Teks ini membahas tentang implementasi sistem informasi pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Secara singkat, teks ini menjelaskan tentang sejarah pendirian BCA, layanan e-banking BCA seperti internet banking Klik BCA beserta fungsi dan manfaatnya, sistem keamanan e-banking BCA, dan bagaimana sistem informasi digunakan BCA untuk mendukung keunggulan kompetitifnya.
1. Modul ke:
Fakultas
Program Studi
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN -
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
PADA PT. BANK CENTRAL ASIA
TBK.
Tugas UTS
Disusun Oleh :
Angga Ali Praja - 43116110029
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
07Ekonomi dan
Bisnis
Manajemen S1
2. Pendahuluan
PT Bank Central AsiaTbk (BCA) (IDX: BBCA) adalah bank swasta terbesar di
Indonesia. Bank ini didirikan pada 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central
Asia NV dan pernah menjadi bagian penting dari Salim Group. Sekarang bank
ini dimiliki oleh salah satu grup perusahaan rokok terbesar di dunia, Djarum.
BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank
Central Asia NV.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan
publik. Penawaran Saham Perdana berlangsung pada tahun 2000, dengan
menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh
saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001,
dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender
penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di
Mauritius, memenangkan tender tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh
tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi,
pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai
bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
3. E- Banking BCA
Pengertian e-banking
Suatu aktivitas transaksi yang berhubungan dengan perbankan, dimana
aktivitas tersebut bisa dilakukan di kantor, rumah atau tempat-tempat
lainnya dengan menggunakan jaringan internet.
Pada dasarnya internet banking dibuat guna memudahkan kedua belah
pihak, antara nasabah dan pihak bank. Berikut ini beberapa manfaat
Internet Banking untuk para nasabah dan pihak bank.
Topologi e-banking pada Bank BCA
Arsitektur dari sistem Internet Banking yang aman menggunakan filosofi
pengamanan berlapis. Dalam hal ini sistem dibagi menjadi beberapa level
(tier). Secara garis besar, sistem dapat dibagi menjadi dua bagian: front-end
(yangberhubungan dengan nasabah) dan back-end (yang berhubungan
dengan bank). Kedua bagian ini biasanya dipisahkan dengan firewall (bisa
sebuah firewall atau beberapa firewall jika dibutuhkan keandalan dan
kinerja yang sangat tinggi).
4. Fungsi Penggunaan e-banking pada Bank
BCA
3.1 Fungsi internet banking Klik BCA menurut deskripsi internal
Adanya fasilitas pelayanan Klik BCA merupakan bentuk usaha BCAdalam memberikan efisiensi dan efektivitas serta
kebutuhan dari customer , pelayanan itu ditujukan untuk memudahkan transaksi dalam 24 jam dan merasa aman
dalam menggunakannya. Klik BCA mempunyai fasilitas menulengkap yang dibutuhkan dalam transaksi nasabah
financial atau non financial
3.2 Fungsi Internet Banking Klik BCA Menurut Deskripsi Nasabah Pengguna
Berdasarkan hasil observasi, ditemukan fakta-fakta sebagai berikut :
a. Pemakaian fasilitas Klik BCA oleh nasabah selama ini, belumsepenuhnya optimal. Secara umum, fasilitas Klik BCA
hanyadigunakan untuk melihat histori transaksi dan informasi saldo saja,sedangkan untuk transfer dana
masih menggunakan ATM BCA
b. Selama menggunakan Klik BCA, sistem internet banking BCA, beberapa nasabah tidak mempunyai
pengalaman buruk dalammenggunakannya dan tidak
pernah mengalami trouble. Sedangkan,nasabah yang lainnya pernah mengalami kegagalan dalammengoperasikan
Klik BCA karena faktor id dan password
c. Klik BCA merupakan fasilitas layanan yang praktis karena nasabahtidak perlu mencetak tanda bukti setiap
transaksi tapi hanya perlukoneksi internet untuk mengakses Klik BCA
d. Nasabah merasa bahwa internet banking Klik BCA sangat mudah dioperasikan karena langkah-langkah
yang ada di Klik BCA mudahuntuk diikuti sehingga nasabah tidak pernah menggunakan demo/tatacara penggunaan
internet banking yang sudah disediakan oleh BCA.Semua informan mengatakan tidak pernah mengalami
kesulitan dalammengoperasikan Klik BCA dan mengaku tidak pernah menggunademo Klik BCA
3.3 Fungsi Internet Banking Klik BCA Berkaitan denganTerciptanya Brand Awareness BCA dibenak Nasabah
BCA sebagai bank swasta mampu bertahan dan bersaing dengan bank-bank milik negara. BCA selalu
berinovasi dalam pengembangan produk baru atau fasilitas layanan dengan tujuan untuk menciptakan
brand awareness yang kuat bagi konsumen. Brand awareness adalah kemampuan dariseseorang yang
merupakan calon pembeli (potential buyer)untuk mengenali( recognize ) atau menyebutkan kembali
(recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk.
5. Sistem Keamanan E-Banking pada Bank
BCA
4.1 Confidentiality
Aspek confidentiality memberi jaminan bahwa data-data tidak dapat disadap oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Serangan terhadap aspek
ini adalah penyadapan nama account dan PIN dari pengguna Internet Banking. Penyadapan dapat dilakukan pada sisi terminal (komputer) yang
digunakan oleh nasabah atau pada Jaringan (network) yang mengantarkan data dari sisi nasabah ke penyedia jasa Internet Banking. Penyadapan
di sisi komputer dapat dilakukan dengan memasang program keylogger yang dapat mencatat kunci yang diketikkan oleh pengguna. Penggunaan
keylogger ini tidak terpengaruh oleh pengamanan di sisi jaringan karena apa yang diketikkan oleh nasabah (sebelum terenkripsi) tercatat dalam
sebuah berkas. Penyadapan di sisi jaringan dapat dilakukan dengan memasang program sniffer yang dapat menyadap data-data yang dikirimkan
melalui jaringan Internet. Pengamanan di sisi network dilakukan dengan menggunakan enkripsi. Teknologi yang umum digunakan adalah Secure
Socket Layer (SSL) dengan panjang kunci 128 bit.
Pengamanan di sisi komputer yang digunakan nasabah sedikit lebih kompleks. Hal ini disebabkan banyaknya kombinasi dari lingkungan nasabah.
Jika nasabah mengakses Internet Banking dari tempat yang dia tidak kenal atau yang meragukan integritasnya seperti misalnya warnet yang tidak
jelas, maka kemungkinan penyadapan di sisi terminal dapat terjadi. Untuk itu perlu disosialisasikan untuk memperhatikan tempat dimana nasabah
mengakses Internet Banking. Penggunaan key yang berubah-ubah pada setiap sesi transaksi (misalnya dengan menggunakan token generator)
dapat menolong. Namun hal ini sering menimbulkan ketidaknyamanan.
Sisi back-end dari bank sendiri harus diamankan dengan menggunakan Virtual Private Network (VPN) antara kantor pusat dan kantor cabang. Hal
ini dilakukan untuk menghindari adanya fraud yang dilakukan dari dalam (internal).
4.2 Integrity
Aspek integrity menjamin integritas data, dimana data tidak boleh berubah atau diubah oleh pihak-pihak yang tidak berwenang. Salah satu cara
untuk memproteksi hal ini adalah dengan menggunakan checksum, signature, atau certificate. Mekanisme signature akan dapat mendeteksi
adanya perubahan terhadap data. Selain pendeteksian (dengan menggunakan checksum, misalnya) pengamanan lain yang dapat dilakukan
adalah dengan menggunakan mekanisme logging (pencatatan) yang ekstensif sehingga jika terjadi masalah dapat dilakukan proses mundur
(rollback).
4.3 Authentication
Authentication digunakan untuk meyakinkan orang yang mengakses servis dan juga server (web) yang memberikan servis. Mekanisme yang
umum digunakan untuk melakukan authentication di sisi pengguna biasanya terkait dengan:
• Sesuatu yang dimiliki (misalnya kartu ATM, chipcard)
• Sesuatu yang diketahui (misalnya userid, password, PIN, TIN)
• Sesuatu yang menjadi bagian dari kita (misalnya sidik jari, iris mata)
Salah satu kesulitan melakukan authentication adalah biasanya kita hanya menggunakan userid/account number dan password/PIN. Keduanya
hanya
6. 4.4 Non-repudiation
Aspek nonrepudiation menjamin bahwa jika nasabah melakukan transaksi maka dia
tidak dapat menolak telah melakukan transaksi. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan digital signature yang diberikan oleh kripto kunci publik (public key
cryptosystem). Mekanisme konfirmasi (misal melalui telepon) juga merupakan salah
satu cara untuk mengurangi kasus. Penggunaan logging yang ekstensif juga dapat
mendeteksi adanya masalah. Seringkali logging tidak dilakukan secara ekstensif
sehingga menyulitkan pelacakan jika terjadi masalah. (Akses dari nomor IP berapa?
Terminal yang mana? Jam berapa?Apa saja yang dilakukan?)
4.5 Availability
Aspek availability difokuskan kepada ketersediaan layanan. Jika sebuah bank
menggelar layanan Internet Banking dan kemudian tidak dapat menyediakan
layanan tersebut ketika dibutuhkan oleh nasabah, maka nasabah akan
mempertanyakan keandalannya dan meninggalkan layanan tersebut. Bahkan dapat
dimungkinkan nasabah akan pindah ke bank yang dapat memberikan layanan lebih
baik. Serangan terhadap availability dikenal dengan istilah Denial of Service (DoS)
attack. Sayangnya serangan seperti ini mudah dilakukan di Internet dikarenakan
teknologi yang ada saat ini masih menggunakan IP (Internet Protocol) versi 4.
Mekanisme pengamanan untuk menjaga ketersediaan layanan antara lain
menggunakan backup sites, DoS filter, Intrusion Detection System (IDS), network
monitoring, DisasterRecovery Plan (DRP), Business Process Resumption. Istilah-
istilah ini memang sering membingungkan (dan menakutkan). Mereka adalah teknik
dan mekanisme untuk meningkatkan keandalan.
7. Metode Keamanan
Layanan ini menggunakan beberapa metode keamanan terkini seperti:
a. Penggunaan protokol HyperTextTransfer Protokol Secure (HTTPS), yang
membuat pengiriman data dari server ke ISP dan klien berupa data acak yang
terenkripsi.
b. Penggunaan teknologi enkripsi Secure Socket Layer (SSL) 128 bit, dariVerisign.
Dengan SSL inilah, transfer data yang terjadi harus melalui enkripsi SSL pada
komunikasi tingkat socket.
c. Penggunaan user ID dan PIN untuk login ke layanan Internet Banking ini.
d. Penggunaan metode time out session, yang menyebabkan bila setelah 10 menit
nasabah tidak melakukan aktivitas apapun, akses tidak berlaku lagi.
e. Penggunaan PIN untuk setiap aktivitas perbankan. PIN ini di-generate dariToken
PIN.
Keputusan nasabah BCA dalam menggunakan Klik BCA
Berdasarkan proses keputusan konsumen (James F. Engel, dkk, 1994:32) terdapat
langkah-langkah pengambilan bentuk keputusan nasabah dalam penggunaan Klik
BCA yaitu : Pengenalan kebutuhan Sebagian besar nasabah BCA tidak ingin
mengantri di teller/counter dan menginginkan fasilitas layanan yang lebih cepat
dalam melakukan transaksi perbankan. Nasabah BCA yang sering mobile dan untuk
mempermudah kegiatan bisnis/usaha dibutuhkan layanan transaksi yang dapat
digunakan dimana saja selama 24 jam. Nasabah membutuhkan fasilitas yang dapat
menunjang bisnis/usaha dalam memudahkan bertransaksi agar lebih efisiensi dan
tidak harus pergi ke bank.
8. Sistem Informasi untuk Keunggulan
Kompetitif pada Bank BCA
Bank Cental Asia baru serius menggunakan teknologi informasi sekitar tahun 1989 dengan tujuan untuk
membedakan pelayanan dengan bank lain. Untuk itu Bank CentalAsia harus menginvestasikan dana
yang besar untuk membangun sistem informasinya. Dengan menggunakanVSAT, BCA mampu
menghubungkan antar cabangnya secara on line. Produk BCA yang selama ini memanfaatkan
teknologi informasi meliputi telegraphic tansfer, mail transfer, ATM dan phone banking. Sampai tahun
1995 jumlah ATM BCA mencapai 500 unit. Hal ini berkat kemudahan yang selama ini ditawarkan BCA.
Sistem informasi BCA juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas cabang.
Penjurnalan pembukuan sekarang dilakukan secara otomatis, begitu juga pemindahan antar rekening.
Dengan demikian pekerjaan para auditor menjadi lebih ringan. Kehadiran LocalArea Network(LAN)
digunakan untuk pendistribusian data entry dan pemrosesan transaksi. Pada hari-hari sibuk tak kurang
dari 1 juta transaksi harus diproses. Sedangkan fasilitas e-mail digunakan untuk mempermudah
komunikasi antar cabang. Pada masa sekarang agar suatu perusahaan tetap mampu survive di tengah
jaman yang terus menerus berubah secara cepat seperti sekarang ini, salah satu kata
kuncinya menurutThurow (1997) adalah adaptif. Hal ini disebabkan perubahan jaman
akan membawa pula perubahan pada sifat masyarakat dan tentu saja pada sifat dunia ekonomi
secara khusus. Agar perusahaan mampu selalu adaptif terhadap perubahan yang muncul, maka
perusahaan harus mempersiapkan diri terhadap berbagai kemungkinan yang dapat terjadi. Untuk itu
perusahaan harus mempunyai berbagai data dan informasi tentang segala sesuatu yang ada di sekitar
perusahaan. Dengan data-data yang ada tersebut, perusahaan dapat membuat berbagai macam
alternatif skenario strategi. Selanjutnya dengan pengolahan informasi yang terus menerus dari data
yang masuk dari hari ke hari, perusahaan dapat melakukan analisis atas alternatif-alternatif
skenarionya, untuk mencapai skenario terbaik bagi pelaksanaan kegiatan di waktu-waktu mendatang,
demikian seterusnya. Hal seperti ini tentu saja memerlukan dukungan suatu sistem informasi yang
baik.
10. A. Operating Support System
Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem
pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer.
Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah untuk secara efisien memproses transaksi bisnis, mengendalikan
proses industrial, mendukung komunikasi dan kerjasama perusahaan, serta memperbarui database perusahaan. Operating
system yang digunakan oleh Bank BCA dibagi kembali menjadi beberapa macam yaitu:
A.1.Transcaction Processing System (TPS)
Bank BCA dalam menjalani peranannya telah memiliki jaringan komputer yang terintegrasi dengan customer yang menyediakan
beberapa fitur.Transcation Processing System yang digunakan oleh Bank BCA antara lain adalah : Mobile Banking BCA dan Klik
BCA. Keduanya memiliki pernan penting dalam operasionalnya yang meliputi : transaksi dengan konsumen seperti konsumen
dapat menabung atau menyimpan uangnya di bank BCA baik itu melalui teller ataupun menggunakan ATM hal ini otomatis
melibatkan sebuah interaksi langsung antara customer dengan database perusahaan , selain itu terdapat pula fitur lain seperti
transaksi antar customer , dll.
A.2. Enterprise Collaboration System (ECS)
Perusahaan dengan skala seperti Bank BCA yang telah mencapai skala international tentunya melakukan aliansi bisnis dengan
berbagai biro , perusahaan lain . Salah satu contoh kecilnya adalah adanya Flash BCA yang dapat digunakan untuk pembayaran
McD , 7Eleven ,Toll , dll . Untuk melakukan kerjasama seperti hal tersebut sangatlah tidak mudah , dikarenakan selain diperlukan
adanya sebuah perjanjian (TOR) yang mengatur kerjasama tersebut juga diperlukan adanya Database System yang dapat
mencatat setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan menggunakan alat pembayaran BCA.
Sistem ini sangat diperlukan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran antar informasi internal perusahaan , yang kemudia
akan dihubungkan ke satu jaringan besar yang kemudian kinerjanya akan dilihat antara Manajer kedua belah pihak sebagai dasar
apakah kerjasama masih layak untuk dipertahankan.
A.3. Process Control System
Bank Bca memiliki sebuah sistem back end. Sistem ini merupakan aplikasi pendukung agar Manager dapat melakukan
kinerjanya seperti business forecasting , human resource management ,dll. Dengan adanya proses control ini , setiap cabang
BCA dapat beroperasi dengan efektif dan efisien . Sistem ini akan otomatis tersambung dengan HQ( HeadQuarter) , sebagai
pertanggung jawaban setiap manajer kepada pihak pemiliki.
11. B. Management Support System
Sistem ini pada hakekatnya muncul ketika aplikasi sistem informasi berfokus pada penyediaan informasi dan dukungan
dalam pengambilan keputusan yang efektif oleh para manajer. Karena menyediakan informasi dan memberikan dukungan
dalam pengambilan keputusan oleh semua level manajer dan profesional bisnis adalah tugas yang cukup sulit, maka
diperlukan suatu sistem pendukung operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen.
B.1. Management Information System (MIS)
Pembaharuan SistemAplikasi Front-end
Dengan adanya program ini, BCA berusaha memahami kebutuhan dari setiap nasabahnya, sehingga mampu menyediakan
produk & layanan yg terbaik. Seluruh rancangan sistem aplikasi tersebut telah selesai dikembangkan & selanjutnya akan
diterapkan diawali dari sistem aplikasi untuk Customer Service Officer (CSO).
Menunjang pengembangan bisnis penyaluran kredit adalah sistem aplikasi kredit ”Business Credit Origination System (BCOS)
& Consumer Credit Origination System (CCOS)” ini digunakan utk mendukung standardisasi & percepatan evaluasi kredit
komersial & konsumer, serta proses persetujuan & pengawasan. Dgn kapasitas proses aplikasi kredit yg lebih besar, BCA
berusaha menyalurkan kredit kepada lebih banyak konsumen bisnis & individu.
Implementasi Sistem EMV utk Kartu Kredit adalah suatu system yg menawarkan fitur keamanan utk mencegah pemalsuan
pada kartu
Sistem komunikasiVSAT adalah sistem penunjang utk koneksi online ke dlm sistem database BCA yg memungkinkan
nasabah utk melakukan transaksi perbankan kapanpun & dimanapun
B.2. Decision Support Sistem (DSS)
DSS (Decision Support System) adalah dpt menghasilkan keputusan yg tepat & fleksibel dgn aspek yg mempengaruhi
keputusan tesebut, serta menghasilkan laporan agar user mengerti akan keputusan yg diambil.
Dgn menggunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) / beberapa komponen, seperti :
Subsistem manajemen data adalah basis data yg berisi data yg releval dgn keadaan & dikelola oleh DBMS
Subsistem manajemen model adalah berisi model – model financial, statistik, management science yg menyediakan
kemampuan analisa & manajemen yg sesuai
Subsistem antar muka pengguna adalah komunikasi & memberi perintah oleh user
User (pengguna), manager dan pengambil keputusan itu sendiri adalah dgn data–data yg ada seorang pengambil keputusan
akan lebih mudah, efisien, fleksibel & sesuai dgn kondisi sehingga keputusan yg diambil utk dpt meningkatkan kinerja,
kemajuan, human error, dpt memperkecil kesalahan sistem.
12. B.3. Information Reporting System
Information Reporting System (IRS) menyediakan informasi
produk bagi manajeral dan end users. Akses data IRS berisi
informasi tentang operasi internal yang telah diproses
sebelumnya oleh transaction processing systems. Informasi
produk memberikan gambaran dan laporan yang dapat
dilengkapi berdasarkan permintaan, periode maupun ketika
terjadi situasi tak terduga.
B.4. Executive Information System
Sistem Informasi eksekutif dirancang untuk menyediakan
akses yang mudah dan cepat untuk informasi informasi
selektif tentang faktor-faktor ekslusif dalam menjalankan
tujuan strategis bagi manajemen.
13. E-Commerce pada Bank BCA
Pengguna internet di Indonesia dan di seluruh dunia dalam satu dasawarsa
terakhir, mengalami perkembangan sangat pesat. Bahkan kini, internet
telah menjadi sarana bisnis dan digunakan lebih dari 1,5 miliar orang di
dunia. Pesatnya jumlah pengguna internet, memacu PT. Bank Central
Asia.Tbk (BCA) meluncurkan E-Commerce BCA, yakni sebuah layanan
pemrosesan transaksi onlinekartu kredit di website merchant BCA.
Layanan E-Commerce BCA dirancang untuk memenuhi kebutuhan
para merchant dalam meningkatkan penjualan dan menggarap potensial
market yang lebih luas. Melalui layanan E-CommerceBCA,
para merchant dapat memiliki online payment processing menu pada
website mereka serta dilengkapi layanan penyelesaian
transaksi settlement. Untuk memberikan layanan E- Commerce ini, BCA
didukung MasterCard internet Gateway Service(MiGS) sebagai payment
gateway yang memberikan solusi pembayaran komprehensif. Pembayaran
yang dilakukan oleh pelanggan di website merchantdengan menggunakan
kartu kredit MasterCard ataupunVisa, dapat diproses melalui fasilitas E-
Commerce BCA.
E-Commerce BCA terlihat dari item pelayanan yang terdapat pada I-
Banking bank BCA terdapat 10 Service yang bisa digunakan oleh
nasabahnya, yaitu: Pembelian, Pembayaran,Transfer Dana, Informasi
Rekening, Informasi Kartu Kredit, Informasi Lainnya, StatusTransaksi,
HistorisTransaksi,Administrasi, dan E-mail.
14. Penutup
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian E-Banking adalah
Suatu aktivitas transaksi yang berhubungan dengan perbankan, dimana aktivitas
tersebut bisa dilakukan di kantor, rumah atau tempat-tempat lainnya dengan
menggunakan jaringan internet. BCA salah satu bank pelopor e-banking di
Indonesia. BCA menawarkan produk perbankan elektronik berupa KlikBCA, yang
memberikan kemudahan untuk melakukan transaksi perbankan melalui komputer
dan jaringan internet. KlikBCA dilengkapi dengan security untuk menjamin
keamanan dan kerahasiaan data dan transaksi yang dilakukan oleh nasabah.
Untuk menambah keamanan pihak bank melengkapi juga dengan KeyBCA, yaitu
alat pengaman tambahan untuk lebih mengamankan transaksi finansial di KlikBCA.
Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan password yang selalu berganti setiap kali
melakukan transaksi finansial. Dengan demikian, keamanan nasabah bertransaksi
akan makin terjaga.
Saran
BCA meningkatkan keamanan dan kemudahan transaksi sehingga makin membantu
para nasabahnya.
15. Daftar Pustaka
Marisa, Icha http://ichamarisa.blogdetik.com/2010/02/04/tugas-makalah-
sim-dengan-judul-e-banking/(1 Oktober 2017, 10.41WIB)
Ajib,Dukhon http://dukhonajjib.blogspot.co.id/2013/11/sistem-informasi-
manajemen-pada-atm-bca.html (1 Oktober 2017, 10.45WIB)
Anonim,
http://4.bp.blogspot.com/_ZIRv1IkZbCA/S4FnKDeE0BI/AAAAAAAAAC0/ba
3iQif9iL0/s1600-h/gambar+1.JPG (1 Oktober 2017, 10.49 WIB)
Anonim,
http://www.academia.edu/3554296/Fungsi_Internet_Banking_Klik_BCA_Da
lam_Menciptakan_Brand_Knowledge_BCA (1 Oktober 2017, 10.57WIB)
Suryana,Deni https://denisuryana.wordpress.com/2011/12/02/manfaat-
internet-banking-e-banking/ (1 Oktober 2017, 11.31WIB)
Anonim, http://saddhanaarta.blogspot.co.id/2016/11/studi-kasus-sistem-
informasi-bank-bca.html (8 Oktober 2017, 09.32 WIB)