SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
LAPORAN HASIL DISKUSI
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
Oleh:
Kelompok 5
1. ARDYAN BAGUS S. (130810201267)
2. DANNY YUDHA T. (130810201252)
3. RIZAL FARIS S. (130810201151)
4. ALDYNO FAUZIE (130810201087)
5. RELA GUSTI AYU (131810201075)
6. IMROATUS SOLEHA (131810201027)
7. KHOLIFATUS SADIYAH (131810201034)
8. ERVIN BUDI FEBRIAWAN (131810201076)
9. JONIAR DIMAS W (131810201052)
UNIVERSITAS JEMBER
2014
RINGKASAN MATERI
A. MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN
1. Makna keragaman
Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat
perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
agama dan keyakinan, ideology, dat kesopanan, serta situasi ekonomi.
2. Makna Kesederajatan
Kesederajatan artinya adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan).
Dengan demikian makna kesederajatan disini adalah suatu kondisi dimana
dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki suatu
kedudukan yang sama dan satu tingkat hierarki.
B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
1. Suku Bangsa dan Ras
Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia sangat beragam.
Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia
yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah seperti rambut, warna kulit, ukuran-
ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya.
Macam-macam ras yang ada di Indonesia seperti ras Mongoloid Melayu muda
(Sulawesi), ras Mongoloid Melayu tua (Batak dan Toraja). Ras Austroloid
(NTT). Dan kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah
golongan China yang termasuk Astratic Mongoloid.
2. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi. Ikatan
tersebut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai
kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindra, yang mempunyai
pengaruh besar terhadap kehidupan manusia sehari-hari.
Agama sebagai bentuk kepercayaan Yang dianggap sebagai agama,
memiliki ciri umum yang hamper sama, baik dalam agama primitive maupun
agama monoteisme. Menurut Robert H.Thouless, bahwa agama berpusat pada
Tuhan atau dewa –dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh
diabaikan (psikologi agama : 14)
Dalam praktiknya, fungsi agama dalam masyarakat antara lain :
1. Berfungsi edukatif
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai social control
5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas
6. Berfungsi transformatif
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi subtimatif
3. Ideology dan politik
Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan
antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu untuk
lebih memeperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup
baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk memperoleh
kekuasaan, yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas
kerugian dari yang ditaklukan.
4. Tata karma
Tata krama pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat,
tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama
dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan
yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi social yang tertib dan
efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan.
5. Kesenjangan ekonomi
Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu
perhatian yang terus ditingkatkan. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu
adanya kesenjangan yang tidak dapat dihindari lagi.
6. Kesenjangan social
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan
bermacam tingkat, pangkat, dan strata social yang hierarkis. Hal ini dapat
terlihat dan dirasakan dengan adanya penggolongan orang-orang berdasarkan
kasta.
Hal ini dapat menimbulkan kesenjangn social yang dapat membahayakan
kerukunan masyarakat dan bahkan memicu perang antar suku.
C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN
BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN
KEHIDUPAN GLOBAL
Masalah suku bangsa dan, kesatuan-kesatuan nasioanal di Indonesia telah
menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara yang multietnik memerlukan
suatu kebudayaan nasional untuk menginfestasikan peranan identitas nasional
dan solidaritas nesional diantara warganya. Di kehidupan sehar-hari,
kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewaris perilku dan kegiatan
kita.
Sifat dasar yang dimiliki oleh masyarakat majemuk:
a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali
memiliki kebudayaan yang berbeda.
b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang
bersifat non-komplementer.
c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat
tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif sering terjadi konflik di antar kelompomk yang satu dengan
yang lainnya.
e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling
ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang
lain.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan
tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Seperti :
1. Disharmonisasi
2. Perilaku diskriminitif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu
akan memunculkan masalah lain.
3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri
Hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh
pengaruh negatif dari keragaman, yaitu:
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun komunikasi
Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global, yang bersifat inklusif, serta
kesadaran kebersamaan dalam mngarungi sejarah yang menyatu dalam
keragaman, dan beragam dalam kesatuan.
D. PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap
seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok,
golongan, status dan kelas social-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh,
usia, orientasi seksual, pandangan ideology dan politik, serta batas Negara, dan
kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan atas prinsip-
prinsip HAM. Yang memiliki sifat universal dan tanpa pengecualian yang saling
tergantung. Sehingga sikap-sikap yang didasarkan pada ethnosentrisme, rasisme,
religious fanatisme dan discrimination dipandang sebagai tindakan yang
menghambat kesederajatan dan demokrasi, penegakan hokum dalam kerangka
pemajuan dan pemenuhan HAM.
Terdapat pula landasan hokum yang mendasari prinsio non-diskriminasi di
Indonesia seperti pada pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 dan pasal 3 UU
No.30 tahun 1999 tentang HAM.
- Pencantuman prinsip ini dapa awal pasal dan berbagai instrumen hokum yang
mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi
sebuah realitas yang problematic, sehingga:
a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi
di berbagai belahan dunia; dan
b. Prinsip nondiskriminasi harus mengawali kesepakatan antarbangsa untuk
dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian.
Pada dasarnya diskriminasi tidak begitu saja, akan tetapi karena adanya
beberapa factor penyebab. Antara lain:
1. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan,
terutama ekonomi.
2. Tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan kepada
golongan yang lebih lemah.
3. Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka
dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban
diskriminan.
Problematika lain yang harus di waspadai adalah disintegrasi bangsa. Dari
kajian yang dilakukan terdapat enam faktor utama yang secara gradual menjadi
penyebab terjadinya proses ini, yaitu:
Kegagalan kepemimpinan, Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama,
Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi, dan Investasi asing
E. MANUSIA BERADAB TERHADAP KERAGAMAN
Masyarakat sebagai satu komunitas yang beragam dengan penuh
perbedaan pandangan bahkan kepentingan. Sebagaimana Tuhan telah
menciptakan manusia dengan keragamannya. Keragaman tersebut telah meluas
dalam wujud perbedaan status, kondisi ekonomi, relasi, sosial sampai cita-cita
perorangan maupun kelompok. Apabila perbedaan tersebut tidak dilandasi dengan
sikap arif maka akan menuai konsentrasi panjang berupa konflik bahkan
kekerasan di tengah-tengah masyarakat kita.
Dalam hal ini terdapat beberapa teori yang menunjukkan penyebab
komflik di tengah masyarakat, yaitu: Teori hubungan masyarakat, Teori identitas,
Teori kesalahfahaman antar budaya, dan Teori transformasi.
Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi
munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika
kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, manusia yang beradab harus bersikap
terbuka dalam melihat semua perbedaan dari keragaman yang ada, menjunjung
tinggi nilai-nilai kesopanan dan tidak menjadikan keragaman sebagai kekayaan
bangsa melainkan sebagai pengikat persatuaan seluruh masyarakat dalam
kebudayaan yang beranekaragam.
Faktor-faktor terjadinya perubahan sosial budaya
1. Faktor eksternal yaitu Akulturasi, Difusi, Penetrasi, Invasi, Asimilasi,
Hibridisasi, Milenarisasi
2. Faktor internal yaitu Sistem pendidikan yang maju (meliputi Inovasi,
Discovery, Invention, dan Enkulturasi), Menghargai hasil karya orang lain,
Adanya keterbukaan di dalam masyarakat , Adanya toleransi terhadap
perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), Penduduk yang
heterogen.
Termain 1 (2 pertanyaan)
Pertanyaan 1
Oleh : Rosyid (121910101060)
1. Jika terdapat suatu kasus dalam sebuah tempat (sebagai contoh asusila),
menurut sudu tpandang warga setempat asusila sah-sah saja dilakukan,
tetapi dalam segi hukum tindakan asusila melangga rnorma, bagaimana
menurut kelompok anda ditinjau dari segi ISBDnya?
Jawab:
- Menurut segi ISBDnya, kita harus lihat dari tempat atau wilayah dari
terjadinya tindakan asusila tersebut. Apabila tindakan tersebut terjadi di
Amerika Serikat atau Negara dimana Tindakan tersebut sah-sah saja maka
tindakan tersebut merupakan hal biasa dan begitu pula sebaliknya.
Pertanyaan 2
Oleh : Septia (131810201067)
1. Apakah maksud dari eksklusivisme, rasialis dan disharmonisasi?
Jawab:
- eksklusivisme adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk
memisahkan diri dari masyarakat.
- rasialis adalah suatu penekanan pada ras atau pertimbangan rasial.
- disharmonisasi adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara
manusia dengan dunia lingkungannya.
Termain 2 (2 pertanyaan)
Pertanyaan 1
Oleh : Yulia (131810201074)
1. Faktor-faktor terjadinya perubahan sosial budaya yaitu terbagi atas faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu akulturasi, difusi,
penetrasi, invasi, asimilasi, hibridisasi dan milenarisasi. Apa maksud dari
akulturasi, difusi, penetrasi, invasi, asimilasi, hibridisasi dan milenarisasi
dan berikan contohnya
Jawab :
- Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang
dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa
sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur dan
menyatu ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya
kepribadian.
Contoh: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa,
sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa.
- Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat
lain, sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya
perpindahanatau penyebaran manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Contoh: Cara berpakaian para pejabat belanda di tiru oleh penguasa pribumi
- Penetrasi ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa,
sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi tersebut.
Contoh: masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia.
- Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan
setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain.
Contoh: di Indonesia yang awalnya tidak mengerti tentang bahasa Korea,
sekarang lebih mengerti tentang bahasa Korea karena penyebaran film Korea
yang ada di Indonesia.
- Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing
terhadap kebudayaan setempat.
Contoh: Terjadi pada masyarakat Batak dan Tionghoa di Sumatra Utara.
pendatang sehingga mereka berusaha belajar bahasa Batak dan menyesuaikan
diri dengan adat istiadat setempat karena dianggap menguntungkan bagi usaha
perdagangan mereka. Sebaliknya, anggota masyarakat Batak Toba yang tinggal
di Medan berusaha menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat
setempat yang didominasi etnik Tionghoa..
- Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan
campuran antara orang asing dengan penduduk setempat.
Contoh : Dulu banyak orang menggunakan kebaya, namun saat ini masyarakat
lebih suka menggunakan pakaian barat.
- Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha
mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama
menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi
subkultural yang baru.
Contoh : Pembebasan budak di Zaman Rasullullah SAW.
Pertanyaan 2
Oleh : Gilang (121910101079)
1. Agama berfungsi sebagai perdamaian, namun pada saat ini banyak
permasalahan yang muncul karena agama. Gimana cara menanggulangi
hal tersebut?
2. Untuk kedepannya bisakah agama islam menjadi 1 aliran?
3. Apakah fungsi agama sebagai social control?
Jawab:
1. Pendidikan dan pengetahuan tentang pemahaman agama yang relatif
benar memang sangat dibutuhkan, karena itu merupakan sumber utama
mengenai kemungkinan diciptakannya sebuah kebersamaan dalam
perbedaan. Kita harus mulai mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa
hidup di negara Indonesia yang memang sudah disepakati sebagai negara
kesatuan republik Indonesia yang dihuni oleh berbagai macam suku,
agama, ras dan lainnya. Untuk itu kita harus memberikan pengertian
bahwa perbedaan itu sudah menjadi sebuah keniscayaan dan tidak
mungkin dapat dihindari atau bahkan dihilangkan.
Kita tentu harus percaya seratus persen atas akidah yang kita anut, tetapi
karena kita sudah berkomitmen untuk hidup bersama dan berdampingan
secara damai dengan seluruh masyarakat indonesia dan masyaakat dunia,
maka kita harus bisa menghormati dan menghargai keyakinan pihak lain.
Klaim sesat kepada pihak lain yang tidak sama pendangannya merupakan
hal tabu yang sudah seharusnya ditinggalkan. Secara teori semua orang
berhak atas penafsiran dan pemahaman atas ajaran agama masing masing,
dan klaim sesat tersebut tentu sangat dipengaruhi oleh aspek mayoritas
dan minoritas.
Kita dapat menggambarkan kalau misalnya sebuah aliran menjadi
mayoritas di suatu daerah atau negara, maka ia akan dapat menentukan
apakah aliran yang berbeda dengannya tersebut sebagai aliran sesat.
Tetapi sebaliknya ketika aliran yang dianggap sesat tersebut ternyata
menjadi mayoritas di daerah atau negara lain, maka ia juga akan dapat
menghakimi aliran yang bertentangan dengannya sebagai aliran yang
sesat. Dan begitu seterusnya, sehingga klaim saling sesat itu akan terus
terjadi dan menjadi penyebab timbulnya permusuhan dan kekerasan.
Untuk itu yang paling bijaksana ialah saling menghormati diantara para
pemeluk agama dan penganut pandangan yang berbeda. Sikap toleran
kepada sesama umat manusia yang mempunyai pandangan dan
kepercayaan berbeda tersebut merupakan sikap yang memang harus
diambil oleh kita, kalau memang kita konsisten dengan komitmen untuk
hidup bersama dan berdampingan dengan semua umat manusia, dengan
tidak membedakan ras, suku, agama dan lainnya.
2. Tidak bisa, karena dari berbagai aliran yang ada mereka mempercayai dan
meyakini bahwa aliran yang mereka yakinilah yang paling benar.
3. Fungsi agama sebagai social control :
- Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adt yang dipandang
baik bagi kehidupan moral warga masyarakat.
- Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang
dianggap baik) dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari sistem
Negara.

More Related Content

What's hot

10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmudita rahmawati
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasionaldayurikaperdana19
 
Struktur Sosial Kota
Struktur Sosial KotaStruktur Sosial Kota
Struktur Sosial KotaKirenius Wadu
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Manusia, keragaman dan kesetaraan
Manusia, keragaman dan kesetaraanManusia, keragaman dan kesetaraan
Manusia, keragaman dan kesetaraanAfdal Zikri
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papuaAi Roudatul
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.Muhammad Idris
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Aisyah Turidho
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanMiftakhul Jannah
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordkurniawanbudi96
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Nico Prakasa
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialweny maniez
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasionalMardiah Ahmad
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahSAROFAMATI DUHA
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)eka septarianda
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Irvan Berutu
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyarizka_pratiwi
 

What's hot (20)

10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu10. pancasila nilai pengembangan ilmu
10. pancasila nilai pengembangan ilmu
 
Kelompok 2 identitas nasional
Kelompok 2   identitas nasionalKelompok 2   identitas nasional
Kelompok 2 identitas nasional
 
Struktur Sosial Kota
Struktur Sosial KotaStruktur Sosial Kota
Struktur Sosial Kota
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Manusia, keragaman dan kesetaraan
Manusia, keragaman dan kesetaraanManusia, keragaman dan kesetaraan
Manusia, keragaman dan kesetaraan
 
Manusia dan lingkungan
Manusia dan lingkunganManusia dan lingkungan
Manusia dan lingkungan
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papua
 
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adab.
 
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama) Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
Makalah Etika, Moral, Akhlak (Agama)
 
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma PembangunanPancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan
 
Makalah multikulturalisme
Makalah multikulturalismeMakalah multikulturalisme
Makalah multikulturalisme
 
Contoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-wordContoh makalah-latihan-word
Contoh makalah-latihan-word
 
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
Permasalahan Lingkungan Hidup Lokal, Nasional dan Global
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Etika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi KuliahEtika Kristen Materi Kuliah
Etika Kristen Materi Kuliah
 
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
Kebudayaan Dan Masyarakat (materi kuliah sosiologi)
 
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
Power Point Presentasi Antropologi Budaya (Etnik dan Ras)
 
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
Makalah pendidikan pancasila (kajian nilai nilai pancasila)
 
Ppt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannyaPpt manusia dan lingkungannya
Ppt manusia dan lingkungannya
 

Similar to KERAGAMAN

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptAskaria Jonison
 
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatPertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatAngling_seto
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxArdianAlaziz
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxArdianAlaziz
 
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahAksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahaksan qomarullah
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 FirdayantiWawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayantifirdayanti8
 
PERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptx
PERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptxPERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptx
PERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptxandinita3
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi AgamaIndra West
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaLestari Moerdijat
 
Manusia, keragaman, dan kesetaraan
Manusia, keragaman, dan kesetaraan Manusia, keragaman, dan kesetaraan
Manusia, keragaman, dan kesetaraan Vanny Febian
 
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi MasyarakatBab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakatmuhammad harsye ibra
 
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'Eva Rahma Indriyani
 

Similar to KERAGAMAN (20)

MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.pptMANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN.ppt
 
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi MasyarakatPertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat
 
Keragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraanKeragaman dan kesetaraan
Keragaman dan kesetaraan
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptx
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2Modul 2 kb 2
Modul 2 kb 2
 
Bab i23 fix
Bab i23 fixBab i23 fix
Bab i23 fix
 
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullahAksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
Aksanqomarullah.blogspot.co.id aksan qomarullah
 
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 FirdayantiWawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
Wawasan Sosial Budaya Dasar Kelompok 3 Firdayanti
 
PERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptx
PERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptxPERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptx
PERTEMUAN 1 PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA 8 PA 2.pptx
 
Presentasi Agama
Presentasi AgamaPresentasi Agama
Presentasi Agama
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
Multietnik yapi
Multietnik yapiMultietnik yapi
Multietnik yapi
 
Manusia, keragaman, dan kesetaraan
Manusia, keragaman, dan kesetaraan Manusia, keragaman, dan kesetaraan
Manusia, keragaman, dan kesetaraan
 
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi MasyarakatBab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
Bab 8 Pertentangan dan Integrasi Masyarakat
 
Budaya konteks multikultural
Budaya konteks multikulturalBudaya konteks multikultural
Budaya konteks multikultural
 
TENTANG Moderasi Beragama
TENTANG Moderasi BeragamaTENTANG Moderasi Beragama
TENTANG Moderasi Beragama
 
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
PKN 'Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan'
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Abdiera
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfEmeldaSpd
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaruSilvanaAyu
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiOviLarassaty1
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfHeriyantoHeriyanto44
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxFranxisca Kurniawati
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaAbdiera
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxUlyaSaadah
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 1 Fase A - [abdiera.com]
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdfPelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN  MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
Pelatihan Asesor 2024_KEBIJAKAN DAN MEKANISME AKREDITASI PAUD TAHUN 2024 .pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
(NEW) Template Presentasi UGM yang terbaru
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran BerdifferensiasiDiagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
Diagram Fryer Pembelajaran Berdifferensiasi
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdfAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptxUNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
UNSUR - UNSUR, LUAS, KELILING LINGKARAN.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptxppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
ppt MTeaching Pertidaksamaan Linier.pptx
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 

KERAGAMAN

  • 1. LAPORAN HASIL DISKUSI MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN Oleh: Kelompok 5 1. ARDYAN BAGUS S. (130810201267) 2. DANNY YUDHA T. (130810201252) 3. RIZAL FARIS S. (130810201151) 4. ALDYNO FAUZIE (130810201087) 5. RELA GUSTI AYU (131810201075) 6. IMROATUS SOLEHA (131810201027) 7. KHOLIFATUS SADIYAH (131810201034) 8. ERVIN BUDI FEBRIAWAN (131810201076) 9. JONIAR DIMAS W (131810201052) UNIVERSITAS JEMBER 2014
  • 2. RINGKASAN MATERI A. MANUSIA, KERAGAMAN DAN KESEDERAJATAN 1. Makna keragaman Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, dat kesopanan, serta situasi ekonomi. 2. Makna Kesederajatan Kesederajatan artinya adalah sama tingkatan (pangkat, kedudukan). Dengan demikian makna kesederajatan disini adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki suatu kedudukan yang sama dan satu tingkat hierarki. B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA 1. Suku Bangsa dan Ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah seperti rambut, warna kulit, ukuran- ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan lain sebagainya. Macam-macam ras yang ada di Indonesia seperti ras Mongoloid Melayu muda (Sulawesi), ras Mongoloid Melayu tua (Batak dan Toraja). Ras Austroloid (NTT). Dan kelompok terbesar yang tidak termasuk kelompok pribumi adalah golongan China yang termasuk Astratic Mongoloid. 2. Agama dan Keyakinan Agama mengandung ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi. Ikatan tersebut berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan pancaindra, yang mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Agama sebagai bentuk kepercayaan Yang dianggap sebagai agama, memiliki ciri umum yang hamper sama, baik dalam agama primitive maupun agama monoteisme. Menurut Robert H.Thouless, bahwa agama berpusat pada Tuhan atau dewa –dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan (psikologi agama : 14)
  • 3. Dalam praktiknya, fungsi agama dalam masyarakat antara lain : 1. Berfungsi edukatif 2. Berfungsi penyelamat 3. Berfungsi sebagai perdamaian 4. Berfungsi sebagai social control 5. Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas 6. Berfungsi transformatif 7. Berfungsi kreatif 8. Berfungsi subtimatif 3. Ideology dan politik Ideologi ialah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. Ideology membantu untuk lebih memeperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik konflik antara individu-individu dan kelompok untuk memperoleh kekuasaan, yang digunakan oleh pemenang bagi keuntungannya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukan. 4. Tata karma Tata krama pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari aturan-aturan yang kalau dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi social yang tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. 5. Kesenjangan ekonomi Bagi sebagian Negara berkembang, perekonomian akan menjadi salah satu perhatian yang terus ditingkatkan. Hal ini tentu saja menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tidak dapat dihindari lagi. 6. Kesenjangan social Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata social yang hierarkis. Hal ini dapat
  • 4. terlihat dan dirasakan dengan adanya penggolongan orang-orang berdasarkan kasta. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangn social yang dapat membahayakan kerukunan masyarakat dan bahkan memicu perang antar suku. C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN GLOBAL Masalah suku bangsa dan, kesatuan-kesatuan nasioanal di Indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara yang multietnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menginfestasikan peranan identitas nasional dan solidaritas nesional diantara warganya. Di kehidupan sehar-hari, kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan agama, bersama-sama dengan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewaris perilku dan kegiatan kita. Sifat dasar yang dimiliki oleh masyarakat majemuk: a. Terjadinya segmentasi ke dalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda. b. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non-komplementer. c. Kurang mengembangkan konsensus di antara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. d. Secara relatif sering terjadi konflik di antar kelompomk yang satu dengan yang lainnya. e. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi. f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa. Seperti : 1. Disharmonisasi
  • 5. 2. Perilaku diskriminitif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah lain. 3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri Hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negatif dari keragaman, yaitu: 1. Semangat religius 2. Semangat nasionalisme 3. Semangat pluralisme 4. Semangat humanisme 5. Dialog antar umat beragama 6. Membangun komunikasi Keterbukaan, kedewasaan sikap, pemikiran global, yang bersifat inklusif, serta kesadaran kebersamaan dalam mngarungi sejarah yang menyatu dalam keragaman, dan beragam dalam kesatuan. D. PROBLEMATIKA DISKRIMINASI Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status dan kelas social-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideology dan politik, serta batas Negara, dan kebangsaan seseorang. Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia didasarkan atas prinsip- prinsip HAM. Yang memiliki sifat universal dan tanpa pengecualian yang saling tergantung. Sehingga sikap-sikap yang didasarkan pada ethnosentrisme, rasisme, religious fanatisme dan discrimination dipandang sebagai tindakan yang menghambat kesederajatan dan demokrasi, penegakan hokum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM. Terdapat pula landasan hokum yang mendasari prinsio non-diskriminasi di Indonesia seperti pada pasal 281 Ayat (2) UUD NKRI 1945 dan pasal 3 UU No.30 tahun 1999 tentang HAM.
  • 6. - Pencantuman prinsip ini dapa awal pasal dan berbagai instrumen hokum yang mengatur HAM pada dasarnya menunjukkan bahwa diskriminasi telah menjadi sebuah realitas yang problematic, sehingga: a. Komunitas internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi di berbagai belahan dunia; dan b. Prinsip nondiskriminasi harus mengawali kesepakatan antarbangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian. Pada dasarnya diskriminasi tidak begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa factor penyebab. Antara lain: 1. Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi. 2. Tekanan dan intimidasi yang dilakukan oleh kelompok dominan kepada golongan yang lebih lemah. 3. Ketidakberdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminan. Problematika lain yang harus di waspadai adalah disintegrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terdapat enam faktor utama yang secara gradual menjadi penyebab terjadinya proses ini, yaitu: Kegagalan kepemimpinan, Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi, dan Investasi asing E. MANUSIA BERADAB TERHADAP KERAGAMAN Masyarakat sebagai satu komunitas yang beragam dengan penuh perbedaan pandangan bahkan kepentingan. Sebagaimana Tuhan telah menciptakan manusia dengan keragamannya. Keragaman tersebut telah meluas dalam wujud perbedaan status, kondisi ekonomi, relasi, sosial sampai cita-cita perorangan maupun kelompok. Apabila perbedaan tersebut tidak dilandasi dengan sikap arif maka akan menuai konsentrasi panjang berupa konflik bahkan kekerasan di tengah-tengah masyarakat kita.
  • 7. Dalam hal ini terdapat beberapa teori yang menunjukkan penyebab komflik di tengah masyarakat, yaitu: Teori hubungan masyarakat, Teori identitas, Teori kesalahfahaman antar budaya, dan Teori transformasi. Realitas keragaman budaya bangsa ini tentu membawa konsekuensi munculnya persoalan gesekan antar budaya, yang mempengaruhi dinamika kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, manusia yang beradab harus bersikap terbuka dalam melihat semua perbedaan dari keragaman yang ada, menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan tidak menjadikan keragaman sebagai kekayaan bangsa melainkan sebagai pengikat persatuaan seluruh masyarakat dalam kebudayaan yang beranekaragam. Faktor-faktor terjadinya perubahan sosial budaya 1. Faktor eksternal yaitu Akulturasi, Difusi, Penetrasi, Invasi, Asimilasi, Hibridisasi, Milenarisasi 2. Faktor internal yaitu Sistem pendidikan yang maju (meliputi Inovasi, Discovery, Invention, dan Enkulturasi), Menghargai hasil karya orang lain, Adanya keterbukaan di dalam masyarakat , Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), Penduduk yang heterogen. Termain 1 (2 pertanyaan) Pertanyaan 1 Oleh : Rosyid (121910101060) 1. Jika terdapat suatu kasus dalam sebuah tempat (sebagai contoh asusila), menurut sudu tpandang warga setempat asusila sah-sah saja dilakukan, tetapi dalam segi hukum tindakan asusila melangga rnorma, bagaimana menurut kelompok anda ditinjau dari segi ISBDnya? Jawab: - Menurut segi ISBDnya, kita harus lihat dari tempat atau wilayah dari terjadinya tindakan asusila tersebut. Apabila tindakan tersebut terjadi di Amerika Serikat atau Negara dimana Tindakan tersebut sah-sah saja maka tindakan tersebut merupakan hal biasa dan begitu pula sebaliknya.
  • 8. Pertanyaan 2 Oleh : Septia (131810201067) 1. Apakah maksud dari eksklusivisme, rasialis dan disharmonisasi? Jawab: - eksklusivisme adalah paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat. - rasialis adalah suatu penekanan pada ras atau pertimbangan rasial. - disharmonisasi adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. Termain 2 (2 pertanyaan) Pertanyaan 1 Oleh : Yulia (131810201074) 1. Faktor-faktor terjadinya perubahan sosial budaya yaitu terbagi atas faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu akulturasi, difusi, penetrasi, invasi, asimilasi, hibridisasi dan milenarisasi. Apa maksud dari akulturasi, difusi, penetrasi, invasi, asimilasi, hibridisasi dan milenarisasi dan berikan contohnya Jawab : - Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsur-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur dan menyatu ke dalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya kepribadian. Contoh: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. - Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain, sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahanatau penyebaran manusia dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contoh: Cara berpakaian para pejabat belanda di tiru oleh penguasa pribumi
  • 9. - Penetrasi ialah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang didatangi penetrasi tersebut. Contoh: masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke Indonesia. - Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam kebudayaan setempat dengan peperangan (penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain. Contoh: di Indonesia yang awalnya tidak mengerti tentang bahasa Korea, sekarang lebih mengerti tentang bahasa Korea karena penyebaran film Korea yang ada di Indonesia. - Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat. Contoh: Terjadi pada masyarakat Batak dan Tionghoa di Sumatra Utara. pendatang sehingga mereka berusaha belajar bahasa Batak dan menyesuaikan diri dengan adat istiadat setempat karena dianggap menguntungkan bagi usaha perdagangan mereka. Sebaliknya, anggota masyarakat Batak Toba yang tinggal di Medan berusaha menyesuaikan diri dengan kebudayaan masyarakat setempat yang didominasi etnik Tionghoa.. - Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Contoh : Dulu banyak orang menggunakan kebaya, namun saat ini masyarakat lebih suka menggunakan pakaian barat. - Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi subkultural yang baru. Contoh : Pembebasan budak di Zaman Rasullullah SAW. Pertanyaan 2 Oleh : Gilang (121910101079) 1. Agama berfungsi sebagai perdamaian, namun pada saat ini banyak permasalahan yang muncul karena agama. Gimana cara menanggulangi hal tersebut?
  • 10. 2. Untuk kedepannya bisakah agama islam menjadi 1 aliran? 3. Apakah fungsi agama sebagai social control? Jawab: 1. Pendidikan dan pengetahuan tentang pemahaman agama yang relatif benar memang sangat dibutuhkan, karena itu merupakan sumber utama mengenai kemungkinan diciptakannya sebuah kebersamaan dalam perbedaan. Kita harus mulai mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa hidup di negara Indonesia yang memang sudah disepakati sebagai negara kesatuan republik Indonesia yang dihuni oleh berbagai macam suku, agama, ras dan lainnya. Untuk itu kita harus memberikan pengertian bahwa perbedaan itu sudah menjadi sebuah keniscayaan dan tidak mungkin dapat dihindari atau bahkan dihilangkan. Kita tentu harus percaya seratus persen atas akidah yang kita anut, tetapi karena kita sudah berkomitmen untuk hidup bersama dan berdampingan secara damai dengan seluruh masyarakat indonesia dan masyaakat dunia, maka kita harus bisa menghormati dan menghargai keyakinan pihak lain. Klaim sesat kepada pihak lain yang tidak sama pendangannya merupakan hal tabu yang sudah seharusnya ditinggalkan. Secara teori semua orang berhak atas penafsiran dan pemahaman atas ajaran agama masing masing, dan klaim sesat tersebut tentu sangat dipengaruhi oleh aspek mayoritas dan minoritas. Kita dapat menggambarkan kalau misalnya sebuah aliran menjadi mayoritas di suatu daerah atau negara, maka ia akan dapat menentukan apakah aliran yang berbeda dengannya tersebut sebagai aliran sesat. Tetapi sebaliknya ketika aliran yang dianggap sesat tersebut ternyata menjadi mayoritas di daerah atau negara lain, maka ia juga akan dapat menghakimi aliran yang bertentangan dengannya sebagai aliran yang sesat. Dan begitu seterusnya, sehingga klaim saling sesat itu akan terus terjadi dan menjadi penyebab timbulnya permusuhan dan kekerasan.
  • 11. Untuk itu yang paling bijaksana ialah saling menghormati diantara para pemeluk agama dan penganut pandangan yang berbeda. Sikap toleran kepada sesama umat manusia yang mempunyai pandangan dan kepercayaan berbeda tersebut merupakan sikap yang memang harus diambil oleh kita, kalau memang kita konsisten dengan komitmen untuk hidup bersama dan berdampingan dengan semua umat manusia, dengan tidak membedakan ras, suku, agama dan lainnya. 2. Tidak bisa, karena dari berbagai aliran yang ada mereka mempercayai dan meyakini bahwa aliran yang mereka yakinilah yang paling benar. 3. Fungsi agama sebagai social control : - Agama meneguhkan kaidah-kaidah susila dari adt yang dipandang baik bagi kehidupan moral warga masyarakat. - Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang dianggap baik) dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari sistem Negara.