Instrumen derivatif adalah instrumen yang nilainya berasal dari aset lain. Contohnya kontrak forward yang memungkinkan pembelian mata uang asing di masa depan dengan harga tetap saat ini, yang bermanfaat untuk lindung nilai risiko nilai tukar. Kontrak derivatif seperti forward dan futures memungkinkan spekulasi dan manajemen risiko dengan mengikat harga saat ini untuk pengiriman di masa depan.
2. PENGERTIAN INSTRUMEN
DERIVATIF
Instrumen derivative adalah instrument yang
nilainya diturunkan dari nilai aset yang
menjadi dasarnya (underlying assets).
Aset yang menjadi dasar tersebut bisa sangat
beragam, mulai dari sekuritas (saham,
obligasi), komoditas (emas, olefin), valas,
bahkan instrument derivative lainnya.
Instrumen derivative sangat bermanfaat
untuk manajemen risiko, yaitu bisa digunakan
untuk hedging (lindung nilai).
4. FORWARD
Instrumen forward barangkali merupakan
instrumen keuangan derivatif yang paling
tua.
Kontrak forward bisa dibedakan
(dikontraskan) dengan kontrak spot
Misalkan saya membeli kurs spot dan 3-
bulan forward Rp/$ adalah Rp9.000/$.
Saya membeli dolar spot dan forward 3
bulan. Bagaimana strukturnya?
5. Tabel 1. Perbedaan Transaksi Spot dengan
Forward
Transaksi spot
Beli $1 dengan
kurs Rp9.000/$
Transaksi Beli (long)
3-bln $1 forward
dengan kurs Rp9.000/$
t=0 Menyerahkan
Rp9.000
Menerima $1
Tanda tangan kontrak
T=+3
bulan
mendatang
-- Menyerahkan Rp9.000
Menerima $1
8. Hedging Dengan Forward
Misalkan seorang manajer investasi mempunyai
portofolio obligasi dengan nilai pasar saat ini adalah
Rp1,2 milyar. Nilai investasi adalah Rp1 milyar; dengan
demikian ia sudah memperoleh keuntungan sebesar
20%.
Misalkan tiga bulan mendatang portofolio dia akan
dievaluasi, dan tentu saja ia ingin agar kinerjanya baik.
Tetapi ia sangat mengkhawatirkan tingkat bunga yang
berfluktuasi tajam. Jika tingkat bunga meningkat, nilai
portofolio dia akan turun. Tetapi jika tingkat bunga
menurun, nilai portofolio dia akan meningkat.
Misalkan dia sudah puas dengan tingkat keuntungan
tersebut, dan tidak ingin mengambil risiko perubahan
tingkat bunga.
9. Manajer tersebut bisa melakukan heging
dengan menggunakan forward obligasi, yaitu
short forward obligasi dengan jangka waktu 3
bulan.
Misalkan ia berhasil menemukan partner yang
bersedia melakukan transaksi forward obligasi
dengan jangka waktu 3 bulan, dengan harga
Rp1,2 milyar (sama dengan harga pasar saat
ini).
Misalkan tiga bulan mendatang tingkat bunga
meningkat yang mengakibatkan nilai obligasi
turun menjadi Rp900.000.
Tabel berikut ini meringkaskan hasil dari
hedging tersebut.
11. Tabel di atas menunjukkan:
(1) Kita rugi di obligasi (posisi spot obligasi),
karena nilainya turun sebesar Rp300 juta
(Rp900 juta – Rp1,2 milyar)
(2) Tetapi kita untung di forward obligasi, karena
kita bisa menjual dengan harga Rp1,2 milyar,
sementara harga pasar obligasi adalah Rp900
juta. Kita untung sebesar Rp300 juta.
(3) Total keuntungan = keuntungan di posisi
spot + keuntungan di posisi forward,
Total keuntungan = – Rp300 juta + Rp300 juta
= 0
12. Bagan 1. Posisi Spot: Long Obligasi
Posisi spot: long obligasi
(mempunyai obligasi)
| | | Harga obligasi
13. Bagan 1. Posisi Spot: Long Obligasi
Posisi spot:
long obligasi
(mempunyai obligasi)
| | | Harga obligasi