SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Strategi Pencapaian Rencana Kerja Pemerintah
dan Penganggarannya Tahun 2018
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
Disampaikan pada Rapat Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2017
Jakarta, 16 November 2017
REPUBLIK
INDONESIA
Gambaran Ekonomi Nasional
Gambaran Kebutuhan Penganggaran
Infrastruktur
Gambaran Kemampuan Fiskal Pemerintah
dalam Pembiayaan Infrastruktur
Arah dan Strategi serta Mekanisme
Penganggaran Selain APBN
Materi yang Diminta ke Bappenas
REPUBLIK
INDONESIA
Kerangka Ekonomi Makro Indonesia
1
REPUBLIK
INDONESIA
Indonesia dalam Middle Income Trap
Untuk keluar dari middle income trap memerlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan pembangunan
Indonesia mampu keluar
dari MIT pada tahun
2034
 Syarat pertumbuhan
ekonomi:
6,4 %
(Rata-rata 2016-2045)
Keluar dari MIT pada
tahun 2034
5,5% 6,0
%
7,0%
7,0% 6,5% 6,0%
Indonesia dalam Middle Income Trap Pertumbuhan ekonomi yang stabil
Proyeksi PDB per Kapita
-15
-10
-5
0
5
10
15
1967
1970
1973
1976
1979
1982
1985
1988
1991
1994
1997
2000
2003
2006
2009
2012
2015
Rata-rata:
7.4%
(1968-1997) Rata-rata:
5.3%
(2000-2016)
Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi
2000-2016 stabil pada
rata-rata 5.3%
 Pertumbuhan
ekonomi 2016:
5,01 %
Sumber: Perhitungan Bappenas, 2017
REPUBLIK
INDONESIA
Tantangan Keluar dari Middle Income Trap
Pertumbuhan belum sesuai target dan masih banyak ketimpangan ekonomi masyarakat
(15.0)
(10.0)
(5.0)
-
5.0
10.0
Pertumbuhan PDB Potensial Pertumbuhan PDB Aktual
PDB Indonesia Belum Sesuai Target1
Pertumbuhan ekonomi belum
mencapai target.
 Pertumbuhan PDB potensial
saat ini masih berada di
angka ± 5 %
Ketimpangan Ekonomi Masyarakat2
Rasio Gini masih besar pada
beberapa provinsi (Papua,
Papua Barat, Banten, Bengkulu):
 Rata-rata nasional 2016: 0.394
Sumber: BPS, 2016, World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013)
Rasio GiniPertumbuhan PDB
Target
REPUBLIK
INDONESIA
6
Salah satu kunci peningkatan PDB potensial adalah
infrastruktur
6%5.2%5%
SAAT INI TARGETPOTENSIAL
2016
P
Y
LRAS1
SRAS1 SRAS2
LRAS2
AD0
AD1
AD2
Menggeser AS:
Reformasi Struktural
• Infrastruktur
• SDM
• Pasar Tenaga Kerja
• Teknologi
• Revitalisasi sektor industri
• Peningkatan sistem
logistik dan distribusi
perdagangan
Meningkatkan AD
• Peningkatan Ekspor
• Peningkatan Investasi
melalui perbaikan iklim
usaha
• Reformasi Fiskal
• Konsumsi RT dijaga
• Kebijakan moneter,
makro-mikro prudensial
yang lebih akomodatif
Studi IMF menunjukkan perbaikan infrastruktur
harus menjadi prioritas bagi negara dengan
tingkat pendapatan setara Indonesia
Meningkatkan PDB potensial  menggeser AS  reformasi struktural...
Prioritas Reformasi Struktural (IMF, 2015)
REPUBLIK
INDONESIA
7
Sumber : ADB estimates based on data from World
Development Indicators, World Bank;
5
6
7
8
9
10
11
0 2 4 6 8 10 12
LogGDPPerkapita
Index Infrastruktur
Kondisi Indonesia
Peningkatan index infrastruktur terbukti
berkontribusi kepada peningkatan
perekonomian.
Namun kenyataannya kondisi Index Infrastruktur Indonesia masih
rendah (rentang 2,5-4,3)dibandingkan dengan negara Asia lain.
Infrastruktur dan Ekonomi Kualitas Infrastruktur di Indonesia Masih Rendah
Infrastruktur Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Index Infrastruktur terbukti mendorong perekonomian ekonomi namun….
Sumber :; World Economic Forum, Global Competitiveness
Report 2017; World Bank Open Data; AIIB Analysis
REPUBLIK
INDONESIA
Defisit Infrastruktur dan Investasi Infrastruktur 2008-2012 Menurun
Masih terdapat defisit infrastruktur dan investasi masih belum sesuai target
Defisit Infrastruktur1
16%
38%
49%
57% 58% 58% 64% 71% 73% 76% 80% 82% 87%
179%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
140%
160%
180%
200%
Brazil
Indonesia(2012)*
Indonesia(1995)*
UnitedKingdom
Canada
India
UnitedStates
Germany
Spain
China
Poland
Italy
SouthAfrica
Japan
Stock of Infrastructure
Indonesia (2012): 38% PDB
Sumber: World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013)
Infrastruktur sebagai motor
pertumbuhan masih
dalam kualitas rendah:
 Stok of Infrastructure
Indonesia 38% dari PDB
0
5
10
15
20
25
30
35
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Investasi(PersenPDB)
PMTB
Investasi Konstruksi
Investasi Infrastruktur 0
2
4
6
8
10
Central
gov.
Subnation
algov.
Totalgov.
SOE
Private
Total
Infrastructureinvestmentasa%of
GDP
Average (1995-97) Average (2008-12)
Investasi (Persen PDB)2 Investasi Infrastruktur (Persen PDB)3
Infrastruktur masih
memerlukan prioritas
investasi untuk
mengejar
ketertinggalan
Investasi
Infrastruktur
menurun pada
periode 2008-2012
 Kurang dari 5%
dari PDB
REPUBLIK
INDONESIA
9
Dampak Ekonomi Tahap Konstruksi Pembangunan
Infrastruktur
Tahun 2017:
Tahun 2018:
Investasi: Rp126,8 T Nilai tambah yang
dihasilkan: Rp146,9 T
Kontribusi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi adalah
sebesar 1,06%
2017 2018
Efek Pengganda Tipe 1
(dampak langsung dan tidak langsung)
2,27 2,32
Efek Pengganda Tipe
(dampak langsung, tidak langsung, dan induced)
2,97 3,05
Investasi: Rp157,8 T Nilai tambah yang
dihasilkan: Rp186,4 T
Kontribusi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi adalah
sebesar 1,28%
Efek Pengganda Konstruksi
Infrastruktur terhadap Ekonomi
REPUBLIK
INDONESIA
10
Dampak Ekonomi Tahap Operasional Pembangunan
Infrastruktur
Tahun 2017:
Tahun 2018:
Investasi: Rp49,3 T Nilai tambah yang
dihasilkan: Rp52,2 T
Kontribusi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi adalah
sebesar 0,38%
2017 2018
Efek Pengganda Tipe 1
(dampak langsung dan tidak langsung)
2,06 2,07
Efek Pengganda Tipe
(dampak langsung, tidak langsung, dan induced)
2,59 2,58
Investasi: Rp92,3T Nilai tambah yang
dihasilkan: Rp94,8 T
Kontribusi
terhadap
pertumbuhan
ekonomi adalah
sebesar 0,65%
Efek Pengganda Operasional
Infrastruktur terhadap Ekonomi
10.58
18.75
21.42
39.32
20.17
36.70
2017
2018
EFEK PENGGANDA (RP TRILIUN)
Induced Indirect Direct
REPUBLIK
INDONESIA
11
Kerangka Pembangunan Infrastruktur
Prioritas Nasional2
REPUBLIK
INDONESIA
12
Strategi Pengembangan Infrastruktur Tahun 2015-2019
Rasio
Elektrifikasi
96,6%
Akses Air
Minum 100%
Akses Sanitasi
100%
Akes
Perumahan
Layak Huni
Aksesibilitas
Perbatasan &
Tertinggal
Penyediaan
Pelayanan Dasar
Infrastruktur Mendukung Sektor Unggulan
Konektivitas
Tol Laut + Antar moda
Pembangunan Energi 35 GW
• Sasaran 1.200 kWh/orang di 2019 (saat ini
Vietnam 1.300 kWh/orang, Malaysia 4.400
kWh/orang)
Sektor
Unggulan
Jasa &
Pariwisata
Pertanian
Industri
Pengolahan
Infrastruktur Perkotaan
Keamanan &
Keselamatan
Transportasi
Membangun Angkutan Massal
Berbasis Jalan , Rel & Intermoda
Meningkatkan kapasitas dan
kualitas jaringan jalan perkotaan
Mengembangkan transportasi
perkotaan yang berkelanjutan
Energi untuk transportasi perkotaan
Shift Improve
Jaringan yang
Mendukung
Efisiensi
Perjalanan
Peningkatan
Pangsa
Angkutan
Umum
Peningkatan
Pemanfaatan
Teknologi
Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan
Avoid
Pengendalian
Banjir
Pembangunan TIK:
• Palapa Ring
• Rencana pita lebar: E-government, E-pendidikan, E-
Kesehatan, E-commerce, E-logistik, E-pengadaan
Mengembangkan infrastruktur
perkotaan melalui pemanfaatan TIK
untuk menuju kota cerdas
REPUBLIK
INDONESIA
13
Integrasi Perencanaan Wilayah dan Infrastruktur
Mendorong pengembangan Kawasan di wilayah Luar Jawa untuk pemerataan pembangunan
KSPN: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
KEK: Kawasan Ekonomi Khusus
KI: Kawasan Industri PEL. FEEDER
RUTE FEEDER TOL LAUT
PEL. HUB
RUTE HUB TOL LAUT
RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN TOL
RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN KA RIPNAS
PEL. HUB INTERNASIONAL
KSPN
DANAU TOBA
KI SEI MANGKE
KI MOROWALI
KI BITUNG
KEK SORONG
KEK MOROTAI
KSPN
BOROBUDUR
KEK TJ.
KELAYANG
KSPN
MANDALIKA
KI BANTAENG
KEK MBTK
Fokus Pengembangan Kawasan
Pariwisata dan KEK Luar Jawa
Memeratakan pembangunan dengan pengembangan kawasan
PEMBANGUNAN KAWASAN LUAR JAWA
Pengembangan kawasan pariwisata
(Danau Toba, Borobudur dan
Mandalika)
3 destinasi
Pengembangan Kawasan Industri
(Sei Mangkei, Morowali dan
Bantaeng)
(3 KI)
Pengembangan Kawasan Ekonomi
Khusus (Sorong, Tanjung Kelayang,
Bitung, Maloy-Batuta Trans
Kalimantan, dan Morotai)
(5 KEK)
HIGHLIGHT
PRIORITAS
REPUBLIK
INDONESIA
14
Tol Laut (1): Perkuatan Jalur Logistik Utama
Merajut konektivitas antar wilayah untuk memantapkan perekonomian regional
Merajut Konektivitas Antar Wilayah
Meningkatkan kinerja konektivitas antar wilayah dalam mendukung
perekonomian wilayah
Sumber : Kementerian Perhubungan, Laporan 3 Tahun JKW-JK, KSP, 2017
PEL. FEEDER RUTE FEEDER TOL LAUT
PEL. HUB RUTE HUB TOL LAUT
RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN TOL
RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN KA RIPNAS
PEL. HUB INTERNASIONAL
MALAHAYATI
JAMBI
TELUK BAYUR
PALEMBANG
PANJANG
TANJUNG EMAS
/SEMARANG
TENAU KUPANG
SAMPIT
PONTIANAK
BANJARMASIN
KARIANGAU
BALIKPAPAN
PALARAN
SAMARINDA
PANTOLOAN
KENDARI
TERNATE
AMBON JAYAPURA
TANJUNG PRIOK
TANJUNG PERAK
MAKASAR
BITUNGBELAWAN/ KUALA
TANJUNG
BATAM
SORONG
Pengembangan
Pelabuhan Non
Komersil
Pembangunan
bandara baru
Pengembangan
jaringan kereta api
konektivitas
RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA 2018
HIGHLIGHT PROYEK
PRIORITAS
REPUBLIK
INDONESIA
Membangun “intermodal information
platform” untuk memberikan visibility
arus logistik
Konektivitas dalam loop (Pelabuhan
utama ke pelabuhan feeder)
Konektivitas land side
Infrastruktur untuk mengintegrasikan
pelabuhan & hinterland / Kawasan
Industri
2
3
4
5
Penurunan Biaya Logistik
(% PDB)
INVENTORY:
speeding up supply
chain and increasing
reliability
MARITIME-
RELATED LAND:
Trucking cost
reduction, land-to-
sea substitution
WATER:
Lower direct costs,
increased
containerization,
land-to-sea
substitution
ADMIN:
Savings in
transportation and
inventory
TOTAL IMPACT TO
GDP
2.1%
1.5%
0.4%
0.9%
~ 5%
Sumber: McKinsey, 2015
Tol Laut (1): Penurunan Biaya Logistik (lanjutan)
...penerapan strategi tol laut terpadu akan menurunkan biaya logistik sesuai target RPJMN
Konektivitas utama melalui 7 hub
port
1
Menerapkan sistem penjadwalan waktu sandar
kapal
Meningkatkan operasi 24 jam/7hari seminggu
Memperbaiki pengelolaan pelabuhan:
• Integrasi proses bisnis
• Integrasi data
PengelolaanPelabuhan
1
2
3
Pelabuhan Feeder:
• Dapat menampung kapal ukuran 1.000-
2.500 TEUs
• Kedalaman minimal 10 m
Pelabuhan Hub:
• Dapat menampung kapal ukuran
Panamax (3.000-4.000 TEUs)
• Kedalaman minimal 12 mKapasitasPelabuhan
4a
4b
Standarisasi Manajemen dan Kapasitas Pelabuhan
REPUBLIK
INDONESIA
16
Tol Laut (2): Subsidi Tol Laut Untuk Menurunkan Disparitas Harga
Fokus Penurunan Disparitas Harga
dengan Rute Perintis Tol Laut
Meningkatkan aksesibilitas daerah tertinggal untuk mencapai peningkatan kesejahteraan
Penyelenggaraan
Subsidi 13 Rute
Perintis Tol Laut
10
34
19
Sumber : Kementerian Perhubungan, Laporan 3 Tahun JKW-JK, KSP, 2017
HIGHLIGHT PROYEK
PRIORITAS
REPUBLIK
INDONESIA
17
Highlight Perkuatan Sektor Unggulan
Perkuatan sentra ekonomi strategis dengan infrastruktur konektivitas nasional & dukungan pada kawasan prioritas
Infrastruktur
Mendukung Sektor Unggulan
Konektivitas
Pembangunan
Pelabuhan Tol
Laut
Infrastruktur
Intermoda
mendukung
Tol Laut
Pembangunan
Jaringan Serat
Optik Mendukung
Digitalisasi
Pembangunan
Energi 35 GW
Sektor
Unggulan
Jasa &
Pariwisata
Pertanian
Industri
Pengolahan
+
Palapa Ring Mempersatukan Indonesia
Kemajuan Proyek Palapa Ring
Barat: 74%Panjang
Jaringan
Tengah: 35%
2.995 km
Timur: 18%
6.878 km2.275 km
139 lokasi
106 lokasi
2017
2016
Pembangunan Base Transceiver Station
Perkuatan Konektivitas Wilayah dengan Jaringan Jalan
94%
91%
89%
2017
2016
2015
Kemantapan Jalan Pembangunan Jalan Baru
559 km
512 km
2016
2015
44 km
132 km
2016
2015
Merajut Logistik Nasional Untuk Perkuatan Ekonomi Wilayah
Bandara Baru
2 bandara
2 bandara
2016
2015
Pembangunan Jalur KA (kumulatif)
213,32 km
179,33 km
2016
2015
Pelabuhan Subsidi Tol Laut
6 trayek
6 trayek
2016
2015
Pembangunan Jalan Tol
Komitment Penyediaan Listrik Nasional
Proyek 35 GW*
773 MW beroperasi
Menuju Indonesia Berketahanan Pangan
Selesainya Pembangunan Waduk Baru (kumulatif)
11 waduk
7 waduk
5 waduk
2017
2016
2015
Meningkatnya Daerah Irigasi Terbangun
7.234 ha
5.023 ha
2.980 ha
2017
2016
2015
846 km2017 379,2 km2017
Sumber : Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Laporan 3 Tahun JKW-JK, KSP, 2017
*Sumber : Capaian Sektor ESDM Selama Kabinet Kerja s.d September 2017
15,266 MW tahap konstruksi2017
2016
2015
218,6 MW
483,36 MW
70,8 MW
REPUBLIK
INDONESIA
Kompetisi Pengembangan Infrastruktur
Sinergi tahapan pembangunan infrastruktur pada pertumbuhan kawasan
Sumber: Bank Dunia, 2017
Kajian Tim World Bank:
Fokus Infrastuktur transportasi untuk menurunkan waktu
tempuh Kebutuhan Medan/Kualanamu-Parapat < 2
jam:
• Pembangunan tol Medan/Kualanamu-Siantar
(konstruksi);
• Pelebaran jalan Nasional Perbaungan-Tebing
Tinggi menjadi 2 lajur ditiap jalur untuk
peningkatan kecepatan;
• Pembangunan jalur KA Siantar-Parapat belum
diperlukan.
KASUS: Pengembangan Aksesibilitas KSPN Danau Toba
KETERPADUAN ANTAR MODA
• Sinergi perencanaan pembangunan
infrastruktur: Pengembangan pelabuhan,
jalan tol, dan KA.
• Sinergi tahapan pembangunan untuk
memaksimalkan kemanfaatan infrastruktur.
Pembangunan Jalan
Tol dan Rencana
Pembangunan Kereta
Api Siantar - Parapat
Pembangunan Jalan Tol
dan Rencana
Pembangunan KA
Manado - Bitung
Program Mendukung KSPN Danau Toba Program Mendukung KEK Bitung
Contoh Kasus Perencanaan
REPUBLIK
INDONESIA
19
Highlight Infrastruktur Perkotaan
Meningkatkan daya saing dengan perkuatan infrastruktur perkotaan
Infrastruktur Perkotaan
Membangun Angkutan
Massal Berbasis Jalan , Rel
& Intermoda
Meningkatkan kapasitas
dan kualitas jaringan jalan
perkotaan
Mengembangkan
transportasi perkotaan
yang berkelanjutan
Energi untuk transportasi
perkotaan
Pembangunan Mengarah
ke Smart City
Konektivitas Mendukung Mobilitas Perkotaan
Percepatan pembangunan angkutan massal perkotaan
Pembangunan
MRT Jakarta
Pembangunan
LRT Jabodebek +
LRT Sumsel
Perkuatan Mobilitas Perkotaan Jabodetabek
Subsidi dan peningkatan kinerja prasarana angkutan massal
Bantuan
1.383 unit
bus BRT
Subsidi
(PSO)
untuk
285 jt pnp
257 jt pnp
2017
2016
KRL
Jabodetabek
Proses Double-
Double Track
Manggarai
Jatinegara
Menuju Kota Pintar dan Ramah Energi
Jaringan Gas Kota (SR: sambungan rumah)
402.583 SR
339.726 SR
225.336 SR
2017*
2016
2015
Kab/Kota dijangkau broadband (5)
92%
88%
2016
2015
REPUBLIK
INDONESIA
20
Kerangka Kebutuhan Infrastruktur dan
Penganggaran Pemerintah3
REPUBLIK
INDONESIA
21
Sandingan Renstra Kemenhub 2015-2017 - Alokasi Anggaran
Desentralisasi fiskal dan tidak tercapainya target tax/gdp RPJMN 2015-2019 16% PDB (2016: 10,3%PDB)
2015 2016 2017 2018 2019
Renstra 64.9 102.2 110.4 129.9 133.5
Alokasi Anggaran 65.0 42.9 46.1 48.2
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0
160.0
ANGGARAN(TRILIUNRUPIAH)
SANDINGAN RENSTRA KEMENHUB PENINGKATAN DATA TRANSFER KE DAERAH
Sumber: hasil olahan data BPS dan AIPEG, Kementerian Keuangan, LKPPSumber: Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan
“Terdapat gap selisih kebutuhan dengan alokasi yang perlu diisi dengan alternatif pembiayaan lainnya.”
• Desentralisasi fiskal dengan peningkatan TKDD yang
disertai penurunan Belanja K/L = Peningkatan peran
daerah dalam pembangunan infrastruktur.
• Tax/GDP ratio mencapai 10,3 % (2016)
• Sasaran RPJMN Tax/GDP ratio meningkat dari 10,9% (baseline 2014)
menjadi 16,0% (pada 2019)
REPUBLIK
INDONESIA
22
Keseimbangan Primer dan Defisit/Surplus Realisasi APBN
Terjadi peningkatan defisit keseimbangan primer dan defisit anggaran sejak Tahun 2011.
Ruang fiskal dalam APBN semakin ketat, perlu memanfaatkan sumber dana swasta.
Sumber: Nota Keuangan 2011-2018, Kementerian Keuangan
49.94
29.96
84.31
5.16
41.53
8.86
-52.78
-98.63 -93.25
-142.48
-125.58
-144.3
-29.14 -49.84 -4.12
-88.61 -46.84 -84.39
-154.3
-211.67
-226.69
-298.49 -308.34
-362.88
-400
-350
-300
-250
-200
-150
-100
-50
0
50
100
150
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
TRILIUNRUPIAH
Keseimbangan Primer Surplus/Defisit Anggaran
REPUBLIK
INDONESIA
23
Sumber-Sumber Pendanaan Pembangunan Nasional
PENDANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PEMERINTAH SWASTA
Pusat/APBN Daerah/APBD
Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan
Daerah
Pembiayaan
Daerah
PMA/PMDN Saham/ Obligasi Perbankan Dana Internal
Creative Financing: Skema KPBU, PINA, dan CSR
Penerimaan
Dalam Negeri
Hibah
Penerimaan
Perpajakan
Penerimaan
Negara
Bukan Pajak
Pembiayaan
Dalam Negeri
Pembiayaan
Luar Negeri
Perbankan
DN
Non
Perbankan
DN
Pinjaman
Proyek
Pinjaman
Program
•SBN/SBSN
•PDN
Obligasi
Daerah
Pinjaman Daerah:
• Jangka Pendek
• Jangka
Menengah
• Jangka Panjang
(Pinjaman LN)
REPUBLIK
INDONESIA
24
Kerangka Pendanaan Infrastruktur (2015 - 2019)
…mendorong swasta dan lembaga pengelola dana jangka panjang…
Swasta:
USD 131.1 Bn
(Rp. 1.751,5 Tn)
(36,5%)
Total Nilai
Investasi yang
dibutuhkan
dalam
infrastruktur
2015-2019:
USD 359.2 Bn
(IDR 4,796.2 Tn)
BUMN:
USD 79.8 Bn
(Rp. 1.066,2 Tn)
(22,2%)
APBN+APBD:
USD 148.2 Bn
(Rp. 1.978,6 Tn)
(41,3%)
Nilai Investasi
*) 1 : Kalkulasi berdasarkan investasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjadi middle income country 2025.
Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Latar belakang studi untuk RPJMN 2015-2019,, Analisis Tim Kementerian PPN/Bappenas
Source: BAPPENAS Internal Analysis
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
• Jaminan Sosial
• Jaminan
Pendidikan
• Jaminan
Kesehatan
• Bahan Baku Air Minum
• Transportasi Publik Masal
• Jalan Tol
• Pelabuhans
Investasi yang tidak
memiliki imbal balik
investasi secara
langsung dari obyek
tersebut.
Investasi dengan imbal
hasil di bawah standar
kelayakan sehingga
membutuhkan
pengurangan sebagian
beban investasi melalui
investasi sosial Pemerintah.
Investasi dengan imbal
hasil memenuhi standar
kelayakan investasi namun
dipandang relatif kurang
menarik atau berisiko
sehingga diperlukan
intervensi Pemerintah.
Investasi dengan imbal
hasil relatif menarik
sehingga peran
Pemerintah minim
yaitu sebagai regulator
dan promotor.
• Listrik
• Bandar Udara
• Pipa Gas
Definisi
Contoh
Source of
Funding
Kategorisasi
Investasi Publik
IRRrendah tinggi
APBN APBN + Dana Komersial Dana Komersial dengan
Dorongan Pemerintah
Dana Komersial Murni
PINA
Investasi Sosial KPBU Special Commercial Investment
General Commercial
Investment
KPBU
REPUBLIK
INDONESIA
25
PP 17 Tahun 2017: Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran
Penjelasan Pasal 4 ayat 1:
• Yang dimaksud dengan "sumber pendanaan" adalah Anggaran Pendapatan
Belanja Negara dan pembiayaan Investasi-Non Anggaran Pendapatan Belanja
Negara (PINA), serta sumber pendanaan lainnya.
• Pendanaan Anggaran pendapatan Belanja Negara meliputi: Belanja K/L,
Belanja non-K/L (subsidi dan hibah), Transfer ke Daerah dan Dana Desa,
Pembiayaan (PMN BUMN), serta Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha
(KPBU).
• Sumber pendanaan lainnya antara lain: Corporate Social Responsibility (CSR)
dan dana masyarakat.
Pasal 4 ayat 1
Kerangka Pendanaan dilakukan melalui pengintegrasian
sumber pendanaan, baik sumber pendanaan pemerintah
maupun non-pemerintah, yang dimanfaatkan dalam
rangka pencapaian Sasaran Pembangunan Nasional.
Pasal 10 ayat 2 huruf b
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)
mengoordinasikan usulan rencana dan pendanaan
Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, Proyek Prioritas, lokasi,
dan Keluaran (Output K/L dan instansi lainnya).
DIPA &
Pemutakhiran
RKP
Pembicaraan
Pendahuluan
DPR:
• Permen Ranc.
RKP
• KEM & PPKF
Perpres
RKP -
SB Pagu
Anggaran
NK &
RAPBN
Pembaha
san DPR
RUU APBN
UU APBN
& Alokasi
Anggaran
DES/JAN JANUARI MARET MEI JUNI JUL/AGS AGS/SEPT OKT/NOV DESEMBERFEBRUARI FEBRUARI
KEM–PPKF &
Ketersediaan
Anggaran
(Bappenas –
KemKeu)
Arah Kebijakan
& Prioritas
Pembangunan
Reviu
Angka
Dasar
(Bappenas
– KemKeu)
Ranc.
Awal RKP
& SB Pagu
Indikatif
Evaluasi
REPUBLIK
INDONESIA
2018
(7,0 T)
2017
(7,5 T+ 2.5 T
(Luncuran))
2016
(5,0 T)
2015
(2,9T)
2014
(1,4 T)
2013
(800 M)
APBN:Perkembangan SBSN
Kementerian Perhubungan
▪ Pilot Project
skema
Pembiayaan
SBSN
▪ 1 (Satu) kegiatan
yang didukung
▪ Capaian:
pelaksanaan
kegiatan dan
penyerapan
100%
▪ 2 (Dua)
kegiatan yang
di dukung.
▪ Capaian:
pelaksanaan
kegiatan dan
penyerapan
100%
▪ 5 (Lima) kegiatan
yang didukung.
▪ Capaian:
Terdapat sisa
alokasi sebesar:
65 % (Rp. 1,91 T).
▪ 6 (Enam)
kegiatan yang
didukung.
▪ Capaian:
Terdapat sisa
alokasi sebesar
50,5% (Rp. 2.52
T).
▪ 14 (Empat Belas)
kegiatan yang
didukung.
▪ Alokasi
ditambah
dengan
luncuran tahun
sebelumnya
▪ Capaian : Tahap
pelaksanaan.
▪ 15 (Lima Belas)
kegiatan yang
didukung.
▪ Terdapat
beberapa kali
perubahan
kegiatan yang
didukung.
26
REPUBLIK
INDONESIA
SBSN Kementerian Perhubungan TA 2018
…fokus pada penyelesaian proyek dan kesiapan proyek
Item Indikasi Awal SBSN
Surat Kementerian Perhubungan
Surat Sekjen Kemenhub:
KU.003/5/8 PHB 2017
6 Juli 2017
Surat Menteri Perhubungan:
KU.003/6/23 PHB 2017
15 September 2017
Surat Menteri Perhubungan:
KU.002/34/25 PHB 2017
12 Oktober 2017
Usulan
Kegiatan
▪ 13 Kegiatan
(13 Kegiatan
lanjutan SBSN TA
2017)
▪ 15 Kegiatan
(13 Kegiatan lanjutan SBSN TA
2017 dan 2 kegiatan baru)
▪ 14 Kegiatan
(14 Kegiatan dari surat usulan
sebelumnya dan 1 kegiatan
dihapus)
▪ 15 Kegiatan
(14 Kegiatan dari surat usulan
sebelumnya dan 1 kegiatan
usulan baru)
Tambahan
Kegiatan
▪ 1 Kegiatan baru mendukung
kegiatan lanjutan pembangunan
jalur ganda Purwokerto-Kroya
▪ 1 Kegiatan baru pembangunan
Tramway Surabaya
▪ 1 Kegiatan baru yaitu
Pembangunan Jalur KA
Makassar-Barru yang merupakan
bagian dari Pembangunan Jalur
Kereta Makassar-Parepare
Pengurangan
Kegiatan
- ▪ Pembangunan Tramway
Surabaya
-
Keterangan - ▪ Terdapat beberapa kegiatan
yang alokasinya berubah
(penambahan dan
pengurangan) karena
dihapuskannya kegiatan
Tramway Surabaya
▪ Pengurangan alokasi kegiatan
Pembangunan Jalur Ganda
Madiun–Jombang dan
Pembangunan Jalur Kereta Api
Barru-Parepare untuk
mendukung kegiatan
Pembangunan Jalur Kereta Api
Makassar-Barru
27
REPUBLIK
INDONESIA
28
Mendorong Partisipasi Swasta dengan
KPBU dan PINA4
REPUBLIK
INDONESIA
10 Quick Win Projects 2018 (Belum termasuk Proyek Kemenhub)
2016 - 2017
Target dan Capaian Proyek KPBUPPP
TARGET
A. PROJECT VALUE
B. PROJECT SUMMARY
6 4
PPP
PIPELINE
1. Nambo Regional Waste Management
2. Probowangi Toll Road
3. Bandar Lampung Water Supply
4. Serang Panimbang Toll Road
5. Jakarta – Cikampek South Toll Road
6. Jatiluhur Water Supply
7. West Semarang Water Supply
8. Suramadu Toll Bridge
9. Pekanbaru Regional Water Supply
10. Sidoarjo General Hospital
Transaction until
PPP Agreement Signing
Financial Close US$ 0.6 milyar US$ 3.5 milyar
Transaction until PPP Agreement
Signing
Preparation
US$ 3.5 milyar US$ 0.1 milyar
US$ 6.8 milyar +
5 Proyek Under
Calculation
US$ 6.7 milyar + 12
Proyek Under
Calculation
Construction US$ 8.8 milyar US$ 0.6 milyar
2018
Construction 12 1
Financial Close 1 6
Preparation 27 30
29
REPUBLIK
INDONESIA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN POKOK PENGATURAN
Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015
Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
Dalam Penyediaan Infrastruktur
Pengaturan secara umum tentang pelaksanaan KPBU dalam penyediaan
infrastruktur, diantaranya meliputi: Penanggung Jawab Proyek Kerjasama
(PJPK), jenis Infrastruktur KPBU, prakarsa KPBU, Pengembalian investasi badan
usaha, Dukungan dan Jaminan Pemerintah dan Pengadaan badan usaha
Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2010
Tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Yang
Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur.
Pengaturan mengenai pemberian penjaminan infrastruktur melalui Badan
Usaha Penjaminan Infrastruktur. Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur dalam
peraturan ini adalah PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero).
Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 4 Tahun
2015
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
Pengaturan secara umum mengenai tata cara pelaksanaan KPBU. KPBU
dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu: Tahap Perencanaan, Tahap
Penyiapan dan Tapah Transaksi. Dalam peraturan ini diatur pula mengenai
pendetailan jenis infrastruktur KPBU dan tata cara KPBU atas prakarsa badan
usaha.
Peraturan Kepala LKPP No. 19 Tahun 2015
Tentang Tatat Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan
Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
Pegaturan mengenai :
1. tata cara pengadaan badan penyiapan yang akan membantu PJPK
dalam tahap penyiapan dan/atau transaksi KPBU badan usaha
pelaksana proyek KPBU
2. Tata Cara Pengadan Badan Usaha Pelaksanan Proyek KPBU
Peraturan Menteri Keuangan No. 265/PMK.08/2016 Jo.
Peraturan Menteri Keuangan No. 129/PMK.08/2016
Tentang Fasilitas Dalam Rangka Penyiapan dan
Pelaksanaan Transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastrtuktur
Praturan mengenai fasilitas pendampingan penyiapan dan transaaksi
proyek KPBU melalui Dirjen PPR Kementerian Keuangan
Peraturan Perundang-undangan KPBU (1/2)
REPUBLIK
INDONESIA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN POKOK PENGATURAN
Peraturan Menteri Keuangan No. 260/PMK.08/2016
Tentang Tata Cara Pembayaran Ketersediaan
Layanan Pada Proyek Kerjasama Pemerintah
dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur.
Pengaturan mengenai tata cara pembayaran investasi badan usaha pada
proyek KPBU yang menggunakan skema KPBU dengan pengembalian
investasi badan usaha melalui pembayaran atas ketersediaan layanan (AP).
Peraturan ini berlaku bagi AP yang bersumber dari APBN
Peraturan Menteri Keuangan No.
260/PMK.011/2010 Jo.
Peraturan Menteri Keuangan No. 8/PMK.08/2016
Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan
Infrastruktur dalam
Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan
Usaha
Peraturan mengenai petunjuk teknis pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur
melalui PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia selaku Badan Usaha Penjamin
an Infrastruktur
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 96 Tahun 2016
Tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan
Dalam Kangka Kerjasama Pemerintah Daerah
Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur di Daerah
Pengaturan mengenai tata cara pembayaran investasi badan usaha pada
proyek KPBU yang menggunakan skema KPBU dengan pengembalian
investasi badan usaha melalui pembayaran atas ketersediaan layanan (AP).
Peraturan ini berlaku bagi AP yang bersumber dari APBD
Peraturan Perundang-undangan KPBU (2/2)
REPUBLIK
INDONESIA
32
Peran Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)
REPUBLIK
INDONESIA
33
TARGET
PINA
PERKEMBANGAN
PINA
Nilai Transaksi
Jumlah Transaksi
Jumlah Pipeline
USD 1,5 Miliar
5 Transaksi
20 Pipeline
USD 3,0 Miliar
20 Transaksi
40 Pipeline
1
Proyek Jalan Tol
Trans Jawa (WTR Tahap 1)
Februari 2017
2
Bandarudara Internasional
Jawa Barat (BIJB) Kertajati
Oktober 2017
Proyek Jalan Tol (WTR Tahap 2)
Proyek Pembangkit Listrik
Tenaga Uap (PLTU)
Rp 7,5 Triliun*
Rp 26,4 Triliun*
3 Palapa Ring Wilayah Tengah
Agustus 2017
1. Pesawat R-80 – PT RAI
2. Pembangkit Listrik – PT PJB (10 Proyek)
3. Pengembangan Kawasan
Pulau Flores – Flores Prosperindo, Ltd.
4. Pembangkit Listrik Diesel & Gas – PT IP
5. Bandara Kulon Progo DIY – PT Angakasa Pura 1 & PT PP
16 Proyek
211,3 Triliun Rupiah
1 Proyek
2017 2018
*) total nilai investasi
Rp 3,5 Triliun (Ekuitas)
Rp 70 Triliun*
Rp 942 Miliar (Ekuitas)
Rp 2,6 Triliun*
Rp 174 Miliar (Ekuitas)
Rp 1,1 Triliun*
Proyek yang sudah financial close Financial close di akhir 2017
Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)
...target, capaian & pipeline...
Tahap Identifikasi Tahap Persiapan
Proyek Jalan Tol (Sumatera) –
PT Hutama Marga Waskita (HMW)
PIPELINE
PINA
REPUBLIK
INDONESIA
Landasan Hukum
...Kerangka Regulasi dalam Pelaksanaan Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)...
2
Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun
2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek
Strategis Nasional.
Proyek Strategis Nasional yang bersumber dari Non-Anggaran Pemerintah,
dikoordinasikan oleh Menteri PPN/Kepala BAPPENAS, serta dapat mengusulkan
perubahan Proyek Strategis Nasional yang bersumber dari non-anggaran
Pemerintah kepada KPPIP
3
Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015
tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Kementerian PPN/BAPPENAS memiliki kewenangan untuk melakukan fasilitasi,
dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri,
serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait
5
SK Menteri PPN/BAPPENAS No. Kep.70-
M.PPN/HK/12/2016 tentang Tim Fasilitasi Pemerintah untuk
Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
Menteri PPN/BAPPENAS membentuk Tim Fasilitasi Pemerintah untuk pelaksanaan
kegiatan fasilitasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)
4 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional;
Pelaksanaan Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non-
Anggaran Pemerintah (PINA) selaras dengan
tugas dan fungsi Kementerian PPN/Bappenas dalam merencanakan seluruh
kebijakan dan mengkoordinasikan seluruh pelaku pembangunan
untuk mencapai sasaran pembangunan nasional
34
1 Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2017 tentang
Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran
Pembangunan Nasional
Pendekatan penganggaran berbasis program (money follow program) melalui
penganggaran berbasis kinerja dilaksanakan melalui: 1. kerangka pendanaan
(bersumber dari anggaran pemerintah dan non pemerintah); 2. kerangka regulasi; dan
3. kerangka pelayanan umum dan investasi (pengintegrasian kegiatan pemerintah
pusat, pemerintah daerah dan swasta)
REPUBLIK
INDONESIA
Indikasi Proyek KPBU Sektor Perhubungan
NO NAMA PROYEK
1
Pengoperasian dan pengembangan Terminal
Tipe A (potensi lokasi: Terminal Tirtonadi Solo
dan Terminal Cirebon*
2
Pembangunan dan operasi Jembatan Timbang
(potensi lokasi: Jalan Lintas Timur)
Sektor Transportasi Darat
Sektor Transportasi Udara
NO NAMA PROYEK
1
Pembangunan dan Pengembangan Bandar
Udara Kediri*
2 Pengembangan Bandar Udara Mutiara Palu
3 Pengembangan Bandar Udara Labuan Bajo
4 Pengembangan Bandar Udara Kulonprogo
Sektor Perkeretaapian
NO NAMA PROYEK
1
Pembangunan dan Pengoperasian KA
Makassar – Pare-pare*
2
Pembangunan dan Pengoperasian AMC
Surabaya*
3
Pembangunan KA Kecepatan Sedang Jakarta-
Surabaya*
Sektor Transportasi Laut
NO NAMA PROYEK
1
Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan
Kuala Tanjung*
2
Pengembangan dan Pengoperasian Pelabuhan
Anggrek
3
Pengembangan dan Pengoperasian Pelabuhan
Bau-bau
4 Pengembangan Pelabuhan Internasional BitungSektor Transportasi Jabodetabek
NO NAMA PROYEK
1 Pembangunan KA Loopline Jabodetabek*
*Indikasi proyek berdasarkan Capacity Building KPBU Bappenas 2017
sekian dan terimakasih

More Related Content

What's hot

21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-temanna #LABEDDU
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaEdwar Fitri
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiTri Widodo W. UTOMO
 
Membangun Kolaborasi & Pemetaan Potensi untuk RB Berdampak
Membangun Kolaborasi &  Pemetaan Potensi untuk  RB BerdampakMembangun Kolaborasi &  Pemetaan Potensi untuk  RB Berdampak
Membangun Kolaborasi & Pemetaan Potensi untuk RB BerdampakTri Widodo W. UTOMO
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaFitriana Jinne
 
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Dadang Budiaji
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asnKutsiyatinMSi
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Ridho Fitrah Hyzkia
 
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASNPemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASNTri Widodo W. UTOMO
 
Seminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikSeminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikfswardhana134680
 
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Tri Widodo W. UTOMO
 
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Tri Widodo W. UTOMO
 
Gaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalGaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalFarichah Riha
 
Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Teguh Aafila
 

What's hot (20)

21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
21. agenda iii pka-modul manajemen perubahan sektor publik-
 
Peran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun DesaPeran Pemuda Membangun Desa
Peran Pemuda Membangun Desa
 
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi BirokrasiPeran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
Peran Core Value ASN Dalam Reformasi Birokrasi
 
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem meritMembangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
Membangun manajemen talenta dalam penerapan sistem merit
 
Membangun Kolaborasi & Pemetaan Potensi untuk RB Berdampak
Membangun Kolaborasi &  Pemetaan Potensi untuk  RB BerdampakMembangun Kolaborasi &  Pemetaan Potensi untuk  RB Berdampak
Membangun Kolaborasi & Pemetaan Potensi untuk RB Berdampak
 
Budaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerjaBudaya organisasi dan budaya kerja
Budaya organisasi dan budaya kerja
 
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...Performance management   manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
Performance management manajemen kinerja by dadang budiaji mm [compatibilit...
 
9 des 21 manajemen kinerja asn
9 des 21  manajemen kinerja asn9 des 21  manajemen kinerja asn
9 des 21 manajemen kinerja asn
 
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
Paparan menteri ppn/kepala bappenas - sosialisasi visi indonesia 2045
 
Reformasi birokrasi dalam praktik
Reformasi birokrasi dalam praktikReformasi birokrasi dalam praktik
Reformasi birokrasi dalam praktik
 
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASNPemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
Pemetaan Kompetensi Sosio-Kultural ASN
 
Seminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikSeminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publik
 
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
Digital Leadership: Kepemimpinan Sektor Publik di Era Digital
 
Change it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern modelChange it today birokrasi is modern model
Change it today birokrasi is modern model
 
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
Quo Vadis Transformasi Digital Indonesia?
 
Gaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digitalGaya kepemimpinan di era digital
Gaya kepemimpinan di era digital
 
Paparan bpkp
Paparan bpkp Paparan bpkp
Paparan bpkp
 
Slide Tesis sidang- Stiami
Slide Tesis sidang- StiamiSlide Tesis sidang- Stiami
Slide Tesis sidang- Stiami
 
Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014Materi kelembagaan-uu232014
Materi kelembagaan-uu232014
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 

Similar to STRATEGI PENCAPAIAN

Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Setiono Winardi
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxDimasDimas25774
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___EroikaSariWidiyatni
 
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...001KelasUjiA1
 
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)Massaputro Delly TP
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangmuzakir tombolotutu
 
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdfKumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdfAndreaAsvani1
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaBeta Uliansyah
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasDeki Zulkarnain
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarindaTogar Simatupang
 
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Mamang Lamsijan
 
Layout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfLayout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfmervin48
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Setiono Winardi
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptxNazmulWatan
 

Similar to STRATEGI PENCAPAIAN (20)

Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptxPeta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
Peta-Jalan-NDC-sektor-energi-dalam-RPJMN-2020-2024-rev-2.pptx
 
Outlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
Outlook of Indonesian Economic 2017-IndonesianOutlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
Outlook of Indonesian Economic 2017-Indonesian
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
 
Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020Arah kebijakan apbn tahun 2020
Arah kebijakan apbn tahun 2020
 
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian PerhubunganPaparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
Paparan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan
 
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
16 EoDB (Astera Primanto Bhakti - Dirjen Perimbangan Keu Kemenkeu)
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
 
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdfKumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
Kumpulan_Data_Pembangunan_Infrastruktur_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi BangsaUtang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
Utang Pemerintah: Bagaimana Mengelola Agar Bermanfaat bagi Bangsa
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenasMateri paparan musrenbang dari narasumber bappenas
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
 
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasiStrategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
Strategi dan kebijakan peningkatan investasi bidang infrastruktur transportasi
 
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
Kebijakan Pelaksanaan Program Kegiatan Tahun 2018 dan Rencana Program Tahun 2...
 
Layout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdfLayout 2020 ARTU.pdf
Layout 2020 ARTU.pdf
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
 
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannyaRancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
Rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah 2020 dan pendanaannya
 

More from Dr .Maizar Radjin, SE., M.Ak., QIA., QRMA, CRGP

More from Dr .Maizar Radjin, SE., M.Ak., QIA., QRMA, CRGP (20)

Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdfDetasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
Detasering_secondment_BLU_SPI_APIP.pdf
 
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdfAturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
Aturan pALING LENGKAP Manajemen ASN_pns _sESUAI_NSPK_SLIDE SHARE.pdf
 
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
Transformasi Internal Audit_APIP_Auditor Agile_Itjen_Kemenhub_Agile Auditing_...
 
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal AuditBuku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
Buku Saku Perilaku Kerja Inovatif dan Efektivitas Kerja Internal Audit
 
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
Sistem manajemen kinerja pns permenpan 8 tahun 2021
 
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasiPenyederhanaan struktur organisasi kementerian  lembaga penyederhanaan birokrasi
Penyederhanaan struktur organisasi kementerian lembaga penyederhanaan birokrasi
 
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
Manajemen talenta ASN arah model birokrasi 2020 2024
 
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
Pentingnya pengendalian risiko bagi organsiasi menghadapi revolusi global dar...
 
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risikoThree lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
Three lines model updated, IIA update model tiga lapis pertahanan risiko
 
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publikDua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
Dua model pengukuran dampak ekonomi proyek infrastruktur publik
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
Maizar_Pembangunan zona integritas zi wbk wbbm tahun 2020 kementerian perhubu...
 
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
Kebijakan implementasi reformasi birokrasi RB 2020 2024
 
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
Proses audit jarak jauh selama dan setelah corona virus disease 2019 covid 19
 
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (...
 
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal AuditValue based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
Value based internal auditing - Nilai Dasar Internal Audit
 
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerahPedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
Pedoman telaah sejawat ekstern bagi apip inspektorat jenderal pusat dan daerah
 
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintahKerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
Kerangka konseptual pengawasan intern aaipi-inspektorat-intansi pemerintah
 
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaranPeran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
Peran apip inspektorat jenderal dalam redesign sistem penganggaran
 

Recently uploaded

Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxBudyHermawan3
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdfHarisKunaifi2
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditYOSUAGETMIRAJAGUKGUK1
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 

Recently uploaded (8)

Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptxMembangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
Membangun Tim Efektif. suatu pembelajaran ttg pentingnya kolaborasipptx
 
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdfPemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten  .pdf
Pemekaran Kabupaten Banyuwangi menujumKota dan kabupaten .pdf
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka KreditPermen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
Permen PANRB Nomor 3 Tahun 2023 - Tentang Penetapan Angka Kredit
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 

STRATEGI PENCAPAIAN

  • 1. Strategi Pencapaian Rencana Kerja Pemerintah dan Penganggarannya Tahun 2018 Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Disampaikan pada Rapat Kerja Kementerian Perhubungan Tahun 2017 Jakarta, 16 November 2017
  • 2. REPUBLIK INDONESIA Gambaran Ekonomi Nasional Gambaran Kebutuhan Penganggaran Infrastruktur Gambaran Kemampuan Fiskal Pemerintah dalam Pembiayaan Infrastruktur Arah dan Strategi serta Mekanisme Penganggaran Selain APBN Materi yang Diminta ke Bappenas
  • 4. REPUBLIK INDONESIA Indonesia dalam Middle Income Trap Untuk keluar dari middle income trap memerlukan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pemerataan pembangunan Indonesia mampu keluar dari MIT pada tahun 2034  Syarat pertumbuhan ekonomi: 6,4 % (Rata-rata 2016-2045) Keluar dari MIT pada tahun 2034 5,5% 6,0 % 7,0% 7,0% 6,5% 6,0% Indonesia dalam Middle Income Trap Pertumbuhan ekonomi yang stabil Proyeksi PDB per Kapita -15 -10 -5 0 5 10 15 1967 1970 1973 1976 1979 1982 1985 1988 1991 1994 1997 2000 2003 2006 2009 2012 2015 Rata-rata: 7.4% (1968-1997) Rata-rata: 5.3% (2000-2016) Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi 2000-2016 stabil pada rata-rata 5.3%  Pertumbuhan ekonomi 2016: 5,01 % Sumber: Perhitungan Bappenas, 2017
  • 5. REPUBLIK INDONESIA Tantangan Keluar dari Middle Income Trap Pertumbuhan belum sesuai target dan masih banyak ketimpangan ekonomi masyarakat (15.0) (10.0) (5.0) - 5.0 10.0 Pertumbuhan PDB Potensial Pertumbuhan PDB Aktual PDB Indonesia Belum Sesuai Target1 Pertumbuhan ekonomi belum mencapai target.  Pertumbuhan PDB potensial saat ini masih berada di angka ± 5 % Ketimpangan Ekonomi Masyarakat2 Rasio Gini masih besar pada beberapa provinsi (Papua, Papua Barat, Banten, Bengkulu):  Rata-rata nasional 2016: 0.394 Sumber: BPS, 2016, World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013) Rasio GiniPertumbuhan PDB Target
  • 6. REPUBLIK INDONESIA 6 Salah satu kunci peningkatan PDB potensial adalah infrastruktur 6%5.2%5% SAAT INI TARGETPOTENSIAL 2016 P Y LRAS1 SRAS1 SRAS2 LRAS2 AD0 AD1 AD2 Menggeser AS: Reformasi Struktural • Infrastruktur • SDM • Pasar Tenaga Kerja • Teknologi • Revitalisasi sektor industri • Peningkatan sistem logistik dan distribusi perdagangan Meningkatkan AD • Peningkatan Ekspor • Peningkatan Investasi melalui perbaikan iklim usaha • Reformasi Fiskal • Konsumsi RT dijaga • Kebijakan moneter, makro-mikro prudensial yang lebih akomodatif Studi IMF menunjukkan perbaikan infrastruktur harus menjadi prioritas bagi negara dengan tingkat pendapatan setara Indonesia Meningkatkan PDB potensial  menggeser AS  reformasi struktural... Prioritas Reformasi Struktural (IMF, 2015)
  • 7. REPUBLIK INDONESIA 7 Sumber : ADB estimates based on data from World Development Indicators, World Bank; 5 6 7 8 9 10 11 0 2 4 6 8 10 12 LogGDPPerkapita Index Infrastruktur Kondisi Indonesia Peningkatan index infrastruktur terbukti berkontribusi kepada peningkatan perekonomian. Namun kenyataannya kondisi Index Infrastruktur Indonesia masih rendah (rentang 2,5-4,3)dibandingkan dengan negara Asia lain. Infrastruktur dan Ekonomi Kualitas Infrastruktur di Indonesia Masih Rendah Infrastruktur Sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Index Infrastruktur terbukti mendorong perekonomian ekonomi namun…. Sumber :; World Economic Forum, Global Competitiveness Report 2017; World Bank Open Data; AIIB Analysis
  • 8. REPUBLIK INDONESIA Defisit Infrastruktur dan Investasi Infrastruktur 2008-2012 Menurun Masih terdapat defisit infrastruktur dan investasi masih belum sesuai target Defisit Infrastruktur1 16% 38% 49% 57% 58% 58% 64% 71% 73% 76% 80% 82% 87% 179% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% 180% 200% Brazil Indonesia(2012)* Indonesia(1995)* UnitedKingdom Canada India UnitedStates Germany Spain China Poland Italy SouthAfrica Japan Stock of Infrastructure Indonesia (2012): 38% PDB Sumber: World Bank (2015), Mckinsey Global Institute Report (2013) Infrastruktur sebagai motor pertumbuhan masih dalam kualitas rendah:  Stok of Infrastructure Indonesia 38% dari PDB 0 5 10 15 20 25 30 35 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Investasi(PersenPDB) PMTB Investasi Konstruksi Investasi Infrastruktur 0 2 4 6 8 10 Central gov. Subnation algov. Totalgov. SOE Private Total Infrastructureinvestmentasa%of GDP Average (1995-97) Average (2008-12) Investasi (Persen PDB)2 Investasi Infrastruktur (Persen PDB)3 Infrastruktur masih memerlukan prioritas investasi untuk mengejar ketertinggalan Investasi Infrastruktur menurun pada periode 2008-2012  Kurang dari 5% dari PDB
  • 9. REPUBLIK INDONESIA 9 Dampak Ekonomi Tahap Konstruksi Pembangunan Infrastruktur Tahun 2017: Tahun 2018: Investasi: Rp126,8 T Nilai tambah yang dihasilkan: Rp146,9 T Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 1,06% 2017 2018 Efek Pengganda Tipe 1 (dampak langsung dan tidak langsung) 2,27 2,32 Efek Pengganda Tipe (dampak langsung, tidak langsung, dan induced) 2,97 3,05 Investasi: Rp157,8 T Nilai tambah yang dihasilkan: Rp186,4 T Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 1,28% Efek Pengganda Konstruksi Infrastruktur terhadap Ekonomi
  • 10. REPUBLIK INDONESIA 10 Dampak Ekonomi Tahap Operasional Pembangunan Infrastruktur Tahun 2017: Tahun 2018: Investasi: Rp49,3 T Nilai tambah yang dihasilkan: Rp52,2 T Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 0,38% 2017 2018 Efek Pengganda Tipe 1 (dampak langsung dan tidak langsung) 2,06 2,07 Efek Pengganda Tipe (dampak langsung, tidak langsung, dan induced) 2,59 2,58 Investasi: Rp92,3T Nilai tambah yang dihasilkan: Rp94,8 T Kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 0,65% Efek Pengganda Operasional Infrastruktur terhadap Ekonomi 10.58 18.75 21.42 39.32 20.17 36.70 2017 2018 EFEK PENGGANDA (RP TRILIUN) Induced Indirect Direct
  • 12. REPUBLIK INDONESIA 12 Strategi Pengembangan Infrastruktur Tahun 2015-2019 Rasio Elektrifikasi 96,6% Akses Air Minum 100% Akses Sanitasi 100% Akes Perumahan Layak Huni Aksesibilitas Perbatasan & Tertinggal Penyediaan Pelayanan Dasar Infrastruktur Mendukung Sektor Unggulan Konektivitas Tol Laut + Antar moda Pembangunan Energi 35 GW • Sasaran 1.200 kWh/orang di 2019 (saat ini Vietnam 1.300 kWh/orang, Malaysia 4.400 kWh/orang) Sektor Unggulan Jasa & Pariwisata Pertanian Industri Pengolahan Infrastruktur Perkotaan Keamanan & Keselamatan Transportasi Membangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel & Intermoda Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan Mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan Energi untuk transportasi perkotaan Shift Improve Jaringan yang Mendukung Efisiensi Perjalanan Peningkatan Pangsa Angkutan Umum Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan Avoid Pengendalian Banjir Pembangunan TIK: • Palapa Ring • Rencana pita lebar: E-government, E-pendidikan, E- Kesehatan, E-commerce, E-logistik, E-pengadaan Mengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas
  • 13. REPUBLIK INDONESIA 13 Integrasi Perencanaan Wilayah dan Infrastruktur Mendorong pengembangan Kawasan di wilayah Luar Jawa untuk pemerataan pembangunan KSPN: Kawasan Strategis Pariwisata Nasional KEK: Kawasan Ekonomi Khusus KI: Kawasan Industri PEL. FEEDER RUTE FEEDER TOL LAUT PEL. HUB RUTE HUB TOL LAUT RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN TOL RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN KA RIPNAS PEL. HUB INTERNASIONAL KSPN DANAU TOBA KI SEI MANGKE KI MOROWALI KI BITUNG KEK SORONG KEK MOROTAI KSPN BOROBUDUR KEK TJ. KELAYANG KSPN MANDALIKA KI BANTAENG KEK MBTK Fokus Pengembangan Kawasan Pariwisata dan KEK Luar Jawa Memeratakan pembangunan dengan pengembangan kawasan PEMBANGUNAN KAWASAN LUAR JAWA Pengembangan kawasan pariwisata (Danau Toba, Borobudur dan Mandalika) 3 destinasi Pengembangan Kawasan Industri (Sei Mangkei, Morowali dan Bantaeng) (3 KI) Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (Sorong, Tanjung Kelayang, Bitung, Maloy-Batuta Trans Kalimantan, dan Morotai) (5 KEK) HIGHLIGHT PRIORITAS
  • 14. REPUBLIK INDONESIA 14 Tol Laut (1): Perkuatan Jalur Logistik Utama Merajut konektivitas antar wilayah untuk memantapkan perekonomian regional Merajut Konektivitas Antar Wilayah Meningkatkan kinerja konektivitas antar wilayah dalam mendukung perekonomian wilayah Sumber : Kementerian Perhubungan, Laporan 3 Tahun JKW-JK, KSP, 2017 PEL. FEEDER RUTE FEEDER TOL LAUT PEL. HUB RUTE HUB TOL LAUT RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN TOL RENCANA PEMBANGUNAN JARINGAN KA RIPNAS PEL. HUB INTERNASIONAL MALAHAYATI JAMBI TELUK BAYUR PALEMBANG PANJANG TANJUNG EMAS /SEMARANG TENAU KUPANG SAMPIT PONTIANAK BANJARMASIN KARIANGAU BALIKPAPAN PALARAN SAMARINDA PANTOLOAN KENDARI TERNATE AMBON JAYAPURA TANJUNG PRIOK TANJUNG PERAK MAKASAR BITUNGBELAWAN/ KUALA TANJUNG BATAM SORONG Pengembangan Pelabuhan Non Komersil Pembangunan bandara baru Pengembangan jaringan kereta api konektivitas RENCANA PEMBANGUNAN BANDAR UDARA 2018 HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS
  • 15. REPUBLIK INDONESIA Membangun “intermodal information platform” untuk memberikan visibility arus logistik Konektivitas dalam loop (Pelabuhan utama ke pelabuhan feeder) Konektivitas land side Infrastruktur untuk mengintegrasikan pelabuhan & hinterland / Kawasan Industri 2 3 4 5 Penurunan Biaya Logistik (% PDB) INVENTORY: speeding up supply chain and increasing reliability MARITIME- RELATED LAND: Trucking cost reduction, land-to- sea substitution WATER: Lower direct costs, increased containerization, land-to-sea substitution ADMIN: Savings in transportation and inventory TOTAL IMPACT TO GDP 2.1% 1.5% 0.4% 0.9% ~ 5% Sumber: McKinsey, 2015 Tol Laut (1): Penurunan Biaya Logistik (lanjutan) ...penerapan strategi tol laut terpadu akan menurunkan biaya logistik sesuai target RPJMN Konektivitas utama melalui 7 hub port 1 Menerapkan sistem penjadwalan waktu sandar kapal Meningkatkan operasi 24 jam/7hari seminggu Memperbaiki pengelolaan pelabuhan: • Integrasi proses bisnis • Integrasi data PengelolaanPelabuhan 1 2 3 Pelabuhan Feeder: • Dapat menampung kapal ukuran 1.000- 2.500 TEUs • Kedalaman minimal 10 m Pelabuhan Hub: • Dapat menampung kapal ukuran Panamax (3.000-4.000 TEUs) • Kedalaman minimal 12 mKapasitasPelabuhan 4a 4b Standarisasi Manajemen dan Kapasitas Pelabuhan
  • 16. REPUBLIK INDONESIA 16 Tol Laut (2): Subsidi Tol Laut Untuk Menurunkan Disparitas Harga Fokus Penurunan Disparitas Harga dengan Rute Perintis Tol Laut Meningkatkan aksesibilitas daerah tertinggal untuk mencapai peningkatan kesejahteraan Penyelenggaraan Subsidi 13 Rute Perintis Tol Laut 10 34 19 Sumber : Kementerian Perhubungan, Laporan 3 Tahun JKW-JK, KSP, 2017 HIGHLIGHT PROYEK PRIORITAS
  • 17. REPUBLIK INDONESIA 17 Highlight Perkuatan Sektor Unggulan Perkuatan sentra ekonomi strategis dengan infrastruktur konektivitas nasional & dukungan pada kawasan prioritas Infrastruktur Mendukung Sektor Unggulan Konektivitas Pembangunan Pelabuhan Tol Laut Infrastruktur Intermoda mendukung Tol Laut Pembangunan Jaringan Serat Optik Mendukung Digitalisasi Pembangunan Energi 35 GW Sektor Unggulan Jasa & Pariwisata Pertanian Industri Pengolahan + Palapa Ring Mempersatukan Indonesia Kemajuan Proyek Palapa Ring Barat: 74%Panjang Jaringan Tengah: 35% 2.995 km Timur: 18% 6.878 km2.275 km 139 lokasi 106 lokasi 2017 2016 Pembangunan Base Transceiver Station Perkuatan Konektivitas Wilayah dengan Jaringan Jalan 94% 91% 89% 2017 2016 2015 Kemantapan Jalan Pembangunan Jalan Baru 559 km 512 km 2016 2015 44 km 132 km 2016 2015 Merajut Logistik Nasional Untuk Perkuatan Ekonomi Wilayah Bandara Baru 2 bandara 2 bandara 2016 2015 Pembangunan Jalur KA (kumulatif) 213,32 km 179,33 km 2016 2015 Pelabuhan Subsidi Tol Laut 6 trayek 6 trayek 2016 2015 Pembangunan Jalan Tol Komitment Penyediaan Listrik Nasional Proyek 35 GW* 773 MW beroperasi Menuju Indonesia Berketahanan Pangan Selesainya Pembangunan Waduk Baru (kumulatif) 11 waduk 7 waduk 5 waduk 2017 2016 2015 Meningkatnya Daerah Irigasi Terbangun 7.234 ha 5.023 ha 2.980 ha 2017 2016 2015 846 km2017 379,2 km2017 Sumber : Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, Laporan 3 Tahun JKW-JK, KSP, 2017 *Sumber : Capaian Sektor ESDM Selama Kabinet Kerja s.d September 2017 15,266 MW tahap konstruksi2017 2016 2015 218,6 MW 483,36 MW 70,8 MW
  • 18. REPUBLIK INDONESIA Kompetisi Pengembangan Infrastruktur Sinergi tahapan pembangunan infrastruktur pada pertumbuhan kawasan Sumber: Bank Dunia, 2017 Kajian Tim World Bank: Fokus Infrastuktur transportasi untuk menurunkan waktu tempuh Kebutuhan Medan/Kualanamu-Parapat < 2 jam: • Pembangunan tol Medan/Kualanamu-Siantar (konstruksi); • Pelebaran jalan Nasional Perbaungan-Tebing Tinggi menjadi 2 lajur ditiap jalur untuk peningkatan kecepatan; • Pembangunan jalur KA Siantar-Parapat belum diperlukan. KASUS: Pengembangan Aksesibilitas KSPN Danau Toba KETERPADUAN ANTAR MODA • Sinergi perencanaan pembangunan infrastruktur: Pengembangan pelabuhan, jalan tol, dan KA. • Sinergi tahapan pembangunan untuk memaksimalkan kemanfaatan infrastruktur. Pembangunan Jalan Tol dan Rencana Pembangunan Kereta Api Siantar - Parapat Pembangunan Jalan Tol dan Rencana Pembangunan KA Manado - Bitung Program Mendukung KSPN Danau Toba Program Mendukung KEK Bitung Contoh Kasus Perencanaan
  • 19. REPUBLIK INDONESIA 19 Highlight Infrastruktur Perkotaan Meningkatkan daya saing dengan perkuatan infrastruktur perkotaan Infrastruktur Perkotaan Membangun Angkutan Massal Berbasis Jalan , Rel & Intermoda Meningkatkan kapasitas dan kualitas jaringan jalan perkotaan Mengembangkan transportasi perkotaan yang berkelanjutan Energi untuk transportasi perkotaan Pembangunan Mengarah ke Smart City Konektivitas Mendukung Mobilitas Perkotaan Percepatan pembangunan angkutan massal perkotaan Pembangunan MRT Jakarta Pembangunan LRT Jabodebek + LRT Sumsel Perkuatan Mobilitas Perkotaan Jabodetabek Subsidi dan peningkatan kinerja prasarana angkutan massal Bantuan 1.383 unit bus BRT Subsidi (PSO) untuk 285 jt pnp 257 jt pnp 2017 2016 KRL Jabodetabek Proses Double- Double Track Manggarai Jatinegara Menuju Kota Pintar dan Ramah Energi Jaringan Gas Kota (SR: sambungan rumah) 402.583 SR 339.726 SR 225.336 SR 2017* 2016 2015 Kab/Kota dijangkau broadband (5) 92% 88% 2016 2015
  • 21. REPUBLIK INDONESIA 21 Sandingan Renstra Kemenhub 2015-2017 - Alokasi Anggaran Desentralisasi fiskal dan tidak tercapainya target tax/gdp RPJMN 2015-2019 16% PDB (2016: 10,3%PDB) 2015 2016 2017 2018 2019 Renstra 64.9 102.2 110.4 129.9 133.5 Alokasi Anggaran 65.0 42.9 46.1 48.2 0.0 20.0 40.0 60.0 80.0 100.0 120.0 140.0 160.0 ANGGARAN(TRILIUNRUPIAH) SANDINGAN RENSTRA KEMENHUB PENINGKATAN DATA TRANSFER KE DAERAH Sumber: hasil olahan data BPS dan AIPEG, Kementerian Keuangan, LKPPSumber: Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan “Terdapat gap selisih kebutuhan dengan alokasi yang perlu diisi dengan alternatif pembiayaan lainnya.” • Desentralisasi fiskal dengan peningkatan TKDD yang disertai penurunan Belanja K/L = Peningkatan peran daerah dalam pembangunan infrastruktur. • Tax/GDP ratio mencapai 10,3 % (2016) • Sasaran RPJMN Tax/GDP ratio meningkat dari 10,9% (baseline 2014) menjadi 16,0% (pada 2019)
  • 22. REPUBLIK INDONESIA 22 Keseimbangan Primer dan Defisit/Surplus Realisasi APBN Terjadi peningkatan defisit keseimbangan primer dan defisit anggaran sejak Tahun 2011. Ruang fiskal dalam APBN semakin ketat, perlu memanfaatkan sumber dana swasta. Sumber: Nota Keuangan 2011-2018, Kementerian Keuangan 49.94 29.96 84.31 5.16 41.53 8.86 -52.78 -98.63 -93.25 -142.48 -125.58 -144.3 -29.14 -49.84 -4.12 -88.61 -46.84 -84.39 -154.3 -211.67 -226.69 -298.49 -308.34 -362.88 -400 -350 -300 -250 -200 -150 -100 -50 0 50 100 150 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 TRILIUNRUPIAH Keseimbangan Primer Surplus/Defisit Anggaran
  • 23. REPUBLIK INDONESIA 23 Sumber-Sumber Pendanaan Pembangunan Nasional PENDANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMERINTAH SWASTA Pusat/APBN Daerah/APBD Penerimaan Pembiayaan Penerimaan Daerah Pembiayaan Daerah PMA/PMDN Saham/ Obligasi Perbankan Dana Internal Creative Financing: Skema KPBU, PINA, dan CSR Penerimaan Dalam Negeri Hibah Penerimaan Perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Pembiayaan Dalam Negeri Pembiayaan Luar Negeri Perbankan DN Non Perbankan DN Pinjaman Proyek Pinjaman Program •SBN/SBSN •PDN Obligasi Daerah Pinjaman Daerah: • Jangka Pendek • Jangka Menengah • Jangka Panjang (Pinjaman LN)
  • 24. REPUBLIK INDONESIA 24 Kerangka Pendanaan Infrastruktur (2015 - 2019) …mendorong swasta dan lembaga pengelola dana jangka panjang… Swasta: USD 131.1 Bn (Rp. 1.751,5 Tn) (36,5%) Total Nilai Investasi yang dibutuhkan dalam infrastruktur 2015-2019: USD 359.2 Bn (IDR 4,796.2 Tn) BUMN: USD 79.8 Bn (Rp. 1.066,2 Tn) (22,2%) APBN+APBD: USD 148.2 Bn (Rp. 1.978,6 Tn) (41,3%) Nilai Investasi *) 1 : Kalkulasi berdasarkan investasi infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjadi middle income country 2025. Sumber: Bappenas- JICA, 2014: Latar belakang studi untuk RPJMN 2015-2019,, Analisis Tim Kementerian PPN/Bappenas Source: BAPPENAS Internal Analysis Weighted Average Cost of Capital (WACC) • Jaminan Sosial • Jaminan Pendidikan • Jaminan Kesehatan • Bahan Baku Air Minum • Transportasi Publik Masal • Jalan Tol • Pelabuhans Investasi yang tidak memiliki imbal balik investasi secara langsung dari obyek tersebut. Investasi dengan imbal hasil di bawah standar kelayakan sehingga membutuhkan pengurangan sebagian beban investasi melalui investasi sosial Pemerintah. Investasi dengan imbal hasil memenuhi standar kelayakan investasi namun dipandang relatif kurang menarik atau berisiko sehingga diperlukan intervensi Pemerintah. Investasi dengan imbal hasil relatif menarik sehingga peran Pemerintah minim yaitu sebagai regulator dan promotor. • Listrik • Bandar Udara • Pipa Gas Definisi Contoh Source of Funding Kategorisasi Investasi Publik IRRrendah tinggi APBN APBN + Dana Komersial Dana Komersial dengan Dorongan Pemerintah Dana Komersial Murni PINA Investasi Sosial KPBU Special Commercial Investment General Commercial Investment KPBU
  • 25. REPUBLIK INDONESIA 25 PP 17 Tahun 2017: Sinkronisasi Perencanaan dan Penganggaran Penjelasan Pasal 4 ayat 1: • Yang dimaksud dengan "sumber pendanaan" adalah Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan pembiayaan Investasi-Non Anggaran Pendapatan Belanja Negara (PINA), serta sumber pendanaan lainnya. • Pendanaan Anggaran pendapatan Belanja Negara meliputi: Belanja K/L, Belanja non-K/L (subsidi dan hibah), Transfer ke Daerah dan Dana Desa, Pembiayaan (PMN BUMN), serta Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). • Sumber pendanaan lainnya antara lain: Corporate Social Responsibility (CSR) dan dana masyarakat. Pasal 4 ayat 1 Kerangka Pendanaan dilakukan melalui pengintegrasian sumber pendanaan, baik sumber pendanaan pemerintah maupun non-pemerintah, yang dimanfaatkan dalam rangka pencapaian Sasaran Pembangunan Nasional. Pasal 10 ayat 2 huruf b Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) mengoordinasikan usulan rencana dan pendanaan Program Prioritas, Kegiatan Prioritas, Proyek Prioritas, lokasi, dan Keluaran (Output K/L dan instansi lainnya). DIPA & Pemutakhiran RKP Pembicaraan Pendahuluan DPR: • Permen Ranc. RKP • KEM & PPKF Perpres RKP - SB Pagu Anggaran NK & RAPBN Pembaha san DPR RUU APBN UU APBN & Alokasi Anggaran DES/JAN JANUARI MARET MEI JUNI JUL/AGS AGS/SEPT OKT/NOV DESEMBERFEBRUARI FEBRUARI KEM–PPKF & Ketersediaan Anggaran (Bappenas – KemKeu) Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan Reviu Angka Dasar (Bappenas – KemKeu) Ranc. Awal RKP & SB Pagu Indikatif Evaluasi
  • 26. REPUBLIK INDONESIA 2018 (7,0 T) 2017 (7,5 T+ 2.5 T (Luncuran)) 2016 (5,0 T) 2015 (2,9T) 2014 (1,4 T) 2013 (800 M) APBN:Perkembangan SBSN Kementerian Perhubungan ▪ Pilot Project skema Pembiayaan SBSN ▪ 1 (Satu) kegiatan yang didukung ▪ Capaian: pelaksanaan kegiatan dan penyerapan 100% ▪ 2 (Dua) kegiatan yang di dukung. ▪ Capaian: pelaksanaan kegiatan dan penyerapan 100% ▪ 5 (Lima) kegiatan yang didukung. ▪ Capaian: Terdapat sisa alokasi sebesar: 65 % (Rp. 1,91 T). ▪ 6 (Enam) kegiatan yang didukung. ▪ Capaian: Terdapat sisa alokasi sebesar 50,5% (Rp. 2.52 T). ▪ 14 (Empat Belas) kegiatan yang didukung. ▪ Alokasi ditambah dengan luncuran tahun sebelumnya ▪ Capaian : Tahap pelaksanaan. ▪ 15 (Lima Belas) kegiatan yang didukung. ▪ Terdapat beberapa kali perubahan kegiatan yang didukung. 26
  • 27. REPUBLIK INDONESIA SBSN Kementerian Perhubungan TA 2018 …fokus pada penyelesaian proyek dan kesiapan proyek Item Indikasi Awal SBSN Surat Kementerian Perhubungan Surat Sekjen Kemenhub: KU.003/5/8 PHB 2017 6 Juli 2017 Surat Menteri Perhubungan: KU.003/6/23 PHB 2017 15 September 2017 Surat Menteri Perhubungan: KU.002/34/25 PHB 2017 12 Oktober 2017 Usulan Kegiatan ▪ 13 Kegiatan (13 Kegiatan lanjutan SBSN TA 2017) ▪ 15 Kegiatan (13 Kegiatan lanjutan SBSN TA 2017 dan 2 kegiatan baru) ▪ 14 Kegiatan (14 Kegiatan dari surat usulan sebelumnya dan 1 kegiatan dihapus) ▪ 15 Kegiatan (14 Kegiatan dari surat usulan sebelumnya dan 1 kegiatan usulan baru) Tambahan Kegiatan ▪ 1 Kegiatan baru mendukung kegiatan lanjutan pembangunan jalur ganda Purwokerto-Kroya ▪ 1 Kegiatan baru pembangunan Tramway Surabaya ▪ 1 Kegiatan baru yaitu Pembangunan Jalur KA Makassar-Barru yang merupakan bagian dari Pembangunan Jalur Kereta Makassar-Parepare Pengurangan Kegiatan - ▪ Pembangunan Tramway Surabaya - Keterangan - ▪ Terdapat beberapa kegiatan yang alokasinya berubah (penambahan dan pengurangan) karena dihapuskannya kegiatan Tramway Surabaya ▪ Pengurangan alokasi kegiatan Pembangunan Jalur Ganda Madiun–Jombang dan Pembangunan Jalur Kereta Api Barru-Parepare untuk mendukung kegiatan Pembangunan Jalur Kereta Api Makassar-Barru 27
  • 29. REPUBLIK INDONESIA 10 Quick Win Projects 2018 (Belum termasuk Proyek Kemenhub) 2016 - 2017 Target dan Capaian Proyek KPBUPPP TARGET A. PROJECT VALUE B. PROJECT SUMMARY 6 4 PPP PIPELINE 1. Nambo Regional Waste Management 2. Probowangi Toll Road 3. Bandar Lampung Water Supply 4. Serang Panimbang Toll Road 5. Jakarta – Cikampek South Toll Road 6. Jatiluhur Water Supply 7. West Semarang Water Supply 8. Suramadu Toll Bridge 9. Pekanbaru Regional Water Supply 10. Sidoarjo General Hospital Transaction until PPP Agreement Signing Financial Close US$ 0.6 milyar US$ 3.5 milyar Transaction until PPP Agreement Signing Preparation US$ 3.5 milyar US$ 0.1 milyar US$ 6.8 milyar + 5 Proyek Under Calculation US$ 6.7 milyar + 12 Proyek Under Calculation Construction US$ 8.8 milyar US$ 0.6 milyar 2018 Construction 12 1 Financial Close 1 6 Preparation 27 30 29
  • 30. REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN POKOK PENGATURAN Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Pengaturan secara umum tentang pelaksanaan KPBU dalam penyediaan infrastruktur, diantaranya meliputi: Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK), jenis Infrastruktur KPBU, prakarsa KPBU, Pengembalian investasi badan usaha, Dukungan dan Jaminan Pemerintah dan Pengadaan badan usaha Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2010 Tentang Penjaminan Infrastruktur Dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. Pengaturan mengenai pemberian penjaminan infrastruktur melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur. Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur dalam peraturan ini adalah PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero). Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No. 4 Tahun 2015 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur Pengaturan secara umum mengenai tata cara pelaksanaan KPBU. KPBU dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu: Tahap Perencanaan, Tahap Penyiapan dan Tapah Transaksi. Dalam peraturan ini diatur pula mengenai pendetailan jenis infrastruktur KPBU dan tata cara KPBU atas prakarsa badan usaha. Peraturan Kepala LKPP No. 19 Tahun 2015 Tentang Tatat Cara Pelaksanaan Pengadaan Badan Usaha Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Pegaturan mengenai : 1. tata cara pengadaan badan penyiapan yang akan membantu PJPK dalam tahap penyiapan dan/atau transaksi KPBU badan usaha pelaksana proyek KPBU 2. Tata Cara Pengadan Badan Usaha Pelaksanan Proyek KPBU Peraturan Menteri Keuangan No. 265/PMK.08/2016 Jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 129/PMK.08/2016 Tentang Fasilitas Dalam Rangka Penyiapan dan Pelaksanaan Transaksi Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastrtuktur Praturan mengenai fasilitas pendampingan penyiapan dan transaaksi proyek KPBU melalui Dirjen PPR Kementerian Keuangan Peraturan Perundang-undangan KPBU (1/2)
  • 31. REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN POKOK PENGATURAN Peraturan Menteri Keuangan No. 260/PMK.08/2016 Tentang Tata Cara Pembayaran Ketersediaan Layanan Pada Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur. Pengaturan mengenai tata cara pembayaran investasi badan usaha pada proyek KPBU yang menggunakan skema KPBU dengan pengembalian investasi badan usaha melalui pembayaran atas ketersediaan layanan (AP). Peraturan ini berlaku bagi AP yang bersumber dari APBN Peraturan Menteri Keuangan No. 260/PMK.011/2010 Jo. Peraturan Menteri Keuangan No. 8/PMK.08/2016 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Peraturan mengenai petunjuk teknis pelaksanaan Penjaminan Infrastruktur melalui PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia selaku Badan Usaha Penjamin an Infrastruktur Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 96 Tahun 2016 Tentang Pembayaran Ketersediaan Layanan Dalam Kangka Kerjasama Pemerintah Daerah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur di Daerah Pengaturan mengenai tata cara pembayaran investasi badan usaha pada proyek KPBU yang menggunakan skema KPBU dengan pengembalian investasi badan usaha melalui pembayaran atas ketersediaan layanan (AP). Peraturan ini berlaku bagi AP yang bersumber dari APBD Peraturan Perundang-undangan KPBU (2/2)
  • 32. REPUBLIK INDONESIA 32 Peran Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)
  • 33. REPUBLIK INDONESIA 33 TARGET PINA PERKEMBANGAN PINA Nilai Transaksi Jumlah Transaksi Jumlah Pipeline USD 1,5 Miliar 5 Transaksi 20 Pipeline USD 3,0 Miliar 20 Transaksi 40 Pipeline 1 Proyek Jalan Tol Trans Jawa (WTR Tahap 1) Februari 2017 2 Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Oktober 2017 Proyek Jalan Tol (WTR Tahap 2) Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Rp 7,5 Triliun* Rp 26,4 Triliun* 3 Palapa Ring Wilayah Tengah Agustus 2017 1. Pesawat R-80 – PT RAI 2. Pembangkit Listrik – PT PJB (10 Proyek) 3. Pengembangan Kawasan Pulau Flores – Flores Prosperindo, Ltd. 4. Pembangkit Listrik Diesel & Gas – PT IP 5. Bandara Kulon Progo DIY – PT Angakasa Pura 1 & PT PP 16 Proyek 211,3 Triliun Rupiah 1 Proyek 2017 2018 *) total nilai investasi Rp 3,5 Triliun (Ekuitas) Rp 70 Triliun* Rp 942 Miliar (Ekuitas) Rp 2,6 Triliun* Rp 174 Miliar (Ekuitas) Rp 1,1 Triliun* Proyek yang sudah financial close Financial close di akhir 2017 Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) ...target, capaian & pipeline... Tahap Identifikasi Tahap Persiapan Proyek Jalan Tol (Sumatera) – PT Hutama Marga Waskita (HMW) PIPELINE PINA
  • 34. REPUBLIK INDONESIA Landasan Hukum ...Kerangka Regulasi dalam Pelaksanaan Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA)... 2 Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Proyek Strategis Nasional yang bersumber dari Non-Anggaran Pemerintah, dikoordinasikan oleh Menteri PPN/Kepala BAPPENAS, serta dapat mengusulkan perubahan Proyek Strategis Nasional yang bersumber dari non-anggaran Pemerintah kepada KPPIP 3 Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kementerian PPN/BAPPENAS memiliki kewenangan untuk melakukan fasilitasi, dan pelaksanaan pencarian sumber-sumber pembiayaan dalam dan luar negeri, serta pengalokasian dana untuk pembangunan bersama-sama instansi terkait 5 SK Menteri PPN/BAPPENAS No. Kep.70- M.PPN/HK/12/2016 tentang Tim Fasilitasi Pemerintah untuk Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA). Menteri PPN/BAPPENAS membentuk Tim Fasilitasi Pemerintah untuk pelaksanaan kegiatan fasilitasi Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) 4 Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional; Pelaksanaan Fasilitasi Pembiayaan Investasi Non- Anggaran Pemerintah (PINA) selaras dengan tugas dan fungsi Kementerian PPN/Bappenas dalam merencanakan seluruh kebijakan dan mengkoordinasikan seluruh pelaku pembangunan untuk mencapai sasaran pembangunan nasional 34 1 Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional Pendekatan penganggaran berbasis program (money follow program) melalui penganggaran berbasis kinerja dilaksanakan melalui: 1. kerangka pendanaan (bersumber dari anggaran pemerintah dan non pemerintah); 2. kerangka regulasi; dan 3. kerangka pelayanan umum dan investasi (pengintegrasian kegiatan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta)
  • 35. REPUBLIK INDONESIA Indikasi Proyek KPBU Sektor Perhubungan NO NAMA PROYEK 1 Pengoperasian dan pengembangan Terminal Tipe A (potensi lokasi: Terminal Tirtonadi Solo dan Terminal Cirebon* 2 Pembangunan dan operasi Jembatan Timbang (potensi lokasi: Jalan Lintas Timur) Sektor Transportasi Darat Sektor Transportasi Udara NO NAMA PROYEK 1 Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Kediri* 2 Pengembangan Bandar Udara Mutiara Palu 3 Pengembangan Bandar Udara Labuan Bajo 4 Pengembangan Bandar Udara Kulonprogo Sektor Perkeretaapian NO NAMA PROYEK 1 Pembangunan dan Pengoperasian KA Makassar – Pare-pare* 2 Pembangunan dan Pengoperasian AMC Surabaya* 3 Pembangunan KA Kecepatan Sedang Jakarta- Surabaya* Sektor Transportasi Laut NO NAMA PROYEK 1 Pembangunan dan Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung* 2 Pengembangan dan Pengoperasian Pelabuhan Anggrek 3 Pengembangan dan Pengoperasian Pelabuhan Bau-bau 4 Pengembangan Pelabuhan Internasional BitungSektor Transportasi Jabodetabek NO NAMA PROYEK 1 Pembangunan KA Loopline Jabodetabek* *Indikasi proyek berdasarkan Capacity Building KPBU Bappenas 2017