Makalah ini membahas tentang hematothoraks, yang merupakan akumulasi darah di rongga pleura yang paling sering disebabkan oleh trauma intrathorasic. Makalah ini menjelaskan definisi, etiologi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, penatalaksanaan medis dan keperawatan dari hematothoraks. Secara umum, pembaca dapat memahami pengertian hematothoraks, cara diagnosis, dan penanganannya.
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Kontusio paru adalah memar pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh trauma tumpul pada dada. Gejala umumnya meliputi sesak nafas, batuk berdarah, dan infiltrat pada rontgen dada. Penatalaksanaan berfokus pada menjaga jalan nafas terbuka, oksigenasi, dan mencegah infeksi. Komplikasi potensial termasuk gangguan pernapasan akut dan pneumonia.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
1. Acute Limb Ischemia (ALI) adalah kondisi penurunan aliran darah ke ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan fungsi dan iskemia;
2. ALI disebabkan oleh trombosis atau emboli yang menyebabkan oklusi arteri, dengan gejala utama nyeri, kebas, kelemahan otot, dan kulit pucat dan dingin;
3. Diagnosis ALI didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik ekstre
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Pneumotoraks adalah kondisi di mana udara masuk ke ruang pleura yang mengelilingi paru-paru, menyebabkan paru-paru mengempis. Pneumotoraks dapat terjadi secara spontan tanpa cedera atau disebabkan oleh trauma toraks. Gejala umumnya meliputi nyeri dada dan kesulitan bernapas. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya udara di ruang pleura. Penatalaksanaan bervariasi mulai dari ok
Kontusio paru adalah memar pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh trauma tumpul pada dada. Gejala umumnya meliputi sesak nafas, batuk berdarah, dan infiltrat pada rontgen dada. Penatalaksanaan berfokus pada menjaga jalan nafas terbuka, oksigenasi, dan mencegah infeksi. Komplikasi potensial termasuk gangguan pernapasan akut dan pneumonia.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
1. Acute Limb Ischemia (ALI) adalah kondisi penurunan aliran darah ke ekstremitas secara tiba-tiba yang menyebabkan gangguan fungsi dan iskemia;
2. ALI disebabkan oleh trombosis atau emboli yang menyebabkan oklusi arteri, dengan gejala utama nyeri, kebas, kelemahan otot, dan kulit pucat dan dingin;
3. Diagnosis ALI didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik ekstre
Shock dan Resusitasi Cairan
Akan mendiskusikan tentang
1. Konsep cairan dan elektrolit
2. Terapi cairan
3. Macam-macam shock, penyebab, penanganan dan resusitasi cairan
4. Initial assessment pada kasus shock
5. Contoh kasus
Untuk diskusi tentang slide ini atau ingin komunikasi bisa ke eri_yanuar2004@yahoo.com
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Low back pain adalah nyeri punggung bawah yang umumnya terjadi pada diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1.
2. Terdapat berbagai penyebab low back pain seperti degenerasi, inflamasi, osteoporosis, dan faktor psikologis.
3. Diagnosis low back pain didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ront
Trauma thorax merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa. Jenis trauma thorax antara lain tension pneumothorax, pneumothorax, hematothorax, flail chest, dan trauma jantung. Penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi yang membahayakan nyawa.
Pasien laki-laki berusia 24 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada setelah mengalami kecelakaan sepeda motor. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda hematothoraks di paru-paru kanan. Diagnosis hematothoraks kanan ditunjang dengan hasil rontgen dada dan pemeriksaan darah. Pasien ditatalaksana dengan pemasangan selang thoracostomy, antibiotik, dan oksigen.
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru, yaitu penimbunan cairan di jaringan interstisial dan alveolus paru yang disebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah paru. Edema paru dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik, perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler, atau gangguan sistem limfatik. Gejala klinisnya antara lain sesak napas, batuk, dan hip
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thorax yang dapat mengancam nyawa seperti obstruksi airway, open pneumotoraks, tension pneumotoraks, flail chest beserta kontusi paru, hematotoraks masif, dan tamponade jantung. Dokumen ini juga membahas trauma thorax potensial mengancam nyawa seperti fraktur rusuk, pneumotoraks sederhana, hematotoraks nonmasif, serta kontusi paru.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pelvis, termasuk insidensinya, mekanisme cedera, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Fraktur pelvis hanya 1,5% dari total fraktur tapi memiliki tingkat mortalitas yang cukup besar antara 10-50%. Diagnosis dan penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif karena sering terjadi multitrauma.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien pneumotoraks dan hemotoraks;
(2) Pneumotoraks adalah pengumpulan udara di ruang pleura, sedangkan hemotoraks pengumpulan darah;
(3) Penanganannya meliputi resusitasi cairan, pemasangan chest tube, dan thorakotomi jika diperlukan.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Low back pain adalah nyeri punggung bawah yang umumnya terjadi pada diskus intervertebralis L4-L5 dan L5-S1.
2. Terdapat berbagai penyebab low back pain seperti degenerasi, inflamasi, osteoporosis, dan faktor psikologis.
3. Diagnosis low back pain didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti ront
Trauma thorax merupakan masalah kesehatan serius yang dapat mengancam jiwa. Jenis trauma thorax antara lain tension pneumothorax, pneumothorax, hematothorax, flail chest, dan trauma jantung. Penanganan yang tepat dan segera sangat penting untuk mencegah komplikasi yang membahayakan nyawa.
Pasien laki-laki berusia 24 tahun dirujuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan nyeri dada setelah mengalami kecelakaan sepeda motor. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda hematothoraks di paru-paru kanan. Diagnosis hematothoraks kanan ditunjang dengan hasil rontgen dada dan pemeriksaan darah. Pasien ditatalaksana dengan pemasangan selang thoracostomy, antibiotik, dan oksigen.
Dokumen tersebut membahas tentang edema paru, yaitu penimbunan cairan di jaringan interstisial dan alveolus paru yang disebabkan peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah paru. Edema paru dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik, perubahan permeabilitas membran alveolar-kapiler, atau gangguan sistem limfatik. Gejala klinisnya antara lain sesak napas, batuk, dan hip
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
1. Atelektasis adalah kondisi paru atau sebagian paru yang tidak berkembang sempurna sehingga tidak berisi udara.
2. Penyebabnya antara lain penyumbatan bronkus, tekanan luar, dan gangguan pernapasan.
3. Pada radiologi tampak penurunan volume paru, pergeseran mediastinum dan fissura.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial meliputi gejala klinis seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan kesadaran. Peningkatan tekanan dapat disebabkan oleh edema otak, perdarahan, atau tumor dan dapat menyebabkan komplikasi seperti herniasi otak. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan CT scan dan pemantauan tekanan intrakranial secara terus-menerus. Pengobatan meliputi mannitol, hiper
Dokumen tersebut membahas tentang trauma thorax yang dapat mengancam nyawa seperti obstruksi airway, open pneumotoraks, tension pneumotoraks, flail chest beserta kontusi paru, hematotoraks masif, dan tamponade jantung. Dokumen ini juga membahas trauma thorax potensial mengancam nyawa seperti fraktur rusuk, pneumotoraks sederhana, hematotoraks nonmasif, serta kontusi paru.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Dokumen tersebut membahas tentang fraktur pelvis, termasuk insidensinya, mekanisme cedera, klasifikasi, diagnosis, dan penatalaksanaannya. Fraktur pelvis hanya 1,5% dari total fraktur tapi memiliki tingkat mortalitas yang cukup besar antara 10-50%. Diagnosis dan penanganannya perlu dilakukan secara komprehensif karena sering terjadi multitrauma.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien pneumotoraks dan hemotoraks;
(2) Pneumotoraks adalah pengumpulan udara di ruang pleura, sedangkan hemotoraks pengumpulan darah;
(3) Penanganannya meliputi resusitasi cairan, pemasangan chest tube, dan thorakotomi jika diperlukan.
1. Trauma toraks semakin meningkat seiring kemajuan transportasi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Trauma toraks dapat mengancam jiwa pasien.
2. Diagnosis trauma toraks didasarkan pada gejala klinis dan hasil röntgen dada. Jenis trauma toraks meliputi cedera dinding dada, rongga pleura, dan organ dalam dada.
3. Komplikasi trauma toraks antara lain infeksi paru, empiema, dan fistel bronkopleural
1) Pneumotoraks adalah adanya udara di dalam rongga pleura yang disebabkan oleh robeknya pleura.
2) Hemotoraks adalah kumpulan darah di dalam ruang antara dinding dada dan paru-paru akibat laserasi pembuluh darah atau jaringan paru-paru.
3) Penanganannya meliputi resusitasi cairan, pemasangan selang dada untuk mengeluarkan darah/udara, dan mungkin diperlukan thorakotomi jika perdar
Trauma toraks meningkat sesuai dengan peningkatan transportasi dan kondisi sosial ekonomi. Trauma toraks dapat mengancam jiwa pasien dan memerlukan penanganan secepat mungkin. Dokumen ini menjelaskan anatomi, fisiologi, patofisiologi, jenis-jenis, gejala, diagnosis, dan komplikasi dari trauma toraks.
Hemotoraks adalah penumpukan darah di rongga pleura yang menekan paru dan mengganggu ventilasi. Gejalanya antara lain sesak napas, nyeri dada, dan batuk. Pemeriksaan menunjukkan pengurangan suara napas dan pergerakan jantung terdorong. Diagnosa didukung dengan gambaran cairan pada rontgen dada. Penanganannya dengan pemasangan chest tube untuk mengeluarkan darah dan mengembangkan paru.
Trauma thoraks dapat menyebabkan berbagai cedera seperti pneumotoraks, hemotoraks, fraktur tulang rusuk, dan cedera organ dalam dada seperti paru, jantung, pembuluh darah. Penatalaksanaan meliputi manajemen darurat untuk mengamankan jalan napas dan sirkulasi, pemasangan selang dada, dan tindakan operatif untuk menghentikan perdarahan atau memperbaiki cedera organ.
Trauma dada dapat disebabkan oleh benturan pada dinding dada akibat kecelakaan atau kejatuhan. Ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan seringkali disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Trauma dada dapat menyebabkan berbagai komplikasi seperti pneumotoraks, hemotoraks, atau fraktur tulang rusuk yang dapat membahayakan jiwa pasien. Penanganan trauma dada meliputi tindakan konservatif
Trauma dada dapat disebabkan oleh benturan pada dinding dada akibat kecelakaan atau kejatuhan. Ini dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan dan seringkali disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Gejala yang muncul antara lain nyeri dada, kesulitan bernapas, dan batuk darah. Diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan radiologi. Pengobatan meliputi pemberian oksigen, drainase pleura, at
Efusi pleura adalah penumpukan cairan di ruang pleura yang biasanya terjadi sekunder akibat penyakit lain seperti gagal jantung, penyakit paru, atau infeksi. Gejala utama adalah sesak napas dan nyeri dada. Pemeriksaan menunjukkan penurunan bunyi napas dan fremitus di area yang terisi cairan. Pengobatan berfokus pada pengeluaran cairan melalui torasentesis atau pemasangan selang drainase.
Dokumen tersebut membahas manfaat buah ciplukan yang banyak digunakan sebagai obat herbal, diantaranya untuk mengobati penyakit jantung, asma, kurap, menurunkan demam dan tekanan darah tinggi, membersihkan kencing kotor, mengobati kanker payudara, menghilangkan kuning pada bayi, menyadarkan orang pingsan, mengobati stroke, menambah kecerdasan, mengobati kencing manis dan diabetes, menghil
Dokumen ini membahas tentang trend dan isu HIV berdasarkan usia. Terdapat tiga bab utama yaitu pendahuluan, isi, dan penutup. Bab pendahuluan menjelaskan latar belakang dan tujuan penulisan dokumen. Bab isi membahas tentang prevalensi HIV pada berbagai kelompok usia dan isu-isu yang terkait. Bab penutup berisi kesimpulan dan ucapan terima kasih.
Reumatoid artritis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada sendi, menimbulkan nyeri dan bengkak serta dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Penyakit ini umumnya menyerang sendi-sendi tangan dan kaki secara simetris."
Lordosis adalah gangguan pada tulang belakang dimana tulang belakang membengkok ke belakang sehingga menyebabkan pasien terlihat bongkok. Ini disebabkan oleh kegagalan segmentasi bagian belakang tulang vertebra. Gejala lordosis bervariasi untuk setiap orang namun biasanya berupa penonjolan bokong. Pemeriksaan sinar X dan MRI digunakan untuk menilai kebengkokan dan sudutnya.
Hematologi mempelajari darah dan organ pembentuk darah serta penyakitnya. Darah terdiri atas plasma, sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Sel darah merah mengangkut oksigen, sel darah putih bertugas dalam pertahanan tubuh, dan trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem imun, terdiri dari definisi imunologi, sistem imun, dan imunitas. Kemudian membahas tentang fungsi sistem imun yang meliputi pertahanan terhadap agen eksojen dan endogen, homeostatis, dan pengawasan. Selanjutnya menjelaskan tentang respon imun yang terdiri dari non-spesifik dan spesifik.
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari filsafat Yunani Kuno hingga saat ini. Pancasila diusulkan sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia agar lebih kontekstual, namun belum sepenuhnya dilaksanakan. Diperlukan situasi yang kondusif agar ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik.
Dokumen tersebut membahas tentang etika Pancasila sebagai sistem etika. Pancasila dijelaskan sebagai pedoman etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai ideal yang harus diwujudkan dalam kehidupan nyata sebagai pedoman bagi tindakan dan munculnya nilai lain. Pancasila di
Teks tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Pancasila berasal dari nilai-nilai pandangan hidup bangsa Indonesia yang kemudian dijadikan dasar filsafat negara. Pancasila sebagai ideologi negara memiliki ciri sebagai ideologi yang terbuka, komprehensif, dan berakar pada budaya bangsa. Teks juga membandingkan Pancasila dengan ideologi-ideologi besar lain seperti liberalisme, komunisme, dan s
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan nilai-nilai Pancasila sejak zaman pra-kemerdekaan hingga era reformasi. Beberapa nilai yang telah berkembang sejak dahulu antara lain nilai keagamaan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan kesejahteraan. Nilai-nilai tersebut kemudian dijadikan dasar negara Indonesia melalui proses yang dimulai sejak BPUPKI hingga disahkannya Pancasila pada
1. 1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akumulasi darah dalam dada atau hematothorax adalah masalah yang relatif umum,
paling sering akibat cedera untuk intrathoracic struktur atau dinding dada. Hematothorax
tidak berhubungan dengan trauma adalah kurang umum dan dapat disebabkan oleh
berbagai penyebab. Identifikasi dan pengobatan traumatik gematothorax adalah bagian
penting dari perawatan pasien yang terluka. Dalam kasus hematothorax tidak berhubungan
dengan trauma, penyelidikan yang hati-hati untuk sumber yang mendasari harus dilakukan
ketika perawatan terjadi.
Hematothorax mengacu pada koleksi darah dalam rongga pleura. Walaupun beberapa
penulis menyatakan bahwa nilai hematokrit setidaknya 50 % diperlukan untuk
mendefinisikan hematothorax (dibandingkan dengan berdarah efusi pleura). Sebagian
besar tidak setuju pada perbedaan tertentu. Meskipun etiologi paling umum adalah
hematothorax tumpul atau trauma tembus, itu juga dapat hasil dari sejumlah nontraumatic
menyebabkan atau dapat terjadi secara spontan.
Pentingnya evakuasi awal darah melalui luka dada yang ada dan pada saat yang sama,
menyatakan bahwa jika perdarahan dari dada tetap, luka harus ditutup dengan harapan
bahwa ada tekanan intrathoracic akan menghentikan perdarahan jika efek yang diinginkan
tercapai menyarankan agar luka dibuka kembali beberapa hari kemudian untuk evakuasi
tetap beku darah atau cairan serosa.
Mengukur frekuansi hematothorax dalam populasi umum sulit. Hematothorax yang
sangat kecil dapat dikaitkan dengan satu patah tulang rusuk dan mungkin tak terdeteksi
atau tidak memerlukan pengobatan. Karena sebagian besar terkait dengan hematothorax
trauma, perkiraan kasar terjadinya mereka dapat dikumpulkan dari trauma statistik.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu
hematothorak, etiologi dan manifestasi klinis hematothorak, serta pemeriksaan penunjang,
penatalaksanaan medis, penatalaksanaan keperawatan pada hematothorak.
2. 2
BAB II
ISI
A. Definisi
Hematothoraks merupakan suatu keadaan di mana darah terakumulasi pada rongga pleura
yang disebabkan karena adanya trauma pada dada yang menjadi predisposisi terpenting
perembesan darah berkumpul di kantong pleura tidak bisa diserap oleh lapisan pleura.
B. Etiologi
a. Traumatis
- Trauma tumpul
- Penetrasi trauma
b. Non traumatic atau spontan
- Neoplasia (primer atau metastasis).
- Diskrasia darah, termasuk komplikasi antikoagulasi.
- Emboli paru dengan infark.
- Robek pleura adhesi berkaitan dengan pneumotorax spontan.
- Emfisema.
- Tuberkulosis.
- Paru arteriovenosa fistula
C. Manifestasi Klinis
Takipnea
Dispnea
Sianosis
Nyeri pada tempat trauma,bertambah pada saat inspirasi.Penurunan atau tidak ada suara
napas pada sisi yang terkena.
Takikardia
Hipotensi
Pucat, dingin pada kulit dan lengket
Mungkin subkutan emfisema
Mempersempit tekanan pernapasan
Tekanan darah menurun.
3. 3
Gelisah dan agitasi
Kemungkinan batuk mengeluarkan sputum bercak darah.
Hypertympani pada perkusi di atas daerah yang sakit.
1. Blunt trauma–hematothorax dengan dinding dada cedera tumpul.
a. Jarang hematothorax sendirian menemukan dalam trauma tumpul. Associated
dinding dada atau cedera paru hampir selalu hadir.
b. Cedera tulang sederhana terdiri dari satu atau beberapa patah tulang rusak adalah
yang paling umum dada cedera tumpul. Hematothorax kecil dapat berhubungan
dengan bahkan satu patah tulang rusuk tetapi sering tetap diperhatikan selama
pemeriksaan fisik dan bahkan setelah dada radiography. Koleksi kecil seperti
jarang membutuhkan pengobatan.
c. Kompleks dinding dada cedera adalah mereka yang baik 4 / lebih secara berurutan
satu patah tulang rusuk hadir atau memukul dada ada. Jenis cedera ini terkait
dengan tingkat signifikan kerusakan dinding dada dan sering menghasilkan koleksi
besar darah dalam rongga pleura dan gangguan pernapasan substansial. Paru
memar dan pneumotorax yang umumnya terkait cedera. Mengakibatkan luka -luka
lecet dari internal interkostal / arteri mamae dapat menghasilkan ukuran
hematothorax signifikan dan hemodinamik signifikan kompromi. Kapal ini adalah
yang paling umum perdarahan terus menerus sumber dari dada setelah trauma .
d. Delayed hematothorax can accur at some interval after blunt chest trauma . Dalam
kasus tersebut evaluasi awal, termasuk dada radiography, mengungkapkan temuan
dari patah tulang rusuk yang menyertainya tanpa intrathoracic patologi, Namun jam
untuk hari kemudian, seorang hematothorax terlihat. Mekanisme diyakini baik
pecah terkait trauma dinding dada hematom ke dalam rongga pleura / perpindahan
dari tulang rusuk patah ujungnya dengan interkostalis akhirnya gangguan terhadap
kapal-kapal selama gerakan pernapasan atau batuk.
2. Intrathoracic cedera tumpul
a. Hematothorax besar biasanya berhubungan struktur vaskular cedera. Gangguan
atau robekan besar struktur arteri / vena di dalam dada dapat menyebabkan
perdarahan masif / exsanguinating.
b. Hemodinamik menifestasi terkait dengan hematothorax besar adalah mereka dari
hemorrhagic shock. Gejala-gejala dapat berkisar dari ringan sampai mendalam,
4. 4
tergantung pada jumlah dan laju perdarahan ke dalam rongga dada dari sifat dan
tingkat keparahan cedera terkait.
c. Karena koleksi besar darah akan menekan paru-paru ipsilateral, pernapasan terkait
termasuk manifestasi tachypnea dan dalam beberapa kasus hypoxemia.
d. Berbagai temuan fisik seperti memar, rasa sakit, ketidakstabilan / krepitus pada
palpasi atas rusuk retak, cacat dinding dada / gerakan dinding dada paradoksal
dapat mengakibatkan kemungkinan hematothorax bersamaan dalam kasus cedera
tumpul dinding dada. Ketumpulan pada perkusi diatas bagian yang terkena sering
hemotorax dicatat dan lebih sering ditemukan selama lebih tergantung daerah torax
jika pasien tegak. Berkurang / tidak hadir pada auskultasi bunyi napas dicatat di
atas wilayah hemotothorax.
3. Trauma tembus
a. Hematothorax dari cedera penetrasi paling sering disebabkan oleh lecet langsung
dari pembuluh darah. Sementara arteri dinding dada paling sering, sumber
menembus hematothorax cedera, intrathoracic struktur, termasuk jantung, juga
harus dipertimbangkan.
b. Parenkim paru cedera sangat umum dalam kasus – kasus cedera menembus dan
biasanya menghasilkan kombinasi hematothorax dan pneumothorax .
D. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Radiologi
Foto Thoraks PA menyatakan adanya akumulasi cairan. Analisa gas darah menujukan
bahwa 𝑃𝐶𝑂2 meningkat > 45, 𝑃𝑂2 menurun <80, saturasi oksigen menurun, kadar Hb
menurun <10 gr persen, volume tidak menurun < 500 ml, kapasitas vital paru menurun.
b. Laboratorium studi
Hematokrit dari cairan pleura.
- Pengukuran hematokrit hampir tidak pernah diperlakukan pada pasien dengan
hematothorax traumatis.
- Studi ini mungkin diperlakukan untuk analisis berdarah nontraumatik efusi dari
penyebabnya. Dalam khusus tersebut, sebuah efusi pleura dengan hematokrit lebih
dari 50 % dari yang hematokrit beredar dianggap sebagai hematothorax.
5. 5
c. Imaging studi
Chest radiography.
Dada yang tegak sinar rongent adalah ideal studi diagnostik utama dalam evaluasi
hematothorax. Dalam unscarred normal rongga pleura yang hemothtorax dicatat
sebagai meniskus cairan menumpulkan costophiremic diafragmatik sudut atau
permukaan dan pelacakan atas margin pleura dinding dada ketika dilihat pada dada
tegak film sinar – x. Hal ini pada dasarnya sama penampilan radiography dada yang
ditemukan dengan efusi pleura. Dalam kasus-kasus di mana jaringan atau sisfisis
pleura hadir, koleksi tidak dapat bebas untuk menempati posisi yang paling
tergantung didalam dada tapi menempati posisi yang paling tergantung di dalam
dada, tapi akan mengisi ruang pleura bebas apapun tersedia. Situasi ini mungkin
membuat penampilan klasik lapisan pluida pada dada x – ray film. Sebanyak 400 –
500 ml darah diperlukan untuk melenyapkan costapherenic sudut seperti terlihat pada
dada tegak sinar rongent. Dalam pengaturan trauma akut, telentang portabel dada
sinar rongent mungkin menjadi yang pertama dan satu – satunya pandangan tersedia
dari yang untuk membuat keputusan mengenai terapi definitif, kehadiran dn ukuran
hematothorax jauh lebih sulit untuk mengevaluasi pada film terlentang. Sebanyak
1000 ml darah mungkin akan terjawab saat melihat dada terlentang portabel x – ray
film . Hanya kekaburan umum yang terkena bencana hematothorax dapat dicatat.
Dalam kasus trauma hematothorax sering dikaitkan dengan dada lainnya , luka – luka
terlihat di dada sinar rongent , seperti patah tulang iga , pneumotorax , atau pelebaran
mediatinum superior. Studi – studi tambahan seperti USG atau CT scan mungkin
kadang – kadang diperlukan untuk identitas dan kualifikasi dari hematothorax dicatat
disebuah dataran sinar rongent.
Ultrasonography
Ultrasonography USG digunakan dibeberapa pusat trauma dalam evaluasi awal
pasien untuk hematothorax. Salah satu kekurangan dari USG untuk identifikasi
traumatis terkait hematothorax adalah bahwa luka – luka segera terlihat pada
radiography dada pada pasien trauma , seperti cedera tulang , melebar mediastinum
dan pneumothorax , tidak mudah diidentifikasi di dada Ultrasonograp gambar.
Ultrasonography lebih mungkin memainkan peran yang saling melengkapi dalam
kasus – kasus tertentu dimana x–ray dada temuan hematothorax yang samar – samar.
6. 6
CT
CT scan sangat akurat studi diagnostik cairan pleura / darah. Dalam pengaturan
trauma tidak memegang peran utama dalam diagnostik hematothorax tetapi
melengkapi dada radiography . Karena banyak korban trauma tumpul melakukan
rongrnt dada dan / CT scan perut evaluasi, tidak dianggap hematothorax didasarkan
pada radiography dada awal dapat diidentifikasi dan diobati. Saat ini CT scan adalah
nilai terbesar kemudian dalam perjalanan trauma dada pasien untuk lokalisasi dan
klasifikasi dari setiap koleksi mempertahankan gumpalan dalam rongga pleura.
E. Penatalaksanaan Medis
Hematothoraks masif (perdarahan > 750 cc atau 15% dari total darah atau 5
cc/kgBB/jam) memerlukan tindakan operasi segera untuk menghentikan perdarahan itu.
Sebanyak 85% kasus hematothoraks masif disebabkan oleh perdarahan arteri interkostalis
atau arteri mamaria interna. Sebanyak 15% sisanya berasal dari hilus, miokardium, atau
laserasi paru. Tindakan medis penting lainnya adalah untuk mengurangi tekanan positif
intrapleura dengan cara memasang bullow drainase (WSD) sebagai upaya mengevakuasi
darah dari rongga pleura.
F. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Meningkatkan ventilasi dan oksigenasi secara adekuat.
2. Mencegah komplikasi.
3. Memberikan dukungan emosional kepada klien dan keluarganya.
4. Memberikan informasi yang lengkap tentang proses penyakit dan kebutuhan
pengobatan.
7. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akumulasi darah dalam dada, atau hematothorax adalah masalah yang relatif umum,
paling sering akibat cedera untuk intrathoracic struktur atau dinding dada. Hematothorax
tidak berhubungan dengan trauma adalah kurang umum dan dapat disebabkan oleh
berbagai penyebab. Identifikasi dan pengobatan traumatik gematothorax adalah bagian
penting dari perawatan pasien yang terluka. Dalam kasus hematothorax tidak berhubungan
dengan trauma, penyelidikan yang hati-hati untuk sumber yang mendasari harus dilakukan
ketika perawatan terjadi.
Hematothorax mengacu pada koleksi darah dalam rongga pleura. Walaupun beberapa
penulis menyatakan bahwa nilai hematokrit setidaknya 50 % diperlukan untuk
mendefinisikan hematothorax (dibandingkan dengan berdarah efusi pleura). Sebagian
besar tidak setuju pada perbedaan tertentu. Meskipun etiologi paling umum adalah
hematothorax tumpul atau trauma tembus, itu juga dapat hasil dari sejumlah nontraumatic
menyebabkan atau dapat terjadi secara spontan.
B. Saran
Secara umum, pembaca mampu mengetahui apa pengertian dari hematothorak, tanda
dan gejala, cara penanganannya. Sehingga dapat mengurangi angka kematian yang
sebagian besar diakibatkan penyakit hematothorak.
8. 8
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem
Pernapasan. Jakarta : Salemba Medika
http://wadung.wordpress.com/2010/03/21/keperawatan-medikal-bedah-hematothorax/
http://codenurman.blogspot.com/2013/01/v-behaviorurldefaultvmlo_4.html
9. 9
Makalah Clinical Nursing 1
Hematothorak
Dosen Pengampu : Tri Sumarni, S.Kep.,Ns
Disusun Oleh :
1)Nony Marlina 121440124630060
2)Novarya Dyan Armadany 121440124640061
3)Novi Astikasari 121440124650062
Program Studi DIII Keperawatan 3A
STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
2012/2013
11. 11
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Hematothorak”. Makalah ini kami buat untuk memenuhi salah satu tugas yang telah
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Clinical Nursing 1 di STIKes Harapan Bangsa.
Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari semua pihak, penyusunan
tugas makalah ini tidak dapat terlaksana dan itu semua sangat berguna bagi kami. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Tri Sumarni, S.Kep.,Ns., selaku dosen mata kuliah Clinical Nursing 1, yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi untuk
menyelesaikan tugas ini.
2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan
sehingga tugas ini selesai.
3. Teman-teman semua yang telah membantu dalam melaksanakan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Oleh karena itu kami sangat memerlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun serta mendukung untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk para mahasiswa/i pada umumnya dan untuk teman sejawat perawat
pada khususnya.
Purwokerto , September 2013
Penyusun