Dokumen tersebut membahas tentang pengertian e-learning, komponen-komponen e-learning, dan manfaat sistem pembelajaran e-learning bagi perguruan tinggi dan mahasiswa. Secara ringkas, e-learning adalah pembelajaran menggunakan media elektronik seperti internet, yang memiliki komponen seperti infrastruktur, sistem manajemen belajar, dan konten pembelajaran digital. Sistem ini memiliki manfaat seperti fleksibilitas waktu belajar dan
Tugas ke 14,sim,cristina ayu rini,prof.dr.hapzi ali,cma,elearning,universitas mercu buana,2018-converted
1. Cristina Ayu Rini / 43116010116
Dosen pengampu : Prof.Dr.Hapzi Ali,CMA
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses
belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem
pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa ahli mencoba menguraikan pengertian e-learning
menurut versinya masing-masing, diantaranya :
• (Jaya Kumar C. Koran,2002 dalam edufiesta,2008)
e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran,
interaksi, atau bimbingan.
• (Dong (dalam Kamarga, 2002) dalam edufiesta,2008)
e-learning sebagai kegiatan belajar asynchronous melalui perangkat
elektronik komputer yang memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya.
• (Rosenberg 2001, dalam edufiesta,2008)
menekankan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk
mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
• (Darin E. Hartley [Hartley, 2001] dalam edufiesta,2008)
eLearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya
bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan
komputer lain.
• (LearnFrame.Com dalam Glossary of eLearning Terms [Glossary, 2001] dalam
edufiesta,2008)
eLearning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk
mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun
komputer standalone.
E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di media elektronik
(internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah
pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun
berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan
pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan
oleh perusahaan pada karyawannya atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang
penyediaan jasa e-learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya
melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang
2. ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat
luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Komponen E-learning
Menurut (Anonim (2009) dalam oktan ismil,2012) E-learning yang terintegrasi/terbentuk
mempunyai komponen-komponen berikut ini :
1. Infrastruktur e-Learning
Infrastruktur e-Learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet
dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita
memberikan layanan synchronous learning melaluiteleconference.[2] synchronous
learning mengacu pada sekelompok orang belajar hal yang sama pada saat yang sama di tempat
yang sama. Ini adalah jenis pedagogi dipraktekkan di sebagian besar sekolah dan program
sarjana, tapi tidak di program pascasarjana. Kuliah adalah contoh pembelajaran sinkronisasi di
lingkungan tatap muka dan dengan munculnya alat-alatweb conferencing, orang dapat belajar
pada saat yang sama di tempat yang berbeda juga. Sebagai contoh, penggunaan instant
messaging (pesan singkat) atau live chat (obrol langsung), webinar (web-based seminar) dan
konferensi video memungkinkan siswa dan guru untuk berkolaborasi dan belajar dalam real
time (waktu nyata).[3]
2. Learning Management System/Sistem Belajar Manajemen (LMS)
LMS adalah Sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi proses belajar mengajar
konvensional. Bagaimana manajemen kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi,
sistem penilaian (rapor), sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan
manajemen proses belajar mengajar. LMS merupakan platform (rencana kerja/progam) untuk
pengembangan e-learning, karena mempunyai banyak fungsi yang tidak terbatas hanya pada
distribusi materi pembelajaran, tetapi juga dalam hal manajemen dan evaluasi hasil-hasil
pembelajaran. LMS banyak yang berupa open source(sumber terbuka), sehingga bisa kita
manfaatkan dengan mudah dan murah untuk dibangun di sekolah dan universitas kita.
Fitur LMS terdiri dari:
a. Manajemen siswa dan kompetensi.
b. Manajemen dan distribusi materi/content (isi).
c. Manajemen sumber daya (fasilitas, instruktur, dll).
d. Manajemen program.
e. Manajemen data.
f. Anggaran.
3. Knowledge Management System/Sistem Manajemen Pengetahuan (KMS)
KMS digunakan untuk merekam dan menyimpan knowledge (pengetahuan), baik formal
maupun berdasarkan pengalaman, kedalam bentuk digital untuk memudahkan akses bagi para
pengguna tergantung tingkat otorisasi masing-masing.
Fitur KMS terdiri dari:
3. a. Data collection adalah kumpulan (gambar, benda bersejarah, lukisan, dsb) yg sering dikaitkan
dengan minat atau hobi objek (yg lengkap); atau kumpulan yg berhubungan dengan studi
penelitian.
b. Data digitalization adalah data yg berhubungan dengan angka untuk sistem perhitungan tertentu.
c. Indexing and knowledge sharing/ Pengindeksan dan berbagi pengetahuan
4. Learning Content Management System/ Sistem Belajar Manajemen Konten (LCMS)
LCMS memungkinkan trainer/pelatih, dosen, dan instruktur untuk membuat dan
mengembangkan materi/e-learning content sendiri dengan mudah, walaupun mereka tidak
menguasai pemrogaman komputer.
Konten dan bahan ajar ini bisa dalam bentuk Multimedia-based Content (konten berbentuk
multimedia interaktif) atau Text-based Content (konten berbentuk teks seperti pada buku
pelajaran biasa). Biasa disimpan dalam Learning Management System (LMS) sehingga dapat
dijalankan oleh siswa kapanpun dan dimanapun. Depdiknas cukup aktif bergerak dengan
membuat banyak kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran. Pustekkom juga
mengembangkan e-dukasi.net yang mem-free-kan multimedia pembelajaran untuk SMP, SMA
dan SMK. Ini langkah menarik untuk mempersiapkan perkembangan e-Learning dari sisi
konten.[4]
Fitur LCMS terdiri dari:
a. Template outline (kerangka templat) kursus/mata pelajaran/mata kuliyah
b. Manajemen gambar, animasi, dan konten audio-video
c. Kustomisasi konten : kursus, test, simulasi
d. Manajemen obyek pembelajaran
5. Electronic Library/perpustakaan elektronik (E-Library)
E-Library merupakan layanan IT (Information Technology) terintegrasi untuk manajemen
perpustakaan digital (digital library). LEN menyediakan e-library yang fleksibel
dan customized/disesuaikan sesuai kebutuhan pengguna.
6. Mobile Learning/pembelajaran memakai ponsel.
Mobile learning menambah kegunaan sistem e-learning. Mobile learning meliputi: konten,
sarana pengembangan konten (mobile learning author), dan ponsel pelacakan sistem (mobile
device tracking system).
7. E-Content Development/elektronik pengembangan materi (isi)
E-Content merupakan bagian penting dari proses e-learning yang memainkan peranan
utama. E-content memungkinkan pengguna untuk mengembangkan konten yang secara visual
menarik dan interaktif. Media E-content dapat berupa format CD (stand alone) maupun format
standar e-content seperti SCROM and AICC.[5]
Sumber daya yang digunakan dalam pengimplementasian E-learning.
4. 1. Interactive web pages, belajar dengan bantuan pengajar atau tutor secara synchronous
(dalam titik waktu yang sama) dan asynchronous (dalam titik waktu yang berbeda) atau
penggunaan e-mail.
2. Membekali para pengajar dengan kecakapan dan pengetahuan serta kompetisi pelajaran
yang diajarkan. Hal ini penting karena sebelum seorang dosen menggunakan metode e-
learning maka wajib atas dirinya untuk mengenali dan mendeteksi sejauh mana pola
pembelajaran efektif melalui e-learning akan dicapai dengan maksimal. Agar mahasiswa
dan dosen merasa nyaman dan e-learning memiliki andil dan peranan penting.
3. Menyiapkan sarana pendukung baik teknis maupun non-teknis. Sarana pendukung teknis
ialah tersedianya instalasi yang cukup dan mudah untuk diakses, sedangkan sarana non-
teknis ialah fasilitas-fasilitas pendukung baik itu sumber belajar hingga tempat yang
memadai demi terciptanya pendidikan e-learning berkelanjutan.
4. Komunikasi internal dan ektsernal, sebagaimana disinggung di penjelasan sebelumnya.
Bahwa institusi pendidikan adalah institusi jasa yang menjunjung tinggi pelanggan. Para
pelanggan tersebut berasal dari dalam institusi seperti guru dan staf, sedangkan institusi
eksternal yakni para wali/orang tua murid dan sebagainya. Perlunya institusi pendidikan
menjalankan komunikasi dapat menjadi dukungan positif terciptanya pembelajaran e-
learning yang berguna..
5. Ketersediaan alat bantu pengajaran, e-learning bukanlah sesuatu yang sulit apabila
ketersediaan media belajar memadai. Akan tetapi permasalahan yang kini ada ialah
implementasi e-learning kekurangan alat bantu, terlebih hal tersebut arus dibeli dengan
harga yang tidak murah.
6. Koneksivitas, hal ini menjadi penting untuk menjadikan pembelajaran e-learning dapat
dilaksanakan. Ketersediaan pasokan listrik yang optimal, media bantu dan pokok yang
ditunjang dengan baik, serta adanya jaringan internet yang senantiasa stabil juga menjadi
penentu keberhasilan pembelajaran e-learning tidak terkecuali untuk jenjang pendidikan
dasar.
manfaat sistem pembelajaran dengan elearning bagi perguruan tinggi dan Mahasiswa.
E-learning dapat mengakomodasi kebutuhan belajar si pemelajar
Kebanyakan orang yang memilih untuk kuliah online adalah orang-orang yang sudah bekerja,
namun mempunyai semangat yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Orang-orang tersebut tidak memiliki waktu untuk kuliah, karena kesibukan utamanya adalah
bekerja. Oleh karena itu, e-learning menjadi sebuah solusi yang tepat bagi orang-orang yang
ingin kuliah tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka. Dengan demikian, tantangan yang
harus dihadapi oleh orang-orang tersebut adalah, mereka harus membagi waktu dan
menyeimbangkan fokus antara pekerjaan dan pendidikan.
5. Efisiensi waktu dan biaya
Kenapa e-learning mempunyai manfaat dalam efisiensi waktu dan biaya? Jawabannya
sederhana, pembelajaran online atau e-learning dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Kamu tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk belajar di kelas. Selain itu, kamu juga
tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk pergi ke tempat dimana kamu akan melakukan
kegiatan belajar. Dalam e-learning, modal yang harus kamu miliki adalah smartphone/laptop dan
biaya kuota internet.
Bahan belajar dapat diakses kapan saja
Salah satu kunci utama dalam e-learning adalah bahan belajar yang kamu dapatkan. Sama halnya
dengan pembelajaran konvensional, pembelajaran online atau e-learning juga memiliki
kurikulum. Isi kurikulum tersebut berisi sejumlah materi-materi pelajaran yang harus kamu
pahami dan kuasai dengan baik tanpa adanya bantuan dari seorang guru. Dengan kecanggihan
teknologi, materi-materi pelajaran tersebut dapat kamu unduh kapan saja tanpa dibatasi oleh
waktu. Walaupun materi pelajaran tersebut dapat diunduh kapan saja, bukan berarti kamu tidak
perlu mengunduh dan mempelajari materinya ya!
Dapat menjangkau pemelajar dengan cakupan yang lebih luas
Manfaat e-learning yang terakhir adalah dapat menjangkau pemelajar dengan cakupan yang luas.
Berbeda halnya dengan pembelajaran konvensional yang dibatasi oleh ruang dan jumlah murid,
pembelajaran online dapat menampung jumlah murid, tanpa mengkhawatirkan keterbatasan
ruang dan jumlah tempat duduk di kelas.
Bagaimana tanggapan saudara tentang sistem elearning yang di implentasikan di kampus
kita.
Menurut pendapat saya pengimplementasian system pembelaran e-learning di Mercu Buana
sudah cukup baik dan jarang terjadi error baik pada saat mengakses situs,mengimput data atau
meng-upload file/berkas tugas.
Saran dan rekomendasi untuk perbaikan sistem e-learning guna meningkatkan kinerja
sistem dimasa mendatang.
Saran dari saya yaitu bagaimana jika system e-learnig di Universitas Mercu Buana perlu
menambahkan fitur Conference Video atau Live Learning yang dimaksutkan dosen pengampu
mata kuliah dan mahasiswi/mahasiswa yang berada di kelas tersebut dapat bertatap muka
6. langsung untuk melakukan pembelajaran atau diskusi ,sehingga komunikasi terjdi pada waktu
yang sama dan dua (2)arah.Atau saran lain yaitu dosen pengampu mata kuliah dapat merekam
video dirinya dalam menjelaskan materi/diskusi dan mahasiswa/mahasiswi pada kelas tersebut
dapat menonton video tersebut dan kemungkinana akan lebih memahami materi yang sedang
dibahs disbanding hanya diberikan attachment file/modul.
Daftar Pustaka
1.Edufiesta, 2008, http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning.html ( diakses
pada tanggal 17 December 2018,pada jam 10.30 WIB)
2. Oktan,ismail,2012, http://oktanemamah.blogspot.com/ ( diakses pada tanggal 17 December
2018,pada jam 10.50 WIB)
3.Mudazine, 2016 , https://mudazine.com/nanda-lorenza/4-manfaat-yang-didapatkan-dari-
pembelajaran-e-learning/ (diakses pada tanggal 17 December 2018,pada jam 11.00 WIB)