1. Kohlberg dan Piaget adalah tokoh penting dalam teori perkembangan moral kanak-kanak. Kohlberg fokus kepada perkembangan moral manakala Piaget pada perkembangan kognitif secara umum.
2. Teori Kohlberg terdiri daripada 6 tahap yang bergerak dari tahap prasyarat ke arah orientasi etika sejagat manakala Piaget pula dibahagikan kepada 4 tahap iaitu sensori motorik, praoperasi, operasi kon
Perkembangan kanak-kanak - EDUP3023 Perkembangan Awal Kanak-kanakFaFai S.
definisi perkembangan kanak-kanak
konsep asas perkembangan kanak-kanak
perbezaan antara pertumbuhan dan perkembangan
proses perkembangan berlaku mengikut urutan
perubahan dan perkembangan dalam pertumbuhan
-Biodata
-Pembentukan konsep (konsep konjuntif, konsep disjuntif, konsep hubungan)
-Implikasi terhadap PdP
-teorem pembelajaran matematik
-Stategi pengajaran dan pembelajaran matematik
-Prinsip-prinsip pengajaran-pembelajaran
-inkuiri penemuan
-konsep hukum dan prinsip melalui pendekatan induktif
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Perkembangan kanak-kanak - EDUP3023 Perkembangan Awal Kanak-kanakFaFai S.
definisi perkembangan kanak-kanak
konsep asas perkembangan kanak-kanak
perbezaan antara pertumbuhan dan perkembangan
proses perkembangan berlaku mengikut urutan
perubahan dan perkembangan dalam pertumbuhan
-Biodata
-Pembentukan konsep (konsep konjuntif, konsep disjuntif, konsep hubungan)
-Implikasi terhadap PdP
-teorem pembelajaran matematik
-Stategi pengajaran dan pembelajaran matematik
-Prinsip-prinsip pengajaran-pembelajaran
-inkuiri penemuan
-konsep hukum dan prinsip melalui pendekatan induktif
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
I. Perkembangan Moral Menurut Jean Piaget
Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif. Piaget (dalam Slavin, 2006:51) bahkan mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjang untuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun , anak-anak sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain.
Piaget kemudian membagi tahap perkembangan moral anak menjadi dua tahapan, yaitu tahap heteronomous dan tahap autonomous.
II. Perkembangan Moral Menurut Lawrence Kohlberg
Mengembangkan teori dari Piaget, Lawrence Kohlberg membagi perkembangan moral menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat prekonvensional, tingkat konvensional, dan tingkat postkonvensional (Slavin, 2006:54). Menurut pandangan Kohlberg dari tiga tingkatan tersebut, anak harus melewati enam tahap dalam dirinya. Setiap tahap memberikan jalan untuk menuju ke tahap selanjutnya ketika anak mampu menemukan ‘aturan’ pada tahap itu, kemudian anak harus meninggalkan penalaran moral dari tahap awal menuju ke tahap berikutnya. Dengan cara tersebut, penalaran moral anak berkembang melalui tiga tingkat yang berbeda meskipun tidak semua anak mampu menguasainya (Manning, 1977:108).
Tahapan-tahapan perkembangan moral yang dikemukakan Kohlberg jauh lebih kompleks dibanding dengan tahapan-tahapan perkembangan moral dalam teori Piaget.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Perbezaan & persamaan teori kolhberg dgn teori piaget
1. KUMPULAN 1
1-SITI NURUL HIDAYAH BT MUSTAFA
D20101037898
2-SITI RAFIDAH BT SIRI
D20101037992
3-SITI AZIZAH BT OTHMAN
D20101038022
4-NOR ATIAH BT MOHD ALI
D20101038009
2.
3. LATAR BELAKANG KOHLBERG
Lahir pada 1927 dan dibesarkan di Brouxmile,
New York
Tahun 1948 University of Chicago
Mengambil jurusan psikologi dan mula
tertarik dengan teori kohlberg
Tahun 1962 mengajar di Universiti of
Chicago
Tahun 1968 mengajar di Havard
4. LATAR BELAKANG JEAN PIAGET
• Lahir di Nauchatel, Switzerland pada 9 Ogos
1896
• Bapanya bernama Arhur Piaget seorang Profesor
Saatera manakala ibunya bernama Rebecca
Jackson
• Meninggal pada usia 84 tahun ,1981
• Mendapat PhD pada usia 22 tahun
• Meminati psikologi apabila terpilih menjadi
pengarah makmal Psikologi di Universiti Jeneva.
8. KOHLBERG PIAGET
2. KONVENSIONAL
Tahap 3 : Harmoni antara peribadi
Kanak-kanak mula menerima
norma masyarakat
Tindakan akan dinilai baik atau
buruk berdasarkan persetujuan
orang ramai
Mereka akan berkelakuan baik
untuk mendapatkan ganjaran atau
pujian orang lain
Tahap 4 : Orientasi undang-undang dan
peraturan
Kesanggupan melakukan sesuatu
tanggungjawab dalam masyarakat
dan mematuhi peraturan sosial
yang sedia ada
2. PRAOPERASI
Kanak-kanak mula berfikir
secara lojik tetapi belum dapat
menguasai kebolehan
memproses pemikiran mengikut
peraturan-peraturan yang lojik.
Kanak-kanak mula
mempraktikkan kemahiran yang
baru menggunakan simbol untuk
mewakili objek
9. KOHLBERG PIAGET
3. POS-KONVENSIONAL
Tahap 5 : Orientasi kontrak sosial
Usaha-usaha
mempertahankan hak-hak
asasi , nilai-nilai atau prinsip-
prinsip yang telah dipersetujui
bersama dalam masyarakat
Peraturan dan undang-undang
yang digubal adalah
persetujuan orang ramai dan
boleh membawa kebaikan
kepada masyarakat
3. OPERASI YANG KONKRIT
• Pemikiran kanak-kanak
fleksibel
• Hanya boleh berfikiran lojik
dalam keadaan konkrit atau
menggunakan objek maujud
• Tetapi di peringkat akhir
operasi kanak-kanak mula
dapat mengelaskan objek
kerana perkembangan
pemikiran mereka.
10. KOHLBERG PIAGET
Tahap 6 : orientasi etika
sejagat
Sering mempertikaikan nilai
dan norma
Apa yang dianggap betul
ialah berdasarkan prinsip
pilihan sendiri tanpa
mengira masa dan keadaan
Cth:
i. Prinsip keadilan
ii. Persamaan hak
iii. Menghormati maruah
individu
4. OPERASI FORMAL
• Dikenali sebagai awal
remaja
• Dapat berfikir secara lojik,
perkara berkaitan masa
depan sanggup membuat
hipotesis
• Berkebolehan untuk
menyelesaikan masalah
berdasarkan pengetahuan,
pengalaman dan kemahiran