SlideShare a Scribd company logo
Perkembangan kognitif/ Intelek
Oleh:
 Anggiet Budi P
 Antonius Bayu P
 Fifi Suryani
 Greatta Puja l
 Ulfa Yuniarisla
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang
berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang
berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.
Adapun pengertian perkembangan kognitif menurut beberapa ahli adalah
sebagai berikut:
1. Myers (1996)
Cognition refers to all the mental activities associated with thinking,
knowing, and remembering.
2. Margaret W. Matlin (1994)
Cognition, or mental activity, involves the acquisition, storage, retrieval,
and use of knowledge.
3. Drever (2000)
Dalam bukunya yang berjudul Dictionary of psychology, Kognisi adalah
istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yaitu persepsi, imajinasi,
penangkapan makna, penilaian dan penalaran.
4. Chaplin (2002)
Dalam bukunya yang berjudul Dictionary of psychology, kognisi adalah
konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenal, termasuk di dalamnya
mengamati, melihat, memperhatikanmemberikan, menyangka, membayangkan,
memperkirakan, menduga dan menilai.
Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah
istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental
yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi
yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah
dan merencanakan masa depan.
Mental yang berhubungan dengan presepsi, pikiran, ingatan danpengolahan
informasi memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merancanakan
masa depan atau proses psikologis berkaitan dengan individu mepelajari,
memperhatikan, mengamati, dan memikirkan lingkungan.
1. Jean Piaget (bybee & sund 1982), membagi perkembangan kognitif dalam
empat tahap, diantara itu:
a) Tahap Sensori – Motoris
 Usia 0 – 2 tahun
 Anak mengembangkan kemampuan untuk mempresepsi,
melakukan sentuhan, gerakan, dan belajar mengkoordinasikan
geraka-gerakannya.
 Interaksi dengan lingkungan termasukorang tua.
b) Tahap Praoprasional
 Usia 2 – 7 tahun
 Tahap intuisi sebab memperhatikan kecenderungan
suasana intuitif.
 Semua perbuatan tidak didukung oleh pemikiran tetapi
perasaan, kecenderungan alamiah sikap-sikap yang diperoleh
dari orang-orang dan lingkungansekitar.
 Bersifat egosentris.
 Siap belajar bahasa, membaca, menyanyi.
c) Tahap Oprasional kongkret
 Usia 7 – 11 tahun
 Penyesuaian diri,ingin tahu, berkembang (ego
berkembang).
 Interaksi dengan lingkungan, dan ortu berkurang.
 Mampu mengamati, menimbang , mengevaluasi
danmenjelaskan pikiran-pikiran orang lain.
d) Tahap Oprasional Formal
 Usia 11 tahun keatas
 Anak dapat menginterpresentasikan keseluruhan
pekerjaannya yang berasal dari pikiran logis.
 Aspek perasaan,dan moral berkembang.
 Interaksi dengan lingkungan sangat luas, banyakteman
sebaya, dan berusaha berinteraksi dengan orang dewasa.
 Tarik-menarik antara ingin bebas dengan ingin
dilindungi
1. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA ANAK-ANAK AWAL
Seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk mengeksplorasi
lingkungan, karena bertambah besarnya koordinasi dan pengendalian motorik
yang disertai dengan meningkatnya kemampuan untuk bertanya dengan berkata-
kata yang dimengerti dengan orang lain. Maka dunia kognitif anak berkembang
pesat, makin kreatif, bebas dan imajinatif.
Perkembangan Kognitif pada masa anak-anak awal menurut teori Piaget
Sesuai dengan teori kognitif Piaget, maka perkembangan kognitif pada
masa awal anak-anak dinamakan tahap praoperasional (praoperational stage),
yang berlangsung dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap ini konsep stabil
dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian
melemah, serta terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis.
Pemikiran praoperasional tidak lain adalah suatu masa tunggu yang singkat
bagi pemikiran operasional, sekalipun label “praoperasional” menekankan bahwa
anak pada tahap ini belum berpikir secara operasional.
Secara garis besarnya pemikiran praoperasional dapat dibagi ke dalam dua
subtahap, yaitu subtahap prakonseptual dan subtahap pemikiran intuitif
(Heterington & Parke, 1979; Seifert & Hoffnung, 1994).
a) Subtahap Prakonseptual (2 – 4 tahun)
Subtahap prakonseptual disebut juga dengan pemikiran simbolik (symbolic
thuoght), karena karakteristik utama subtahap ini ditandai dengan munculnya
simtem-simtem lambang atau simbol, seperti bahasa.Subtahap prakonseptual
merupakan subtahap pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia
2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan untuk
menggambarkan atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada
(tidak terlihat) dengan sesuatu yang lain. Misalnya, pisau yang terbuat dari
pelastik adalah sesuatu yang nyata mewakili pisau yang sesungguhnya. Kata pisau
sendiri bisa mewakili sesuatu yang abstrak, seperti bentuknya atau tajamnya.
Demikian pula tulisan “pisau” akan memberikan tanggapan tertentu. Dengan
berkembangnya kemampuan mensimbolisasikan ini, maka akan memperluas ruang
lingkup aktivitasnya yang menyangkut hal-hal yang sudah lewat, atau hal-hal yang
akan datang, atau juga hal-hal yang sekarang.
Dengan demikian, dalam subtahap prakonseptual, kemunculan fungsi
simbolis ditunjukkan dengan perkembangan bahasa yang cepat, permainan
imajinatif, dan peningkatan dalam peniruan. Percepatan perkembangan bahasa
dalam fase prakonseptual dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi.
Ketika penggunaan simbol bahasa dimulai, maka terjadi peningkatan dalam
kemampuan memecahkan masalah dan belajar dari kata-kata lain.
b) Subtahap Intuitif (4 – 7 tahun)
Istilah intuitif digunakan untuk menunjukkan subtahap kedua dari
pemikiran prakonseptual yang terjadi pada anak dalam periode dari 4 hingga 7
tahun. Dalam subtahap ini, meskipun aktifitas mental tertentu (seperti cara-cara
mengelompokkan, mengukur atau menghubungkan objek-objek) terjadi, tetapi
anak-anak belum begitu sadar mengenai prinsip-prinsip yang melandasi
terbentuknya aktivitas tersebut. Walaupun anak dapat memecahkan masalah
yang berhubungan dengan aktivitas ini, namun ia tidak bisa menjelaskan alasan
yang tepat untuk pemecahan suatu masalah menurut cara-cara tertentu.
Jadi, walaupun simbol-simbol anak meningkat kompleks, namun proses
penalaran dan pemikirannya masih mempunyai ciri-ciri keterbatasan tertentu.
Sebagian dari keterbatasan ini direfleksikan dalam ketidakmampuan
anakpraoperasional untuk mengelompokkan berbagai hal berdasarkan dimensi
tertentu, seperti mengelompokkan tongkat dari yang terpendek hingga
terpanjang. Keterbatasan juga ditemukan dalam menghubungkan bagian dari
keseluruhannya.
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA PERTENGAHAN DAN AKHIR
ANAK-ANAK
Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan
kognitifnya turut mengalami perkembangan yang pesat, karena dengan masuk
sekolah, berarti dunia minat anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat
maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang
sebelumnya kurang berarti bagi anak. Dalam keadaan normal, pikiran anak usia
sekolah berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya
pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada usia dasar ini
daya piker anak berkembang kea rah berfikir konkrit, rasional dan objektif.
Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada dalam
suatu stadium belajar.
Perkembangan kognitif masa pertengahan dan akhir anak-anak menurut
teori piaget
Menurut teori kognitif piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar
disebut pemikiran operasional konkrit (concrete operational thought). Menurut
piaget, operasi adalah hubungan-hubungan logis di antara konsep-konsep atau
skema-skema. Sedangkan operasi konkrit adalah aktivitas mental yang
difokuskan pada objek-objek dan peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit dapat
diukur.
Pada masa ini anak sudah mengembangkan pikiran logis. Ia mulai mampu
memahami operasi sejumlah konsep, seperti 5 x 6 = 30; 30 : 6 = 5(Johnson &
medinnus, 1974). Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi
terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai
mempunyai kemampuan untuk membedakan sementara dengan yang bersifat
menetap. Misalnya, mereka akan tahu bahwa air dalam gelas besar pendek
dipindahkan ke dalam gelas yang kecil tinggi, jumlahnya akan tetep sama karena
tidak satu tetes pun tumpah. Hal ini adalah karena mereka tidak lagi
mengandalkan persepsi penglihatannya, melainkan sudah mampu menggunakan
logikanya. Mereka dapat mengukur, menimbang, dan menghitung jumlahnya,
sehingga perbedaan yang nyata tidak ‘’membodohkan’’ mereka.
3. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA REMAJA
Masa remaja adalah suatu periode kehidupan di mana kapasitas untuk
memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya
(Mussen,Conger dan Kagan, 1969). Hal ini karena selama periode remaja ini,
proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi
memproses informasi berkembang dengan cepat. Di samping itu, pada masa
remaja ini juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan otak
bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral).
4. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA DEWASA DAN TUA
Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversial
dalam studi tentang perkembangan rentang hidup manusia adalah apakah
kemampuan kognitif orang dewasa, seperti memori, kreativitas, inteligensi, dan
kemampuan belajar, paralel dengan penurunan kemampuan fisik? Pada umumnya
orang percaya bahwa proses kognitif-belajar, memori dan inteligensi-mengalami
kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Bahkan kesimpulan
bahwa usia terkait dengan penurunan proses kognitif ini juga tercermin dalam
masyarakat ilmiah. Akan tetapi, belakangan sejumlah hasil penelitian
menunjukkan bahwa kepercayaan tentang terjadinya kemerosotan proses
kognitif bersamaan dengan penurunan kemampuan fisik, sebenarnya hanyalah
salah satu stereotip budaya yang meresap dalam diri kita.
Faktor – Faktor yang mempengaruhi
a. Hereditas
Secara potensial anak telah membawa kemungkinan berpikir normal,
diatasnormal atau dibawah normal.
 Perkembangan pada tahap tersebut merupakan hasil perbaikan
dari perbaikan tahap sebelumnya. Ini berarti teori tahapan
Piaget setiap individu akan melewati serangkaian perubahan
kualitatif sifatnya,
o Infarian
o Selalu tetap
 Perubahan kualitatif ini terjadi krena adanya tekanan biologis
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan cara berpikirnya.
 Gejala yang nampak
o Perubahan secara kuantitatif dan kualitatif
Kuantitatif (banyak hal yang teratasi)
Kualitatif (mengatasi hal-hal sulit)
o Berkurangnya berpikir konkret dan berkembang pemikiran
abstrak.
Berpikir konkret (berpikir terikat pada benda dan
memerlukan alat peraga)
Abstrak (tidak terikat pada bendanya)
o Berkembangnya kemampuan memecahkan masalah bersifat
Hipotesis.
Hipotesis (perencanaan/pikiran kedepan).
b. Lingkungan
Keluarga
Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang
tua adalah memberikan pengalaman pada anak dalam berbagai bidang
kehidupan sehinggan anak memiliki informasi yang sangat banyak yang
merupakan alat bagi anak untuk berpikir. Cara-cara yang digunakan misalnya,
1. Meberi pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan anak.
2. Memiliki banyak informasi (sebagai cara untuk berpikir).
3. Caranya menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan dan
alat-alat pengembang kreativitas.
4. memberikan kesempatan kepada anak untuk merealisasikan
ide-idenya, menghargai ide-ide tersebut
Sekolah
Lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan
berpikir anak. Beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik.
Dengan hubungan yang akrab tersebut, secara psikologis peserta didik akan
merasa aman sehingga segala masalah yang dialaminya secara bebas dapat
dikonsultasikan dengan mereka.
2. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berdialog dengan
orang-orang ahli dan berpengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan, sangat
menunjang perkembangan intelektual anak.
3. Menjaga dan meningkatkan pertumbunhan fisik anak, baik melalui kegiatan
olahraga maupun menyediakan gizi yang cukup, sangat penting bagi perkembangan
berpikir peserta didik.
4. Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui media
cetak maupun dengan menyediakan situasi yang memungkinkan para peserta didik
berpendapat atau mengemukakan ide-idenya. Hal ini sangat besar pengaruhnya
bagi perkembangan intelektual peserta didik.
Pada saat ini terdapat beberapa pendekatan yang
berbeda untuk menjelaskan perkembangan kognitif.
• Teori perkembangan kognitif neurosains
Kemajuan ilmu neurosains dan teknologi memungkinkan mengaitkan
antara aktivitas otak dan perilaku. Biologis menjadi dasar dari pendekatan ini
untuk menjelaskan perkembangan kognitif. Pendekatan ini memiliki tujuan untuk
dapat mengantarai pertanyaan mengenai umat manusia yaitu
– Apakah hubungan antara pemikiran dan tubuh, khususnya antara
otak secara fisik dan mental proses
– Apakah filogeni atau ontogeni yang menjadi awal mula dari struktur
biologis yang teratur
 Teori Konstruksi pemikiran-sosial
Selain biologi, konteks sosialjuga merupakan salah satu sudut
pandang dari perkembangan kognitif. Perspektif ini menyatakan bahwa lingkungan
sosial dan budaya akan memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan
kognisi dan pemikiran anak. Teori ini memiliki implikasi langsung pada dunia
pendidikan. Teori Vygotsky menyatakan bahwa anak belajar secara aktif lebih
baik daripada secara pasif. Tokoh-tokohnya diantaranya Lev Vygotsky , Albert
Bandura, Michael Tomasello.
• Teori Theory of Mind (TOM)
Teori perkembangan kognitif ini percaya bahwa anak memiliki teori
maupun skema mengenai dunianya yang menjadi dasar kognisinya. Tokoh dari ToM
ini diantaranya adalah Andrew N. Meltzoff

More Related Content

Similar to Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx

Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologis
Patta Ula
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Budi Sanjaya Saragih
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Herney Aqilah Kay
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seni
Wany Hardy
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
Asep Egok
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
Asep Egok
 
1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif
Ismail Hashim
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
JuEnn NaRa
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Dedi Yulianto
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
محمد خيرى
 

Similar to Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx (20)

Perkembangan psikologis
Perkembangan psikologisPerkembangan psikologis
Perkembangan psikologis
 
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean PiagetTeori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
Teori perkembangan kognitif oleh Jean Piaget
 
Tugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitifTugas mata kuliah metakognitif
Tugas mata kuliah metakognitif
 
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptxBAHASA DAN KECERDASAN.pptx
BAHASA DAN KECERDASAN.pptx
 
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
Bimbingan dan perawatan keluarga kel 3
 
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
Topik2kanak kanakdanseni-110913001619-phpapp02
 
Topik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seniTopik 2 kanak kanak dan seni
Topik 2 kanak kanak dan seni
 
Makalah psikoper
Makalah psikoperMakalah psikoper
Makalah psikoper
 
Bahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensiBahasa, berfikir, intelegensi
Bahasa, berfikir, intelegensi
 
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasagfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
gfhgfPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasaaaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
aaaPerkembanganmanusiapadamasaanakusia6 12tinjauandariaspekbiologisemosibahasa
 
1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif1 perkembangan kognitif
1 perkembangan kognitif
 
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 8 Perkembangan Peserta Didik
 
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikKarakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
 
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-KanakBibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
Bibliotherapy: Perkembangan Masa Kanak-Kanak
 
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaranPerkembangan kognitif dan proses pembelajaran
Perkembangan kognitif dan proses pembelajaran
 
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikanSejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
Sejarah,definisi, ruang Lingkup psikologi pendidikan
 
Piaget
PiagetPiaget
Piaget
 

Recently uploaded

Recently uploaded (20)

Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
Teori Profetik Kuntowijoyo (Dosen Pengampu: Khoirin Nisai Shalihati)
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptperumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.ppt
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
Modul Pembentukan Disiplin Rohani (PDR) 2024
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak (1). SDN 001 BU.pdf
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptxSolusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
Solusi Masalah Pendidikan Kelompok 9 Wawasan Pendidikan.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Nor Azizah_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJARAKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
AKSI NYATA PENYEBARAN PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR
 
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdfALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) B. Inggris kelas 7.pdf
 
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptxSejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
Sejarah dan Perkembangan Agama Hindu.pptx
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Perkembangan kognitif kelompok bu arbin.docx

  • 1. Perkembangan kognitif/ Intelek Oleh:  Anggiet Budi P  Antonius Bayu P  Fifi Suryani  Greatta Puja l
  • 2.  Ulfa Yuniarisla Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Adapun pengertian perkembangan kognitif menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut: 1. Myers (1996) Cognition refers to all the mental activities associated with thinking, knowing, and remembering. 2. Margaret W. Matlin (1994) Cognition, or mental activity, involves the acquisition, storage, retrieval, and use of knowledge. 3. Drever (2000) Dalam bukunya yang berjudul Dictionary of psychology, Kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yaitu persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian dan penalaran. 4. Chaplin (2002) Dalam bukunya yang berjudul Dictionary of psychology, kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenal, termasuk di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikanmemberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga dan menilai. Dari beberapa pengertian di atas dapat dipahami bahwa kognitif adalah sebuah istilah yang digunakan oleh psikolog untuk menjelaskan semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merencanakan masa depan. Mental yang berhubungan dengan presepsi, pikiran, ingatan danpengolahan informasi memperoleh pengetahuan, memecahkan masalah dan merancanakan masa depan atau proses psikologis berkaitan dengan individu mepelajari, memperhatikan, mengamati, dan memikirkan lingkungan.
  • 3. 1. Jean Piaget (bybee & sund 1982), membagi perkembangan kognitif dalam empat tahap, diantara itu: a) Tahap Sensori – Motoris  Usia 0 – 2 tahun  Anak mengembangkan kemampuan untuk mempresepsi, melakukan sentuhan, gerakan, dan belajar mengkoordinasikan geraka-gerakannya.  Interaksi dengan lingkungan termasukorang tua. b) Tahap Praoprasional  Usia 2 – 7 tahun  Tahap intuisi sebab memperhatikan kecenderungan suasana intuitif.  Semua perbuatan tidak didukung oleh pemikiran tetapi perasaan, kecenderungan alamiah sikap-sikap yang diperoleh dari orang-orang dan lingkungansekitar.  Bersifat egosentris.  Siap belajar bahasa, membaca, menyanyi. c) Tahap Oprasional kongkret  Usia 7 – 11 tahun  Penyesuaian diri,ingin tahu, berkembang (ego berkembang).  Interaksi dengan lingkungan, dan ortu berkurang.  Mampu mengamati, menimbang , mengevaluasi danmenjelaskan pikiran-pikiran orang lain. d) Tahap Oprasional Formal  Usia 11 tahun keatas  Anak dapat menginterpresentasikan keseluruhan pekerjaannya yang berasal dari pikiran logis.  Aspek perasaan,dan moral berkembang.  Interaksi dengan lingkungan sangat luas, banyakteman sebaya, dan berusaha berinteraksi dengan orang dewasa.
  • 4.  Tarik-menarik antara ingin bebas dengan ingin dilindungi 1. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA ANAK-ANAK AWAL Seiring dengan meningkatnya kemampuan anak untuk mengeksplorasi lingkungan, karena bertambah besarnya koordinasi dan pengendalian motorik yang disertai dengan meningkatnya kemampuan untuk bertanya dengan berkata- kata yang dimengerti dengan orang lain. Maka dunia kognitif anak berkembang pesat, makin kreatif, bebas dan imajinatif. Perkembangan Kognitif pada masa anak-anak awal menurut teori Piaget Sesuai dengan teori kognitif Piaget, maka perkembangan kognitif pada masa awal anak-anak dinamakan tahap praoperasional (praoperational stage), yang berlangsung dari usia 2 hingga 7 tahun. Pada tahap ini konsep stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta terbentuknya keyakinan terhadap hal yang magis. Pemikiran praoperasional tidak lain adalah suatu masa tunggu yang singkat bagi pemikiran operasional, sekalipun label “praoperasional” menekankan bahwa anak pada tahap ini belum berpikir secara operasional. Secara garis besarnya pemikiran praoperasional dapat dibagi ke dalam dua subtahap, yaitu subtahap prakonseptual dan subtahap pemikiran intuitif (Heterington & Parke, 1979; Seifert & Hoffnung, 1994). a) Subtahap Prakonseptual (2 – 4 tahun) Subtahap prakonseptual disebut juga dengan pemikiran simbolik (symbolic thuoght), karena karakteristik utama subtahap ini ditandai dengan munculnya simtem-simtem lambang atau simbol, seperti bahasa.Subtahap prakonseptual merupakan subtahap pemikiran praoperasional yang terjadi kira-kira antara usia 2 hingga 4 tahun. Pada subtahap ini anak-anak mengembangkan kemampuan untuk menggambarkan atau membayangkan secara mental suatu objek yang tidak ada (tidak terlihat) dengan sesuatu yang lain. Misalnya, pisau yang terbuat dari pelastik adalah sesuatu yang nyata mewakili pisau yang sesungguhnya. Kata pisau sendiri bisa mewakili sesuatu yang abstrak, seperti bentuknya atau tajamnya. Demikian pula tulisan “pisau” akan memberikan tanggapan tertentu. Dengan
  • 5. berkembangnya kemampuan mensimbolisasikan ini, maka akan memperluas ruang lingkup aktivitasnya yang menyangkut hal-hal yang sudah lewat, atau hal-hal yang akan datang, atau juga hal-hal yang sekarang. Dengan demikian, dalam subtahap prakonseptual, kemunculan fungsi simbolis ditunjukkan dengan perkembangan bahasa yang cepat, permainan imajinatif, dan peningkatan dalam peniruan. Percepatan perkembangan bahasa dalam fase prakonseptual dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Ketika penggunaan simbol bahasa dimulai, maka terjadi peningkatan dalam kemampuan memecahkan masalah dan belajar dari kata-kata lain. b) Subtahap Intuitif (4 – 7 tahun) Istilah intuitif digunakan untuk menunjukkan subtahap kedua dari pemikiran prakonseptual yang terjadi pada anak dalam periode dari 4 hingga 7 tahun. Dalam subtahap ini, meskipun aktifitas mental tertentu (seperti cara-cara mengelompokkan, mengukur atau menghubungkan objek-objek) terjadi, tetapi anak-anak belum begitu sadar mengenai prinsip-prinsip yang melandasi terbentuknya aktivitas tersebut. Walaupun anak dapat memecahkan masalah yang berhubungan dengan aktivitas ini, namun ia tidak bisa menjelaskan alasan yang tepat untuk pemecahan suatu masalah menurut cara-cara tertentu. Jadi, walaupun simbol-simbol anak meningkat kompleks, namun proses penalaran dan pemikirannya masih mempunyai ciri-ciri keterbatasan tertentu. Sebagian dari keterbatasan ini direfleksikan dalam ketidakmampuan anakpraoperasional untuk mengelompokkan berbagai hal berdasarkan dimensi tertentu, seperti mengelompokkan tongkat dari yang terpendek hingga terpanjang. Keterbatasan juga ditemukan dalam menghubungkan bagian dari keseluruhannya.
  • 6. 2. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA PERTENGAHAN DAN AKHIR ANAK-ANAK Seiring dengan masuknya anak ke sekolah dasar, maka kemampuan kognitifnya turut mengalami perkembangan yang pesat, karena dengan masuk sekolah, berarti dunia minat anak bertambah luas, dan dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek yang sebelumnya kurang berarti bagi anak. Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur. Kalau pada masa sebelumnya daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka pada usia dasar ini daya piker anak berkembang kea rah berfikir konkrit, rasional dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar. Perkembangan kognitif masa pertengahan dan akhir anak-anak menurut teori piaget Menurut teori kognitif piaget, pemikiran anak-anak usia sekolah dasar disebut pemikiran operasional konkrit (concrete operational thought). Menurut piaget, operasi adalah hubungan-hubungan logis di antara konsep-konsep atau skema-skema. Sedangkan operasi konkrit adalah aktivitas mental yang difokuskan pada objek-objek dan peristiwa-peristiwa nyata atau konkrit dapat diukur. Pada masa ini anak sudah mengembangkan pikiran logis. Ia mulai mampu memahami operasi sejumlah konsep, seperti 5 x 6 = 30; 30 : 6 = 5(Johnson & medinnus, 1974). Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai kemampuan untuk membedakan sementara dengan yang bersifat menetap. Misalnya, mereka akan tahu bahwa air dalam gelas besar pendek dipindahkan ke dalam gelas yang kecil tinggi, jumlahnya akan tetep sama karena tidak satu tetes pun tumpah. Hal ini adalah karena mereka tidak lagi mengandalkan persepsi penglihatannya, melainkan sudah mampu menggunakan
  • 7. logikanya. Mereka dapat mengukur, menimbang, dan menghitung jumlahnya, sehingga perbedaan yang nyata tidak ‘’membodohkan’’ mereka. 3. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA REMAJA Masa remaja adalah suatu periode kehidupan di mana kapasitas untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan secara efisien mencapai puncaknya (Mussen,Conger dan Kagan, 1969). Hal ini karena selama periode remaja ini, proses pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan. Sistem saraf yang berfungsi memproses informasi berkembang dengan cepat. Di samping itu, pada masa remaja ini juga terjadi reorganisasi lingkaran saraf prontal lobe (belahan otak bagian depan sampai pada belahan atau celah sentral). 4. PERKEMBANGAN KOGNITIF MASA DEWASA DAN TUA Salah satu pertanyaan yang paling banyak menimbulkan kontroversial dalam studi tentang perkembangan rentang hidup manusia adalah apakah kemampuan kognitif orang dewasa, seperti memori, kreativitas, inteligensi, dan kemampuan belajar, paralel dengan penurunan kemampuan fisik? Pada umumnya orang percaya bahwa proses kognitif-belajar, memori dan inteligensi-mengalami kemerosotan bersamaan dengan terus bertambahnya usia. Bahkan kesimpulan bahwa usia terkait dengan penurunan proses kognitif ini juga tercermin dalam masyarakat ilmiah. Akan tetapi, belakangan sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan tentang terjadinya kemerosotan proses kognitif bersamaan dengan penurunan kemampuan fisik, sebenarnya hanyalah salah satu stereotip budaya yang meresap dalam diri kita.
  • 8. Faktor – Faktor yang mempengaruhi a. Hereditas Secara potensial anak telah membawa kemungkinan berpikir normal, diatasnormal atau dibawah normal.  Perkembangan pada tahap tersebut merupakan hasil perbaikan dari perbaikan tahap sebelumnya. Ini berarti teori tahapan Piaget setiap individu akan melewati serangkaian perubahan kualitatif sifatnya, o Infarian o Selalu tetap  Perubahan kualitatif ini terjadi krena adanya tekanan biologis untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan cara berpikirnya.  Gejala yang nampak o Perubahan secara kuantitatif dan kualitatif Kuantitatif (banyak hal yang teratasi) Kualitatif (mengatasi hal-hal sulit) o Berkurangnya berpikir konkret dan berkembang pemikiran abstrak. Berpikir konkret (berpikir terikat pada benda dan memerlukan alat peraga) Abstrak (tidak terikat pada bendanya) o Berkembangnya kemampuan memecahkan masalah bersifat Hipotesis. Hipotesis (perencanaan/pikiran kedepan). b. Lingkungan Keluarga Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluarga atau orang tua adalah memberikan pengalaman pada anak dalam berbagai bidang
  • 9. kehidupan sehinggan anak memiliki informasi yang sangat banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir. Cara-cara yang digunakan misalnya, 1. Meberi pengalaman dalam berbagai bidang kehidupan anak. 2. Memiliki banyak informasi (sebagai cara untuk berpikir). 3. Caranya menyediakan bacaan, alat-alat keterampilan dan alat-alat pengembang kreativitas. 4. memberikan kesempatan kepada anak untuk merealisasikan ide-idenya, menghargai ide-ide tersebut Sekolah Lembaga formal yang diberi tanggung jawab untuk meningkatkan perkembangan berpikir anak. Beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Menciptakan interaksi atau hubungan yang akrab dengan peserta didik. Dengan hubungan yang akrab tersebut, secara psikologis peserta didik akan merasa aman sehingga segala masalah yang dialaminya secara bebas dapat dikonsultasikan dengan mereka. 2. Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berdialog dengan orang-orang ahli dan berpengalaman dalam bidang ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembangan intelektual anak. 3. Menjaga dan meningkatkan pertumbunhan fisik anak, baik melalui kegiatan olahraga maupun menyediakan gizi yang cukup, sangat penting bagi perkembangan berpikir peserta didik. 4. Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baik melalui media cetak maupun dengan menyediakan situasi yang memungkinkan para peserta didik berpendapat atau mengemukakan ide-idenya. Hal ini sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan intelektual peserta didik. Pada saat ini terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk menjelaskan perkembangan kognitif. • Teori perkembangan kognitif neurosains Kemajuan ilmu neurosains dan teknologi memungkinkan mengaitkan antara aktivitas otak dan perilaku. Biologis menjadi dasar dari pendekatan ini
  • 10. untuk menjelaskan perkembangan kognitif. Pendekatan ini memiliki tujuan untuk dapat mengantarai pertanyaan mengenai umat manusia yaitu – Apakah hubungan antara pemikiran dan tubuh, khususnya antara otak secara fisik dan mental proses – Apakah filogeni atau ontogeni yang menjadi awal mula dari struktur biologis yang teratur  Teori Konstruksi pemikiran-sosial Selain biologi, konteks sosialjuga merupakan salah satu sudut pandang dari perkembangan kognitif. Perspektif ini menyatakan bahwa lingkungan sosial dan budaya akan memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan kognisi dan pemikiran anak. Teori ini memiliki implikasi langsung pada dunia pendidikan. Teori Vygotsky menyatakan bahwa anak belajar secara aktif lebih baik daripada secara pasif. Tokoh-tokohnya diantaranya Lev Vygotsky , Albert Bandura, Michael Tomasello. • Teori Theory of Mind (TOM) Teori perkembangan kognitif ini percaya bahwa anak memiliki teori maupun skema mengenai dunianya yang menjadi dasar kognisinya. Tokoh dari ToM ini diantaranya adalah Andrew N. Meltzoff