Kanker serviks adalah tumor ganas yang tumbuh di leher rahim. Biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun dan disebabkan oleh infeksi HPV. Gejala umumnya berupa perdarahan, nyeri, dan keputihan. Diagnosa didasarkan pada biopsi jaringan serviks, sedangkan pengobatannya meliputi bedah, radioterapi, dan kemoterapi. Prognosis tergantung stadium penyakit.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk epidemiologi, patofisiologi, upaya pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks. Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV) dan dapat dicegah dengan vaksinasi HPV serta menurunkan perilaku berisiko seperti merokok dan seksualitas berisiko. Skrining melalui pemeriksaan visual asam asetat (IVA) dan tes Pap smear dig
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling sering diderita wanita setelah kanker payudara. Kanker ini disebabkan oleh infeksi virus HPV dan biasanya menyerang wanita berusia 33-55 tahun. Gejalanya meliputi keputihan berbau dan perdarahan tidak normal. Pencegahannya melalui vaksinasi HPV dan skrining Pap Smear secara teratur, sedangkan pengobatannya dapat dilakukan dengan operasi, radiasi, kem
Teks tersebut merupakan bagian dari makalah yang membahas tentang kanker serviks. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan anatomi rahim wanita dan definisi kanker serviks. Selanjutnya menjelaskan jenis, penyebab, faktor risiko, gejala, dan persentase penyebaran kanker serviks.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk epidemiologi, patofisiologi, upaya pencegahan, dan deteksi dini kanker serviks. Kanker serviks umumnya disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV) dan dapat dicegah dengan vaksinasi HPV serta menurunkan perilaku berisiko seperti merokok dan seksualitas berisiko. Skrining melalui pemeriksaan visual asam asetat (IVA) dan tes Pap smear dig
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling sering diderita wanita setelah kanker payudara. Kanker ini disebabkan oleh infeksi virus HPV dan biasanya menyerang wanita berusia 33-55 tahun. Gejalanya meliputi keputihan berbau dan perdarahan tidak normal. Pencegahannya melalui vaksinasi HPV dan skrining Pap Smear secara teratur, sedangkan pengobatannya dapat dilakukan dengan operasi, radiasi, kem
Teks tersebut merupakan bagian dari makalah yang membahas tentang kanker serviks. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan anatomi rahim wanita dan definisi kanker serviks. Selanjutnya menjelaskan jenis, penyebab, faktor risiko, gejala, dan persentase penyebaran kanker serviks.
Kanker serviks adalah tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan merupakan penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Deteksi dini melalui tes IVA setiap 5 tahun dan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang letak leher rahim pada wanita, penjelasan mengenai kanker serviks termasuk gejala, penyebab, faktor risiko, cara deteksi dini melalui pemeriksaan PAP Smear dan biopsi, serta pesan penting untuk selalu melakukan skrining kanker serviks secara berkala.
Dokumen ini membahas tentang kanser serviks (kanser pangkal rahim). Kanser ini disebabkan oleh infeksi virus HPV yang ditularkan melalui hubungan seks. Ujian Pap smear penting untuk deteksi dini karena dapat mencegah perkembangan kanser. Ujian ini melibatkan pengambilan sampel sel dari area serviks.
Dokumen tersebut merangkum tentang kanker serviks, termasuk penyebab, gejala, stadium, dan pengobatannya. Kanker ini disebabkan oleh virus HPV dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti pendarahan vagina. Terdapat beberapa stadium kanker ini mulai dari stadium awal hingga stadium lanjut, dan dapat diobati dengan operasi, radioterapi, atau obat herbal seperti sarang semut Papua.
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uteri atau leher rahim. Faktor risiko utamanya adalah infeksi virus human papilloma (HPV) tipe-16 dan 18, berganti pasangan seksual, serta merokok. Gejala awalnya berupa nyeri, perdarahan saat bersama pasangan, dan keputihan. Deteksi dini dengan pemeriksaan pap smear dan biopsi sangat penting untuk penanganan lebih lanjut seperti kem
Dokumen ini membahas tentang vaksin HPV yang dapat mengurangkan risiko kanser pangkal rahim hingga 70% dan diberikan kepada wanita remaja sebelum aktif secara seksual. Ia juga menjelaskan tentang kanser pangkal rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV dan gejalanya serta metode pencegahannya melalui vaksinasi dan skrining pap smear.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk angka kejadian dan penyebabnya, gejala, faktor risiko, pencegahan, skrining, diagnosis, dan pengobatannya. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV dan merupakan penyebab kematian terbesar kedua pada wanita di dunia. Skrining dan diagnosis dapat dilakukan dengan tes PAP dan biopsi, sedangkan pengobatannya meliputi operasi, radiasi, ke
Dokumen ini membahas tentang kanker serviks, yaitu penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Kanker ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus yang menular melalui hubungan seksual. Gejala awal kanker serviks antara lain keluar cairan kuning berbau dari vagina, keluar darah setelah hubungan seksual, dan keputihan. Kanker serviks dapat dideteksi melalui pemeriksaan Papsmear,
Kanker serviks adalah tumor ganas di leher rahim yang dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan kematian. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan merupakan penyebab kematian nomor satu bagi perempuan di Indonesia. Deteksi dini melalui tes IVA setiap 5 tahun dan vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang letak leher rahim pada wanita, penjelasan mengenai kanker serviks termasuk gejala, penyebab, faktor risiko, cara deteksi dini melalui pemeriksaan PAP Smear dan biopsi, serta pesan penting untuk selalu melakukan skrining kanker serviks secara berkala.
Dokumen ini membahas tentang kanser serviks (kanser pangkal rahim). Kanser ini disebabkan oleh infeksi virus HPV yang ditularkan melalui hubungan seks. Ujian Pap smear penting untuk deteksi dini karena dapat mencegah perkembangan kanser. Ujian ini melibatkan pengambilan sampel sel dari area serviks.
Dokumen tersebut merangkum tentang kanker serviks, termasuk penyebab, gejala, stadium, dan pengobatannya. Kanker ini disebabkan oleh virus HPV dan dapat menyebabkan berbagai gejala seperti pendarahan vagina. Terdapat beberapa stadium kanker ini mulai dari stadium awal hingga stadium lanjut, dan dapat diobati dengan operasi, radioterapi, atau obat herbal seperti sarang semut Papua.
Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uteri atau leher rahim. Faktor risiko utamanya adalah infeksi virus human papilloma (HPV) tipe-16 dan 18, berganti pasangan seksual, serta merokok. Gejala awalnya berupa nyeri, perdarahan saat bersama pasangan, dan keputihan. Deteksi dini dengan pemeriksaan pap smear dan biopsi sangat penting untuk penanganan lebih lanjut seperti kem
Dokumen ini membahas tentang vaksin HPV yang dapat mengurangkan risiko kanser pangkal rahim hingga 70% dan diberikan kepada wanita remaja sebelum aktif secara seksual. Ia juga menjelaskan tentang kanser pangkal rahim yang disebabkan oleh infeksi HPV dan gejalanya serta metode pencegahannya melalui vaksinasi dan skrining pap smear.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk angka kejadian dan penyebabnya, gejala, faktor risiko, pencegahan, skrining, diagnosis, dan pengobatannya. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus HPV dan merupakan penyebab kematian terbesar kedua pada wanita di dunia. Skrining dan diagnosis dapat dilakukan dengan tes PAP dan biopsi, sedangkan pengobatannya meliputi operasi, radiasi, ke
Dokumen ini membahas tentang kanker serviks, yaitu penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Kanker ini disebabkan oleh Human Papilloma Virus yang menular melalui hubungan seksual. Gejala awal kanker serviks antara lain keluar cairan kuning berbau dari vagina, keluar darah setelah hubungan seksual, dan keputihan. Kanker serviks dapat dideteksi melalui pemeriksaan Papsmear,
Tanaman saga memiliki berbagai khasiat sebagai obat tradisional untuk mengobati sariawan, amandel, radang mata, serta meredakan jantung berdebar dan keringat dingin. Daun, batang, biji dan akar tanaman saga mengandung zat aktif seperti saponin, flavonoid, dan glisirizin yang bermanfaat untuk kesehatan. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan menanam bijinya di area yang terlindungi dari panas m
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan kesehatan reproduksi khususnya kanker serviks. Pembahasan dimulai dari definisi, etiologi, patofisiologi, klasifikasi, manifestasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, prognosis, hingga asuhan keperawatan yang dapat diberikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk pengertian, etiologi, faktor risiko, klasifikasi stadium, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, pencegahan, pengkajian, diagnosa keperawatan, dan rencana tindakan keperawatan untuk pasien dengan kanker serviks.
Deteksi dini kanker dan cara pemeriksaannya 2013 oleh Dr. Hardina Sabrida, MARSMurad Maulana
Dokumen tersebut membahas tentang kanker paru, termasuk faktor risiko utama seperti merokok, faktor risiko lain seperti radon dan asbestos, gejala umum, pemeriksaan skrining, dan strategi pencegahan melalui perubahan gaya hidup sehat."
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan dapat dicegah dengan skrining Pap smear secara teratur. Kanker ini memiliki berbagai stadium dan pengobatan yang meliputi bedah, radiasi, dan kemoterapi bergantung pada stadiumnya. Skrining dan vaksinasi HPV dapat mencegah terjadinya kanker serviks.
Makalah ini membahas tentang kanker serviks yang merupakan penyakit kanker yang menyerang wanita pada daerah genitalia dan disebabkan oleh virus Human Papillomavirus. Makalah ini menjelaskan pengertian, penyebab, gejala, stadium, pencegahan, dan pengobatan kanker serviks. Tujuan makalah ini adalah agar pembaca dapat mengetahui tentang kanker serviks sehingga dapat mencegah dan mengobati penyakit
Kanker serviks merupakan penyebab utama kematian wanita akibat kanker di dunia. Setiap tahun terdapat 490.000 kasus baru dan menewaskan 240.000 orang. Di Indonesia diperkirakan terdapat 41 kasus baru per hari dan menewaskan 20 orang per hari, sehingga kanker serviks menjadi penyebab kematian nomor satu untuk wanita di Indonesia. Tingginya angka kasus disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat a
Teks tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk pengertian, penyebab, gejala, cara diagnosis, dan pengelompokan stadium kanker serviks. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim dan disebabkan oleh infeksi HPV. Gejalanya seringkali tidak terlihat pada stadium awal. Diagnosis dilakukan dengan tes Pap Smear dan pemeriksaan panggul secara teratur. Kanker serviks dikelompokkan ke d
Dokumen tersebut membahas anatomi, fisiologi, definisi, faktor risiko, patofisiologi, gejala klinis, stadium, jalur penyebaran, dan penatalaksanaan kanker payudara. Topik utama yang dibahas meliputi anatomi dan fisiologi normal payudara, definisi dan insidensi kanker payudara, serta faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya kanker payudara.
Dokumen tersebut membahas tentang kanker serviks, termasuk definisi, gejala, pencegahan, deteksi, pengobatan, dan penyuluhan. Kanker serviks adalah kanker perempuan paling umum di negara berkembang yang dapat dicegah dengan mengurangi jumlah pasangan seks dan mengonsumsi makanan kaya vitamin. Deteksi dini melalui pemeriksaan pap smear dan kolposkopi penting untuk menurunkan kematian. Pengobatan meliputi program
Dokumen tersebut membahas mengenai indikator cedera jantung atau cardiac marker yang digunakan untuk mengevaluasi fungsi jantung, terutama dalam konteks infark miokardium. Beberapa cardiac marker yang disebutkan adalah enzim seperti CK, AST, LDH, mioglobin, dan tropinin, serta bukan enzim seperti CRP dan GPBB. Dokumen tersebut juga menjelaskan waktu peningkatan dan puncak masing-masing marker, serta kondisi medis yang d
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan pada pembuluh darah dan limfe. Terdapat kelainan kongenital pada arteri seperti hipoplasia aorta ascendens dan anomali lengkung aorta. Juga dibahas tentang penyakit degeneratif seperti aterosklerosis, arteriosklerosis, dan komplikasinya seperti iskemia. Selain itu dibahas pula tentang tumor pembuluh darah dan limfe.
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit jantung, di antaranya penyakit jantung koroner yang terjadi sebagai akibat arteriosklerosis pada arteri koroner, hipertensi jantung yang ditandai dengan hipertrofi ventrikel kiri akibat hipertensi sistemik berkelanjutan, penyakit jantung rematik yang terkait dengan infeksi streptokokus, dan penyakit jantung bawaan seperti defek septum ventrikel.
Dokumen tersebut membahas tentang disentri, suatu penyakit radang usus yang ditandai dengan diare berdarah. Disentri disebabkan oleh bakteri seperti Shigella dan protozoa seperti Entamoeba histolytica. Gejalanya berupa diare berdarah disertai demam dan nyeri perut. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan tinja sedangkan penatalaksanaannya meliputi pemberian cairan dan antibiotika.
Persalinan normal terdiri dari 4 tahapan, dimulai dari pembukaan serviks hingga keluarnya bayi dan plasenta. Tahap pertama melibatkan pembukaan serviks, tahap kedua pengeluaran kepala bayi, tahap ketiga pengeluaran tubuh bayi, dan tahap keempat pengeluaran plasenta. Proses ini melibatkan kontraksi rahim dan pergerakan kepala bayi di dalam pelvis ibu untuk memfasilitasi keluarnya
Dokumen tersebut membahas beberapa tindakan ginekologi operatif yaitu dilatasi dan kuretase, ekstraksi vakum, dan ekstraksi forcep. Dilatasi dan kuretase digunakan untuk mengakhiri kehamilan pada usia kurang dari 20 minggu, sedangkan ekstraksi vakum dan forcep digunakan untuk melahirkan janin. Dokumen ini menjelaskan prosedur, indikasi, kontraindikasi, dan komplikasi masing-masing
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan (HDK) yang merupakan salah satu penyebab kematian ibu bersalin. HDK dapat berupa preeklampsia, eklampsia, atau hipertensi kronis. Preeklampsia ditandai dengan timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah kehamilan 20 minggu, sedangkan eklampsia ditandai dengan kejang yang menyertai preeklampsia. Pengobatan HDK berfokus pada penceg
Dokumen tersebut membahas tentang perdarahan antepartum yang mencakup dua kondisi utama yaitu plasenta previa dan solusio plasenta. Plasenta previa adalah kondisi dimana plasenta berimplantasi terlalu rendah sehingga menutupi atau berdekatan dengan mulut rahim. Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh permukaan plasenta sebelum waktunya. Kedua kondisi dapat menyebabkan
Dokumen tersebut membahas berbagai penyakit infeksi yang dapat terjadi pada ibu hamil beserta standar penanganannya, seperti toxoplasmosis, trichomonas vaginalis, candidiasis, malaria, amoebiasis, ascariasis, infeksi cacing, HIV/AIDS, influenza, hepatitis, dan herpes simpleks.
Dokumen tersebut membahas tentang abortus dan penanganannya. Terdapat definisi abortus, jenis-jenisnya beserta gejala, faktor penyebab, patofisiologi, diagnosa diferensial, komplikasi, dan penanganan operatif seperti pengeluaran secara digital dan kuretase.
1. Kelompok B-2
Meja 1
WIDYA CHRISTINE ( KETUA) HANDRI
AGUSTINA
YOHANA SITUMORANG EMANUEL
MELY MAYNISA NONA ASTRI
PRINA MARGARET NURNOVA
TIO ULI RIBK A MEI
VRILISDA ANASTASIA
GRACE SIMORANGKIR RIA
KRISTIANI
SARI VERONICA HISAR
1
3. ilustrasi
Seorang ibu berusia 65 tahun
datang ke RS dengan keluhan
perdarahan pervaginam.
Keluhan dirasakan sejak 1 bulan
yang lalu disertai nyeri tulang
pinggul. Pasien sering mengalami
keputihan yang berbau.
Pada pemeriksaan dalam
didapatkan benjolan di seluruh
vagina, porsio rapuh dan 3
5. Defenisi masalah
Keluhan perdarahan
pervaginam
Nyeri tulang panggul
Keputihan yang berbau
Benjolan di seluruh vagina
Porsio rapuh
5
6. Analisa masalah
♪ Keluhan perdarahan pervaginam timbul
akibat terbukanya pembuluh darah, yang
makin lama makin seringterjadi diluar
senggama.
♪ Rasa nyeri diakibatkan infiltrasi sel tumor
ke serabut saraf
♪ Keputihan merupakan gejala yang paling
sering ditemukan, berbau busuk akibat
infeksi dan nekrosis jaringan.
♪ Benjolan diseluruh vagina disebabkan oleh
infeksi atau sumbatan dari kelenjar –
kelenjar yang ada di dinding vagina
♪ Porsio rapuh karena adanya infeksi pada 6
10. Definisi
kanker serviks
►adalah tumor ganas yang tumbuh di
dalam leher rahim /serviks .
Biasanya menyerang wanita berusia
35-55 tahun.
►90% berasal dari sel skuamosa yang
melapisi serviks
►dan 10% sisanya berasal dari sel
kelenjar penghasil lendir pada
saluran servikal yang menuju ke dalam
rahim 10
11. epidemiologi
♥ Peringkat pertama penyebab
kematian pada wanita di
Indonesia
♥ Penderita terbanyak di usia
45-50 tahun
♥ Hanya 9% dri wanita berusia
<35 tahun menunjukkan kanker
serviks yang invasif pada saat
di diagnosa
♥ Dan 53% dari KIS terdapat
pada wanita di bawah usia 35 11
12. etiologi
→ sebab langsung belum diketahui
Faktor ekstrinsik :
♫Koitus pertama di usia muda
♫Jarak persalinan yang dekat
♫Ekonomi rendah
♫Higiene seksual yang jelek
♫Sirkumsisi
♫Infeksi HPV (Human Papilloma
Virus)
♫Merokok 12
13. patofisiologi
Kanker serviks terjadi terutama
karena kegagalan dari sistem
pertahanan tubuh untuk mengenali
dan mengeliminasi sel kanker pada
leher rahim.
Berhubungan langsung dengan
makrofag, natural-killer (NK) cell
dan sel T.
Pertahanan ini dapat ditingkatkan 13
15. 1) Lesi Tingkat Rendah
◊ Disebut juga neoplasia intraepitel
servikal 1 (NIS ).
◊ Yaitu perubahan dini pada ukuran,
bentuk dan jumlah sel yang membentuk
permukaan serviks
◊ Bisa menghilang dengan sendirinya
atau bertambah besar menuju lesi
tingkat tinggi
◊ Sering ditemukan pada wanita 25-35 15
16. 2) Lesi Tingkat Tinggi
Disebut juga NIS 2 atau 3, atau
karsinoma in situ
Ditemukan sejumlah besar sel
prekanker yang tampak sangat
berbeda dari sel yang normal
Hanya terdapat pada permukaan
serviks
sering ditemukan pada wanita yang 16
17. diagnosa
Biopsi punch dari lesi serviks
yang luas.
Evaluasi yang tepat dari apusan
abnormal.
Evaluasi kolposkopi.
Biopsi kerucut ( cone biopsy ),
dilakukan pada keadaan khusus
(trimester kedua dan diagnosis
tidak dapat ditegakkan 17
18. Gambaran klinis
Perdarahan
Pada stadium lebih lanjut
perdarahan dan keputihan
disertai infeksi
Low Back Pain
Frekuensi berkemih yang sering
dan mendesak
Hematuria
perdarahan rectum 18
19. pencegahan
► Pencegahan primer
► Pencegahan tersier
► Pencegahan berdasarkan
tingkatan:
Pencegahan tingkat
pertama
Pencegahan tingkat kedua
Pencegahan tingkat
ketiga 19
20. Pencegahan Primer
→ kegiatan menghindari diri dari
faktor-faktor yang dapat
menyebabkan timbulnya
kanker serviks, seperti
perilaku hidup sehat,
menekan faktor resiko, dan
imunisasi HPV.
20
22. Pencegahan Tingkat Pertama
A. Promosi Kesehatan Masyarakat
misalnya :
Kampanye kesadaran masyarakat
Program pendidikan kesehatan
masyarakat
Promosi kesehatan
B. Pencegahan khusus, misalnya :
Interfensi sumber keterpaparan 22
23. Pencegahan Tingkat Kedua
Diagnosis dini, misalnya
screening
Pengobatan, misalnya
kemoterapi dan bedah
23
24. Pencegahan Tingkat Ketiga
Rehabilitasi
Pola hidup sehat
Hindari seks di luar nikah dan di
usia muda
Hindari berhubungan seks dengan
banyak pasangan
Lakukan test Pap smear
Vaksinasi HPV
Vagina Toilet
24
28. prognosis
Bergantung dari stadium
penyakit.
Survival rate 5 tahun pasien
setelah pengobatan .
Stadium I >90%
Stadium II 60-80%
Stadium III ±50%
Stadium IV >30%. 28