Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai database, sistem manajemen basis data, contoh-contoh sistem manajemen basis data seperti Oracle, MS Access, dan MySQL, serta penerapan sistem informasi dan outsourcing sistem informasi di Bank BCA.
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
SIM, Angga Ali Praja, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Sistem Manajemen Database, Universitas Mercu Buana, 2017
1. Nama / NIM : Angga Ali Praja / 43116110029
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Forum
Database (Basis data)
adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat
diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data
tersebut. Database sendiri terdiri dari sebuah koleksi data yang terorganisir dalam bentuk
digital. Salah satu cara untuk mengelompokkan database melibatkan jenis isinya, misalnya:
bibliografi, dokumen-teks, statistik. (Handika Januar, 2017)
Pendekatan database memiliki beberapa kelebihan, sebagai berikut :
1. Mengurangi redudansi data
Pengurangan data redudansi membuat proses penyimpanan data efektif sehingga menghemat
biaya perusahaan untuk investasi teknologi penyimpanan.
2. Meningkatkan integritas data
Dengan adanya integritas data maka mempermudah proses pengupdatean data, karena
pengupdatean sebuah field atau data berlaku untuk semua table yang menggunakan data
tersebut.
3. Memudahkan dalam share data dan akses data
Proses administrasi dalam table dilakukan pada satu lokasi yaitu database server. Dengan
demikian proses share data atau akses data dapat berlangsung lebih mudah dan efektif.
4. Mengurangi waktu pengembangan
Dengan system database, pengembangan program berlangsung lebih cepat. Hal ini disebabkan
karena perubahan yang menyangkut administrasi data dilakukan melalui server database.
Proses administrasi dan penganalisaan data yang berlangsung di satu tempat ini
mempermudah proses pembangunan program yang lebih efektif terutama pada tahap analisa
dan penerapan program.
Teknologi database sendiri merupakan teknologi yang hadir seiring dengan perkembangan
teknologi komputer yang dimana diciptakan dan dikembangkan secara khusus untuk mengolah
database agar dapat diakses dengan lebih mudah dan cepat namun juga tetap akurat agar
penggunaannya tentu semakin efektif dan efisien sesuai dengan tuntutan jaman dan
perkembangan dari teknologi informasi saat ini.
Dua contoh teknologi database yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut:
1. Data warehouse
Adalah database besar yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur data yang dibutuhkan
untuk menganalisa transaksi sekarang dan lampau. Dengan adanya data warehouse, manajer
dan pengguna dapat mengakses transaksi dan ringkasan transaksi dengan efektif.
2. 2. Web database
Server database pada mulanya hanya mendukung program internal perusahaan. Melalui
website, kegunaan server database diperluas dengan adanya dukungan akses publik. Salah
satu contoh dari pemanfaatan ini adalah transaksi online.
Perkembangan dari Teknologi Database sudah berlangsung sejak tahun 1960an dimana pada
saat itu berkembang sebuah sistem yang disebut dengan Flat File yang bertahan hingga tahun
1980an. Hierarchial dan Network adalah teknologi komputer yang berkembang dari tahun
1970an hingga tahun 1990an. Pada tahun 1980an hadir sebuah teknologi yang disebut dengan
Relational yang masih eksis hingga saat ini, seiring dengan tuntutan user Object-oriented dan
Object-relational hadir pada tahun 1990an yang terus berkembang dan masih digunakan hingga
sekarang.
Software yang dapat mengijinkan penggunanya untuk membuat, mengakses, dan mengatur
sebuah database adalah sistem manajemen basis data (database management system).
Database management system (DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem
atau perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola suatu basis data dan menjalankan
operasi terhadap data yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi,
sumber daya manusia, dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi
bagian standar di bagian pendukung (back office) suatu perusahaan. DBMS merupakan
perangkat lunak yang dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data
dalam jumah yang besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan masnipulasi data
secara lebih mudah.
Sebelum adanya DBMS maka data pada umumnya disimpan dalam bentuk flatfile, yaitu file
teks yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menyimpan
data dalam bentuk flat secara langsung. Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang
optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti file passwd. File passwd pada umumnya hanya
digunakan untuk menyimpan nama yang jumlahnya tidak lebih dari 1000 orang. Selain dalam
bentuk flat file, penyimpanan data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program bantu
seperti spreadsheet. Penggunaan perangkat lunak ini memperbaiki beberapa kelemahan dari
flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun demikian metode ini
masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan
data yang masih kurang.
Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat dan kelebihan
dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet, diantaranya :
1. Performance yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat
jauh berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping
memiliki unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media
penyimpanan dan memori.
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi
dalam DBMS. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama
dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah
aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah
dengan penggunaan DBMS.
3. 4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di
dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara
bersama-sama akan lebiih terjamin dari pada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet
yang tersebar.
5. Sekuritas. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan pada
file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam pemberian
hak akses kepada pengguna.
Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server 2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya.
– Oracle
Basis data Oracle adalah basis data relasional yang terdiri dari kumpulan data dalam suatu
sistem manajemen basis data RDBMS. Perusahaan perangkat lunak Oracle memasarkan jenis
basis data ini untuk bermacam-macam aplikasi yang bisa berjalan pada banyak jenis dan merk
perangkat keras komputer (platform).
Basis data Oracle ini pertama kali dikembangkan oleh Larry Ellison, Bob Miner dan Ed Oates
lewat perusahaan konsultasinya bernama Software Development Laboratories (SDL) pada
tahun 1977. Pada tahun 1983, perusahaan ini berubah nama menjadi Oracle Corporation
sampai sekarang.
– MS Acces
Microsoft Access (atau Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data
komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga
menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office, selain
tentunya Microsoft Word, Microsoft Excel, dan Microsoft PowerPoint. Aplikasi ini menggunakan
mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang
intuitif sehingga memudahkan pengguna.
Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access,
Microsoft Jet Database Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau semua kontainer
basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat
menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks, sementara
para programmer yang kurang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan
perangkat lunak aplikasi yang sederhana. Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman
berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman
berorientasi objek.
– MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris:
database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta
instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis
dibawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
Tidak sama dengan proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak dikembangkan oleh
komunitas umum, dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki oleh penulisnya masing-masing,
MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana
memegang hak cipta hampir atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang
Finlandia yang mendirikan MySQL AB adalah: David Axmark, Allan Larsson, dan Michael
“Monty” Widenius.
4. Pengertian database dari sisi pelaku bisnis saat ini sangat luas, namun bila sedikit saya tarik
benang merahnya database bagi pelaku bisnis adalah sebuah sistem teknologi yang memuat
data-data yang saling berhubungan dengan jumlah besar yang dapat di panggil kemudian di
olah sesuai kebutuhan dan pada akhirnya menghasilkan sebuah output berupa informasi yang
di perlukan oleh sebuah maupun beberapa unit/ divisi organisasi bisnis, dimana informasi yang
dihasilkan tersebut berfungsi sebagai bahan dasar pertimbangan/ pengoperasian sebuah atau
beberapa unit/ divisi kegiatan dari organisasi tersebut. Hal inilah menurut saya yang terus
mendorong database menjadi peran vital di dunia bisnis saat ini, dikarenakan pengolahan
databasis juga mendukung pelaku bisnis untuk selalu mendapatkan informasi berkualitas yang
dicirikan dengan informasi yang akurat, dapat dipastikan, penggambaran waktu sekarang,
terorganisasi, mudah diakses, berguna, dan juga dapat mengurangi biaya yang harus
dikeluarkan oleh sebuah organisasi bisnis.
Sistem Informasi Bank BCA Secara Konseptual
Hampir seluruh perbankan di Indonesia sekarang ini telah memberikan pelayanan secara real
time on line dalam bertransaksi. Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak,
dimana kemajuan suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi
informasi. (Fasyni Awisal, 2017) Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang
diterapkan perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan
kompleks adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam setiap
bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk memudahkan
operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin memudahkan pelayanan
terhadap customers.
Bank Cental Asia baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan
tujuan untuk membedakan pelayanan dengan bank lain. Untuk itu Bank Cental Asia harus
menginvestasikan dana yang besar untuk membangun sistem informasinya. Dengan
menggunakan VSAT, BCA mampu menghubungkan antar cabangnya secara on line.
Produk BCA yang selama ini memanfaatkan teknologi informasi meliputi telegraphic tansfer,
mail transfer, ATM dan phone banking. Sampai tahun 1995 jumlah ATM BCA mencapai 500
unit. Hal ini berkat kemudahan yang selama ini ditawarkan BCA.
Sistem informasi BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas
cabang. Penjurnalan pembukuan dilakukan secara otomatis, begitu juga pemindahan antar
rekening. Dengan demikian pekerjaan para auditor menjadi lebih ringan. Kehadiran Local Area
Network (LAN) digunakan untuk pendistribusian data entry dan pemrosesan transaksi. Pada
hari-hari sibuk tak kurang dari 1 juta transaksi harus diproses. Sedangkan fasilitas e-
mail digunakan untuk mempermudah komunikasi antar cabang.
Pada masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu survive, salah satu kata
kuncinya menurut Thurow (1997) adalah adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman
akan membawa pula perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia
ekonomi secara khusus. Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang
muncul, maka perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang
dapat terjadi. Untuk itu perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi tentang
segala sesuatu yang ada di sekitar perusahaan. Dengan data yang ada tersebut, perusahaan
dapat membuat berbagai macam alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan
informasi yang terus menerus dari data yang masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat
melakukan analisis atas alternatif-alternatif skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi
5. pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang, demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu
saja memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang baik.
Outsourcing Sistem Informasi di Bank BCA
Sejalan dengan pertumbuhan bisnis, BCA harus mencari cara-cara baru untuk meningkatkan
kapabilitasnya untuk melayani lebih banyak nasabah dan meningkatkan produktivitas. Tugas ini
menjadi tanggung jawab Processing and Support Center BCA. Di tahun 2001, banyak hal telah
dilakukan dalam kaitan dengan sentralisasi dan otomasi, termasuk perubahan-perubahan
dalam operasi, sistem dan prosedur, perbaikan dalam struktur organisasi di cabang-cabang dan
rekayasa ulang prosesproses bisnis di BCA yang lalu menciptakan sentralisasi di banyak di
antara fungsi-fungsinya. Di akhir tahun 2001, Processing and Support Center BCA telah
menyelesaikan sentralisasi proses-proses ekspor-impor, pengiriman uang, kliring, distribusi
supplies, pengelolaan arsip, pencetakan (di Surabaya), pengiriman rekening Koran, kliring
elektronis (di Jakarta), inkasso, dan distribusi uang tunai, selain aplikasi pembayaran gaji BCA,
area operasi dan teller pooling.
Outsourcing adalah salah satu metode yang diadopsi oleh BCA untuk menyederhanakan
operasinya, mempertahankan jumlah sumber daya manusia pada tingkat yang sama walaupun
bisnis mengalami pertumbuhan yang pesat, dan memungkinkan bank untuk berkonsentrasi
pada bisnis intinya. Sebagian dari kegiatan yang dipercayakan kepada perusahaan lain di tahun
2001 adalah sentralisasi dan pendistribusian keperluan kantor, pengiriman rekening giro, pusat
pencetakan (di Surabaya), pendistribusian uang tunai dan pengelolaan arsip.
Outsourcing sistem informasi yang dilakukan oleh Bank BCA hanya mencakup beberapa
bagian saja. Hal ini dikarenakan Bank BCA memiliki divisi pengembangan teknologi informasi
sendiri. Namun, untuk hal-hal tertentu yang dirasa lebih efisien apabila diserahkan pada pihak
ketiga, maka Bank memutuskan untuk mendelegasikannya kepada pihak lain. Adapun rincian
alasan yang mendasari keputusan outsiurcing adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan fokus bisnis
Perusahaan melakukan outsourcing karena perusahaan merasa dapat lebih fokus pada bisnis
utamanya dan menyerahkan sebagian operasionalnya dikerjakan oleh pihak lain.
2. Membagi resiko operasional
Melalui outsourcing, maka perusahaan menyerahkan tanggung jawab suatu pekerjaan kepada
pihak ketiga. Dengan demikian risiko operasional perusahaan bisa terbagi kepada pihak lain.
3. Sumber daya perusahaan yang ada dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lain
Perusahaan dapat memanfaatkan sumberdayanya untuk mengerjakan pekerjaan yang lain
karena pekerjaan untuk mengembangkan suatu sistem sudah diambil alih oleh pihak ketiga
(outsource).
4. Mengurangi biaya
Dengan outsourcing, biaya yang sebelumnya dianggarkan untuk digunakan sebagai investasi
dalam membangun infrastruktur sistem informasi dapat dialihkan untuk digunakan sebagai
biaya operasional lainnya.
5. Kontrol yang lebih baik
6. Dengan adanya outsourcing maka perusahaan bisa lebih optimal dalam mengontrol operasional
perusahaannya. Sehingga diharapkan hasil yang diperoleh akan membuat bisnis perusahaan
berjalan lancar, efektif dan efisien.
Daftar Pustaka :
1. Fasyni, Awisal, 2017. http://awisal51.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2014/03/10/tugas-sim-
outsourcing-sistem-informasi-pada-bank-bca/ (11 Oktober 2017, 09.15 WIB)
2. Handika, Januar, 2017. http://handikajanuar.blog.widyatama.ac.id/2016/02/17/manfaat-
pengelolaan-data-dan-infowmasi-bagi-perusahaan-atau-organisasi/ (11 Okober 2017, 09.21
WIB)
Lampiran :
Data Karyawan.accdb
e-mail karyawan.accdb
Kuis
1. Sistem manajemen basis data
Sistem manajemen basis data (Bahasa Inggris: database management system, DBMS), atau
kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem atau perangkat lunakyang dirancang untuk
mengelola suatu basis data dan menjalankan operasi terhadap data yang diminta banyak
pengguna. (Anonim1,2017). Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi, sumber daya manusia, dan
sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di bagian
pendukung (back office) suatu perusahaan. Contoh SMBD adalah Oracle, SQL server
2000/2003, MS Access, MySQL dan sebagainya. DBMS merupakan perangkat lunak yang
dirancang untuk dapat melakukan utilisasi dan mengelola koleksi data dalam jumlah yang
besar. DBMS juga dirancang untuk dapat melakukan manipulasi data secara lebih mudah.
Sebelum adanya DBMS, data pada umumnya disimpan dalam bentuk flat file, yaitu file teks
yang ada pada sistem operasi. Sampai sekarangpun masih ada aplikasi yang menimpan data
dalam bentuk flat secara langsung.
Menyimpan data dalam bentuk flat file mempunyai kelebihan dan kekurangan. Penyimpanan
dalam bentuk ini akan mempunyai manfaat yang optimal jika ukuran filenya relatif kecil, seperti
file o dari flat file, seperti bertambahnya kecepatan dalam pengolahan data. Namun metode ini
masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya adalah masalah manajemen dan keamanan
data yang masih kurang. Penyimpanan data dalam bentuk DBMS mempunyai banyak manfaat
dan kelebihan dibandingkan dengan penyimpanan dalam bentuk flat file atau spreadsheet,
diantaranya :
1. Performa yang dapat dengan penyimpanan dalam bentuk DBMS cukup besar, sangat jauh
berbeda dengan performance data yang disimpan dalam bentuk flat file. Disamping memiliki
unjuk kerja yang lebih baik, juga akan didapatkan efisiensi penggunaan media penyimpanan
dan memori
2. Integritas data lebih terjamin dengan penggunaan DBMS. Masalah redudansi sering terjadi
dalam flat file. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama
dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.
7. 3. Independensi. Perubahan struktur database dimungkinkan terjadi tanpa harus mengubah
aplikasi yang mengaksesnya sehingga pembuatan antarmuka ke dalam data akan lebih mudah
dengan penggunaan DBMS.
4. Sentralisasi. Data yang terpusat akan mempermudah pengelolaan database. kemudahan di
dalam melakukan bagi pakai dengan DBMS dan juga kekonsistenan data yang diakses secara
bersama-sama akan lebiih terjamin daripada data disimpan dalam bentuk file atau worksheet
yang tersebar.
5. Keamanan. DBMS memiliki sistem keamanan yang lebih fleksibel daripada pengamanan
pada file sistem operasi. Keamanan dalam DBMS akan memberikan keluwesan dalam
pemberian hak akses kepada pengguna.
2. Sistem manajemen basis data relasional
Sebuah sistem manajemen basis data relasional atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal sebagai
relational database management system (RDBMS) adalah sebuah program komputer (atau
secara lebih tipikal adalah seperangkat program komputer) yang dirancang untuk
mengatur/memanajemen sebuah basis data sebagai sekumpulan data yang disimpan secara
terstruktur, dan melakukan operasi-operasi atas data atas permintaan penggunanya.
(Anonim2,2017). Contoh penggunaan DBMS ada banyak sekali dan dalam berbagai bidang
kerja, misalnya akuntansi, manajemen sumber daya manusia, dan lain sebagainya. Meskipun
pada awalnya DBMS hanya dimiliki oleh perusahaan-perusahaan berskala besar yang memiliki
perangkat komputer yang sesuai dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan (pada saat itu
standar yang diminta dapat dikatakan sangat tinggi) untuk mendukung jumlah data yang besar,
saat ini implementasinya sudah sangat banyak dan adaptatif dengan kebutuhan spesifikasi data
yang rasional sehinggal dapat dimiliki dan diimplementasikan oleh segala kalangan sebagai
bagian dari investasi perusahaan.
Sejarah atas istilah RDBMS
Edgar F. Codd memperkenalkan istilah ini pada makalah seminarnya yang berjudul "A
Relational Model of Data for Large Shared Data Banks". Salah satu definisi yang cukup dikenal
secara luas atas sebuah sistem basisdata relasional adalah 12 hukum Codd. Namun, pada
awal-awal implementasinya banyak model relasional yang tidak mengikuti seluruh elemen-
elemen yang terdapat dalam hukum-hukum Codd tersebut yang menjadikan terminologinya
berkembang untuk mendeskripsikan sebuah tipikal sistem basisdata yang lebih luas. Dalam
cakupan yang minimum sistem tersebut memenuhi kriteria berikut:
menyajikan data pada pengguna dalam bentuk relasional (ditampilkan dalam bentuk tabular,
sebagai koleksi dari tabel dimana setiap tabel beriisi sekumpulan baris dan kolom)
menyediakan operator relasional untuk memanipulasi data dalam bentuk tabular
Sistem yang pertama kalinya yang secara relatif memenuhi implementasi atas sebuah model
relasional adalah Pusat Studi Ilmiah IB, Inggris, di Peterlee; IS1 (1970-1972) dan implementasi
lain yang mengikutinya PRTV (1973-1979). Sistem yang pertama kalinya dijual secara komersil
sebagai RDBMS adalah Multics Relational Data Srore pada tahun 1978. Yang lainnya adalah
Berkeley Ingres QUEL dan IBM BS12.
Pemanfaatan saat ini
Ada beberapa ketidaksepahaman terhadap definisi atas "relasional" dari DBMS.
Definisi yang paling populer dari sebuah RDBMS seringkali dianggap kurang tepat; beberapa
kalangan berargumentasi bahwa penyajian data sebagai kumpulan baris dan kolom sudah
8. cukup memenuhi syarat untuk dikatakan sebagai sebuah RDBMS. Tipikalnya, sebuah sistem
basisdata dikatakan memenuhi kriteria sebagai RDBMS apabila memenuhi hukum-hukum yang
ditetapkan dalam 12 hukum Codd, namun pada kenyataannya justru kebanyakan sistem
basisdata tidak mendukung sepenuhnya implementasi hukum-hukum Codd tersebut.
Kalangan lainnya beranggapan apabila sebuah sistem basisdata tidak mengimplementasikan
keseluruhan hukum-hukum Codd tersebut, maka sistem tersebut tidak dapat disebut sebagai
relasional. Pandangan seperti ini, yang banyak diterima oleh para teoretis dan kalangan-
kalangan lainnya yang memegang teguh prinsip-prinsip Codd, tentunya akan
mendiskualifikasikan banyak sistem basisdata yang ada saat ini "tidak murni relasional". Dalam
kenyataannya, sistem basisdata yang menggunakan SQL (Structured Query Language) untuk
mengakses dan memodifikasi data tidak bisa dikatakan sebagai RDBMS menurut definisi ini.
Sementara itu, para pendukung atas sistem basisdata yang ada menyebutkan sebuah sistem
basisdata yang menerapkan hanya beberapa dari hukum-hukum Codd tersebut disebut sebagai
Sistem Manajemen Basisdata Semi-Relasional/Pseudo-Relational Database Management
Systems (PRDBMS). Untuk sistem manajemen basis data yang sepenuhnya menerapkan
hukum-hukum Codd tersebut selanjutnya disebut sebagai Sistem Manajemen Basisdata Murni-
Relasional/Trully-Relational Database Management Systems (TRDBMS).
Saat ini, hampir seluruh RDBMS yang ada menerapkan SQL sebagai bahasa query namun juga
menyediakan dan mengimplementasi beberapa alternatif lainnya. Alpora Dataphor adalah
RDBMS yang tersedia secara komersil yang mengikuti secara penuh ke dua belas hukum-
hukum Codd tersebut, dan kedua kelompok mengenalnya sebagai RDBMS.
Variasi dinamis
Keluhan yang muncul dan dikenal secara umum terhadap keberadaan RDBMS adalah
kenyataan bahwa implementasi yang ada saat ini dipandang sebagai terlalu "statis".
Spekulasipun bermunculan terhadap kemungkinan untuk membuat sebuah sistem basisdata
generasi baru yang menggunakan model "relasional secara dinamis" dengan kolom yang bisa
dibuat secara dinamis, ukuran yang berkembang secara dinamis, didefinisikan secara dinamis.
Setiap baris dapat diimplementasikan sebagai map (kamus ataupun larik asosiatif) dan kolom-
kolom yang tidak dikenal secara sederhana disajikan sebagai field kosong. Beberapa kalangan
menganggap hal ini menyalahi model relasioal murni, namun kalangan lain menyanggah bahwa
sebuah penggunaan map hanyalah sebagai detail implementasi saja. Sehingga dalam
pandangan ini, sebuah "kolom yang tidak ditemukan/tidak ada" secara sederhana hanyalah
dipandang sebagai perihal interpretasi dan dianggap sebagai pilihan cara penyajian saja
Model relasional
Model Relational untuk manajemen database merupakan model database berdasarkan logika
urutan pertama, pertama sekali dirumuskan dan dikemukakan oleh Edgar F. Codd pada tahun
1969. Pada model database relasional, seluruh data diwakili dalam bentuk tuple, digabungkan
dalam relasi-relasi. Database yang diorganisasikan dalam hal model relasi merupakan
database relasi.(Anonim3,2017)
Pada Model relasional, record yang berhubungan dihubungkan bersama dengan sebuah
"kunci"
Tujuan dari model relasi ini ialah untuk menyediakan metode deklaratif untuk menspesifikasikan
data dan queri: pengguna secara langsung menyatakan bahwa informasi dari database
mengandung informasi apa dan informasi yang diinginkan, serta membiarkan sistem software
manajemen database mengatur struktur data yang berhubungan dengan penyimpanan data
dan perbaikan prosedur untuk menjawab queri.
9. Implementasi yang paling banyak dari model relasional ini ialah pada definisi data SQL dan
bahasa queri. Tabel pada skema database SQL menyesuaikan dengan variabel prediksi; isi dari
tabel relasi; kendala kunci; dan kendala lainnya, serta penyesuaian queri SQL secara predikatif.
Bagaimanapun, database SQL, termasuk DB2.
Ikhtisar
Ide pokok dari model relasional ialah untuk menjelaskan database sebagai kumpulan dari logika
matematika prediktif pada set terbatas dari variabel prediktif, menjelaskan kendala pada nilai
mungkin dan kombinasi nilai. Isi dari database pada waktu yang diberikan ialah model logika
terbatas dari database tersebut. Contoh dari set relasi, satu per variable prediktif, seperti
seluruh variabel dasar yang diinginkan. Permintaan untuk informasi dari database (queri
database) juga disebut prediktif.
Konsep model relasional.
Alternatif dari model relasi
Model lain yang berkenaan dengan model relasi ialah model hierarkis dan model jaringan.
Beberapa sistem hingga saat ini masih menggunakan arsitektur tua ini pada pusat data dengan
kebutuhan volume data tinggi, atau dimanapun yang terdapat sistem data yang sangat rumit
dan abstrak yang membutuhkan biaya yang sangat tinggi untuk bermigrasi pada sistem yang
menggunakan model relasional, juga database objek-oriented yang baru.
Implementasi
Terdapat beberapa percobaan untuk menghasilkan implementasi sempurna dari model
database relasional yang secara orisinil didefinisikan oleh Edgar F.Codd dan dijelaskan oleh
Christopher J. Date, Hugh Darwen dan lainnya, namun tidak ada satupun yang secara populer
sukses. Rel (DBMS) merupakan salah satu dari percobaan baru-baru ini yang melakukannya.
Pengembangan terbaru dari model tipe Objek-Relasi, yang berdasarkan asumsi bahwa setiap
fakta dapat diekspresikan dalam bentuk satu atau lebih hubungan biner. Model ini digunakan
pada Object Role Modeling (ORM), RDF/Notation 3 (N3).
Model relasi merupakan model database pertama yang menjelaskan istilah matematika secara
formal. Walaupun database hierarki dan jaringan hadir sebelum database relasional, namun
spesifikasi mereka masih secara keseluruhan informal. Setelah model relasional diperkenalkan,
banyak upaya untuk membandingkan dan membedakan model berbeda ini, dan munculnya
deskripsi teliti dari model-model sebelumnya. Walaupun prosedur alami dari manipulasi data
antar muka untuk database jaringan dan hierarki terbatas dengan skope formalisasinya.
3. Pengertian : (Anonim4, 2017)
o File adalah Kumpulan dari record-record yang sejenis dan berhubungan secara logic.
Contoh : File Gaji karyawan, File Nama Karyawan, File Absensi, dll.
o Record / Tuple adalah kumpulan dari field yang lengkap dan biasanya dihitung dalam
satuan baris atau bisa juga disebut isian data dari suatu tabel.
Contoh : Nama > Abdul, Umur > 18 tahun, Jabatan > Direktur, dll.
10. o bit adalah satuan atau ukuran terkecil dari sebuah datar pada komputer, biasanya
hanyalah merupakan pilihan antara 0 dan 1. Dimana 0 biasanya berarti ‘Off’ dan 1 berarti
‘On’
o Field / Atribut adalah atribut yang dimiliki oleh suatu tabel / kumpulan karakter yang
membentuk satu arti.
Contoh : NIM, Nama, Alamat, Jabatan, dll.
o Byte adalah satuan untuk menyatakan banyaknya data, ukuran besarnya file, kapasitas
memory dan media penyimpanan data. Dimana 1 Byte = 8 bit
Daftar Pustaka
1. Anonim1, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data (7 Oktober
2017 18.43 WIB)
2. Anonim2, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_manajemen_basis_data_relasional
(7 Oktober 2017 18.52 WIB)
3. Anonim3, 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Model_relasional (7 Oktober 2017 18.58
WIB)
4. Anonim4, 2017. http://nazzsangpemimpi.blogspot.co.id/2014/11/apa-itu-bit-byte-field-
record-file-dan.html (7 Oktober 2017 19.16 WIB)