Ada empat tahap perkembangan kognitif menurut Piaget, yaitu sensorimotor (bayi), praoperasional (bayi dan kanak-kanak awal), operasional konkrit (kanak-kanak dan remaja awal), dan operasional formal (remaja dan dewasa). Setiap tahap dicirikan oleh kemampuan kognitif dan pemikiran yang berbeda.
Perkembangan Kognitif adalah perkembangan dari pikiran. Pikiran adalah bagian dari berpikir dari otak, bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan, dan pengertian. Pikiran anak mulai aktif sejak lahir, dari hari ke hari sepanjang pertumbuhannya. Perkembangan pikirannya, seperti:
Belajar tentang orang,
Belajar tentang sesuatu,
Belajar tentang kemampun-kemampuan baru,
Memperoleh banyak ingatan, dan
Menambah banyak pengalaman. Sepanjang perkembangannya pikran anak, maka anak akan menjadi lebih cerdas .
Perkembangan Kognitif adalah perkembangan dari pikiran. Pikiran adalah bagian dari berpikir dari otak, bagian yang digunakan yaitu untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan, dan pengertian. Pikiran anak mulai aktif sejak lahir, dari hari ke hari sepanjang pertumbuhannya. Perkembangan pikirannya, seperti:
Belajar tentang orang,
Belajar tentang sesuatu,
Belajar tentang kemampun-kemampuan baru,
Memperoleh banyak ingatan, dan
Menambah banyak pengalaman. Sepanjang perkembangannya pikran anak, maka anak akan menjadi lebih cerdas .
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Perkembangan Kognitif, terkait dengan perkembangan fungsi otak dan kemampuan berpikir yang akan berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. • Piaget mengetengahkan pendapat
perkembangan berdasarkan empat tahap
berturutan.
• Tahap tersebut tidak arbitrari, tetapi dikatakan
menggambarkan perbezaan kualitatif
keupayaan kognitif kanak-kanak.
4. Tahap Sensorimotor (Bayi)
inteligensia bayi dapat dilihat melalui aktiviti
motor tanpa menggunakan simbol
pengetahuan terhad, tapi terus berkembang
bergantung pada interaksi fizikal & pengalaman
Perkembangan fizikal berkaitan ‘mobiliti’
membolehkan bayi memperkembang kemampuan
intelektual baharu.
Sebahagian kemampuan ‘simbolik’ yang berkaitan
dengan bahasa mula berkembang pada akhir
tahap ini.
5. Bayi bersikap *egosentrik dgn ekstrem; tidak
dapat melihat dunia dari sudut pandangan lain &
meneroka dengan menggunakan pancaindera.
Tahap ini terbahagi kepada 6 tahap iaitu :
• Refleks mudah bermula daripada lahir hingga umur
sebulan. Refleks seperti menghisap
• Habit pertama & tindak balas permulaan bermula
daripada umur sebulan hingga 4 bulan. Belajar
mengkoordinat dua jenis skema iaitu habit & tindak
balas. Tindak balas permulaan ialah apabila bayi cuba
reproduksi peristiwa yang berlaku secara tidak
sengaja, misalnya menghisap ibu jari tangan
*bersifat mementingkan keperluan sendiri sahaja (tanpa mengendahkan keperluan orang lain)
6. • Tidak balas tahap kedua berlaku apabila bayi berumur
4hingga 8 bulan. Bayi mula sedar perkara yang berada
di luar tubuh badan mereka & lebih berorientasikan
objek. Tidak sengaja menbunyikan mainan gemercing
& terus melakukannya sebagai kepuasan.
• Koordinasi tindak balas tahap kedua bermula pada
umur 8-12 bulan. Melakukan sesuatu perkara dengan
bertujuan. Boleh menggabungkan & menggabungkan
kembali skema & cuba mencapai sesuatu matlamat.
Misalnya menggunakan kayu untuk mengambil barang
• Tindak balas tahap ketiga & perasaan ingin tahu
bermula pada umur 12-18 bulan. Menerokai
kemungkinan objek yang baharu. Mencuba perkara
yang berbeza untuk mendapatkan keputusan yang
berbeza.
• Skema internalisasi bermula pada 18- 24 bulan. Mula
berubah kepada pemikiran simbolik.
7. Tahap Praoperasional
( bayi & awal kanak-kanak)
Inteligensia ditunjukkan melalui penggunaan
simbol; menggunakan bahasa dengan lebih
baik
Memori & imaginasi berkembang, tetapi
pemikiran dilakukan dalam bentuk tidak
logikal. Pemikiran egosentrik lebih dominan
8. Tahap Operasional Konkrit
(kanak-kanak & awal remaja)
Dicirikan oleh tujuh jenis pemuliharaan, iaitu
Nombor
Panjang
Cecair
Berat
Kawasan
Isi padu
jisim
9. Inteligensia ditunjukkan secara logikal &
sistematik, manipulasi simbol dihubungkan
dengan objek konkrit
Pemikiran operasional diperkembangkan dan
permikiran egosentrik berkurang
10. Tahap operasional formal
(remaja & dewasa)
Inteligensia ditunjukkan melalui penggunaan
simbol secara logik yang dihubungkan dengan
konsep yang abstrak.
Pada peringkat awal, ia kembali kepada
pemikiran egosentrik