Teori perkembangan kognitif Piaget menyatakan bahwa anak mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap berbeda secara kualitatif. Perkembangan ini didorong oleh proses adaptasi skema melalui asimilasi dan akomodasi terhadap lingkungan. Menurut Piaget, anak akan melalui empat tahap perkembangan kognitif yaitu sensorimotor, preoperational, konkret operasional, dan formal operasional.
4. Continuous
Discontinuous
⌂ progres yang halus sebagai
⌂ progres anak melalui tahap-tahap
⌂ perubahan terjadi tiba-tiba
⌂ Tidak mungkin melompati
tahapan
⌂ Sifat yang membedakan setiap
tahap : perubahan kualitatif
(qualitative change), luas
cakupannya (broad applicability),
transisi singkat (brief transitions),
adanya urutan stabil (invariant
sequence)
perkembangan kemampuan
dan pengalaman
⌂ pentingnya faktor
lingkungan
6. Terjadinya Perkembangan
ADAPTASI
SKEMA
Pola perilaku atau
berpikir yang
digunakan saat
berhadapan dengan
objek di dunia
proses menyesuaikan
skema dalam respon
terhadap lingkungan
yang terdiri dari
asimilasi dan
akomodasi
7. Eq u i l i b r i u m
A s i mi l a s i
Ti d a k a d a
g a n g g u a n
Ad a p t
a s i
proses
memahami
objek baru
atau kejadian
baru yang
dihubungkan
dengan skema
yang sudah ada
Terjadi
keseimbangan
antara skema
yang telah
diketahui
dengan objek
baru atau
kejadian baru
8. Proses
memperoleh
kembali
keseimbangan
antara pemahaman
yang ada dengan
pengalaman baru
A k o mo
d a s i
Di s e q u i
l i b r i u m
a d a
g a n g g u ketidakseimbangan
antara skema yang
a n
Ad a p t
a s i
telah diketahui
dengan objek baru
atau kejadian baru
Proses
memodifikasi
skema yang ada
dengan
informasi atau
situasi baru
Ne w
Eq u i l
i b r i u
m
11. TAHAP
Sensorimotor
Preoperational
Concrete
Operational
Formal
Operational
PERKIRAA
PENCAPAIAN UTAMA
N USIA
0-2 tahun Mulai menggunakan imitasi, memori, dan pikiran
Mulai mengenali object permanence
Berawal dari aksi refleks ke kegiatan terarah pada
tujuan
2-7 tahun Mengembangkan bahasa dan kemampuan untuk
berpikir secara simbolik
Menggunakan one-way logic
Berpikir secara egocentrism dan centration
7-11 tahun Menyelesaikan problem konkrit dengan cara yang
logis
Memahami hukum conservation dan menggunakan
klasifikasi serta seriation
Memahami reversibility
11 tahun- Berpikir lebih ilmiah
Dewasa
Mampu menyelesaikan masalah abstrak melalui
percobaan yang sistematis
Mengembangkan perhatian tentang masalah sosial,
identitas.
PROBLEM SOLVING
MENINGKAT
EGOCENTRISM
MENURUN
12. Sub-Tahap1
R l exes
ef
Sub-Tahap2
Pr i m y
ar
C r cul ar
i
R
eact i on
Subt ahap 6
Sym i c
bol
Thought
Sensor
i m or
ot
Sub-Tahap3
Secondar y
C r cul ar
i
R
eact i on
Subt ahap 5
Ter t i ar y
C r cul ar
i
R
eact i on
Sub-t ahap 4
C di nat or y
oor
of Secondar y
R
eact i on
13. Sub Tahap 1
(0-1Bulan)
KEGIATAN
REFLEKSIF
• Membangun pengetahuan dengan REFLEKS :
MENGHISAP, MENGENGGAM, MENATAP, dsb.
• Belum ada usaha untuk menentukan lokasi
objek yang telah hilang dari pandangan
14. Sub Tahap 2
(2-4Bulan)
Primary
Circular
Reaction
circular reaction : proses yang diawali
aksi lengkap yaitu perilaku tahap awal
yang diikuti hasil akhir yang menstimulus
untuk melakukan kembali aksi tersebut.
• Mengatur REFLEKSnya dengan primary circular
reaction (penerapan secara fokus pada tubuh)
• Masih belum ada usaha untuk menentukan
lokasi objek yang telah hilang dari pandangan
15. Sub Tahap 3
(4-8 Bulan)
Secondary
Circular
Reaction
Secondary circular reaction adalah proses
circular reaction yang diterapkan si bayi
pada objek eksternal
• Menginginkan perulangan aksi pada lingkungan yang
menimbulkan hasil yang menyenangkan/menarik
• Belum menyadari hubungan sebab akibat dari apa
yang dilakukan
• Mulai mencari objek jatuh yang terlihat atau yang
terlihat sebagian saja.
16. • berangsur-angsur
memperoleh
pengetahuan mengenai
hubungan sebab-akibat
(goal-directed behavior)
• Mampu memahami
“object permanence”,
yaitu kemampuan untuk
berpikir mengenai fakta
bahwa objek itu ada
sekalipun sudah tidak
terlihat dalam
pandangan.
• Mencari objek yang
tersembunyi
menggunakan A-not-BError
Sub Tahap 4
(8-12 Bulan)
Coordinatory
of Secondary
Reaction
17. Sub Tahap 5
(12-18 Bulan)
Tertiary Circular Reaction
adalah circular reaction
yang menghasilkan kembali
fenomena baru, tetapi
dengan variasi dan
percobaan aktif yang
disengaja untuk
memperoleh kemungkinan
yang baru
Tertiary
Circular
Reaction
• mengikuti visible displacement
(menyembunyikan barang dibalik benda
lain saat pada pandangan penuh)
• berperan dalam trial-and-error
18. Symbolic Thought adalah
kemampuan untuk
menunjukkan dan berpikir
mengenai objek dan
kejadian secara internal,
kesatuan mental, atau
simbol.
Sub Tahap 6
(18-24 Bulan)
Symbolic
Thought
• mampu membentuk representasi mental
yang disebut ”deffered imitation”
• dapat mengikuti invisible displacement,
yaitu proses menyembunyikan objek
dibalik objek lain saat pada pandangan
penuh seseorang, kemudian yang objek
lain tersebut dipindahkan.
23. Tahap
Concrete
Operationa
l
• penalaran logika dan pemahaman saat
menghadapi situasi yang familiar
• Conservation
• membentuk konsep, melihat
keterhubungan, dan menyelesaikan
masalah selama objek dan situasi
yang familiar
• Reversibility
• Inferred reality
• Seriation dan transitivity
• Memahami operasi mental, seperti
penjumlahan, perkalian, dsb
• multiple classification
• Dapat menalar transformasi
• Decentered (berpikir objektif)
• Class Inclusion
24. Tahap Concrete Operational
• mampu berpikir abstrak
• menalar hypothetical situation
• contrary-to-fact
• mampu merumuskan dan menguji hipotesis
• memisahkan dan mengontrol variabel
Misal : PENDULUM PROBLEM
• mampu metakognisi
25. Implikasi Teori Piaget pada Model
Pembelajaran Konstruktivis
Fokus pada proses berpikir anak, bukan hanya pada hasilnya.
Mengenali peran penting dari pengenalan sendiri oleh anak,
keterlibatan aktif anak dalam aktifitas pembelajaran.
Penekanan praktek pembelajaran yang ditujukan pada
susunan pemikiran anak menuju kedewasaan.
Menerima perbedaan kemajuan perkembangan setiap individu.