PAK dalam konteks kemajemukan berbicara tentang bagaimana pendidikan agama Kristen diselenggarakan dalam suatu masyarakat plural dimana materi kurikulum PAK perlu digarap dengan sungguh-sungguh untuk dapat mencerminkan penerimaan atas kemajemukan.
2. KEMAJEMUKAN: keanekaragaman
agama, suku, ras, budaya,
bahasa, bangsa dan kelompok-
kelompok sosial lainnya.
Kemajemukan sejak zaman Alkitab
hingga sekarang
ASIA : Kemajemukan Agama dan
Budaya
Kemajemukan Agama di
Indonesia
Islam : 87,18%,
Protestan: 6,96%
Katolik: 2,9%
Hindu: 1,69%
Buddha: 0,72%
Kong Hu Cu: 0,05%
agama lainnya: 0,13%
Penduduk Indonesia menurut
Agama yang dianut tahun 2010
Islam Protestan Katolik Hindu
Buddha Kong Hu Cu Agama lain tidak menjawab
LATAR BELAKANG
3. Konflik SARA terus terjadi
• Konflik antar etnis pribumi dan etnis
Tionghoa pada tahun 1998
• Konflik agama di Ambon 1999, tragedi
di Sampit
• Suku Dayak vs suku Madura,
• Konflik antara pemerintah melawan
Gerakan Aceh Merdeka
• Penyerangan kelompok Syiah di
Sampang tahun 2012
KEBEBASAN BERAGAMA PASAL
29 UUD 1945
4. Dilema yang dihadapi oleh remaja
Remaja harus mempertahankan imannya di
tengah tantangan zaman sekaligus
membangun toleransi yang baik dengan
orang-orang yang berbeda agama.
Pemanfaatan Media social tempat untuk
memuat unsur SARA
Banyak anak muda yg menggunakan media
tersebut.
5. Kasus di Cilacap dan Salatiga
Sejumlah pelajar mengidolakan para tokoh
radikal yaitu: Rizieq Shihab dan Bachtiar Nasir. Hal
ini berdasarkan seminar hasil penelitian dari
Balitbang Agama Semarang yang digelar oleh
Blas, 29-31 Maret 2017 di Salatiga. Menurut hasil
riset 10 % siswa SMA berpotensi radikal, meskipun
presentasenya kecil tapi jika dilihat dari
jumlahnya maka akan didapati jumlah siswa
yang banyak.
Hal yang lebih mengejutkan lagi ditemukan di
Cilacap, ajaran radikalisme menyusupi para
pelajar bahkan hal ini didukung dan diajarkan
oleh guru sekolah yang berafiliasi kepada
kelompok radikal. Ironisnya bukan hanya siswa
SMA saja tetapi juga siswa SMP menjadi sasaran
doktrin radikalisme. “Mengejutkan Rizieq Shihab
dan Bachtiar Nasir duduki rangking tertinggi.
6. Peraturan menteri agama republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010
tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah Bab 2 pasal 6.
Pada poin e dijelaskan bahwa tujuan pendidikan agama di sekolah,
dimana pendidikan agama Kristen merupakan bagian di dalamnya
bertujuan untuk mewujudkan kerukunan beragama.
7. Pengembangan PAK
berwawasan kemajemukan bagi
remaja baik di sekolah dan
gereja sangatlah penting
sebagai upaya untuk membina
sikap toleransi beragama dalam
diri remaja Kristen.
8. PAK BERWAWASAN KEMAJEMUKAN
PAK adalah usaha untuk mengkomunikasikan Firman Allah melalui
pembelajaran secara sadar, terencana dan berkelanjutan kepada semua
warga gereja secara Alkitabiah, berpusat pada karya Allah di dalam Yesus
Kristus & bergantung pada kuasa Roh Kudus sehingga setiap orang boleh
mengenal Kristus secara pribadi, memiliki iman di dalam Yesus Kristus dan
mewujudnyatakan imannya dalam kehidupan sehari-hari.
PAK berwawasan kemajemukan berbicara tentang PAK dalam konteks
kemajemukan berbicara tentang bagaimana pendidikan agama Kristen
diselenggarakan dalam suatu masyarakat plural dimana materi kurikulum
PAK perlu digarap dengan sungguh-sungguh untuk dapat mencerminkan
penerimaan atas kemajemukan.
9. Landasan Alkitab
a. Dalam Perjanjian Lama
Kej 2:18, diciptakannya manusia laki-laki dan perempuan adalah awal dari
kemajemukan dalam kehidupan manusia.
Kejadian 11:1-9, ketidaktaatan manusia terhadap perintah Allah untuk menyebar
dan memenuhi bumi.
b. Dalam Perjanjian Baru
Matius 15:21-28, Betapa terbukanya kasih karunia Allah yang melampaui
perbedaan agama dan budaya.
Lukas 7:1-10, Kuasa dan kebaikan Allah tidak hanya terbatas bagi umat pilihan
Allah.
Kisah Para Rasul 10. Allah mengasihi semua orang
10. Ciri-Ciri PAK dalam Masyarakat
Majemuk
Bersifat Partisipatif.
Terbuka terhadap perubahan
dan kebutuhan.
Berkelanjutan.
Terarah dan terencana.
Manusia Orientet.
11. PENDEKATAN & STRATEGI
Strategi Pembelajaran Bersifat
Terbuka Terhadap Perubahan.
Strategi Pembelajaran learning
to life together.
Strategi Pembelajaran Melalui
Penelaan Firman Tuhan
Pendekatan Dialogis.
Pendekatan Melalui Teori
Percakapan di Meja
Makan.
Pendekatan mutuality
model.
12. SIKAP TOLERANSI BERAGAMA
Kemampuan untuk membuka diri terhadap perbedaan agama dengan cara
menghargai setiap pandangan yang berbeda sehingga mampu menjalin
kerjasama antar umat beragama yang bertujuan untuk memelihara
kerukunan dan perdamaian .
13. Tujuan toleransi beragama adalah untuk menciptakan
masyarakat yang rukun dan cinta perdamaian
Toleransi beragama tidak ada kaitannya
dengan melakukan kompromi pada level
kepercayaan. Maksudnya, toleransi mengakui
bahwa yang lain memiliki hal yang sama seperti
yang dituntut untuk dirinya sendiri. Hanya pada
tingkat praktis, kompromi diperlukan untuk
memelihara basis kehidupan bersama dan
bekerja sama dalam aspek-aspek sosial.
14. LANDASAN ALKITAB
Perjalanan Bangsa Israel di padang gurun merupakan suatu momen pembelajaran tentang
solidaritas dan toleransi dalam kehidupan bersama dimana mereka sedang dipersiapkan Allah
untuk menjadi satu bangsa yang besar dan merdeka dan akan terwujud ketika tiba di tanah
perjanjian. Solidaritas, toleransi serta kerukunan antar masyarakat suku di kalangan masyarakat
Israel itu penting dalam rangka membangun bangsa yang kuat, bersatu dan berdaulat. Dalam
perspektif lebih luas kerukunan juga dibicarakan dalam kitab Mazmur 133 mengenai
persaudaraan yang rukun.
Kej 1:26-27 adalah landasan yang tepat untuk pemahaman toleransi. Allah memang
menghendaki semua umat manusia diperlakukan dengan kehormatan yang sama karena mereka
mempunyai martabat yang sama sebagai manusia yang diciptakan menurut gambar Allah.
Dalam PB, kisah orang Samaria yang baik hati merupakan contoh klasik mengenai perwujudan
dari kasih yang melampaui batasan suku atau kelompok (Luk 10:29-37). Perumpamaan ini
dikemukakan sebagai respon terhadap pertanyaan "siapakah sesamaku manusia?" Jawabannya
sangat mengejutkan, karena sesama di sini ialah tipikal orang yang paling tidak disenangi oleh
orang Yahudi, yaitu orang Samaria. Dengan kata lain, sesama manusia dalam kisah ini ialah justru
musuh dari kelompok etnis atau agama yang berbeda atau siapa saja yang kita temui.
Penekanan dari Lukas bukan pada mengetahui apa kasih itu, tetapi lebih kepada tindakan kasih
yang konkrit kepada seseorang yang tidak disukai.
15. TOLERANSI BERAGAMA BAGI SISWA
KRISTEN
Keterbukaan remaja terhadap kemajemukan tidak terjadi begitu saja. Keterbukaan
terhadap kemajemukan dapat dipelajari dengan berbagai cara seperti pengalaman,
teladan, buku, media massa atau kegiatan belajar yang disengaja.
Masa remaja merupakan masa puncak sikap kritis dan pembentukan sikap. Berkaitan
dengan keterbukaan remaja terhadap kemajemukan, hal ini membutuhkan kesempatan
dan rangsangan untuk memikirkan hal-hal yang menyangkut iman dan kepercayaannya.
Ia membutuhkan rangsangan dan kesempatan untuk mempertanyakan kembali setiap
kesimpulan atau prasangkanya sehingga ia mampu melihat kemungkinan-kemungkinan
lain yang lebih luas, temasuk adanya kebenaran yang berbeda dari apa yang telah
diyakininya. Hanya dengan kemampuan seperti itu remaja akan dapat menjalin hubungan
yang saling menghormati dengan orang-orang yang berbeda keyakinan atau identitas
keagamaannya. Ia akan bersikap rendah hati dan mau mengerti dan menerima orang lain
yang berbeda keyakinan dan agamanya.
Dalam masa ini bagi remaja dapat dilakukan kegiatan perbandingan antara agama-
agama seperti panel diskusi antar agama dengan topik-topik seperti pandangan agama
tentang seks, pernikahan, demokrasi, persamaan gender, lingkungan hidup dan lainnya.
16. ARAH PAK BERWAWASAN KEMAJEMUKAN DALAM
MEMBINA SIKAP TOLERANSI BERAGAMA SISWA
Keterbukaan. Dalam kapasitas membuka diri
terhadap perbedaan yang kecil hingga perbedaan
yang besar tanpa mengkompromikan apa yang tidak
bisa dikompromikan.
Penghargaan. Dalam hal ini sikap menghargai
perbedaan agama tercermin dari sikap untuk siap
mendengarkan pendapat dan pandangan ataupun
kebiasaan yang berbeda yang membawa pada
sikap saling berbagi dengan semua individu tanpa
mempersoalkan latar belakang golongan yang
berbeda.
Kerjasama. Kesediaan untuk bekerja sama dengan
pemeluk agama lain merupakan hal penting yang
harus dilakukan dalam menciptakan kerukunan.
17. PENGEMBANGAN TEMA-TEMA PAK
BERWAWASAN KEMAJEMUKAN
PAK multikultural dan PAK inklusif. Melalui pendidikan multikultural, peserta didik
yang datang dari berbagai golongan penduduk dibimbing untuk saling
mengenal cara hidup mereka, adat istiadat, kebiasaan, memahami aspirasi-
aspirasi mereka serta untuk mengakui dan menghormati bahwa tiap golongan
memiliki hak untuk menyatakan diri menurut cara masing-masing. Pendidikan
multikultural adalah proses penanaman cara hidup menghormati, tulus dan
toleran terhadap keanekaragaman budaya termasuk agama didalamnya.
Pendidikan yang inklusif merupakan pendidikan yang mengajarkan kepada
siswa bagaaimana mereka memiliki pandangan yang terbuka untuk menerima
keberadaan agama yang berbeda disekitarnya. Dengan cara mereka harus
saling menghargai satu sama lain dalam perbedaan.
18. INDIKATOR SIKAP TOLERANSI
BERAGAMA
Merasa nyaman diantara teman-teman yang berbeda agama
Tidak merasa canggung, curiga atau gelisah.
Tidak merasa inferior dan superior
Tidak merasa benci atau berprasangka
Merasa senang dan bisa bergaul serta berteman dengan mereka yang berbeda agama
Saling menyapa bila bertemu teman yang berbeda agama
Menerima bantuan dalam berbagai bentuk dari teman yang berbeda agama
Datang ke acara ketika diundang oleh teman non Kristen.
Mengerjakan tugas kelompok bersama teman yang berbeda agama
Memberikan kesempatan kepada teman yang berbeda agama untuk menjadi pemimpin kelompok atau
organisasi di sekolah.
Mengunjungi teman berbeda agama yang sedang sakit.
Menolong teman berbeda agama yang membutuhkan bantuan.
Mendoakan teman berbeda agama yang sedang sakit.