Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Buku saku ikn nusantara
1. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Republik Indonesia
Juli 2021
Buku Saku
Pemindahan Ibu Kota Negara
2. Presiden Soekarno menggagas pemindahan
Ibu Kota Negara ke Palangka Raya, saat
meresmikan kota tersebut sebagai ibu kota
Kalimantan Tengah.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyodorkan
skenario, mempertahankan Jakarta sebagai Ibu Kota
namun direncanakan dan dibangun benar-benar, atau
memindahkan Pusat Pemerintahan keluar dari Jakarta.
Presiden Soeharto mengeluarkan Keppres Nomor 1
Tahun 1997 tentang koordinasi pengembangan kawasan
Jonggol sebagai kota mandiri. Dimaksudkan awalnya
untuk pusat pemerintahan.
“Pada kesempatan yang bersejarah ini,
dengan memohon ridho Allah SWT, dengan
meminta izin dan dukungan dari Bapak Ibu
Anggota Dewan yang terhormat, para
sesepuh dan tokoh Bangsa terutama pada
seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya
mohon izin untuk memindahkan Ibu Kota
Negara kita ke pulau Kalimantan”.
TAHUN 1957
TAHUN 1997
TAHUN 2013
TAHUN 2019
Presiden Joko widodo
3.
4. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
1
U R G E N S I
Pindahnya Ibu Kota Negara
Sekitar 57% Penduduk Indonesia
terkonsentrasi di Pulau Jawa
Kontribusi Ekonomi Pulau Jawa
59,0% terhadap PDB Nasional
56,9%
150,18 juta jiwa
Jawa
22,1%
6,1%
5,6%
2,8%
7,4%
58,45 juta jiwa
16,23 juta Jiwa
14,90 juta Jiwa
19,56 juta Jiwa
7,32 juta Jiwa
Sumatra
Kalimantan
Sulawesi
Bali & Nusa Tenggara
Maluku & Papua
Sumber: Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil Supas 2015 (Angka tahun 2019)
21,31%
59,00%
3,06%
8,05%
6,33% 2,24%
21,31% 4,99%
6,65%
5,52%
7,40%
5,07%
Sumber: BPS (Feb, 2020)
Kontribusi pada PDB
Nasional
Pertumbuhan
Ekonomi Tahun 2020
5. 2 Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
Krisis Ketersedian Air di Pulau Jawa
Terutama DKI Jakarta dan Jawa Timur
Sumatera Jawa
Bali-Nusa
Tenggara
Kalimantan Sulawesi Maluku Papua
2000 32.34 48.41 3.48 8.38 4.3 1.37 1.71
2010 32.54 46.49 3.52 9.29 4.88 1.46 1.82
2020 32.71 44.64 3.56 10.18 5.42 1.56 1.94
2030 32.87 42.79 3.59 11.08 5.96 1.66 2.06
0
10
20
30
40
50
60
(Sumber: Perhitungan Bappenas)
U R G E N S I
Pindahnya Ibu Kota Negara
Saat ini, terjadi krisis
ketersediaan air di
Pulau Jawa dan Bali.
Kondisi paling buruk
berada di daerah
Jabodetabek dan
Jawa Timur.
Dalam beberapa dasawarsa terakhir, Pulau Jawa mengalami konversi
lahan terbesar diantara gugus pulau lainnya di Indonesia. Dan tren
tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga beberapa tahun kedepannya.
Konversi Lahan Terbesar
terjadi di Pulau Jawa
6. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
3
Pertumbuhan Urbanisasi Sangat Tinggi : dampak
kemacetan tinggi dan kualitas udara tidak sehat
Pada tahun 2013 Jakarta
menempati peringkat ke-10 kota
terpadat di dunia (UN, 2013).
Pada tahun 2017 menjadi
Peringkat ke-9 kota terpadat
di dunia (WEF, 2017)
Jumlah penduduk
(juta jiwa) 10 20 30
Jabodetabekpunjur
Jakarta
Surabaya
Bekasi
Medan
Depok
Tangerang
Semarang
Palembang
Tangerang Selatan
32.775.966
10.277.628
2.862.406
2.733.240
2.490.622
2.229.408
Bandung
2.179.813
2.093.706
1.602.717
1.602.071
1.593.812
Tingginya jumlah penduduk diikuti dengan
jumlah pergerakan ulang-alik penduduk
yang besar.
• Commuting Time 2-3
jam/trip atau 4-5
jam/roundtrip.
• Indeks kemacetan berada
di peringkat ke-7 dari 403
kota yang disurvei di 56
negara (Tomtom, 2018).
• Kemacetan tinggi menyebabkan
polusi udara. Jakarta menjadi
kota dengan kualitas udara
terburuk di dunia (AirVisual,
Agustus 2019).
U R G E N S I
Pindahnya Ibu Kota Negara
7. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
4
Penurunan Daya Dukung Lingkungan Jakarta
Ancaman bahaya Banjir, Gempa Bumi, dan
Tanah Turun di Jakarta
• Sekitar 50% wilayah Jakarta memiliki
tingkat keamanan banjir di bawah 10
tahunan (ideal kota besar minimum
50 tahunan).
• Wilayah Jakarta terancam oleh aktivitas
Gunung Api (Krakatau, G.Gede) dan
potensi gempa bumi-tsunami
Megathrust Selatan, Jawa Barat dan
Selat Sunda dan gempa darat Sesar
Baribis, Sesar Lembang, dan Sesar
Cimandiri.
• Tanah turun mencapai 35-50 cm
selama kurun waktu tahun 2007-2017.
Lokasi Penurunan Tanah 2007-2017
(JICA, 2019)
Air Tanah Kualitas Air Ketangguhan
7,5-10
Muka air tanah
turun
57%
Air waduk
tercemar
berat
61%
Air sungai
tercemar
berat
25-50
Kenaikan
muka air laut
Cm/tahun Cm (tahun 2050)
(Tri Nuke P., 26 Juli 2019, LIPI)
U R G E N S I
Pindahnya Ibu Kota Negara
8. Pembelajaran
Pemindahan Ibu Kota Negara
Brasilia, Brazil
Lokasi
Berada di tengah negara, sejauh 934
km dari Rio De Janeiro, Ibu Kota
Negara sebelumnya
Periode pembangunan
Mulai pembangunan tahun 1957;
Peresmian tahun 1960
Alasan dan Motivasi Pemindahan Ibu Kota
• Memperbarui kebanggaan nasional dengan membangun ibu kota modern abad 21
• Mengintegrasikan dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi dan politik di
tengah wilayah negara
• Membangun interkonektivitas antar wilayah dan memindahkan pusat gravitasi
ekonomi dan politik dari wilayah pesisir ke tengah wilayah Brasilia
• Ibu kota Brazilia sebelumnya berlokasi di pantai Atlantik, sebagai konsentrasi
ekonomi berorientasi ekspor, dengan simbol dominasi kolonial Portugis
Konsep Perencanaan
• Ibu Kota Brasilia dianggap sebagai deklarasi kemerdekaan budaya Brazil, dan
ditegaskan dengan elemen khas Brazilia dalam gaya arsitektur kota
• Master Plan kota Brasilia berbentuk pesawat terbang, melambangkan representasi
Brasilia sebagai “the capital of the airplane”, tempat pertama dibangunnya akses Jet,
berbeda dengan Ibu Kota terdahulu yang lebih menekankan akses kapal laut
• Lebih dari 50% wilayah Brasilia merupakan ruang terbuka hijau meliputi: Park, Green
Spaces, Zoo, Botanical Garden, dan Sport Complex
Perkembangan Saat Ini
• Jumlah Penduduk 4.5 Juta jiwa (2019) dibandingkan pada saat pertama pemindahan
sekitar 136 ribu jiwa (1960)
• GDP $ 51.715.862 (2015) atau GDP per kapita $15.506,38 (2012)
5
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
9. Lokasi:
Berjarak 472 km dari Melbourne, Ibu Kota
Negara sebelumnya.
Periode Pembangunan
Tahap pembangunan 1920 – 1989
Parlemen pindah ke Canberra tahun 1927.
Pembelajaran
Pemindahan Ibu Kota Negara
Canberra, Australia
Alasan dan Motivasi Pemindahan Ibu Kota Negara
• Canberra ditetapkan sebagai Ibu Kota baru, mengakhiri debat panjang memilih
Melbourne atau Sydney, sebagai ibu kota Australia
• Pemindahan Ibu Kota ke Canberra untuk penguatan identitas bangsa, dan adanya
isu politik di Ibu Kota sebelumnya
Konsep Perencanaan:
• Rencana dan desain ibu kota baru diperoleh dari proses kompetisi internasional
tahun 1911
• Mengutamakan keserasian lansekap,topografi, dan keindahan (beautiful new city)
dalam memilih lokasi
• Gedung pemerintahan terletak di sekitar danau buatan
• Kawasan pemukiman memiliki area terbuka yang luas (1.716 km2)
• Pembangunan Australian National University sebagai magnet untuk mendorong
terciptanya pengembangan ekonomi
Sistem Pengelolaan
• Pembentukan National Capital Development Commission (NCDP) untuk
mengelola perencanaan, pengembangan, dan konstruksi, mempercepat
proses pembangunan dengan berpedoman pada “Y Plan”
• Tahun 1989 dibentuk Australian Capital Territory (ACT) merupakan lembaga
pusat yang mengelola Kota Canberra
Perkembangan Saat Ini
• Jumlah Penduduk 426.700 jiwa (2019) dibandingkan saat awal pemindahan
sekitar 5.915 jiwa (1927)
• GDP $ 39.440.000 (2018) atau GDP per kapita $ 94.831 (2018)
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
6
10. Seperti apa
Ibu Kota Negara
yang ideal?
V I S I
KOTA PALING
BERKELANJUTAN DI DUNIA
PENGGERAK EKONOMI
INDONESIA DI MASA DEPAN
SIMBOL IDENTITAS
BANGSA INDONESIA
• Aman dan Terjangkau
• Desain sesuai Kondisi Alam
• Terhubung, Aktif, dan Mudah
Diakses
• Sirkuler dan Tangguh
• IKN yang Rendah Emisi Karbon
• Keindahan khas Indonesia:
Bhinneka Tunggal Ika
• Kenyamanan dan Efisiensi
melalui Teknologi dan Inovasi
• Peluang Ekonomi yang Kuat
untuk Semua
Pilar Pembangunan
Indonesia 2045
• Pembangunan manusia dan
penguasaan IPTEK
• Pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan
• Pemerataan pembangunan
• Pemantapan ketahanan
nasional dan tata kelola
pemerintahan
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
7
11. 8 Prinsip Ibu Kota Negara
3 KPI Khusus yang Akan Mendorong
IKN menjadi Kota Kelas Dunia
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
8
12. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara 9
Kriteria Pemilihan dan
Terpilihnya Kalimantan Timur
Tersedia lahan luas
milik pemerintah
atau BUMN, untuk
mengurangi biaya
Minimal
terhadap
bencana alam
Daya dukung
tanah dan air
baku
Dekat dengan kota
eksisting yang sudah
berkembang untuk
efisiensi investasi awal
infrastruktur
Potensi konflik sosial
rendah, memiliki
budaya terbuka
terhadap pendatang
Memenuhi perimeter
pertahanan dan
keamanan
Kriteria pemilihan
Kalimantan Timur
Lokasi, secara geografis berada
di tengah wilayah Indonesia,
merepresentasikan keadilan
13. Kriteria Pemilihan dan
Terpilihnya Kalimantan Timur
Mengapa Kalimantan
Timur dipilih?
Lokasi aman dan minim
ancaman bencana
Aksesibilitas lokasi tinggi,
dekat dengan dua kota
besar: Balikpapan dan
Samarinda
Infrastruktur utama :
jalan tol Balikpapan-
Samarinda dan trans
Kalimantan; Bandara di
Balikpapan dan
Samarinda; Pelabuhan
Terminal Peti Kemas
Kariangau, Balikpapan
dan Pelabuhan
Semayang, Samarinda
Berada di jalur ALKI II
(Selat Makassar)
Lahan luas, berstatus
Hutan Produksi (HP) dan
Perkebunan
Air baku dari 3 waduk
eksisting, 2 waduk yang
direncanakan, 4 sungai,
dan 4 Daerah Aliran
Sungai
Kemampuan lahan
sedang untuk konstruksi
bangunan
Pertahanan dapat
didukung oleh Tri Matra
Darat, Laut, Udara
Struktur kependudukan
heterogen dan terbuka,
potensi konflik rendah
10 Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
14. Ekosistem Tiga Kota sebagai
Penggerak Ekonomi Masa Depan
Balikpapan sebagai Otot
Simpul hilir migas dan
logistik Kalimantan Timur
Samarinda sebagai Jantung
Pusat sejarah Kalimantan
Timur dengan sektor energi
yang diremajakan
Ibu Kota Negara
sebagai Pusat Saraf
Inti pemerintah dan pusat
inovasi hijau
Paru-paru:
Kalimantan Timur -
Pertanian hulu dan
pusat wisata alam
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
11
15. Dasar Hukum
Otorita Persiapan,
Pembangunan, dan
Pemindahan Ibu Kota Negara
Penetapan Kawasan
Strategis Nasional Calon
Ibu Kota Negara
Rancangan Peraturan
Presiden
Rancangan Peraturan
Presiden
Rancangan Peraturan
Presiden
Rancangan Peraturan
Presiden
Rencana Tata Ruang
Kawasan Strategis
Nasional Ibu
Kota Negara
Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Strategis Nasional
Ibu Kota Negara
Rancangan Peraturan
Presiden
“Payung hukum untuk perpindahan IKN terus dirampungkan. Regulasi dasar IKN adalah
Rancangan Undang-Undang IKN yang menjadi pembahasan di Program Legislasi
Nasional (Proglenas) Prioritas 2021. Di dalamnya termasuk pembentukan Otorita IKN
sebagai lembaga pemerintah yang melaksanakan, mengawasi, dan mengatur segala hal
terkait pembangunan dan pengembangan IKN. Selain itu, akan disusun peraturan
pelaksana setingkat Peraturan Presiden untuk mengatur beberapa hal.”
Rancangan Undang-undang
Ibu Kota Negara
Rencana Induk Pembangunan
Ibu Kota Negara
12 Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
16. Kepadatan medium: 100pp/ha
Kepadatan rendah: 50pp/ha
Kepadatan tinggi: 150pp/ha
IKN (256.142,72 ha)
Akan menjadi katalis untuk wilayah
Kalimantan Timur dengan
memanfaatkan keunggulan kota
Balikpapan dan Samarinda
75% kawasan IKN akan direncanakan
menjadi ruang terbuka hijau dimana
65% menjadi area yang dilindungi
dan 10% untuk produksi pangan.
IKN dikembangkan dengan 100%
clean energy
K-IKN (56.180,87 ha)
Terdiri dari berbagai zona mixed-use
dan neighborhood yang mendukung
konsep “10 menit berjalan kaki” dan
konektivitas sosial
Didesain selaras dengan alam,
dengan minimal 50% ruang hijau
80% perjalanan dilakukan melalui
transportasi publik atau mobilitas
aktif penduduk
100% pergantian ruang hijau untuk
setiap bangunan
Zonasi Ibu Kota Negara
Kawasan Barat IKN
(perkantoran, kawasan
bisnis, pusat
pengembangan talenta,
perguruan tinggi
Kawasan Inti Pusat
Pemerintahan - KIPP
(pemerintahan nasional
dan smart government,
perkantoran)
Kawasan Timur IKN
(perkantoran, kawasan
bisnis, pusat
pengembangan talenta,
hotel bisnis, MICE)
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
13
17. K-IKN: Kota di dalam
kawasan hutan, naungan
‘hijau dan biru’ yang
mendukung gaya hidup
aktif dan sehat
KIPP – Pusat pemerintahan dan
kawasan permukiman
Perumahan ASN – dirancang dengan desain
berkelanjutan, mendukung konsep walkability
dan memfasilitasi hubungan sosial
• Harmoni dengan alam
• Mengutamakan pejalan kaki
Desain berkelanjutan
Mendukung konsep walkability
Kemudahan aksesibilitas
Sirkulasi angin
Area bebas kendaraan
Kawasan Ibu Kota Negara
Sumber: Kementerian PUPR, 2020
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
14
18. Superhub IKN bersifat locally
integrated, globally connected, dan
universally inspired
Superhub yang menjadi teladan sebagai kota yang
hijau, berkelanjutan, dan bertaraf hidup tinggi di
tengah tantangan perubahan iklim dengan
menggunakan teknologi
Superhub yang membantu menempatkan
Indonesia di posisi yang lebih strategis dalam jalur
perdagangan dunia, arus investasi dan inovasi
teknologi
Superhub yang mengubah perekonomian Indonesia
menjadi lebih inklusif melalui strategi Tiga Kota,
dengan menjadi penggerak ekonomi bagi Kalimantan
Timur dan pemicu untuk memperkuatrantai nilai
domestik di seluruh Kawasan Timur Indonesia dan
seluruh Indonesia
Ibu Kota Negara sebagai Superhub
15
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
Superhub sebagai Inspirasi Universal
Superhub dan Dunia
Superhub dan Indonesia
19. Sebaran Sektor Ekonomi dan Industri di
IKN dan Kalimantan Timur
K-IKN (dlm area 56.000 ha)
Bahan Kimia dan Produk
Kimia: Petrokimia
Balikpapan
Farmasi Terintegrasi: Bahan
aktif obat-obatan generik
Energi Rendah Karbon
Maloy (MBTK)
Samarinda
Bahan Kimia dan Produk
Kimia: Oleokimia
Sektor Energi Rendah
Karbon
Farmasi Terintegrasi:
Biosimilar dan Vaksin
Kawasan Industri (KI)
Muara Jawa
Industri Pertanian
Berkelanjutan
Energi Rendah Karbon: E2W
dan panel surya
Ekowisata
Energi rendah karbon
Industri Pertanian Berkelanjutan
Wilayah Kalimantan Timur
lainnya
Ekowisata, Pariwisata kota,
bisnis, medis dan kebugaran
Pendidikan abad ke-21
Industry 4.0 dan smart city
Pusat badan litbang dan inovasi
Maloy (MBTK): ~300 km utara Samarinda
Samarinda
Balikpapan
K-IKN
KI Muara Jawa
Wilayah
Kalimantan
Timur lainya
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
16
20. Dampak Ekonomi
Perpindahan Ibu Kota Negara
Mendorong Ekonomi
Melalui Investasi
Infrastruktur
Mendorong
Perdagangan Antar
Wilayah di
Indonesia
Mendorong
Output Sektor Lain
Mendorong
Penciptaan
Kesempatan Kerja
Meningkatkan
Pertumbuhan
Ekonomi
Meningkatkan
Pertumbuhan
Ekonomi
Mendorong
Peningkatan Sektor
Non-Tradisional
Mendorong
Diversifikasi Ekonomi
di Kalimantan
Meningkatkan
Perdagangan Antar
Wilayah
Ketimpangan
Pendapatan
Menurun
Jangka Pendek :
Masa Konstruksi
Jangka Menengah
dan Panjang
17
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
21. Tahapan menuju 2045:
Tahapan perwujudan IKN
o Membangun infrastruktur
utama (mis. Istana
Kepresidenan, Gedung
MPR/DPR) dan perumahan di
area Utama KIKN
o Pemindahan ASN tahap awal
(mis. TNI, Polri, MPR)
o Infrastruktur dasar yang
utama selesai dibangun dan
beroperasi (mis. air, energi,
rail) untuk 500rb penduduk
di tahap awal
o Presiden pindah ke KIKN
sebelum 16 Agustus 2024
dan merayakan Peringatan
Hari Kemerdekaan RI di KIKN
pada tanggal 17 Agustus
2024
Inisiasi sektor-sektor ekonomi
prioritas
o Mengembangkan fase kota
berikutnya (mis., pusat inovasi
dan ekonomi)
o Menyelesaikan pemindahan
pusat pemerintahan IKN
o Mengembangkan sektor-
sektor ekonomi prioritas
o Menerapkan sistem insentif
untuk sektor-sektor ekonomi
prioritas
o Mencapai tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs)
Pemindahan tahap
awal ke KIKN
2020-2024
Membangun IKN sebagai
Area Inti yang Tangguh
2025-2035
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
18
22. o Memperluas pengembangan
kota dan menyelesaikan
konektivitas antar dan dalam
kota
o Destinasi FDI No. 1 untuk
sektor-sektor ekonomi
prioritas di Indonesia
o 5 besar destinasi utama di
Asia Tenggara bagi talenta
global
o Mendorong jaringan utilitas
yang berkelanjutan dengan
mengimplementasikan
enablers ekonomi sirkuler
o Mengembangkan pusat
inovasi dan pengembangan
talenta
o Menjadi kota terdepan di
dunia dalam hal daya saing
o 10 besar livable city di dunia
o Mencapai net zero-carbon
emission dan 100% energi
terbarukan pada kapasitas
terpasang – kota pertama di
dunia dengan jumlah
penduduk >1jt jiwa yang
akan mencapai target ini
2035-2045
Membangun seluruh
infrastruktur & ekosistem
3 kota untuk percepatan
pembangunan Kaltim
Mengokohkan reputasi
sebagai “Kota Dunia
untuk Semua”
2045 onwards
19
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
23. Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
20
Pemerintahan Digital
Ekosistem digital sebagai strategi transformasi multisektor
Penataan Manajemen ASN
Penataan manajemen ASN di K/L, mengacu pada penguatan
kompetensi smart governance
Simplifikasi Proses Bisnis
Penyederhanaan proses bisnis dan urusan pemerintahan
Penguatan Koordinasi
Pengembangan jejaring institusi
Upaya
Pemindahan IKN dan Membangun
Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif
dan Efisien
Sumber: Kementerian PANRB, 2020
Peralihan dari Struktur Organisasi Hirarkis ke Organisasi Agile
24. 21
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
Transformasi Cara
Bekerja di IKN Baru
• Perkantoran pemerintahan di IKN Baru dibangun dalam konsep kantor
bersama (sharing offices) antar rumpun Kementerian/Lembaga.
• Mengedepankan konektivitas antar Kementerian/ Lembaga dalam bentuk
konektivitas fisik (bangunan) dan konektivitas digital yang ditunjang dengan
model ‘smart office’ (perkantoran pintar).
• Perkantoran pemerintahan dibangun berprinsip hijau dan berkelanjutan serta
mengedepankan open layout.
Transformasi tempat kerja di IKN Baru
akan diperkuat dengan perubahan cara
kerja melalui flexible working
arrangement melalui informal
workspace dan berbasis digital
Sumber: Kementerian PUPR, 2020
Sumber: Eko Prasojo, 2021
25. Pemanfaatan Aset/Barang Milik
Negara (BMN) Di Jakarta
Perubahan Peruntukan Aset (Asset Repurposing)
Optimalisasi Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
Konsolidasi Aset (Asset Consolidation)
Pemanfaatan Aset di Jakarta oleh Pihak Ketiga Potensial
Alternatif Strategi Optimalisasi Aset/BMN
1
2
3
4
Pengelolaan
Aset/BMN
Hasil
Optimalisasi
Aset/BMN
Reksus/
BLU
APBN
KPBU
Pengelolaan BMN/Daerah*
• BMN IKN Lama
• BMN IKN Baru
• BMN di luar IKN Lama
dan Baru
Bentuk Pengelolaan yang
diutamakan adalah
Pemanfaatan BMN berupa:
• Sewa
• Bangun Guna Serah/
Bangun Serah Guna
(BGS/BSG)
• Kerja Sama
Pemanfaatan (KSP)
• Kerja Sama Penyediaan
Infrastruktur (KSPI)
Swasta &
BUMN/D
Potensi Kerjasama dengan
Badan Usaha
Skema Tarif/Availability
Payment
Skema Design, Build,
Finance and Maintenance
(DBFM Holland)
Skema Design, Build,
Finance, Operate and
Maintenance
Turnkey Project/Turnkey
Project and Maintenance
Direct Investment/ Investasi
Langsung
*) Sesuai PP 27/2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah.
**) Usulan investor yang masih diperlukan analisis mendalam.
Penerapan alternatif strategi
optimalisasi aset/BMN sangat
berkaitan dengan:
Master Plan Jakarta
Memberikan daya tarik sekaligus
kepastian rencana pengembangan
ekonomi/bisnis bagi pengusaha
Tahap Pemindahan K/L ke IKN Baru
Mempengaruhi perhitungan
pemanfaatan aset/BMN
Skema Pelanggan (Subscription –
Model Masayoshi Softbank)**
• Model 1:
50% Pemerintah
• Model 2:
100% Swasta
Potensi Sumber
Pembiayaan IKN
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara
22
26. Pembangunan Istana Negara dan
bangunan strategis TNI/POLRI (pangkalan
militer)
Pengadaan lahan dan infrastruktur dasar
(jalan akses)
Diplomatic Compound (lahan)
Ruang terbuka hijau (termasuk taman
budaya)
Rumah Dinas ASN/TNI/POLRI
Infrastruktur dasar dan utilitas
(selain yang telah tercakup dalam APBN)
Rumah Dinas ASN/TNI/POLRI
(selain yang telah tercakup dalam APBN)
Gedung Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif
Peningkatan konektivitas (bandara,
pelabuhan, dan jalan tol/non-tol)***
Sarana pendidikan, museum, dan sarana
kesehatan
Perumahan umum
Pembangunan perguruan tinggi dan
lembaga pendidikan swasta
Science-technopark
Sarana kesehatan swasta
Pusat perbelanjaan/shopping mall
Meetings, Incentives, Conventions, and
Exhibitions (MICE)
Skema
APBN
(Langsung)*
Skema
Swasta &
BUMN/D
Mayoritas
melalui KPBU
Skema
KPBU**
466 T
*) Sebagian menggunakan skema pengelolaan aset/Barang Milik Negara (BMN) dengan
mekanisme PNBP-earmark.
**) Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dapat berupa Availability Payment
(AP) atau Tarif/User Charge. Selain itu, Pemerintah memiliki beberapa skema dalam
penyediaan infrastruktur antara lain, yaitu Bangun Guna Serah (BGS), Bangun Serah
Guna (BSG), Kerja Sama Pemanfaatan (KSP), dan Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur
(KSPI).
***) Bandara dan Pelabuhan diupayakan merupakan pembiayaan BUMN (murni), namun
dapat dipertimbangkan menjadi skema KPBU.
Pendanaan IKN
23
Buku Saku Pemindahan Ibu Kota Negara