SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Download to read offline
DepartemenTeknik Elektro
FakultasTeknologi Elektro dan Informatika Cerdas
InstitutTeknologi Sepuluh Nopember
Bab 4
Statistik Inferensial
(Bag-2 Uji Hipotesis)
EE4405 Probabilitas, Statistik, dan Proses Stokastik
CP Pembelajaran
•CP Pengetahuan :
• Menguasai konsep dan prinsip statistik inferensial
• Menguasai prinsip estimasi parameter, distribusi
sampling, dan memahami teorema batas tengah,
menyusun interval keyakinan pada parameter untuk
satu sampel
• Menguasai konsep uji hipotesa
• Menguasai konsep analisa regresi linier.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
CP Pembelajaran
•CP Ketrampilan :
• Menguasai menghitung estimasi parameter, uji hipotesa
dan analisa regresi linear.
• Mampu menghitung estimasi parameter, menjelaskan
distribusi sampling, dan memahami teorema batas tengah,
menyusun interval keyakinan pada parameter untuk satu
sampel
• Mampu melakukan uji hipotesa
• Mampu melakukan analisa regresi linier.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
1. Peringkasan/klasifikasi data
• Ukuran Pemusatan : mean, median, modus
• Ukuran Sebaran : range, rerata simpangan, simpangan baku
2. Penyajian Data :
• Narasi,Tabel/daftar, Diagram/grafik/gambar
2.Analisis Inferensial
Ada dua area di dalam statistik inferensi yaitu:
•Estimasi
•Uji Hipotesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•A. Definisi :
• Hipotesis statistik adalah dugaan tentang parameter populasi. Dugaan ini bisa
benar bisa salah.
Ada dua jenis hipotesis statistik untuk setiap situasi: hipotesis nol dan hipotesis alternative.
• Hipotesis nol, dilambangkan dengan H0, adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa
ada tidak ada perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau tidak ada perbedaan
antara dua parameter.
• Hipotesis alternatif, dilambangkan oleh H1, adalah hipotesis statistik yang menyatakan
adanya perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau menyatakan bahwa ada
perbedaan antara dua parameter.
• (Catatan: Meskipun definisi hipotesis nol dan alternatif yang diberikan di sini menggunakan kata
parameter, definisi ini dapat diperluas untuk memasukkan istilah lain seperti distribusi dan
keacakan).
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• B. Menyatakan Hipotesa.
Situasi 1 :
Seorang peneliti medis tertarik untuk mencari tahu apakah obat baru
akan memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Peneliti sangat peduli dengan
denyut nadi pasien yang minum obat.Apakah denyut nadi meningkat,
berkurang, atau tetap tidak berubah setelah pasien minum obat?
• Karena peneliti tahu bahwa denyut nadi rata-rata untuk populasi yang diteliti
adalah 82 denyut per menit, hipotesis untuk situasi ini adalah
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
Situasi 1 :
Hipotesis nol menetapkan bahwa mean akan tetap tidak berubah,
dan alternatifnya hipotesis menyatakan bahwa mean akan
berbeda.Tes ini disebut tes dua sisi , karena kemungkinan efek
samping dari obat bisa untuk menaikkan atau menurunkan denyut
nadi.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• B. Menyatakan Hipotesa.
Situasi 2 :
Seorang ahli kimia menciptakan zat tambahan untuk
meningkatkan masa pakai baterai mobil. Jika usia rata-rata
baterai mobil tanpa aditif adalah 36 bulan, maka
hipotesisnya adalah
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
• Situasi 2 :
• Dalam situasi ini, ahli kimia hanya tertarik untuk meningkatkan
masa pakai baterai, jadi hipotesis alternatifnya adalah bahwa
rata-rata lebih besar dari 36 bulan.
Hipotesis nol adalah bahwa rata-rata sama dengan 36 bulan.Tes ini
disebut ekor kanan, karena minatnya hanya meningkat.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
Situasi 3
• Seorang kontraktor ingin menurunkan tagihan pemanas
dengan menggunakan jenis khusus isolasi di rumah. Jika rata-
rata tagihan pemanas bulanan adalah $ 78, hipotesisnya
tentang biaya pemanasan dengan penggunaan isolasi
Tes ini adalah tes ekor kiri, karena kontraktor hanya tertarik untuk
menurunkan biaya pemanasan.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• B. Menyatakan Hipotesa.
Untuk menyatakan hipotesis dengan benar, kita harus menerjemahkan dugaan atau
klaim dari kata-kata menjadi simbol matematika.
• Simbol dasar yang digunakan adalah sebagai berikut:
• Hipotesis nol dan alternatif dinyatakan bersama, dan hipotesis nol berisi tanda
sama dengan, seperti yang ditunjukkan (di mana k mewakili angka yang
ditentukan).
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
• Dalam kuliah ini, hipotesis nol selalu dinyatakan dengan menggunakan tanda
sama dengan. Ini dilakukan karena di sebagian besar jurnal profesional, dan
ketika kita menguji hipotesis nol, asumsinya adalah mean, proporsi, atau
standar deviasi sama dengan nilai spesifik yang diberikan.
• Juga, ketika seorang peneliti melakukan penelitian, ia umumnya mencari bukti
untuk mendukung klaim. Oleh karena itu, klaim harus dinyatakan sebagai
hipotesis alternatif, yaitu, menggunakan < atau > atau ≠. Karena itu, hipotesis
alternatif kadang-kadang disebut hipotesis penelitian..
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
Sebuah klaim, dapat dinyatakan sebagai hipotesis nol atau hipotesis alternatif;
Namun, bukti statistik hanya dapat mendukung klaim jika itu adalah hipotesis
alternatif.
Bukti statistik dapat digunakan untuk menolak klaim jika klaim tersebut adalah
hipotesis nol. Fakta-fakta ini penting ketika Anda menyatakan kesimpulan dari studi
statistik.
Tabel berikut menunjukkan beberapa frasa umum yang digunakan dalam hipotesis dan
dugaan, dan simbol yang sesuai.Tabel ini harus membantu dalam menerjemahkan
dugaan verbal menjadi simbol matematika.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
Contoh:
• Nyatakan hipotesis nol dan alternatif untuk setiap dugaan berikut !.
a. Seorang researcher berpikir bahwa jika ibu hamil menggunakan pil vitamin, berat
lahir bayi akan meningkat. Berat lahir rata-rata populasi adalah 8,6 pon.
b. Seorang insinyur berhipotesis bahwa jumlah cacat rata-rata dapat dikurangi dalam
proses pembuatan compact disk dengan menggunakan robot, bukan untuk manusia tugas-
tugas tertentu. Jumlah rata-rata disk yang rusak per 1000 adalah 18.
c. Seorang psikolog merasa bahwa memainkan musik lembut selama ujian akan
mengubah hasilnya dari tes. Psikolog tidak yakin apakah nilainya akan lebih tinggi atau
menurunkan. Di masa lalu, rata-rata skor adalah 73.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•B. Menyatakan Hipotesa.
• Contoh:
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• C. Uji Hipotesis
• Tes statistik menggunakan data yang diperoleh dari
sampel untuk membuat keputusan apakah hipotesis nol
harus ditolak.
• Nilai numerik yang diperoleh dari uji statistik disebut nilai
tes.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• Dalam uji statistik ini, rata-rata dihitung untuk data yang diperoleh dari sampel
dan dibandingkan dengan rata-rata populasi. Maka keputusan dibuat untuk
menolak atau tidak menolak hipotesis nol berdasarkan nilai yang diperoleh dari
uji statistik. Jika perbedaannya signifikan, hipotesis nol ditolak. Jika tidak, maka
hipotesis nol tidak ditolak.
• Dalam pengujian hipotesis, ada empat kemungkinan outcome. Pada
kenyataannya, hipotesis nol mungkin benar mungkin salah, dan keputusan
dibuat untuk menolak atau tidak menolaknya berdasarkan data yang diperoleh
dari sampel. Keempat hasil yang mungkin ditampilkan pada Gambar 8–2.
Perhatikan bahwa ada dua kemungkinan untuk keputusan yang benar dan dua
kemungkinan untuk keputusan yang salah.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• Sekarang hipotesisnya adalah
• H0:Terdakwa tidak bersalah (innocent)
• H1:Terdakwa tidak bersalah (not innocent) (mis., Bersalah)
• Selanjutnya, bukti diajukan ke pengadilan oleh jaksa penuntut, dan berdasarkan bukti
ini, juri memutuskan vonis, tidak bersalah atau bersalah.
• Jika terdakwa dihukum tetapi dia tidak melakukan kejahatan, maka kesalahan tipe I
telah dilakukan. Lihat blok 1 dari Gambar 8–3. Di sisi lain, jika terdakwa dinyatakan
bersalah dan dia telah melakukan kejahatan, maka keputusan yang benar telah diambil
terbuat. Lihat blok 2.
• Jika terdakwa dibebaskan dan dia tidak melakukan kejahatan, keputusan yang benar
telah dibuat oleh juri. Lihat blok 3. Namun, jika terdakwa dibebaskan dan dia memang
melakukan kejahatan, maka kesalahan tipe II telah dibuat. Lihat blok 4.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•Tingkat signifikansi adalah probabilitas maksimum
untuk melakukan kesalahan tipe I. Probabilitas ini
dilambangkan dengan 𝛼. Yaitu, P (kesalahan tipe I)
= 𝛼.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• Probabilitas kesalahan tipe II dilambangkan dengan 𝛽. Itu adalah, P (kesalahan tipe II)=𝛽. Dalam
sebagian besar situasi pengujian hipotesis, 𝛽 tidak dapat dengan mudah dihitung; Namun, 𝛼 dan
𝛽 terkait dalam penurunan yang satu meningkatkan yang lain.
• Ahli statistik umumnya setuju untuk menggunakan tiga tingkat signifikansi arbitrer: Level 0,10,
0,05, dan 0,01. Artinya, jika hipotesis nol ditolak, probabilitas kesalahan tipe I akan 10%, 5%, atau
1%, tergantung pada tingkat signifikansi mana yang digunakan. Cara lain untuk menggambarkan
adalah : Ketika 𝛼 =0,10, ada peluang 10% untuk menolak hipotesa nol benar; ketika 𝛼 = 0,05,
ada peluang 5% untuk menolak hipotesis nol benar ; dan ketika 𝛼 =0,01, ada peluang 1% untuk
menolak hipotesis nol benar.
• Dalam pengujian hipotesis, peneliti yang memutuskan tingkat signifikansi yang digunakan. Itu
tidak harus 0,10, 0,05, atau 0,01. Itu bisa level apa saja, tergantung pada keseriusan kesalahan
tipe I. Setelah tingkat signifikansi dipilih, nilai kritis adalah dipilih dari tabel untuk tes yang sesuai.
Jika tes z digunakan, misalnya, tabel z (Tabel E dalam Lampiran C) digunakan untuk menemukan
nilai kritis. Nilai kritis menentukan wilayah kritis dan nonkritis.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• Nilai kritis (critical value) memisahkan wilayah kritis dari
wilayah nonkritis. Simbol untuk nilai kritis adalah C.V.
• Wilayah kritis atau penolakan adalah rentang nilai dari nilai tes
yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dan
hipotesis nol harus ditolak.
• Wilayah noncritical atau nonrejection adalah rentang nilai dari
nilai tes itu menunjukkan bahwa perbedaan itu mungkin karena
kebetulan dan bahwa hipotesis nol tidak boleh ditolak.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• Nilai kritis bisa di sisi kanan mean atau di sisi kiri mean untuk tes
satu sisi. Lokasinya tergantung pada tanda pada hipotesis
alternatif.
• Misalnya, dalam situasi 2, di mana ahli kimia tertarik untuk
meningkatkan rata-rata masa pakai baterai mobil, hipotesis
alternatifnya adalah H1: 𝜇 > 36. Karena itu, hipotesis nol akan
ditolak hanya ketika mean sampel secara signifikan lebih besar
dari 36. Oleh karena itu, nilai kritis harus berada di sisi kanan dari
mean. Oleh karena itu, tes ini disebut tes ekor kanan.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• Untuk mendapatkan nilai kritis, peneliti harus memilih tingkat alfa. Dalam
situasi 2, misalkan peneliti memilih 𝛼 =0,01. Maka peneliti harus menemukan
nilai z sedemikian rupa 1% area jatuh di sebelah kanan nilai z dan 99% jatuh di
sebelah kiri nilai z, seperti ditunjukkan pada Gambar 8–4 (a).
• Selanjutnya, peneliti harus menemukan nilai area pada Tabel E paling dekat
dengan 0,9900. Yang kritis nilai z adalah 2,33, karena nilai itu memberikan area
terdekat dengan 0,9900 (yaitu, 0,9901), seperti yang ditunjukkan pada Gambar
8–4 (b).
• Daerah kritis dan nonkritis dan nilai kritis ditunjukkan pada Gambar 8–5.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•Uji satu sisi menunjukkan bahwa hipotesis nol harus
ditolak saat nilai tes berada di wilayah kritis di satu
sisi rata-rata. Tes satu-ekor adalah yang tes berekor
kanan atau kiri, tergantung pada arah ketidaksetaraan
hipotesis alternatif.
•Dalam uji dua sisi, hipotesis nol harus ditolak ketika
nilai tes dalam salah satu dari dua wilayah kritis.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Untuk pengujian dua sisi, wilayah kritis harus dibagi menjadi dua bagian
yang sama. Jika 𝛼 = 0,01, maka setengah dari area, atau 0,005, harus di
sebelah kanan mean dan setengah di sebelah kiri mean, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 8–7.
Dalam hal ini, nilai z di sisi kiri ditemukan dengan mencari nilai z yang
sesuai ke area 0,0050. Nilai z jatuh sekitar setengah antara -2,57 dan -
2,58 sesuai dengan area 0,0049 dan 0,0051. Rata-rata -2.57 dan -2.58
adalah [(2.57) (2.58)]: 2 = 2.575 jadi jika nilai z diperlukan untuk tiga
tempat desimal, -2.575 digunakan; Namun, jika nilai z dibulatkan ke dua
tempat desimal, -2,58 digunakan.
Di sisi kanan, perlu untuk menemukan nilai z yang sesuai dengan 0,99+
0,005, atau 0,9950. Sekali lagi, nilainya turun antara 0,9949 dan 0,9951,
jadi +2,575 atau 2,58 bisa digunakan. Lihat Gambar 8–7.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Contoh 8-4.
Seorang peneliti mengklaim bahwa biaya rata-rata sepatu atletik pria adalah
kurang dari $ 80.
Dia memilih sampel acak 36 pasang sepatu dari katalog dan menemukan
biaya berikut (dalam dolar). Apakah ada cukup bukti untuk mendukung klaim
peneliti pada 𝛼 = 0,10? Asumsikan 𝜎 =19.2.
.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan
60 70 75 55 80 55
50 40 80 70 50 95
120 90 75 85 80 60
110 65 80 85 85 45
75 60 90 90 60 95
110 85 45 90 70 70
Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Example 8–5 . Cost of Rehabilitation
Yayasan Pendidikan Rehabilitasi Medis melaporkan bahwa biaya rata-rata
rehabilitasi untuk korban stroke adalah $ 24.672. Untuk melihat apakah biaya
rehabilitasi rata-rata berbeda di rumah sakit tertentu, seorang peneliti memilih
sampel acak 35 korban stroke di rumah sakit dan menemukan bahwa biaya rata-
rata rehabilitasi mereka adalah $ 26.343.
Deviasi standar populasi adalah $ 3251. Pada 𝛼 =0,01, dapatkah disimpulkan
bahwa biaya rata-rata rehabilitasi stroke di rumah sakit tertentu berbeda dari $
24.672?
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
•t Test for a Mean
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
• tTest for a Mean
Example 8–8 Find the critical t value for a 0.05 with d.f. 16 for a right-
tailed t test.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Example 8–13 SubstituteTeachers’ Salaries
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.4. Hypothesis
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
4.5. A Simple Linear Model
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• Let y be a student’s college achievement, measured by his/her
GPA.This might be a function of several variables:
• x1 = rank in high school class
• x2 = high school’s overall rating
• x3 = high school GPA
• x4 = SAT scores
• We want to predict y using knowledge of x1, x2, x3 and x4.
4.5. A Simple Linear Model
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• Which of the independent variables are useful and which are
not?
• How could we create a prediction equation to allow us to
predict y using knowledge of x1, x2, x3 etc?
• How good is this prediction?
We start with the simplest case, in which the
response y is a function of a single independent
variable, x.
4.5. A Simple Linear Model
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• We use the equation of a line to describe the
relationship between y and x for a sample of n pairs, (x,
y).
• If we want to describe the relationship between y and x
for the whole population, there are two models we
can choose
•Deterministic Model: y = a + bx
•Probabilistic Model:
–y = deterministic model + random error
–y = a + bx + e
4.5. A Simple Linear Model
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• Since the measurements that we observe do not generally
fall exactly on a straight line, we choose to use:
• Probabilistic Model:
• y = a + bx + e
• E(y) = a + bx
Points deviate from the
line of means by an amount
e where e has a normal
distribution with mean 0 and
variance s2.
4.5. A Simple Linear Model
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• The line of means, E(y) = a + bx , describes average value of y
for any fixed value of x.
• The population of measurements is generated as y deviates
from the population line by e.
• We estimate a
and b using sample
information.
4.6.The Method of Least Squares
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• The equation of the best-fitting line
is calculated using a set of n pairs (xi, yi).
•We choose our estimates a and b to
estimate a and b so that the vertical
distances of the points from the line,
are minimized.
22
)()ˆ(
ˆ
bxayyy
ba
bxay

+
SSE
minimizetoandChoose
:linefittingBest
4.6.The Method of Least Squares
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
xbya
S
S
b
bxay
n
yx
xy
n
y
y
n
x
x
xx
xy
xy
yyxx

+






and
where:linefittingBest
S
SS
:squaresofsumstheCalculate
ˆ
))((
)()( 2
2
2
2
4.6.The Method of Least Squares
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Example
The table shows the math achievement test scores for a random
sample of n = 10 college freshmen, along with their final calculus
grades.
Student 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Math test, x 39 43 21 64 57 47 28 75 34 52
Calculus grade, y 65 78 52 82 92 89 73 98 56 75
Use your calculator
to find the sums
and sums of
squares.
7646
36854
5981623634
760460
22




yx
xy
yx
yx
4.6.The Method of Least Squares
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
:linefittingBest
and.76556
S
2056S
2474S
xy
ab
xy
yy
xx
77.78.40ˆ
78.40)46(76556.76
2474
1894
1894
10
)760)(460(
36854
10
)760(
59816
10
)460(
23634
2
2
+




Example
4.7.The Analysis ofVariance
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
We calculate
0259.606
9741.14492056
)(
9741.1449
2474
1894)(
2
22






xx
xy
yy
xx
xy
S
S
S
S
S
SSR-SSTotalSSE
SSR
4.7.The Analysis ofVariance
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
The ANOVATable
Total df = Mean Squares
Regression df =
Error df =
n -1
1
n –1 – 1 = n - 2
MSR = SSR/(1)
MSE = SSE/(n-2)
Source df SS MS F
Regression 1 SSR SSR/(1) MSR/MSE
Error n - 2 SSE SSE/(n-2)
Total n -1 Total SS
Ringkasan: Definisi-definisi
• Hipotesis statistik, sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi
(bukan sampel).
• Statistik, angka yang dihitung dari sekumpulan sampel.
• Hipotesis nol (H0), Sebuah hipotesis yang berlawanan dengan teori yang akan dibuktikan.
• Hipotesis alternatif (H1) atau hipotesis kerja (Ha), sebuah hipotesis (kadang gabungan) yang
berhubungan dengan teori yang akan dibuktikan.
• Tes Statistik, sebuah prosedur yang masukannya adalah sampel dan hasilnya adalah hipotesis.
• Daerah penerimaan, nilai dari tes statistik yang menggagalkan untuk penolakan hipotesis nol.
• Daerah penolakan, nilai dari tes statistik untuk penolakan hipotesis nol.
• Kekuatan Statistik (1 − β), Probabilitas kebenaran pada saat menolak hipotesis nol.
• Tingkat signifikan test (α), Probabilitas kesalahan pada saat menolak hipotesis nol.
• Nilai P (P-value), Probabilitas, mengasumsikan hipotesis nol benar.
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Ringkasan
Dalam menentukan Formulasi Pernyataan H0 dan H1, kita perlu mengetahui Jenis Pengujian
berdasarkan sisinya.Terdapat 2 Jenis Pengujian Formulasi Ho dan H1, antara lain :
Pengujian 1 (Satu) Sisi (one tail test)
• Sisi Kiri
H0 : μ = μ1
H1 : μ < μ1
Tolak H0 bila t hitung < -t tabel
• Sisi Kanan
H0 : μ = μ1
H1 : μ > μ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel
• Pengujian 2 (Dua) Sisi (two tail test)
H0 : μ = μ1
H1 : μ ≠ μ1
Tolak H0 bila t hitung > t tabel
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Ringkasan: Prosedur Uji Hipotesis
1. Tentukan parameter yang akan diuji
2. Tentukan Hipotesis nol (H0)
3. Tentukan Hipotesis alternatif (H1)
4. Tentukan (α)
5. Pilih statistik yang tepat
6. Tentukan daerah penolakan
7. Hitung statistik uji
8. Putuskan apakah Hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Latihan 1
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• Seorang peneliti ingin mengetahui apakah usia ideal menikah memang
tepat 25 tahun atau lebih dari itu. Dari data-data sebelumnya, diketahui
bahwa simpangan baku adalah 26 tahun. Dari 40 sampel yang
digunakan, ditemukan bahwa rata-rata berpendapat bahwa usia ideal
menikah adalah 27 tahun (data terlampir).
• Apakah asumsi usia ideal menikah di 25 tahun masih bisa diterima?
Gunakan tingkat signifikan 5 pesen!
Latihan 2
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
Rata-rata panjang jagung hasil panen adalah 15 cm. Berdasarkan hasil
panen, diketahui panjang jagung yang di dapat adalah 17 cm. Bila standar
deviasi dari hasil panen adalah 5 cm dari total 100 sampel, lakukan uji
hipotesis apakah benar rata-rata panjang jagung adalah 15 cm.
Asesmen
Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
• Kuis Online
• 6 Mei 2020, Pkl 8 sd 9.40

More Related Content

What's hot

Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiRosmaiyadi Snt
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Az'End Love
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiPerum Perumnas
 
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015Rahmi Elviana
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELAroon Siregar
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuRaden Maulana
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasIr. Zakaria, M.M
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parametermatematikaunindra
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSPropaningtyas Windardini
 
Ee184405 statistika dan stokastik statistik deskriptif 1 grafik
Ee184405 statistika dan stokastik   statistik deskriptif 1 grafikEe184405 statistika dan stokastik   statistik deskriptif 1 grafik
Ee184405 statistika dan stokastik statistik deskriptif 1 grafikyusufbf
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan intervalhartantoahock
 

What's hot (20)

Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasiUji proporsi satu populasi dan dua populasi
Uji proporsi satu populasi dan dua populasi
 
Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4Pengantar statistika 4
Pengantar statistika 4
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Teori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasiTeori pendugaan statistik presentasi
Teori pendugaan statistik presentasi
 
Deret Fourier
Deret FourierDeret Fourier
Deret Fourier
 
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015Tugas i statin lanjutan   rahmi elviana 1620932015
Tugas i statin lanjutan rahmi elviana 1620932015
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
 
Beberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinuBeberapa distribusi peluang kontinu
Beberapa distribusi peluang kontinu
 
Statistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitasStatistika dan-probabilitas
Statistika dan-probabilitas
 
Konsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameterKonsep dasar pendugaan parameter
Konsep dasar pendugaan parameter
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
Bab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pertBab 9-cpm-pert
Bab 9-cpm-pert
 
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSSContoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
Contoh Soal, Hasil Olahan dan Interpretasi Hasil Olahan SPSS
 
Ee184405 statistika dan stokastik statistik deskriptif 1 grafik
Ee184405 statistika dan stokastik   statistik deskriptif 1 grafikEe184405 statistika dan stokastik   statistik deskriptif 1 grafik
Ee184405 statistika dan stokastik statistik deskriptif 1 grafik
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
10.pendugaan interval
10.pendugaan interval10.pendugaan interval
10.pendugaan interval
 
Metode transformasi fourier
Metode transformasi fourierMetode transformasi fourier
Metode transformasi fourier
 

Similar to UjiHipotesisStatistik

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)adi wibawa
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...alifia ramadhani
 
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfBab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfimampajri1
 
Tugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesiaTugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesiaatin111
 
Pegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyPegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyEnny Herdiyani
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxMuhammadHamdisyah
 
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptLangkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptRoniAlfaqih2
 
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancanganModul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancangantisazha
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2anggun morizar
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesisDavi Conan
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiM Agphin Ramadhan
 
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanRangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanrizka lailatul fitriya
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisSylvester Saragih
 
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarataUji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarataratuilma
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamGusti Gina
 

Similar to UjiHipotesisStatistik (20)

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfBab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
 
Tugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesiaTugas uas b.indonesia
Tugas uas b.indonesia
 
Pegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis ennyPegujian hipotesis enny
Pegujian hipotesis enny
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptxSlide-INF207-uji-hipotesa.pptx
Slide-INF207-uji-hipotesa.pptx
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.pptLangkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
Langkah Uji HIPOTESIS. langkah menguji hipotesis.ppt
 
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancanganModul 1 prinsip_dasar_perancangan
Modul 1 prinsip_dasar_perancangan
 
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2
 
Hipotesis(11)
Hipotesis(11)Hipotesis(11)
Hipotesis(11)
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahuiPengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
Pengujian hipotesis rata rata populasi jika diketahui
 
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanRangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
 
Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarataUji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
Uji hipotesis dan uji hipotesis 1_ratarata
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
 
Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11Statistika Dasar Pertemuan 11
Statistika Dasar Pertemuan 11
 

More from yusufbf

4 Transformasi Laplace.pdf
4 Transformasi Laplace.pdf4 Transformasi Laplace.pdf
4 Transformasi Laplace.pdfyusufbf
 
5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf
5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf
5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdfyusufbf
 
7 Transformasi Z.pdf
7 Transformasi Z.pdf7 Transformasi Z.pdf
7 Transformasi Z.pdfyusufbf
 
6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf
6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf
6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdfyusufbf
 
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptx
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptxPTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptx
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptxyusufbf
 
0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf
0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf
0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdfyusufbf
 
1.1 Konsep Sinyal.pdf
1.1 Konsep Sinyal.pdf1.1 Konsep Sinyal.pdf
1.1 Konsep Sinyal.pdfyusufbf
 
1.2 Konsep Sistem.pdf
1.2 Konsep Sistem.pdf1.2 Konsep Sistem.pdf
1.2 Konsep Sistem.pdfyusufbf
 
3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf
3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf
3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdfyusufbf
 
2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf
2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf
2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdfyusufbf
 
Konsep Data
Konsep DataKonsep Data
Konsep Datayusufbf
 
Transformasi Z
Transformasi ZTransformasi Z
Transformasi Zyusufbf
 
Transformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu DiskritTransformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu Diskrityusufbf
 
Sistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu DiskritSistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu Diskrityusufbf
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplaceyusufbf
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 
Deret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu KontinyuDeret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu Kontinyuyusufbf
 
Sistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu KontinyuSistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu Kontinyuyusufbf
 
Konsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan SistemKonsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan Sistemyusufbf
 
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)yusufbf
 

More from yusufbf (20)

4 Transformasi Laplace.pdf
4 Transformasi Laplace.pdf4 Transformasi Laplace.pdf
4 Transformasi Laplace.pdf
 
5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf
5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf
5 Sistem LTI Waktu Diskret.pdf
 
7 Transformasi Z.pdf
7 Transformasi Z.pdf7 Transformasi Z.pdf
7 Transformasi Z.pdf
 
6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf
6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf
6 Transformasi Fourier Waktu Diskret.pdf
 
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptx
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptxPTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptx
PTEIC - Pengantar Teknik Sistem Kontrol.pptx
 
0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf
0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf
0.0 Pengenalan SINYAL dan SISTEM.pdf
 
1.1 Konsep Sinyal.pdf
1.1 Konsep Sinyal.pdf1.1 Konsep Sinyal.pdf
1.1 Konsep Sinyal.pdf
 
1.2 Konsep Sistem.pdf
1.2 Konsep Sistem.pdf1.2 Konsep Sistem.pdf
1.2 Konsep Sistem.pdf
 
3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf
3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf
3 Transformasi Fourier Waktu Kontinu.pdf
 
2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf
2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf
2 Sistem LTI Waktu Kontinu.pdf
 
Konsep Data
Konsep DataKonsep Data
Konsep Data
 
Transformasi Z
Transformasi ZTransformasi Z
Transformasi Z
 
Transformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu DiskritTransformasi Fourier Waktu Diskrit
Transformasi Fourier Waktu Diskrit
 
Sistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu DiskritSistem LTI Waktu Diskrit
Sistem LTI Waktu Diskrit
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu KontinyuTransformasi Fourier Waktu Kontinyu
Transformasi Fourier Waktu Kontinyu
 
Deret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu KontinyuDeret Fourier Waktu Kontinyu
Deret Fourier Waktu Kontinyu
 
Sistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu KontinyuSistem LTI Waktu Kontinyu
Sistem LTI Waktu Kontinyu
 
Konsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan SistemKonsep Sinyal dan Sistem
Konsep Sinyal dan Sistem
 
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)
Sistem Pembelajaran LBE (lab based education)
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

UjiHipotesisStatistik

  • 1. DepartemenTeknik Elektro FakultasTeknologi Elektro dan Informatika Cerdas InstitutTeknologi Sepuluh Nopember Bab 4 Statistik Inferensial (Bag-2 Uji Hipotesis) EE4405 Probabilitas, Statistik, dan Proses Stokastik
  • 2. CP Pembelajaran •CP Pengetahuan : • Menguasai konsep dan prinsip statistik inferensial • Menguasai prinsip estimasi parameter, distribusi sampling, dan memahami teorema batas tengah, menyusun interval keyakinan pada parameter untuk satu sampel • Menguasai konsep uji hipotesa • Menguasai konsep analisa regresi linier. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 3. CP Pembelajaran •CP Ketrampilan : • Menguasai menghitung estimasi parameter, uji hipotesa dan analisa regresi linear. • Mampu menghitung estimasi parameter, menjelaskan distribusi sampling, dan memahami teorema batas tengah, menyusun interval keyakinan pada parameter untuk satu sampel • Mampu melakukan uji hipotesa • Mampu melakukan analisa regresi linier. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 4. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif 1. Peringkasan/klasifikasi data • Ukuran Pemusatan : mean, median, modus • Ukuran Sebaran : range, rerata simpangan, simpangan baku 2. Penyajian Data : • Narasi,Tabel/daftar, Diagram/grafik/gambar 2.Analisis Inferensial Ada dua area di dalam statistik inferensi yaitu: •Estimasi •Uji Hipotesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 5. 4.4. Hypothesis •A. Definisi : • Hipotesis statistik adalah dugaan tentang parameter populasi. Dugaan ini bisa benar bisa salah. Ada dua jenis hipotesis statistik untuk setiap situasi: hipotesis nol dan hipotesis alternative. • Hipotesis nol, dilambangkan dengan H0, adalah hipotesis statistik yang menyatakan bahwa ada tidak ada perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau tidak ada perbedaan antara dua parameter. • Hipotesis alternatif, dilambangkan oleh H1, adalah hipotesis statistik yang menyatakan adanya perbedaan antara parameter dan nilai tertentu, atau menyatakan bahwa ada perbedaan antara dua parameter. • (Catatan: Meskipun definisi hipotesis nol dan alternatif yang diberikan di sini menggunakan kata parameter, definisi ini dapat diperluas untuk memasukkan istilah lain seperti distribusi dan keacakan). Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 6. 4.4. Hypothesis • B. Menyatakan Hipotesa. Situasi 1 : Seorang peneliti medis tertarik untuk mencari tahu apakah obat baru akan memiliki efek samping yang tidak diinginkan. Peneliti sangat peduli dengan denyut nadi pasien yang minum obat.Apakah denyut nadi meningkat, berkurang, atau tetap tidak berubah setelah pasien minum obat? • Karena peneliti tahu bahwa denyut nadi rata-rata untuk populasi yang diteliti adalah 82 denyut per menit, hipotesis untuk situasi ini adalah Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 7. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. Situasi 1 : Hipotesis nol menetapkan bahwa mean akan tetap tidak berubah, dan alternatifnya hipotesis menyatakan bahwa mean akan berbeda.Tes ini disebut tes dua sisi , karena kemungkinan efek samping dari obat bisa untuk menaikkan atau menurunkan denyut nadi. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 8. 4.4. Hypothesis • B. Menyatakan Hipotesa. Situasi 2 : Seorang ahli kimia menciptakan zat tambahan untuk meningkatkan masa pakai baterai mobil. Jika usia rata-rata baterai mobil tanpa aditif adalah 36 bulan, maka hipotesisnya adalah Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 9. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. • Situasi 2 : • Dalam situasi ini, ahli kimia hanya tertarik untuk meningkatkan masa pakai baterai, jadi hipotesis alternatifnya adalah bahwa rata-rata lebih besar dari 36 bulan. Hipotesis nol adalah bahwa rata-rata sama dengan 36 bulan.Tes ini disebut ekor kanan, karena minatnya hanya meningkat. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 10. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. Situasi 3 • Seorang kontraktor ingin menurunkan tagihan pemanas dengan menggunakan jenis khusus isolasi di rumah. Jika rata- rata tagihan pemanas bulanan adalah $ 78, hipotesisnya tentang biaya pemanasan dengan penggunaan isolasi Tes ini adalah tes ekor kiri, karena kontraktor hanya tertarik untuk menurunkan biaya pemanasan. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 11. 4.4. Hypothesis • B. Menyatakan Hipotesa. Untuk menyatakan hipotesis dengan benar, kita harus menerjemahkan dugaan atau klaim dari kata-kata menjadi simbol matematika. • Simbol dasar yang digunakan adalah sebagai berikut: • Hipotesis nol dan alternatif dinyatakan bersama, dan hipotesis nol berisi tanda sama dengan, seperti yang ditunjukkan (di mana k mewakili angka yang ditentukan). Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 12. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. • Dalam kuliah ini, hipotesis nol selalu dinyatakan dengan menggunakan tanda sama dengan. Ini dilakukan karena di sebagian besar jurnal profesional, dan ketika kita menguji hipotesis nol, asumsinya adalah mean, proporsi, atau standar deviasi sama dengan nilai spesifik yang diberikan. • Juga, ketika seorang peneliti melakukan penelitian, ia umumnya mencari bukti untuk mendukung klaim. Oleh karena itu, klaim harus dinyatakan sebagai hipotesis alternatif, yaitu, menggunakan < atau > atau ≠. Karena itu, hipotesis alternatif kadang-kadang disebut hipotesis penelitian.. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 13. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. Sebuah klaim, dapat dinyatakan sebagai hipotesis nol atau hipotesis alternatif; Namun, bukti statistik hanya dapat mendukung klaim jika itu adalah hipotesis alternatif. Bukti statistik dapat digunakan untuk menolak klaim jika klaim tersebut adalah hipotesis nol. Fakta-fakta ini penting ketika Anda menyatakan kesimpulan dari studi statistik. Tabel berikut menunjukkan beberapa frasa umum yang digunakan dalam hipotesis dan dugaan, dan simbol yang sesuai.Tabel ini harus membantu dalam menerjemahkan dugaan verbal menjadi simbol matematika. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 14. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 15. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. Contoh: • Nyatakan hipotesis nol dan alternatif untuk setiap dugaan berikut !. a. Seorang researcher berpikir bahwa jika ibu hamil menggunakan pil vitamin, berat lahir bayi akan meningkat. Berat lahir rata-rata populasi adalah 8,6 pon. b. Seorang insinyur berhipotesis bahwa jumlah cacat rata-rata dapat dikurangi dalam proses pembuatan compact disk dengan menggunakan robot, bukan untuk manusia tugas- tugas tertentu. Jumlah rata-rata disk yang rusak per 1000 adalah 18. c. Seorang psikolog merasa bahwa memainkan musik lembut selama ujian akan mengubah hasilnya dari tes. Psikolog tidak yakin apakah nilainya akan lebih tinggi atau menurunkan. Di masa lalu, rata-rata skor adalah 73. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 16. 4.4. Hypothesis •B. Menyatakan Hipotesa. • Contoh: Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 17. 4.4. Hypothesis • C. Uji Hipotesis • Tes statistik menggunakan data yang diperoleh dari sampel untuk membuat keputusan apakah hipotesis nol harus ditolak. • Nilai numerik yang diperoleh dari uji statistik disebut nilai tes. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 18. 4.4. Hypothesis • Dalam uji statistik ini, rata-rata dihitung untuk data yang diperoleh dari sampel dan dibandingkan dengan rata-rata populasi. Maka keputusan dibuat untuk menolak atau tidak menolak hipotesis nol berdasarkan nilai yang diperoleh dari uji statistik. Jika perbedaannya signifikan, hipotesis nol ditolak. Jika tidak, maka hipotesis nol tidak ditolak. • Dalam pengujian hipotesis, ada empat kemungkinan outcome. Pada kenyataannya, hipotesis nol mungkin benar mungkin salah, dan keputusan dibuat untuk menolak atau tidak menolaknya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel. Keempat hasil yang mungkin ditampilkan pada Gambar 8–2. Perhatikan bahwa ada dua kemungkinan untuk keputusan yang benar dan dua kemungkinan untuk keputusan yang salah. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 19. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 20. 4.4. Hypothesis • Sekarang hipotesisnya adalah • H0:Terdakwa tidak bersalah (innocent) • H1:Terdakwa tidak bersalah (not innocent) (mis., Bersalah) • Selanjutnya, bukti diajukan ke pengadilan oleh jaksa penuntut, dan berdasarkan bukti ini, juri memutuskan vonis, tidak bersalah atau bersalah. • Jika terdakwa dihukum tetapi dia tidak melakukan kejahatan, maka kesalahan tipe I telah dilakukan. Lihat blok 1 dari Gambar 8–3. Di sisi lain, jika terdakwa dinyatakan bersalah dan dia telah melakukan kejahatan, maka keputusan yang benar telah diambil terbuat. Lihat blok 2. • Jika terdakwa dibebaskan dan dia tidak melakukan kejahatan, keputusan yang benar telah dibuat oleh juri. Lihat blok 3. Namun, jika terdakwa dibebaskan dan dia memang melakukan kejahatan, maka kesalahan tipe II telah dibuat. Lihat blok 4. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 21. 4.4. Hypothesis •Tingkat signifikansi adalah probabilitas maksimum untuk melakukan kesalahan tipe I. Probabilitas ini dilambangkan dengan 𝛼. Yaitu, P (kesalahan tipe I) = 𝛼. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 22. 4.4. Hypothesis • Probabilitas kesalahan tipe II dilambangkan dengan 𝛽. Itu adalah, P (kesalahan tipe II)=𝛽. Dalam sebagian besar situasi pengujian hipotesis, 𝛽 tidak dapat dengan mudah dihitung; Namun, 𝛼 dan 𝛽 terkait dalam penurunan yang satu meningkatkan yang lain. • Ahli statistik umumnya setuju untuk menggunakan tiga tingkat signifikansi arbitrer: Level 0,10, 0,05, dan 0,01. Artinya, jika hipotesis nol ditolak, probabilitas kesalahan tipe I akan 10%, 5%, atau 1%, tergantung pada tingkat signifikansi mana yang digunakan. Cara lain untuk menggambarkan adalah : Ketika 𝛼 =0,10, ada peluang 10% untuk menolak hipotesa nol benar; ketika 𝛼 = 0,05, ada peluang 5% untuk menolak hipotesis nol benar ; dan ketika 𝛼 =0,01, ada peluang 1% untuk menolak hipotesis nol benar. • Dalam pengujian hipotesis, peneliti yang memutuskan tingkat signifikansi yang digunakan. Itu tidak harus 0,10, 0,05, atau 0,01. Itu bisa level apa saja, tergantung pada keseriusan kesalahan tipe I. Setelah tingkat signifikansi dipilih, nilai kritis adalah dipilih dari tabel untuk tes yang sesuai. Jika tes z digunakan, misalnya, tabel z (Tabel E dalam Lampiran C) digunakan untuk menemukan nilai kritis. Nilai kritis menentukan wilayah kritis dan nonkritis. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 23. 4.4. Hypothesis • Nilai kritis (critical value) memisahkan wilayah kritis dari wilayah nonkritis. Simbol untuk nilai kritis adalah C.V. • Wilayah kritis atau penolakan adalah rentang nilai dari nilai tes yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dan hipotesis nol harus ditolak. • Wilayah noncritical atau nonrejection adalah rentang nilai dari nilai tes itu menunjukkan bahwa perbedaan itu mungkin karena kebetulan dan bahwa hipotesis nol tidak boleh ditolak. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 24. 4.4. Hypothesis • Nilai kritis bisa di sisi kanan mean atau di sisi kiri mean untuk tes satu sisi. Lokasinya tergantung pada tanda pada hipotesis alternatif. • Misalnya, dalam situasi 2, di mana ahli kimia tertarik untuk meningkatkan rata-rata masa pakai baterai mobil, hipotesis alternatifnya adalah H1: 𝜇 > 36. Karena itu, hipotesis nol akan ditolak hanya ketika mean sampel secara signifikan lebih besar dari 36. Oleh karena itu, nilai kritis harus berada di sisi kanan dari mean. Oleh karena itu, tes ini disebut tes ekor kanan. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 25. 4.4. Hypothesis • Untuk mendapatkan nilai kritis, peneliti harus memilih tingkat alfa. Dalam situasi 2, misalkan peneliti memilih 𝛼 =0,01. Maka peneliti harus menemukan nilai z sedemikian rupa 1% area jatuh di sebelah kanan nilai z dan 99% jatuh di sebelah kiri nilai z, seperti ditunjukkan pada Gambar 8–4 (a). • Selanjutnya, peneliti harus menemukan nilai area pada Tabel E paling dekat dengan 0,9900. Yang kritis nilai z adalah 2,33, karena nilai itu memberikan area terdekat dengan 0,9900 (yaitu, 0,9901), seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8–4 (b). • Daerah kritis dan nonkritis dan nilai kritis ditunjukkan pada Gambar 8–5. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 26. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 27. 4.4. Hypothesis •. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 28. 4.4. Hypothesis •Uji satu sisi menunjukkan bahwa hipotesis nol harus ditolak saat nilai tes berada di wilayah kritis di satu sisi rata-rata. Tes satu-ekor adalah yang tes berekor kanan atau kiri, tergantung pada arah ketidaksetaraan hipotesis alternatif. •Dalam uji dua sisi, hipotesis nol harus ditolak ketika nilai tes dalam salah satu dari dua wilayah kritis. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 29. 4.4. Hypothesis Untuk pengujian dua sisi, wilayah kritis harus dibagi menjadi dua bagian yang sama. Jika 𝛼 = 0,01, maka setengah dari area, atau 0,005, harus di sebelah kanan mean dan setengah di sebelah kiri mean, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8–7. Dalam hal ini, nilai z di sisi kiri ditemukan dengan mencari nilai z yang sesuai ke area 0,0050. Nilai z jatuh sekitar setengah antara -2,57 dan - 2,58 sesuai dengan area 0,0049 dan 0,0051. Rata-rata -2.57 dan -2.58 adalah [(2.57) (2.58)]: 2 = 2.575 jadi jika nilai z diperlukan untuk tiga tempat desimal, -2.575 digunakan; Namun, jika nilai z dibulatkan ke dua tempat desimal, -2,58 digunakan. Di sisi kanan, perlu untuk menemukan nilai z yang sesuai dengan 0,99+ 0,005, atau 0,9950. Sekali lagi, nilainya turun antara 0,9949 dan 0,9951, jadi +2,575 atau 2,58 bisa digunakan. Lihat Gambar 8–7. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 30. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 31. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 32. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 33. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 34. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 35. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 36. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 37. 4.4. Hypothesis Contoh 8-4. Seorang peneliti mengklaim bahwa biaya rata-rata sepatu atletik pria adalah kurang dari $ 80. Dia memilih sampel acak 36 pasang sepatu dari katalog dan menemukan biaya berikut (dalam dolar). Apakah ada cukup bukti untuk mendukung klaim peneliti pada 𝛼 = 0,10? Asumsikan 𝜎 =19.2. . Pengantar Fakta Konsep Ringkasan 60 70 75 55 80 55 50 40 80 70 50 95 120 90 75 85 80 60 110 65 80 85 85 45 75 60 90 90 60 95 110 85 45 90 70 70 Latihan Asesmen
  • 38. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 39. 4.4. Hypothesis Example 8–5 . Cost of Rehabilitation Yayasan Pendidikan Rehabilitasi Medis melaporkan bahwa biaya rata-rata rehabilitasi untuk korban stroke adalah $ 24.672. Untuk melihat apakah biaya rehabilitasi rata-rata berbeda di rumah sakit tertentu, seorang peneliti memilih sampel acak 35 korban stroke di rumah sakit dan menemukan bahwa biaya rata- rata rehabilitasi mereka adalah $ 26.343. Deviasi standar populasi adalah $ 3251. Pada 𝛼 =0,01, dapatkah disimpulkan bahwa biaya rata-rata rehabilitasi stroke di rumah sakit tertentu berbeda dari $ 24.672? Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 40. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 41. 4.4. Hypothesis •t Test for a Mean Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 42. 4.4. Hypothesis • tTest for a Mean Example 8–8 Find the critical t value for a 0.05 with d.f. 16 for a right- tailed t test. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 43. 4.4. Hypothesis . Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 44. 4.4. Hypothesis Example 8–13 SubstituteTeachers’ Salaries Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 45. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 46. 4.4. Hypothesis Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 47. 4.5. A Simple Linear Model Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • Let y be a student’s college achievement, measured by his/her GPA.This might be a function of several variables: • x1 = rank in high school class • x2 = high school’s overall rating • x3 = high school GPA • x4 = SAT scores • We want to predict y using knowledge of x1, x2, x3 and x4.
  • 48. 4.5. A Simple Linear Model Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • Which of the independent variables are useful and which are not? • How could we create a prediction equation to allow us to predict y using knowledge of x1, x2, x3 etc? • How good is this prediction? We start with the simplest case, in which the response y is a function of a single independent variable, x.
  • 49. 4.5. A Simple Linear Model Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • We use the equation of a line to describe the relationship between y and x for a sample of n pairs, (x, y). • If we want to describe the relationship between y and x for the whole population, there are two models we can choose •Deterministic Model: y = a + bx •Probabilistic Model: –y = deterministic model + random error –y = a + bx + e
  • 50. 4.5. A Simple Linear Model Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • Since the measurements that we observe do not generally fall exactly on a straight line, we choose to use: • Probabilistic Model: • y = a + bx + e • E(y) = a + bx Points deviate from the line of means by an amount e where e has a normal distribution with mean 0 and variance s2.
  • 51. 4.5. A Simple Linear Model Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • The line of means, E(y) = a + bx , describes average value of y for any fixed value of x. • The population of measurements is generated as y deviates from the population line by e. • We estimate a and b using sample information.
  • 52. 4.6.The Method of Least Squares Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • The equation of the best-fitting line is calculated using a set of n pairs (xi, yi). •We choose our estimates a and b to estimate a and b so that the vertical distances of the points from the line, are minimized. 22 )()ˆ( ˆ bxayyy ba bxay  + SSE minimizetoandChoose :linefittingBest
  • 53. 4.6.The Method of Least Squares Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen xbya S S b bxay n yx xy n y y n x x xx xy xy yyxx  +       and where:linefittingBest S SS :squaresofsumstheCalculate ˆ ))(( )()( 2 2 2 2
  • 54. 4.6.The Method of Least Squares Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen Example The table shows the math achievement test scores for a random sample of n = 10 college freshmen, along with their final calculus grades. Student 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Math test, x 39 43 21 64 57 47 28 75 34 52 Calculus grade, y 65 78 52 82 92 89 73 98 56 75 Use your calculator to find the sums and sums of squares. 7646 36854 5981623634 760460 22     yx xy yx yx
  • 55. 4.6.The Method of Least Squares Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen :linefittingBest and.76556 S 2056S 2474S xy ab xy yy xx 77.78.40ˆ 78.40)46(76556.76 2474 1894 1894 10 )760)(460( 36854 10 )760( 59816 10 )460( 23634 2 2 +     Example
  • 56. 4.7.The Analysis ofVariance Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen We calculate 0259.606 9741.14492056 )( 9741.1449 2474 1894)( 2 22       xx xy yy xx xy S S S S S SSR-SSTotalSSE SSR
  • 57. 4.7.The Analysis ofVariance Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen The ANOVATable Total df = Mean Squares Regression df = Error df = n -1 1 n –1 – 1 = n - 2 MSR = SSR/(1) MSE = SSE/(n-2) Source df SS MS F Regression 1 SSR SSR/(1) MSR/MSE Error n - 2 SSE SSE/(n-2) Total n -1 Total SS
  • 58. Ringkasan: Definisi-definisi • Hipotesis statistik, sebuah pernyataan tentang parameter yang menjelaskan sebuah populasi (bukan sampel). • Statistik, angka yang dihitung dari sekumpulan sampel. • Hipotesis nol (H0), Sebuah hipotesis yang berlawanan dengan teori yang akan dibuktikan. • Hipotesis alternatif (H1) atau hipotesis kerja (Ha), sebuah hipotesis (kadang gabungan) yang berhubungan dengan teori yang akan dibuktikan. • Tes Statistik, sebuah prosedur yang masukannya adalah sampel dan hasilnya adalah hipotesis. • Daerah penerimaan, nilai dari tes statistik yang menggagalkan untuk penolakan hipotesis nol. • Daerah penolakan, nilai dari tes statistik untuk penolakan hipotesis nol. • Kekuatan Statistik (1 − β), Probabilitas kebenaran pada saat menolak hipotesis nol. • Tingkat signifikan test (α), Probabilitas kesalahan pada saat menolak hipotesis nol. • Nilai P (P-value), Probabilitas, mengasumsikan hipotesis nol benar. Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 59. Ringkasan Dalam menentukan Formulasi Pernyataan H0 dan H1, kita perlu mengetahui Jenis Pengujian berdasarkan sisinya.Terdapat 2 Jenis Pengujian Formulasi Ho dan H1, antara lain : Pengujian 1 (Satu) Sisi (one tail test) • Sisi Kiri H0 : μ = μ1 H1 : μ < μ1 Tolak H0 bila t hitung < -t tabel • Sisi Kanan H0 : μ = μ1 H1 : μ > μ1 Tolak H0 bila t hitung > t tabel • Pengujian 2 (Dua) Sisi (two tail test) H0 : μ = μ1 H1 : μ ≠ μ1 Tolak H0 bila t hitung > t tabel Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 60. Ringkasan: Prosedur Uji Hipotesis 1. Tentukan parameter yang akan diuji 2. Tentukan Hipotesis nol (H0) 3. Tentukan Hipotesis alternatif (H1) 4. Tentukan (α) 5. Pilih statistik yang tepat 6. Tentukan daerah penolakan 7. Hitung statistik uji 8. Putuskan apakah Hipotesis nol (H0) ditolak atau tidak Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen
  • 61. Latihan 1 Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • Seorang peneliti ingin mengetahui apakah usia ideal menikah memang tepat 25 tahun atau lebih dari itu. Dari data-data sebelumnya, diketahui bahwa simpangan baku adalah 26 tahun. Dari 40 sampel yang digunakan, ditemukan bahwa rata-rata berpendapat bahwa usia ideal menikah adalah 27 tahun (data terlampir). • Apakah asumsi usia ideal menikah di 25 tahun masih bisa diterima? Gunakan tingkat signifikan 5 pesen!
  • 62. Latihan 2 Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen Rata-rata panjang jagung hasil panen adalah 15 cm. Berdasarkan hasil panen, diketahui panjang jagung yang di dapat adalah 17 cm. Bila standar deviasi dari hasil panen adalah 5 cm dari total 100 sampel, lakukan uji hipotesis apakah benar rata-rata panjang jagung adalah 15 cm.
  • 63. Asesmen Pengantar Fakta Konsep Ringkasan Latihan Asesmen • Kuis Online • 6 Mei 2020, Pkl 8 sd 9.40