2. Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana berfikir kritis dalam
pendidikan keperawatan
Mampu melakuan dan mengimplemenasikan proses
berpikir dengan proses berpikir secara baik dan
benar
3. Keperawatan Dihadapkan Pada Isu:
Perkembangan tuntutan masyarakat
Perkembangan IPTEK
Tingkat pendidikan
Peningkatan sosial ekonomi masyarakat
Status kesehatan masyarakat semakin baik
Pengaruh kesehatan
Mendorong perawat mengambil keputusan akurat
4. BERFIKIR
Proses tidak statis
Dapat berubah-ubah
Bersifat dinamis
Pengertian:
Critical bertanya, diskusi, memilih, menilai, membuat
keputusan
Kritein to choose, to decide
Krites judge
Criterion standar, aturan, metoda
5. DEFINISI
Berfikir Kritis (Brunner&Suddarth, 2007)
Proses kognitif/mental yg mencakup penilaian dan analisis
rasional thd info/ide serta merumuskan kesimpulan dan
keputusan
Keputusan berdasarkan pengetahuan/kemampuan
mensintesa info.
6. CRITICAL THINKING
Ditujukan pada situasi, rencana dan bahkan aturan-aturan yang
terstandar dan mendahului dalam pembuatan keputusan
(Mz.Kenzie)
Investigasi terhadap tujuan guna mengeksplorasi situasi
phenomena, pertanyaan atau masalah untuk menuju pada hipotesa
atau keputusan secara terintegrasi
Bandman, 1988
Pengujian secara rasional terhadap ide-ide, pengaryh, asumsi,
prinsip-prinsip, argumen,kesimpulan, pendapat, pemikiran,
masalah, kepercayaan dan tindakan. Pengujian berdasarkan alasan
ilmiah, pengambilan keputusan dan kreatifitas
7. CRITICAL THINKING
Perry&Potter (2005)
Proses dimana seseorang dituntut mengevaluasi informasi utk
membuat penilaian/keputusan berdasarkan kemampuan,
menerapkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
Miller & Malcolm
befikir reflektif, berfikir beralasan yang ditujukan dalam
memutuskan apa yang diyakini atau apa yg dilakukan.
Berfikir kritis mengandung sikap dan pendekatan keinginan
untuk memberikan pertimbangan yg tegas pada berbagai ide, berfikir
secara hati-hati saat menerima ide
.
8. KREATIFITAS DAN
BERFIKIR KRITIS:
Kreatif jika memandang berbagai alternatif pemecahan atau ide-
ide baru disaat
menghadapi situasi
Berfikir kreatif melibatkan aspek fisiologis, sosiologi dan psikologis
menjadi satu dalam menjelaskan fenomena.
9. MENGAPA BERFIKIR KRITIS
DIPERLUKAN
Mengikuti pendidikan ke jenjang > tinggi
Penerapan profesionalisme
Pengetahuan dan keterampilan tehnis dlm
memberikan askep.
Diperlukan perawat karena:
oPerawat setiap hari mengambil keputusan
oPerawat menggunakan keterampilan berfikir;
a. Menggunakan pengetahuan dari bbg subyek dan lingkungan
b. Menangani perubahan yg berasal dari stresor lingkungan
c. Penting membuat keputusan
10. Freely berfikir kritis diperlukan untuk mengembangkan
kemampuan:
Analisa, Kritis, Ide advokasi
Freely berfikir kritis menggunakan kemampuan deduktif
dan induktif. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dan
keputusan.
11. Induksi merupakan cara berpikir untuk menarik suatu
kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang
bersifat individual.
Sementara deduktif merupakan cara berpikir yang
berpangkal dari pernyataan umum, dan dari sini ditarik
kesimpulan yang bersifat khusus.
12. METODA BERFIKIR KRITIS
1. Debate perdebatan/argumentasi
2. Individual decision individu berdebat dengan dirinya
dlm proses pengambilan keputusan
3. Group discussion
4. Persuasi mempengaruhi perbuatan/keyakinan/sikap
dan nilai2 dg berbagai alasan/argumen/bujukan
5. Propaganda sengaja untuk mempengaruhi, dapat
baik/buruk
6. Coercion mengancam/menggunakan kekuatan untuk
memaksakan kehendak
7. Kombinasi
13. PROSES BERFIKIR KRITIS
1. Memahami tulisan
2. Mengevaluasi isi dan bagian isi
3. Mempertanyakan-menjawab-bertanya-
menjawab-dst
4. Membangun pertanyaan mencari
jawaban
5. Titik awal upaya pencarian
14. AKTIFITAS MENTAL DALAM
BERFIKIR KRITIS
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengumpulkan info yg relevan
c. Memvalidasi info yg tersedia
d. Menggunakan pengalaman dan pengetahuan yg
lalu untuk menjelaskan
e. Mempertahankan suatu sikap fleksibel
f. Mempertimbangkan pilihan yg tersedia
g. Merumuskan suatu keputusan
15. ELEMEN BERFIKIR KRITIS
1. Menentukan tujuan
2. Menyusun pertanyaan atau membuat kerangka
masalah
3. Menunjukkan bukti
4. Menganalisis konsep
5. Asumsi
Perspektif yang digunakan selanjutnya keterlibatan
dan kesesuaian
Kriteria elemen terdiri dari kejelasan, ketepatan,
ketelitian dan keterkaitan
16. BERFIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN
Perawat setiap hari mengambil keputusan
Perawat hrs menggunakan keterampilan
kritis, yaitu:
Menggunakan pengetahuan dari berbagai subjek
dan lingkungan
Perawat menangani perubahan
Perawat penting membuat keputusan
Berfikir kritis dlm keperawtan komponen
dasar dlm pertanggunggugatan profesional dan
kualitas askep
18. PEMIKIR KRITIS DALAM
KEPERAWATAN
Menganalisa keterampilan kognitif
Menerapkan standar
Memilah/mengorganisir permasalahan
Mencari info/mengidentifikasi fakta
Alasan yang logis
Memperkirakan
Transformasi
Pengetahuan/menggunakan pengetahuan yg telah
dimiliki dlm mendekati fenomena
19. PENERAPAN KONSEP BERFIKIR
KRITIS DLM KEPERAWATAN
1. Penggunaan bahasa dalam keperawatan
2. Argumentasi dalam keperawatan
3. Pengambilan keputusan
4. Penerapan dalam proses keperawatan
20. 1. PENGGUNAAN BAHASA DLM
KEPERAWATAN
Perawat menggunakan bahasa verbal dan non
verbal mengekspresikan
ide/fikiran/info/fakta/perasaan/ keyakin-an dan
sikap terhadap klien dan sesama
perawat/profesi lain
Penggunaan bahasa:
1. Memberikan info yg dapat diklarifikasi, mis: info
pentingnya kompres pada klien
2. Mengekspresikan perasaan dan sikap, mis:
pengumuman jam besuk efektif memberikan
kesempatan klien istirahat
3. Melaksanakan perencanaan keperawatan/ide
dlm tindakan keperawatan, mis: info diet rendah
kolesterol, info makanan yg
dianjurkan/dihindari
21. 1. PENGGUNAAN BAHASA DLM
KEPERAWATAN
Penggunaan bahasa:
4. Mengajukan pertanyaan dalam rangka mencari
info, mengekspresikan keraguan dan keheranan,
mis: mengapa Tn.A tiba-tiba syok??
5. Mengekspresikan pengandaian, mis: bila
diberikan digitalis, gejala serangan jantung
tidak muncul
22. 2. ARGUMENTASI DLM
KEPERAWATAN
Perawat diperhadapkan untuk beradu
argumentasi bersama anggota timnya
menemukan, menjelaskan kebenaran,
mengklarifikasi isu, memberi penjelasan,
mempertahankan terhadap tuntutan/tuduhan
Argumen diperlukan dalam pengajuan
proposal/perencanaan program
Badman&Badman (1988) argumentasi terkait
berfikir dlm keperawatan:
a. Berhubungan dg situasi
perdebatan/pertengkaran
b. Debat tentang suatu isu Karu dg pimpinan
RS ttg kebijakan pelayanan keperawatan yg
bermutu
23. LANJUTAN….
Badman&Badman (1988) argumentasi terkait
berfikir dlm keperawatan:
c. Upaya mempengaruhi individu/kelompok untuk
berbuat sesuatu dlm rangka merubah perilaku
sehat, mis: iklan layanan kesehatan tentang
pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah
demam berdarah
d. Berhubungan dg bentuk penjelasan yg rasional
yg memerlukan serangkaian alasan perlunya
keyakinan dan pengambilan keputusan,
mis:Monitor kadar gula darah setiap hari pada
Tn. A
24. 3. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DLM KEPERAWATAN
Setiap hari perawat mengambil keputusan yg tepat.
Pengetahuan umum dilema info situasi khusus apa
yg kita putuskan
Kemungkinan Tujuan pentingnya kontekstual
dan pengalaman
Hasil apa yg kita ingin dicapai
Membandingkan alternatif tindakan urgensi ketersediaan
Secara efektif pilihan yg kita lakukan/keputusan yg kita lakukan
Diadopsi dari Bainbrige (1992) dalam Tapopen (1995)
25. 4. PENERAPAN PROSES
KEPERAWATAN
Berfikir kritis pd semua langkah proses keperawatan:
1. Pengkajian
kumpul data, validasi data, kategori data
berfikir kritis menggunakan teori dalam
mensintesa
2. Perumusan diagnosa keperawatan
Tahap pengambilan keputusan yg paling kritikal
menetapkan masalah klien yg tepat perlu
argumentasi secara rasional
3. Perencanaan
Menggunakan pengetahuan dan alasan.
Diperlukan pengetahuan perawat untuk mensintesa
keyakinan bahwa tindakan keperawatan yg
ditetapkan mampu menyelesaikan masalah
26. LANJUTAN
4. PENERAPAN PROSES
KEPERAWATAN
Berfikir kritis pd semua langkah proses
keperawatan:
4. Pelaksanaan keperawatan
Mengimplementasikan ilmu dlm situasi nyata
5. Evaluasi keperawatan
Perawat mengkaji efektifitas tindakan
terpenuhinya kebutuhan dasar