2. Tn. S masuk ke RS Dharma Husada Medika dengan keluhan utama kelemahan anggota gerak
sebelah kiri secara tiba-tiba saat pasien akan tidur, mual tidak ada, rasa pusing berputar (+),muntah
(+), bicara pelo(+), tersedak (+), meracau (+), riwayat DM (-), hipertensi sejak 5 tahun yang lalu dan
pasien jarang memeriksakan diri, riwayat stroke (-). Tekanan darah 180/100 mmHg, Nadi 100x/mnt,
Pernafasan 24x/mnt, suhu 37,50 C.
Dari kasus di atas, masalah keperawatan manakah yang menjadi prioritas?
3. Seorang laki-laki usia 50 tahun post of ORIF fraktur femur sinistra hari ke 2 dirawat di ruang
flamboyan. Keadaan umum compos mentis, TD 120/80 mmHg, N 80 x/mnt. Pasien tidak berani
bergerak dari tempat tidur karena kaki masih sakit. Pasien hanya miring kanan-kiri saja. Pasien
belum BAB sejak operasi, porsi makan ¼ habis dan kulit punggung kemerahan.
Apakah maslah keperawatan utama dari kondisi di atas?
4.
5. berfikir
Proses tidak statis.
Dapat berubah-ubah
setiap saat.
Bersifat dinamis
kritis
Critical bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan.
Kritein to choose, to decide
Krites judge.
Criterion standar, aturan, metoda
Critical Thinking ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan
aturan-aturan yg terstandar dan mendahului dalam pembuatan
keputusan (Mz.Kenzie).
Critical thinking investigas thd tujuan guna mengeksplorasi
situasi phenomena, pertanyaan, atau masalah u/ menuju pada
hipotesa atau kepts secara terintegrasi.
6. Pengertian
Berfikir kritis adalah Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis rasional thd info/ide
serta merumuskan kesimpulan dan keputusan (brunner dan Suddrath, 1997)
Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau mengevaluasi
informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004)
Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam
membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai pertimbangan dalam
menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria yang sesuai (American Philosophical
Association, 1990)
Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan apa yang
dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
7. Berpikir kritis dalam keperawatan merupakan komponen dasar dalam
mempertanggung jawabkan profesi dan kualitas perawatan. Pemikir kritis
keperawatan menunjukkan kebiasaan mereka dalam berpikir, kepercayaan diri,
kreativitas, fleksibiltas, pemeriksaan penyebab (anamnesa), integritas intelektual,
intuisi, pola pikir terbuka, pemeliharaan dan refleksi.
8. Tujuan berfikir kritis
Mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Penerapan profesionalisme
Pengetahuan tehnis dan keterampilan tehnis dlm memberikan asuhan keperawatan
Freely berfikir kritis diperlukan u/ mengembangkan kemampuan : Analisa, kritis, ide advokasi.
Freely berfikir kritis menggunakan kemampuan deduktif dan induktif. Pengambilan keputusan
berdasarkan fakta
9. Metode berfikir kritis
1. Debate perdebatan/argumentasi.
2. Individual decision individu berdebat dg.dirinya dlm proses pengb.kpts.
3. Group discussion
4. Persuasi mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap dan nilai2 dg berbagai
alasan/argumen/bujukan
5. Propagandasengaja u/ mempengaruh. Dapat baik/buruk.
6. Coercion mengancam/menggunakan kekuatan u/memaksakan kehendak.
10.
11. Karakteristik berfikir kritis
1. Proses pengetahuan multidimensi
2. Berorientasi pada proses
3. Jejaring saat menginterpretasikan pengetahuan/tantangan/hipotesa/modifikasi
4. Sikap yg dipelajari
5. Kesadaran diri
6. Empati dan pemberdayaan
7. Teori belajar social
8. Hasil sosialisasi professional
9. Mencakup keterampilan dan kognitif
10. Merupakan sikap kritis mencari dan meningkatkan kemampan professional
11. Melibatkan perasaan/angan2 dan intuisi.
12. Proses berfikir kritis
Memahami tulisan
Mengevaluasi isi dan
bagian isi
Mempertanyakan-menjawab-
bertanya-menjawab-dst
Membangun pertanyaan
mencari jawaban
Titik awal upaya pencarian
13. Aktifitas mental dalam berfikr kritis
1. Mengajukan pertanyaan
2. Mengumpulkan info yg relevan
3. Memvalidasi info yg tersedia
4. Menggunakan pengalaman dan pengeth. Yg lalu u/ menjelaskan
5. Mempertahankan suau sikap fleksibel
6. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
7. Merumuskan suatu keputusan
14. Model berfikir kritis Costa,dkk (1985)
Remembering-menggunakan pengalaman masa lalu
Repeating –semakin sering berfikir kritis semakin mudah mengambil
keputusan
Reasoning –keputusan didasari atas berfikir kritis/pertimbangan akurat
Reorganizing –mengorganisasikan fakta yg mendukung fenomena
Relating – menemukan relasi antara fenomena
Reflecting – menganalisa kembali secara hati-hati
15. Asumsi berfikir
Komponen dasar kep berfikir, perasaan dan berbuat sejalan.
Mengembangkan upaya berfikir kritis ad/upaya yg disengaja.
Jangan hanya apa yang difikirkan, tetapi bgmn berfikir.
Berfikir dalam kep. Sama dg.situasi pribadi.
16. Bentuk berfikir (THINK)
1. Total recall –fakta kep.datang dari berbagai sumber
2. Habits –suatu tindakan biasa dilakukan berulang akan secara spontan
dilakukan.
3. Inquiry – keputusan akan lebh baik/akurat bila dg.inquiry.
4. New ideas and creativity –banyak belajar/peroleh info baru.
5. Knowing how you think –sadar bahwa perawat sedang berfikir.
17. Berfikir kritis dalam keperawatan
Perawat setiap hari mengambil keputusan.
Perawat harus menggunakan keterampilan kritisa, yaitu
- Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek dan lingkungan
- Perawat menangani perubahan
- Perawat penting membuat keputusan
- Menganalisa keterampilan kognitif
- Menerapkan standar
- Memilah/mengorganisir permasalahan
- Mencari info/mengidentifikasi fakta
- Transformasi pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah dimiliki dalam
mendekati fenomena.
18. Berfikir kritis dlm kep. komponen dasar dalam pertanggunggugatan
profesional dan kualitas askep.
Ciri perawat berfikir kritis : Percaya diri/ kontektual perspektif/ kreatifitas/
fleksibilitas/ ingin tahu/ intuisi/ keterbukaan/ tekun/ refleksi.
19. Penerapan berfikir kritis dalam keperawatan
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan.
20. Penggunaan bahasa dalam kep
Perawat menggunakan bahasa verbal dan non verbal mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/keyakinan dan sikap thd.klien/sesama perawat/profesi lain.
Penggunaan bahasa :
Memberi info yg dapat diklarifikasi pemberian informasi pentingnya kompres pada klien
Mengekspresikan perasaan dan sikap pengumuman jam besuk efektif memberikan kesempatan klien
istirahat.
Melaksanakan perencanaan kep/ide dalam tindakan kep informasi diit, dianjurkan minum
Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis.mengapa klien tiba-tiba syok?
Mengekspresikan pengandaian asumsi penyakitkardiovaskular karena diit yang tidak benar
21. Pengambilan keputusan dalam keperawatan :Diadopsi dari Bainbrige
(1992) dalam Tapopen (1995)
Pengetahuan umum Dilema info situasi khusus
apa yg kita putuskan
Kemungkinan hasil Tujuan Pentingnya kontekstual dan pengalaman
apa yg kita ingin capai
Membandingkan alternatif tindakan urgensi ketersediaan feasibility
Secara efektif pilihan yg kita lakukan
keputusan apa yg. Kita lakukan
22. Penerapan berfikir kritis dalam proses
keperawatan
a. Pengkajian kumpul data, validasi data,katagori databerfikir kritis menggunakan teori
dalam mensintesa.
b. Perumusan diagnosa kep Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan masalah
klien yang tepat perlu argumentasi secara rasional.
c. Perencanaan kep Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan pength.perawat
u/mensintesa Keyakinan bahwa tindakan kep. Yg ditetapkan mampu menyelesaikan masalah
d. Pelaksanaan keperawatan Mengimplementasikan ilmu dalam situasi nyata.
e. Evaluasi keperawatan Perawat mengkaji efektifitas tindakanterpenuhinya kebuth.dasar