Dokumen tersebut membahas tentang e-learning, yang didefinisikan sebagai sistem pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi. Dibahas pula komponen-komponen sistem informasi e-learning seperti infrastruktur, learning management system, knowledge management system, dan konten pembelajaran elektronik."
1. Nama / NIM : Angga Ali Praja / 43116110029
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Forum
E-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses belajar mengajar.(Anonim,2017). Berikut beberapa pengertian E-learning dari
berbagai sumber:
1. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau
komputer sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013).
2. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip dalam proses
pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
3. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar
yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara guru dengan
siswa (Ardiansyah, 2013).
Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mampu
memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan
sharing pembelajaran dan informasi.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008) adalah:
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer networks)
Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials) kemudian
disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan mahasiswa kapan saja
dan dimana saja.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal
yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.
Manfaat E-learning
1. Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk
mengakses perjalanan.
2. Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara mandiri
memegang kendali atas keberhasilan belajar.
3. Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi penyelenggara,
efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar dan efisiensi biaya bagi
pembelajar adalah biaya transportasi dan akomodasi.
Manfaat E-learning menurut Pranoto, dkk (2009) adalah:
Penggunaan E-learning untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat
meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang diajarkan.
Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
Meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa.
2. Meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa.
Meningkatkan kualitas materi pendidik dan pelatihan.
Meningkatkan kemampuan menampilkan informasi dengan perangkat teknologi
informasi, dimana dengan perangkat biasa sulit dilakukan.
Kelebihan E-learning
Kelebihan E-learning ialah memberikan fleksibilitas, interaktivitas, kecepatan, visualisasi
melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media (Sujana, 2005). Menurut L. Tjokro
(2009), E-learning memiliki banyak kelebihan yaitu :
1. Lebih mudah diserap, artinya menggunakan fasilitas multimedia berupa gambar, teks,
animasi, suara, video.
2. Jauh lebih efektif dalam biaya, artinya tidak perlu instruktur, tidak perlu minimum
audiensi, bisa dimana saja, bisa kapan saja, murah untuk diperbanyak.
3. Jauh lebih ringkas, artinya tidak banyak formalitas kelas, langsung pada pokok bahasan,
mata pelajaran sesuai kebutuhan.
4. Tersedia 24 jam/hari – 7 hari/minggu, artinya penguaasaan materi tergantung pada
semangat dan daya serap siswa, bisa dimonitor, bisa diuji dengan e-test.
Kekurangan E-learning
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006) adalah pembelajaran dengan model
E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih (seperti komputer, monitor,
keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang diuraikan oleh Nursalam (2008) sebagai
berikut :
Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar pelajar itu sendiri.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.
Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan
ICT (information, communication, dan technology).
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan dengan
masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri bagi peserta
didik.
Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik, gambar, dan video
karena peralatan yang tidak memadai.
Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan dan fitur
pertanyaan diperlukan.
Peserta didik dapat merasa terisolasi.
3. Tanggapan
Tanggapan saya mengenai implementasi e-learning yang diterapkan di mercu buana memang
tergolong canggil dibanding dengan beberapa perguruan tinggi yang masih mengandalkan
tatap muka, bukan berarti perkuliahan elearning tidak bagus buktinya adalah merc buana
memberikan pengalaman pembelajaran elearning yang sangat mumpuni untuk menunjang
aktivitas belajar dan mengajar di universitas.
Saran dan Masukkan
Saran dan masukkan saya adalah ketika mengerjakan elearning, sistem terkadang error karena
sedang melakukan upgrade dan beberapa masalah saat melakukan elearning sehingga ketika
mahasiswa sudah melakukan kewajibannya di elearning tidak terbaca oleh sistem yang
menyebabkan absen mahasiswa menjadi bolong. Saran saya adalah melakukan upgrade pada
jam malam orang tidak melakukan aktivitas sehingga meminimalisir error yang mengganggu
aktivitas mahasiswa atau memberikan info kapan server akan mengalami maintenance agar
mahasiswa bisa memperkirakan waktu kapan harus mengerjakan elearning.
Daftar Pustaka
1. Anonim, 2017. http://www.kajianpustaka.com/2014/06/pengertian-karaktiristik-dan-
manfaat-elearning.html (17 Desember 2017, 15.01. WIB)
4. Kuis
1. Apa yang dimaksud dengan elearning dan jelaskan komponen system informasi dari
e-learning.
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu media yang
digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan
untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer
yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-
learning ini tidak memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih
banyak waktu (Anonim1,2017).
Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-
learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. E-learning
memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia .
Definisi E-Learning
Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang
pendidikan dalam bentuk sekolah maya.
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung
usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat
ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di
sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah dikemukakan oleh Suyanto
(2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang terdiri dari:
1. Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta didik, peserta didik dan
peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar dapat berkomunikasi dengan relatif mudah
tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.
2. Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan komputer).
3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di komputer sehingga dapat
diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja bila yang bersangkutan
membutuhkannya.
4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan hal-hal yang berkaitan
dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap saat di komputer.
Dengan demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam pembelajaran yang mengacu
pada penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan
karakteristik-karakteristik seperti memanfaatkan jasa teknologi, memanfatkan keunggulan komputer,
menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar yang dapat dilihat pada
komputer, serta memberikan fasilitas yang dapat diakses oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa
secara pribadi
5. Komponen e-learning
E-learning yang terintegrasi/terbentuk mempunyai komponen-komponen berikut ini :
1. Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan
perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita memberikan
layanan synchronous learning melaluiteleconference. Synchronous learning mengacu pada sekelompok
orang belajar hal yang sama pada saat yang sama di tempat yang sama. Ini adalah jenis pedagogi
dipraktekkan di sebagian besar sekolah dan program sarjana, tapi tidak di program pascasarjana. Kuliah
adalah contoh pembelajaran sinkronisasi di lingkungan tatap muka dan dengan munculnya alat-alatweb
conferencing, orang dapat belajar pada saat yang sama di tempat yang berbeda juga. Sebagai contoh,
penggunaan instant messaging (pesan singkat) atau live chat (obrol langsung), webinar (web-based
seminar) dan konferensi video memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dan belajar dalam real
time (waktu nyata).
2. Learning Management System/Sistem Belajar Manajemen (LMS)
LMS adalah Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar konvensional.
Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor),
sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar. LMS
merupakan platform (rencana kerja/progam) untuk pengembangan e-learning, karena mempunyai banyak
fungsi yang tidak terbatas hanya pada distribusi materi pembelajaran, tetapi juga dalam hal manajemen
dan evaluasi hasil-hasil pembelajaran. LMS banyak yang berupa open source(sumber terbuka), sehingga
bisa kita manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.
Fitur LMS terdiri dari:
a. Manajemen siswa dan kompetensi.
b. Manajemen dan distribusi materi/content (isi).
c. Manajemen sumber daya (fasilitas, instruktur, dll).
d. Manajemen program.
e. Manajemen data.
f. Anggaran.
3. Knowledge Management System/Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS)
KMS digunakan untuk merekam dan menyimpan knowledge (pengetahuan), baik formal maupun
berdasarkan pengalaman, kedalam bentuk digital untuk memudahkan akses bagi para pengguna
tergantung tingkat otorisasi masing-masing.
Fitur KMS terdiri dari:
6. a. Data collection adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yg sering
dikaitkan dengan minat atau hobi objek (yg lengkap); atau kumpulan yg berhubungan
dengan studi penelitian.
b. Data digitalization adalah data yg berhubungan dengan angka untuk sistem perhitungan
tertentu.
c. Indexing and knowledge sharing/ Pengindeksan dan berbagi pengetahuan
4. Learning Content Management System/ Sistem Belajar Manajemen Konten (LCMS)
LCMS memungkinkan trainer/pelatih, dosen, dan instruktur untuk membuat dan mengembangkan
materi/e-learning content sendiri dengan mudah, walaupun mereka tidak menguasai pemrogaman
komputer.
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk
multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku pelajaran biasa).
Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh siswa
kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan membuat banyak kompetisi pembuatan
multimedia pembelajaran. Pustekkom juga mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia
pembelajaran untuk SMP, SMA dan SMK. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-
Learning dari sisi konten.[4]
Fitur LCMS terdiri dari:
a. Template outline (kerangka templat) kursus/mata pelajaran/mata kuliyah
b. Manajemen gambar, animasi, dan konten audio-video
c. Kustomisasi konten : kursus, test, simulasi
d. Manajemen obyek pembelajaran
5. Electronic Library/perpustakaan elektronik (E-Library)
E-Library merupakan layanan IT (Information Technology) terintegrasi untuk manajemen
perpustakaan digital (digital library). LEN menyediakan e-library yang fleksibel dan customized/disesuaikan
sesuai kebutuhan pengguna.
6. Mobile Learning/pembelajaran memakai ponsel.
Mobile learning menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile learning meliputi: konten, sarana
pengembangan konten (mobile learning author), dan ponsel pelacakan sistem (mobile device tracking
system).
7. E-Content Development/elektronik pengembangan materi (isi)
E-Content merupakan bagian penting dari proses e-learning yang memainkan peranan utama. E-
content memungkinkan pengguna untuk mengembangkan konten yang secara visual menarik dan
interaktif. Media E-content dapat berupa format CD (stand alone) maupun format standar e-content seperti
SCROM and AICC.
7. 2. Untuk Implemetasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya apa saja yang
diperlukan sehingga e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien.
Penyelenggaraan e-learning di Indonesia didukung oleh tiga aspek yang saling terkait satu dengan
lainnya yaitu infrastruktur, kebijakan, dan sumber daya manusia (SDM).
Jadi, sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan sebuah program elearning adalah sumber daya
teknologi yang mumpuni, ketersediaan alat yang harus menunjang sistem, dan sumber daya manusia
untuk mengoperasikan sistem elearning mulai dari kebijakan dan ketentuan penggunaan elearning,
pengelolaan data server, serta sampai user yang menggunakan elearning untuk kebutuhan belajar-
mengajar mahasiswa dan dosen. (Anonim2,2017)
Daftar Pustaka :
1. Anonim1,2017. http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-
manfaat.html
2. Anonim2, 2017. http://oktanemamah.blogspot.co.id/