Dokumen tersebut membahas mengenai sosiologi hukum dan beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya perhatian para sosiolog terhadap hukum, serta permasalahan yang menjadi sorotan para ahli sosiologi hukum seperti hubungan antara hukum dan sistem sosial, sifat sistem hukum, hukum dan kekuasaan, serta peran hukum dalam mengubah masyarakat.

1. Nama : Afifah
Dhaniyah
NIM : 3143122001
Kelas : C-
Reguler

2. Sosiologi hukum merupakan
suatu ilmu pengetahuan yang secara
teoritis analistis dan empiris
menyoroti pengaruh gejala sosial lain
terhadap hukum dan sebaliknya. Ada
dua pendapat utama tentang
perspektif sosiologi hukum secara
umum ( J. van Houtte 1970:57 )

3. Faktor penyebab kurangnya perhatian para sosiolog terhadap hukum;
 Para sosiolog kesulitan untuk menyoroti sistem hukum semata-mata sebagai himpunan kaedah-
kaedah yang bersifat normatif sebagimana halnya dengan para yuris. Para sosiolog sulit
menempatkan diri dialam normatif karena sosiologi merupkan suatu disiplin yang kategoris.
 Pada umumnya para sosiolog dengan begiti saja menerima pendapat bahwa hukum merupakan
himpunan peratuaran-peraturan yang statis.
 Sosiolog sering mengalami kesulitan untuk menguasai keseluruhan data tentang hukum yang
yang pernah dihasilkan oleh beberapa generasi ahli-ahli hukum.
 Lambatnya perkembangan sosiologi hukum adalah kesulitan-kesulitan terjadinya hubungan
antara para sosiolog dengan para ahli hukum karena kedua belah pihak tidak mempergunakan
bahasa dan kerangka pemikiran yang sama .

4. Permasalahan yang mendapat sorotan dari para ahli sosiologi
hukum, yaitu :
 Hukum dan sistem sosial masyarakat
 Persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan sistem-
sistem hukum
 Sifat sistem hukum yang dualistis
 Hukum dan kekuasaan
 Hukum dan nilai-nilai sosial budaya
 Kepastian hukum dan kesebandingan
Peranan hukum sebagai alat pengubah masyarakat

5.  Dapat diperoleh pemahaman hukum dalam konteks sosialnya.
 Dapat memberikan kemampuan untuk menganalisis efektifitas
hukum dalam masyarakat baik sebagai sarana pengendalian
sosial maupun sarana mengubah masyrakat agar mencapai
keadaan – keadaan tertentu.
 Mempermudah mengadakan evaluasi terhadap efektifitas
hukum dalam masyarakat.

6.  Di Skripsi ini diceritakan bahwa KDRT dapat terjadi karena
beberapa faktor. Antara lain: faktor eksternal, faktor ekonomi,
faktor sosial serta faktor budaya
 Istri yang terlalu banyak menuntut dalam rumah tangga akan
lebih mudah menimbulkan permasalahan dalam rumah tangga
bahkan KDRT
 Faktor KDRT yang dilakukan oleh istri biasa terjadi karena
semakin tinggi atau lebih besar penghasilan istri dibanding
suami. Hal ini biasanya memicu konflik dalam rumah tangga

7. Banyak masyarakat sosial yang kini sudah berputus asa, ragu
dan tidak percaya lagi terhadap para politisi baik itu
pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah.
Belum lagi negara Indonesia yang merupakan negara hukum
belum dapat menjalankan hukum dengan baik. Bahkan hukum
sendiri masih bersikap diskriminatif.
Sehingga banyak masyarakat yang dikecewakan dengan
kinerja pihak aparat hukum sendiri.

8. Alasan mengapa tumbuh rasa ketidak percayaan masyarakat
terhadap simbol-simbol negara tepatnya dunia hukum sebab
hukum lebih berpihak pada masyarakat kapital yang memiliki
kekuasaan dan kekayaan dibanding masyarakat biasa yang tidak
memiliki kekuasaan dan kekayaan. Dengan kata lain penegak
hukum yang disandarkan sebagai tempat mencari keadilan justru
dapat dibeli dengan uang.
Praktek-praktek kotor ini telah menjamur dikalangan penegak
hukum di Indonesia.

9. Dampak buruk yang ditimbulkan jika masyarakat sudah sama
sekali tidak percaya terhadap pranata-pranata hukum maka akan
sangat berpotensi menimbulkan tindakan main hakim sendiri
yang berwujud pada kerusuhan sosial.
Tindakan yang dapat diambil untuk mengembalikan
kepercayaan masyarakat terhadaap hukum di Indonesia yaitu
perlu diadakannya pembenahan hukum dan dikembalikan
kepada akar moralitas, kultural, dan religiusitas. Dan upaya dari
masing-masing pihak hukum untuk selalu bersikap jujur dan adil
tanpa pandang bulu.

10. Terima Kasih~