Apa yang dimaksud dengan protein ?
Apa yang dimaksud dengan asam amino ?
Apa yang dimaksud dengan ikatan peptida ?
Apa saja reaksi-reaksi khas protein ?
Penggolongan protein dan strukturnya !
Sifat-sifat protein ?
Rumus bangun asam-asam amino …
Apa pengertian ion amfoter pada asam amino?
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. • Pelaksanaan Uji Organoleptik atau
inderawi membutuhkan 2 pihak yang
saling bekerja sama yakni
– Pelaksana kegiatan (perusahaan/peneliti)
– Panel (panelis)
3. – Panel : sekelompok orang yang menilai mutu atau
memberikan kesan subjektif berdasarkan
prosedur pengujian sensori tertentu
manusia (instrumen/alat ) yang dipakai
untuk mengukur rangsangan di dalam
penilaian sensori.
Panelis : anggota dari panel
4. Jumlah panelis pada uji organoleptik = ulangan analisis
Dalam suatu percobaan :
* ulangan perlakuan
* ulangan analisis
Jika menggunakan alat : ulangan analisis cukup 2 – 3 kali
Jika menggunakan panelis jumlah lebih banyak ?????
Menghindari bias (Panelis bersifat subyektif)
5. • Yang biasa menggunakan uji
organoleptik/inderawi :
– Perusahaan
– Peneliti (mahasiswa, dosen dll)
Perusahaan
panelis dapat berasal :
1. Dari dalam perusahaan
2. Dari luar perusahaan (konsumen)
3. Orang/lembaga yang memberikan jasa untuk
melakukan pengujian sensori
7. JENIS – JENIS PANELIS
1. Panel Perseorangan (expert)
– mempunyai kepekaan spesifik yang sangat
tinggi, (melebihi kemampuan orang-orang
normal). Kepekaan ini merupakan
pembawaan lahir dan ditingkatkan
kemampuannya dengan latihan yang
memakan waktu lama.
– Dapat menilai mutu dalam waktu yang singkat
(bahkan dapat menilai pengaruh dari proses
atau bahan baku yang digunakan)
8. • Panel perseorangan menjadi penting pada industri
tertentu (industri teh, kopi dll) sehingga tarifnya
menjadi mahal
• Penilaiannya khusus untuk komoditi tertentu atau
tidak peka terhadap komoditi lain, misalnya hanya
mampu untuk menilai kopi, tetapi tidak untuk teh.
• Panelis perseorangan tidak mudah didapat,
karena merupakan orang-orang istimewa.
• Sangat tergantung pada seseorang (jika
kesehatan terganggu) pengujian akan terhambat
9. 2. Panel Perseorangan Terbatas
• Terdiri dari beberapa panelis (3 - 5 orang)
yang mempunyai tingkat kepekaan tinggi,
berpengalaman, terlatih dan kompeten
untuk menilai beberapa atribut mutu
/beberapa komuditas
• Panel ini dapat mengurangi bias dan
ketergantungan kepada seseorang dalam
mengambil keputusan.
10. • Terkadang panelis tidak sepakat (ada
dominasi diantara anggota panel)
kelemahannya
• Panel perseorangan terbatas bertanggung
jawab sebagai penguji, mengetahui prosedur
kerja dan membuat kesimpulan dari hal yang
dinilai
11. 3. Panel Terlatih
• Merupakan panelis hasil seleksi dan pelatihan dari
sejumlah panel (15-25 orang).
• Seleksi pada panelis terlatih umumnya mencakup
hal kemampuan untuk membedakan citarasa dan
aroma dasar, ambang pembedaan, kemampuan
membedakan derajat konsentrasi, daya ingat
terhadap citarasa dan aroma.
• Hal ini untuk menciptakan kemampuan atas
kepekaan tertentu di dalam menilai sifat
organoleptik bahan makanan tertentu.
12. • Anggota panel terlatih :
– personalia laboratorium ataupun orang non
laboratorium.
– Orang-orang laboratorium umumnya mempunyai
tingkat ketelitian yang tinggi dan tekun, tetapi
tingkat kepekaannya tidak terlalu tinggi, oleh
karena itu perlu pelatihan untuk mengasah
tingkat kepekaannya.
13. • Panelis terlatih umum digunakan untuk
penilaian proses dan pengembangan
produk yang kompleks.
• Tugas dan tanggung jawabnya kurang,
karena hanya dianggap sebagai
instrumen.
14. 4. Panel Tidak Terlatih
• Sekelompok orang-orang berkemampuan
rata-rata yang tidak terlatih secara
formal, tetapi mempunyai kemampuan
untuk
membedakan
dan
mengkomunikasikan reaksi dari penilaian
organoleptik yang diujikan.
• Jumlah anggota panel tidak terlatih ini
berkisar antara 25-100 orang.
15. 5. Panel Konsumen
• Panel konsumen dapat dikategorikan sebagai
panelis tidak terlatih yang dipilih secara acak
dari total potensi konsumen di suatu daerah
pemasaran.
• Jumlah panel yang diperlukan cukup besar
(sekitar 100 orang) dan juga perlu memenuhi
kriteria seperti usia, jenis kelamin, suku
bangsa dan tingkat pendapatan dari populasi
pada daerah target pemasaran yang dituju.
16. • Panel konsumen umumnya sudah ditangani
oleh konsultan ahli pemasaran, karena
mereka ini telah mengetahui perilaku
konsumen dan fenomena pasar
5. Panel Anak-anak
Panel yang khas adalah panel yang
menggunakan anak-anak berusia 3-10 tahun.
Biasanya anak-anak digunakan sebagai
panelis dalam penilaian produk-produk
pangan yang disukai anak-anak seperti
permen, es krim dan sebagainya.
17. • Cara penggunaan panelis anak-anak
harus bertahap, yaitu dengan
pemberitahuan atau dengan bermain
bersama, kemudian dipanggil untuk
diminta responnya terhadap produk yang
dinilai dengan alat bantu gambar seperti
boneka snoopy yang sedang sedih, biasa
atau tertawa.
18. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPEKAAN
1. Jenis Kelamin
Pada umumnya wanita lebih peka dibanding pria
(pada saat-saat tertentu wanita tidak konsisten
dalam menilai : menstruasi , hamil)
2. Usia
Kemampuan
seseorang
dlm
merasa, mencium, mendengar dan melihat
semakin berkurang seiring dengan bertambahnya
usia
(berkurangnya kemampuan sesorang sangat
bervariasi tergantung pada pengalaman dan
latihan yang diikuti)
19. 3. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis yang dapat mempengaruhi
kepekaan :
• Lapar ataupun kenyang
• Kelelahan
• Sakit
• Obat
• Kebiasaan merokok
20. 4. Faktor Genetis
Dapat mempengaruhi persepsi sensori
seseorang
(khususnya apabila berhubungan dengan
deteksi nilai ambang batas terhadap substansi)
Misal : orang yang peka terhadap
phenylthiocarbamide
Orang tersebut akan sangat peka terhadap
rasa pahit
21. 5. Kondisi Psikologis
Kondisi psikologis sangat mempengaruhi
penilaian seperti : mood seseorang
(kondisi terlalu senang atau sedih)
22. SELEKSI PANELIS
Syarat umum panelis :
– Mempunyai perhatian dan minat
– Menyediakan waktu khusus untuk penilaian
– Mempunyai kepekaan yg dibutuhkan
Tidak semua metode pengujian memerlukan
seleksi panelis.
– Uji Hedonik (tidak diperlukan seleksi panelis)
– Pengujian mutu (butuh seleksi panelis)
23. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
seleksi
1. Bahan dan variasi sampel yang
digunakan dalam seleksi adalah bahan
yg sama dengan bahan pengujian
sebenarnya
2. Untuk mendapatkan sekelompok panel
yang baik disarankan jumlah calon yang
diseleksi sebanyak dua kali jumlah
panelis yang diinginkan
24. Tahapan Seleksi Panelis :
1. Wawancara : untuk mendapatkan informasi
panelis
secara langsung
* biodata
* kegemaran
* kebiasaan sehari-hari
* hal-hal yg tdk disenangi /
disenangi
25. 2. Seleksi dokumen dan isian
untuk mendapatkan kecocokan informasi
hasil
wawancara dengan data yang tertulis
3. Seleksi kemampuan
Calon panelis harus mengikuti even
peragaan pengindraan
untuk menilai bakat / tingkat kepekaan yang
dimiliki
26. Tahap awal seleksi
pengenalan
beberapa bentuk uji
(pengenalan rasa dasar, bau)
Rasa dasar : manis, asin, asam, pahit, dan gurih
(umami)
Larutan dasar yang digunakan :
Manis
: 16 g/L sukrosa (gula pasir)
Asin
: 3 g / L NaCl (garam dapur)
Asam
: 1 g / L asam sitrat
Pahit
: 0,02 g /L Quinin Sulfat. HCl
Gurih
: MSG (vetsin)
27. • Pengenalan bau
Calon panelis disajikan beberapa seri botol uji
yang masing-masing mengandung bau-bauan
dalam jumlah kecil
Bahan yang biasa digunakan
* euganol (cengkeh)
* citrus oil (lemon/jeruk)
* asap
* susu
Calon panelis diminta untuk mengidentifikasi
masing-masing bau
28. • Uji kepekaan calon panelis
Mengetahui kepekaan calon panelis dengan
memberikan beberapa konsentrasi larutan dan
diminta untuk mengurutkan dari konsentrasi
rendah ke tinggi
29. 4. Latihan
Calon panelis yang lolos tahap awal seleksi diberi
pelatihan
simulasi uji sensori yang sebenarnya
30. Tujuannya :
* Menguji dan meningkatkan kedisiplinan calon panelis
* Menguji dan meningkatkan kemampuan untuk dapat
berkonsentrasi mengerjakan tugas dan mengikuti
instruksi yg diberikan
* Calon panelis mampu menulis hasil sesuai dengan
petunjuk yang ada