SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Tugas statistik
Pokok bahasan : Pengujian hipotesis
Dosen Pengampu : Mesra B, SE,.MM
Oleh : Anggun Morizar
NPM : 1515310962
Kelas : KK1D
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
Universitas : Panca Budi
Medan 2017
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahNya. Sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil
pengumpulan data mengenai “UJI HIPOTESIS” sebagaimana yang akan menjadi acuan pembelajaran
dalam bidang studi mata kuliah statistik 2.
Statistik merupakan metode ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengorganisasikan,
meringkas, menyajikan dan menganalisis data.
Demikian pengantar yang bisa saya sampaikan, saya mohon maaf apabila ada banyak kesalahan yang
ada dalam penyusunan makalah ini. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun
demi kebaikan dan kemudahan kita bersama dalam menuntut ilmu lebih banyak lagi.
Medan,10 Mei 2017
Penulis,
Anggun Morizar
Bab 1
Latar Belakang
Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan penelitian maka
dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk
melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan. Halini sesuaidengan pengertian
penelitian ilmiah itu sendiri yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu
hal penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah merumuskan hipotesis.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah
menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi . Ciri-ciri Hipotesis yang baik adalah
(1) Hipotesis harus menyatakan hubungan ; (2) Hipotesis harus sesuaidengan fakta ; (3) Hipotesis
harus sesuai dengan ilmu ; (4) Hipotesis harus dapat diuji ; (5) Hipotesis harus sederhana ; (6)
Hipotesis harus dapat menerangkan fakta.
Rumusan Masalah
Darilatar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu:
1. Apa pengertian hipotesis?
2. Apa saja persyaratan untuk hipotesis?
3. Apa saja jenis-jenis hipotesis?
4. Apa saja kekeliruan yang terjadi dalam pengujian hipotesis?
5. Bagaimana cara menguji hipotesis?
Tujuan Dan Manfaat Makalah
1. Tujuan Makalah
 Menjelaskan tentang pengertian hipotesis
 Menjelaskan tentang konsep hipotesis
 Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
 Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis
 Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
2. Manfaat Makalah
 Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis
 Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis
 Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis
 Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis
 Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Hipotesis
Berdasarkan artikatanya, hipotesis berasaldari 2 penggalan kata,yaitu “hypo” yang artinya “di
bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya
disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis.
Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering
digunakan sebagaidasar pembuatan suatu keputusan/ pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian
lebih lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga merupakan sebagai data. Akan tetapi kemungkinan bisa
salah, apabila digunakan sebagi dasar pembuatan keputusan harus terlebih dahulu diuji dengan
menggunakan data hasil observasi.
Berikut adalah definisi hipotesismenurut para ahli:
 Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara darisuatu
fakta yang dapat diamati.
 Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensiyang
dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun
kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.
 Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan
antara dua atau lebih variabel .
B.Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni :
1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir
penelitian).
2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak
mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung).
C.Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis
1. Kegunaan hipotesis antara lain:
a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan
perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam
penelitian.
c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian.
d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
2. Ciri-ciri Hipotesis
a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-
variabel.
c. Hipotesis harus dapat diuji
d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada.
e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin.
3. Manfaat Hipotesis
a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar
fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.
c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-beraitanpa koordinasi
ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
D.Jenis Kesalahan (Type ofError)
Ada dua jenis kesalahan yang bisa terjadi di dalam pengujian hipotesa. Kesalahan itu bisa terjadi
karena kita menolak hipotesa padahal hipotesa itu benar atau kita menerima hipotesa padahal hipotesa
itu salah. Kesalahan yang disebabkan karena kita menolak hipotesa padahal hipotesa tersebut benar,
disebut kesalahan jenis I, sebaliknya kesalahan yang disebabkan karena kita menerima hipotesa
padahal hipotesa itu salah disebut kesalahan jenis II.
Untuk mengetahui kedudukan hipotesis antara lain:
Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variabel penyebab dan variabel akibat.
Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu.
Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat
tersebut. Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai
kedudukan yang kuat dalam penelitian.
E.Syarat-syarat Hipotesis
Borg dan Gall (1979: 61) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil
penelitian yang relevan
F. Prosedur Pengujian hipotesis
Ø Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha).
Ø Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table.
Ø Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0.
Ø Langkah 4 : Melakukan uji statistik
Ø Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
G.Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata
b. Pengujian hipotesis tentang proporsi
c. Pengujian hipotesis tentang varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
a. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30).
b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n ≤ 30).
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student)
c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat)
d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)
b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan
H. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata
Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui :
b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui
A) Jika H0 diterima maka H1 di tolak
B) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
Pengujian Parameter Rata-rata, Ho: µ=µ0 dimana σ2 Tidak Diketahui
Nilai Z dihitungkan dengan rumus : Z =
Untuk pengujian dua sisi :
Ho diterima, jika –Z α /2 atau Z < Z α /2
Ho ditolak, jika Z > Z α /2 atau Z < -Z α /2
Untuk pengujian sisi kanan :
Ho diterima, jika Z < Z α /2
Ho ditolak, jika Z > Z α /2
Untuk pengujian sisi kiri :
Ho diterima, jika Z > -Z α /2
Ho ditolak, jika Z < -Z α /2
Contoh :
Jumlah kunjungan di Peternakan A dan jumlah kunjungan di Peternakan B mempunyai varian yang
sama,yaitu 25 dan akan diuji apakah terdapat perbedaan. rata-rata jumlah pengunjung di Peternakan
A dan Peternakan B berada pada derajat kemaknaan 0,05. DariPeternakan A dan Peternakan B
diambil sampel sebesar 50 dan 60 hari kerja hingga diperoleh rata-rata 62 dan 60 kunjungan.
Jawab :
Hipotesis statistik: H0 : µ1 = µ2
Ha :µ1 ≠ µ2
Α = 0,05
Diketahui:
n1 = 50 n2 = 60
= 62 2 = 60
σ12 = 25 σ22= 25
= σ = 5√1/50 + 1/60 = 0,957
Interval konfidensi: µ1 = µ2 = 0
0 - 1,96 x 0,957 = -1,87
0 + 1,96 x 0,957 = 1,87
H0 akan diterima bila selisih rata-ratanya terletak antara -1,87 dan +1,87. Selisih sampel 62-60=2
Hipotesis nol ditolak pada α 0,05 atau p<0,05
Kesimpulannya, kita 95% percaya bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata sampelpada
derajat kemaknaan 0,05 atau p<0,05
Grafik pengujian hipotesis perbedaan jumlah kunjungan peternakan
Penyelesaian soal ini dapat dilakukan dengan menghitung nilai Z, sepertiberikut:
Z = ( ) /
= 62 - 60 / 0,957= 2,09
H0 akan diterima bila selisih rata-ratanya terletak antara -1,96 dan +1,96 Hipotesis nol ditolak karena
terletak diluar daerah penerimaan pada derajat kemaknaan 0,05 atau p<0,05
Grafik pengujian hipotesis perbedaan jumlah kunjungan Peternakan
Uji – Z =
Z = 2,09
Pengujian untuk Sampel Besar
Pengujian hipotesa dapat menggunakan rumus-rumus untuk variabel normal baku (Z) atau t dan
sesuai dengan tingkat nyata yang dipilih (α) dan jenis pengujian yang dipilih (dua sisi, satu sisi kanan
atau satu sisi kiri). Menggunakan (Z) jika datanya berdistribusi atau mempunyai fungsi normal (data
sampel ≥ 30)dan menggunakan uji t jika data sampel kecil (<30).
Nilai Z dihitungkan dengan rumus : Z =
Untuk pengujian dua sisi :
Ho diterima, jika –Z α /2 atau Z < Z α /2
Ho ditolak, jika Z > Z α /2 atau Z < -Z α /2
Untuk pengujian sisi kanan :
Ho diterima, jika Z < Z α /2
Ho ditolak, jika Z > Z α /2
Untuk pengujian sisi kiri :
Ho diterima, jika Z > -Z α /2
Ho ditolak, jika Z < -Z α /2
Pengujian H0 : µ1 = µ2 Dimana σp2 Diketahui dan σ12 = σ22
Dalam bidang tertentu kita sering dihadapkan dengan masalah yang membutuhkan penarikan
kesimpulan, apakah parameter dua populasi memang berbeda atau perbedaan yang tampak hanya
desebabkan oleh faktor kebetulan. Dalam hal ini, kita berhadapan dengan perbedaan antara dua
populasi. Salah satu macam pengujian hipotesis perbedaan dua parameter populasi adalah pengujian
perbedaan rata-rata dua pihak dengan sampel besar dimana kesalahan baku kedua populasi sama dan
diketahui.
Contoh soal :
Dua orang teknisi melakukan observasi secara sendiri-sendiri mengenai hasil rata-rata per jam dari
penggunaan suatu mesin pemotong bulu domba teknisi (A): 12 obervasi dan memperoleh hasil rata-
rata 120 kilogram. Sedangkan teknisi (B): 8 observasi rata-rata 115 kilogram. Pengalaman
menunjukkan bahwa σ2 = 40 kilogram. Apakah kedua teknisi yakin bahwa beda antara kedua hasil
rata-rata tersebut diatas betul-betul nyata, bukan karena faktor kebetulan?
Jawab :
1. H0 : µ1= µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2
2. α = 0,05
3. Z =
4. Daerah kritis (terima H1) dengan α = 0,05 secara 2 arah
Z > Z ½ α dan Z < - Z ½ α
Z > 1,96 dan Z < - 1,96
5. Z = = 1,73358
6. Karena 1,73358 < 1,96 maka H0 diterima, beda rata-rata hanya disebabkan faktor
kebetulan dan tidak nyata serta µ1= µ2.
Pengujian Ho : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0, Jika σ2 tidak diketahui dan σ 12 ≠ σ 22
Statistik t dirumuskan sebagai berikut :
t = (X1- X2) - (µ1 - µ2)
√S12 / n1 + S22/n2
db = (S12/n1) + (S2 / n2)2
(S12/ n1)2 + (S22 / n2)2
n1 + 1 n2+2
Bila populasi berdistribusi normal atau mendekati normal maka varian populasinya dapat ditaksir dari
varian sampel. Rumus “t” tidak dapat langsung digunakan karena hanya ini merupakan pendekatan
saja, tetapi t ½ α harus dihitung dahulu menggunakan rumus berikut :
t0,05 = t1 (S12 / n1) + t2 (S22 / n2)
S12 / n1 + S22 / n2
t’ = w1t1 + w2t2
w1 + w2
dimana: w1 = S12 / n1 t1 = t (1/2 α; n1 – 1)
w2 = S22 / n2 t2 = t (1/2 α; n2 – 1)
sehingga kriteria test untuk uji 2 arah :
- w1t1 + w2t2 < t < w1t1 + w2t2
w1 + w2 w1 + w2
Contoh :
Sepuluh ayam broiler yang diare diberi kloramfenikol 3 x 500 mg per hari dengan kesembuhan rata-
rata 7 hari dengan deviasi standar 1,5 hari. Lima ayam broiler yang diare diberi tetrasiklin 3 x 500 mg
dengan rata-rata kesembuhan 6 hari dengan deviasi standar 1,5 hari.
Jika ingin diuji apakah terdapat perbedaan antara efek kloramfenikol dan tetrasiklin terhadap penyakit
diare pada derajat kemaknaan 0.05 maka bagaimanakah hasilnya ?
Diketahui:
n1 = 10 n2 = 15
S1 = 2 S2= 1,5
dk = 9 dk = 14
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠µ2
α = 0,05
t = 7-6 = 1,35
√4/10 + 2,25/15
t dk 9 = 2,262
t dk 14 = 2,145
t0,05 = (2,62 x 4/10 + 2,145 x 2,25/15) / (4/10 +2,25/15)
= 2,23
Ternyata,t < t0,05. Jadi, hipotesis diterima pada derajat kemaknaan 0,05. Kesimpulannya, tidak ada
perbedaan antara kloramfenikol dan tetrasiklin dalam pengobatan diare pada ayam broiler.
Contoh 1 :
Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka,
apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan
masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui
bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng
yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat
bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % !
Jawab :
Diket : µo = 400
σ = 125
n = 50
x = 375
α = 5% = 0,05
Tanya : Z = ......?
Jawab :
Langkah langkah Pengujian Hipotesis :
1) Formula Hipotesis :
H0 = 400
H1 < 400
2) α = 5% = 0,05 ⟹ Z0,05 = -1,64
3) H0 diterima jika : Z hit > Z 0,05
Ho ditolak jika : Zo < -1,64
4) Uji Statistik : Z hit =
𝑋− µ
σ
√n
=
375− 400
125
√50
=
− 25
125
7,07
=
Z hit = - 1,41
5) Kesimpulan : Z hit > Z0,05
-1,41 > -1,64
Sehingga : H0 Diterima, Jadi, berat bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK
per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400 gram.
Contoh 2 :
Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti berikut ini.
(Isi berat kotor dalam kg / kaleng)
1,21 1,21 1,23 1,20 1,21
1,24 1,22 1,24 1,21 1,19
1,19 1,18 1,19 1,23 1,18
Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng
rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg / kaleng?
Jawab :
Diket : µo = 1,2
n = 15
α = 1% = 0,01
Tanya : t = ......?
Jawab :
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
X = 18,13 / 15
= 1,208
s =√
∑ 𝑓𝑖(
𝑛
𝑖=1 xi − 𝑥)2
𝑛−1
= √
∑ 𝑓𝑖(
𝑛
𝑖=1 xi − 𝑥)2
𝑛−1
Penyelesaian :
Diketahui :
n = 15, α= 1%, µo = 1,2
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
X = 18,13 / 15
= 1,208
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 1,2
H1 : µ ≠ 1,2
b. Taraf nyata dan nilai tabelnya :
α = 1% = 0,01
tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14 = 2,977
c. Kriteria pengujian :
o Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977
o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima. Jadi, populasi
susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.
Uji-t Pengujian untuk Sampel Kecil
Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T. Uji Z dapat digunakan bila
standar deviasi populasi (σ) diketahui dan jumlah sample besar (lebih dari 30). Apabila kedua syarat
tersebut tidak terpenuhi, maka di lakukan uji T. Pada umumnya nilai σ sulit diketahui, sehingga uji
beda dua mean biasanya menggunakan Uji T (T - Test). Untuk varian yang sama, bentuk
ujinya adalahsebagai berikut.
X1 – X2
T =
Sp (1/n1) + (1/n2
(n1-1) S12 + (n2-1) S22
SP2 =
n1 + n2 - 2
df = n1 + n2 – 2
Keterangan :
N1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 atau S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 dan 2
Pengujian H0 : µ = µ0 Dimana σ2 Tidak Diketahui
Contoh :
Nilai rata-rata ujian statistika di Fakultas Peternakan tahun lalu adalah 76 dan tahun ini diperkirakan
nilai rata-rata tersebut akan sama dengan tahun lalu (Ho). Setelah selesai ujian tahun ini, diambil 40
mahasiswa sebagai sampel dan nilai rata-rata = 73 dengan simpangan baku (S) = 6. Dengan
menggunakan α = 5%, apakah Hoditerima atau ditolak?
Jawab:Ho : Nilai rata-rata ujian statistika = μ = 76
H1 : Nilai rata-rata ujian statistika = μ ≠ 76
Dipergunakan pengujian dua sisi.
Ho diterima, jika –Z α /2 < Z < Z α /2
Ho ditolak, jika Z > Z α /2 atau Z < -Z α /2
Untuk α = 5%, nilai Z α /2 = 1,96 (lihat table luas kurva normal, angka 95%/2 atau 0,4750 ada pada
koordinat 1,9 dan 0,06 atau 1,96)
Data dari sapel sepertitersebut diperoleh:
Z = = = = -3,16
Oleh karena itu –Z α /2 ( -1,96) < Z ( -3,16) Z α /2 (1,96), maka kesimpulannya Hoditerima. Atau,
dengan kata lain, nilai ujian rata-rata statistika tahun ini sama dengan tahun lalu.
2.4.2. Pengujian Ho : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0, Jika σ2 tidak diketahui dan σ 12 = σ 22
Apabila simpangan baku tidak diketahui dan sampelnya kecil maka digunakan distribusi t (Budiarto,
2002). Statistik t dirumuskan sebagai berikut :
t = (X1- X2)
Sp √1 / n1 + 1/n2
Simpangan baku biasanya ditaksir dari simpangan baku sampel, tetapi karena tidak diketahui, maka
harus dihitung dahulu simpangan baku gabungannya (Budiarto, 2002). Rumusnya adalah sebagai
berikut :
Sp2 = (n1-1)S12 + (n2-1)S22
n1 + n2 – 2
Keterangan :
n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2
S1 atau S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 atau 2
Statistik uji – t memiliki distribusi t dengan derjat bebas (n1 + n2 - 2). Daerah kritis (menerima H1)
pengujian untuk populasi tak terbatas :
(X1 – X2) > t (1/2 α : n1 + n2 – 2) dan (X1 – X2) < - t (1/2 α : n1 + n2 – 2)
Sp/ √1/n1 + 1/n2 Sp/ √1/n1 + 1/n2
Contoh :
Dua macam obat penambah bobot badan diberikan pada unggas untuk jangka waktu 3 bulan. Obat 1
diberikan pada 10 unggas, sedangkan obat kedua diberikan kepada 9 unggas. Ingin diuji apakah
terdapat perbedaan dalam sistem kerja pada kedua macam obat tersebut dengan derajat kemaknaan
0,05.
Obat ke-1 dapat menambah produksi daging 9,6 kg dan obat ke-2 menambah produksi daging 10 kg.
Diketahui :
X1 = 9,6 kg X2 = 10 kg
S12 = 16 S22 = 9
n1 = 10 n2 = 9
Hipotesis statistik:
H0 : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠µ2
α = 0,05
dk = 17
Ditanyakan :
Apakah terdapat perbedaan antara keduanya?
Penyelesaian :
Sp2 = (n1-1)S12 + (n2-1)S22
n1 + n2 – 2
Sp2 = (10-11) 6 + (9-1) 9 = 12,7
17
S = 3,56
S (X1-X2) = S√1/n1 +1/n2
=3,56√1/10+1/9 = 1,636
t = (X1- X2)
Sp √1 / n1 + 1/n2
= (9,6- 10)
1,64
= - 0,244
t, dk 17 = 2,11
H0 akan diterima apabila hasil perhitungan “t” terletak antara -2,11 & + 2,11. Kesimpulannya
H0 diterima pada α 0,05atau p > 0,05 atau tidak terdapat perbedaan antara 2 macam obat penambah
bobot badan tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan
atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih
sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan
dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu.
Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis
1. Berdasarkan Jenis Parameternya
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya
B. Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu
menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya
dengan cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke
depannya.
Daftar Pustaka
http://mynameyunus.blogspot.co.id/2012/06/makalah-uji-hipotesis-statistika.html
http://statistikrizkykhusnul.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pengujian-hipotesis.html
http://wardimansyah.blogspot.co.id/2014/11/meteri-uji-hipotesis-dalam-statistik.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131808346/pendidikan/Makalah+Hipotesis.pdf
http://rifkaangels.blogspot.co.id/2013/04/makalah-statistik-uji-hipotesi.html

More Related Content

What's hot

Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisabiumi01
 
Hipotesi power point
Hipotesi power pointHipotesi power point
Hipotesi power pointMuhammad Amir
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasanhabibullahhasibuan
 
Ppt statistik kelompok 3 anita
Ppt statistik kelompok 3 anitaPpt statistik kelompok 3 anita
Ppt statistik kelompok 3 anitaAnita Adesti
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)adi wibawa
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisAncilla Kustedjo
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...alifia ramadhani
 

What's hot (20)

Konsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesisKonsep dasar pengujian hipotesis
Konsep dasar pengujian hipotesis
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Hipotesi power point
Hipotesi power pointHipotesi power point
Hipotesi power point
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Uji Hipotesis
Uji HipotesisUji Hipotesis
Uji Hipotesis
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi KepengawasanPresentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
Presentasi Makalah Hipotesis AP Konsentrasi Kepengawasan
 
Ppt statistik kelompok 3 anita
Ppt statistik kelompok 3 anitaPpt statistik kelompok 3 anita
Ppt statistik kelompok 3 anita
 
Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)Menguji Hipotesis (Statistika)
Menguji Hipotesis (Statistika)
 
Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4Uji hipotesis kel.4
Uji hipotesis kel.4
 
Hipotesis
HipotesisHipotesis
Hipotesis
 
Stk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removedStk211 09 (1) removed
Stk211 09 (1) removed
 
Metode+penelitian+09
Metode+penelitian+09Metode+penelitian+09
Metode+penelitian+09
 
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji HipotesisESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
ESPA 4123 - Statistika Ekonomi Modul 7 : Uji Hipotesis
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Pegujian hipotesis
Pegujian hipotesisPegujian hipotesis
Pegujian hipotesis
 
Penelitian Deskriptif
Penelitian DeskriptifPenelitian Deskriptif
Penelitian Deskriptif
 
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
82272394 uji-hipotesis-bab-2-landasan-teori-modul-4-laboratorium-statistika-i...
 
Minggu 8_Pengujian Hipotesis
Minggu 8_Pengujian HipotesisMinggu 8_Pengujian Hipotesis
Minggu 8_Pengujian Hipotesis
 

Similar to Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisGhian Velina
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamGusti Gina
 
Metpen 2 Permasalahan
Metpen 2   PermasalahanMetpen 2   Permasalahan
Metpen 2 PermasalahanAndi Iswoyo
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Yaser Lopekabausirah
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianDesidwidjayanti1
 
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Yaser Lopekabausirah
 
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanRangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanrizka lailatul fitriya
 
Kuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptKuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptbudiresno
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatanpjj_kemenkes
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenAjengIlla
 
Pedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiPedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiNesi Anti Andini
 
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfAFFANDANAMI
 

Similar to Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2 (20)

Makalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian HipotesisMakalah Pengujian Hipotesis
Makalah Pengujian Hipotesis
 
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi UnlamTahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
Tahap-Tahap Penelitian Psikologi Eksperimen By GustiGina Psikologi Unlam
 
Metpen 2 Permasalahan
Metpen 2   PermasalahanMetpen 2   Permasalahan
Metpen 2 Permasalahan
 
Hipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdfHipotesis penelitian.pdf
Hipotesis penelitian.pdf
 
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: slode Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
 
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanianmetode penelitoan sosial ekonomi pertanian
metode penelitoan sosial ekonomi pertanian
 
Metode Ilmiah Biologi
Metode Ilmiah BiologiMetode Ilmiah Biologi
Metode Ilmiah Biologi
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
Metode Penelitian Kuantitatif: Slide Share Kuliah III dan IV proses dan tahap...
 
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikanRangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
Rangkuman bab 8, 13 &amp; 14 metode penelitian pendidikan
 
Metode Ilmiah
Metode IlmiahMetode Ilmiah
Metode Ilmiah
 
Kuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.pptKuliah metode penelitian II.ppt
Kuliah metode penelitian II.ppt
 
METLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptxMETLIT KEL 2.pptx
METLIT KEL 2.pptx
 
hipotesis.ppt
hipotesis.ppthipotesis.ppt
hipotesis.ppt
 
hipotesis
hipotesishipotesis
hipotesis
 
Tahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian KeperawatanTahapan Penelitian Keperawatan
Tahapan Penelitian Keperawatan
 
metode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimenmetode penelitian eksperimen
metode penelitian eksperimen
 
Mini Proposal .pptx
Mini Proposal .pptxMini Proposal .pptx
Mini Proposal .pptx
 
Pedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmiPedoman penyususnan proposal pgmi
Pedoman penyususnan proposal pgmi
 
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdfHIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
HIPOTESIS, DEFINISI OPERASIONAL DAN RANCANGAN PENELITIAN BU NILA.pdf
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 

Makalah anggun morizar pengujian hipotesis statistik 2

  • 1. Tugas statistik Pokok bahasan : Pengujian hipotesis Dosen Pengampu : Mesra B, SE,.MM Oleh : Anggun Morizar NPM : 1515310962 Kelas : KK1D Program Studi : Manajemen Fakultas : Ekonomi Universitas : Panca Budi Medan 2017
  • 2. Kata pengantar Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan anugerahNya. Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan hasil pengumpulan data mengenai “UJI HIPOTESIS” sebagaimana yang akan menjadi acuan pembelajaran dalam bidang studi mata kuliah statistik 2. Statistik merupakan metode ilmiah yang digunakan untuk mengumpulkan data, mengorganisasikan, meringkas, menyajikan dan menganalisis data. Demikian pengantar yang bisa saya sampaikan, saya mohon maaf apabila ada banyak kesalahan yang ada dalam penyusunan makalah ini. Saya menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kemudahan kita bersama dalam menuntut ilmu lebih banyak lagi. Medan,10 Mei 2017 Penulis, Anggun Morizar
  • 3. Bab 1 Latar Belakang Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Untuk melakukan penelitian maka harus dilewati berbagai tahapan. Halini sesuaidengan pengertian penelitian ilmiah itu sendiri yakni menjawab masalah berdasarkan metode yang sistematis. Salah satu hal penting yang dilakukan terutama dalam penelitian kuantitatif adalah merumuskan hipotesis. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi . Ciri-ciri Hipotesis yang baik adalah (1) Hipotesis harus menyatakan hubungan ; (2) Hipotesis harus sesuaidengan fakta ; (3) Hipotesis harus sesuai dengan ilmu ; (4) Hipotesis harus dapat diuji ; (5) Hipotesis harus sederhana ; (6) Hipotesis harus dapat menerangkan fakta. Rumusan Masalah Darilatar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu: 1. Apa pengertian hipotesis? 2. Apa saja persyaratan untuk hipotesis? 3. Apa saja jenis-jenis hipotesis? 4. Apa saja kekeliruan yang terjadi dalam pengujian hipotesis? 5. Bagaimana cara menguji hipotesis? Tujuan Dan Manfaat Makalah 1. Tujuan Makalah  Menjelaskan tentang pengertian hipotesis  Menjelaskan tentang konsep hipotesis  Menjelaskan tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis  Menjelaskan tentang prosedur pengujian hipotesis  Menjelaskan tentang jenis-jenis pengujian hipotesis 2. Manfaat Makalah  Meningkatkan pemahaman tentang pengertian hipotesis  Meningkatkan pemahaman tentang konsep hipotesis  Meningkatkan pemahaman tentang kegunaan, ciri-ciri dan cara manfaat hipotesis  Meningkatkan pemahaman tentang prosedur pengujian hipotesis  Meningkatkan pemahaman tentang jenis-jenis pengujian hipotesis
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Hipotesis Berdasarkan artikatanya, hipotesis berasaldari 2 penggalan kata,yaitu “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis. Hipotesis pada dasarnya merupakan proposisi atau anggapan yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagaidasar pembuatan suatu keputusan/ pemecahan persoalan ataupun dasar penelitian lebih lanjut. Anggapan suatu hipotesis juga merupakan sebagai data. Akan tetapi kemungkinan bisa salah, apabila digunakan sebagi dasar pembuatan keputusan harus terlebih dahulu diuji dengan menggunakan data hasil observasi. Berikut adalah definisi hipotesismenurut para ahli:  Trealese (1960) memberikan definisi hipotesis sebagai suatu keterangan semnatara darisuatu fakta yang dapat diamati.  Good dan scates (1954) menyatakan bahwa hipotesis adalah sebuah taksiran atau referensiyang dirumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan sebagai petunjuk untuk langkah-langkah selanjutnya.  Kerlinger (1973) menyatakan hipotesis adalah pernyataan yang bersifat terkaan dari hubungan antara dua atau lebih variabel . B.Terhadap hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti dapat bersikap dua hal yakni : 1. Menerima keputusan seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian). 2. Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tandatanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung). C.Kegunaan, Ciri-ciri dan Cara Manfaat Hipotesis 1. Kegunaan hipotesis antara lain: a. Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. b. Hipotesis memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. c. Hipotesis memberikan arah kepada penelitian. d. Hipotesis memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan. 2. Ciri-ciri Hipotesis a. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
  • 5. b. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada di antara variabel-variabel- variabel. c. Hipotesis harus dapat diuji d. Hipotesis hendaknya konsistesis dengan pengetahuan yang sudah ada. e. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin. 3. Manfaat Hipotesis a. Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian. b. Mengarahkan dan menyiapkan pola pikir peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti. c. Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-beraitanpa koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh. d. Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta. D.Jenis Kesalahan (Type ofError) Ada dua jenis kesalahan yang bisa terjadi di dalam pengujian hipotesa. Kesalahan itu bisa terjadi karena kita menolak hipotesa padahal hipotesa itu benar atau kita menerima hipotesa padahal hipotesa itu salah. Kesalahan yang disebabkan karena kita menolak hipotesa padahal hipotesa tersebut benar, disebut kesalahan jenis I, sebaliknya kesalahan yang disebabkan karena kita menerima hipotesa padahal hipotesa itu salah disebut kesalahan jenis II. Untuk mengetahui kedudukan hipotesis antara lain: Perlu diuji apakah ada data yang menunjuk hubungan antara variabel penyebab dan variabel akibat. Adakah data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab itu. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut. Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian. E.Syarat-syarat Hipotesis Borg dan Gall (1979: 61) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas. 2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel. 3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan F. Prosedur Pengujian hipotesis Ø Langkah 1 : Menentukan formulasi hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatifnya (Ha). Ø Langkah 2 : Memilih suatu taraf nyata (α) dan menentukan nilai table. Ø Langkah 3 : Membuat criteria pengujian berupa penerimaan dan penolakan H0. Ø Langkah 4 : Melakukan uji statistik Ø Langkah 5 : Membuat kesimpulannya dalam hal penerimaan dan penolakan H0.
  • 6. G.Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis 1. Berdasarkan Jenis Parameternya a. Pengujian hipotesis tentang rata-rata b. Pengujian hipotesis tentang proporsi c. Pengujian hipotesis tentang varians 2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya a. Pengujian hipotesis sampel besar (n > 30). b. Pengujian hipotesis sampel kecil (n ≤ 30). 3. Berdasarkan Jenis Distribusinya a. Pengujian hipotesis dengan distribusi Z b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-student) c. Pengujian hipotesis dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio) 4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test) b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan H. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Satu Rata-Rata Uji Statistik a. Simpangan baku populasi ( σ ) di ketahui : b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak di ketahui A) Jika H0 diterima maka H1 di tolak B) Jika H0 di tolak maka H1 di terima
  • 7. Pengujian Parameter Rata-rata, Ho: µ=µ0 dimana σ2 Tidak Diketahui Nilai Z dihitungkan dengan rumus : Z = Untuk pengujian dua sisi : Ho diterima, jika –Z α /2 atau Z < Z α /2 Ho ditolak, jika Z > Z α /2 atau Z < -Z α /2 Untuk pengujian sisi kanan : Ho diterima, jika Z < Z α /2 Ho ditolak, jika Z > Z α /2 Untuk pengujian sisi kiri : Ho diterima, jika Z > -Z α /2 Ho ditolak, jika Z < -Z α /2 Contoh : Jumlah kunjungan di Peternakan A dan jumlah kunjungan di Peternakan B mempunyai varian yang sama,yaitu 25 dan akan diuji apakah terdapat perbedaan. rata-rata jumlah pengunjung di Peternakan A dan Peternakan B berada pada derajat kemaknaan 0,05. DariPeternakan A dan Peternakan B diambil sampel sebesar 50 dan 60 hari kerja hingga diperoleh rata-rata 62 dan 60 kunjungan. Jawab : Hipotesis statistik: H0 : µ1 = µ2 Ha :µ1 ≠ µ2 Α = 0,05 Diketahui: n1 = 50 n2 = 60 = 62 2 = 60 σ12 = 25 σ22= 25 = σ = 5√1/50 + 1/60 = 0,957 Interval konfidensi: µ1 = µ2 = 0 0 - 1,96 x 0,957 = -1,87 0 + 1,96 x 0,957 = 1,87
  • 8. H0 akan diterima bila selisih rata-ratanya terletak antara -1,87 dan +1,87. Selisih sampel 62-60=2 Hipotesis nol ditolak pada α 0,05 atau p<0,05 Kesimpulannya, kita 95% percaya bahwa terdapat perbedaan antara rata-rata sampelpada derajat kemaknaan 0,05 atau p<0,05 Grafik pengujian hipotesis perbedaan jumlah kunjungan peternakan Penyelesaian soal ini dapat dilakukan dengan menghitung nilai Z, sepertiberikut: Z = ( ) / = 62 - 60 / 0,957= 2,09 H0 akan diterima bila selisih rata-ratanya terletak antara -1,96 dan +1,96 Hipotesis nol ditolak karena terletak diluar daerah penerimaan pada derajat kemaknaan 0,05 atau p<0,05 Grafik pengujian hipotesis perbedaan jumlah kunjungan Peternakan Uji – Z = Z = 2,09 Pengujian untuk Sampel Besar Pengujian hipotesa dapat menggunakan rumus-rumus untuk variabel normal baku (Z) atau t dan sesuai dengan tingkat nyata yang dipilih (α) dan jenis pengujian yang dipilih (dua sisi, satu sisi kanan atau satu sisi kiri). Menggunakan (Z) jika datanya berdistribusi atau mempunyai fungsi normal (data sampel ≥ 30)dan menggunakan uji t jika data sampel kecil (<30). Nilai Z dihitungkan dengan rumus : Z =
  • 9. Untuk pengujian dua sisi : Ho diterima, jika –Z α /2 atau Z < Z α /2 Ho ditolak, jika Z > Z α /2 atau Z < -Z α /2 Untuk pengujian sisi kanan : Ho diterima, jika Z < Z α /2 Ho ditolak, jika Z > Z α /2 Untuk pengujian sisi kiri : Ho diterima, jika Z > -Z α /2 Ho ditolak, jika Z < -Z α /2 Pengujian H0 : µ1 = µ2 Dimana σp2 Diketahui dan σ12 = σ22 Dalam bidang tertentu kita sering dihadapkan dengan masalah yang membutuhkan penarikan kesimpulan, apakah parameter dua populasi memang berbeda atau perbedaan yang tampak hanya desebabkan oleh faktor kebetulan. Dalam hal ini, kita berhadapan dengan perbedaan antara dua populasi. Salah satu macam pengujian hipotesis perbedaan dua parameter populasi adalah pengujian perbedaan rata-rata dua pihak dengan sampel besar dimana kesalahan baku kedua populasi sama dan diketahui. Contoh soal : Dua orang teknisi melakukan observasi secara sendiri-sendiri mengenai hasil rata-rata per jam dari penggunaan suatu mesin pemotong bulu domba teknisi (A): 12 obervasi dan memperoleh hasil rata- rata 120 kilogram. Sedangkan teknisi (B): 8 observasi rata-rata 115 kilogram. Pengalaman menunjukkan bahwa σ2 = 40 kilogram. Apakah kedua teknisi yakin bahwa beda antara kedua hasil rata-rata tersebut diatas betul-betul nyata, bukan karena faktor kebetulan? Jawab : 1. H0 : µ1= µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2 2. α = 0,05 3. Z = 4. Daerah kritis (terima H1) dengan α = 0,05 secara 2 arah Z > Z ½ α dan Z < - Z ½ α Z > 1,96 dan Z < - 1,96 5. Z = = 1,73358
  • 10. 6. Karena 1,73358 < 1,96 maka H0 diterima, beda rata-rata hanya disebabkan faktor kebetulan dan tidak nyata serta µ1= µ2. Pengujian Ho : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0, Jika σ2 tidak diketahui dan σ 12 ≠ σ 22 Statistik t dirumuskan sebagai berikut : t = (X1- X2) - (µ1 - µ2) √S12 / n1 + S22/n2 db = (S12/n1) + (S2 / n2)2 (S12/ n1)2 + (S22 / n2)2 n1 + 1 n2+2 Bila populasi berdistribusi normal atau mendekati normal maka varian populasinya dapat ditaksir dari varian sampel. Rumus “t” tidak dapat langsung digunakan karena hanya ini merupakan pendekatan saja, tetapi t ½ α harus dihitung dahulu menggunakan rumus berikut : t0,05 = t1 (S12 / n1) + t2 (S22 / n2) S12 / n1 + S22 / n2 t’ = w1t1 + w2t2 w1 + w2 dimana: w1 = S12 / n1 t1 = t (1/2 α; n1 – 1) w2 = S22 / n2 t2 = t (1/2 α; n2 – 1) sehingga kriteria test untuk uji 2 arah : - w1t1 + w2t2 < t < w1t1 + w2t2 w1 + w2 w1 + w2 Contoh : Sepuluh ayam broiler yang diare diberi kloramfenikol 3 x 500 mg per hari dengan kesembuhan rata- rata 7 hari dengan deviasi standar 1,5 hari. Lima ayam broiler yang diare diberi tetrasiklin 3 x 500 mg dengan rata-rata kesembuhan 6 hari dengan deviasi standar 1,5 hari. Jika ingin diuji apakah terdapat perbedaan antara efek kloramfenikol dan tetrasiklin terhadap penyakit diare pada derajat kemaknaan 0.05 maka bagaimanakah hasilnya ? Diketahui: n1 = 10 n2 = 15 S1 = 2 S2= 1,5
  • 11. dk = 9 dk = 14 H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠µ2 α = 0,05 t = 7-6 = 1,35 √4/10 + 2,25/15 t dk 9 = 2,262 t dk 14 = 2,145 t0,05 = (2,62 x 4/10 + 2,145 x 2,25/15) / (4/10 +2,25/15) = 2,23 Ternyata,t < t0,05. Jadi, hipotesis diterima pada derajat kemaknaan 0,05. Kesimpulannya, tidak ada perbedaan antara kloramfenikol dan tetrasiklin dalam pengobatan diare pada ayam broiler. Contoh 1 : Suatu pabrik susu merek Good Milk melakukan pengecekan terhadap produk mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang di produksi dan di pasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data sebelumnya di ketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng sama dengan 125 gram. Dari sample 50 kaleng yang di teliti, di peroleh rata-rata berat bersih 375 gram. Dapatkah di terima bahwa berat bersih rata-rata yang di pasarkan tetap 400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 % ! Jawab : Diket : µo = 400 σ = 125 n = 50 x = 375 α = 5% = 0,05 Tanya : Z = ......? Jawab :
  • 12. Langkah langkah Pengujian Hipotesis : 1) Formula Hipotesis : H0 = 400 H1 < 400 2) α = 5% = 0,05 ⟹ Z0,05 = -1,64 3) H0 diterima jika : Z hit > Z 0,05 Ho ditolak jika : Zo < -1,64 4) Uji Statistik : Z hit = 𝑋− µ σ √n = 375− 400 125 √50 = − 25 125 7,07 = Z hit = - 1,41 5) Kesimpulan : Z hit > Z0,05 -1,41 > -1,64 Sehingga : H0 Diterima, Jadi, berat bersih rata-rata susu bubuk merek GOOD MILK per kaleng yang di pasarkan sama dengan 400 gram. Contoh 2 : Sebuah sample terdiri atas 15 kaleng susu, memiliki isi berat kotor seperti berikut ini. (Isi berat kotor dalam kg / kaleng) 1,21 1,21 1,23 1,20 1,21 1,24 1,22 1,24 1,21 1,19 1,19 1,18 1,19 1,23 1,18 Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata memiliki berat kotor 1,2 kg / kaleng?
  • 13. Jawab : Diket : µo = 1,2 n = 15 α = 1% = 0,01 Tanya : t = ......? Jawab : ∑X = 18,13 ∑X2 = 21,9189 X = 18,13 / 15 = 1,208 s =√ ∑ 𝑓𝑖( 𝑛 𝑖=1 xi − 𝑥)2 𝑛−1 = √ ∑ 𝑓𝑖( 𝑛 𝑖=1 xi − 𝑥)2 𝑛−1 Penyelesaian : Diketahui : n = 15, α= 1%, µo = 1,2 Jawab: ∑X = 18,13 ∑X2 = 21,9189 X = 18,13 / 15 = 1,208
  • 14. a. Formulasi hipotesisnya : Ho : µ = 1,2 H1 : µ ≠ 1,2 b. Taraf nyata dan nilai tabelnya : α = 1% = 0,01 tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14 t0,005;14 = 2,977 c. Kriteria pengujian : o Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977 o Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977 d. Uji Statistik e. Kesimpulan Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤ t0,005;14 = - 2,977 maka Ho di terima. Jadi, populasi susu dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2 kg/kaleng.
  • 15. Uji-t Pengujian untuk Sampel Kecil Uji beda dua mean dapat dilakukan dengan menggunakan uji Z atau uji T. Uji Z dapat digunakan bila standar deviasi populasi (σ) diketahui dan jumlah sample besar (lebih dari 30). Apabila kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka di lakukan uji T. Pada umumnya nilai σ sulit diketahui, sehingga uji beda dua mean biasanya menggunakan Uji T (T - Test). Untuk varian yang sama, bentuk ujinya adalahsebagai berikut. X1 – X2 T = Sp (1/n1) + (1/n2 (n1-1) S12 + (n2-1) S22 SP2 = n1 + n2 - 2 df = n1 + n2 – 2 Keterangan : N1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2 S1 atau S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 dan 2 Pengujian H0 : µ = µ0 Dimana σ2 Tidak Diketahui Contoh : Nilai rata-rata ujian statistika di Fakultas Peternakan tahun lalu adalah 76 dan tahun ini diperkirakan nilai rata-rata tersebut akan sama dengan tahun lalu (Ho). Setelah selesai ujian tahun ini, diambil 40 mahasiswa sebagai sampel dan nilai rata-rata = 73 dengan simpangan baku (S) = 6. Dengan menggunakan α = 5%, apakah Hoditerima atau ditolak? Jawab:Ho : Nilai rata-rata ujian statistika = μ = 76 H1 : Nilai rata-rata ujian statistika = μ ≠ 76 Dipergunakan pengujian dua sisi. Ho diterima, jika –Z α /2 < Z < Z α /2 Ho ditolak, jika Z > Z α /2 atau Z < -Z α /2 Untuk α = 5%, nilai Z α /2 = 1,96 (lihat table luas kurva normal, angka 95%/2 atau 0,4750 ada pada koordinat 1,9 dan 0,06 atau 1,96) Data dari sapel sepertitersebut diperoleh: Z = = = = -3,16
  • 16. Oleh karena itu –Z α /2 ( -1,96) < Z ( -3,16) Z α /2 (1,96), maka kesimpulannya Hoditerima. Atau, dengan kata lain, nilai ujian rata-rata statistika tahun ini sama dengan tahun lalu. 2.4.2. Pengujian Ho : µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0, Jika σ2 tidak diketahui dan σ 12 = σ 22 Apabila simpangan baku tidak diketahui dan sampelnya kecil maka digunakan distribusi t (Budiarto, 2002). Statistik t dirumuskan sebagai berikut : t = (X1- X2) Sp √1 / n1 + 1/n2 Simpangan baku biasanya ditaksir dari simpangan baku sampel, tetapi karena tidak diketahui, maka harus dihitung dahulu simpangan baku gabungannya (Budiarto, 2002). Rumusnya adalah sebagai berikut : Sp2 = (n1-1)S12 + (n2-1)S22 n1 + n2 – 2 Keterangan : n1 atau n2 = jumlah sampel kelompok 1 atau 2 S1 atau S2 = standar deviasi sampel kelompok 1 atau 2 Statistik uji – t memiliki distribusi t dengan derjat bebas (n1 + n2 - 2). Daerah kritis (menerima H1) pengujian untuk populasi tak terbatas : (X1 – X2) > t (1/2 α : n1 + n2 – 2) dan (X1 – X2) < - t (1/2 α : n1 + n2 – 2) Sp/ √1/n1 + 1/n2 Sp/ √1/n1 + 1/n2 Contoh : Dua macam obat penambah bobot badan diberikan pada unggas untuk jangka waktu 3 bulan. Obat 1 diberikan pada 10 unggas, sedangkan obat kedua diberikan kepada 9 unggas. Ingin diuji apakah terdapat perbedaan dalam sistem kerja pada kedua macam obat tersebut dengan derajat kemaknaan 0,05. Obat ke-1 dapat menambah produksi daging 9,6 kg dan obat ke-2 menambah produksi daging 10 kg. Diketahui : X1 = 9,6 kg X2 = 10 kg S12 = 16 S22 = 9 n1 = 10 n2 = 9 Hipotesis statistik: H0 : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠µ2
  • 17. α = 0,05 dk = 17 Ditanyakan : Apakah terdapat perbedaan antara keduanya? Penyelesaian : Sp2 = (n1-1)S12 + (n2-1)S22 n1 + n2 – 2 Sp2 = (10-11) 6 + (9-1) 9 = 12,7 17 S = 3,56 S (X1-X2) = S√1/n1 +1/n2 =3,56√1/10+1/9 = 1,636 t = (X1- X2) Sp √1 / n1 + 1/n2 = (9,6- 10) 1,64 = - 0,244 t, dk 17 = 2,11 H0 akan diterima apabila hasil perhitungan “t” terletak antara -2,11 & + 2,11. Kesimpulannya H0 diterima pada α 0,05atau p > 0,05 atau tidak terdapat perbedaan antara 2 macam obat penambah bobot badan tersebut.
  • 18. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Hipotesis dapat diartikan sebagai Pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara. Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis itu. Jenis-Jenis Pengujian Hipotesis 1. Berdasarkan Jenis Parameternya 2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya 3. Berdasarkan Jenis Distribusinya 4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya B. Saran Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke depannya.