SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
A.Proses Berpikir.
B. Kegiatan Berpikir.
C. Strategi Pemecahan Masalah.
KUIS
A. Proses Berpikir.
A.1. Pengertian Berpikir.
1. Philip L. Harriman.
Berpikir adalah istilah yang sangat luas dengan berbagai
defenisi (angan-angan, kretaifitas, pertimbangan, dsb) dan
aktifitas dalam menghadapi suatu situasi yang tidak obyektif
yang menyerang organ panca indra.
2. Drever.
Berpikir bertitik tolak dari adanya persoalan atau problem
yang dihadapi secara individu.
3. Floyd L. Ruch.
Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur
lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang.
Kesimpulan :
1. Berpikir adalah menunjukan berbagai kegiatan yang
melibatkan penggunaan konsep dan lambang-
lambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa.
2. Berpikir adalah :
1. Proses sensoris, mengingat dalam belajar,
mempresepsi dan memori/ingatan.
2. Berpikir menggunakan lambang atau grafis.
3. Penarikan kesimpulan.
4. Pemecahan masalah.
B. Kegiatan Berpikir.
1. Untuk apa orang berpikir ?
Untuk memahami realitas dalam rangka mengambil
keputusan, memecahkan persoalan, dan
menghasilkan yang baru.
2. Bagaimana orang berpikir ?
1. Berpikir Autistik/melamun.
2. Berpikir Realistik/nalar.
3. Berpikir Kreatif/menemukan yang baru.
Lanjutan .....
 Berpikir autistik/melamun yaitu fantasi berkhayal
dan juga semacam melarikan diri dari kenyataan.
 Berpikir realistik/nalar yaitu berpikir dalam rangka
menyesuaikan diri dengan dunia nyata.
 Berpikir Kreatif yaitu berpikir untuk menemukan
sesuatu yang baru, yang lain dari yang sudah ada.
4 Model cara berpikir realistik :
1. Berpikir Deduktif.
2. Berpikir Induktif.
3. Berpikir Evaluatif.
4. Berpikir Analog.
Lanjutan .....
1. Berpikir Deduktif yaitu mengambil kesimpulan dari
dua pernyataan yang dimulai dari hal-hal yang
umum ke hal-hal khusus. Dalam logika disebut
Silogisme.
Misalnya : Jika A benar dan B benar maka akan
terjadi C.
2. Berpikir Induktif yaitu mengambil kesimpulan dari
hal yang khusus ke hal yang umum.
Ketepatan berpikir induktif tergantung pada
memadainya kasus yang dijadikan dasar.
Lanjutan .....
3. Berpikir Evaluatif yaitu berpikir kritis, menilai baik
buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan.
Dalam berpikir evaluatif kita menambah atau
mengurangi gagasan.
4. Berpikir Analogi yaitu berpikir kira-kira yang
didasarkan pada pengenalan kesamaan.
Berpikir analogi mirip dengan berpikir evaluatif,
umumnya orang memakai perbandingan atau
kontras.
Berpikir kreatif memiliki 3 syarat :
1. Kreatifitas melibatkan respons atau gagasan,
atau secara statistik sangat jarang terjadi.
2. Kreatifitas dapat memecahkan persoalan
secara realitas.
3. Kreatifitas merupakan usaha untuk
mempertahankan pengertian yang orisinil,
menilai dan mengembangkan sebaik
mungkin.
Tahapan berpikir kreatif :
 Para Psikolog menetapkan 5 tahap/proses berpikir
kreatif :
1. Tahap Orientasi.
2. Tahap Preparasi.
3. Tahap Inkubasi.
4. Tahap Iluminasi.
5. Tahap Verifikasi / Revisi.
Lanjutan .....
1. Tahap Orientasi.
Masalah dirumuskan dan aspek-aspek masalah
diidentifikasi.
2. Tahap Preparasi.
Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin
informasi yang relevan dengan masalah.
3. Tahap Inkubasi.
Pikiran beristirahat sebentar ketika berbagai pemecahan
masalah berhadapan dengan jalan buntu, proses
pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawa
sadar.
Lanjutan .....
4. Tahap Iluminasi.
Masa inkubasi berakhir ketika pemikiran
memperoleh semacam ilham serangkaian pengertian
yang memecahkan masalah.
5. Tahap Verifikasi / Revisi.
Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis
menilai pemecahan masalah yang diajukan pada
tahap iluminasi.
Ciri – ciri Berpikir Kretaif.
1. IQ nya tidak selalu paling tinggi.
2. Mempunyai bakat dan kemampuan tertentu.
3. Pemikir keras.
4. Menghindari cara konvensional yang sudah diajukan
oleh orang lain.
5. Memilih cara tersendiri.
6. Interprestasi pribadi, bukan berdasarkan konsesus /
kesepakatan umum.
7. Emotional Quatten (EQ)/ emosi harus baik.
8. Affective Quatten (AQ)/ sikap yang baik.
Faktor – faktor yang berpengaruh pada Berpikir Kreatif.
1. Kemampuan Kognitif.
Kecerdasan diatas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-
gagasan baru, gagasan yang berlainan dan fleksibel.
2. Sikap Terbuka.
Siap menerima stimuli internal dan eksternal, memiliki
pikiran beragam dan luas.
3. Sikap Bebas, Otonom dan Percaya pada Diri Sendiri.
Tidak senang digiring, ingin menampilkan dirinya semampu
dan semaunya, tidak terlalu terikat dengan konvensi-konvensi
sosial.
Mungkin inilah sebabnya orang kreatif sering dianggap
nyentrik atau gila.
Hambatan – hambatan dalam Proses Berpikir.
1. Data yang kurang sempurnah sehingga masih
banyak lagi data yang harus diperoleh.
2. Data yang ada dalam keadaan kacau, bertentangan
dengan data lain sehingga membingungkan.
C. Strategi Pemecahan Masalah.
1. Pengertian Pemecahan Masalah.
2. Tahapan Pemecahan Masalah.
3. Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah.
4. Teknik-teknik Pemecahan Masalah.
5. Langkah-langkah Pemecahan Masalah.
6. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah
C.1. Pengertian Pemecahan Masalah.
 Pemecahan Masalah / Problem Solving yaitu Individu
yang dihadapkan dengan persoalan / problem yang
mendesak perlu dilakukan pemecahannya / solusinya
dengan berpikir / pemikiran.
 Dalam Pemecahan Masalah dapat digunakan Insight /
Pemahaman.
C.2. Tahapan Pemecahan Masalah.
 Berlangsung dalam 5 (lima) tahapan :
1. Menganalisa sebab-sebab tertentu ketika terjadi peristiwa yang
menghambat prilaku.
2. Mencoba mengasah memori anda untuk mengetahui cara-cara
apa saja yang efektif pada masa yang lain.
3. Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah anda
ingat atau pikirkan. Cara ini biasa disebut penyelesaian
mekanis.
4. Menggunakan lambang-lambang / verbal untuk menyelesaikan
masalah.
5. Tiba-tiba melintas dalam pikiran / insight solution.
C.3. Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah.
1. Motivasi.
2. Kepercayaan dan sikap yang salah.
3. Kebiasaan.
4. Emosi.
5. Situasional.
6. Biologis.
Lanjutan C.3 .....
1. Motivasi.
Motivasi yang rendah dapat mengalihkan perhatian,
sedangkan motivasi yang tinggi dapat membatasi
fleksibilitas.
2. Kepercayaan dan sikap yang salah.
Asumsi yang dapat menyesatkan , kerangka rujukan yang
tidak cermat.
3. Kebiasaan.
Kecenderungan untuk mempertahankan pola pikir
tertentu, atau melihat masalah dari satu sisi saja, atau
kepercayaan yang berlebihan tanpa kritis pada pendapat
otoritas.
Lanjutan C.3 .....
4. Emosi.
Emosi mewarnai cara berpikir. Emosi dengan intesitas
tinggi sehingga menjadi stres, kita sulit untuk berpikir
efisien.
5. Situasional.
Sifat-sifat masalah seperti baru-lama, sulit-mudah, atau
penting-kurang penting.
6. Biologis.
Dapat bersumber dari pengaruh lapar, kurang tidur,
lelah, dsb.
Catatan penting .....
Dalam pelaksanaan Pemecahan Masalah / Problem
Solving ini harus segera dengan cepat diambil sikap
dalam pengambilan keputusan pemecahan
masalahnya karena biasanya individu dalam kondisi
terdesak untuk segera melakukan pengambilan
keputusan.
Biasanya ada beberapa alternatif Pemecahan Masalah
/Problem Solving yang sudah dipikirkan / disiapkan
untuk kondisi / waktu tertentu.
C.4. Teknik Pemecahan Masalah.
 Teknik Pemecahan Masalah yan cepat, tepat, efektif, dan
efisien :
1. Menetapkan keputusan sebagai hasil dari
berpikir.
2. Mengerti akan konsep perkembangan bicara.
3. Mengerti akan konsep berbahasa.
4. Dapat berbahasa secara lisan, tertulis, isyarat.
5. Mengerti tata bahasa.
6. Mengerti perkembangan bahasa.
7. Mengerti hubungan antara berpikir, berbahasa, dan
berbicara.
Lanjutan C.4. .....
1. Menetapkan keputusan sebagai hasil dari berpikir.
1. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan
keputusan / Decision Making (DM).
2. Penetapan keputusan adalah hasil dari berpikir.
3. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari
berbagai alternatif dan tindakan nyata walapun
pelaksanaanya boleh ditangguhkan atau
dilupakan.
4. Penetapan keputusan biasanya dibarengi
prasyarat cepat, tepat, efisien, dan tidak
menimbulkan konflik.
Lanjutan C.4. .....
2. Mengerti akan konsep perkembangan bicara.
Berbicara otomatis berbahasa karena berbicara
menggunakan bahasa.
Tugas pokok perkembangan bicara adalah :
1. Mengerti pembicaraan.
2. Menambah perbendaharaan kata.
3. Menyusun kata-kata.
4. Mengucapkan yang benar.
Lanjutan C.4. .....
3. Mengerti akan konsep berbahasa.
Bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan
berbicara berfungsi sebagai :
1. Instrumen / alat.
2. Regulasi / menyusun kata-kata.
3. Interpersonal.
4. Personal.
5. Heuriswtic / cara menunjukan perhatian
6. Imaginatif / menambah perbendaharaan
7. Informatif / mengucapkan yang benar
Lanjutan C.4. .....
4. Dapat berbahasa secara lisan, tulisan, dan isyarat.
Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara
tertentu, setiap cara berkata memberikan maksud tertentu.
5. Mengerti tata bahasa.
Defenisi fungsional bahasa adalah alat yang dimiliki bersama
untuk mengucapkan gagasan.
Defenisi formal bahasa adalah semua kalimat yang
terbayangkan yang dapat dibuat menurut peraturan tata
bahasa.
Tata bahasa meliputi fonologi/bunyi, sintaksis/cara
pembentukan kalimat, semantik/arti.
Lanjutan C.4. .....
6. Mengerti perkembangan bahasa.
Perkembangan bahasa merupakan proses majemuk
yang akan :
1. Membantu mengorganisasi persepsi.
2. Mengarahkan berfikir.
3. Mengontrol tindakan.
4. Membantu memori.
5. Mengubah / memodifikasi emosi.
6. Mengubah memori.
Lanjutan C.4. .....
7. Mengerti hubungan antara berpikir, berbahasa, dan
berbicara.
Bila membicarakan prosesnya maka pembicaraan
kita terfokus pada kerja otak dalam bentuk pikiran
yang diproses kedalam bahasa dan direalisasi dalam
berbicara.
C.5. Langkah-langkah pemecahan masalah.
 Langkah-langkah pemecahan masalah untuk
mengambil suatu keputusan dapat berupa pola pikir
yang dimulai dari :
1. Penemuan Masalah.
2. Analisis / diagnosis masalah.
3. Pemecahan masalah.
4. Pengambilan keputusan.
Lanjutan C.5. .....
1. Penemuan Masalah.
Yang dilakukan adalah :
1. Penemuan masalah.
2. Penentuan prioritas.
3. Rumusan masalah
2. Analisis / diagnosis masalah.
Yang dilakukan adalah :
1. Mencari sebab.
2. Memilah-milah sebab.
Lanjutan C.5. .....
3. Pemecahan masalah.
Yang dilakukan adalah :
1. Rumusan tujuan.
2. Alternatif pemecahan.
3. Analisis alternatif.
4. Pengambilan keputusan.
Yang dilakukan adalah :
1. Analisis keputusan.
2. Pengambilan keputusan.
3. Perencanaan tindakan.
C.6. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah.
 Pemecahan masalah sebagai teknik pengambilan
keputusan dilakukan dengan tahapan pelaksanaan sbb :
1. Identifikasi dan defenisi / hakikat masalah.
2. Pengumpulan dan pengolahan informasi.
3. Pencarian dan penemuan berbagai alternatif.
4. Pengkajian berbagai alternatif.
5. Penentuan pilihan atas alternatif terbaik.
6. Pelaksanaan keputusan.
7. Penilaian.

More Related Content

What's hot

Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Iwan Saputra
 
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -Devi Narti
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaanpjj_kemenkes
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanKampus-Sakinah
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikCahya
 
Metabolisme dan Suhu Tubuh
Metabolisme dan Suhu TubuhMetabolisme dan Suhu Tubuh
Metabolisme dan Suhu TubuhAftina Eka R
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiWidiastutiwiwi
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidananpjj_kemenkes
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisYesi Tika
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf pjj_kemenkes
 
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseirfanmaulana77
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermiaasniarah
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiWidiastutiwiwi
 
fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comEnni Qanita
 
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.pptdian34065
 

What's hot (20)

Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2Warna dasar luka 2
Warna dasar luka 2
 
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
13. asuhan kehamilan kunjungan ulang -
 
Sistem Penginderaan
Sistem PenginderaanSistem Penginderaan
Sistem Penginderaan
 
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutanPrinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
Prinsip dan tehnik pemberian obat subcutan dan intracutan
 
Asumsi berpikir
Asumsi berpikirAsumsi berpikir
Asumsi berpikir
 
Konsep diri
Konsep  diriKonsep  diri
Konsep diri
 
Komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutikKomunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik
 
Metabolisme dan Suhu Tubuh
Metabolisme dan Suhu TubuhMetabolisme dan Suhu Tubuh
Metabolisme dan Suhu Tubuh
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma KebidananFilosofi dan Paradigma Kebidanan
Filosofi dan Paradigma Kebidanan
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf
 
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentaseKonsep berfikir dalam keperawatan presentase
Konsep berfikir dalam keperawatan presentase
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada PsikologiIntelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
Intelegensi dan Kreativitas Pada Psikologi
 
fisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.comfisiologi sistem integumen - Unija.com
fisiologi sistem integumen - Unija.com
 
Kul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi KesehatanKul6. Model Promosi Kesehatan
Kul6. Model Promosi Kesehatan
 
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
1. Strategi membantu klien dalam pengambilan keputusan.ppt
 

Similar to STRATEGI PEMBELAJARAN

Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAOperator Warnet Vast Raha
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Uwes Chaeruman
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisGoogle
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSHusna Sholihah
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiBilly Brilliantana
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)Diana Amelia Bagti
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)Diana Amelia Bagti
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)Diana Amelia Bagti
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdFauzul Aziz
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdFauzul Aziz
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdabd haris
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdHendi Alfian
 
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptKonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptshinarsamsinar
 
4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...
4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...
4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...FirinMohammad
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGMuhammad_Rijal94
 
Bab 2 sam
Bab 2 samBab 2 sam
Bab 2 samtonen91
 

Similar to STRATEGI PEMBELAJARAN (20)

Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNAPb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
Pb 9. proses berpikir dan pm AKPER PEMKAB MUNA
 
Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3Psikologi modul 3 kb 3
Psikologi modul 3 kb 3
 
Bab2
Bab2Bab2
Bab2
 
Makalah berpikir Kritis
Makalah berpikir KritisMakalah berpikir Kritis
Makalah berpikir Kritis
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal
 
Sistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonalSistem komunikasi intrapersonal
Sistem komunikasi intrapersonal
 
Hbml4303
Hbml4303Hbml4303
Hbml4303
 
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKSPROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
PROSES - PROSES KOGNITIF KOMPLEKS
 
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesiMateri 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
Materi 13. kecerdasan dan perkembangan profesi
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (1)
 
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
CREATIVE THINKING - Creative Thinking (2)
 
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
CRAETIVE THINKING - Creative Thinking (5)
 
Resume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra tdResume materi lkmm pra td
Resume materi lkmm pra td
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
Resum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra tdResum materi lkmm pra td
Resum materi lkmm pra td
 
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.pptKonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
KonsepBerpikirKritis-Dalam-Kebidanan.ppt
 
4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...
4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...
4,wira usaha, mohamad mustagfirin, hapzi ali, berfikir kreatif dan inovasi se...
 
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELINGPOWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
POWER POINT PSIKOLOGI KONSELING
 
Bab 2 sam
Bab 2 samBab 2 sam
Bab 2 sam
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

STRATEGI PEMBELAJARAN

  • 1. A.Proses Berpikir. B. Kegiatan Berpikir. C. Strategi Pemecahan Masalah.
  • 3. A. Proses Berpikir. A.1. Pengertian Berpikir. 1. Philip L. Harriman. Berpikir adalah istilah yang sangat luas dengan berbagai defenisi (angan-angan, kretaifitas, pertimbangan, dsb) dan aktifitas dalam menghadapi suatu situasi yang tidak obyektif yang menyerang organ panca indra. 2. Drever. Berpikir bertitik tolak dari adanya persoalan atau problem yang dihadapi secara individu. 3. Floyd L. Ruch. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan dengan menggunakan lambang-lambang.
  • 4. Kesimpulan : 1. Berpikir adalah menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang- lambang sebagai pengganti obyek dan peristiwa. 2. Berpikir adalah : 1. Proses sensoris, mengingat dalam belajar, mempresepsi dan memori/ingatan. 2. Berpikir menggunakan lambang atau grafis. 3. Penarikan kesimpulan. 4. Pemecahan masalah.
  • 5. B. Kegiatan Berpikir. 1. Untuk apa orang berpikir ? Untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan, memecahkan persoalan, dan menghasilkan yang baru. 2. Bagaimana orang berpikir ? 1. Berpikir Autistik/melamun. 2. Berpikir Realistik/nalar. 3. Berpikir Kreatif/menemukan yang baru.
  • 6. Lanjutan .....  Berpikir autistik/melamun yaitu fantasi berkhayal dan juga semacam melarikan diri dari kenyataan.  Berpikir realistik/nalar yaitu berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata.  Berpikir Kreatif yaitu berpikir untuk menemukan sesuatu yang baru, yang lain dari yang sudah ada.
  • 7. 4 Model cara berpikir realistik : 1. Berpikir Deduktif. 2. Berpikir Induktif. 3. Berpikir Evaluatif. 4. Berpikir Analog.
  • 8. Lanjutan ..... 1. Berpikir Deduktif yaitu mengambil kesimpulan dari dua pernyataan yang dimulai dari hal-hal yang umum ke hal-hal khusus. Dalam logika disebut Silogisme. Misalnya : Jika A benar dan B benar maka akan terjadi C. 2. Berpikir Induktif yaitu mengambil kesimpulan dari hal yang khusus ke hal yang umum. Ketepatan berpikir induktif tergantung pada memadainya kasus yang dijadikan dasar.
  • 9. Lanjutan ..... 3. Berpikir Evaluatif yaitu berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif kita menambah atau mengurangi gagasan. 4. Berpikir Analogi yaitu berpikir kira-kira yang didasarkan pada pengenalan kesamaan. Berpikir analogi mirip dengan berpikir evaluatif, umumnya orang memakai perbandingan atau kontras.
  • 10. Berpikir kreatif memiliki 3 syarat : 1. Kreatifitas melibatkan respons atau gagasan, atau secara statistik sangat jarang terjadi. 2. Kreatifitas dapat memecahkan persoalan secara realitas. 3. Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan pengertian yang orisinil, menilai dan mengembangkan sebaik mungkin.
  • 11. Tahapan berpikir kreatif :  Para Psikolog menetapkan 5 tahap/proses berpikir kreatif : 1. Tahap Orientasi. 2. Tahap Preparasi. 3. Tahap Inkubasi. 4. Tahap Iluminasi. 5. Tahap Verifikasi / Revisi.
  • 12. Lanjutan ..... 1. Tahap Orientasi. Masalah dirumuskan dan aspek-aspek masalah diidentifikasi. 2. Tahap Preparasi. Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah. 3. Tahap Inkubasi. Pikiran beristirahat sebentar ketika berbagai pemecahan masalah berhadapan dengan jalan buntu, proses pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawa sadar.
  • 13. Lanjutan ..... 4. Tahap Iluminasi. Masa inkubasi berakhir ketika pemikiran memperoleh semacam ilham serangkaian pengertian yang memecahkan masalah. 5. Tahap Verifikasi / Revisi. Tahap terakhir untuk menguji dan secara kritis menilai pemecahan masalah yang diajukan pada tahap iluminasi.
  • 14. Ciri – ciri Berpikir Kretaif. 1. IQ nya tidak selalu paling tinggi. 2. Mempunyai bakat dan kemampuan tertentu. 3. Pemikir keras. 4. Menghindari cara konvensional yang sudah diajukan oleh orang lain. 5. Memilih cara tersendiri. 6. Interprestasi pribadi, bukan berdasarkan konsesus / kesepakatan umum. 7. Emotional Quatten (EQ)/ emosi harus baik. 8. Affective Quatten (AQ)/ sikap yang baik.
  • 15. Faktor – faktor yang berpengaruh pada Berpikir Kreatif. 1. Kemampuan Kognitif. Kecerdasan diatas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan- gagasan baru, gagasan yang berlainan dan fleksibel. 2. Sikap Terbuka. Siap menerima stimuli internal dan eksternal, memiliki pikiran beragam dan luas. 3. Sikap Bebas, Otonom dan Percaya pada Diri Sendiri. Tidak senang digiring, ingin menampilkan dirinya semampu dan semaunya, tidak terlalu terikat dengan konvensi-konvensi sosial. Mungkin inilah sebabnya orang kreatif sering dianggap nyentrik atau gila.
  • 16. Hambatan – hambatan dalam Proses Berpikir. 1. Data yang kurang sempurnah sehingga masih banyak lagi data yang harus diperoleh. 2. Data yang ada dalam keadaan kacau, bertentangan dengan data lain sehingga membingungkan.
  • 17. C. Strategi Pemecahan Masalah. 1. Pengertian Pemecahan Masalah. 2. Tahapan Pemecahan Masalah. 3. Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah. 4. Teknik-teknik Pemecahan Masalah. 5. Langkah-langkah Pemecahan Masalah. 6. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah
  • 18. C.1. Pengertian Pemecahan Masalah.  Pemecahan Masalah / Problem Solving yaitu Individu yang dihadapkan dengan persoalan / problem yang mendesak perlu dilakukan pemecahannya / solusinya dengan berpikir / pemikiran.  Dalam Pemecahan Masalah dapat digunakan Insight / Pemahaman.
  • 19. C.2. Tahapan Pemecahan Masalah.  Berlangsung dalam 5 (lima) tahapan : 1. Menganalisa sebab-sebab tertentu ketika terjadi peristiwa yang menghambat prilaku. 2. Mencoba mengasah memori anda untuk mengetahui cara-cara apa saja yang efektif pada masa yang lain. 3. Mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang pernah anda ingat atau pikirkan. Cara ini biasa disebut penyelesaian mekanis. 4. Menggunakan lambang-lambang / verbal untuk menyelesaikan masalah. 5. Tiba-tiba melintas dalam pikiran / insight solution.
  • 20. C.3. Faktor yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah. 1. Motivasi. 2. Kepercayaan dan sikap yang salah. 3. Kebiasaan. 4. Emosi. 5. Situasional. 6. Biologis.
  • 21. Lanjutan C.3 ..... 1. Motivasi. Motivasi yang rendah dapat mengalihkan perhatian, sedangkan motivasi yang tinggi dapat membatasi fleksibilitas. 2. Kepercayaan dan sikap yang salah. Asumsi yang dapat menyesatkan , kerangka rujukan yang tidak cermat. 3. Kebiasaan. Kecenderungan untuk mempertahankan pola pikir tertentu, atau melihat masalah dari satu sisi saja, atau kepercayaan yang berlebihan tanpa kritis pada pendapat otoritas.
  • 22. Lanjutan C.3 ..... 4. Emosi. Emosi mewarnai cara berpikir. Emosi dengan intesitas tinggi sehingga menjadi stres, kita sulit untuk berpikir efisien. 5. Situasional. Sifat-sifat masalah seperti baru-lama, sulit-mudah, atau penting-kurang penting. 6. Biologis. Dapat bersumber dari pengaruh lapar, kurang tidur, lelah, dsb.
  • 23. Catatan penting ..... Dalam pelaksanaan Pemecahan Masalah / Problem Solving ini harus segera dengan cepat diambil sikap dalam pengambilan keputusan pemecahan masalahnya karena biasanya individu dalam kondisi terdesak untuk segera melakukan pengambilan keputusan. Biasanya ada beberapa alternatif Pemecahan Masalah /Problem Solving yang sudah dipikirkan / disiapkan untuk kondisi / waktu tertentu.
  • 24. C.4. Teknik Pemecahan Masalah.  Teknik Pemecahan Masalah yan cepat, tepat, efektif, dan efisien : 1. Menetapkan keputusan sebagai hasil dari berpikir. 2. Mengerti akan konsep perkembangan bicara. 3. Mengerti akan konsep berbahasa. 4. Dapat berbahasa secara lisan, tertulis, isyarat. 5. Mengerti tata bahasa. 6. Mengerti perkembangan bahasa. 7. Mengerti hubungan antara berpikir, berbahasa, dan berbicara.
  • 25. Lanjutan C.4. ..... 1. Menetapkan keputusan sebagai hasil dari berpikir. 1. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan / Decision Making (DM). 2. Penetapan keputusan adalah hasil dari berpikir. 3. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif dan tindakan nyata walapun pelaksanaanya boleh ditangguhkan atau dilupakan. 4. Penetapan keputusan biasanya dibarengi prasyarat cepat, tepat, efisien, dan tidak menimbulkan konflik.
  • 26. Lanjutan C.4. ..... 2. Mengerti akan konsep perkembangan bicara. Berbicara otomatis berbahasa karena berbicara menggunakan bahasa. Tugas pokok perkembangan bicara adalah : 1. Mengerti pembicaraan. 2. Menambah perbendaharaan kata. 3. Menyusun kata-kata. 4. Mengucapkan yang benar.
  • 27. Lanjutan C.4. ..... 3. Mengerti akan konsep berbahasa. Bahasa dalam hubungannya dengan perkembangan berbicara berfungsi sebagai : 1. Instrumen / alat. 2. Regulasi / menyusun kata-kata. 3. Interpersonal. 4. Personal. 5. Heuriswtic / cara menunjukan perhatian 6. Imaginatif / menambah perbendaharaan 7. Informatif / mengucapkan yang benar
  • 28. Lanjutan C.4. ..... 4. Dapat berbahasa secara lisan, tulisan, dan isyarat. Manusia mengucapkan kata-kata dan kalimat dengan cara tertentu, setiap cara berkata memberikan maksud tertentu. 5. Mengerti tata bahasa. Defenisi fungsional bahasa adalah alat yang dimiliki bersama untuk mengucapkan gagasan. Defenisi formal bahasa adalah semua kalimat yang terbayangkan yang dapat dibuat menurut peraturan tata bahasa. Tata bahasa meliputi fonologi/bunyi, sintaksis/cara pembentukan kalimat, semantik/arti.
  • 29. Lanjutan C.4. ..... 6. Mengerti perkembangan bahasa. Perkembangan bahasa merupakan proses majemuk yang akan : 1. Membantu mengorganisasi persepsi. 2. Mengarahkan berfikir. 3. Mengontrol tindakan. 4. Membantu memori. 5. Mengubah / memodifikasi emosi. 6. Mengubah memori.
  • 30. Lanjutan C.4. ..... 7. Mengerti hubungan antara berpikir, berbahasa, dan berbicara. Bila membicarakan prosesnya maka pembicaraan kita terfokus pada kerja otak dalam bentuk pikiran yang diproses kedalam bahasa dan direalisasi dalam berbicara.
  • 31. C.5. Langkah-langkah pemecahan masalah.  Langkah-langkah pemecahan masalah untuk mengambil suatu keputusan dapat berupa pola pikir yang dimulai dari : 1. Penemuan Masalah. 2. Analisis / diagnosis masalah. 3. Pemecahan masalah. 4. Pengambilan keputusan.
  • 32. Lanjutan C.5. ..... 1. Penemuan Masalah. Yang dilakukan adalah : 1. Penemuan masalah. 2. Penentuan prioritas. 3. Rumusan masalah 2. Analisis / diagnosis masalah. Yang dilakukan adalah : 1. Mencari sebab. 2. Memilah-milah sebab.
  • 33. Lanjutan C.5. ..... 3. Pemecahan masalah. Yang dilakukan adalah : 1. Rumusan tujuan. 2. Alternatif pemecahan. 3. Analisis alternatif. 4. Pengambilan keputusan. Yang dilakukan adalah : 1. Analisis keputusan. 2. Pengambilan keputusan. 3. Perencanaan tindakan.
  • 34. C.6. Tahapan Pelaksanaan Pemecahan Masalah.  Pemecahan masalah sebagai teknik pengambilan keputusan dilakukan dengan tahapan pelaksanaan sbb : 1. Identifikasi dan defenisi / hakikat masalah. 2. Pengumpulan dan pengolahan informasi. 3. Pencarian dan penemuan berbagai alternatif. 4. Pengkajian berbagai alternatif. 5. Penentuan pilihan atas alternatif terbaik. 6. Pelaksanaan keputusan. 7. Penilaian.