SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
KONSEP DASAR
KEPERAWATAN II
Keputusan Klinis dalam Praktik
Keperawatan
• Perawat memiliki tanggungjawab untuk membuat
keputusan klinis yang tepat dan akurat.
• Contohnya: perawat profesional akan mengambil
tindakan yang cepat pada saat keadaan klinis klien
memburuk, mendeteksi jika klien mengalami
komplikasi dan memanggil dokter untuk
mengatasinya, atau mengetahui jika metode edukasi
klien tidak berjalan lancar dan berinisiatif untuk
memperbaikinya.
Definisi Berpikir Kritis
• Berpikir kritis adalah proses kognitif yang aktif
dan terorganisasi yang digunakan untuk
mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran
terhadap orang lain.
• Pemikir kritis akan memperhatikan apa yang
penting dalam sebuah situasi, membayangkan
dan mengeksplorasi semua alternatif,
mempertimbangkan kode etik, dan kemudian
membuat suatu keputusan.
Berpikir Kritis dan Belajar
• Belajar merupakan proses sepanjang hidup. Perkembangan
intelektual dan emosional meliputi pembelajaran terhadap
pengetahuan baru dan memperbaiki kemampuan untuk
berpikir, menyelesaikan masalah, serta membuat keputusan.
Perawat harus bersikap fleksibel dan selalu terbuka pada
semua informasi baru. Ilmu keperawatan berkembang sangat
cepat dan akan selalu ada informasi baru yang dapat
diterapkan dala praktik. Makin banyak pengalaman dan
penerapan pengetahuan yang dipelajari akan membuat
perawat menjadi lebih baik dalam membuat asumsi,
mengemukakan ide, dan membuat kesimpulan.
Tingkatan Pemikiran Kritis dalam
Keperawatan
• Pemikiran Kritis Dasar
Pada tahap pemikiran dasar, pelajar memercayai bahwa para ahli memiliki
jawaban yang benar untuk setiap masalah. Berpikir adalah nyata dan
berdasarkan pada suatu aturan tertentu. Contohnya, sebagai mahasiswa
keperawatan, Anda menggunakan standar operasional rumah sakit pada saat
memasukkan kateter foley. Anda akan mengikuti aturan tahap demi tahap
tanpa mempertimbangkan kebutuhan klien secara individual (contoh: posisi
untuk mengurangi nyeri atau membatasi gerakan klien). Anda tidak memiliki
pengalaman yang cukup untuk mengantisipasi bagaimana menerapkan
prosedur secara individual. Pada tahap ini, jawaban untuk masalah yang
kompleks adalah benar atau salah (contoh: terlalu banyak atau malah tidak
cukupnya udara pada balon kateter foley), dan satu jawaban yang tepat
biasanya tersedia untuk masing-masing masalah.
Continue,,,
• Pemikiran Kritis Kompleks
• Pemikir kritis kompleks mulai dapat
memisahkan dirinya dari suatu aturan. Mereka
menganalisis dan memeriksa pilihan-pilihan
dengan lebih independen. Kemampuan
berpikir dan keinginan untuk melihat
pendapat para ahli secara lebih luas mulai
terbentuk. Perawat belajar bahwa solusi
alternatif dan mungkin bertolak belakang
mungkin diperlukan.
Continue,,,
• Komitmet
Pada tahap ini, seseorang dapat mengantisipasi keadaan untuk
menentukan pilihan tanpa bantuan orang lain. Apapun
keputusan yang diambil, kita akan
mempertanggungjawabkannya. Sebagai perawat, tidak hanya
mempertimbangkan alternatif kompleks pada suatu masalah.
Pada tingkat komitmen, kita memilih tindakan yang sesuai
dengan alternatif pemecahan yang ada dan mendukungnya.
Terkadang, tindakan kita adalah tidak mengambil tindakan
apapun atau memilih untuk menunda suatu tindakan sampai
beberapa waktu berdasarkan pengetahuan dan pengalaman
Anda. Karena Anda memilih suatu tindakan, maka Anda harus
mempertanggungjawabkan dan memberi perhatian penuh pada
tindakan itu.
Kompetensi Pemikiran Kritis
• Metode Ilmiah
• Metode ilmiah adalah salah satu cara untuk memecahkan
masalah dengan menggunakan alasan yang kuat dan
tersistematis. Metode ilmiah mempunyai lima tingkatan,
yaitu:
– Identifikasi masalah
– Pengumpulan data
– Pembentukan pertanyaan penelitian atau hipotesis
– Uji hipotesis
– Evaluasi hasil penelitian
Continue,,,
• Pemecahan Masalah
• Jika masalah terjadi, kita menggunakan informasi dan
pengetahuan yang telah kita punya untuk
memecahkan masalah tersebut. Salah satu contoh
adalah perawat mengunjungi rumah klien menyadari
bahwa kliennya mengalami kesulitan untuk minum
obat secara teratur. Klien tidak dapat menjelaskan
obat apa saja yang diminumnya selama tiga hari
terakhir. Botol obatnya sudah terisi obat dan diberi
label. Perawat harus menemukan masalah mengapa
klien tidak mau minum obat secara teratur.
Continue,,,
• Pengambilan Keputusan
• Pengambilan keputusan adalah suatu produk
dari pemikiran kritis yang bertujuan untuk
memecahkan masalah. Contoh pengambilan
keputusan pada situasi klinis meliputi
keputusan untuk memilih balutan yang sesuai
untuk membalut luka bekas operasi atau
memilih metode terbaik untuk memberikan
edukasi kepada keluarga dengan pasien
stroke.
Continue,,,
• Penentuan Diagnosa dan Inferensi
• Penentuan diagnosis dimulai pada saat kita berinteraksi
dengan klien atau pada saat melakukan observasi fisik atau
perilaku. Penentuan diagnosis merupakan proses untuk
menentukan status kesehatan setelah menganalisis perilaku,
tanda, dan gejala yang ada pada klien.
• Inferensi yaitu proses untuk menggambar kesimpulan yang
disusun dari beberapa bukti yang berhubungan. Inferensi
mencakup pembentukan pola informasi dari data sebelum
pembuatan diagnosis.
Continue,,,
• Pengambilan Keputusan Klinis
• Pengambilan keputusan klinis adalah kegiatan
pemecahan masalah yang berfokus pada penentuan
masalah klien dan memilih penatalaksanaan yang
tepat (Smith Higuchi & Donald, 2002). Pada saat
Anda mengenali adanya masalah seperti klien yang
mengalami kemerahan di daerah pinggang. Anda
memutuskan untuk mengidentifikasi masalah (ulkus
dekubitus), dan memilih tindakan keperawatan
(perawatan kulit dan reposisi klien) untuk klien
tersebut.
Continue,,,
• Proses Keperawatan Sebagai Kompetensi
• Perawat menerapkan proses keperawatan
sebagai kompetensi pada saat memberikan
perawatan pada klien (Kataoka-Yahiro &
Saylor, 1994). Proses keperawatan merupakan
lima tahap pendekatan pengambilan
keputusan klinis yang mencakup pengkajian,
diagnosis, perencanaan, implementasi dan
evaluasi.
Model Pemikiran Kritis untuk Pengambilan
Keputusan Klinis
• Pengetahuan Dasar Spesifik
• Pengalaman
• Kompetensi Proses Keperawatan
• Perilaku dalam Pemikiran Kritis
– Percaya diri
– Berpikir Independen
– Keadilan
– Tanggungjawab dan akuntabilitas
– Mengambil risiko
– Disiplin
– Persisten
– Kreatif
– Rasa ingin tahu
– Integritas
– Rendah hati
Continue,,,(Perilaku dalam Pemikiran Kritis)
– Percaya diri
– Berpikir Independen
– Keadilan
– Tanggungjawab dan
akuntabilitas
– Mengambil risiko
– Disiplin
– Persisten
– Kreatif
– Rasa ingin tahu
– Integritas
– Rendah hati
Standar untuk Berpikir Kritis
• Standar intelektual
• Standar Profesional
Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis
• Membuat jurnal reflektif
• Pemetaan konsep

More Related Content

Similar to Upload.ppt

Pak akbar ppt
Pak akbar pptPak akbar ppt
Pak akbar pptsepti97
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusansandi217
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifAgung Anggoro
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdfYuraKoenigs
 
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanIkd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanNursestikes
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusanmila junia
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiyudharushendrawan
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidananpjj_kemenkes
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...FatinahGhiyats1
 
Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...
Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...
Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...Sitinajlahazis
 
materi 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxmateri 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxAmiKakakiral
 

Similar to Upload.ppt (20)

Pak akbar ppt
Pak akbar pptPak akbar ppt
Pak akbar ppt
 
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusanPertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
Pertemuan 7 _8-pengambilan_keputusan
 
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi KognitifDecision Making dalam Psikologi Kognitif
Decision Making dalam Psikologi Kognitif
 
tugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdftugas husna-1.pdf
tugas husna-1.pdf
 
Dilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatanDilema etika keperawatan
Dilema etika keperawatan
 
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusanIkd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
Ikd1 prinsip-prinsip legal etis dalam pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusanPengambilan keputusan
Pengambilan keputusan
 
Pengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasiPengambilan keputusan dalam organisasi
Pengambilan keputusan dalam organisasi
 
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan KebidananPengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
Pengambilan Keputusan dalam Pelayanan Kebidanan
 
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
12 be & gg fatinah ghiyats hapzi ali ethical decision making in business ...
 
MANAGEMEN KEBIDANAN
MANAGEMEN KEBIDANANMANAGEMEN KEBIDANAN
MANAGEMEN KEBIDANAN
 
eTIK LEGAL.pptx
eTIK LEGAL.pptxeTIK LEGAL.pptx
eTIK LEGAL.pptx
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 
Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...
Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...
Demontrasi Kontekstual - Modul 3.1 pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai...
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
Berfikir kritis
 Berfikir kritis Berfikir kritis
Berfikir kritis
 
materi 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptxmateri 9 komunikasi.pptx
materi 9 komunikasi.pptx
 
Berfikir Kritis
Berfikir KritisBerfikir Kritis
Berfikir Kritis
 
Softskill
SoftskillSoftskill
Softskill
 

Recently uploaded

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Upload.ppt

  • 2. Keputusan Klinis dalam Praktik Keperawatan • Perawat memiliki tanggungjawab untuk membuat keputusan klinis yang tepat dan akurat. • Contohnya: perawat profesional akan mengambil tindakan yang cepat pada saat keadaan klinis klien memburuk, mendeteksi jika klien mengalami komplikasi dan memanggil dokter untuk mengatasinya, atau mengetahui jika metode edukasi klien tidak berjalan lancar dan berinisiatif untuk memperbaikinya.
  • 3. Definisi Berpikir Kritis • Berpikir kritis adalah proses kognitif yang aktif dan terorganisasi yang digunakan untuk mengetahui pikiran seseorang dan pemikiran terhadap orang lain. • Pemikir kritis akan memperhatikan apa yang penting dalam sebuah situasi, membayangkan dan mengeksplorasi semua alternatif, mempertimbangkan kode etik, dan kemudian membuat suatu keputusan.
  • 4. Berpikir Kritis dan Belajar • Belajar merupakan proses sepanjang hidup. Perkembangan intelektual dan emosional meliputi pembelajaran terhadap pengetahuan baru dan memperbaiki kemampuan untuk berpikir, menyelesaikan masalah, serta membuat keputusan. Perawat harus bersikap fleksibel dan selalu terbuka pada semua informasi baru. Ilmu keperawatan berkembang sangat cepat dan akan selalu ada informasi baru yang dapat diterapkan dala praktik. Makin banyak pengalaman dan penerapan pengetahuan yang dipelajari akan membuat perawat menjadi lebih baik dalam membuat asumsi, mengemukakan ide, dan membuat kesimpulan.
  • 5. Tingkatan Pemikiran Kritis dalam Keperawatan • Pemikiran Kritis Dasar Pada tahap pemikiran dasar, pelajar memercayai bahwa para ahli memiliki jawaban yang benar untuk setiap masalah. Berpikir adalah nyata dan berdasarkan pada suatu aturan tertentu. Contohnya, sebagai mahasiswa keperawatan, Anda menggunakan standar operasional rumah sakit pada saat memasukkan kateter foley. Anda akan mengikuti aturan tahap demi tahap tanpa mempertimbangkan kebutuhan klien secara individual (contoh: posisi untuk mengurangi nyeri atau membatasi gerakan klien). Anda tidak memiliki pengalaman yang cukup untuk mengantisipasi bagaimana menerapkan prosedur secara individual. Pada tahap ini, jawaban untuk masalah yang kompleks adalah benar atau salah (contoh: terlalu banyak atau malah tidak cukupnya udara pada balon kateter foley), dan satu jawaban yang tepat biasanya tersedia untuk masing-masing masalah.
  • 6. Continue,,, • Pemikiran Kritis Kompleks • Pemikir kritis kompleks mulai dapat memisahkan dirinya dari suatu aturan. Mereka menganalisis dan memeriksa pilihan-pilihan dengan lebih independen. Kemampuan berpikir dan keinginan untuk melihat pendapat para ahli secara lebih luas mulai terbentuk. Perawat belajar bahwa solusi alternatif dan mungkin bertolak belakang mungkin diperlukan.
  • 7. Continue,,, • Komitmet Pada tahap ini, seseorang dapat mengantisipasi keadaan untuk menentukan pilihan tanpa bantuan orang lain. Apapun keputusan yang diambil, kita akan mempertanggungjawabkannya. Sebagai perawat, tidak hanya mempertimbangkan alternatif kompleks pada suatu masalah. Pada tingkat komitmen, kita memilih tindakan yang sesuai dengan alternatif pemecahan yang ada dan mendukungnya. Terkadang, tindakan kita adalah tidak mengambil tindakan apapun atau memilih untuk menunda suatu tindakan sampai beberapa waktu berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Anda. Karena Anda memilih suatu tindakan, maka Anda harus mempertanggungjawabkan dan memberi perhatian penuh pada tindakan itu.
  • 8. Kompetensi Pemikiran Kritis • Metode Ilmiah • Metode ilmiah adalah salah satu cara untuk memecahkan masalah dengan menggunakan alasan yang kuat dan tersistematis. Metode ilmiah mempunyai lima tingkatan, yaitu: – Identifikasi masalah – Pengumpulan data – Pembentukan pertanyaan penelitian atau hipotesis – Uji hipotesis – Evaluasi hasil penelitian
  • 9. Continue,,, • Pemecahan Masalah • Jika masalah terjadi, kita menggunakan informasi dan pengetahuan yang telah kita punya untuk memecahkan masalah tersebut. Salah satu contoh adalah perawat mengunjungi rumah klien menyadari bahwa kliennya mengalami kesulitan untuk minum obat secara teratur. Klien tidak dapat menjelaskan obat apa saja yang diminumnya selama tiga hari terakhir. Botol obatnya sudah terisi obat dan diberi label. Perawat harus menemukan masalah mengapa klien tidak mau minum obat secara teratur.
  • 10. Continue,,, • Pengambilan Keputusan • Pengambilan keputusan adalah suatu produk dari pemikiran kritis yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Contoh pengambilan keputusan pada situasi klinis meliputi keputusan untuk memilih balutan yang sesuai untuk membalut luka bekas operasi atau memilih metode terbaik untuk memberikan edukasi kepada keluarga dengan pasien stroke.
  • 11. Continue,,, • Penentuan Diagnosa dan Inferensi • Penentuan diagnosis dimulai pada saat kita berinteraksi dengan klien atau pada saat melakukan observasi fisik atau perilaku. Penentuan diagnosis merupakan proses untuk menentukan status kesehatan setelah menganalisis perilaku, tanda, dan gejala yang ada pada klien. • Inferensi yaitu proses untuk menggambar kesimpulan yang disusun dari beberapa bukti yang berhubungan. Inferensi mencakup pembentukan pola informasi dari data sebelum pembuatan diagnosis.
  • 12. Continue,,, • Pengambilan Keputusan Klinis • Pengambilan keputusan klinis adalah kegiatan pemecahan masalah yang berfokus pada penentuan masalah klien dan memilih penatalaksanaan yang tepat (Smith Higuchi & Donald, 2002). Pada saat Anda mengenali adanya masalah seperti klien yang mengalami kemerahan di daerah pinggang. Anda memutuskan untuk mengidentifikasi masalah (ulkus dekubitus), dan memilih tindakan keperawatan (perawatan kulit dan reposisi klien) untuk klien tersebut.
  • 13. Continue,,, • Proses Keperawatan Sebagai Kompetensi • Perawat menerapkan proses keperawatan sebagai kompetensi pada saat memberikan perawatan pada klien (Kataoka-Yahiro & Saylor, 1994). Proses keperawatan merupakan lima tahap pendekatan pengambilan keputusan klinis yang mencakup pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
  • 14. Model Pemikiran Kritis untuk Pengambilan Keputusan Klinis • Pengetahuan Dasar Spesifik • Pengalaman • Kompetensi Proses Keperawatan • Perilaku dalam Pemikiran Kritis – Percaya diri – Berpikir Independen – Keadilan – Tanggungjawab dan akuntabilitas – Mengambil risiko – Disiplin – Persisten – Kreatif – Rasa ingin tahu – Integritas – Rendah hati
  • 15. Continue,,,(Perilaku dalam Pemikiran Kritis) – Percaya diri – Berpikir Independen – Keadilan – Tanggungjawab dan akuntabilitas – Mengambil risiko – Disiplin – Persisten – Kreatif – Rasa ingin tahu – Integritas – Rendah hati
  • 16. Standar untuk Berpikir Kritis • Standar intelektual • Standar Profesional
  • 17. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis • Membuat jurnal reflektif • Pemetaan konsep