SlideShare a Scribd company logo
LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK
PAJAK DAERAH
(BAGIAN 2)
PAJAK DAERAH dan RETRIBUSI DAERAH
Penagihan Pajak
Pembetulan, Pembatalan,
Pengurangan, Ketetapan, dan
Penghapusan atau Pengurangan
sanksi administratif
Pembukuan
Penyitaan dan Pelelangan
Banding dan Gugatan
Kadaluwarsa penagihan pajak
dan penghapusan piutang pajak
Keberatan
Pengembalian kelebihan
pembayaran pajak
Pembagian hasil Penerimaaan pajak
Daerah
Biaya pemungutan Pajak Daerah
Pemeriksaan Pajak Daerah
Ketentuan Pidana
Penyidikan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Sub Pokok Bahasan
Penagihan pajak dilakukan dengan terlebih
dahulu memberikan surat teguran atau
surat peringatan atau surat lain yang sejenis.
Surat teguran atau surat peringatan atau
surat lainnya yang sejenis, sekurang-
kurangnya memuat.
Penagihan pajak
1. Nama daerah wajib
pajak, atau nama wajib
pajak atau penanggung
jawab
2.Besarnya utang pajak;
3.Perintah untuk
membayar; dan
4.Saat pelunasan utang pajak,
yaitu tanggal jatuh tempo
pembayaran yang tercantum
dalam surat teguran atau surat
peringatan atau surat lainnya
yang sejenis.
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Pasal
8 Surat Paksa diterbitkan apabila :
A
Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan
kepadanya telah diterbitkan Surat Tguran atau Surat
Peringatan atau surat lain yang sejenis;
B Terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan
penagihan seketika dengan sekaligus ; atau
C
Penaggung Pajak tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan
angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah
Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pehagihan pajak
memiliki wewenang melakukan tindakan sebagai berikut
1 Mengangkat dan memberhentikan jurusita pajak
2 Menerbitkan surat yang dipergunakan untuk
melakukan penagihan pajak yaitu :
Surat Teguran, Surat Peringatan atau
surat lain yang sejenis;
a
b
Surat Perintah Penagihan
Seketika dan Sekaligus;
c Surat Paksa
d
Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan
e Surat Perintah
Penyanderaan
f Surat pencabutan
Sita
g Pengumuman
Lelang
h
Surat
Penentuan
Harga Limit;
i
Pembatalan
Lelang; dan
j
Surat lain yang
diperlukan untuk
pelaksanaan
penagihan pajak
Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito
berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lainnya
yang dipersamakan dengan itu obligasi saham, atau surat beharga lainnya,
piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain; dan atau
Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak yang berada
ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau ditempat lain termasuk
yang penguasaannya berada ditangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai
pelunasan utang tertentu yang dapat berupa
Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal
dengan isi kotor tertentu
PENYITAAN DAN PELELANGAN
Pelelangan
Pelaksanaan lelang dilakukan dengan ketentuan
berikut ini.
A Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan
yang diajukan oleh wajib pajak atau penanggung pajak
belum memperoleh keputusan keberatan
B Lelang tetap dapat dilaksankana tanpa dihadiri oleh
wajib pajak atau penanggung pajak
C
Lelang tidak dilaksanakan apabila wajib pajak atau
penanggung pajak telah melunasi utang pajak dan
biaya penagihan, atau berdasarkan keputusan
pengadilan pajak atau objek lelang musnah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 103, Wajib Pajak
dapat mengajukan keberataan hanya kepada Kepala Daerah atau pejabat yang
ditunjuk atas suatu
A
B
C
Surat Pemberitahuan Pajak
Terutang (SPPT);
Surat Ketetapan Pajak Daerah
( SKPD);
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar (SKPDKB);
KEBERATAN
D
E
F
G
Surat Keterangan Pajak Daerah
Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT);
Surat Ketetapan pajak Daerah
Lebih Bayar (SKPDLB);
Surat Ketetapan Daerah Nihil
(SKPDN); dan
Pemotogan atau pumungutan oleh pihak
ketiga berdsarakan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan daerah
Banding
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 105 wajib pajak
dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada
Pengadilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya
yang ditetapkan oleh kepala daerah. Permohonan banding
diajukan secara tertulis dalam bahas Indonesia, dengan
alasan yang jelas dalam jangka wakt 3 (tiga) bulan sejak
keputusan diterima, dilampiri salinan dari surat keputusan
keberatan tersebut
Gugatan
Wajib pajak atau penanggung pajak yang merasa
tidak puas atas pelaksanaan tindakan penagihan
pajak yang dilakukan ooleh fiskus memiliki hak untuk
mengajukan gugatan terhadap fiskus. Gugatan yang
dapat diajukan wajib pajak atau penanggung pajak
adalah terhadap pelaksanaan Surat Paksa, SPMP,
atau pengumuman lelang.
PAJAK DAERAH
Pembetulan, Pembatalan,
Pengurangan, Ketetapan dan
Penghapusan atau
Pengurangan Sanksi
Administrasi
Yang dapat dilakukan oleh Kepala Daerah :
1. Mengurangkan atau menghapuskan
sanksi administratif berupa bunga,
denda dan kenaikan pajak yang
tertutang menurut peraturan
perundang-undangan perpajakan
daerah, dalam hal sanksi tersebut
dikenakan karena kekhilafan Wajib
Pajak atau bukan karena kesalahannya;
2.Mengurangkan atau
membatalkan SPPT, SKPD,
SKPDKB, SKPDKBT atau
STPD, SKPDN atau
SKPDLB yang tidak benar
3.Mengurangkkan atau
membatalkan STPD
4.Membatalkan hasil
pemeriksaan atau ketetapan
pajak yang dilaksanakan atau
diterbitkan tidak sesuai dengan
tata cara yang ditentukan; dan
5. Mengurangkan ketetapan
pajak terutang berdasarkan
perimbangan kemampuan
membayar wajib pajak atau
kondisi tertentu objek pajak.
Hasil penerimaan pajak provinsi sebagian diperuntukkan
bagi kabupaten/kota di wilayah provinsi yang
bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
diserahkan kepaad kabupaten/kota
sebesar 30% ( tiga puluh persen );
Hasil penerimaan pajak kendaraan
bermotor diserahkan kepada
kabupaten/kota sebesar 30% (tiga puluh
persen);
Hasil penerimaan pajak Rokok
diserahkan kepada kabupaten/kota
sebsar 70% (tujuh puluh persen); dan
Hasil penerimaan Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor diserahkan
kepada kabupaten/kota sebsar 70%
(tujuh puluh persen);
Hasil penerimaan pajak ain permukaan
diserahkan kepada kabupaten/kota
sebsar 50% (lima puluh persen
Biaya Pemungutan Pajak Daerah
Pada Pasal 171 diatur bahwa instansi yang
melaksankaan pemungutan pajak daerah dapat
diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja
tertentu. Yang dimaksud dengan isntansi yang
melaksanakan pemungutan pajak daerah adalah
dinas / badan / lembaga yang tugas pokok dan
fungsinya melaksanakan pemungutan pajak
daerah.
Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak
Terhadap kelebihan pembayaran pajak, wajib
p a j a k d a p a t m e n g a j u k a n p e r m o h o n a n
pengembalian kepada kepala daerah. Kepala
Daerah dalam jangka waktu paling lama 12
( dua belas) bulan, sejak diterim anya
p e r m o h o n a n p e n g e m b a l i a n k e l e b i h a n
pembayaran pajak, harus memberikan
keputusan, bisa diterima bisa juga ditolak.
Hak untuk melakukan penegihan pajak menjadi kadaluwarsa setelah
melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak,
kecuali apabila wajib pajak melakukan tindakan pidana di bidang
perpajakan daerah.
Diterbitkan Surat Teguran dan
/ atau Surat Paksa; atau
Ada pengakuan utang pajak
dari Wajib Pajak, baik langsung
maupun tidak langsung.
A
B
Kadaluwarsa
penagihan pajak
tertangguh apabila
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan
yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan
yang meliputi harta, kewajiban, modal ,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga
perlehan dan penyerahan barang atau jasa
yang ditutup dengan menyusun laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi
untuk periode tahu pajak tersebut.
Pembukuan
Rahasia wajib pajak yang terkait dengan pajak daerah yang
tidak boeh diungkap antara lain
STPD, laporan keuangan,
dan lain-lain yang dilaporkan
oleh wajib pajak
Dokumen dan atau data yang
diperoleh dari pihak ketiga
yang bersifat rahasia; dan
Data yang diperoleh dalam
rangka pelaksanaan
pemeriksaan;
Dokumen dan atau
rahasia wajib pajak yang
diperoleh sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangan-undangan
yang berkenaan
Pemeriksaan Pajak Daerah
Ketentuan pidana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal
174.Tindak pidana dibidang perpajakan
Daerah tidak dituntut setelah melampaui
jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat
terutangnya pajak atau berakhirnya masa
pajak atau berakhirnya bagian tahun
pajak atau berakhirnya tahun pajak yang
bersangkutan.
Ketentuan Pidana
Wewenang peyidik untuk melakukan berbagai tindakan
yang dipandang diperlukan adalah sebagai berikut
1
Menerima ,mencari, mengumpulkan , dan
meneliti keterangan atau laporan berkenaan
dengan tindakan pidana di bidang perpajakan
Daerah dan Retribusi agar keterangan atau
laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan
jelas;
2
Meneliti, mencari, dan mengumpulkan
keterangan mengenai orang pribadi atau
Badan tentang kebenaran perbuatan yang
dilakukan sehbungan dengan tindak pidana
perpajakan Daerah dan Retribusi
3
Meminta keterangan dan bahan
bukti dari orang pribadi atau
Badan sehubungan dngan tindak
pidana dibidang perpajakan
Daerah dan Retribusi
4
Memeriksa buku, catatan,dan
dokumen lain berkenaan
dengan tindak pidana dibidang
perpajakan Daerah dan
Retribusi
5
Melakukan penggeledahan untuk
mendapat bahan bukti
pembukuan, pencatatan, dan
dokumen lain serta melakukan
penyitaan terhadap bahan bukti
tersebut;
6 7
8
Meminta bantuan tenaga ahli
dalam rangka pelaksanaan
tugas penyidikan tindak pidana
di bidang perpajakan Daerah
dan Retribusi;
Menyuruh berhenti dan/ atau
melarang seseorang
meninggalkan ruangan atau
tempat pada saat pemeriksaan
sdang berlangsung dan
memeriksa identitas orang,
benda dan/ atau dokumen yang
dibawa
Memotret sesorang yang
berkaitan dengan tindak pidana
perpajakan Daerah dan
Retribusi;
1
0
9
Memanggil orang untuk
didengar keterangannya dan
diperiksa sebagai tersangka
atau saksi
1
1
Menghentikan penyidikan;
dan/atau
Melakukan tindakan lain yang perlu untuk
kelancaran penyidikan tindak pidana di
bidang perpajakan Daerah dan Retribusi
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik
THANK
YOU!

More Related Content

Similar to SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf

Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakeryeryey
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajak
Wanda Ramadhan
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
Kppkp Bangil
 
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi PajakTax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
alvyna
 
Sengketa pajak
Sengketa pajakSengketa pajak
Sengketa pajak
Ayu Rahyuni
 
Administrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaAdministrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaYuliawanti Ginaris
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunGunadarma
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunGunadarma
 
Tata cara keberatan dan banding
Tata cara keberatan dan bandingTata cara keberatan dan banding
Tata cara keberatan dan banding
Uli Saida
 
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxMateri 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
zefriwau
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Roko Subagya
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Roko Subagya
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
Vivi Silvia
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLamsiskaRosalina
 
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Nadia Eva
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Roko Subagya
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
susanti daly
 

Similar to SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf (20)

Hak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajakHak dan Kewajiban Wajib pajak
Hak dan Kewajiban Wajib pajak
 
Penetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajakPenetapan dan ketetapan pajak
Penetapan dan ketetapan pajak
 
Hak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wpHak dan kewajiban wp
Hak dan kewajiban wp
 
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi PajakTax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
Tax Planning atas Pemeriksaan, Penyidikan, Imbalan Bunga, dan Restitusi Pajak
 
Sengketa pajak
Sengketa pajakSengketa pajak
Sengketa pajak
 
KUP
KUPKUP
KUP
 
Administrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_keduaAdministrasi pajak materi_kedua
Administrasi pajak materi_kedua
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
 
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab SunAkuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
Akuntansi Lanjut B (Perpajakan) Lab Sun
 
Tata cara keberatan dan banding
Tata cara keberatan dan bandingTata cara keberatan dan banding
Tata cara keberatan dan banding
 
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptxMateri 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
Materi 5_PENAGIHAN PAJAK.pptx
 
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang PerpajakanSeri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
Seri KUP :: Tindak Pidana Di Bidang Perpajakan
 
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup   tindak pidana di bidang perpajakanSeri kup   tindak pidana di bidang perpajakan
Seri kup tindak pidana di bidang perpajakan
 
Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)Keberatan (Pajak)
Keberatan (Pajak)
 
Landasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan PajakLandasan Hukum Penagihan Pajak
Landasan Hukum Penagihan Pajak
 
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
Sengketa Pajak (Peninjauan Kembali, Pembetulan Ketetapan Pajak, Pengurangan/P...
 
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang  kupUuno.28 tahun 2007 tentang  kup
Uuno.28 tahun 2007 tentang kup
 
2
22
2
 
Sosialisasi pajak copy
Sosialisasi pajak   copySosialisasi pajak   copy
Sosialisasi pajak copy
 
Kup penagihan
Kup penagihanKup penagihan
Kup penagihan
 

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdfSLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAHANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura
 

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
 
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdfSLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
 
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAHANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
 
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUITWAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN  DAN PENIUP PELUIT
WAWANCARA DAN INTEROGASI, OPERASI PENYAMARAN DAN PENIUP PELUIT
 

Recently uploaded

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 

Recently uploaded (18)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 

SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf

  • 1. LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK PAJAK DAERAH (BAGIAN 2) PAJAK DAERAH dan RETRIBUSI DAERAH
  • 2. Penagihan Pajak Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan, Ketetapan, dan Penghapusan atau Pengurangan sanksi administratif Pembukuan Penyitaan dan Pelelangan Banding dan Gugatan Kadaluwarsa penagihan pajak dan penghapusan piutang pajak Keberatan Pengembalian kelebihan pembayaran pajak Pembagian hasil Penerimaaan pajak Daerah Biaya pemungutan Pajak Daerah Pemeriksaan Pajak Daerah Ketentuan Pidana Penyidikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Sub Pokok Bahasan
  • 3. Penagihan pajak dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis. Surat teguran atau surat peringatan atau surat lainnya yang sejenis, sekurang- kurangnya memuat. Penagihan pajak
  • 4. 1. Nama daerah wajib pajak, atau nama wajib pajak atau penanggung jawab 2.Besarnya utang pajak; 3.Perintah untuk membayar; dan 4.Saat pelunasan utang pajak, yaitu tanggal jatuh tempo pembayaran yang tercantum dalam surat teguran atau surat peringatan atau surat lainnya yang sejenis.
  • 5. Penagihan Pajak dengan Surat Paksa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000 Pasal 8 Surat Paksa diterbitkan apabila : A Penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dan kepadanya telah diterbitkan Surat Tguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis; B Terhadap Penanggung Pajak telah dilaksanakan penagihan seketika dengan sekaligus ; atau C Penaggung Pajak tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam keputusan persetujuan angsuran atau penundaan pembayaran pajak.
  • 6. Pelaksanaan Penagihan Pajak Daerah Pejabat yang ditunjuk untuk melakukan pehagihan pajak memiliki wewenang melakukan tindakan sebagai berikut 1 Mengangkat dan memberhentikan jurusita pajak 2 Menerbitkan surat yang dipergunakan untuk melakukan penagihan pajak yaitu : Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis; a
  • 7. b Surat Perintah Penagihan Seketika dan Sekaligus; c Surat Paksa d Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan
  • 8. e Surat Perintah Penyanderaan f Surat pencabutan Sita g Pengumuman Lelang
  • 9. h Surat Penentuan Harga Limit; i Pembatalan Lelang; dan j Surat lain yang diperlukan untuk pelaksanaan penagihan pajak
  • 10. Barang bergerak termasuk mobil, perhiasan, uang tunai, dan deposito berjangka, tabungan, saldo rekening koran, giro, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu obligasi saham, atau surat beharga lainnya, piutang, dan penyertaan modal pada perusahaan lain; dan atau Penyitaan dilaksanakan terhadap barang milik Penanggung Pajak yang berada ditempat tinggal, tempat usaha, tempat kedudukan, atau ditempat lain termasuk yang penguasaannya berada ditangan pihak lain atau yang dijaminkan sebagai pelunasan utang tertentu yang dapat berupa Barang tidak bergerak termasuk tanah, bangunan, dan kapal dengan isi kotor tertentu PENYITAAN DAN PELELANGAN
  • 11. Pelelangan Pelaksanaan lelang dilakukan dengan ketentuan berikut ini. A Lelang tetap dapat dilaksanakan walaupun keberatan yang diajukan oleh wajib pajak atau penanggung pajak belum memperoleh keputusan keberatan B Lelang tetap dapat dilaksankana tanpa dihadiri oleh wajib pajak atau penanggung pajak C Lelang tidak dilaksanakan apabila wajib pajak atau penanggung pajak telah melunasi utang pajak dan biaya penagihan, atau berdasarkan keputusan pengadilan pajak atau objek lelang musnah
  • 12. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 103, Wajib Pajak dapat mengajukan keberataan hanya kepada Kepala Daerah atau pejabat yang ditunjuk atas suatu A B C Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT); Surat Ketetapan Pajak Daerah ( SKPD); Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB); KEBERATAN
  • 13. D E F G Surat Keterangan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT); Surat Ketetapan pajak Daerah Lebih Bayar (SKPDLB); Surat Ketetapan Daerah Nihil (SKPDN); dan Pemotogan atau pumungutan oleh pihak ketiga berdsarakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah
  • 14. Banding Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 105 wajib pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada Pengadilan Pajak terhadap keputusan mengenai keberatannya yang ditetapkan oleh kepala daerah. Permohonan banding diajukan secara tertulis dalam bahas Indonesia, dengan alasan yang jelas dalam jangka wakt 3 (tiga) bulan sejak keputusan diterima, dilampiri salinan dari surat keputusan keberatan tersebut
  • 15. Gugatan Wajib pajak atau penanggung pajak yang merasa tidak puas atas pelaksanaan tindakan penagihan pajak yang dilakukan ooleh fiskus memiliki hak untuk mengajukan gugatan terhadap fiskus. Gugatan yang dapat diajukan wajib pajak atau penanggung pajak adalah terhadap pelaksanaan Surat Paksa, SPMP, atau pengumuman lelang.
  • 16. PAJAK DAERAH Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan, Ketetapan dan Penghapusan atau Pengurangan Sanksi Administrasi
  • 17. Yang dapat dilakukan oleh Kepala Daerah : 1. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administratif berupa bunga, denda dan kenaikan pajak yang tertutang menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah, dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya;
  • 18. 2.Mengurangkan atau membatalkan SPPT, SKPD, SKPDKB, SKPDKBT atau STPD, SKPDN atau SKPDLB yang tidak benar 3.Mengurangkkan atau membatalkan STPD 4.Membatalkan hasil pemeriksaan atau ketetapan pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai dengan tata cara yang ditentukan; dan
  • 19. 5. Mengurangkan ketetapan pajak terutang berdasarkan perimbangan kemampuan membayar wajib pajak atau kondisi tertentu objek pajak.
  • 20. Hasil penerimaan pajak provinsi sebagian diperuntukkan bagi kabupaten/kota di wilayah provinsi yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diserahkan kepaad kabupaten/kota sebesar 30% ( tiga puluh persen ); Hasil penerimaan pajak kendaraan bermotor diserahkan kepada kabupaten/kota sebesar 30% (tiga puluh persen);
  • 21. Hasil penerimaan pajak Rokok diserahkan kepada kabupaten/kota sebsar 70% (tujuh puluh persen); dan Hasil penerimaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor diserahkan kepada kabupaten/kota sebsar 70% (tujuh puluh persen); Hasil penerimaan pajak ain permukaan diserahkan kepada kabupaten/kota sebsar 50% (lima puluh persen
  • 22. Biaya Pemungutan Pajak Daerah Pada Pasal 171 diatur bahwa instansi yang melaksankaan pemungutan pajak daerah dapat diberi insentif atas dasar pencapaian kinerja tertentu. Yang dimaksud dengan isntansi yang melaksanakan pemungutan pajak daerah adalah dinas / badan / lembaga yang tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pemungutan pajak daerah.
  • 23. Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak Terhadap kelebihan pembayaran pajak, wajib p a j a k d a p a t m e n g a j u k a n p e r m o h o n a n pengembalian kepada kepala daerah. Kepala Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 ( dua belas) bulan, sejak diterim anya p e r m o h o n a n p e n g e m b a l i a n k e l e b i h a n pembayaran pajak, harus memberikan keputusan, bisa diterima bisa juga ditolak.
  • 24. Hak untuk melakukan penegihan pajak menjadi kadaluwarsa setelah melampaui waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindakan pidana di bidang perpajakan daerah. Diterbitkan Surat Teguran dan / atau Surat Paksa; atau Ada pengakuan utang pajak dari Wajib Pajak, baik langsung maupun tidak langsung. A B Kadaluwarsa penagihan pajak tertangguh apabila
  • 25. Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal , penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perlehan dan penyerahan barang atau jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi untuk periode tahu pajak tersebut. Pembukuan
  • 26. Rahasia wajib pajak yang terkait dengan pajak daerah yang tidak boeh diungkap antara lain STPD, laporan keuangan, dan lain-lain yang dilaporkan oleh wajib pajak Dokumen dan atau data yang diperoleh dari pihak ketiga yang bersifat rahasia; dan Data yang diperoleh dalam rangka pelaksanaan pemeriksaan; Dokumen dan atau rahasia wajib pajak yang diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang berkenaan Pemeriksaan Pajak Daerah
  • 27. Ketentuan pidana diatur dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2009 Pasal 174.Tindak pidana dibidang perpajakan Daerah tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun sejak saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak atau berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya tahun pajak yang bersangkutan. Ketentuan Pidana
  • 28. Wewenang peyidik untuk melakukan berbagai tindakan yang dipandang diperlukan adalah sebagai berikut 1 Menerima ,mencari, mengumpulkan , dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindakan pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas; 2 Meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau Badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehbungan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi
  • 29. 3 Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau Badan sehubungan dngan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi 4 Memeriksa buku, catatan,dan dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan Daerah dan Retribusi 5 Melakukan penggeledahan untuk mendapat bahan bukti pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;
  • 30. 6 7 8 Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi; Menyuruh berhenti dan/ atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sdang berlangsung dan memeriksa identitas orang, benda dan/ atau dokumen yang dibawa Memotret sesorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan Daerah dan Retribusi;
  • 31. 1 0 9 Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi 1 1 Menghentikan penyidikan; dan/atau Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan Daerah dan Retribusi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 32. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik THANK YOU!