Sim,in nurhasanah,prof.dr.ir.hapzi ali,mm,cma,pengenalan e learning,universitas mercubuana,2017
1. Nama : Iin Nurhasanah
Dosen Pembimbing : Ir.Dr.Hapzi Ali,MM,CMA
Pengenalan E_Learning
E-learning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian
e-learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak
memiliki batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih
banyak waktu (Nugroho, 2007).
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning yang
dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara pribadi
(Febrian, 2004)), jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah perangkat berupa
komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya yang terhubung dengan
menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005)), internet (merupakan singkatan
dari Interconnection Networking yang diartikan sebagai komputer-komputer yang
terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan perlengkapan multimedia (alat-alat
media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis,
gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di
dalamnya peralatan teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang
fisiknya berada pada lokasi yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita
memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada saat
yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui
teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management
System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses
belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program
pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan
(Ellis, 2009)), misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses
belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten,
forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta sistem ujian online yang semuanya terakses
dengan internet.
c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning sistem
(Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk misalnya
2. Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia interaktif seperti multimedia
pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan mouse, keyboard untuk
mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku
pelajaran yang ada di wikipedia.org, ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam
Learning Management System (LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan
pun dan dimana pun.
Manfaat pembelajaran elektronik menurut Bates (1995) dan Wulf (1996) terdiri
atas 4 hal, yaitu:
1) Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau
instruktur (enhance interactivity).
2) Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time
and place flexibility).
3) Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global
audience).
4) Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran (easy
updating of content as well as archivable capabilities).
Dengan demikian diharapkan penerapan e-learning di perguruan tinggi dapat
memberikan manfaat antara lain :
- Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen
- Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas
- E-learning yang dikembangkan secara benar akan efektif dalam meningkatkan
kualitas lulusan dan kualitas perguruan tinggi
- Terbentuknya komunitas pembelajar yang saling berinteraksi, saling memberi
dan menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi
- Meningkatkan kualitas dosen karena dimungkinkan menggali informasi secara
lebih luas dan bahkan tidak terbatas
Manfaat E Learning Bagi Mahasiswa :
1) Pembelajaran lebih realistis dan kontekstual
2) Penggunaan media E-Learning sangat efisien dan praktis
3) Penggunaan E-Learning bisa menghemat biaya
4) E-Learning sebagai sumber belajar
5) Berfungsi sebagai media pembelajaran
6) Membuat siswa lebih pekah dengan kemajuan teknologi
7) Pembelajaran menjadi lebih meyenangkan.
Saran dan Rekomendasi untuk perbaikan sistem e-learning di Universitas
Mercubuana, yaitu :
Menurut saya Implementasi di Kampus sudah sangat bagus, dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan telekomunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan
batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan. Saran saya,
sebaiknya ditingkatkan kembali koneksi jaringannya agar tidak mudah 'eror jika
mahasiswa sedang mengerjakan e-learning.
3. Saat ini E-learning bahkan merupakan salah satu alternatif untuk menyelesaikan
berbagai masalah pendidikan, terlebih setelah fasilitas yang mendukung pelaksanaan
E-learning seperti internet, komputer, listrik, telepon dan hardware dan software lainnya
tersedia dalam harga yang relatif terjangkau, maka E-learning sebagai alat bantu
pembelajaran menjadi semakin banyak diminati. Di samping itu, istilah E-learning
meliputi berbagai aplikasi dan proses seperti computer-based learning, web-based
learning, virtual classroom, dll; sementara itu pembelajaran online adalah bagian dari
pembelajaran berbasis teknologi yang memanfaatkan sumber daya internet, intranet,
dan extranet.
EFEKTIVITAS E-LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN
E-Learning seperti dikatakan diatas memang sangat membantu baik bagi pengajar
dalam menyediakan materi pelajaran, maupun bagi siswa dalam mempelajari materi
yang diajarkan. Keberadaan E-Learning ini dianggap sangat penting dalam menunjang
kurangnya materi pelajaran pada waktu tertentu, misalnya pada saat siswa dispensasi
mewakili sekolahnya di ajang tertentu. Karena kesibukkannya latihan sehingga
mengorbankan waktunya untuk belajar, siswa tersebut akan ketinggalan materi
pelajaran. Untuk itulah E-Learning dapat menjadi alternatif untuk mengejar materi yang
tertinggal karena kesibukan latihan.
E-Learning dapat menjadi efektif apabila adanya kerjasama antara pengajar dan
siswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari keduanya keberadaan E-
Learning tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah diperlukan komunikasi yang
erat antar keduanya. Selain dari itu, efektivitas E-Learning juga didukung oleh keahlian
dan kreativitas pengajar dalam meracik materi yang akan disampaikan. Hal ini juga
termasuk pada keahlian pengajar dalam mengoperasikan perangkat elektronik.
EFISIENSI PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN E-LEARNING
Untuk memperoleh suatu hal diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya, sama
halnya dalam proses pembelajaran. Metode E-Learning dapat menekan biaya yang
akan dikeluarkan selama proses pembelajaran, misalnya saja dalam proses
mengerjakan tugas. Biasanya dalam mengerjakan tugas siswa diharuskan untuk
mengerjakannya dalam bentuk Hardcopy dengan mem-print tugasnya tersebut. Akan
tetapi dengan adanya E-Learning, tugas pun dapat dikrimkan dalam bentuk Softcopy
dengan mengirimkan lewat e-mail. Hal ini tentu dapat menekan biaya untuk membuat
tugas.
EKSISTENSI E-LEARNING DI DAERAH TERPENCIL
4. Proses pembelajaran secara E-Learning haruslah merata pada semua wilayah,
termasuk pada daerah terpencil. Minimnya akses informasi dan lingkungan bisa
menjadi kendala bagi pemerataan E-Learning di daerah terpencil. Banyak
permasalahan yang mengakibatkan E-Learning sulit untuk menjangkau ke wilayah
terpencil, antara lain:
1. Sulitnya akses jalan menuju sekolah. Akses jalan menuju sekolah di
beberapa daerah terpencil yang sulit untuk dijangkau karena medan yang berat.
Efektivitas E-Learning di sekolah terpencil menjadi sulit untuk diwujudkan.
2. Jaringan Listrik yang belum memadai. Banyak daerah terpencil yang belum
dialiri listrik mengakibatkan E-Learning susah untuk dilakukan, karena proses
pembelajaran E-Learning harus menggunakan listrik.
3. SDM yang belum mengerti pemakaian E-Learning. Para pengajar didaerah
terpencil banyak yang belum paham dalam pemakaian perangkat elektronik yang
menunjang E-Learning. Hal ini mungkin saja dikarenakan kurangnya akses
informasi dan pelatihan yang diberikan.
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Indrayani, 2007 : http://indrayani.staff.ipdn.ac.id/?p=56 (19 Desember 2017,
10:26)
2. Rijal, 2017 : http://www.rijal09.com/2017/04/9-manfaat-e-learning-dalam-
pembelajaran.html (19 Desember 2017, 10:26)
3. Anonim 1 : http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-
manfaat.html (19 Desember 2017, 09:39)
4. Kartika, Khorisma : https://khorismakartikad.wordpress.com/artikel-e-
learning/belajar-e-learning/ (19 Desember 2017, 10:06)
5. Anonim 2 : http://ikubaru93.blogspot.co.id/2013/12/efektivitas-dan-efisiensi-
pembelajaran.html (19 Desember 2017, 10:05)