SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
Download to read offline
LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK

RISIKO
PERUBAHAN
TINGKAT BUNGA

 Perubahan tingat bunga bisa menyebabkan
perusahaan menghadapi dua tipe risiko :
1. Risiko perubahan pendapatan bersih (hasil
investasi dikurangi biaya) berubah, yaitu
berkurang dari yang diharapkan.
2. Risiko perubahan nilai pasar adalah nilai pasar
berubah karena tingkat bunga, yaitu perubahan
menjadi lebih kecil (turun nilainya).
KARAKTERISTIK RESIKO PERUBAHAN
TINGKAT BUNGA

RESIKO PERUBAHAN PENDAPATAN
aset pasiva
Obligasi jangka waktu 1 tahun ,bunga 12%
pertahun
Obligasi jangka waktu 2 tahun , dgn bunga
10% pertahun ,selama 2 tahun
a). Resiko penginvestasian kembali
misalkan perusahaan mempunyai stuktur aset
berikut ini:
Invetasi 12% Re-investasi ??
pendapatan 10% Pendanaan 10%
Gambaran situasi
 Keuntungan tahun kedua akan tergantung dari
tingkat bunga investasi yang akan di peroleh pada
tahun kedua .jika perusahaaan bisa memperoleh
tinggkat bunga sebesar 12% (sama dengan tahun
sebelumnya) maka perusahaan tetap akan
memperoleh keuntungan .jika tingkat bunga
penginvestasian kembali pada 2%(pread negatif
sebesar 2%). Resiko yang di hadapi perusahaan
dalam situasi tersebut adalah resiko penginvestasian
kembali ( reinvestment risk)
Bagaiman dengan tahun ke
dua.??

 b). Resiko pendanaan kembali
resiko pendanaan kembali merupakan kebalikan dari resiko
penginvestasian kembali . Misalkan perusahaan mempunyai
stuktur aset berikut ini :
Aset pasiva
Obligasi jangka waktu 2 tahun bunga
12% per tahun
Obligasi jangka waktu 1
tahun ,dengan bunga 10% per tahun
Investasi 12% Investasi (12 %)
Pendanaan 10% Pendanaan kembali (??)
Gambaran situasi

 Keuntungan tahun ke dua tergantung tingkat
bunga pendanaan yang akan di peroleh pada tahun
kedua.jika perusahaan bisa memperoleh tingkat
bunga sebesar 10%(sama dgn yg sebelumnya ), maka
perusahaan tetap akan memperoleh keuntungan.
 jika tingkat bunga pendanan kembali pada tahun
kedua naik menjadi 14%,maka perusahaan akan
memperoleh kerugian sebesar 2% (spread negatif
sebesar 2%) resiko yang di hadpai perusahaan
dalam situasi tersebut adalah resiko pendanaan
kembali( refinancing risk)

RESIKO PERUBAHAN HARGA PASAR
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan
perubahan nilai pasar aset dan /kewajiban yang
di pegang oleh perusahaan . Jika penurunan
nilai aset lebih besar dibangdingkan dengan
penurunan nilai kewajiaban maka perusahaan
mengalami kerugian, yang sebaliknya.Secara
umum ,jika tingkat bunga meningkat maka
nilai sekuritas cenderung mengalami
penurunan

Aset pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun ,nilai
nominal Rp 1 juta .kupon bunga 10%
Nilai pasar Rp 1 juta
Obligasi jangka waktu 2 tahun ,nilai
nominal :Rp1 juta kupon bunga 10% nilai
pasar Rp 1 juta
CONTOH
Misalnya tingkat bunga yang berlaku 10%(sama dengan kupon bunga)maka
nilai obligasi yang menjadi aset dan obligasi kewajiban:
Obligasi aset =   100.000 +………+ 1.100.000
(1=0,1) (1+0,1) 10
= 1.000,000
Obligasi kewajiban = 100.000 + ………+ 1,100.000 = 1.000,000
(1+0,1) (1+0,1)
1
1 2

 Obligasi aset dan Kewajiban mempunyai nilai pasar
yang sama yaitu Rp 1 juta .Misalkan tingkat bunga naik
menjadi 12%.nilai obligasi keduanya bisa
dihitungseperti
Obligasib Aset = 100.000+ ………..+ 1.100.000 =
(1+0,12) (1+0,12)
Rp 886.996
1 10
Obligasi kebijakan = 100.000+………..+ 1.100,000 =
(1+0,12) (1+0,12)
Rp 966.199
1 2
Aset Pasiva
Obiligasi jangka waktu 10
tahun,Nilai nominal Rp 1
Juta. Kupon bunga 10% nilai
pasar Rp 886.996
Obiligasijangka waktu 2
tahun ,Nilai nominal Rp1
juta.kupon bunga 10% nilai
pasar Rp 966.199

 PENGUKURAN RESIKO PERUBAHAN TINGKAT
BUNGA : METODE PENILAIAN KEMBALI
(REPRICING MODEL)
PERIODE HARIAN
Aset Kewajiban (pasiva)
Meminjamkan di pinjaman pasar antar Meminjam di pasar antar bank
Bankm1 hari Rp .2 m
Cemmercial paper 3 bulan Rp.3 m
Surat utang 6 bulan Rp.5 m
Pinjaman 1 tahun Rp.6 m
Obigasi 3 tahun Rp.10 m
Obligasi 3 tahun tingkat
bunga mengembang Rp.5 m
pinjaman bunga tetap jangka
waktu 10 tahun Rp.10 m
1 hari Rp. 3m
Tabungan Rp. 3m
Deposito 1 bulan Rp.10m
Deposito 1 tahun Rp.10m
Deposito 2 tahun Rp.10m
Modal Rp. 5 m
Total aset Rp . 41 m Total pasiva Rp. 41 m
Model penilaian kembali (repricing model) mencoba mengukur resiko
perubahan tingkat bunga dengan mengunakan pendekatan pendapatan.

 a). Mengidentifikasi dan mengelompokan aset dan
kewajiban yang sensitif terhadap perubahan tingkat
bunga .
Aset pasiva
sisi aset di neraca ( pinjaman ) di
pasar bank 1 hari sebesar Rp 2 miliar
- rate sensitive assets (RSA) sebesar
Rp 2 miliar
# sisi pasiva di neraca bank
meninjam di pasar bank sebesar Rp 3
miliar
-rate sensitive liabilities(RSL)
sebesar Rp 3 miliar

b). Menghitung Gap antara Aset dan kewajiban yang
sensitif terhadap perubahan Tingkat Bunga dan
Menghitung perubahan pendapatan
GAP antara RSA degan RSL di hitung :
Gap = (Rp 2 miliar) – (Rp 3 miliar )= - Rp 1 miliar
Bank tersebut mempunyai gap sensitivitas
perubahan bunga sebesar – Rp 1 m.
Misalakan tingkat bunga meningkat sebesar
1% (misal dari 10%menjadi 11%) maka
pendapatan bank tersebut berubah sebesr
Perubahan pendapatan = (GAP) x (∆ Bunga)
= - Rp 1 miliar x 0,01
= - RP 10 Juta
Dengan kata laian ,Bank tersebut
mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta
jika tingkat bunga meningkat 1%

 Dengan menggunakan cara yang sama, kita bisa memperluas
kelompok periode dari satu harimenjadi tiga bulan,enam
bulan,1 tahun ,5 tahun ,dan lebih dari lima tahun.
PERODE LEBIH DARI SATU
HARI
Identifikasi
Meminjamkan di pinjamkan pasar antarbank 1hari Rp.2 m
Commercial paper 3 bulan Rp.3 m
Surat utang 6 bulan Rp.5 m
Pinjaman 1 tahun Rp.6 m
Bagian Obligasi 3 tahun yang jatuh tempo tahun ini Rp.2 m
Obligasi 3 tahun tingkat bunga mengambang Rp.5 m
--------------
Total aset yang sensitive terhadap perubahan tingkat bunga Rp.23 M

Identifikasi
kewajiban
Meminjam di pasar antar bank 1 hari Rp. 3 m
Tabungan Rp. 3 m
Deposito 1 bulan Rp. 10 m
Deposito 1 tahun Rp. 10 m
----------------
Total Kewajiban yang sensitive terhadap perubahan tingkat bunga Rp.26
milar

 Gap atau di sebut juga Komulatif GAP(KGAP) dengan RSL
bisa di hitung :
KGAP = RSA-RSL
= Rp 23 miliar – RP 26
milar
= -Rp 3 miliar
GAP RATIO = -Rp 3miliar/Rp41
miliar = - 0,073 atau -7,3%
Menghitung rasio gap
terhadp total aset
Gap ratio bermanfaat karena memberikan infirmasi besarnya gap
relatif terhadap total aset
Bnak A Bank B
Gap -Rp 10 m -Rp20 m
Total aset RP 100 m Rp 500 m
Gap
Ratio
-10% -4%
GAP SEBAGAI INDIKATOR RESIKO TINGKAT BUNGA

PERUBAHAN TINGAT BUNGA YANG
BERBEDA UNTUK ASET DAN KEWAJIBAN
∆ ��������� �����ℎ
= ∆ ���������� �����  − ∆ ����� �����
contoh
Di mana bank mempunyai RSA
sebesar Rp 23 miliar,dan
mempunyai RSI sebesar RP 26
miliar atau gap sebesar –Rp
3miliar. Misalakan tingkat bunga
untuk aset berubah 2%,
sementara tingkat bunga untuk
kewajiaban berubah Rp1% .
Perubahan pendapatan
∆ ���������� ������ = (�� �� ������)(0,02)-(Rp26
miliar)(0,01)
= Rp 460 juta – Rp 260 juta
= RP 200 juta
Terlihat bahwa bank justru memperoleh
keuntungan karena pendapatan bunga
meningkatkan lebih besar di bandingkan
dengan biaya bunga.

PENGUKURAN RESIKO PERUBAHAN
TINGKAT BUNGA :METODE JANGKA WAKTU
(MANUTURI MODEL )
PERHITUNGAN GAP JANGKA WAKTU

Aset Pasiva
Obligasi jangka panjang 10 tahaun,,
Nilai nominal Rp 10 juta ,kupon
bunga=15%
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai naominal Rp10 juta ,kupon
bunga =15%
Pinjaman jangka pendek ,bunga
15% ,jangka waktu 2 tahaun ,nilai
nomnal =Rp 18 juta
Modal saham Rp 2 juta
Total aset RP 20 juta Total pasiva Rp 20 juta
Aktiva pasiva
Obligasi jangka waktu 10 thn
Nilai nominal Rp10 juta
Kupon bunga =15% =Rp 9.068.279
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10juta ,
Kupon bunga =15% =Rp 8.87.447
Pinjaman jankan pendek ,
Bunga 15%,
Jangka waktu 2 tahun,
Nilai nominal =Rp 18 juta
Rp 17.429.323
Modal saham Rp 513.403
Total aset RP 17.942.726 Total pasiva Rp 17.942.726
Neraca yang baru perubahan tingkat bunga

Jangka waktu untuk portofolio aset atau kewajiabanbisa
dihitung sebagai rata-rata tertimbangdari jangka waktu
aset atau kewajiban individual ,dengan pembobot adalah
niali pasar dari masing-masing aset atau kewajiban
tersebut ;
MA=(10 juta/20 juta)(10 thn)+(10 juta/20 juta)(20 thn)=15 tahun
Jangka waktu kewajiaban (maturity of liabilties atau
ML ) adalah 2 tahun .Gap jangka waktu
Gap jangka waktu = MA – ML = 15 – 2
= 13 Tahun
.

Semakin beser gap jangka
waktu (baik positif maupun
negatif) semakin besar
resiko perubahan tingkat
bunga yang di hadapi oleh
suatu perusahaan atau
bank
aset pasiva
Pinjaman (aset) jangka
panjang (misal
memberikan kredit
kepemilikan
perumahan /KPR
dengan jangka waktu
10 tahun)
Tabungan dan
deposito (dengan
waktu 1 tahun)
Modal saham
Bank bisa memberikan pinjaman janka panjang dengan bunga
tetap, untuk menandai pinajaman tersebut ,bank menerbitkan
tabungan atau deposito yang sifatnya jangka
pendek .penabung atau nasabah depositoingin mempunyai
simpanan yang bisah di ambil sewaktu-waktu atau cepat.

 Jika bank ingin melakukan imunisasi melalui metode
jangka waktu ,agar perubahan tingkat bunga tidak
akan mengakibatkan kerugian maka ,bank bisa
menyamakan jangkawaktu aset dengan jangkawaktu
kewajiaban
 MA= ML atau MA – ML = 0
IMUNISASI DEGAN METODE JANGKA WAKTU
Aktiva pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun,
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon bunga ==15%
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta,kopon bunga =15%
Pinjaman jangka pendek, bunga
15% ,janka wakti 15 tahun,
Nolai nominal =Rp 18 juta
Modal saham Rp 2 juta
Total aset Rp 20 juta Total pasiva RP 20 juta

Aktiva pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun ,
Nilai nominal Rp10 juta
Kupon bunga =15% Rp 9.068.79
Oblihgasi jangka waktu 20 tahun
Nimali nomilnal Rp10 juta
Kupon bunga =15% Rp 8. 874.447
Pinjaman jangka pendek ,
Bunga = 15%
Jangka waktu 15 tahun,
Nilai nominal =Rp 18 juta
Rp 16.083.293
Madal saham RP. 1.859.433
Total aset Rp 17.942.726 Total pasiva RP 17.942.726

Metode durasi memperbaiki Metode
jangka waktu kerena metode durasi
menper hitungkan timing dari setiap
aliran kas . Durasi didefinisikan
sebagi rata-rata timbangan jangka
waktu aliran kas dengan pembobotan
proporsi present value dari setiap kas

Obligasi Perincian
A Nilai nominal Rp 1 juta ,jangka waktu satu
tahun,kupon bunga =10%, dibayarkan setiap semester
B Nilai nominal Rp 1 juta ,jangka wakti satu
tahun ,kupon bunga =10% ,di bayarkan setiap tahun
Obligasi A = 50.000 + 1.050.000 =
(1+0,15)
0,5
(1+0,05)
1
959.669
Obligasi B = 1.100,000 = 956.522
(1+0,15) 1

Watu
1
Obligasi A
2
PVIF(5%)
3
PV Kas
(4)=(2)x(3)
Rata- rata
Tertimbang jangka
waktu
1/2 50.000 0,952381 47.619 0,0238
1 1.050.000 0,907029 952.381 0,9524
1.000.000 0,9762
Contoh
Watu
1
Obligasi A
2
PVIF(5%)
3
PV Kas
(4)=(2)x(3)
Rata- rata
Tertimbang jangka
waktu
1/2 1.100.000 0,909091 1.000.000 1
1 1.000.000 1
# 5% adalah 10%/2, karena bunga dibayar setiap semester

Obligasi A (Lihat kolom no 5)
{[(47.619)/(1.000.0000)] x (1/2]+{[(952.381)/(1.000.000)] x (1)}
=0,9762 tahun
Obligasi B {[(1.000.000)/(1.000.000)]= 1Tahun
Meskipun kedua obligasi tersebut mempunyaijangka waktu yang
sama ,yaitu satu tahun tetapi durasi obligasi A lebih pendek di
bandingkan dengan obligasi B. Hal itu di sebabkan karena sebagian
aliran kas dari obligasi A diteriman lebih awal ,yaitu pada semester
pertama( periode ½) sebesar Rp 50.000

Contoh 2
Obligasi Perincian
X Nialai nominal Rp 1 juta,janka waktu lima
tahun,kupon bunga =10%,di bayar setiap tahun .
Y Nilai nominal Rp 1 juta ,janka waktu lima
tahun ,kupon bunga =10%,dibayar kan setiap
semester
Tingkat bunga berlaku (yield) adalah 9%
Misalnya kita mempunyai dua
obligasi yaitu X dan Y dengan
informasi seperti

Tahun
(1)
Alitan kas
(2)
PVIF(9%)
(3)
Present
Value Aliran
Kas
(4)=(2)x(3)
Proparsi
PV Aliran
Kas
(5)
Rata-rata Tertimbang
Jangka waktu
(6)=(5)x(1)
1 100.000 0,917431 91,743,12 0,88308 0,088308
2 100.000 0,84168 8,4168 O,081017 0,162033
3 100.000 0,772183 77.218,35 0,074327 0,222982
4 100.000 0,708425 70.842,52 0,06819 0,272761
5 1.100.000 0,649931 714.924,5 0,688158 3,440,788
1.038.897 1 4,186,872
PREHITUNGAN
DURASI OBLIGASI X
# Proporsi aliran kas untuk basis 1: (91.743/1.038,897)= 0,088308

PERHITUNGAN DURASI
OBLIGASI Y
 Durasi untuk Obligasi tanpa kupon (zerp
coupon bond atau zeroes)
 Misalkan ada Obligasi tanpa kupon bungan
dengan nilai nominal RP 1 juta ,jangka waktu 2
tahun,misalkan tingkat bunga yang berlaku
adalah 9% perhitungan durasi untuk obligasi
tersebut
Tahun
(1)
Alitan kas
(2)
PVIF(9%)
(3)
Present
Value Aliran
Kas
(4)=(2)x(3)
Proparsi
PV Aliran
Kas
(5)
Rata-rata Tertimbang
Jangka waktu
(6)=(5)x(1)
1 0 0,917431 0 0 0
2 1.000,000 0,84168 841.680 1 2
841680 ` 2

Obligasi zeroes dengan jangka waktu 2 tahun
mempunyai durasi 2 tahun. Misalnya ada obligasi
consol dengan kupon 10% rper tahun durasi obligasi
tersebut adalah
DC = 1 + (1/0,1) = 11 TAHUN

 Durasi akan meningkat jika jangka waktu
aset semakin panjang,menurun jika yield
meningkat, dan menurun jika kupon bunga
meningkat
KARAKTERISTIK DURASI

INTERPRETASI EKONIMI DURASI
# semakin besar durasi akaan seamakin besar
resiko perubahan tingkat buanga yang di hadapi
oleh suatu perusahaan /bank

 A)
jjika suatu bank /perusahaan mempunyai durasi yang
berbeda di antara aset dengan kewajibanya ,maka bank
tersebut menghadapi resiko perubahan bunga.
Semakin besar perbedaan tersebut ( nilai absolut) maka
semakin besar resiko yang di hadapi
DA = wl AL +……+wn An
DL= wl Ll +…….+ wn Ln
IMUNISASI DENGAN METODE DURASI

 B) IMUNUSASI MODAL SAAHAM
∆� = ��  − ���  � � �(
∆�
� + �
DL = 6,48 /0,9 =7,1 Tahun
Nilainominal = 18 juta x (1+0,15) 7,1 = Rp 48,554,241
Nilai zeroes = 48,554,241/ (1+0,15) 7,1 = rp 15
926,031
IMUNISASI RESIKO MODAL
DA=DL
Nilai nominal= 18 juta x(1 + 0,15)6,48
Nilai pasar zeroes = 43.967.493/(1+0,17)
=16.122.191
Nilai modal saham = nilai asat – nilai kebijakan
= Rp 17.942,726 – Rp 16. 122.191
= 1.820.535

Resiko pasar muncul
karena harga pasar
bergerak dalam arah yang
merugikan organisasi . Bab
ini membicarakan teknik
pengukuran resiko pasar .

2
 Bab di muka membicarakan konsep
statistik,khususnya konsep probabilitas,di bab tersebut
di jelaskan ,jika kita mengetahui distribusi suatu
variabel ,maka kita akan melakukan banyak
hal,seperti menghitung ppobilitas nilai tertentu akan
muncul.
DEVIASI STANDAR
μ = nilai rata-rata
σ = deviasi standar
Kurva normal
Tingkat keuntungan rata-rata untuk asset A adalah
sebagai berikut ini.
E(R)A = (3 + 2 + 4,5 + …… + 4 + 5) / 10 = 3,845%
Perhitungan deviasi standar dimulai dari
perhitungan varian titik bisa dihitung sebagai
berikut.
σA2 = { (3 – 3,845)2 + (2 – 3,845)2 + ……. + (4 –
3,845)2 + (5 – 3,845)2 } / (10 – 1)
= 0,973583
σA = √0,973583 = 0,9867%
Bulan
(1)
Asset A (%)
(2)
Asset B (%)
(3)
(RA-E(RA))2 RB-E(RB))2
1 3 2 0,714025 46,225
2 2 4 3,404,025 0,0225
3 4,5 5 0,429025 0,7225
4 3 4 0,714025 0,0225
5 4 1,5 0,024025 70,225
6 5,2 4 1,836,025 0,0225
7 3,5 8 0,119025 148,225
8 4,25 5 0,164025 0,7225
9 4 3 0,024025 13,225
10 5 5 1,334,025 0,7225
Rata-rata 3,845 4,15    
Jumlah     876,225 30,025
Varian=
Jumlah / (N-1)
    0,973583 3,336,111
TINGKAT KEUNTUNGAN HISTORIS
Jika kita menggunakan
probalitas maka deviasi
standar bisa dihitung dengan
formulasi sebagai berikut:
E(R) = Σ pi Ri
σR2 = Σ pi (Ri – E(R))2
σR = (σR2)1/2
Misalkan kita memperkirakan
tingkat keuntungan investasi A
dan B tahun depan. Kita
memperkirakan ada tiga
skenario kondisi ekonomi
tahun depan, yaitu baik rumah
sedang, dan jelek titik tingkat
keuntungan berdasarkan ketiga
babi tersebut adalah sebagai
berikut
Tingkat keuntungan yang diperkirakan
di masa mendatang
perhitungan tingkat keuntungan dari deviasi standar untuk
aset A bisa dilihat berikut ini:
E(RA) = 0,3 (5) + 0,4 (-2) = 2,10%
σA = 0,3 (5 – 2,10)2 + 0,3 (5 – 2,10)2 = 7,89
σA = √7,89 = 2,809%

VAR (VALUE AT RISK)
VAR Metode Historis (Back Simulation)
 Misalkan suatu perusahaan memegang saham PT X.
Return hari yang tahun tersebut untuk 20 hari
terakhir ( data historis) bisa dilihat pada kolom (1)
pada tabel berikut ini.
Saham PT X Saham PT Y Portofolio X dan Y
  (1)   (2)   (3)   (4)   (5)
Hari Return(%) Hari Return(%) Hari Return(%) Hari Return(%) Hari Return(%)
1 186,008 7 -837,883  1 -169,078   1 -0,05035   7 -611,249 
2 -0,65038 19 -277,565  2 2   2 0,67481   1 -0,05035 
3 6,399,526 14 -179,577  3  7,843,137  3 7,121,332   6 -0,00095 
4 2,119,365 2 -0,65038  4  -181,818  4 0,,1505592   4 0,150592 
5 3,512,881 20 -0,17928  5  3,703,704  5 3,608292   19 0,278842 
6 7,140,963 1 186,008  6  -714,286  6 -0,00095    2 0,67481 
7 -87,883 4 2,119,365  7  384,615  7 -611,249   20 0,716812 
8 4,148,766 11 2,547,136  8  4  8 4,074.383   14 0,887829 
9 8,782,409 15 299,732  9  1,923,007  9 5.352,743   12 1,071,214 
10 7,539,626 5 3,512,881  10  5,660,377  10 6,600,002   11 2,166,425 
11 2,547,136 8 4,148,766  11  1,785,714  11 2,166.425   15 2,360729 
12 56,512 12 56,512  12  -350,877  12 1,071,214   17 3,332,057 
13 8,797,835 3 6,399,526  13  1,818,182  13 5,308,008   5 3,608,292 
14 -179,577 16 7,042,143  14 3,571,429   14 0,887829   8 4,074,383 
 
15 299,732 6 7,140,963  15 1,724,915   15 2,360,729   16 4,368,529
16 7,042,143 10 7,539,626 16 1,694,915   16 4,368,529   13 5,308,008
17 9,997,447 9 8,782,409  17 -333,333   17 3,332,057   9 5,252,743
18 9,472,343 13 8,797,835  18 3,448,276   18 6,460,309   18 6,460,309
19 -277,565 18 9,472,343  19 3,333,333   19 0,278842   10 6,600,002
20 -0,17928 17 9,997,447  20 1,612,903  20 0,716812   3 7,121,332
Seperti biasa, return dihitung sebagai berikut:
Return = { [ P (t+1) – Pt]/ -Pt] / pt} × 100%
Dimana PT = return pada hari t
PT+1 = return pada hari t+1

VAR portovolio = [VAR ��
+ VARy + 2 x ��� � ���� � ����  ½
dimana VARx = VAR (value at risk saham x)
VARy = VAR (Value at risk saham y
� � � = korelasi return saham X dengan saham Y
VAR bisa langsung dimasukkan karena
VAR merupakan indikator risiko. Korelasi
return saham X dengan saham Y (kolom 1
dan 3 pada tabel diatas) bisa dihitung, dan
hasil perhitungan adalah 0,089. Dengan
formula tersebut, VAR portofolio bisa
dihitung sebagai berikut ini.
VAR port
=[(83.78^2)+(71.43^2)+(2x0,089x83.78x71.4
3)]1/2
= 114,831
 Metode historis mempunyai kelebihan seperti (1) tidak
mengasumsikan distribusi tertentu, (2) sederhana. Tetapi
metode tersebut mempunyai kelemahan seperti asumsi bahwa
data masa lalu bisa dipakai untuk memprediksi masa Datang
titik dengan kata lain, metode tersebut mempunyai asumsi
bahwa pola data di masa lalu = data di masa mendatang titik
jika pola yang terjadi cukup stabil, maka data masa lalu bisa
dipakai untuk memprediksi data masa mendatang. Jika tidak
( misal ada krisis yang tidak terduga), makadata masa lalu
tidak bisa dipakai untuk memprediksi masa mendatang titik
Disamping itu, 20 observasi di kebelakang masih terbilang
sangat sedikit. Idealnya kita bisa memperoleh data historis
cukup banyak, yang mencangkup semua siklus bisnis (resesi,
boom, normal), sehingga data tersebut bisa cukup representatif

 Metode analitik biasanya mengasumsikan
distribusi tertentu yang mendasari return atau
harga. Biasanya distribusi normal ( yang berbentuk
bel) yang di asumsikan, kita bisa menghitung nilai
yang diharapkan kan tersebut ( misal deviasi
standar). Selanjutnya VAR bisa dihitung dengan
menggunakan parameter yang di deduksi (diambil)
dari distribusi tersebut ( nilai yang diharapkan dan
penyimpangannya).
VAR Metode modeling (analytical)
Misalkan manajer portofolio mempunyai aset senilai Rp1 miliar.
Misalkan kita
mengasumsikan distribusi normal mendasari pergerakan harga
aset tersebut.
Misalkan kita memperkirakan tingkat keuntungan harian yang
diharapkan dengandeviasi standarnya adalah 12% dan 15%.
Distribusi normal yang menggambarkan
pergerakan aset tersebut bisa dilihat pada bagan berikut ini.

Data perhitungan var untuk portofolio
Return portofolio = X, E(R) + X, E(R)
= (20/32) x 12 + (12/32) x 14
= 12,75%
Deviasi standar portofolio untuk dua aset
bisa dihitung berikut ini:
0p = [X,? ? + X5? 02 + 2X, X F...]"2

VAR dengan simulasi monte carlo
Rata-rata tingkat keuntungan = 0,904%
Deviasi = 0,927%
VAR 95% -hari bisa di hitung seperti berikut:
VAR 95% -harian =0,904-1,65(0,927)= -0,627
Micalkan kita mempunyai portofolio senilai Rp 1 miliar,maka VAR-95% harian adalah -0,627% xRP
1 miliar =RP 6,27 juta
Distribusi frekuensi hasil simulasi


More Related Content

What's hot

Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganJudianto Nugroho
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran RisikoJudianto Nugroho
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Leo Dhunt
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanJudianto Nugroho
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursJudianto Nugroho
 
Manajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasiManajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasiJudianto Nugroho
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Wida Widiyaningsih
 
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnyaManajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnyaJudianto Nugroho
 

What's hot (20)

Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasarManajemen Risiko 09 Risiko pasar
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuanganManajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
Manajemen Risiko 20 perusahaan non keuangan
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran RisikoManajemen Risiko 04 Identifikasi dan  Pengukuran Risiko
Manajemen Risiko 04 Identifikasi dan Pengukuran Risiko
 
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
Materi 4-return-yang-diharapkan-dan-risiko-portofolio1
 
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatifManajemen Risiko 16 instrumen derivatif
Manajemen Risiko 16 instrumen derivatif
 
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankanManajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
Manajemen Risiko 19 manajemen resiko perbankan
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
Manajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasiManajemen Risiko 14 diversifikasi
Manajemen Risiko 14 diversifikasi
 
Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1Teori struktur modal pecking order theory1
Teori struktur modal pecking order theory1
 
manajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhanmanajemen risiko kepatuhan
manajemen risiko kepatuhan
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Modul Reksa Dana
Modul Reksa DanaModul Reksa Dana
Modul Reksa Dana
 
Bab 3 risk and return
Bab 3 risk and returnBab 3 risk and return
Bab 3 risk and return
 
MULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGYMULTI BUSINESS STRATEGY
MULTI BUSINESS STRATEGY
 
Manajemen Resiko
Manajemen ResikoManajemen Resiko
Manajemen Resiko
 
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnyaManajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
Manajemen Risiko 12 risiko spekulatif lainnya
 
Model Indeks Tunggal
Model Indeks TunggalModel Indeks Tunggal
Model Indeks Tunggal
 

Similar to RISIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA

Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Ayulestari1234
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustikapuri99
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAagus niar nazara niar nazara
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748furkon choerul
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748furkon choerul
 
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxPPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxAhmadWp1
 
10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf
10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf
10. PENILAIAN OBLIGASI.pdfNurindaSafitri1
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5Yoyo Sudaryo
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxNinaMaqfirah1
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptxMariaUlfa646706
 
Sistem dan perhitungan bagi hasil bab xiv
Sistem dan perhitungan bagi hasil bab xivSistem dan perhitungan bagi hasil bab xiv
Sistem dan perhitungan bagi hasil bab xivZahra Zahra
 
Sistem dan perhitungan bagi hasil
Sistem dan perhitungan bagi hasilSistem dan perhitungan bagi hasil
Sistem dan perhitungan bagi hasildwi_rahmamosa
 

Similar to RISIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA (20)

Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7Manajemen keuangan resume bab 1 7
Manajemen keuangan resume bab 1 7
 
Yustika resume dan uts
Yustika resume dan utsYustika resume dan uts
Yustika resume dan uts
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1Resume uts man.keuangan 1
Resume uts man.keuangan 1
 
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MAMakalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
Makalah manajemen keuangan UTS agus niar nazara kelas 2T MA
 
BAB 9 - Obligasi
BAB 9 - ObligasiBAB 9 - Obligasi
BAB 9 - Obligasi
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
Resume manajemen keuangan 1 furkon choerul anwar 11011700748
 
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptxPPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
PPT Tutor semester ganjil utang obligasi.pptx
 
10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf
10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf
10. PENILAIAN OBLIGASI.pdf
 
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
Anuitas Tumbuh dan Variabel (Matematika Keuangan)
 
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
Mnd013 analisis inv bank dan lembaga keuangan-modul-sesi 5
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
10. Analisis Laporan Keuangan.pptx
 
BAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of MoneyBAB 2 - Time Value of Money
BAB 2 - Time Value of Money
 
Sistem dan perhitungan bagi hasil bab xiv
Sistem dan perhitungan bagi hasil bab xivSistem dan perhitungan bagi hasil bab xiv
Sistem dan perhitungan bagi hasil bab xiv
 
Sistem dan perhitungan bagi hasil
Sistem dan perhitungan bagi hasilSistem dan perhitungan bagi hasil
Sistem dan perhitungan bagi hasil
 

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura

More from Linda Grace Loupatty, FEB Universitas Pattimura (20)

SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdfSLIDE_8  PAJAK PROVINSI.pdf
SLIDE_8 PAJAK PROVINSI.pdf
 
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdfSLIDE_7   PAJAK  DAERAH  (BAGIAN 2).pdf
SLIDE_7 PAJAK DAERAH (BAGIAN 2).pdf
 
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdfSLIDE_6  PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
SLIDE_6 PAJAK DAERAH (BAG 1).pdf
 
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdfSLIDE_5  SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
SLIDE_5 SUMBER PENDAPATAN DAERAH.pdf
 
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAANANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI: INVESTASI ANTARPERUSAHAAN
 
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES  (PROCESS COSTING)
HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS COSTING)
 
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAHANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
ANGGARAN PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
PEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAHPEMERINTAH DAERAH
PEMERINTAH DAERAH
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANPELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PELAPORAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASAPERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
PERKEMBANGAN PENGATURAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DARI MASA KE MASA
 
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYAPENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
PENGANTAR, KONSEP DASAR AKUNTANSI MANAJEMEN DAN PERILAKU BIAYA
 
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGANTINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
TINJAUAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
Perhitungan Kerugian, Kriminologi dan Viktimologi
 
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan KursManajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
Manajemen Risiko Operasional dan Risiko Perubahan Kurs
 
Instrumen Derivatif
Instrumen DerivatifInstrumen Derivatif
Instrumen Derivatif
 
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan KerugianPenelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
Penelusuran Aset Dan Pemulihan Kerugian
 
Asuransi
AsuransiAsuransi
Asuransi
 
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa & U.S. Foreign Corrupt Practic...
 

Recently uploaded

Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxadel876203
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxArvaAthallahSusanto
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaarmanamo012
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxHakamNiazi
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptxObyMoris1
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 

Recently uploaded (20)

Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptxDasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
Dasar Dasar Perpajakan dalam mata kuliah pajak.pptx
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptxmatematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
matematika dilatasi (1) (2) (1) (1).pptx
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalelaDAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
DAMPAK MASIF KORUPSI yang kian merajalela
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptxMOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
MOTIVASI MINAT, BAKAT & POTENSI DIRI.pptx
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
7 Indikator Analisis Teknikal Saham Yang Paling Populer.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 

RISIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA

  • 1. LINDA GRACE LOUPATTY, SE.,M.AK.,AK
  • 3.   Perubahan tingat bunga bisa menyebabkan perusahaan menghadapi dua tipe risiko : 1. Risiko perubahan pendapatan bersih (hasil investasi dikurangi biaya) berubah, yaitu berkurang dari yang diharapkan. 2. Risiko perubahan nilai pasar adalah nilai pasar berubah karena tingkat bunga, yaitu perubahan menjadi lebih kecil (turun nilainya). KARAKTERISTIK RESIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA
  • 4.  RESIKO PERUBAHAN PENDAPATAN aset pasiva Obligasi jangka waktu 1 tahun ,bunga 12% pertahun Obligasi jangka waktu 2 tahun , dgn bunga 10% pertahun ,selama 2 tahun a). Resiko penginvestasian kembali misalkan perusahaan mempunyai stuktur aset berikut ini: Invetasi 12% Re-investasi ?? pendapatan 10% Pendanaan 10% Gambaran situasi
  • 5.  Keuntungan tahun kedua akan tergantung dari tingkat bunga investasi yang akan di peroleh pada tahun kedua .jika perusahaaan bisa memperoleh tinggkat bunga sebesar 12% (sama dengan tahun sebelumnya) maka perusahaan tetap akan memperoleh keuntungan .jika tingkat bunga penginvestasian kembali pada 2%(pread negatif sebesar 2%). Resiko yang di hadapi perusahaan dalam situasi tersebut adalah resiko penginvestasian kembali ( reinvestment risk) Bagaiman dengan tahun ke dua.??
  • 6.   b). Resiko pendanaan kembali resiko pendanaan kembali merupakan kebalikan dari resiko penginvestasian kembali . Misalkan perusahaan mempunyai stuktur aset berikut ini : Aset pasiva Obligasi jangka waktu 2 tahun bunga 12% per tahun Obligasi jangka waktu 1 tahun ,dengan bunga 10% per tahun Investasi 12% Investasi (12 %) Pendanaan 10% Pendanaan kembali (??) Gambaran situasi
  • 7.   Keuntungan tahun ke dua tergantung tingkat bunga pendanaan yang akan di peroleh pada tahun kedua.jika perusahaan bisa memperoleh tingkat bunga sebesar 10%(sama dgn yg sebelumnya ), maka perusahaan tetap akan memperoleh keuntungan.  jika tingkat bunga pendanan kembali pada tahun kedua naik menjadi 14%,maka perusahaan akan memperoleh kerugian sebesar 2% (spread negatif sebesar 2%) resiko yang di hadpai perusahaan dalam situasi tersebut adalah resiko pendanaan kembali( refinancing risk)
  • 8.  RESIKO PERUBAHAN HARGA PASAR Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perubahan nilai pasar aset dan /kewajiban yang di pegang oleh perusahaan . Jika penurunan nilai aset lebih besar dibangdingkan dengan penurunan nilai kewajiaban maka perusahaan mengalami kerugian, yang sebaliknya.Secara umum ,jika tingkat bunga meningkat maka nilai sekuritas cenderung mengalami penurunan
  • 9.  Aset pasiva Obligasi jangka waktu 10 tahun ,nilai nominal Rp 1 juta .kupon bunga 10% Nilai pasar Rp 1 juta Obligasi jangka waktu 2 tahun ,nilai nominal :Rp1 juta kupon bunga 10% nilai pasar Rp 1 juta CONTOH Misalnya tingkat bunga yang berlaku 10%(sama dengan kupon bunga)maka nilai obligasi yang menjadi aset dan obligasi kewajiban: Obligasi aset =   100.000 +………+ 1.100.000 (1=0,1) (1+0,1) 10 = 1.000,000 Obligasi kewajiban = 100.000 + ………+ 1,100.000 = 1.000,000 (1+0,1) (1+0,1) 1 1 2
  • 10.   Obligasi aset dan Kewajiban mempunyai nilai pasar yang sama yaitu Rp 1 juta .Misalkan tingkat bunga naik menjadi 12%.nilai obligasi keduanya bisa dihitungseperti Obligasib Aset = 100.000+ ………..+ 1.100.000 = (1+0,12) (1+0,12) Rp 886.996 1 10 Obligasi kebijakan = 100.000+………..+ 1.100,000 = (1+0,12) (1+0,12) Rp 966.199 1 2 Aset Pasiva Obiligasi jangka waktu 10 tahun,Nilai nominal Rp 1 Juta. Kupon bunga 10% nilai pasar Rp 886.996 Obiligasijangka waktu 2 tahun ,Nilai nominal Rp1 juta.kupon bunga 10% nilai pasar Rp 966.199
  • 11.   PENGUKURAN RESIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA : METODE PENILAIAN KEMBALI (REPRICING MODEL) PERIODE HARIAN Aset Kewajiban (pasiva) Meminjamkan di pinjaman pasar antar Meminjam di pasar antar bank Bankm1 hari Rp .2 m Cemmercial paper 3 bulan Rp.3 m Surat utang 6 bulan Rp.5 m Pinjaman 1 tahun Rp.6 m Obigasi 3 tahun Rp.10 m Obligasi 3 tahun tingkat bunga mengembang Rp.5 m pinjaman bunga tetap jangka waktu 10 tahun Rp.10 m 1 hari Rp. 3m Tabungan Rp. 3m Deposito 1 bulan Rp.10m Deposito 1 tahun Rp.10m Deposito 2 tahun Rp.10m Modal Rp. 5 m Total aset Rp . 41 m Total pasiva Rp. 41 m Model penilaian kembali (repricing model) mencoba mengukur resiko perubahan tingkat bunga dengan mengunakan pendekatan pendapatan.
  • 12.   a). Mengidentifikasi dan mengelompokan aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan tingkat bunga . Aset pasiva sisi aset di neraca ( pinjaman ) di pasar bank 1 hari sebesar Rp 2 miliar - rate sensitive assets (RSA) sebesar Rp 2 miliar # sisi pasiva di neraca bank meninjam di pasar bank sebesar Rp 3 miliar -rate sensitive liabilities(RSL) sebesar Rp 3 miliar
  • 13.  b). Menghitung Gap antara Aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan Tingkat Bunga dan Menghitung perubahan pendapatan GAP antara RSA degan RSL di hitung : Gap = (Rp 2 miliar) – (Rp 3 miliar )= - Rp 1 miliar Bank tersebut mempunyai gap sensitivitas perubahan bunga sebesar – Rp 1 m. Misalakan tingkat bunga meningkat sebesar 1% (misal dari 10%menjadi 11%) maka pendapatan bank tersebut berubah sebesr Perubahan pendapatan = (GAP) x (∆ Bunga) = - Rp 1 miliar x 0,01 = - RP 10 Juta Dengan kata laian ,Bank tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta jika tingkat bunga meningkat 1%
  • 14.   Dengan menggunakan cara yang sama, kita bisa memperluas kelompok periode dari satu harimenjadi tiga bulan,enam bulan,1 tahun ,5 tahun ,dan lebih dari lima tahun. PERODE LEBIH DARI SATU HARI Identifikasi Meminjamkan di pinjamkan pasar antarbank 1hari Rp.2 m Commercial paper 3 bulan Rp.3 m Surat utang 6 bulan Rp.5 m Pinjaman 1 tahun Rp.6 m Bagian Obligasi 3 tahun yang jatuh tempo tahun ini Rp.2 m Obligasi 3 tahun tingkat bunga mengambang Rp.5 m -------------- Total aset yang sensitive terhadap perubahan tingkat bunga Rp.23 M
  • 15.  Identifikasi kewajiban Meminjam di pasar antar bank 1 hari Rp. 3 m Tabungan Rp. 3 m Deposito 1 bulan Rp. 10 m Deposito 1 tahun Rp. 10 m ---------------- Total Kewajiban yang sensitive terhadap perubahan tingkat bunga Rp.26 milar
  • 16.   Gap atau di sebut juga Komulatif GAP(KGAP) dengan RSL bisa di hitung : KGAP = RSA-RSL = Rp 23 miliar – RP 26 milar = -Rp 3 miliar GAP RATIO = -Rp 3miliar/Rp41 miliar = - 0,073 atau -7,3% Menghitung rasio gap terhadp total aset Gap ratio bermanfaat karena memberikan infirmasi besarnya gap relatif terhadap total aset Bnak A Bank B Gap -Rp 10 m -Rp20 m Total aset RP 100 m Rp 500 m Gap Ratio -10% -4% GAP SEBAGAI INDIKATOR RESIKO TINGKAT BUNGA
  • 17.  PERUBAHAN TINGAT BUNGA YANG BERBEDA UNTUK ASET DAN KEWAJIBAN ∆ ��������� �����ℎ = ∆ ���������� �����  − ∆ ����� ����� contoh Di mana bank mempunyai RSA sebesar Rp 23 miliar,dan mempunyai RSI sebesar RP 26 miliar atau gap sebesar –Rp 3miliar. Misalakan tingkat bunga untuk aset berubah 2%, sementara tingkat bunga untuk kewajiaban berubah Rp1% . Perubahan pendapatan
  • 18. ∆ ���������� ������ = (�� �� ������)(0,02)-(Rp26 miliar)(0,01) = Rp 460 juta – Rp 260 juta = RP 200 juta Terlihat bahwa bank justru memperoleh keuntungan karena pendapatan bunga meningkatkan lebih besar di bandingkan dengan biaya bunga.
  • 19.  PENGUKURAN RESIKO PERUBAHAN TINGKAT BUNGA :METODE JANGKA WAKTU (MANUTURI MODEL ) PERHITUNGAN GAP JANGKA WAKTU
  • 20.  Aset Pasiva Obligasi jangka panjang 10 tahaun,, Nilai nominal Rp 10 juta ,kupon bunga=15% Obligasi jangka waktu 20 tahun Nilai naominal Rp10 juta ,kupon bunga =15% Pinjaman jangka pendek ,bunga 15% ,jangka waktu 2 tahaun ,nilai nomnal =Rp 18 juta Modal saham Rp 2 juta Total aset RP 20 juta Total pasiva Rp 20 juta Aktiva pasiva Obligasi jangka waktu 10 thn Nilai nominal Rp10 juta Kupon bunga =15% =Rp 9.068.279 Obligasi jangka waktu 20 tahun Nilai nominal Rp 10juta , Kupon bunga =15% =Rp 8.87.447 Pinjaman jankan pendek , Bunga 15%, Jangka waktu 2 tahun, Nilai nominal =Rp 18 juta Rp 17.429.323 Modal saham Rp 513.403 Total aset RP 17.942.726 Total pasiva Rp 17.942.726 Neraca yang baru perubahan tingkat bunga
  • 21.  Jangka waktu untuk portofolio aset atau kewajiabanbisa dihitung sebagai rata-rata tertimbangdari jangka waktu aset atau kewajiban individual ,dengan pembobot adalah niali pasar dari masing-masing aset atau kewajiban tersebut ; MA=(10 juta/20 juta)(10 thn)+(10 juta/20 juta)(20 thn)=15 tahun Jangka waktu kewajiaban (maturity of liabilties atau ML ) adalah 2 tahun .Gap jangka waktu Gap jangka waktu = MA – ML = 15 – 2 = 13 Tahun .
  • 22.  Semakin beser gap jangka waktu (baik positif maupun negatif) semakin besar resiko perubahan tingkat bunga yang di hadapi oleh suatu perusahaan atau bank aset pasiva Pinjaman (aset) jangka panjang (misal memberikan kredit kepemilikan perumahan /KPR dengan jangka waktu 10 tahun) Tabungan dan deposito (dengan waktu 1 tahun) Modal saham Bank bisa memberikan pinjaman janka panjang dengan bunga tetap, untuk menandai pinajaman tersebut ,bank menerbitkan tabungan atau deposito yang sifatnya jangka pendek .penabung atau nasabah depositoingin mempunyai simpanan yang bisah di ambil sewaktu-waktu atau cepat.
  • 23.   Jika bank ingin melakukan imunisasi melalui metode jangka waktu ,agar perubahan tingkat bunga tidak akan mengakibatkan kerugian maka ,bank bisa menyamakan jangkawaktu aset dengan jangkawaktu kewajiaban  MA= ML atau MA – ML = 0 IMUNISASI DEGAN METODE JANGKA WAKTU Aktiva pasiva Obligasi jangka waktu 10 tahun, Nilai nominal Rp 10 juta, kupon bunga ==15% Obligasi jangka waktu 20 tahun Nilai nominal Rp 10 juta,kopon bunga =15% Pinjaman jangka pendek, bunga 15% ,janka wakti 15 tahun, Nolai nominal =Rp 18 juta Modal saham Rp 2 juta Total aset Rp 20 juta Total pasiva RP 20 juta
  • 24.  Aktiva pasiva Obligasi jangka waktu 10 tahun , Nilai nominal Rp10 juta Kupon bunga =15% Rp 9.068.79 Oblihgasi jangka waktu 20 tahun Nimali nomilnal Rp10 juta Kupon bunga =15% Rp 8. 874.447 Pinjaman jangka pendek , Bunga = 15% Jangka waktu 15 tahun, Nilai nominal =Rp 18 juta Rp 16.083.293 Madal saham RP. 1.859.433 Total aset Rp 17.942.726 Total pasiva RP 17.942.726
  • 25.  Metode durasi memperbaiki Metode jangka waktu kerena metode durasi menper hitungkan timing dari setiap aliran kas . Durasi didefinisikan sebagi rata-rata timbangan jangka waktu aliran kas dengan pembobotan proporsi present value dari setiap kas
  • 26.  Obligasi Perincian A Nilai nominal Rp 1 juta ,jangka waktu satu tahun,kupon bunga =10%, dibayarkan setiap semester B Nilai nominal Rp 1 juta ,jangka wakti satu tahun ,kupon bunga =10% ,di bayarkan setiap tahun Obligasi A = 50.000 + 1.050.000 = (1+0,15) 0,5 (1+0,05) 1 959.669 Obligasi B = 1.100,000 = 956.522 (1+0,15) 1
  • 27.  Watu 1 Obligasi A 2 PVIF(5%) 3 PV Kas (4)=(2)x(3) Rata- rata Tertimbang jangka waktu 1/2 50.000 0,952381 47.619 0,0238 1 1.050.000 0,907029 952.381 0,9524 1.000.000 0,9762 Contoh Watu 1 Obligasi A 2 PVIF(5%) 3 PV Kas (4)=(2)x(3) Rata- rata Tertimbang jangka waktu 1/2 1.100.000 0,909091 1.000.000 1 1 1.000.000 1 # 5% adalah 10%/2, karena bunga dibayar setiap semester
  • 28.  Obligasi A (Lihat kolom no 5) {[(47.619)/(1.000.0000)] x (1/2]+{[(952.381)/(1.000.000)] x (1)} =0,9762 tahun Obligasi B {[(1.000.000)/(1.000.000)]= 1Tahun Meskipun kedua obligasi tersebut mempunyaijangka waktu yang sama ,yaitu satu tahun tetapi durasi obligasi A lebih pendek di bandingkan dengan obligasi B. Hal itu di sebabkan karena sebagian aliran kas dari obligasi A diteriman lebih awal ,yaitu pada semester pertama( periode ½) sebesar Rp 50.000
  • 29.  Contoh 2 Obligasi Perincian X Nialai nominal Rp 1 juta,janka waktu lima tahun,kupon bunga =10%,di bayar setiap tahun . Y Nilai nominal Rp 1 juta ,janka waktu lima tahun ,kupon bunga =10%,dibayar kan setiap semester Tingkat bunga berlaku (yield) adalah 9% Misalnya kita mempunyai dua obligasi yaitu X dan Y dengan informasi seperti
  • 30.  Tahun (1) Alitan kas (2) PVIF(9%) (3) Present Value Aliran Kas (4)=(2)x(3) Proparsi PV Aliran Kas (5) Rata-rata Tertimbang Jangka waktu (6)=(5)x(1) 1 100.000 0,917431 91,743,12 0,88308 0,088308 2 100.000 0,84168 8,4168 O,081017 0,162033 3 100.000 0,772183 77.218,35 0,074327 0,222982 4 100.000 0,708425 70.842,52 0,06819 0,272761 5 1.100.000 0,649931 714.924,5 0,688158 3,440,788 1.038.897 1 4,186,872 PREHITUNGAN DURASI OBLIGASI X # Proporsi aliran kas untuk basis 1: (91.743/1.038,897)= 0,088308
  • 32.  Durasi untuk Obligasi tanpa kupon (zerp coupon bond atau zeroes)  Misalkan ada Obligasi tanpa kupon bungan dengan nilai nominal RP 1 juta ,jangka waktu 2 tahun,misalkan tingkat bunga yang berlaku adalah 9% perhitungan durasi untuk obligasi tersebut Tahun (1) Alitan kas (2) PVIF(9%) (3) Present Value Aliran Kas (4)=(2)x(3) Proparsi PV Aliran Kas (5) Rata-rata Tertimbang Jangka waktu (6)=(5)x(1) 1 0 0,917431 0 0 0 2 1.000,000 0,84168 841.680 1 2 841680 ` 2
  • 33.  Obligasi zeroes dengan jangka waktu 2 tahun mempunyai durasi 2 tahun. Misalnya ada obligasi consol dengan kupon 10% rper tahun durasi obligasi tersebut adalah DC = 1 + (1/0,1) = 11 TAHUN
  • 34.   Durasi akan meningkat jika jangka waktu aset semakin panjang,menurun jika yield meningkat, dan menurun jika kupon bunga meningkat KARAKTERISTIK DURASI
  • 35.  INTERPRETASI EKONIMI DURASI # semakin besar durasi akaan seamakin besar resiko perubahan tingkat buanga yang di hadapi oleh suatu perusahaan /bank
  • 36.   A) jjika suatu bank /perusahaan mempunyai durasi yang berbeda di antara aset dengan kewajibanya ,maka bank tersebut menghadapi resiko perubahan bunga. Semakin besar perbedaan tersebut ( nilai absolut) maka semakin besar resiko yang di hadapi DA = wl AL +……+wn An DL= wl Ll +…….+ wn Ln IMUNISASI DENGAN METODE DURASI
  • 37.   B) IMUNUSASI MODAL SAAHAM ∆� = ��  − ���  � � �( ∆� � + � DL = 6,48 /0,9 =7,1 Tahun Nilainominal = 18 juta x (1+0,15) 7,1 = Rp 48,554,241 Nilai zeroes = 48,554,241/ (1+0,15) 7,1 = rp 15 926,031 IMUNISASI RESIKO MODAL DA=DL Nilai nominal= 18 juta x(1 + 0,15)6,48 Nilai pasar zeroes = 43.967.493/(1+0,17) =16.122.191 Nilai modal saham = nilai asat – nilai kebijakan = Rp 17.942,726 – Rp 16. 122.191 = 1.820.535
  • 38.  Resiko pasar muncul karena harga pasar bergerak dalam arah yang merugikan organisasi . Bab ini membicarakan teknik pengukuran resiko pasar .
  • 39.  2  Bab di muka membicarakan konsep statistik,khususnya konsep probabilitas,di bab tersebut di jelaskan ,jika kita mengetahui distribusi suatu variabel ,maka kita akan melakukan banyak hal,seperti menghitung ppobilitas nilai tertentu akan muncul. DEVIASI STANDAR
  • 40. μ = nilai rata-rata σ = deviasi standar Kurva normal
  • 41. Tingkat keuntungan rata-rata untuk asset A adalah sebagai berikut ini. E(R)A = (3 + 2 + 4,5 + …… + 4 + 5) / 10 = 3,845% Perhitungan deviasi standar dimulai dari perhitungan varian titik bisa dihitung sebagai berikut. σA2 = { (3 – 3,845)2 + (2 – 3,845)2 + ……. + (4 – 3,845)2 + (5 – 3,845)2 } / (10 – 1) = 0,973583 σA = √0,973583 = 0,9867%
  • 42. Bulan (1) Asset A (%) (2) Asset B (%) (3) (RA-E(RA))2 RB-E(RB))2 1 3 2 0,714025 46,225 2 2 4 3,404,025 0,0225 3 4,5 5 0,429025 0,7225 4 3 4 0,714025 0,0225 5 4 1,5 0,024025 70,225 6 5,2 4 1,836,025 0,0225 7 3,5 8 0,119025 148,225 8 4,25 5 0,164025 0,7225 9 4 3 0,024025 13,225 10 5 5 1,334,025 0,7225 Rata-rata 3,845 4,15     Jumlah     876,225 30,025 Varian= Jumlah / (N-1)     0,973583 3,336,111 TINGKAT KEUNTUNGAN HISTORIS
  • 43. Jika kita menggunakan probalitas maka deviasi standar bisa dihitung dengan formulasi sebagai berikut: E(R) = Σ pi Ri σR2 = Σ pi (Ri – E(R))2 σR = (σR2)1/2 Misalkan kita memperkirakan tingkat keuntungan investasi A dan B tahun depan. Kita memperkirakan ada tiga skenario kondisi ekonomi tahun depan, yaitu baik rumah sedang, dan jelek titik tingkat keuntungan berdasarkan ketiga babi tersebut adalah sebagai berikut
  • 44. Tingkat keuntungan yang diperkirakan di masa mendatang perhitungan tingkat keuntungan dari deviasi standar untuk aset A bisa dilihat berikut ini: E(RA) = 0,3 (5) + 0,4 (-2) = 2,10% σA = 0,3 (5 – 2,10)2 + 0,3 (5 – 2,10)2 = 7,89 σA = √7,89 = 2,809%
  • 46. VAR Metode Historis (Back Simulation)  Misalkan suatu perusahaan memegang saham PT X. Return hari yang tahun tersebut untuk 20 hari terakhir ( data historis) bisa dilihat pada kolom (1) pada tabel berikut ini.
  • 47. Saham PT X Saham PT Y Portofolio X dan Y   (1)   (2)   (3)   (4)   (5) Hari Return(%) Hari Return(%) Hari Return(%) Hari Return(%) Hari Return(%) 1 186,008 7 -837,883  1 -169,078   1 -0,05035   7 -611,249  2 -0,65038 19 -277,565  2 2   2 0,67481   1 -0,05035  3 6,399,526 14 -179,577  3  7,843,137  3 7,121,332   6 -0,00095  4 2,119,365 2 -0,65038  4  -181,818  4 0,,1505592   4 0,150592  5 3,512,881 20 -0,17928  5  3,703,704  5 3,608292   19 0,278842  6 7,140,963 1 186,008  6  -714,286  6 -0,00095    2 0,67481  7 -87,883 4 2,119,365  7  384,615  7 -611,249   20 0,716812  8 4,148,766 11 2,547,136  8  4  8 4,074.383   14 0,887829  9 8,782,409 15 299,732  9  1,923,007  9 5.352,743   12 1,071,214  10 7,539,626 5 3,512,881  10  5,660,377  10 6,600,002   11 2,166,425  11 2,547,136 8 4,148,766  11  1,785,714  11 2,166.425   15 2,360729  12 56,512 12 56,512  12  -350,877  12 1,071,214   17 3,332,057  13 8,797,835 3 6,399,526  13  1,818,182  13 5,308,008   5 3,608,292  14 -179,577 16 7,042,143  14 3,571,429   14 0,887829   8 4,074,383    15 299,732 6 7,140,963  15 1,724,915   15 2,360,729   16 4,368,529 16 7,042,143 10 7,539,626 16 1,694,915   16 4,368,529   13 5,308,008 17 9,997,447 9 8,782,409  17 -333,333   17 3,332,057   9 5,252,743 18 9,472,343 13 8,797,835  18 3,448,276   18 6,460,309   18 6,460,309 19 -277,565 18 9,472,343  19 3,333,333   19 0,278842   10 6,600,002 20 -0,17928 17 9,997,447  20 1,612,903  20 0,716812   3 7,121,332
  • 48. Seperti biasa, return dihitung sebagai berikut: Return = { [ P (t+1) – Pt]/ -Pt] / pt} × 100% Dimana PT = return pada hari t PT+1 = return pada hari t+1
  • 49.  VAR portovolio = [VAR �� + VARy + 2 x ��� � ���� � ����  ½ dimana VARx = VAR (value at risk saham x) VARy = VAR (Value at risk saham y � � � = korelasi return saham X dengan saham Y VAR bisa langsung dimasukkan karena VAR merupakan indikator risiko. Korelasi return saham X dengan saham Y (kolom 1 dan 3 pada tabel diatas) bisa dihitung, dan hasil perhitungan adalah 0,089. Dengan formula tersebut, VAR portofolio bisa dihitung sebagai berikut ini. VAR port =[(83.78^2)+(71.43^2)+(2x0,089x83.78x71.4 3)]1/2 = 114,831
  • 50.  Metode historis mempunyai kelebihan seperti (1) tidak mengasumsikan distribusi tertentu, (2) sederhana. Tetapi metode tersebut mempunyai kelemahan seperti asumsi bahwa data masa lalu bisa dipakai untuk memprediksi masa Datang titik dengan kata lain, metode tersebut mempunyai asumsi bahwa pola data di masa lalu = data di masa mendatang titik jika pola yang terjadi cukup stabil, maka data masa lalu bisa dipakai untuk memprediksi data masa mendatang. Jika tidak ( misal ada krisis yang tidak terduga), makadata masa lalu tidak bisa dipakai untuk memprediksi masa mendatang titik Disamping itu, 20 observasi di kebelakang masih terbilang sangat sedikit. Idealnya kita bisa memperoleh data historis cukup banyak, yang mencangkup semua siklus bisnis (resesi, boom, normal), sehingga data tersebut bisa cukup representatif
  • 51.   Metode analitik biasanya mengasumsikan distribusi tertentu yang mendasari return atau harga. Biasanya distribusi normal ( yang berbentuk bel) yang di asumsikan, kita bisa menghitung nilai yang diharapkan kan tersebut ( misal deviasi standar). Selanjutnya VAR bisa dihitung dengan menggunakan parameter yang di deduksi (diambil) dari distribusi tersebut ( nilai yang diharapkan dan penyimpangannya). VAR Metode modeling (analytical)
  • 52. Misalkan manajer portofolio mempunyai aset senilai Rp1 miliar. Misalkan kita mengasumsikan distribusi normal mendasari pergerakan harga aset tersebut. Misalkan kita memperkirakan tingkat keuntungan harian yang diharapkan dengandeviasi standarnya adalah 12% dan 15%. Distribusi normal yang menggambarkan pergerakan aset tersebut bisa dilihat pada bagan berikut ini.
  • 53.  Data perhitungan var untuk portofolio Return portofolio = X, E(R) + X, E(R) = (20/32) x 12 + (12/32) x 14 = 12,75% Deviasi standar portofolio untuk dua aset bisa dihitung berikut ini: 0p = [X,? ? + X5? 02 + 2X, X F...]"2
  • 54.  VAR dengan simulasi monte carlo
  • 55. Rata-rata tingkat keuntungan = 0,904% Deviasi = 0,927% VAR 95% -hari bisa di hitung seperti berikut: VAR 95% -harian =0,904-1,65(0,927)= -0,627 Micalkan kita mempunyai portofolio senilai Rp 1 miliar,maka VAR-95% harian adalah -0,627% xRP 1 miliar =RP 6,27 juta Distribusi frekuensi hasil simulasi
  • 56.