4. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
4
*) Target Penanaman Modal 2017 Renstra BKPM 2015 – 2019
**) Terhadap target 2017
Perkembangan Realisasi Penanaman Modal 2016-Q3 2017
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri
PMA : Penanaman Modal Asing
Triwulan III 2017 y-o-y q-o-q
PMDN 16,8% 6,4%
PMA 12,0% 1,6%
TOTAL 13,7% 3,4%
▪ Nilai investasi Triwulan III 2017 merupakan realisasi investasi langsung yang
dilakukan selama 3 bulan periode laporan (Juli-September 2017) berdasarkan
Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM dari perusahaan
PMA dan PMDN.
▪ Di luar investasi Migas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa
Guna Usaha, dan Industri Rumah Tangga.
▪ Nilai investasi dalam Rp Triliun (T) dan kurs US$ 1 = Rp 13.400 sesuai dengan APBN-P
2017 (UU No. 8 Tahun 2017).
▪ Realisasi investasi pada Triwulan III 2017: Rp 176,6 T meningkat 3,4% dari Triwulan II
2017 (Rp 170,9 T) atau meningkat 13,7% dari Triwulan III 2016 (Rp 155,3 T)
▪ Realisasi Investasi pada Januari – September 2017 : Rp 513,2 T, meningkat 13,2%
dari tahun sebelumnya yaitu Januari – September 2016 (Rp 453,4 T)
Jan - Sep 2017 y-o-y
PMDN 23,1%
PMA 7,9%
TOTAL 13,2%
TW I 2016 TW II 2016 TW III 2016 JAN-SEP 2016 TW I 2017 TW II 2017 TW III 2017 JAN-SEP 2017
Target
2017*)
Capaian**)
TOTAL 146.5 151.6 155.3 453.4 165.8 170.9 176.6 513.2 678.8 75.6%
PMA 96.1 99.4 99.7 295.2 97.0 109.9 111.7 318.5 429.0 74.2%
PMDN 50.4 52.2 55.6 158.2 68.8 61.0 64.9 194.7 249.8 77.9%
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
550
600
RpTriliun
Sumber: BKPM, 2017
5. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
5
Realisasi Penanaman Modal Triwulan III dan Januari-September 2017 Dibanding
Periode Sama Tahun 2016: PMDN dan PMA
Triwulan III 2016 Triwulan III 2017
Jan-Sep 2016 Jan-Sep 2017
1. Triwulan III 2016 dan Triwulan III 2017: PMDN dan PMA
2. Jan-Sep 2016 dan Jan-Sep 2017: PMDN dan PMA
T= Triliun
Realisasi y-o-y
PMDN 23,1%
PMA 7,9%
TOTAL 13,2%
Realisasi y-o-y
PMDN 16,8%
PMA 12,0%
TOTAL 13,7%
Triwulan III dan Januari – September 2017: Dibanding Tahun 2016
PMDN
Rp 158,2 T
(34,9%)
PMA
Rp 295,2 T
(65,1%)
Total : Rp 453,4 T
PMDN
Rp 55,6 T
(35,8%)
PMA
Rp 99,7 T
(64,2%)
Total : Rp 155,3 T
PMDN
Rp 194,7 T
(37,9%)
PMA
Rp 318,5 T
(62,1%)
Total : Rp 513,2 T
PMDN
Rp 64,9 T
(36,8%)
PMA
Rp 111,7 T
(63,2%)
Total : Rp 176,6 T
Sumber: BKPM, 2017
6. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
6
PMA
Realisasi Triwulan III 2017: Berdasarkan Sektor
PMDN
NO BIDANG USAHA
INVESTASI
(Rp Miliar)
PROYEK
1 Listrik, Gas dan Air 8.807,1 200
2 Konstruksi 8.548,9 105
3
Perumahan, Kawasan
Industri dan Perkantoran
8.332,3 167
4 Industri Makanan 6.288,3 296
5
Transportasi, Gudang dan
Telekomunikasi
5.136,5 98
6
Tanaman Pangan dan
Perkebunan
4.541,3 167
7 Pertambangan 4.340,8 63
8
Industri Kimia Dasar, Barang
Kimia dan Farmasi
3.781,4 127
9
Industri Logam Dasar,
Barang Logam, Mesin dan
Elektronik
3.302,9 124
10 Industri Tekstil 1.939,6 60
11 Jasa Lainnya 1.924,6 120
12
Industri Kertas, Barang dari
kertas dan Percetakan
1.887,5 50
13 Industri Mineral Non Logam 1.727,7 67
14 Hotel dan Restoran 1.510,7 116
15
Industri Karet, Barang dari
karet dan Plastik
945,1 90
16 Perdagangan dan Reparasi 563,3 243
17 Industri Kayu 561,8 38
18
Industri Alat Angkutan dan
Transportasi Lainnya
374,0 24
19 Peternakan 321,9 39
20 Industri Lainnya 79,5 26
21 Kehutanan 7,8 1
22 Perikanan 6,2 10
23
Industri Kulit, Barang dari
kulit dan Sepatu
4,7 3
24
Industri Instrumen
Kedokteran, Presisi, Optik
dan Jam
0,0 1
TOTAL 64.933,8 2.235
Triwulan III 2017: Sektor, Lokasi, Negara Asal, dan Wilayah
NO BIDANG USAHA
INVESTASI
(US$ Juta)
PROYEK
1
Industri Logam Dasar, Barang Logam,
Mesin dan Elektronik
1.166,5 323
2 Pertambangan 1.034,6 255
3 Listrik, Gas dan Air 989,8 297
4
Industri Kimia Dasar, Barang Kimia
dan Farmasi
932,8 187
5
Perumahan, Kawasan Industri dan
Perkantoran
861,2 349
6 Jasa Lainnya 557,9 714
7
Transportasi, Gudang dan
Telekomunikasi
455,2 152
8 Perdagangan dan Reparasi 425,0 1.068
9 Industri Makanan 283,8 384
10 Industri Kayu 272,1 35
11 Tanaman Pangan dan Perkebunan 241,5 196
12 Hotel dan Restoran 215,9 742
13 Industri Mineral Non Logam 212,0 94
14
Industri Alat Angkutan dan
Transportasi Lainnya
208,0 136
15
Industri Kertas, Barang dari kertas
dan Percetakan
105,4 36
16
Industri Karet, Barang dari karet dan
Plastik
88,1 95
17
Industri Kulit, Barang dari kulit dan
Sepatu
71,8 55
18 Peternakan 61,9 71
19 Industri Tekstil 59,3 90
20 Perikanan 38,4 33
21 Konstruksi 27,0 85
22 Industri Lainnya 18,4 96
23 Kehutanan 4,6 42
24
Industri Instrumen Kedokteran,
Presisi, Optik dan Jam
0,2 3
TOTAL 8.331,2 5.538
Sumber: BKPM, 2017
15. Alternatif Skema Pembiayaan Infrastruktur
15
SWASTA
KPBU
PINA
• Engineering Procurement and Construction (EPC) Contractor
• Perusahaan Developer untuk Proyek IPP
• Business to Business
• Skema ini digunakan untuk proyek infrastruktur Pemerintah yang bekerja sama
dengan sektor swasta.
• Dengan skema ini, investor diberi waktu konsesi untuk mengoperasikan proyek
tersebut.
• Setelah masa konsesi selesai, proyek tersebut harus diserahkan ke Pemerintah.
Pembiayaan Infrastruktur Non APBN (PINA) sebagai alternatif untuk mengurangi
ketergantungan belanja pada APBN dan APBD sehingga swasta dan BUMN dapat
ikut berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur tanpa harus mendapat modal
dari negara
19. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
19
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
Pusat BKPM
PerbaikanPelayananInvestasi
PTSP Pusat
BKPM
Satu Pintu
22
Kementerian/
Lembaga
terintegrasi
Izin
Investasi 3
Jam
Izin Investasi 3
Jam untuk
Sektor
Infrastruktur
KLIK
Kemudahan
Investasi
Langsung
Konstruksi
Digital
Signature
17,238
Izin diterbitkan
dalam Jan-Des
2015
90%
PTSP Daerah
telah terbentuk.
61% PTSP
Daerah
menerapkan e-
licensing
Industri,
ketenaga-
listrikan,
minyak & gas
bumi,
pariwisata
satu pintu
Seluruh
Sektor
125 izin
didelegasikan
ke BKPM
21. online-spipise.bkpm
5
2
DAHULU SEKARANG
Sistem online
http://online-
spipise.bkpm.go.id
Sistem Online
http://online-
spipise.bkpm.go.id
Back office Penandatanganan
secara digital1
1 2
Pemohon
FOLDER
PERUSAHAAN
Back office
Pengajuan
permohonan secara
online3
4
Penerbitan secara digital
(digital document)
PenandatangananTata Usaha https:// .go.id/Pemohon
The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
1
2
1
PERCEPATANLAYANANBKPM
22. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
22
PAJAK PENGHASILAN
(TAX ALLOWANCE)
PP No. 9/2016 jo PP No. 18/2015
145 bidangusaha
(Daftar bidang usaha dalam
Lampiran PP 9/2016)
30%darijumlahinvestasi
Pengurangan penghasilan
netto selama 6 (enam)
tahun, yaitu sebesar 5% per
tahun
Penyusutan dan amortisasi yang
dipercepat.
Pajak Penghasilan atas
penghasilan dividen yang
dibayarkan kepada subjek
pajak luar negeri selain
bentuk usaha tetap di
Indonesia
≤10%
• berlokasi di Kawasan
Industri dan/atau Kawasan
Berikat
• melakukan
pembangunan
infrastruktur
• menggunakan bahan baku
dalam negeri ≥70%.
Kompensasi kerugian 5-10 tahun, bagi
perusahaan yang:
• menyerap tenaga kerja
500-1.000 orang
• melakukan kegiatan
penelitian dan
pengembangan (R&D)
• melakukan reinvestasi
• melakukan ekspor ≥30%
dari penjualan.
PEMBEBASAN PAJAK PENGHASILAN
(TAX HOLIDAY)
PMK No.103/PMK.010/2016
5-15years
Pembebasan Pajak Penghasilan sejak
Tahun Pajak dimulainya produksi komersial.
Dapat diperpanjang hingga maksimum 20
tahun dengan diskresi Menteri Keuangan.
Industri Pionir
1. Industri logam hulu
2. Industri pengilangan
minyak bumi;
3. Industri kimia dasar
organik yang
bersumber dari minyak
bumi dan gas alam
4. Industri permesinan yang
menghasilkan mesin
industri
5. Industri telekomunikasi,
informasi dan
komunikasi
6. Industri pengolahan
berbasis hasil pertanian,
kehutanan, dan
perikanan
7. Industri transportasi
kelautan
8. Infrastruktur ekonomi
non KPBU.
Pengurangan Pajak Penghasilan Badan:
10%-100% dari Pajak Penghasilan badan
yang terhutang.
>IDR
1TrilliunRencana Investasi:
(USD 80 Juta)
PEMBEBASAN BEA MASUK
(IMPORT DUTY FACILITY)
PMK No.176/PMK.011/2009 jo.
PMK No. 76/PMK.011/2012 jo. PMK
188/PMK.010/2015
2 tahun
Pembebasan bea masuk atas
impor mesin
2 tahun
Pembebasan bea masuk atas
impor barang dan bahan untuk
keperluan produksi sesuai
kapasitas terpasang
4 tahun (tambahan2tahun)
Pembebasan bea masuk atas impor
barang dan bahan untuk keperluan
tambahan produk apabila
menggunakan mesin dalam negeri:
>30% daritotalnilaimesin
InsentifInvestasiSektorInfrastruktur
23. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
23
Fasilitas Impor Barang Modal
Percepatan dan kepastian dalam
pemrosesan customs clearance
Lebih cepat dan pasti
•Tidak perlu screening barang
modal.
•Memotong waktu pemrosesan dari
3-5 hari menjadi hanya 30 menit.
Persyaratan mudah
• Proyek dalam tahap konstruksi
• Memenuhi kewajiban pelaporan
LKPM Triwulanan ke BKPM
• Rekomendasi dari BKPM
PENYELESAIAN
KEPABEANAN (CUSTOMS
CLEARENCE)
4 status pengecekan kepabeanan:
•Jalur Merah untuk perusahaan baru.
Dilakukan pemeriksaan fisik & dokumen
sebelum barang dipindahkan dari pelabuhan.
•Jalur Kuning
Hanya dilakukan pengecekan dokumen
sebelum barang dipindahkan dari pelabuhan.
•Jalur Hijau
Pengecekan dokumen dilakukan setelah
barang dipindahkan dari pelabuhan.
•Prioritas Mitra Utama untuk perusahaan
dengan track record yang terbukti baik. Tidak
diperlukan pengecekan.
Fasilitas Baru:
Peningkatan Status
dari jalur merah ke jalur hijau untuk
perusahaan baru yang dalam tahap
konstruksi
PerbaikanIklimInvestasi
26. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia
26
Des 2014
Sistem Perizinan
Online
Jan 2015
Pendirian PTSP Pusat
di BKPM
Okt 2015
Layanan Izin Investasi
3 Jam (3 jenis izin)
Jan 2016
Layanan Izin Investasi 3
Jam (8 izin + 1)
Jan 2017
Layanan Izin
Investasi 3 Jam
bidang ESDM
Juli 2017
Izin Prinsip Digital
InovasiLayananPerizinanPenanamanModal
PTSP
ESDM
Terhitung sejak 3 Juli 2017, BKPM menggunakan Izin Prinsip Digital untuk
Penanaman Modal dalam format Sertifikat dan Tanda Tangan Digital.