Pulmonary Embolism

   Dr. Ucok Martin, SpP


RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
DEFINISI

Emboli paru dideskripsikan sebagai
sumbatan arteri pulmoner atau salah satu
cabangnya oleh trombus atau benda
asing
ETIOLOGI
a. Kebanyakan emboli paru disebabkan oleh trombus dari
    vena profunda tungkai bawah dan pelvis.
b. Penyebab selain trombus misalnya lemak, tumor, udara,
    dan cairan amnion.

  Faktor predisposisi :
  Imobilisasi, bedah mayor, stroke, penyakit keganasan atau
   kemoterapi kanker, patah tungkai atau tulang panggul,
   kontrasepsi oral, Obesitas, kateterisasi vena sentral, luka
   bakar, termasuk triad Virchow, predisposisi genetik untuk
   trombosis vena, resistensi terhadap protein C, faktor V
   Leiden, dan stres.
DIAGNOSIS
Gejala :
• dispnoe
• nyeri dada
• Hemoptisis
• Batuk
• Berkeringat
• Ansietas
• Sinkope
• Hipotensi
• sianosis
Pemeriksaan fisik :
• takipnoe adalah gejala yang paling sering
• Takikardia
• Hiperpnoe
• penurunan suara napas
• distensi vena leher
• Crackles
• Mengi
• demam minimal
• pleural friction rub.
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan gas darah arteri dikatakan tidak terlalu
  berguna
• Plasma D-dimer meningkat (> 500 ng/mL) pada 97%
  pasien dengan emboli paru.
• Elektrokardiografi memperlihatkan gambaran abnormal
  pada > 80%, (biasanya minor, tidak spesifik , dan
  sifatnya sementara).
• Foto toraks dapat memberi kesan normal atau kelainan
  minimal.
• Scan ventilasi/perfusi paru menjadi tes yang berguna
  untuk diagnosis. Sensitivitas dan spesifisitasnya
  mencapai 90%, Hasil normal dapat mengeksklusi emboli
  paru.
• Scan ventilasi/perfusi paru menjadi tes yang berguna untuk
  diagnosis. Sensitivitas dan spesifisitasnya mencapai 90%,
  Hasil normal dapat mengeksklusi emboli paru.

• Angiografi pulmoner adalah tes standar emas dianggap
  paling spesifik yang dapat memberikan diagnosis definitif
  bahkan pada emboli berukuran kecil (1-2 mm).

• CT-scan angiografi adalah tes yang memiliki sensitivitas
  dan spesifisitas tinggi untuk emboli paru di arteri besar
  paru dan arteri lobaris.

• USG Doppler adalah tes noninvasif yang dapat digunakan
  untuk diagnosis trombosis vena dalam.
Hampton's hump, also called Hampton hump, is a radiologic sign
which consists of a shallow wedge-shaped opacity in the periphery of
         the lung with its base against the pleural surface
DIAGNOSA BANDING

1.   Penyebab lain hipertensi pulmonal seperti kongesti pulmonal
     dan plethora, bilhariziasis dan vaskulitis
2.   Penyebab lain Kor Pulmonal seperti Interstitial lung disease
     dan Kolaps paru
3.   Penyebab lain dari nyeri dada akut seperti angina pektoris
     dan spasme esofagus
4.   Penyebab lain hemoptisis seperti bronkiektasis dan
     tuberkulosis
5.   Penyebab lain dispnea yang berat : gagal jantung akut dan
     shock seperti tension pneumothiraks. Kolaps paru masif dan
     miokard infark
PENATALAKSANAAN
Tujuan penatalaksanaan :
• stabilisasi pasien
• Analgesik
• Oksigenasi
• dukungan psikologis, mencegah kondisi
  tersebut berulang, dan mencegah emboli
  minor berkembang menjadi emboli mayor
  akut.
PENATALAKSANAAN
1.   Terapi
     Perawatan di RS di instalasi ICU
     Pasien dengn hemodinamik stabil dapat diberikan heparin dengn dosis
     awal 5000- 10000
     Pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil dapat di berikan
     trombolitik seperti urokinase dan streptokinase

2.   Pilihan terapi
     Terapi simptomatik : Petidine sebagai analgetik dengn dosis 50 mg IV
     atau IM. Penggunaan morfin di kontraindikasikan
     Inhalasi oksigen diberikan pada kasus berat dan dapat digunakan alat
     bantu pernafasan.

3.   Embolektomi diindikasikan pada emboli paru masif, tetapi tindakan ini
     hanya dilakukan bila trombolisis dikontraindikasikan dan pada pasien
     dengan syok refrakter dan hipotensi.
PROGNOSIS
• Prognosisnya seringkali berhubungan
  dengan penyakit yang mendasarinya
  (misalnya kanker, pembedahan, trauma
  dan lain-lain).
• Pada emboli paru yang berat, dimana
  telah terjadi syok dan gagal jantung, maka
  angka kematiannya bisa mencapai lebih
  dari 50%.
PENCEGAHAN
Untuk penderita yang baru menjalani
pembedahan (terutama orang tua), disarankan
untuk:
- menggunakan stoking elastis
- melakukan latihan kaki
- Bangun dari tempat tidur dan bergerak aktif
sesegera mungkin untuk mengurangi
kemungkinan terjadinya pembentukan
gumpalan.
Over 150 years ago, the German pathologist Rudolph Virchow
postulated that thrombus formation and propagation resulted from
abnormalities of (1) blood flow, (2) the vessel wall, and (3) blood
components. These three factors are known as Virchow’s triad
•   Definisi
    Scanning ventilasi paru-paru digunakan untuk mengevaluasi
    ventilasi paru-paru. satu dari tiga proses yang terjadi pada
    pernafasan (dua proses lain disebut difungsi dan perfusi). Ventilasi
    berhubungan dengan aliran udara dari luar tubuh menuju alveoli.

    Scanning ventilasi paru-paru dilakukan setelah seseorang
    menghirup udara dan sedikit gas radioaktif yang menyebar ke
    daerah ventilasi paru-paru selama pernafasan.

    Rekaman scanning dari distribusi gas selama 3 fase: fase
    pertambahan gas (fase pemasukan), waktu setelah pernafasan
    kembali ketika jumlah radioaktif mencapai tingkat yang stabil (fasa
    kesetaraan dan setelah perpindahan gas dari paru-paru (fase
    pelepasan).
•   Hasil tes Scanning ventilasi paru-paru dapat diabndingkan dengan
    hasil scanning perfusi paru-paru. Pada emboli pulmoner, perfusi
    menurun tetapiventilasi tetap terjaga. Dalam pneumonia atau
    penyakit parenkim paru-paru, ventilas normal.
Pulmonary angiography
• A pulmonary angiography is a procedure that uses a
  special dye (contrast material) and x-rays to see how
  blood flows through the lungs.
• Angiography is an imaging test that uses x-rays and a
  special dye to see inside the arteries. Arteries are blood
  vessels that carry blood away from the heart.
• The most common ECG abnormalities in the setting of
  pulmonary embolism are tachycardia and nonspecific ST-T
  wave abnormalities.
• The finding of S1 Q3 T3 is nonspecific and insensitive in the
  absence of clinical suspicion for pulmonary embolism.
• The classic findings of right heart strain and acute cor
  pulmonale are tall, peaked P waves in lead II (P pulmonale);
  right axis deviation; right bundle-branch block; an S1 Q3 T3
  pattern; or atrial fibrillation.
• Unfortunately, only 20% of patients with proven pulmonary
  embolism have any of these classic electrocardiographic
  abnormalities.
• If electrocardiographic abnormalities are present, they may
  be suggestive of pulmonary embolism, but the absence of
  such abnormalities has no significant predictive value.

Pulmonari embolism

  • 1.
    Pulmonary Embolism Dr. Ucok Martin, SpP RSUP H.ADAM MALIK MEDAN
  • 2.
    DEFINISI Emboli paru dideskripsikansebagai sumbatan arteri pulmoner atau salah satu cabangnya oleh trombus atau benda asing
  • 3.
    ETIOLOGI a. Kebanyakan emboliparu disebabkan oleh trombus dari vena profunda tungkai bawah dan pelvis. b. Penyebab selain trombus misalnya lemak, tumor, udara, dan cairan amnion. Faktor predisposisi : Imobilisasi, bedah mayor, stroke, penyakit keganasan atau kemoterapi kanker, patah tungkai atau tulang panggul, kontrasepsi oral, Obesitas, kateterisasi vena sentral, luka bakar, termasuk triad Virchow, predisposisi genetik untuk trombosis vena, resistensi terhadap protein C, faktor V Leiden, dan stres.
  • 4.
    DIAGNOSIS Gejala : • dispnoe •nyeri dada • Hemoptisis • Batuk • Berkeringat • Ansietas • Sinkope • Hipotensi • sianosis
  • 5.
    Pemeriksaan fisik : •takipnoe adalah gejala yang paling sering • Takikardia • Hiperpnoe • penurunan suara napas • distensi vena leher • Crackles • Mengi • demam minimal • pleural friction rub.
  • 6.
    Pemeriksaan Penunjang • Pemeriksaangas darah arteri dikatakan tidak terlalu berguna • Plasma D-dimer meningkat (> 500 ng/mL) pada 97% pasien dengan emboli paru. • Elektrokardiografi memperlihatkan gambaran abnormal pada > 80%, (biasanya minor, tidak spesifik , dan sifatnya sementara). • Foto toraks dapat memberi kesan normal atau kelainan minimal. • Scan ventilasi/perfusi paru menjadi tes yang berguna untuk diagnosis. Sensitivitas dan spesifisitasnya mencapai 90%, Hasil normal dapat mengeksklusi emboli paru.
  • 7.
    • Scan ventilasi/perfusiparu menjadi tes yang berguna untuk diagnosis. Sensitivitas dan spesifisitasnya mencapai 90%, Hasil normal dapat mengeksklusi emboli paru. • Angiografi pulmoner adalah tes standar emas dianggap paling spesifik yang dapat memberikan diagnosis definitif bahkan pada emboli berukuran kecil (1-2 mm). • CT-scan angiografi adalah tes yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi untuk emboli paru di arteri besar paru dan arteri lobaris. • USG Doppler adalah tes noninvasif yang dapat digunakan untuk diagnosis trombosis vena dalam.
  • 8.
    Hampton's hump, alsocalled Hampton hump, is a radiologic sign which consists of a shallow wedge-shaped opacity in the periphery of the lung with its base against the pleural surface
  • 9.
    DIAGNOSA BANDING 1. Penyebab lain hipertensi pulmonal seperti kongesti pulmonal dan plethora, bilhariziasis dan vaskulitis 2. Penyebab lain Kor Pulmonal seperti Interstitial lung disease dan Kolaps paru 3. Penyebab lain dari nyeri dada akut seperti angina pektoris dan spasme esofagus 4. Penyebab lain hemoptisis seperti bronkiektasis dan tuberkulosis 5. Penyebab lain dispnea yang berat : gagal jantung akut dan shock seperti tension pneumothiraks. Kolaps paru masif dan miokard infark
  • 10.
    PENATALAKSANAAN Tujuan penatalaksanaan : •stabilisasi pasien • Analgesik • Oksigenasi • dukungan psikologis, mencegah kondisi tersebut berulang, dan mencegah emboli minor berkembang menjadi emboli mayor akut.
  • 11.
    PENATALAKSANAAN 1. Terapi Perawatan di RS di instalasi ICU Pasien dengn hemodinamik stabil dapat diberikan heparin dengn dosis awal 5000- 10000 Pasien dengan hemodinamik yang tidak stabil dapat di berikan trombolitik seperti urokinase dan streptokinase 2. Pilihan terapi Terapi simptomatik : Petidine sebagai analgetik dengn dosis 50 mg IV atau IM. Penggunaan morfin di kontraindikasikan Inhalasi oksigen diberikan pada kasus berat dan dapat digunakan alat bantu pernafasan. 3. Embolektomi diindikasikan pada emboli paru masif, tetapi tindakan ini hanya dilakukan bila trombolisis dikontraindikasikan dan pada pasien dengan syok refrakter dan hipotensi.
  • 12.
    PROGNOSIS • Prognosisnya seringkaliberhubungan dengan penyakit yang mendasarinya (misalnya kanker, pembedahan, trauma dan lain-lain). • Pada emboli paru yang berat, dimana telah terjadi syok dan gagal jantung, maka angka kematiannya bisa mencapai lebih dari 50%.
  • 13.
    PENCEGAHAN Untuk penderita yangbaru menjalani pembedahan (terutama orang tua), disarankan untuk: - menggunakan stoking elastis - melakukan latihan kaki - Bangun dari tempat tidur dan bergerak aktif sesegera mungkin untuk mengurangi kemungkinan terjadinya pembentukan gumpalan.
  • 16.
    Over 150 yearsago, the German pathologist Rudolph Virchow postulated that thrombus formation and propagation resulted from abnormalities of (1) blood flow, (2) the vessel wall, and (3) blood components. These three factors are known as Virchow’s triad
  • 17.
    Definisi Scanning ventilasi paru-paru digunakan untuk mengevaluasi ventilasi paru-paru. satu dari tiga proses yang terjadi pada pernafasan (dua proses lain disebut difungsi dan perfusi). Ventilasi berhubungan dengan aliran udara dari luar tubuh menuju alveoli. Scanning ventilasi paru-paru dilakukan setelah seseorang menghirup udara dan sedikit gas radioaktif yang menyebar ke daerah ventilasi paru-paru selama pernafasan. Rekaman scanning dari distribusi gas selama 3 fase: fase pertambahan gas (fase pemasukan), waktu setelah pernafasan kembali ketika jumlah radioaktif mencapai tingkat yang stabil (fasa kesetaraan dan setelah perpindahan gas dari paru-paru (fase pelepasan). • Hasil tes Scanning ventilasi paru-paru dapat diabndingkan dengan hasil scanning perfusi paru-paru. Pada emboli pulmoner, perfusi menurun tetapiventilasi tetap terjaga. Dalam pneumonia atau penyakit parenkim paru-paru, ventilas normal.
  • 18.
    Pulmonary angiography • Apulmonary angiography is a procedure that uses a special dye (contrast material) and x-rays to see how blood flows through the lungs. • Angiography is an imaging test that uses x-rays and a special dye to see inside the arteries. Arteries are blood vessels that carry blood away from the heart.
  • 19.
    • The mostcommon ECG abnormalities in the setting of pulmonary embolism are tachycardia and nonspecific ST-T wave abnormalities. • The finding of S1 Q3 T3 is nonspecific and insensitive in the absence of clinical suspicion for pulmonary embolism. • The classic findings of right heart strain and acute cor pulmonale are tall, peaked P waves in lead II (P pulmonale); right axis deviation; right bundle-branch block; an S1 Q3 T3 pattern; or atrial fibrillation. • Unfortunately, only 20% of patients with proven pulmonary embolism have any of these classic electrocardiographic abnormalities. • If electrocardiographic abnormalities are present, they may be suggestive of pulmonary embolism, but the absence of such abnormalities has no significant predictive value.