Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga terciptanya Referendum Kemerdekaan Timor Leste.pptx
1. “Upaya Indonesia dalam menyelesaikan
sengketa dengan Timor Timur hingga
terciptanya Referendum Kemerdekaan
Timor Leste.”
A
Latar
Belakang
Tidak terpenuhi hak
– hak kesejahteraan
rakyar Timor Timur
Tidak senasib
sepenanggunga
n penjajah yaitu
Belanda
B
unjukkan kegagalan institusi ini
benarnya bukan saja karena
adap krisis ekonomi Indonesia
ial politik Indonesia tapi IMF
Indonesia.
mpir seluruh Negar- negara di
an ekonomi, sosial, dan politik.
an malapetaka bagi kekuasaan
kehilangan sumber potensial
karena pemerintahan Soeharto
nerja ekonomi bukan legitimasi
kan pemicu utama menurunnya
yebabkan runtuhnya kekuasaan
ain adalah krisis ekonomi, krisis
C
an
HK,
dak
ng
en
an
as.
ya.
ini
an
diri
sar
2. Tahun 1997, masa pemerintahan Soeharto mulai goyah dan mengalami penolakan dari berbagai
pihak. Berbagai faktor bermunculan dan krisis ekonomi yang cukup krusial pada masa itu yang
disinyalir merupakan Krisis Finansial Asia menjadi faktor utamanya.
Krisis finansial Asia dianggap paling fenomenal di era 1990-an karena sejak bubarnya Uni
Soviet tidak ada dugaan dari berbagai pihak bahwa negara di Asia Timur mengalami krisis
ekonomi dimana akan berdampak pada negara-negara di Asia. Di akhir 1990-an, pembalikan
citra terjadi. Satu persatu, negara di Asia Timur tumbang yang kemudian berdampak ke Thailand,
Malaysia, Korea Selatan hingga Indonesia. Di negara yang terakhir krisis ekonomi merupakan
yang paling parah. Gelar atas kawasan ini pun dibalik, dari “The Miracle Of Asia“ menjadi “The
Melt Down of Asia“ dengan arti Asia yang melepuh atau yang mengkerut. Krisis tersebut
menyebabkan kontraksi pada perekonomian Indonesia sebesar 13%, serta depresiasi masif pada
nilai tukar rupiah
Transisi dari Masa Kepemimpinan Soeharto ke Habibie
3. Faktor lain yang menjadi latar belakang lengsernya Soeharto
yaitu gebrakan mahasiswa di era itu. Pada April 1998, gerakan
mahasiswa berulang-ulang menjadi berita mass media di
tanah air.
4. Di tengah huru-hara penolakan orde baru, Soeharto masih berupaya menyusun kabinet barunya
yakni Kabinet Reformasi, sebagai upaya untuk memperoleh kembali kepercayaan rakyat. Namun,
sebanyak 14 Menteri dari Kabinet Pembangunan IV melakukan pengunduran diri yang diikuti
dengan pelayangan surat kepada staf ahli presiden dengan isian mendesak Soeharto memenuhi
permintaan rakyat untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Republik
Indonesia. Kemudian pada 21 Mei 1998 tepatnya sekitar pukul 09.00 di Ruang Credentials,
Soeharto mengumandangkan pidato pengunduran dirinya sekaligus mengangkat BJ Habibie
yang pada saat itu berkedudukan sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia dengan mengacu
pada Pasal 8 UUD 1945 untuk melanjutkan sisa waktu jabatan Presiden Mandataris MPR 1998-
2003.
5. Setelah lepas dari Portugis, Timor Timur dalam
beberapa waktu mengalami kekosongan kekuasaan.
Dalam masa kekosongan ini, berdirilah beberapa partai
politik nasional. Diantaranya adalah APODETI,
FRETILIN, UDT, TRABALHISTA, dan KOTA. UDT
(Uniao Democratica Timorense) menginginkan Timor
Timur tetap berada di bawah kekuasaan Portugal.
APODETI (Associacao Popular Democratica
Timorense) menginginkan Timor Timur berintegrasi
dengan Indonesia. FRETILIN (Frente Revolucionaria
de Timor Leste Independente) menginginkan Timor
Timur merdeka sebagai sebuah negara berdaulat.
Timor Timur (sekarang Timor Leste) merupakan sebuah
negara bekas jajahan Portugis. Portugis menjajah Timor
Timur selama kurang lebih 450 tahun. Selama masa
penjajahan tersebut, rakyat Timor Timur hidup dalam
kesengsaraan. Dimana diskriminasi antara warga asli
Timor Timur dengan pendatang dari Portugal sangat parah,
bahkan penduduk pribumi pada kala itu dilarang untuk
menginjakkan kaki ke aspal. Dari segi pendidikan pun,
Portugis sangat membatasi pendidikan yang diterima oleh
pribumi Timor Timur
6. • Salah satu peristiwa krusial yang menyebabkan longgarnya
genggaman Indonesia terhadap Timor Timur adalah Penembakan di
Santa Cruz pada tahun 1991. Peristiwa tersebut menyebabkan
Indonesia menerima banyak sekali kecaman dari dunia internasioal.
Kejadian ini bermula dari tertembaknya seorang aktivis pro-
kemerdekaan bernama Sebastiao Gomes oleh tentara Indonesia, dan
puncaknya adalah ketika tentara Indonesia menembaki pelayat yang
ingin meletakkan bunga di makam Gomes yang terletak di Santa
Cruz. Kejadian tersebut secara tidak sengaja terekam oleh seorang
wartawan asing dan langsung menyebar ke seluruh dunia (Nevins,
2008). Dalam insiden ini yang kemudian terkenal dengan nama
”Insiden Santa Cruz” jumlah korban tewas tidak diketahui secara
jelas. Versi Komisi Penyelidik Nasional yang dibentuk pemerintah
menyebut lebih dari 50 orang tewas, puluhan lainnya luka-luka.
Sedangkan versi masyarakat setempat dan jurnalis asing menyebut
lebih dari 100 orang tewas dan puluhan lainnya menderita luka-luka.
14. Banyaknya masalah yang dihadapi pada masa pemerintahan Soeharto yang membuatnya mengundurkan diri dari kursi
kepresidenan yang kemudian digantikan oleh BJ Habibie. Pada masa pemerintahan BJ Habibie juga dihadapkan
beberapa masalah yang masih tersisa di pemerintahan Soeharto yang sebenarnya BJ Habibie tidak ingin tertimpa
masalah yang salah satunya krisis di Indonesia. Krisis ini juga termasuk krisis yang terjadi di Timor Timur. pada tanggal
27 januari 1999, BJ Babibie membuat 1 kebijakan lagi yang semulanya 1 menjadi 2 kebijakan. Dimana kebijakan
pertama adalah dengan memberikan otonomi khusus dengan kewenangan yang luas di bidang politik, ekonomi, sosial
dan lain-lainnya kepada Timor Timur. Lalu opsi kedua adalah merdeka atau lepas dari Indonesia dengan cara yang
damai, dan konstitusional. Opsi ini dipilih secara langsung oleh masyarakat Timor-Timur itu sendiri melalui jajak
pendapat. Jajak pendapat ini diikuti oleh semua masyarakan Timor-Timur pada tanggal 30 Agustus 1999. Dan Hasil
jajak pendapat diumumkan oleh PBB pada tanggal 4 Desember 1999 dengan hasil 21,5 % memilih otonomi khusus dan
78,5% memilih untuk menolak otonomi khusus yang berarti mereka lebih memilih untuk memisahka diri dari
Indonesia. Segala macam upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mempertahankan Timor Timur
namun mereka tetap memilih untuk mengundurkan diri dari Indonesia. Lepasnya Timor Timur dari Indonesia
merupakan puncak berakhirya masa kepresidenan Habibie yang berjalan selama 1 tahun 4 bulan.