Dibuat berdasarkan materi Konsep Kerukunan Umat Beragama dalam Kurikulum Diklat Penggerak kerukunan Umat Beragama Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Kerukunan Umat Beragama
1. KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA
Konsep, peluang
dan tantangan
OLEH
FIRMAN NUGRAHA
M A T E R I 1
D I K L A T S U B S T A N T I F P E N G G E R A K K E R U K U N A N
U M A T B E R A G A M A D I W I L A Y A H K E R J A
3. Tujuan Definisi Kerukunan
Umat Beragama,
Ruang lingkup
Kerukunan Umat
Beragama (intern,
antar, dan dengan
pemerintah),
Klaim kebenaran dan
jalan keselamatan,
Teologi kerukunan
Setelah
mengikuti
pembelajaran
ini diharapkan
dapat
memahami:
5. POSISI : 6o lu 11o ls; 95o BT 141o BT
(Luasnya menempati urutan ke-7 dunia)
JUMLAH PULAU: 17.508 pulau (sebagai
negara kepulauan terbesar dunia)
PENDUDUK : >237 jt jiwa (SP 2010,
menempati urutan ke-4 dunia)
SUKU BANGSA : 1128 dengan aneka tradisi
AGAMA : 6 Agama Resmi
6. Kita berkunjung ke Prambanan untuk mengagumi
bangunan yang tersusun luar biasa atau bahan yang
berserakan?
7. KONSEP KERUKUNAN UMAT
BERAGAMA
Kesediaan untuk menerima adanya
perbedaan keyakinan dengan orang
maupun kelompok lain;
Kesediaan membiarkan orang lain untuk
mengamalkan ajaran yang diyakininya;
Kemampuan untuk menerima perbedaan
selanjutnya menikmati suasana
kekhusyuan yang dirasakan orang lain
sewaktu mereka mengamalkan ajaran
agamanya.
8. Lanjutan
"Setiap umat beragama dilarang
menyalahkan atau mengganggu keyakinan
orang lain - meski keyakinannya tentang
jalan keselamatan berbeda dengannya dan
pada praktiknya, proses penyiaran agama
(dakwah/misionari) harus tetap
memperhatikan etika penyiaran dan tetap
memperhatikan kerukunan,"(Drs. H. Jamzuri)
9. RUANG LINGKUP KERUKUNAN
INTERN UMAT
BERAGAMA
(Islam)An Nisaa: 59
ANTAR UMAT
BERAGAMA
Rukun sebagai
sama-sama
anggota
masyarakat
Doktrin Islam (al
kafiruun; al baqoroh
-139)
Ada hak
bertetangga yang
harus ditunaikan
UMAT BERAGAMA DENGAN
PEMERINTAH
Indonesia bukan
negara Agama
Indonesia menghormati
Kebebasan Warganya
untuk memeluk dan
menjalankan ibadah
sesuai agamanya
masing-masing
Konsekuensi warga
negara adalah
tunduk pada
perundang-
undangan
10. PELUANG DAN TANTANGAN
PELUANG
Akar historis
pembentukan NKRI
Misi kemanusiaan
dalam agama
Pancasila sebagai
titik temu peradaban
manusia indonesia
Dialog organisasi-
organisasi agama
Budaya dan kearifan
lokal sebagai
penyangga
kerukunan
TANTANGAN
Agama yang janus
face
Doktrin kebenaran
tunggal perspektif
theologi
Kompleksitas dimensi
problem sosial
ekonomi
Pemahaman
keagamaan bervariasi
Masuknya simbol
agama dalam ranah
publik
11. Hambatan lainnya
Ada kecenderungan mengejar
peningkatan jumlah pemeluk
Keinginan mendirikan rumah beribadah
tanpa memperhatikan norma berlaku
Menggunakan masyoritas suara sebagai
finalisasi masalah
Bergesernya pola hidup dari gotong
royong ke individualistik
Miskin dari model impelemntasi spiritualitas
dalam ranah sosial
12. KLAIM KEBENARAN
• yaitu bahwa
kebenaran
absolut hanya
dimiliki suatu
agama tertentu
secara eksklusif.
Eksklusivisme
• merupakan
bentuk klaim
kebenaran
absolut yang
lebih longgar.
Inklusivisme
13. Contoh Klaim Kebenaran
Yudaisme, dengan doktrin “the chosen
people”;
Kristen dengan doktrin “extra ecclesiam
nulla salus”;
Katolik dengan doktrin “outside
Christianity, no salvation;
Islam ( Ali Imran : 19 dan 85 ).
14. UPAYA YANG DILAKUKAN
Memperkuat dasar tri kerukunan
Membangun harmoni sosial
Menciptakan suasana kehidupan
beragama yang kondusif
Eksplorasi nilai nilai kemanusiaan dalam
theologi masing masing agama
Pendalaman nilai spiritual yang
implementatif
Membuang rasa curiga antar pemeluk
agama
Menyadari perbedaan sebagai
keniscayaan
15. THEOLOGI KERUKUNAN
AGREE IN DISAGREEMENT
KESADARAN MUTIKULTURALISME
INDONESIA SEBAGAI WADAH
KESATUAN DAN WUJUD
KEBERSAMAAN DALAM
BERBANGSA DAN BERNEGARA
16. THE SIX DEADLY SINS IN RELIGIOUS
HARMONY
Jangan berperilaku yang bertentangan
dengan ajaran agama
Jangan tidak perduli dengan kesulitan
orang lain meski beda agama
Jangan mengganggu orang lain yang
berbeda agama
Jangan menghasut yg menimbulkan
kebencian antar pemeluk agama
Jangan saling curiga tanpa landasan
hukum
19. BUKU TERKAIT
Andreas Anangguru Yewangoe (2009) Agama dan
kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Bashori A. Hakim (2008) Merajut Kerukunan Umat Beragama
Melalui Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural.
Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama
Muhamad Ridwan Lubis (2006) Meretas wawasan dan praksis
kerukunan umat beragama di Indonesia dalam bingkai
masyarakat multikultural. Jakarta: Puslitbang Kehidupan
Beragama
Olah Herbert Schumann (2003) Agama dalam dialog:
pencerahan, pendamaian, dan masa depan. Jakarta : BPK
Gunung Mulia
---------- (2006) Menghadapi Tantangan, Memperjuangkan
Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Weinata Sairin (2006) Kerukunan umat beragama pilar utama
kerukunan berbangsa: butir-butir pemikiran. Jakarta : BPK
Gunung Mulia