Dokumen tersebut membahas kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendorong investasi dan ekspor. Secara garis besar dibahas mengenai kondisi ekonomi Jawa Barat, perkembangan investasi dan ekspor, serta kebijakan untuk meningkatkan investasi dan ekspor.

1. PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Pada acara:
Diseminasi Outlook dan Kebijakan Perekonomian Indonesia 2019
Bandung, 25 Juli 2019
Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dalam Mendorong Investasi dan Ekspor
Oleh: DR. Iendra Sofyan, ST., M.Si.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam BAPPEDA Provinsi Jawa Barat

2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
KONDISI JAWA BARAT
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR
1
2
3
4

3. VISI DAN MISI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2018-2023
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
3

4. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH
RTRW PROVINSI JAWA BARAT
Sebagai Landasan Pergub Jawa Barat No 80 Tahun 2013 tentang Rencana Umum
Penanaman Modal Provinsi (RUPMP Jawa Barat)
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
I
II
III
IV
V
VI
WP BODEBEKPUNJUR
WP PRIATIM DAN PANGANDARAN
WP KK CEKUNGAN BANDUNG
WP SUKABUMI DAN SEKITARNYA
WP CIAYUMAJAKUNING
WP PURWASUKA
Kawasan Selatan :
DIBATASI
Kawasan Barat :
DITINGKATKAN
Kawasan Utara :
DIKENDALIKAN
Kawasan Timur :
DIDORONG
Dengan wilayah seluas 35,4 juta Ha, populasi sebesar 48,7
juta penduduk, 3 metropolitan sebagai Pusat Kegiatan Nasional
di, Jawa Barat, merupakan tempat pertumbuhan ekonomi
terbesar ke-3 di Indonesia dan tempat berinvestasi nya PMA
dan PMDN terbesar di Indonesia
METROPOLIT
AN 1
(BODEBEK-
KARPUR)
METROPOLIT
AN 3
(CIREBON RA
Y
A)
METROPOLIT
AN 2
(BANDUNG RA
Y
A)
GROWTH
CENTER
PALABUHAN
RATU
GROWTH
CENTER
RANCA-
BUAYA
Pusat pertumbuhan
berbasis pariwisata dan
pertanian
GROWTH
CENTER
PANGAN-
DARAN
AIRSTRIP
CITARATE
AIRSTRIP
RANCABUAYA
BANDARA
NUSAWIRU
BIJB AND
AEROCITY
Pusat pertumbuhan
berbasis pariwisata
Pusat
pertumbuhan
berbasis
pariwisata dan
perikanan
BANDARA INTERNASIONAL
HUSEIN SASTRANEGARA
BANDARA
TASIKMALAYA
Potensi
pengembangan
AEROTROPOLIS
▪ WP Bodebekpunjur
▪ WP Purwasuka
▪ WP Ciayumajakuning
▪ WP Priatim-Pangandaran
▪ WP Kawasan Khusus Cekungan Bandung
▪ WP Sukabumi dsk
Pembagian 6 (enam)
Wilayah Pengembangan
Keterkaitan fungsional
antarwilayah pengembangan
5

5. INDIKATOR KINERJA DAERAH
SEKTOR INVESTASI DAN PERDAGANGAN (EKSPOR)
Indikator Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) ADHB
Triliun
Rupiah
495,40 520,17 546,18 573,48 602,15
Nilai realisasi investasi (PMA &
PMDN)
Triliun
Rupiah
107,00-
115,06
112,27-
120,27
117,48-
125,48
122,69-
130,69
127,90-
135,90
Indikator Satuan 2019 2020 2021 2022 2023
Laju pertumbuhan ekspor non
migas
persen 2 4 6 8 10
Nilai ekspor ;
volume ekspor
Juta USD;
Ribu Ton
30.000;
7.500
Nilai ekspor non migas Juta USD 30.112,84 30.715,09 31.329,04 30.715,09
INVESTASI
EKSPOR
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
6

6. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
KONDISI JAWA BARAT
1
2
3
4
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR

7. 3
Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) (nilai)
Tingkat Kemiskinan
(persen)
Pertumbuhan Ekonomi
(persen)
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) (persen)
Gini Rasio
(indeks)
5,67 – 5,89
o 5,4 - 5,7
o 5,64 (2018)
7,29 – 7,26
o 7,8-7,3
o 7,25 (2018)
0,37 – 0,38
o 0,38 – 0,39
o 0,40 (2018)
8,00 – 7,9
o 8,0 - 7,9
o 8,17 (Agust 2018)
71,91 – 72,60
o 71,4-71,9
o 70,69 (2017)
CAPAIAN INDIKATOR MAKRO 2018 DAN PROYEKSI 2019-2020
o Realisasi 2018
Target JABAR 2020 oTarget JABAR 2019
KONDISI JAWA BARAT

8. KONSTELASI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL
KONDISI JAWA BARAT
37,72%
Kontributor Tertinggi
Terhadap PDB
Nasional sektor
Industri Manufaktur
18,79Juta
Usia Produktif
16,2%
(±Rp 116,9 T)
Kontributor Tertinggi
Realisasi Investasi
19,64%
Kontributor Tertinggi
Ekspor Nasional
5Bandara
9Pelabuhan
Siap mendukung
aktifitas ekonomi
19,1%
Kontributor Tertinggi
Terhadap Realisasi
Investasi PMA Nasional
7
Jawa Barat merupakan lokasi keberadaan Perguruan Tinggi Kelas Dunia dan Perusahaan Multinasional
PERGURUAN TINGGI BUMN

9. PDRB Pengeluaran dan Lapangan Usaha
KONDISI JAWA BARAT
Lapangan Usaha
ADHB (Trilyun Rupiah)
2015 2016 2017 2018
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 132.5 146.77 152.94 170.19
2. Pertambangan dan Peng- galian 26.03 25.35 25.48 26.62
3. Industri Pengolahan 656.82 703.52 755.39 827.3
4. Pengadaan Listrik dan Gas 11.44 11.92 10.86 10.92
5.
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah
dan Daur Ulang
1.16 1.34 1.59 1.79
6. Konstruksi 125.92 134.11 147.55 165.61
7.
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Sepeda Motor
231.63 249.24 269.73 291.74
8. Transportasi dan Pergudangan 84.07 94.85 103.49 111.62
9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 38.1 43.01 48.4 54.64
10. Informasi dan Komunikasi 39.71 45.46 51.85 56.27
11. Jasa Keuangan dan Asuransi 39.81 46.1 50.12 54.71
12. Real Estat 15.58 16.81 18.66 20.76
13. Jasa Perusahaan 6.08 6.65 7.34 8.3
14.
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib
36.67 39.16 43.31 46.47
15. Jasa Pendidikan 40.56 44.68 51.39 59.54
16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10.61 12.06 13.47 14.88
17. Jasa Lainnya 28.28 32.21 36.82 40.89
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) 1,524.97 1,653.24 1,788.39 1,962.25
Pengeluaran
ADHB (Trilyun Rupiah)
2015 2016 2017 2018
1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 983.77 1,075.52 1,169.37 1,278.28
2. Pengeluaran Konsumsi LNPRT 8.91 9.57 10.45 12.99
3. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 98.29 100.67 110.96 117.39
4. Pembentukan Modal Tetap Bruto 382.98 412.30 449.34 495.83
5. Perubahan Inventori 59.42 67.70 67.56 72.27
6. Ekspor Barang dan Jasa 560.91 608.59 732.23 860.08
7. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 569.30 621.11 751.53 874.62
Sumber: Badan Pusat Statistik
Penduduk Miskin dan TPT
8

10. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
KONDISI JAWA BARAT
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR
1
2
3
4

11. PMDN JAWA BARAT 2018
No Lokasi
Nilai Investasi
Proyek
Miliar Rupiah
1 DKI Jakarta 49.097,4 666
2 Jawa Barat 42.278,2 1.661
3 Jawa Timur 33.333,1 1.679
4 Jawa Tengah 27.474,9 1.478
5 Kalimantan Timur 25.942,0 309
6 Lainnya 150.479,3 5.022
TOTAL 328.604,9 10.815
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Timur
Jawa Tengah
Kalimantan Timur
Lainnya
14,94%
12,87%
8,36%
7,89%
45,79%
10,14%
Transportasi,
gudang &
komunikasi
Konstruksi
Industri kimia
& farmasi
Industri
makanan
Listrik, gas
dan air
18,42%
12,16% 10,82% 9,04%
5 Besar Sektor PMDN
Jawa Barat Tahun 2018
Sumber: BKPM RI
24,10%
13
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

12. PMA JAWA BARAT 2018
No Location
Nilai Investasi
Proyek
Juta USD
1 Jawa Barat 5.573,5 4.713
2 DKI Jakarta 4.857,7 6.499
3 Banten 2.827,3 1.895
4 Jawa Tengah 2.372,7 801
5 Jawa Timur 1.333,4 1.441
6 Lainnya 12.343,3 6.623
TOTAL 29.307,9 21.972
19,02%
16,57%
9,65%
8,10%
4,55%
42,12%
Jawa Barat
DKI Jakarta
Banten
Jawa Tengah
Jawa Timur
Lainnya
Industri Logam,
Mesin &
Elektronika
Perumahan,
kawasan industri &
perkantoran
Listrik, gas
dan air
Transportasi,
gudang &
komunikasi
Industri kendaraan
bermotor & alat
transportasi lain
18,50%
15,48% 7,19% 6,31%
5 Besar Sektor PMA
Jawa Barat Tahun 2018 22,32%
Sumber: BKPM RI 14
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

13. EKSPOR JAWA BARAT TAHUN 2018
16.87%
10.59%
10.31%
62.23%
Kontribusi Terhadap Ekspor Nasional
Jawa Barat
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Lainnya
Dari 3 Provinsi terbesar penyumbang ekspor terhadap total ekspor nasional, Jawa Barat memberikan
konstribusi terbesar bagi nasional yaitu sebesar 16,87%
16
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT
Sumber : Disperindag Prov. Jabar

14. NERACA PERDAGANGAN NON MIGAS JAWA BARAT
TAHUN 2014 – 2018 (US$ MILYAR)
•Neraca Perdagangan Jawa Barat (Ekspor-Impor Non Migas) periode tahun 2014-2018 rata-rata per
tahun mengalami surplus sebesar US$ 15,59 milyar.
•Neraca Perdagangan Jawa Barat Tahun 2017-2018 masih mengalami surplus sebesar US$ 18,02 milyar.
•Neraca Perdagangan Jawa Barat Tahun 2018 Periode mengalami surplus sebesar US$ 18,81 milyar.
0
5
10
15
20
25
30
35
2014 2015 2016 2017 2018
Ekspor Impor Neraca
Tahun Ekspor Impor Neraca
2014 25,82 12,23 13,59
2015 26,32 11,89 14,43
2016 24,92 11,04 13,88
2017 28,71 11,49 17,22
2018 29,95 11,14 18,81
Rata-Rata 27,14 11,56 15,59
Sumber : Bank Indonesia; Disperindag Prov. Jabar
Meningkat
4,32%
17
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

15. 5 TERBESAR PRODUK EKSPOR & NEGARA TUJUAN EKSPOR UTAMA
JAWA BARAT 2018
Produk Elektronik
23,82%
Tekstil & Produk Tekstil
21,57%
Kendaraan & Perlengkapannya
15,48%
Plastik & barang dari Plastik
7,39%
Alas Kaki
5,63%
1
2
3
4
5
AMERIKA SERIKAT
US$ 5.03 milyar
JEPANG
US$ 3.11 milyar
THAILAND
US$ 2.33 milyar
Filipina
US$ 2.08 milyar
Tiongkok
US$ 1.74 milyar
Sumber : Kementerian Perdagangan RI; Bank Indonesia; Disperindag Prov. Jabar
18
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

16. EKSPOR PRODUK KULINER
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

17. Pangsa Industri Pengolahan Jawa Barat Terhadap PDRB dan Ekspor Jawa Barat
Tahun 2019 (Q1)
• Industri pengolahan (manufaktur) telah
menjadi tulang punggung perekonomian
Jawa Barat sejak tahun 2016. Lebih dari
60% industri manufaktur di Indonesia
berlokasi di bagian utara Jawa Barat.
• Pangsa industri manufaktur terhadap
PDRB Jawa Barat mendominasi sebesar
42,9% (Q1-2019), dengan pangsa ekspor
terbesar berasal dari industri Tekstil dan
Produk Tekstil (TPT) sebesar 20,21%
19
Sumber : Bank Indonesia
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

18. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JAWA BARAT
KONDISI JAWA BARAT
PERKEMBANGAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR
1
2
3
4

19. TANTANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR
NASIONAL & JAWA BARAT
SOLUSI ALTERNATIF INDUSTRI
MANUFAKTUR JABAR
Sumber : Bank Indonesia
20
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

20. REGULASI INVESTASI
PP 24/2019
Tentang Pemberian
Insentif dan Kemudahan
Investasi di Daerah
Perda 21/2011
Tentang Penanaman
Modal
Pergub 80/2013
Tentang Rencana Umum
Penanaman Modal
Provinsi Jawa Barat
Kepgub 500/Kep.1243-
SPIBUMD/2017
Tentang Satuan Tugas Percepatan
Pelaksanaan Berusaha
11
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

21. KEMUDAHAN DAN INSENTIF PENANAMAN MODAL
Berdasarkan Pergub No.80/2013 Tentang Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat
Pemberian Fasilitas Kemudahan dan Insentif Penanaman Modal (PM)
Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
Pengadaan infrastruktur melalui dukungan dan
jaminan Pemerintah;
Kemudahan pelayanan dan/atau perizinan kpd
perusahaan PM utk memperoleh hak atas tanah,
fasilitas pelayanan keimigrasian, & fasilitas
perizinan impor;
Penyediaan data dan informasi peluang PM;
Penyediaan lahan atau lokasi;
Pemberian bantuan teknis.
Penyediaan sarana dan prasarana;
Fasilitas Kemudahan, berupa: Insentif PM (dukungan Pemda kepad PM untuk mendorong
peningkatan PM) dapat berupa:
Pengurangan, keringanan, atau pembebasan Pajak
Daerah;
Pengurangan, keringanan, atau pembebasan
Retribusi Daerah;
Pemberian dana stimulan;
Pemberian bantuan modal.
12
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

22. DUKUNGAN ALOKASI APBD JAWA BARAT (TAHUN )2019
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

23. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) di Jawa Barat
WPPI
JABAR 1
WPPI
JABAR 2
Pengembangan
Wilayah Pusat
Pertumbuhan
Industri (WPPI)
berperan sebagai
penggerak utama
(prime mover)
ekonomi dalam WPI
• Jumlah 26 KI ( 17.931.19 Hektar ).
• Jumlah Industri 4.500 perusahaan.
Dua dari 22 WPPI yang ditetapkan dalam
RIPIN 2015-2035 berada di Jawa Barat.
yaitu WPPI Bogor-Bekasi-Karawang-
Purwakarta-Subang (WPPI Jabar 1) dan
WPPI Cirebon-Indramayu-Majalengka
(WPPI Jabar 2).
Kedua WPPI tersebut mencakup semua
bentangan area di belahan utara Jawa
Barat.
WPPI JABAR 2
• Relatif BELUM berkembang tetapi mempunyai daya dukung industri potensial yang cukup
tinggi
• Program bersifat dukungan pembangunan infrastruktur penunjang industri, serta kajian
relokasi industri pada wppi 1 ke WPPI jabar 2
WPPI JABAR 1
• Relatif TELAH berkembang dan menjadi poros penyangga ibukota serta mempunyai
konsentrasi industri besar yang tinggi
• Program bersifat penguatan dan optimasi, perbaikan aspek lingkungan hidup untuk
mencipatakan industri yang sustainable, serta memperkuat sinergi antar industri
21
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

24. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN SEGITIGA REBANA (CIREBON-PATIMBAN-KERTAJATI)
TOTAL LUAS PER KABUPATEN
Kabupaten Jumlah
Kab. Subang 24.608,66
Kab. Indramayu 15.288,35
Kab. Majalengka 5.765,19
Kab. Cirebon 6.292,88
Kab. Sumedang 2.305,56
Total 54.260,64
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
Kota Baru Patimban
(2.618,5 ha)
KPI Cipali Subang Barat
(14.303,67 ha)
KPI Cipali Subang Timur
(7.653,67 ha)
KPI Cipali-Indramayu
(2.250,55 ha)
KPI Kertajati
(7.085,55 ha)
KPI Jatiwangi
(968,39 ha)
6
KPI Tukdana
(492,95 ha)
KPI Cirebon
(6.292,88 ha)
KPI Balongan
(2.061 ha)
KPI Losarang
(6.406,93 ha)
KPI Patrol
(4.126,55 ha)
1
11
1
0
9
6
5
4
3
2
7
8
1
11
10 9
6
5
4
3
2
7
8
LUAS: 54.261 HA:
DILUAR KP2B
24
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

25. PETA INFRASTRUKTUR JAWA BARAT
Jawa Barat menawarkan keunggulan konektivitas
yang tinggi didukung oleh infrastruktur
transportasi dan kedekatan dengan Ibukota
Negara
High Speed Train
Legend :
Planned Railway
Railway Reactivation
Existing Railway
High Speed Train
LRT
Toll Road Construction
Planned Toll Road
Existing Toll Road
Airport
Port
Kereta Cepat
High Speed Train
Legend :
Planned Railway
Railway Reactivation
Existing Railway
High Speed Train
LRT
Toll Road Construction
Planned Toll Road
Existing Toll Road
Airport
Port
Pelabuhan
Jalan Tol Konstruksi
Jalan Tol Rencana
Jalan Tol Eksisting
Kereta Cepat
Kereta Cepat
Rel Kereta Rencana
Reaktivasi Kereta Api Rencana
Rel Kereta Api Eksisting
Pembangunan Waduk Rencana
Jalan Nasional
Bandar Udara
RENCANA INFRASTRUKTU
DAN EKSISTING
25
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

26. KONTRIBUSI PDRB SEKTOR KONSTRUKSI
8.06%
8.16%
8.11%
8.25%
8.44%
7.80%
7.90%
8.00%
8.10%
8.20%
8.30%
8.40%
8.50%
2014 2015 2016 2017 2018
11.20% 11.21% 11.19%
14.94%
15.80%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
18.00%
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014-2018
KONTRIBUSI PDRB SEKTOR KONSTRUKSI JAWA BARAT
TERHADAP PDB SEKTOR KONSTRUKSI NASIONAL
2014-2018
KONTRIBUSI PDRB SEKTOR KONSTRUKSI JAWA
BARAT TERHADAP PDRB JAWA BARAT 2014-2018
JABAR sebagai provinsi dengan kontribusi PDRB
Sektor Konstruksi TERBESAR KE-2 terhadap
PDB Sektor Konstruksi Nasional 2017
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

27. Peta Profil Destinasi Wisata
,,,dan beragam destinasi wisata lainnya dari mulai gunung, pantai, goa, budaya, dan lain-lain
2
1
3
4
5
6
8
7
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

28. Kawasan Ekonomi Khusus
Kertajati
Lokasi : Majalengka
• 4,165 Ha
• AeroCity
Subang
Lokasi: Subang
• 5,497 Ha
• Pusat Logistik
Jatigede
Lokasi : Sumedang
• 2,000 Ha
• Water Tourism
City
Walini
Lokasi : Bandung
Barat
• 2,800 Ha
Sukabumi
Lokasi : Sukabumi
• 888 Ha
• Science
Technopolis
7 (Tujuh) Lokasi Wisata Jawa Barat
dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi
Khusus
Lido
Lokasi : Bogor
• 3,200 Ha
• Pariwisata
Terintegrasi
Pangandaran
Lokasi : Pangandaran
• 196 Ha
• Coastal City
• Tourism
KEBIJAKAN PENINGKATAN INVESTASI DAN EKSPOR JAWA BARAT

29. Penandatangan naskah perizinan
melalui tanda tangan digital yang
tersertifikasi oleh BSSN
Pengelolaan data arsip digital dan
kemudahan pencarian data
Arsip Digital
Integrasi dengan Aplikasi OSS untuk
pemenuhan Komitmen
Intregrasi dengan OSS
Pendaftaran 197 jenis perizinan secara
online
Pendaftaran Online
Informasi dan cek status proses perizinan
dapat diakses melalui website dan
handphone
Informasi dan e-Tracking
Penyelesaian permasalahan perizinan
secara online dan transparan
Pengaduan Online
Merupakan aplikasi pengelolaan pelayanan perizinan secara elektronik
berbasis website yang dikembangkan secara mandiri oleh ASN Dinas
PMPTSP Provinsi Jawa Barat.
https://play.google.com/sto
re/apps/details?id=com.dp
mptsp.mobile
Prov. Sumatera Utara | Prov. Bengkulu | Prov. NTT | Prov. Papua | Prov. Sulawesi Tengah | Prov. Banten | Prov. Maluku Utara | Prov. Aceh | Prov. Kalimantan Selatan Prov. Sumatera Barat |
Prov. Lampung | Prov. DIY | Prov. Jambi | Prov. Kalimantan Tengah | Kab. Timor Tengah Selatan | Kab. Tasikmalaya | Kab. Halmahera Utara
Telah direplikasi oleh 17 Pemerintah Daerah

30. 1
Email : public@bappeda.jabarprov.go.id
TERIMA KASIH
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI JAWA BARAT
BADAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Jalan Ir. H. Juanda No.287, Dago, Coblong,
Kota Bandung, Jawa Barat | 40135
Telp : (022) 25 16065 | Fax (022) 2510731
Email : public@bappeda.jabarprov.go.id
“Sukses Perencanaan Sukses Implementasi”

31. Peta Infrastruktur Jawa Barat
Jawa Barat menawarkan keunggulan konektivitas
yang tinggi didukung oleh infrastruktur
transportasi dan kedekatan dengan Ibukota
Negara
High Speed Train
Legend :
Planned Railway
Railway Reactivation
Existing Railway
High Speed Train
LRT
Toll Road Construction
Planned Toll Road
Existing Toll Road
Airport
Port
Kereta Cepat
High Speed Train
Legend :
Planned Railway
Railway Reactivation
Existing Railway
High Speed Train
LRT
Toll Road Construction
Planned Toll Road
Existing Toll Road
Airport
Port
Pelabuhan
Jalan Tol Konstruksi
Jalan Tol Rencana
Jalan Tol Eksisting
Kereta Cepat
Kereta Cepat
Rel Kereta Rencana
Reaktivasi Kereta Api Rencana
Rel Kereta Api Eksisting
Pembangunan Waduk Rencana
Jalan Nasional
Bandar Udara
RENCANA INFRASTRUKTU
DAN EKSISTING

32. DAMPAK PENGEMBANGAN KAWASAN
SEGITIGA EMAS REBANA
T
enaga kerja
TOTAL KPI
* Komersial industri adalah trade center sebagai tempat untuk promosi dan pemasaran kawasan
serta produk-produk yang dihasilkan di dalam kawasan
54.263,6 ha
2.951 MVA 5,84 mᵌ/s 373 TPS
5,426 jt
(Langsung)
Perumahan Potensi perusahaan
2.358
7.121,71 ha
Kaveling Industri
22.789,11 ha
Area Komersial
7.596,48 ha
60%
70%
30%
KPI
20%
20%
Kav. Komersil
Kav. Industri
Kav. Perumahan dan PSU
25
Rumah Sakit TPPAS
1 (Ciayumajakuning)
SMK
284
26
KAWASAN SEGITIGA EMAS “REBANA”

33. Indramayu
Luas: 15.288 Ha
Arahan Industri:
❑ Industri Kimia Hulu (Pengolahan Garam)
❑ Pengolahan Ikan
❑ Bahan Penolong
❑ Kimia Dasar berbasis Migas dan Batubara
❑ Industri Hulu Agro
❑ Industri Petrokimia Hulu
❑ Resin Sintetik dan bahan plastik
Kebutuhan Air: Debit 1,30 mᵌ/s yang dapat
diakses dari Waduk Cipanas.
Kebutuhan listrik: 655,92 MW
Cirebon
Luas: 6.292 Ha
Arahan Industri:
❑ Pengolahan Ikan
❑ Furnitur dan Barang dari Kayu
❑ Perkapalan
❑ Industri Pakan
❑ Bahan Galian Non Logam
Kebutuhan Air: Debit 0,91 mᵌ/s yang
direncanakan diakses dari sebagian kecil dari
SPAM Jatigede dan Waduk Cipunandaan.
Kebutuhan listik: 459,14 MW
Majalengka
Luas: 5.765 Ha
Arahan Industri:
❑ Penerbangan
❑ Cargo/Logistik
❑ Industri tekstil
Kebutuhan Air: debit 2,21 mᵌ/s yang direncanakan
diakses Waduk Kadumalik dan sebagian kecil SPAM
Jatigede.
Kebutuhan Listrik: 1.115,06 MW
Subang
Luas : 24.608 Ha
Arahan Industri:
❑ Ind. Logam, Mesin & Elektronik / Metal, Machinery &
Electronic Industry
❑ Industri pangan
❑ Logistik (dry port)
❑ Industri Alat Transportasi (otomotif dan perkapalan)
❑ Industri pengolahan makanan
Kebutuhan Air: Debit 1,43 mᵌ/s yang dapat diakses dari
Waduk Sadawarna, Waduk Bodas, Sungai Cipunagara.
Kebutuhan Listrik : 721,51 MW
MOZAIK ARAHAN PENGEMBANGAN INDUSTRI
❑ industri pangan
❑ Resin sintetik dan plastik
KONSEP
“GREEN INDUSTRY
27
KAWASAN SEGITIGA EMAS “REBANA”