1. TUGAS KELOMPOK IV
RESPON MAHASISWA TERHADAP PLURALELISME AGAMA
DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KRISTOLOGI
DOSEN PENGAMPU : DR. RATNA JANURI
SEKOLAH TINGGI TEOLOGIA BETHEL NUSANTARA
2. ANGGOTA KELOMPOK IV
1. Roi Sipahelut
2. Ester Dambo
3. Leliana
4. Efraim
5. M.Diaz
6. Hanny
7. Andi Lango
3. Tugas Kelompok ini membahas proses hubungan antar berbagai macam agama.
agama-agama yang ada di dunia baik secara historis maupun teologis, terlebih lagi
dua agama, Kristen dan Islam yang disebut dengan Abrahamic Religions. Disamping itu
pembahasannya juga akan melihat potret hubungan antar agama di Indonesia. Kajian
tugas kelompok ini meliputi tema-tema pokok khusus yang berkaitan dengan
hubungan antar agama yang berasal dari berbagai macam doktrin teologis umat
beragama yang berasal dari kitab suci masing-masing, yakni berusaha untuk
memahami bagaimana respon yang muncul dari kitabsuci-kitab suci tersebut terhadap
penganut agama lain, utamanya di Indonesia.
Tugas Kelompok ini mengembangkan dan membangun sikap inklusif umat beragama
dalam menghadapi pluralitas dengan berbagai dimensinya, khususnya pluralitas
agama, hal ini dipandang sangat perlu sebab umat beragama akan selalu berhadapan
dengan pluralitas dan sangat tidak mungkin lagi untuk
PENDAHULUAN
4. menghindar dari himpitan dan hingar-
bingar dari implikasi pluralitas tersebut.
Oleh karena itu, diharapkan nantinya
mahasiswa yang telah mengikuti mata
kuliah ini memiliki sikap yang apresitatif
terhadap eksistensi penganut agama lain,
dari suatu penganut umat beragama
terhadap penganut agama lain. Dengan
kata lain, sikap inklusiflah yang harus
dikembangkan, bukan sikap eksklusif.
Pemahaman yang tepat dan memadai
terhadap kedua aspek agama tersebut
dapat di pahami hanya dengan melalui
kelas mata kuliah ini serta dialog antara
agama. Hal ini pulalah yang akan menjadi
salah satu kajian dari tugas kelompok ini.
5. Dalam proses tugas kelompok ini,
mahasiswa aka melakukan studi dengan
menggunakan berbagai pendekatan dan
metode, yang tepat dalam melakukan
kajian dan menyusun kerangka berpikir
ilmiah dengan ciri khas antara lain;
Pertama, harus mendalam dan rasional.
Kedua, diuraikan dengan bahasa yang
lugas, jelas, komunikatif dan lancar.
6. B. Tujuan Tugas Kelompok
1. Memberikan Edukasi Kepada Umat ,
Lingkup Kecilnya Adalah Jemaat yang
digembalakan di gereja lokal, Titik Temu
Pada Kalimatullah serta pandangan
umum disekitar mereka
7. Dalam konteks inilah, proses belajar mengajar masih merupakan
media yang penting bagi penyadaran umat beragama yang perlu
untuk mengembangkan teologi inklusif dan pluralis, demi
harmonisasi hubungan umat antar agama itu sendiri, sebab itu
menjadi kebutuhan masyarakat sekarang.
9. A. Pengertian Pluralisme
Pluralisme berasal dari kata plural yang berarti jamak
atau lebih dari satu. Pluralis yaitu bersifat jamak (banyak).
Pluralisme adalah hal yang mengatakan jamak atau tidak satu;
kebudayaan: berbagai kebudayaan yang berbeda-beda di suatu
Masyarakat ₁
1 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,1990, h. 691.
10. Gerald O‟ Collins dan Edward G. Farrugia (1996).
Pluralisme adalah pandangan filosofis yang tidak mendiskripsikan
segalanya pada prinsip, melainkan adanya penerimaan terhadap
keragaman. Pluralisme ini menyangkut berbagai bidang, misalnya dari segi
kultural, religious (agama), dan politik.
Moh. Shofan (2011)
Menurutnya, definisi pluralisme adalah upaya untuk membangun
kesadaran yang bersifat teologis tetapi dan sosial. Pengertian Pluralisme
ini tentu saja dapat terimplementasikan secara nyata pada kesadaran
masyarakat, bahwa manusia dalam keanekaragaman. Karena pluralisme
sendiri mengandung konsep sosiologis dan teologis.
11. Syamsul Ma’arif (2005)
Menurutnya, arti pluralisme adalah keberadaan akan toleransi keragaman
baik dari ragam suku, agama, ras dll, mengenai kelompok kultural dan etnik
dalam masyarakat.
Santrock (2003)
Pluralisme adalah penerimaan setiap Individu yang berpendapat bahwa
perbedaan budaya harus senantiasa dipertahankan dan dihargai.
Webster (1976)
Mengartikan jika pluralisme adalah suatu keadaan sosial dari
beranekaragam etnis, agama, ras atau lainnya, yang rela mempertahankan
tradisi yang ada dan tetap berpartisipasi kepada sesama masyarakat tidak
memandang latar belakang yang ada.
12. Dari pengertian pluralisme menurut para ahli diatas dapat disimpulkan
jika pluralisme sama dengan toleransi yang sama-sama penting dalam
menjaga kehidupan bermasyarakat atau bernegara. Oleh karenanya
setiap orang yang ingin tenang, tentram, dan damai dalam kehidupannya
seharusnya memiliki sikap pluralisme.
14. Melihat fenomena sosial-kemasyarakatan dan sosial-keagamaan akhir akhir ini,
terkesan bahwa agama tidak bisa menyelesaikan konflik sosial bahkan sebaliknya
menjadi penyulut terjadinya konflik. Apalagi hal ini juga terkait dengan fenomena
global yaitu adanya kekerasan dan tindakan teror atas nama agama. Sebagai contoh
kasus serangan bom di gedung WTC pada 11 September 2011, bom Bali, dan lain-lain,
hampir semuanya dipicu oleh sentimen keagamaan, sehingga semakin mempertegas
anggapan bahwa agama adalah sumber konflik. toleransi dan konstruksi sosial yang
positif bersumber dari pemeliharaan dan pemahaman terhadap pluralisme yang
dipahami secara mendalam oleh individu didalam gereja dan jemaat
22. Di sinilah konsepsi pluralisme dapat memainkan peran penting. Konsepsi
pluralisme oleh para Pelayan Jemaat/pdt dikembangkan menjadi pendidikan
pluralisme agama di dalam gereja lokal sebagai jawaban atas fenomena
globalisasi. Pendidikan pluralisme agama merupakan salah satu perwujudan
dari Pendidikan yang dimulai dari Lembaga Gereja/ masjid karena model
pendidikan pluralisme agama ternyata mampu menciptakan perdamaian
dan kohesi sosial yang baik, serta dapat menjadi solusi atas problematika
kontemporer dewasa ini.
.
23. PROSES EDUKASI
1. PROSES EDUKASI DIDALAM GEREJA LOKAL /
KEPADA JEMAAT MELAUI :
KOTBAH – KOTBAH HUMANIORA, KEBANGSAAN,
CINTA TANAH AIR
WAWASAN PANCASILA YANG MENJAMIN
KERGAMANAN
UUD PASAL 29 YANG MENJAMIN KERAGAMAN
PILAR-PILAR KEBANGSAAAN : PANCASILA, UUD34,
NKRI, BHINEKA TUNGGAL IKA
2. DIALOG ANTAR UMAT BERAGAMA
3. KEGIATAN SOSIAL GEREJA DENGAN MEMBERIKAN
BANTUAN KEPADA REKAN-REKAN YANG BUKAN
SEIMAN
26. 1.Bagaimana sikap Anda dalam pluralisme dalam masyarakat
yang ada di Indonesia?
Ada banyak contoh sikap positif yang bisa diterapkan untuk
menjaga pluralisme di kalangan masyarakat. Salah satunya
adalah toleransi. Adanya sikap toleransi akan membuat
kehidupan sosial semakin nyaman, tentram dan aman. Sikap
saling menghormati sangat penting diterapkan.14 Jun 2021
Contoh Penerapan Sikap Pluralisme - Kompas.comhttps://www.kompas.com › 2021/06/14 ›
27. 2. Bagaimana sikap kita terhadap pluralisme?
Jika ditanya, bagaimana menyikapi pluralitas budaya di Indonesia?
Maka jawabannya adalah perlu menumbuhkan sikap toleransi
terhadap semua perbedaan yang ditemukan. Jika diri sendiri bisa
menghormati orang lain yang berbeda maka orang lain juga akan
menghormati kita.27 Agu 2021
( Cara Menyikapi Pluralitas Budaya Bangsa Indonesia - Buku Deepublish)
28. Bagaimana cara menjaga pluralisme agama di Indonesia?
Jawaban:
1. saling menghormati antar umat beragama.
2. saling menghargai antar umat beragama.
3. tidak mengganggu umat agama lain saat beribadah.
tidak membedakan dalam berteman.
4. membantu tetangga walaupun berbeda agama.
10 Nov 2020 )
cara menjaga pluralisme agama - Brainlyhttps://brainly.co.id ›