SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
1
MODUL 1
PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN
A. Pendahuluan
Bahan Pembelajaran 1 berupa modul ini adalah suatu pengantar dalam
perancangan percobaan yang akan dibahas hubungannya dengan sasaran, analisis
dan efisiensi. Jika pada kenyataannya bahwa pengatahuan baru paling sering
diperoleh melalui analisis dan interpretasi data, maka diperlukan suatu usaha dan
pemikiran yang cukup memadai. Pada tahap perencanaan pengumpulan data
diperlukan konsentrasi pemikiran sehingga informasi yang diperoleh maksimum
dengan biaya dan sumber daya seminimum mungkin. Dengan demikian, merancang
percobaan yang efisien merupakan hal yang sangat penting dan utama untuk
memperoleh nilai dugaan tak bias bagi nilai tengah perlakuan, beda antara nilai
tengah, dan galat percobaan.
Adapun ruang lingkup materi modul 1 ini meliputi : Perancangan percobaan,
tujuan percobaan, prinsip dasar percobaan, istilah-istilah dalam percobaan dan
klasifikasi rancangan percobaan
Keterkaitan modul ini dengan modul lainnya adalah bahwa modul ini
merupakan pengantar bagi modul-modul selanjutnya.
Sasaran yang ingin dicapai dari Bahan Pembelajaran 1 ini adalah :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan secara tertulis atau lisan 3 (tiga) prinsip
dasar percobaan dan memberikan masing-masing satu contoh
2. Mahasiswa dapat menjelaskan istilah-istilah dalam percobaan
3. Mahasiswa dapat menuliskan minimal 2 (dua) tujuan umum suatu
percobaan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian rancangan perlakuan,
rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran.
2
B. Uraian Bahan Pembelajaran
1. Perancangan Percobaan
Percobaan dapat diartikan sebagai berikut :
1. Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang
dilakukan untuk memperkuat atau meniadakan sesuatu yang
meragukan, khususnya untuk hal-hal yang kondisinya ditentukan
oleh si peniliti sebelumnya.
2. Percobaan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk
menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang tidak/belum
diketahui atau untuk menguji, menguatkan, atau menjelaskan
beberapa pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga
sebelumnya.
Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik
menggunakan statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan
untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon
dari percobaan tersebut atau Perancangan percobaan adalah prosedur untuk
menempatkan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan
utama mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah. Adapun
illustrasinya dapat dibuat sebagai berikut.
3
Gambar 1. Prosedur dalam Perancangan Percobaan.
2. T ujuan Suatu Percobaan
Dalam merancang suatu percobaan, tuliskan tujuan secara jelas, dapat
juga dalam bentuk pertanyaan yang harus diperoleh jawabanya, hipotesis
yang hendak diuji, dan pengaruh yang hendak diuji.
Adapun tujuan secara umum dari suatu perancangan percobaan ini
adalah:
1. Memilih perubah terkendali (X) yang paling berpengaruh
terhadap respon (Y)
2. Memilih gugus perubah X yang paling mendekati nilai harapan Y
3. Memilih gugus perubah X yang menyebabkan keragaman respon
(
2
 ) paling kecil
4. Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh perubah
tak terkendali paling kecil.
PROSES
OUTPUT
Peubah Terkendali
X1, X2, …, Xp
INPUT
Peubah Tak Terkendali
Z1, Z2, …, Zq
4
3. Prinsip Dasar Percobaan
Prinsip utama dari perancangan percobaan merupakan gagasan dasar
dari R.A.Fisher dan F.Yates dari statsiun percobaan Rothamsted. Prinsip-
prinsip tersebut adalah: pengacakan (randomization), pengulangan
(replication) dan pengendalian lokal (local control). Perinsip itu dibutuhkan
untuk pendugaan yang sahih (valid) dari galat percobaan (experimental error)
dan usaha meminimumkan galat percobaan guna meningkatkan ketelitian
percobaan.
Ketelitian (precision), kepekaan (sensitivity) dan banyaknya keterangan
(amount of information) dari suatu percobaan diukur sebagai berbanding
terbalik dari ragam (Variance) dan nilai tengah (mean). Jika I dilambangkan
banyaknya keterangan, maka :
𝐼 =
1
𝜎 𝑦
2 =
1
𝜎2
𝑛
=
𝑛
𝜎2
Berdasarkan persamaan di atas, jika ragam 𝜎2
meningkat, maka
banyaknya keterangan akan berkurang; jika ukuran n meningkat maka
banyaknya keterangan akan bertambah. Keadaan ini mengakibatkan
perbandingan dua nilai tengah sampel meningkat menjadi lebih peka, dengan
demikian kita dapat menemukan perbedaan yang lebih kecil di antara nilai
tengah populasi jika ukuran sampel meningkat.
Dalam suatu perancangan percobaan, data yang dianalisis statistika
dikatakan sah atau valid apabila data tersebut diperoleh dari suatu percobaan
yang memenuhi tiga prinsip dasar yaitu:
1. Pengacakan (Randomization)
Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang
sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan
pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel bilangan acak,
sistem lotere secara manual atau dapat juga menggunakan komputer.
5
Fungsi dari pengacakan adalah menjamin sahihnya atas dugaan
takbias galat percobaan dan nilai tengah perlakuan serat perbedaan di
antara mereka. Pengacakan salah satu dari beberapa ciri modern
pengacakan percobaan yang muncul atas gagasan R.A. Fisher. Acak
(random) berbeda dengan sembarang (haphazard). Dimana sembarang
akan merusak atau melemahkan teknik percobaan sedangkan acak
mengandung pengertian memberikan kesempatan yang sama kepada
masing-masing satuan percobaan untuk dikenakan perlakuan. Cochran
dan Cox (1957) menyatakan ”pengacakan adalah suatu yang analogi
dengan asuransi, yaitu semacam tindakan pencegahan melawan
gangguan yang mungkin terjadi dan dapat berakibat serius jiak mereka
terjadi”. Melalui pengacakan maka uji-uji statistika menjadi sahih di
mana salah satu asumsi dalam analisis data bahwa galat bersifat bebas
dapat dipenuhi. Kadang-kadang konsep pengacakan dipernalkan
sebagai suatu cara untuk ”menghilangkan” bias. Dengan demikian
konsep pengacakan memainkan peranan penting dalam perancangan
percobaan yang sahih.
2. Pengulangan (Replication), yaitu pengalokasian suatu perlakuan
tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang
seragam.
Pengulangan bertujuan untuk:
a. Menduga ragam (variansi) dari galat percobaan
b. Menduga galat baku (standard error) dari rataan perlakuan
c. Meningkatkan ketetapan percobaan
d. Memperluas presisi kesimpulan percobaan yaitu melalui
pemilihan dan penggunaan satuan-satuan percobaan yang lebih
bervariasi.
Jika jumlah ulangan meningkat (bertambah) maka dugaan nilai tengah
populasi (Population means) melalui titik tengah perlakuan yang diamati
menjadi lebih teliti. Dalam batas-batas tertentu penggunaan satuan satuan
6
percobaan yang kurang homogen atau teknik-teknik yang kurang teliti, dapat
diatasi dengan menambah jumlah ulangan. Hal ini akan memberikan populsi
induk yang baru dengan galat percobaan yang lebih besar. Bagaimanapun,
menambah jumlah ulangan biasanya meningkatkan ketelitian, mengurangi
panjang selang kepercayaan, dan meningkatkan kuasa kuasa uji statistika.
Pengulangan juga memungkinkan kita untuk mengelompokkan satuan-satuan
percobaan menurut respon yang diharapkan. Tujuannya adalah
memaksimumkan keragaman antar kelompok dan meminimumkan keragaman
dalam kelompok. Dengan cara ini membuat satuan-satuan percobaan dalam
kelompok relatif lebbih homogen sehingga usaha mempelajari perbedaan di
antara perlakuan-perlakuan dapat lebih teliti. Melalui cara ini ragam galat dapat
dikendalikan.
Sebagai illustrasi perhatikan gambar berikut.
Gambar 2. Prinsip Pengulangan dalam Perancangan Percobaan.
PERLAKUAN (P)
P(1)
P(2)
P(t)
U1 U2 Ur U2
U2U1
U1 Ur
Ur
7
3. Pengendalian lingkungan (local control), yaitu usaha untuk
mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi
lingkungan. Usaha-usaha pengendalian linkungan yang dapat dilakukan
yaitu dengan melakukan pengelompokan (blocking) satu arah, maupun
multi arah. Pengelompokan dikatakan baik jika keragaman didalam
kelompok lebih kecil dibangkan dengan keragaman antar kelompok.
Untuk mengcapai kondisi tersebut maka kelompok yang dibentuk harus
tegak lurus dengan arah keragaman unit percobaan.
Pengendalian lingkungan dapat dikerjakan melalui :
a. Perancangan Percobaan
Penggunaan perancangan percobaan untuk pengendalian galat
percobaan telah digunakan secara meluas oleh peneliti dalam
melaksanakan percobaanya. Pengendalian galat percobaan
melalui pemilihan perancangan percobaan biasanya dikerjakan
melalui pengelompokan satuan-satuan percobaan dengan
menggunakan rancangan acak kelompok (randomized blok
design).
b. Penggunaan Pengamatan Pengiring (concomitant observations)
atau Peubah Pengiring (concomitant variable)
Dalam banyak percobaan tingkat ketelitian dapat ditingkatkan
melalui penggunaan peuabh pengiring dan dalam statistika
tekinik ini disebut analisis peragam (analysis of variance).
Analisis ini digunakan bila keragaman di antara satuan-satuan
percobaan ada, dalam hal mana keragaman dari karakteristik
lain yang dapat diukur tidak cukup terkendali melalui prinsip-
prinsip di atas.
8
c. Pemilihan Ukuran Satuan-satuan Percobaan.
Telah menjadi suatu aturan bahwa ukuran satuan percobaan
yang besar akan menunjukkkan keragaman yang lebih kecil
daripada satuan-satuan percobaan yang sedikit. Seperti telah
dikemukan di depan, bahwa ada suatu hubungan antara ukuran
sampel n dengan ragam 𝜎2
; diamana galat percobaan 𝜎𝑦
2
= 𝜎2
𝑛,
sehingga jiak n semakin besar, maka galat percobaan akan
semakin kecil yang berarti tingkat ketelitian akan semakin tinggi.
4. Beberapa Istilah dalam Suatu Percobaan
Ada beberapa istilah dalam perancangan percobaan yang harus dikenal
antara lain :
1. Perlakuan (Treatment)
Perlakuan merupakan suatu prosedur atau metode yang
diharapkan pada unit percobaan. Prosedur atau metode yang
diterapkan dapat berupa pemberian jenis pupuk yang berbeda,
dosis pemupukan yang berbeda, jenis varietas yang digunakan
berbeda, pemberian jenis pakan yang berbeda, kombinasi dari
semua taraf-taraf beberapa faktor dan lain-lain.
2. Unit Percobaan
Unit percobaan adalah unit terkecil dalam suatu percobaan yang
diberi suatu perlakuan. Unit terkecil ini bisa berupa petak lahan,
individu, sekandang ternak dll tergantung pada bidang penelitian
yang sedang dipelajari.
3. Satuan Amatan
Satuan amatan adalah anak gugus dari dari unit percobaan
tempat dimana respon perlakuan diukur.
9
4. Faktor
Faktor adalah peubah bebas yang dicobakan dalam percobaan
sebagai penyusun struktur perlakuan. Peubah bebas yang
dcobakan dapat berupa peubah kualitatif maupun peubah
kuantitatif
5. Taraf (Level)
Taraf adalah nilai-nilai dari peubah bebas (faktor) yang
dicobakan dalam percobaan. Misal, faktor jenis varietas
dibedakan menjadi 3 taraf yaitu varietas A, varietas B dan
varietas C.
5. Klasifikasi dalam Perancangan Percobaan
Suatu rancangan percobaan merupakan satu kesatuan antara
rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran.
Rancangan perlakuan adalah merupakan rancangan yang berkaitan dengan
bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk. Komposisi dari suatu
perlakuan dapat dibentuk dari satu faktor, dua faktor, atau lebih, ini sangat
tergantung pada fokus penelitian.
Rancangan lingkungan adalah suatu rancangan yang berkaitan dengan
bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit percobaan.
Penempatan perlakuan pada unit percobaan dilakukan secara acak yang
didasarkan pada kondisi unit-unit percobaan yang digunakan dalam penelitian.
Sedangkan rancangan pengukuran adalah merupakan rancangan yang
membicarakan bagaimana respon percobaan diambil unit-unit percobaan
yang diteliti. Sebagai misal pengukuran luas permukaan daun dari suatu
tanaman, untuk memperoleh ukuran luas permukaan daun diperlukan suatu
teknik pengukuran yang biasa dipertahankan secara umum.
10
Secara garis besar rancangan percobaan dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Rancangan Perlakuan
a. Satu faktor
b. Dua faktor
 Faktorial
o Bersilang
o Tersarang
 Split plot (Petak terbagi)
 Split Blok (Blok terpisah)
c. Tiga Faktor atau lebih
 Faktorial
o Bersilang
o Tersarang
o Campuran (bersilang sebagian dan
tersarang sebagian)
 Split-split plot (petak terbagi bagi)
 Split-split blok (blok terpisah-pisah)
2. Rancangan Lingkungan
 Rancangan acak lengkap (RAL)
 Rancangan acak kelompok lengkap (RAKL)
 Rancangan bujur sangkar latin (RBSL)
 Rancangan Lattice
o Lattice seimbang
o Triple Lattices
o Quadruple lattices
11
Disamping rancangan tersebut di atas masih terdapat rancangan–rancangan
lain seperti rancangan tidak lengkap ataupun berbagai rancangan lainnya.
C. Penutup
Sebagai penutup untuk Bahan Pembelajaran 1 ini, berikut diberikan soal kuis
untuk melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa untuk modul yang pertama ini.
Soal Kuis.
1. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) princip dasar percobaan dan berikan contoh!
2. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) istilah dalam percobaan
3. Jelaskan dan berikan contoh :
a. Rancangan perlakuan
b. Rancangan lingkungan dan
c. Rancangan pengukuran
Keberhasilan mahasiswa memahami konsep prinsip dasar perancangan
percobaan dan dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik akan memudahkan
untuk mempelajari modul selanjutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
[1] Montgomery Douglas C. (1991). Design and Analysis of Experiments, Third
Edition, John Wiley & Sons.
[2] Ahmad Ansori Mattjik Ir., M. Sc., Ph.D dan Made Sumertajaya Ir., M.Si. (2000).
Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan MINITAB. Edisi Kesatu, IPB
PRESS, BOGOR.
[3] Sudjana, M.A., M.Sc., DR. Prof. (1994). Desain dan Analisis Eksperimen, Edisi
III. Tarsito Banding.
[4] Stell R.G.D. dan Torrie J. H. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika, Edisi
Ketiga, Gramedia Pustaka Utama.
[5] Vincent Gaspersz Ir, Dr. (1991). Metode Perancangan Percobaan, CV.
ARMICO. Bandung.

More Related Content

What's hot (20)

Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
 
02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan02. pengertian dasar rancangan percobaan
02. pengertian dasar rancangan percobaan
 
04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap04. Rancangan Acak Lengkap
04. Rancangan Acak Lengkap
 
RANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAPRANCANGAN ACAK LENGKAP
RANCANGAN ACAK LENGKAP
 
Uji beda mean
Uji beda meanUji beda mean
Uji beda mean
 
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPELUJI PROPORSI DUA SAMPEL
UJI PROPORSI DUA SAMPEL
 
Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)Rancangan acak lengkap (ral)
Rancangan acak lengkap (ral)
 
07. rak
07. rak07. rak
07. rak
 
Uji lanjut
Uji lanjutUji lanjut
Uji lanjut
 
Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesisPengujian hipotesis
Pengujian hipotesis
 
Split Plot
Split PlotSplit Plot
Split Plot
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
 
uji-t-berpasangan
uji-t-berpasanganuji-t-berpasangan
uji-t-berpasangan
 
Rancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorialRancangan acak kelompok faktorial
Rancangan acak kelompok faktorial
 
Rancangan petak terbagi
Rancangan petak terbagiRancangan petak terbagi
Rancangan petak terbagi
 
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik DeskriptifBab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
Bab 3. Ukuran-Ukuran Numerik Statistik Deskriptif
 
Perbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontrasPerbandingan ortogonal kontras
Perbandingan ortogonal kontras
 
Uji BNT
Uji BNTUji BNT
Uji BNT
 
Simple random sampling
Simple random samplingSimple random sampling
Simple random sampling
 

Viewers also liked

Modul praktikum rancob
Modul praktikum rancobModul praktikum rancob
Modul praktikum rancobtisazha
 
Penerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot) dalam bidang pertanian
Penerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot)  dalam bidang pertanianPenerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot)  dalam bidang pertanian
Penerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot) dalam bidang pertanianIrawati Ch
 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluanUmmu D'light
 
(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadratAedietya Yusuf K
 
03. unsur dasar perancangan percobaan
03. unsur dasar perancangan percobaan03. unsur dasar perancangan percobaan
03. unsur dasar perancangan percobaanUNTAN
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Krisna Indah Puspitasari
 
2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight
2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight
2010-12-20-Hidden_in_Plain_SightN W
 
ITSM User Basics Student Guide Some Company
ITSM User Basics Student Guide Some CompanyITSM User Basics Student Guide Some Company
ITSM User Basics Student Guide Some CompanyJames Garvin
 
ODP-Vol44,No4-Alexander_Huggins
ODP-Vol44,No4-Alexander_HugginsODP-Vol44,No4-Alexander_Huggins
ODP-Vol44,No4-Alexander_HugginsJacqui Alexander
 
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics educatedear7538
 
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel educatedear7538
 
Ejercicio de navegación en ppt
Ejercicio de navegación en pptEjercicio de navegación en ppt
Ejercicio de navegación en pptSergio Mandujano
 

Viewers also liked (20)

Modul praktikum rancob
Modul praktikum rancobModul praktikum rancob
Modul praktikum rancob
 
Penerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot) dalam bidang pertanian
Penerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot)  dalam bidang pertanianPenerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot)  dalam bidang pertanian
Penerapan Rancangan Petak Terbagi( Split Plot) dalam bidang pertanian
 
1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan1 buku-rancob-pendahuluan
1 buku-rancob-pendahuluan
 
(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
(Pertemuan keempat)fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
 
03. unsur dasar perancangan percobaan
03. unsur dasar perancangan percobaan03. unsur dasar perancangan percobaan
03. unsur dasar perancangan percobaan
 
Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)Makalah Rancangan penelitian (research design)
Makalah Rancangan penelitian (research design)
 
MAGI West 2015 - C 293 regulatory myths
MAGI West 2015 - C 293 regulatory mythsMAGI West 2015 - C 293 regulatory myths
MAGI West 2015 - C 293 regulatory myths
 
2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight
2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight
2010-12-20-Hidden_in_Plain_Sight
 
AER15_PPT.FINAL
AER15_PPT.FINALAER15_PPT.FINAL
AER15_PPT.FINAL
 
AURIDIAN Brochure 14
AURIDIAN Brochure 14AURIDIAN Brochure 14
AURIDIAN Brochure 14
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 
ITSM User Basics Student Guide Some Company
ITSM User Basics Student Guide Some CompanyITSM User Basics Student Guide Some Company
ITSM User Basics Student Guide Some Company
 
ODP-Vol44,No4-Alexander_Huggins
ODP-Vol44,No4-Alexander_HugginsODP-Vol44,No4-Alexander_Huggins
ODP-Vol44,No4-Alexander_Huggins
 
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
The Inside Track On Useful Last Minute Holidays Tactics
 
Cursodesolidworks3d
Cursodesolidworks3dCursodesolidworks3d
Cursodesolidworks3d
 
1
11
1
 
W870_Nolen_Present
W870_Nolen_PresentW870_Nolen_Present
W870_Nolen_Present
 
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
A Spotlight On Uncomplicated Secrets In Marrakech Hostel
 
Kofanova
KofanovaKofanova
Kofanova
 
Ejercicio de navegación en ppt
Ejercicio de navegación en pptEjercicio de navegación en ppt
Ejercicio de navegación en ppt
 

Similar to RANCANGAN PERCOBAAN

EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)Muhammad Eko
 
Istilah istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah  istilah rancangan percobaan mustafaIstilah  istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah istilah rancangan percobaan mustafaIr. Zakaria, M.M
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptJihadilQudsi1
 
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxPertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxJulioWea
 
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1Ir. Zakaria, M.M
 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdfAzizSulaiman7
 
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfBab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfimampajri1
 
Desain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hDesain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hRoby Frank
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoMurni Tau Konjona Bulukumba
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology samplingrsd kol abundjani
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi PenelitianBank Miko
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologifdsriwahyuni
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIr. Zakaria, M.M
 

Similar to RANCANGAN PERCOBAAN (20)

EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
EXPERIMENTAL DESIGN (suatu pendekatan teoritis dari analisis statistika)
 
Istilah istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah  istilah rancangan percobaan mustafaIstilah  istilah rancangan percobaan mustafa
Istilah istilah rancangan percobaan mustafa
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
 
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptxPertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
Pertemuan-2-RP-Pengenalan-Rancob.pptx
 
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1Istilah  istilah rancangan percobaan rahmi-1
Istilah istilah rancangan percobaan rahmi-1
 
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
01.-Desain-Eksperimen-Pengantar.pdf
 
Istilah rancob
Istilah rancobIstilah rancob
Istilah rancob
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Bab iii lg
Bab iii lgBab iii lg
Bab iii lg
 
Lap41
Lap41Lap41
Lap41
 
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdfBab-3-Uji-Hipotesis.pdf
Bab-3-Uji-Hipotesis.pdf
 
Desain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby hDesain Penelitian roby h
Desain Penelitian roby h
 
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post factoKelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
Kelompok 1 penelitian eksperimen dan penelitian ex post facto
 
Biostatistika Dasar
Biostatistika DasarBiostatistika Dasar
Biostatistika Dasar
 
Research methodology sampling
Research methodology   samplingResearch methodology   sampling
Research methodology sampling
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
8991 01 metodologi
8991 01 metodologi8991 01 metodologi
8991 01 metodologi
 
Rini Anova Baru
Rini Anova BaruRini Anova Baru
Rini Anova Baru
 
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaanIstilah istilah dalam rancangan percobaan
Istilah istilah dalam rancangan percobaan
 
Minggu 1 dan 2
Minggu 1 dan 2Minggu 1 dan 2
Minggu 1 dan 2
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

RANCANGAN PERCOBAAN

  • 1. 1 MODUL 1 PRINSIP DASAR PERANCANGAN PERCOBAAN A. Pendahuluan Bahan Pembelajaran 1 berupa modul ini adalah suatu pengantar dalam perancangan percobaan yang akan dibahas hubungannya dengan sasaran, analisis dan efisiensi. Jika pada kenyataannya bahwa pengatahuan baru paling sering diperoleh melalui analisis dan interpretasi data, maka diperlukan suatu usaha dan pemikiran yang cukup memadai. Pada tahap perencanaan pengumpulan data diperlukan konsentrasi pemikiran sehingga informasi yang diperoleh maksimum dengan biaya dan sumber daya seminimum mungkin. Dengan demikian, merancang percobaan yang efisien merupakan hal yang sangat penting dan utama untuk memperoleh nilai dugaan tak bias bagi nilai tengah perlakuan, beda antara nilai tengah, dan galat percobaan. Adapun ruang lingkup materi modul 1 ini meliputi : Perancangan percobaan, tujuan percobaan, prinsip dasar percobaan, istilah-istilah dalam percobaan dan klasifikasi rancangan percobaan Keterkaitan modul ini dengan modul lainnya adalah bahwa modul ini merupakan pengantar bagi modul-modul selanjutnya. Sasaran yang ingin dicapai dari Bahan Pembelajaran 1 ini adalah : 1. Mahasiswa dapat menjelaskan secara tertulis atau lisan 3 (tiga) prinsip dasar percobaan dan memberikan masing-masing satu contoh 2. Mahasiswa dapat menjelaskan istilah-istilah dalam percobaan 3. Mahasiswa dapat menuliskan minimal 2 (dua) tujuan umum suatu percobaan 4. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran.
  • 2. 2 B. Uraian Bahan Pembelajaran 1. Perancangan Percobaan Percobaan dapat diartikan sebagai berikut : 1. Percobaan adalah suatu tindakan atau pengamatan khusus yang dilakukan untuk memperkuat atau meniadakan sesuatu yang meragukan, khususnya untuk hal-hal yang kondisinya ditentukan oleh si peniliti sebelumnya. 2. Percobaan adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk menemukan beberapa prinsip atau pengaruh yang tidak/belum diketahui atau untuk menguji, menguatkan, atau menjelaskan beberapa pendapat atau kebenaran yang diketahui atau diduga sebelumnya. Perancangan percobaan adalah suatu uji atau sederetan uji baik menggunakan statistika deskripsi maupun statistik inferensi yang bertujuan untuk mengubah peubah input menjadi suatu output yang merupakan respon dari percobaan tersebut atau Perancangan percobaan adalah prosedur untuk menempatkan perlakuan ke dalam satuan-satuan percobaan dengan tujuan utama mendapatkan data yang memenuhi persyaratan ilmiah. Adapun illustrasinya dapat dibuat sebagai berikut.
  • 3. 3 Gambar 1. Prosedur dalam Perancangan Percobaan. 2. T ujuan Suatu Percobaan Dalam merancang suatu percobaan, tuliskan tujuan secara jelas, dapat juga dalam bentuk pertanyaan yang harus diperoleh jawabanya, hipotesis yang hendak diuji, dan pengaruh yang hendak diuji. Adapun tujuan secara umum dari suatu perancangan percobaan ini adalah: 1. Memilih perubah terkendali (X) yang paling berpengaruh terhadap respon (Y) 2. Memilih gugus perubah X yang paling mendekati nilai harapan Y 3. Memilih gugus perubah X yang menyebabkan keragaman respon ( 2  ) paling kecil 4. Memilih gugus peubah X yang mengakibatkan pengaruh perubah tak terkendali paling kecil. PROSES OUTPUT Peubah Terkendali X1, X2, …, Xp INPUT Peubah Tak Terkendali Z1, Z2, …, Zq
  • 4. 4 3. Prinsip Dasar Percobaan Prinsip utama dari perancangan percobaan merupakan gagasan dasar dari R.A.Fisher dan F.Yates dari statsiun percobaan Rothamsted. Prinsip- prinsip tersebut adalah: pengacakan (randomization), pengulangan (replication) dan pengendalian lokal (local control). Perinsip itu dibutuhkan untuk pendugaan yang sahih (valid) dari galat percobaan (experimental error) dan usaha meminimumkan galat percobaan guna meningkatkan ketelitian percobaan. Ketelitian (precision), kepekaan (sensitivity) dan banyaknya keterangan (amount of information) dari suatu percobaan diukur sebagai berbanding terbalik dari ragam (Variance) dan nilai tengah (mean). Jika I dilambangkan banyaknya keterangan, maka : 𝐼 = 1 𝜎 𝑦 2 = 1 𝜎2 𝑛 = 𝑛 𝜎2 Berdasarkan persamaan di atas, jika ragam 𝜎2 meningkat, maka banyaknya keterangan akan berkurang; jika ukuran n meningkat maka banyaknya keterangan akan bertambah. Keadaan ini mengakibatkan perbandingan dua nilai tengah sampel meningkat menjadi lebih peka, dengan demikian kita dapat menemukan perbedaan yang lebih kecil di antara nilai tengah populasi jika ukuran sampel meningkat. Dalam suatu perancangan percobaan, data yang dianalisis statistika dikatakan sah atau valid apabila data tersebut diperoleh dari suatu percobaan yang memenuhi tiga prinsip dasar yaitu: 1. Pengacakan (Randomization) Pengacakan yaitu setiap unit percobaan harus memiliki peluang yang sama untuk diberi suatu perlakuan tertentu. Pengacakan perlakuan pada unit-unit percobaan dapat menggunakan tabel bilangan acak, sistem lotere secara manual atau dapat juga menggunakan komputer.
  • 5. 5 Fungsi dari pengacakan adalah menjamin sahihnya atas dugaan takbias galat percobaan dan nilai tengah perlakuan serat perbedaan di antara mereka. Pengacakan salah satu dari beberapa ciri modern pengacakan percobaan yang muncul atas gagasan R.A. Fisher. Acak (random) berbeda dengan sembarang (haphazard). Dimana sembarang akan merusak atau melemahkan teknik percobaan sedangkan acak mengandung pengertian memberikan kesempatan yang sama kepada masing-masing satuan percobaan untuk dikenakan perlakuan. Cochran dan Cox (1957) menyatakan ”pengacakan adalah suatu yang analogi dengan asuransi, yaitu semacam tindakan pencegahan melawan gangguan yang mungkin terjadi dan dapat berakibat serius jiak mereka terjadi”. Melalui pengacakan maka uji-uji statistika menjadi sahih di mana salah satu asumsi dalam analisis data bahwa galat bersifat bebas dapat dipenuhi. Kadang-kadang konsep pengacakan dipernalkan sebagai suatu cara untuk ”menghilangkan” bias. Dengan demikian konsep pengacakan memainkan peranan penting dalam perancangan percobaan yang sahih. 2. Pengulangan (Replication), yaitu pengalokasian suatu perlakuan tertentu terhadap beberapa unit percobaan pada kondisi yang seragam. Pengulangan bertujuan untuk: a. Menduga ragam (variansi) dari galat percobaan b. Menduga galat baku (standard error) dari rataan perlakuan c. Meningkatkan ketetapan percobaan d. Memperluas presisi kesimpulan percobaan yaitu melalui pemilihan dan penggunaan satuan-satuan percobaan yang lebih bervariasi. Jika jumlah ulangan meningkat (bertambah) maka dugaan nilai tengah populasi (Population means) melalui titik tengah perlakuan yang diamati menjadi lebih teliti. Dalam batas-batas tertentu penggunaan satuan satuan
  • 6. 6 percobaan yang kurang homogen atau teknik-teknik yang kurang teliti, dapat diatasi dengan menambah jumlah ulangan. Hal ini akan memberikan populsi induk yang baru dengan galat percobaan yang lebih besar. Bagaimanapun, menambah jumlah ulangan biasanya meningkatkan ketelitian, mengurangi panjang selang kepercayaan, dan meningkatkan kuasa kuasa uji statistika. Pengulangan juga memungkinkan kita untuk mengelompokkan satuan-satuan percobaan menurut respon yang diharapkan. Tujuannya adalah memaksimumkan keragaman antar kelompok dan meminimumkan keragaman dalam kelompok. Dengan cara ini membuat satuan-satuan percobaan dalam kelompok relatif lebbih homogen sehingga usaha mempelajari perbedaan di antara perlakuan-perlakuan dapat lebih teliti. Melalui cara ini ragam galat dapat dikendalikan. Sebagai illustrasi perhatikan gambar berikut. Gambar 2. Prinsip Pengulangan dalam Perancangan Percobaan. PERLAKUAN (P) P(1) P(2) P(t) U1 U2 Ur U2 U2U1 U1 Ur Ur
  • 7. 7 3. Pengendalian lingkungan (local control), yaitu usaha untuk mengendalikan keragaman yang muncul akibat keheterogenan kondisi lingkungan. Usaha-usaha pengendalian linkungan yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengelompokan (blocking) satu arah, maupun multi arah. Pengelompokan dikatakan baik jika keragaman didalam kelompok lebih kecil dibangkan dengan keragaman antar kelompok. Untuk mengcapai kondisi tersebut maka kelompok yang dibentuk harus tegak lurus dengan arah keragaman unit percobaan. Pengendalian lingkungan dapat dikerjakan melalui : a. Perancangan Percobaan Penggunaan perancangan percobaan untuk pengendalian galat percobaan telah digunakan secara meluas oleh peneliti dalam melaksanakan percobaanya. Pengendalian galat percobaan melalui pemilihan perancangan percobaan biasanya dikerjakan melalui pengelompokan satuan-satuan percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (randomized blok design). b. Penggunaan Pengamatan Pengiring (concomitant observations) atau Peubah Pengiring (concomitant variable) Dalam banyak percobaan tingkat ketelitian dapat ditingkatkan melalui penggunaan peuabh pengiring dan dalam statistika tekinik ini disebut analisis peragam (analysis of variance). Analisis ini digunakan bila keragaman di antara satuan-satuan percobaan ada, dalam hal mana keragaman dari karakteristik lain yang dapat diukur tidak cukup terkendali melalui prinsip- prinsip di atas.
  • 8. 8 c. Pemilihan Ukuran Satuan-satuan Percobaan. Telah menjadi suatu aturan bahwa ukuran satuan percobaan yang besar akan menunjukkkan keragaman yang lebih kecil daripada satuan-satuan percobaan yang sedikit. Seperti telah dikemukan di depan, bahwa ada suatu hubungan antara ukuran sampel n dengan ragam 𝜎2 ; diamana galat percobaan 𝜎𝑦 2 = 𝜎2 𝑛, sehingga jiak n semakin besar, maka galat percobaan akan semakin kecil yang berarti tingkat ketelitian akan semakin tinggi. 4. Beberapa Istilah dalam Suatu Percobaan Ada beberapa istilah dalam perancangan percobaan yang harus dikenal antara lain : 1. Perlakuan (Treatment) Perlakuan merupakan suatu prosedur atau metode yang diharapkan pada unit percobaan. Prosedur atau metode yang diterapkan dapat berupa pemberian jenis pupuk yang berbeda, dosis pemupukan yang berbeda, jenis varietas yang digunakan berbeda, pemberian jenis pakan yang berbeda, kombinasi dari semua taraf-taraf beberapa faktor dan lain-lain. 2. Unit Percobaan Unit percobaan adalah unit terkecil dalam suatu percobaan yang diberi suatu perlakuan. Unit terkecil ini bisa berupa petak lahan, individu, sekandang ternak dll tergantung pada bidang penelitian yang sedang dipelajari. 3. Satuan Amatan Satuan amatan adalah anak gugus dari dari unit percobaan tempat dimana respon perlakuan diukur.
  • 9. 9 4. Faktor Faktor adalah peubah bebas yang dicobakan dalam percobaan sebagai penyusun struktur perlakuan. Peubah bebas yang dcobakan dapat berupa peubah kualitatif maupun peubah kuantitatif 5. Taraf (Level) Taraf adalah nilai-nilai dari peubah bebas (faktor) yang dicobakan dalam percobaan. Misal, faktor jenis varietas dibedakan menjadi 3 taraf yaitu varietas A, varietas B dan varietas C. 5. Klasifikasi dalam Perancangan Percobaan Suatu rancangan percobaan merupakan satu kesatuan antara rancangan perlakuan, rancangan lingkungan dan rancangan pengukuran. Rancangan perlakuan adalah merupakan rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut dibentuk. Komposisi dari suatu perlakuan dapat dibentuk dari satu faktor, dua faktor, atau lebih, ini sangat tergantung pada fokus penelitian. Rancangan lingkungan adalah suatu rancangan yang berkaitan dengan bagaimana perlakuan-perlakuan tersebut ditempatkan pada unit percobaan. Penempatan perlakuan pada unit percobaan dilakukan secara acak yang didasarkan pada kondisi unit-unit percobaan yang digunakan dalam penelitian. Sedangkan rancangan pengukuran adalah merupakan rancangan yang membicarakan bagaimana respon percobaan diambil unit-unit percobaan yang diteliti. Sebagai misal pengukuran luas permukaan daun dari suatu tanaman, untuk memperoleh ukuran luas permukaan daun diperlukan suatu teknik pengukuran yang biasa dipertahankan secara umum.
  • 10. 10 Secara garis besar rancangan percobaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Rancangan Perlakuan a. Satu faktor b. Dua faktor  Faktorial o Bersilang o Tersarang  Split plot (Petak terbagi)  Split Blok (Blok terpisah) c. Tiga Faktor atau lebih  Faktorial o Bersilang o Tersarang o Campuran (bersilang sebagian dan tersarang sebagian)  Split-split plot (petak terbagi bagi)  Split-split blok (blok terpisah-pisah) 2. Rancangan Lingkungan  Rancangan acak lengkap (RAL)  Rancangan acak kelompok lengkap (RAKL)  Rancangan bujur sangkar latin (RBSL)  Rancangan Lattice o Lattice seimbang o Triple Lattices o Quadruple lattices
  • 11. 11 Disamping rancangan tersebut di atas masih terdapat rancangan–rancangan lain seperti rancangan tidak lengkap ataupun berbagai rancangan lainnya. C. Penutup Sebagai penutup untuk Bahan Pembelajaran 1 ini, berikut diberikan soal kuis untuk melihat sejauh mana pemahaman mahasiswa untuk modul yang pertama ini. Soal Kuis. 1. Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) princip dasar percobaan dan berikan contoh! 2. Sebutkan dan jelaskan 4 (empat) istilah dalam percobaan 3. Jelaskan dan berikan contoh : a. Rancangan perlakuan b. Rancangan lingkungan dan c. Rancangan pengukuran Keberhasilan mahasiswa memahami konsep prinsip dasar perancangan percobaan dan dapat menyelesaikan soal-soal dengan baik akan memudahkan untuk mempelajari modul selanjutnya.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA [1] Montgomery Douglas C. (1991). Design and Analysis of Experiments, Third Edition, John Wiley & Sons. [2] Ahmad Ansori Mattjik Ir., M. Sc., Ph.D dan Made Sumertajaya Ir., M.Si. (2000). Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan MINITAB. Edisi Kesatu, IPB PRESS, BOGOR. [3] Sudjana, M.A., M.Sc., DR. Prof. (1994). Desain dan Analisis Eksperimen, Edisi III. Tarsito Banding. [4] Stell R.G.D. dan Torrie J. H. (1993). Prinsip dan Prosedur Statistika, Edisi Ketiga, Gramedia Pustaka Utama. [5] Vincent Gaspersz Ir, Dr. (1991). Metode Perancangan Percobaan, CV. ARMICO. Bandung.