. Fungsi respirasi aerob itu untuk pemecahan senyawa organik menjadi
senyawa anorganik. Respirasi aerob itu menghasilkan energi yang lebih besar.
Menghasilkan 36 ATP.
( Anonymousd, 2010 )
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob sebenarnya dapat berlangsung di dalam udara yang bebas,
akan tetapi proses ini tidak menggunakan O2. Pada umumnya respirasi anaerob pada
jaringan – jaringan di dalam tubuh tanaman itu hanya terjadi jika persedian Oksigen
bebas ada dibawah minimum.
( Dwidjoseputro, 1985 )
Respirasi anaerob adalah proses yang tidak memerlukan O2 dan terjadi di
dalam

sitoplasma.

Fungsinya

adalah

untuk

penguraian

senyawa

organik.

Menghasilkan energi yang lebih kecil. Menghasilkan hanya 2 ATP.
( Anonymousd, 2010 )
Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak
menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H ) terakhir, tetapi
menggunakan senyawa tertentu ( seperti : etanol, asam laktat ) .

Asam piruvat yang dihasilkan pada tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi
senyawa yang berbeda ( ada/tersedianya oksigen atau tidak ) .

Pada kondisi aerobik ( tersedia oksigen ) sistem enzim mitokondria mampu
mengkatalisis oksidasi asam piruvat menjadi H2O dan CO2 serta menghasilkan energi
dalam bentuk ATP ( Adenosin Tri Phosphat ).

Pada kondisi anaerobik ( tidak tersedia oksigen ), suatu sel akan dapat mengubah asam
piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi ( ATP ). Atau
oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan
energi ( ATP ).

Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses ini
juga melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel.

Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi :
1. Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi
asam piruvat, NADH dan 2 ATP
2. Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat (
fermentasi asam laktat )
3. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol,
asam laktat
4. Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP
( Anonymousf, 2010 )

2.3 Tahapan respirasi
1. Glikolisis:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Þ Glulosa - 6 - fosfat Þ Fruktosa 1,6 difosfat Þ 3 fosfogliseral dehid (PGAL) /
Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2

molekul asam piravat.

1.2. 2

molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.

1.3. 2

molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

Gambar.1 siklus glikolisis
(S.M. Sitompul.2010)
2.

Dekarboksilase Oksidatif
Gambar.2 siklus Dekarboksilase Oksidatif
(Anonymous.2010)

3.

Daur Krebs (daur trikarbekdlat):
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam

piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia

Gambar.3. Bagan reaksi pada siklus Krebs
(Biologi kelas3.2008)

3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori:
Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2
(NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya
siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron)
akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui
stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat
tinggi.

Gambar.4 Siklus Rantai Transportasi Elektron
(S.M. Sitompul.2010)
Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

PROSES

AKSEPTOR

ATP

1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat

2 NADH

2 ATP

2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH

2 ATP

2. Siklus Krebs:
2 asetil KoA ——> 4 CO2

6

NADH

2PADH2

3. Rantai trsnspor elektron respirator:
10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20

30 ATP

2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20

Total

4 ATP

38 ATP

(Biologi kelas3.2008)
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi
a. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam bahan (buah dan sayur), meliputi
tingkat perkembangan organ, komposisi kimia jaringan, ukuran produk, pelapisan
alami, dan jenis jaringan).
b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan sekeliling bahan, meliputi
suhu, etilen, ketersediaan oksigen, karbon dioksida, dan luka pada bahan.
Selain itu respirasi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:


Ketersediaan substrat.
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam

melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan
melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila
substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.


Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya

pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara
organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara
tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan
tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.


Suhu.
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan

faktor spesies atau jenis tumbuhan, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan
meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung
pada masing-masing spesies.


Tipe dan umur tumbuhan.
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan

demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masingmasing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang
dalam masa pertumbuhan.

2.5 Perbedaan respirasi dan fotosintesis
Tabel 1. perbedaan fotosintesis dan respirasi
(Anonymous.2010)
2.6 Metabolisme respirasi pada perkecambahan biji
Proses respirasi pada perkecambahan biji akan berlangsung selama benih masih
hidup. Pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat disertai
dengan meningkatnya pengambilan oksigen.
Terdapat beberapa pengaruh pada perkecambahan biji, yaitu bisa juga dari pengaruh
berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan aktivitas respirasi tertinggi
adalah pada saat Redicle menembus kulit biji. Faktor yang mempengaruhi kecepatan
perkecambahan dalam penyerapan air permeabilitas kulit biji.
(Anonymous.2010)
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
a. Alat
-

oven : untuk mendapatkan berat kering biji jagung pada perlakuan 1.

-

Timbangan : untuk menghitung berat basah biji jagung

-

Erlenmeyer : sebagai tempat perkecambahan biji jagung

-

Botol kecil : sebagai tempat KOH

-

Kertas

: untuk membungkus biji jagung yang akan di oven

-

Plastik

: untuk menutup erlenmeyer

-

Karet

: untuk mengkareti plastik tutup erlenmeyer

-

Tissue

: sebagai tempat biji jagung mendapatkan air

b. Bahan
-

Biji jagung : sebagai objek yang di amati dalam berbagai perlakuan

-

H2O

: sbg bahan yang diserap biji jagung untuk pertumbuhan

-

KOH

:

3.2 Cara kerja (Diagram alir)
 Kelompok A
1. timbang 10 biji jagung
2. dibungkus kertas
3. di oven 2 x 24 jam dengan t = 80° C
 Kelompok B
1. ditimbang 10 biji jagung (berat basah)
2. erlenmeyer diberi tissue
3. ditambah H2O
4. biji dimasukkan kedalam erlenmeyer
5. botol kecil diberi KOH
6. botol dimasukkan ke erlenmeyer
7. ditutup plastik + dikareti
8. buka setelah 4 hari

Hasil
 Kelompok C

untuk semua perlakuan:

1. ditimbang 10 biji jagung

1. Ditimbang BBK

2. biji direndam 10 menit

2. KOH dititrasi

3. mengikuti perlakuan B (2-7)

3. kecambah dibungkus kerts

4. buka setelah 4 hari

4. oven 2 x 24 jam

 Kelompok D
1. mengikuti perlakuan C (1-7)

5. ditimbang BKK
6. hasil

2. buka setelah 8 hari
 kelompok E
1. mengikuti perlakuan C (1-7)
2. Dibuka setelah 12 hari

3.3 Analisa perlakuan
Pada praktikum respirasi kegiatan pertama adalah membagi perlakuan dalam 5
kelompok yaitu kelompok A dengan perlakuan biji jagung yang sebelumnya telah
ditimbang untuk mengukur bobot basah biji, setelah itu dibungkus kertas agar biji tidak
terkontaminasi dan dimasukan ke dalam oven untuk mengetahui berat kering biji jagung.
Perlakuan ini berlangsung selama 2 x 24 jam agar didapatkan berat kering yang
diinginkan.
Perlakuan kelompok B adalah bij jagung ditimbanguntuk mengetahui berat basahnya,
kemudian masukkan ke dalam tabung erlenmeyer yang sebelumnya telah diberi tissue
basah sebagai media tumbuh biji jagung dan diberi KOH untuk mengikat CO2 yang
ditaruh dalam botol fial film. Setelah itu erlenmeyer ditutup dengan plastik dan dikareti
rapat agar tidak terjadi kontaminasi dari luar. Tabung erlenmeyer dibuka setelah 4 hari
dan telah berkecambah biji dititrasi untuk mengetahui kadar larutan dalam biji, dan
ditimbang berat basah dan dibungkus kertas kemudian di oven untuk mengetahui berat
keringnya kecambah.
Kelompok C, pada awal tahapannya setelah ditimbang biji direndam selama 10 menit
untuk menmpercepat proses perkecambahan pada biji jagung. Tahapan berikutnya
perlakuan sama seperti pada kelompok B. kemudian kecambah dititrasi KOH, dan
dibungkus kertas yang kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya yang
sebelumnya telah ditimbang berat basah kecambah.
Pada kelompok D, tahapan perlakuan pada kelompok D sama seperti kelompok C
namun tabung erlenmeyer dibuka setelah 8 hari. kemudian kecambah dititrasi KOH, dan
dibungkus kertas yang kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya yang
sebelumnya telah ditimbang berat basah kecambah.
Kelompok E memiliki perlakuan yang sama seperti kelompok sebelumnyya dan
tabung erlenmeyer dibuka setelah 12 hari, kemudian kecambah dititrasi KOH, dan
dibungkus kertas yang kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya yang
sebelumnya telah ditimbang berat basah kecambah.
Setelah semua perlakuan selesai dilakukan catat data pada sebuah kertas untuk
mempermudah dalam menghitung perhitingan hasil pengamatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan
Tabel hasil pengamatan
Perlakuan

Lama

Vol titrasi (ml)

pengamatan

Berat biji

Berat kecambah

basah

kering

Basah

kering

A

2

-

2,4

2,2

-

-

B

4

17,6

2,5

-

6,6

2,3

C

4

16,2

2,8

-

6,9

2,2

D

8

20,8

2,7

-

6,9

2

E

12

26,4

2,7

-

7,4

2

4.1.1 Perhitungan manual
1. Faktor Koreksi (FK)
FK = BK

= 2,2 = 0,9166

BB

2,4

2. Berat Kering taksiran biji (BKTB)
BKTB = FK x BB


Perlakuan B
BKTB = 0,9166 x 2,5 = 2,2915



Perlakuan C
BKTB = 0,9166 x 2,8 = 2,5664



Perlakuan D
BKTB = 0,9166 x 2,7 = 2,4748



Perlakuan E
BKTB = 0,9166 x 2,7 = 2,4748

3. Berat bagian hilang (BBH)
BBH = (BKTB - BKK) x 0.4


Perlakuan B
BBH = (2,2915 – 2,3) x 0,4 = -0,0034



Perlakuan C
BBH = (2,5664 – 2,2) x 0,4 = 0,14656


Perlakuan D
BBH = (2,4748 – 2) x 0,4 = 0,18992



Perlakuan E
BBH = (2,4748 – 2) x 0,4 = -0,43336

4. Berat bagian tanaman baru (BBTB)
BBTB = BKK x 0.4


Perlakuan B
BBTB = 2,3 x 0,4 = 0,92



Perlakuan C
BBTB = 2,2 x 0,4 = 0,88



Perlakuan D
BBTB = 2 x 0,4 = 0,8



Perlakuan E
BBTB = 2 x 0,4 = 0,8

5. Relatiove Growth Rate (RGR)
RGR =

BKK

X

Lama pengamatan


BKTB

Perlakuan B
RGR = 2,3 X 1
4



1

= 2,3/ 9,166 = 0,25092

2,2915

Perlakuan C
RGR = 2,2 X 1
4

= 2,2/ 10,2656 = 0,21430

2,5664

Perlakuan D
RGR = 2

X 1

8

= 2/19,7984 = 0,10101

2,4748

Perlakuan E
RGR = 2

X 1

12

= 2/29,6976 = 0,06734

2,4748

6. Dt = vol. Titrasi – vol. Blanko


Perlakuan B
Dt = 17,6 – 17

= 0,6


Perlakuan C
Dt = 16,2 – 17



Perlakuan D
Dt = 20,8 – 17



= 0,8

= 3,8

Perlakuan E
Dt = 26,4 – 17

= 9,4

7. R (respirasi spesifik) = Dt x N x 22


Perlakuan B
R = 0,6 x 1 x 22 = 13,2



Perlakuan C
R = 0,8 x 1 x 22 =17,6



Perlakuan D
R = 3,8 x 1 x 22 = 83,6



Perlakuan E
R = 9,4 x 1 x 22 = 206,8

8. r = R x

1

BKTB


Perlakuan B
r = 13,2 x

1

= 5,76041

2,2915


Perlakuan C
r = 17,6 x

1

= 6,85785

2,5664


Perlakuan D
r = 83,6 x

1

= 33,78050

2,4748


Perlakuan E
r = 206,8 x

1
2,4748

= 83,56230
1.1.2

Perlakuan

Perhitungan komputer + grafik regresi linear

X (RGR)

X2

Y (r)

Y2

X.Y

B

0.251

5.764

0.063

33.223

1.446

C

0.214

10.292

0.045

105.925

2.202

D

0.101

33.805

0.01

1142.778

3.414

E

0.101

83.623

0.01

6992.806

8.445

∑

0.667

133.484

0.128

8274.732

15.507

1.1.1

Perlakuan

Perhitungan Komputer dan Grafik Regresi Linear

X (RGR)

X2

Y (r)

Y2

X.Y

B

0.251

5.764

0.063

33.223

1.446

C

0.214

10.292

0.045

105.925

2.202

D

0.101

33.805

0.01

1142.778

3.414

E

0.101

83.623

0.01

6992.806

8.445

∑

0.667

133.484

0.128

8274.732

15.507
grafik segregasi
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0

0.667

X (RGR)
0.251

0.214
0.101

1

2

3

0.101
4

5

4.2 Analisa Hasil
4.2.1 Hubungan BK dengan Respirasi
Pada perlakuan B,C,D,dan E nilai yang ada hanya pada berat basah tapi
Berat kering terdapat pada perlakuan A. Nilai berat kering pada perlakuan A
digunakan untuk perhitungan faktor koreksi. Nilai berat pada BB lebih besar dari
pada BK. Pada BB kandungan air yang ada pada biji masih banyak, sedangkan
pada BK sudah ada yang menguap akibat dari respirasi yang dilakukan oleh biji
jagung tersebut. Sehingga bisa di simpulkan respirasi sangat berpengaruh pada
berat basah maupun berat kering biji jagung.
4.2.2 Hubungan BKK dengan Respirasi
Diketahui biji jagung pada perlakuan E yang lama pengamatannya 12 hari
memiliki respirasi spesifik yang tinggi, sedangkan respirasi spesifik terendah ada
pada perlakuan B yang lama pengamatan 4 hari. Berat kering kecambah pada
hasil praktikum lebih ringan dari pada berat basah bijinya. Hal ini disebabkan
karena saat biji belum berkecambah, biji tidak mengandung air, namun masih
banyak memiliki zat organik. Sedangkan saat biji berkecambah, biji telah
menyerap air dan energinya banyak yang hilang karena diubah menjadi energy
untuk pertumbuhan (respirasi). Jadi berat kering kecambah yang kecil
merupakan yang memiliki laju respirasi tertinggi.
(Dwijoseputro,1990)
4.2.3 Hubungan RGR dengan Respirasi
Didapatkan nilai RGR tertinggi terdapat pada perlakuan B, sedangkan yang
terendah terdapat pada perlakuan D dan E. RGR merupakan laju pertumbuhan
suatu tanaman apabila CO2 yang dievolusi tinggi maka laju pertumbuhannya
semakin tinggi. Pada kenyataannya RGR berbanding terbalik dengan respirasi,
tidak disisakan untuk pertumbuhan, sehingga nilai respirasi lebih tinggi dan nilai
RGR menjadi rendah, yang mengakibatkan pertumbuhan lambat.
(Lakitan,2007)
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan


Respirasi adalah suatu proses pelepasan energy yang menyediakan energy bagi
keperluan sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organic oleh oksigen
membentuk CO2 dan H2O.



Tahap-tahap respirasi yaitu :
a. Glikolisis
b. Dekarboksilasi Oksidatif
c. Siklus Krebs
d. Transport Elektron



Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi, yaitu :
a. Faktor dalam

: jumlah plasma dalam sel, struktur kimia dari

protoplasma, macam dan banyaknya enzim dan hormon yang ada pada
plasma
b. Faktor Luar

: kadar O2 diudara, kadar air jaringan, cahaya,

pelukaan, dan suhu.

5.2 Kritik dan saran

Mbaknya sudah asik tinggal di pertahanin adja....
Harus lebih sabar ya, anag anag suka becanda....
Secara umum OK.........................asyik....!!!!!
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2010.Gambar Glikolisis, dekarbosilasi oksidatif, siklus krebs, dan transport
electron. http://metabolismelink.freehostia.com/
Anonymous.2010.Respiration.http://www.wikipedia.org/wiki/respiration
Anonymousd. 2010. http://killmiss-00.blogspot.com/2008/10/perbedaan-respirasi-aerobanaerob.html. Diakses tanggal 01 November 2010.
Anonymouse.

2010.

http://mahmuddin.wordpress.com/2009/10/01/respirasi-seluler-

atau-respirasi-aerob/. Diakses tanggal 01 November 2010.
Anonymousf.

2010.

http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2010/08/respirasi-

aerob.html. Diakses tanggal 01 November 2010.
Anonymousg. 2010. http://www.scribd.com/doc/19876017/XI-XII-Respirasi. Diakses
tanggal 01 November 2010.
Diakses tanggal 5 November 2010
Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Gramedia,
Jakarta.
Dwijoseputro.1990.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia Jakarta
Heddy,S.1987.Biologi Pertanian.PT Gramedia Jakarta
Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.PT Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Nyle.1974.The Nature and Properties of Soil 8th Edition .Mac Millan Publishing
Co.Inc.New
Pradana.2009.Respirasi.http://www.id.blogspot.org. Diakses tanggal 6 November 2010
Sitompul,S.M.2010.Penuntun Praktikum Dasar Fisiologi Tanaman. FP UB. Malang
Stern, Kingsley R. 2000. Introductory Plant Biology Edition Eight. The McGraw-Hill
Companies,Inc. America.

More Related Content

What's hot

Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
UNESA
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
Wayan Permadi
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
fahmiganteng
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Agustin Dian Kartikasari
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
Atika95
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
Alvadoc
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Maedy Ripani
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Firlita Nurul Kharisma
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
aris trea
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
Affandi Arrizandy
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
brasti nurhidayah
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
Rhiza Amalia
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Nor Hidayati
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
UNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Rukmana Suharta
 

What's hot (20)

Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...
 
Morfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepayaMorfologi tumbuhan pepaya
Morfologi tumbuhan pepaya
 
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesisLaporan praktikum fotosintesis fotosintesis
Laporan praktikum fotosintesis fotosintesis
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan DeplasmolisisLaporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Peristiwa Plamolisis dan Deplasmolisis
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
laporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotiklaporan praktikum potensial osmotik
laporan praktikum potensial osmotik
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 2   daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 2 daun majemuk dan bagian bagiannya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
Praktikum laporan pengaruh turgor terhadap membuka dan menutupnya stomata (ma...
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
 
Respirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada TumbuhanRespirasi Pada Tumbuhan
Respirasi Pada Tumbuhan
 
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepaLaporan praktikum mitosis akar Allium cepa
Laporan praktikum mitosis akar Allium cepa
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Teknik Isolasi Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Teknik Isolasi Mikroba
 

Similar to Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi

Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanPengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Ekal Kurniawan
 
Respirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxRespirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptx
irhamakbar7
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
Vanna Fitriana
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Respirasi fistum1
Respirasi fistum1Respirasi fistum1
Respirasi fistum1
Firlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
Universitas Diponegoro
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
Universitas Diponegoro
 
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdfKelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
MarshandaBp1035
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
Rinta Rachmawati
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesis
Ana Onana
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
Nafika E.R.C
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
marwahmoniCha
 
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptxkel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Erna
ErnaErna
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan
Elena Yanti
 
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptxPPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
MuhammadFitriansyah8
 
oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi (20)

Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhanPengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
Pengukuran kecepatan respirasi pada organ tumbuhan
 
Respirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptxRespirasi pada tanaman.pptx
Respirasi pada tanaman.pptx
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2H | Dosen: Yayuk Putr...
 
Respirasi
RespirasiRespirasi
Respirasi
 
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
Makalah Botani Farmasi: 5. Respirasi Tumbuhan | Kelas: 2A | Dosen: Yayuk Putr...
 
Respirasi fistum1
Respirasi fistum1Respirasi fistum1
Respirasi fistum1
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Laporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologiLaporan praktikum biologi
Laporan praktikum biologi
 
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdfKelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
Kelompok 4_Respirasi Pada Tumbuhan.pdf
 
Enzim dan Fotosintesis
Enzim dan FotosintesisEnzim dan Fotosintesis
Enzim dan Fotosintesis
 
Bab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesisBab 4 fotosintesis
Bab 4 fotosintesis
 
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
Makalah Botani Farmasi: 3. Fotosintesis | Kelas: 2I | Dosen: Yayuk Putri Raha...
 
Laporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasiLaporan praktikum biologi respirasi
Laporan praktikum biologi respirasi
 
Ppt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhanPpt respirasi tumbuhan
Ppt respirasi tumbuhan
 
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptxkel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
kel 1 Metabolisme Sel Tumbuhan.pptx
 
Erna
ErnaErna
Erna
 
Respirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhanRespirasi pada tumbuhan
Respirasi pada tumbuhan
 
dst thn 2
dst thn 2dst thn 2
dst thn 2
 
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptxPPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
PPT RESPIRASI KEL 5 B.pptx
 
oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
oksidasi biologis AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 

More from fahmiganteng

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifefahmiganteng
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanfahmiganteng
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptfahmiganteng
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihfahmiganteng
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
fahmiganteng
 
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemLaporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemfahmiganteng
 
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putihLaporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
fahmiganteng
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualfahmiganteng
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitfahmiganteng
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilfahmiganteng
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
fahmiganteng
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
fahmiganteng
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
fahmiganteng
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tanifahmiganteng
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
fahmiganteng
 

More from fahmiganteng (20)

Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Makalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of lifeMakalah botani chemistry of life
Makalah botani chemistry of life
 
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukanLaporan teknologi pupukdan pemupukan
Laporan teknologi pupukdan pemupukan
 
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukanLaporan teknologi pupuk dan pemupukan
Laporan teknologi pupuk dan pemupukan
 
Laporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hptLaporan teknologi benih aspek hpt
Laporan teknologi benih aspek hpt
 
Laporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benihLaporan teknelogi benih
Laporan teknelogi benih
 
Laporan tanah 1
Laporan tanah 1Laporan tanah 1
Laporan tanah 1
 
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanahLaporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
Laporan praktikum manajemen kesusuburan tanah
 
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistemLaporan praktikum manajemen agroekosistem
Laporan praktikum manajemen agroekosistem
 
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putihLaporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
Laporan praktikum klimatologi heat unit bawang putih
 
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasiLaporan praktikum irigasi dan drainasi
Laporan praktikum irigasi dan drainasi
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainaseLaporan praktikum irigasi dan drainase
Laporan praktikum irigasi dan drainase
 
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktualLaporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
Laporan praktikum irigasi dan drainase pengukuran kadar air aktual
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
Laporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofilLaporan praktikum fistanklorofil
Laporan praktikum fistanklorofil
 
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tandaLaporan praktikum dpt hama dan tanda
Laporan praktikum dpt hama dan tanda
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanianLaporan praktikum bakteriologi pertanian
Laporan praktikum bakteriologi pertanian
 
Laporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha taniLaporan fieldtrip usaha tani
Laporan fieldtrip usaha tani
 
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjutLaporan fieldtrip pertanian berlanjut
Laporan fieldtrip pertanian berlanjut
 

Laporan praktikum fisiologi tanaman respirasi

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TANAMAN ”RESPIRASI” Oleh : Nama : Muhammad Guruh arif zulfahmi NIM : 105040201111091 Kelompok : Selasa, 07.30 Asisten : Mbak Etika PROGAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Respirasi biasanya disebut juga sebagai pernafasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga tidak tercakup pada istilah pernapasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila pernapasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa pemecah, respirasi tidak selalu melibatkan oksigen. Respirasi yang seperti itu disebut respirasi an aerob sedangkan yang menggunakan udara (O2) disebut respirasi aerob. Dalam respirasi terdapat 4 tahapan yaitu Glikolisis, Dekarboksilase oksidatif, Siklus crabs, dan tranfer elektron. Praktikum fisiologi tanaman yang dilakukan untuk uji respirasi menggunakan biji jagung sebagai objeknya, dan dari sana kita mempelajari bagaimana proses respirasi tersebut berlangsung dan faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi. 1.2 Tujuan 1. untuk mengetahui proses terjadinya resprasi 2. untuk mengetahui hasil perhitungan baik secara manual maupun komputer 3. untuk mengetahui hubungan antara BK, BKK, dan KGR dengan respirasi
  • 3. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Respirasi a. Respiration is the release of energy from glucose or another organic chemical. The chemical energy in glucose can be used to provide the energy required for growth, repair and movement. In fact most things you do require energy. (anonymous.2010) b. Respiration is essentially the release of energy from glucose molecules that are broken down to individual carbondioxide molecules. The process take place in all active cells 24 hours day, regardless of whether or not photosynthesis happens to be occurring simultaneously in the same cells. ― Translate : Respirasi pada dasarnya adalah melepaskan energi dari molekul glukosa yang dipecah menjadi molekul karbondioksida tunggal. Proses ini terjadi pada semua sel aktif 24 jam sehari, terlepas dari apakah atau tidak fotosintesis terjadi secara bersamaan di sel-sel yang sama. ― ( Stern, 2000) c. Respirasi adalah proses perombakan karbohidrat untuk menghasilkan energi yang diperlukan dalam metabolisme yang meliputi glikolisis, siklus TCA dan rantai tranpor elektron. (Sitompul, 1995) d. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. (Biologi kelas3.2008) 2.2 Macam-macam respirasi 1. Respirasi Aerob Respirasi aerob adalah suatu proses pernapasan yang membutuhkan Oksigen dari udara. Banyaknya O2 yang digunakan sama dengan banyaknya CO2 yang terlepas. ( Dwidjoseputro, 1985 ) Respirasi aerob adalah proses yang membutuhkan O2 dan terjadi dalam matriks mitokondria. Fungsi respirasi aerob itu untuk pemecahan senyawa organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi aerob itu menghasilkan energi yang lebih besar. Menghasilkan 36 ATP.
  • 4. ( Anonymousd, 2010 ) 2. Respirasi Anaerob Respirasi anaerob sebenarnya dapat berlangsung di dalam udara yang bebas, akan tetapi proses ini tidak menggunakan O2. Pada umumnya respirasi anaerob pada jaringan – jaringan di dalam tubuh tanaman itu hanya terjadi jika persedian Oksigen bebas ada dibawah minimum. ( Dwidjoseputro, 1985 ) Respirasi anaerob adalah proses yang tidak memerlukan O2 dan terjadi di dalam sitoplasma. Fungsinya adalah untuk penguraian senyawa organik. Menghasilkan energi yang lebih kecil. Menghasilkan hanya 2 ATP. ( Anonymousd, 2010 ) Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H ) terakhir, tetapi menggunakan senyawa tertentu ( seperti : etanol, asam laktat ) . Asam piruvat yang dihasilkan pada tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi senyawa yang berbeda ( ada/tersedianya oksigen atau tidak ) . Pada kondisi aerobik ( tersedia oksigen ) sistem enzim mitokondria mampu mengkatalisis oksidasi asam piruvat menjadi H2O dan CO2 serta menghasilkan energi dalam bentuk ATP ( Adenosin Tri Phosphat ). Pada kondisi anaerobik ( tidak tersedia oksigen ), suatu sel akan dapat mengubah asam piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi ( ATP ). Atau oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta membebaskan energi ( ATP ). Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim dinamakan fermentasi. Proses ini juga melibatkan enzim-enzim yang terdapat di dalam sitoplasma sel. Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi : 1. Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam piruvat, NADH dan 2 ATP
  • 5. 2. Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat ( fermentasi asam laktat ) 3. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol, asam laktat 4. Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP ( Anonymousf, 2010 ) 2.3 Tahapan respirasi 1. Glikolisis: Peristiwa perubahan : Glukosa Þ Glulosa - 6 - fosfat Þ Fruktosa 1,6 difosfat Þ 3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat. Jadi hasil dari glikolisis : 1.1. 2 molekul asam piravat. 1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi. 1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa. Gambar.1 siklus glikolisis (S.M. Sitompul.2010) 2. Dekarboksilase Oksidatif
  • 6. Gambar.2 siklus Dekarboksilase Oksidatif (Anonymous.2010) 3. Daur Krebs (daur trikarbekdlat): Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia Gambar.3. Bagan reaksi pada siklus Krebs (Biologi kelas3.2008) 3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori: Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.
  • 7. Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi. Gambar.4 Siklus Rantai Transportasi Elektron (S.M. Sitompul.2010) Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut: PROSES AKSEPTOR ATP 1. Glikolisis: Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP 2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP 2. Siklus Krebs: 2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2PADH2 3. Rantai trsnspor elektron respirator: 10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP 2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 Total 4 ATP 38 ATP (Biologi kelas3.2008)
  • 8. 2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi a. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam bahan (buah dan sayur), meliputi tingkat perkembangan organ, komposisi kimia jaringan, ukuran produk, pelapisan alami, dan jenis jaringan). b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan sekeliling bahan, meliputi suhu, etilen, ketersediaan oksigen, karbon dioksida, dan luka pada bahan. Selain itu respirasi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:  Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.  Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.  Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan faktor spesies atau jenis tumbuhan, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies.  Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masingmasing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan. 2.5 Perbedaan respirasi dan fotosintesis
  • 9. Tabel 1. perbedaan fotosintesis dan respirasi (Anonymous.2010) 2.6 Metabolisme respirasi pada perkecambahan biji Proses respirasi pada perkecambahan biji akan berlangsung selama benih masih hidup. Pada saat perkecambahan berlangsung proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen. Terdapat beberapa pengaruh pada perkecambahan biji, yaitu bisa juga dari pengaruh berbagai media tanam terhadap kecepatan perkecambahan aktivitas respirasi tertinggi adalah pada saat Redicle menembus kulit biji. Faktor yang mempengaruhi kecepatan perkecambahan dalam penyerapan air permeabilitas kulit biji. (Anonymous.2010)
  • 10. BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan bahan a. Alat - oven : untuk mendapatkan berat kering biji jagung pada perlakuan 1. - Timbangan : untuk menghitung berat basah biji jagung - Erlenmeyer : sebagai tempat perkecambahan biji jagung - Botol kecil : sebagai tempat KOH - Kertas : untuk membungkus biji jagung yang akan di oven - Plastik : untuk menutup erlenmeyer - Karet : untuk mengkareti plastik tutup erlenmeyer - Tissue : sebagai tempat biji jagung mendapatkan air b. Bahan - Biji jagung : sebagai objek yang di amati dalam berbagai perlakuan - H2O : sbg bahan yang diserap biji jagung untuk pertumbuhan - KOH : 3.2 Cara kerja (Diagram alir)  Kelompok A 1. timbang 10 biji jagung 2. dibungkus kertas 3. di oven 2 x 24 jam dengan t = 80° C  Kelompok B 1. ditimbang 10 biji jagung (berat basah) 2. erlenmeyer diberi tissue 3. ditambah H2O 4. biji dimasukkan kedalam erlenmeyer 5. botol kecil diberi KOH 6. botol dimasukkan ke erlenmeyer 7. ditutup plastik + dikareti 8. buka setelah 4 hari Hasil
  • 11.  Kelompok C untuk semua perlakuan: 1. ditimbang 10 biji jagung 1. Ditimbang BBK 2. biji direndam 10 menit 2. KOH dititrasi 3. mengikuti perlakuan B (2-7) 3. kecambah dibungkus kerts 4. buka setelah 4 hari 4. oven 2 x 24 jam  Kelompok D 1. mengikuti perlakuan C (1-7) 5. ditimbang BKK 6. hasil 2. buka setelah 8 hari  kelompok E 1. mengikuti perlakuan C (1-7) 2. Dibuka setelah 12 hari 3.3 Analisa perlakuan Pada praktikum respirasi kegiatan pertama adalah membagi perlakuan dalam 5 kelompok yaitu kelompok A dengan perlakuan biji jagung yang sebelumnya telah ditimbang untuk mengukur bobot basah biji, setelah itu dibungkus kertas agar biji tidak terkontaminasi dan dimasukan ke dalam oven untuk mengetahui berat kering biji jagung. Perlakuan ini berlangsung selama 2 x 24 jam agar didapatkan berat kering yang diinginkan. Perlakuan kelompok B adalah bij jagung ditimbanguntuk mengetahui berat basahnya, kemudian masukkan ke dalam tabung erlenmeyer yang sebelumnya telah diberi tissue basah sebagai media tumbuh biji jagung dan diberi KOH untuk mengikat CO2 yang ditaruh dalam botol fial film. Setelah itu erlenmeyer ditutup dengan plastik dan dikareti rapat agar tidak terjadi kontaminasi dari luar. Tabung erlenmeyer dibuka setelah 4 hari dan telah berkecambah biji dititrasi untuk mengetahui kadar larutan dalam biji, dan ditimbang berat basah dan dibungkus kertas kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya kecambah. Kelompok C, pada awal tahapannya setelah ditimbang biji direndam selama 10 menit untuk menmpercepat proses perkecambahan pada biji jagung. Tahapan berikutnya perlakuan sama seperti pada kelompok B. kemudian kecambah dititrasi KOH, dan dibungkus kertas yang kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya yang sebelumnya telah ditimbang berat basah kecambah. Pada kelompok D, tahapan perlakuan pada kelompok D sama seperti kelompok C namun tabung erlenmeyer dibuka setelah 8 hari. kemudian kecambah dititrasi KOH, dan
  • 12. dibungkus kertas yang kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya yang sebelumnya telah ditimbang berat basah kecambah. Kelompok E memiliki perlakuan yang sama seperti kelompok sebelumnyya dan tabung erlenmeyer dibuka setelah 12 hari, kemudian kecambah dititrasi KOH, dan dibungkus kertas yang kemudian di oven untuk mengetahui berat keringnya yang sebelumnya telah ditimbang berat basah kecambah. Setelah semua perlakuan selesai dilakukan catat data pada sebuah kertas untuk mempermudah dalam menghitung perhitingan hasil pengamatan.
  • 13. BAB IV PEMBAHASAN 3.1 Perhitungan Tabel hasil pengamatan Perlakuan Lama Vol titrasi (ml) pengamatan Berat biji Berat kecambah basah kering Basah kering A 2 - 2,4 2,2 - - B 4 17,6 2,5 - 6,6 2,3 C 4 16,2 2,8 - 6,9 2,2 D 8 20,8 2,7 - 6,9 2 E 12 26,4 2,7 - 7,4 2 4.1.1 Perhitungan manual 1. Faktor Koreksi (FK) FK = BK = 2,2 = 0,9166 BB 2,4 2. Berat Kering taksiran biji (BKTB) BKTB = FK x BB  Perlakuan B BKTB = 0,9166 x 2,5 = 2,2915  Perlakuan C BKTB = 0,9166 x 2,8 = 2,5664  Perlakuan D BKTB = 0,9166 x 2,7 = 2,4748  Perlakuan E BKTB = 0,9166 x 2,7 = 2,4748 3. Berat bagian hilang (BBH) BBH = (BKTB - BKK) x 0.4  Perlakuan B BBH = (2,2915 – 2,3) x 0,4 = -0,0034  Perlakuan C BBH = (2,5664 – 2,2) x 0,4 = 0,14656
  • 14.  Perlakuan D BBH = (2,4748 – 2) x 0,4 = 0,18992  Perlakuan E BBH = (2,4748 – 2) x 0,4 = -0,43336 4. Berat bagian tanaman baru (BBTB) BBTB = BKK x 0.4  Perlakuan B BBTB = 2,3 x 0,4 = 0,92  Perlakuan C BBTB = 2,2 x 0,4 = 0,88  Perlakuan D BBTB = 2 x 0,4 = 0,8  Perlakuan E BBTB = 2 x 0,4 = 0,8 5. Relatiove Growth Rate (RGR) RGR = BKK X Lama pengamatan  BKTB Perlakuan B RGR = 2,3 X 1 4  1 = 2,3/ 9,166 = 0,25092 2,2915 Perlakuan C RGR = 2,2 X 1 4 = 2,2/ 10,2656 = 0,21430 2,5664 Perlakuan D RGR = 2 X 1 8 = 2/19,7984 = 0,10101 2,4748 Perlakuan E RGR = 2 X 1 12 = 2/29,6976 = 0,06734 2,4748 6. Dt = vol. Titrasi – vol. Blanko  Perlakuan B Dt = 17,6 – 17 = 0,6
  • 15.  Perlakuan C Dt = 16,2 – 17  Perlakuan D Dt = 20,8 – 17  = 0,8 = 3,8 Perlakuan E Dt = 26,4 – 17 = 9,4 7. R (respirasi spesifik) = Dt x N x 22  Perlakuan B R = 0,6 x 1 x 22 = 13,2  Perlakuan C R = 0,8 x 1 x 22 =17,6  Perlakuan D R = 3,8 x 1 x 22 = 83,6  Perlakuan E R = 9,4 x 1 x 22 = 206,8 8. r = R x 1 BKTB  Perlakuan B r = 13,2 x 1 = 5,76041 2,2915  Perlakuan C r = 17,6 x 1 = 6,85785 2,5664  Perlakuan D r = 83,6 x 1 = 33,78050 2,4748  Perlakuan E r = 206,8 x 1 2,4748 = 83,56230
  • 16. 1.1.2 Perlakuan Perhitungan komputer + grafik regresi linear X (RGR) X2 Y (r) Y2 X.Y B 0.251 5.764 0.063 33.223 1.446 C 0.214 10.292 0.045 105.925 2.202 D 0.101 33.805 0.01 1142.778 3.414 E 0.101 83.623 0.01 6992.806 8.445 ∑ 0.667 133.484 0.128 8274.732 15.507 1.1.1 Perlakuan Perhitungan Komputer dan Grafik Regresi Linear X (RGR) X2 Y (r) Y2 X.Y B 0.251 5.764 0.063 33.223 1.446 C 0.214 10.292 0.045 105.925 2.202 D 0.101 33.805 0.01 1142.778 3.414 E 0.101 83.623 0.01 6992.806 8.445 ∑ 0.667 133.484 0.128 8274.732 15.507
  • 17. grafik segregasi 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0.667 X (RGR) 0.251 0.214 0.101 1 2 3 0.101 4 5 4.2 Analisa Hasil 4.2.1 Hubungan BK dengan Respirasi Pada perlakuan B,C,D,dan E nilai yang ada hanya pada berat basah tapi Berat kering terdapat pada perlakuan A. Nilai berat kering pada perlakuan A digunakan untuk perhitungan faktor koreksi. Nilai berat pada BB lebih besar dari pada BK. Pada BB kandungan air yang ada pada biji masih banyak, sedangkan pada BK sudah ada yang menguap akibat dari respirasi yang dilakukan oleh biji jagung tersebut. Sehingga bisa di simpulkan respirasi sangat berpengaruh pada berat basah maupun berat kering biji jagung. 4.2.2 Hubungan BKK dengan Respirasi Diketahui biji jagung pada perlakuan E yang lama pengamatannya 12 hari memiliki respirasi spesifik yang tinggi, sedangkan respirasi spesifik terendah ada pada perlakuan B yang lama pengamatan 4 hari. Berat kering kecambah pada hasil praktikum lebih ringan dari pada berat basah bijinya. Hal ini disebabkan karena saat biji belum berkecambah, biji tidak mengandung air, namun masih banyak memiliki zat organik. Sedangkan saat biji berkecambah, biji telah menyerap air dan energinya banyak yang hilang karena diubah menjadi energy untuk pertumbuhan (respirasi). Jadi berat kering kecambah yang kecil merupakan yang memiliki laju respirasi tertinggi. (Dwijoseputro,1990) 4.2.3 Hubungan RGR dengan Respirasi Didapatkan nilai RGR tertinggi terdapat pada perlakuan B, sedangkan yang terendah terdapat pada perlakuan D dan E. RGR merupakan laju pertumbuhan suatu tanaman apabila CO2 yang dievolusi tinggi maka laju pertumbuhannya
  • 18. semakin tinggi. Pada kenyataannya RGR berbanding terbalik dengan respirasi, tidak disisakan untuk pertumbuhan, sehingga nilai respirasi lebih tinggi dan nilai RGR menjadi rendah, yang mengakibatkan pertumbuhan lambat. (Lakitan,2007)
  • 19. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan  Respirasi adalah suatu proses pelepasan energy yang menyediakan energy bagi keperluan sel-sel tumbuhan berupa oksidasi molekul organic oleh oksigen membentuk CO2 dan H2O.  Tahap-tahap respirasi yaitu : a. Glikolisis b. Dekarboksilasi Oksidatif c. Siklus Krebs d. Transport Elektron  Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi, yaitu : a. Faktor dalam : jumlah plasma dalam sel, struktur kimia dari protoplasma, macam dan banyaknya enzim dan hormon yang ada pada plasma b. Faktor Luar : kadar O2 diudara, kadar air jaringan, cahaya, pelukaan, dan suhu. 5.2 Kritik dan saran Mbaknya sudah asik tinggal di pertahanin adja.... Harus lebih sabar ya, anag anag suka becanda.... Secara umum OK.........................asyik....!!!!!
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Anonymous.2010.Gambar Glikolisis, dekarbosilasi oksidatif, siklus krebs, dan transport electron. http://metabolismelink.freehostia.com/ Anonymous.2010.Respiration.http://www.wikipedia.org/wiki/respiration Anonymousd. 2010. http://killmiss-00.blogspot.com/2008/10/perbedaan-respirasi-aerobanaerob.html. Diakses tanggal 01 November 2010. Anonymouse. 2010. http://mahmuddin.wordpress.com/2009/10/01/respirasi-seluler- atau-respirasi-aerob/. Diakses tanggal 01 November 2010. Anonymousf. 2010. http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2010/08/respirasi- aerob.html. Diakses tanggal 01 November 2010. Anonymousg. 2010. http://www.scribd.com/doc/19876017/XI-XII-Respirasi. Diakses tanggal 01 November 2010. Diakses tanggal 5 November 2010 Dwidjoseputro, D. 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT. Gramedia, Jakarta. Dwijoseputro.1990.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Gramedia Jakarta Heddy,S.1987.Biologi Pertanian.PT Gramedia Jakarta Lakitan,Benyamin.2007.Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Nyle.1974.The Nature and Properties of Soil 8th Edition .Mac Millan Publishing Co.Inc.New Pradana.2009.Respirasi.http://www.id.blogspot.org. Diakses tanggal 6 November 2010 Sitompul,S.M.2010.Penuntun Praktikum Dasar Fisiologi Tanaman. FP UB. Malang Stern, Kingsley R. 2000. Introductory Plant Biology Edition Eight. The McGraw-Hill Companies,Inc. America.