1. STRUKTUR DAN ORGANISASI
TUBUH HEWAN
Oleh :
Kelompok 3
Yanuar Revandi 4411413005
Agustin Dian Kartikasari 4411413022
Rahmadyan Tefarani 4411413036
Aldila Previa Rimananda 4411413044
2. Struktur dan Organisasi Tubuh
Hewan
• Struktur = susunan, Organisasi = susunan
berbagai macam bagian mjd kesatuan yg
teratur, Sistem = kesatuan yg mmlki
komponen struktural / organisatoris yg
saling berinteraksi.
• Dalam tubuh hewan, organ tubuh
mempunyai organisasi tertentu yang
disebut sistem organ.
3. Lapisan Lembaga pada Hewan
• Pada hewan multiseluler terdapat
pembagian tugas dalam bentuk lapisan
lembaga yang dibagi menjadi 3, yaitu :
a) Lapisan lembaga ektoderm = kulit
dan syaraf
b) Lapisan lembaga mesoderm = otot,
rangka, organ
c) Lapisan lembaga endoderm =
saluran & kelenjar pencernaan
4. Yang akan dibahas :
Macam-macam jaringan pada hewan
Macam-macam sistem organ pada hewan
6. 1. Jaringan Epitel
Cirinya :
• Tersusun sangat rapat satu dengan lainnya
• Lapisan sel selalu menghadap ke permukaan
• Jaringan epitelium terdiri dari 2 komponen : Lapisan sel dan lapisan bawah
yaitu membran basal, tempat melekatnya lapisan sel
• Regenerasi tinggi
Fungsinya :
Sebagai jaringan penutup/pelindung pada seluruh permukaan tubuh baik
diluar maupun di dalam
7. Jenis - Jenis Jaringan Epitel
• Jaringan epitel diklasifikasikan
berdasarkan jumlah lapisan sel yang
menyusunnya.
– Epitel selapis (simplek)
– Epitel berlapis (komplek)
• Jaringan epitel diklasifikasikan
berdasarkan bentuk sel yang
menyusunnya yaitu:
Pipih (squamosa)
Silinder (silindris)
kubus (kuboid)
Berubah-ubah (transisional)
Berambut (bersilia)
9. Jenis-Jenis Jaringan Ikat
Berdasarkan jenis serat dan sel penyusunnya, jaringan
ikat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Tulang (Osteon)
– Disusun oleh :
• Sel tulang (osteosit)
• Matriks keras (endapan kalsium)
• Serat kolagen
– Berfungsi melindungi organ tubuh dan memberi bentuk
tubuh
10. 2. Kartilago (Tulang Rawan)
– Disusun oleh :
• Sel-sel kondrosit
• Sejumlah serat kolagen
• Matriks keruh dan elastis
– Berfungsi menyusun kerangka
bayi yang baru lahir
– Terdapat pada organ-organ
tertentu, seperti daun telinga,
hidung, tulang rusuk, dll
11. 3. Jaringan Ikat Padat
– Disusun oleh sel-sel fibroblas
– Komponen matriksnya berupa
serat kolagen yang tersusun
padat dan teratur
– Contoh :
• Tendon – Penghubung
otot dgn tulang
• Ligamen – Penghubung
tulang dgn tulang
12. 4. Jaringan Ikat Longgar
– Dicirikan dengan susunan
seratnya yang longgar/tidak
rapat
– Serat penyusunnya adalah
kolagen
– Komponen sel penyusun serat
adalah sel fibroblas
– Fungsi :
• Menyokong, mengelilingi
dan menghubungkan
elemen dari jaringan /
organ lain.
13. 5. Jaringan Lemak
– Adalah jaringan ikat yang mengandung atau menyimpan lemak
– Fungsi :
• Melindungi beberapa organ
• Menyimpan cadangan makanan
• Mengatur suhu tubuh
14. 6. Darah
– Disusun oleh matriks berupa
cairan darah (plasma) dan sel
darah
– Plasma darah
• Mengandung Serat yaitu
fibrin
– Berfungsi mentransportasikan
zat-zat dari dan ke seluruh
tubuh
15. Jaringan Otot
Otot adalah bagian tubuh yang berfungsi sbg alat gerak aktif
• Berfungsi sebagai alat gerak aktif
• Berdasarkan bentuk sel penyusunnya jaringan otot dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu :
1. Otot Polos
2. Otot Lurik / Otot Rangka
3. Otot Jantung
16. 1) Otot Polos
mempunyai inti satu di tengah
letaknya pada dinding saluran
pencernaan dan dinding
pembuluh darah
reaksinya lamban dan tidak
mudah lelah
bekerja secara tak sadar
bentuknya polos atau
bergelendong
17. 2) Otot Lurik / Otot Rangka
mempunyai inti banyak di tepi
letaknya pada rangka
reaksinya cepat dan mudah lelah
bekerja secara sadar
bentuknya serabut tak bercabang
18. 3) Otot Jantung
mempunyai inti banyak di tengah
letaknya melekat pada jantung
reaksinya lamban dan tidak mudah lelah
bekerja secara tak sadar
bentuknya berserat/ bercabang
19. Jaringan Saraf
Elemen seluler penyusunnya disebut
Sel Syaraf atau Neuron.
Penyusun sel Neuron :
- Dendrite - Neurilema
- Badan sel - Selubung Myelin
- Akson / neurit - Sel Schwann
- Sinapsis - Nodus Ranvier
20.
21. Sistem Organ pada Hewan
a) Sistem Integumen (Kulit)
b) Sistem Skeleton (Rangka)
c) Sistem Digestivus (Pencernaan)
d) Sistem Muskular (Otot)
e) Sistem Respirasi (Pernafasan)
f) Sistem Sirkulasi (Peredaran)
g) Sistem Nervous (Saraf)
h) Sistem Reproduksi (Perkembangbiakan)
i) Sistem Endokrin (Kelenjar Buntu)
j) Sistem Ekskresi (Pengeluaran)
22. Sistem Integumen
Fungsi Kulit :
- Pelindung - Alat pernafasan
- Ekstroreseptor - Alat gerak
- Osmoregulator - Tempat cadangan
- Termoregulator makanan
Struktur Kulit :
- Lapisan epidermis
- Lapisan dermis
Derivat Kulit : Rambut, bulu, kelenjar,
kuku, sisik.
23. Sistem Skeleton
Fungsi : melindungi bagian-bagian tubuh
yang lemah.
Ada 2 macam : a) Eksoskeleton
b) Endoskeleton
Skeleton pada vertebrata :
a) Skeleton aksial : - columna vertebralis
- tengkorak
b) Skeleton apendikuler
24. Sistem Digestivus
Pada invertebrata :
- Amoeba dg vakuola kontraktil
- Planaria dg gastrovaskuler
Pada vertebrata :
mulut faring esofagus lambung
usus halus (duodenum, yeyunum, ileum) usus besar
(kolon) rectum anus
Kelenjar pencernaan : - Hati
- Pankreas
25. Sistem Muskular
Bentuk otot
Pasangan otot : - Otot Sinergetik
- Otot Antagonistik
Terminologi / pemberian nama otot :
- Berdasarkan origo-insertio-nya
- Berdasarkan bentuknya
- Berdasarkan cara kerjanya
26. Sistem Respirasi
Pada amoeba, dg cara difusi
Pada pisces, dg insang
Pada aves, dg pundi-pundi udara
Pada reptilia, dg paru-paru
Pada amphibia, dg insang dan paru-paru
Pada mamalia, dg paru-paru
28. Sistem Nervous
Sistem ini tersusun atas neuron-neuron
yang saling berhubungan membentuk
sinapsis.
Pd sinapsis terdapat neurohumor
yg dapat menghantarkan impuls dari
neuron yg satu ke neuron berikutnya.
Berdasarkan fungsinya, neuron dibagi
menjadi 3 yaitu :
- Neuron sensorik
- Neuron motorik
- Neuron asosiasi / adjustor
29. a) Gerak Normal :
Rangsang Reseptor Saraf sensorik
impuls rangsang Otak Saraf motorik
impuls tanggapan Efektor tanggapan
Gerakan
b) Gerak Refleks :
Rangsang Reseptor Saraf sensorik
impuls rangsang Sumsum tulang belakang
saraf motorik impuls tanggapan
Efektor tanggapan Gerakan
30. Sbg pengatur kegiatan tubuh dan
pelaksanaan daya iritabilitas, pd sistem saraf
tdp :
a) Reseptor
- Ekstrareseptor
- Intrareseptor
b) Konduktor
c) Pusat saraf
d) Efektor
Macam gerakan berdasarkan tanggapan
impuls :
- Gerak biasa
- Gerak refleks
31. Sistem
Saraf
Sistem Saraf
Pusat
Sistem Saraf Tepi
Otak
Sumsum Tulang
Belakang
Neuron Sensorik
Sistem Saraf
Somatik
Sistem Saraf
Otonom
Neuron Motorik
Sistem Saraf
Parasimpatik
Sistem Saraf Simpatik
32. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan tulang
belakang
Dilindungi oleh 3 lapisan : meninges
1. Duramater (lap. luar): terdiri atas
jaringan penghubung, pembuluh darah,
dan saraf
2. Lapisan arachnoid (lap. tengah): elastis
3. Piamater (lap.dalam): mengandung saraf
& pembuluh darah
33. Otak
Otak berada di dalam tulang tengkorak atau cranium dan
terletak di depan sumsum tulang belakang.
Otak dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Cerebrum (otak besar) dibedakan menjadi 4 lobus/ ruang :
a. Lobus Frontalis (gerak otot)
b. Lobus Perientalis (kecerdasan)
c. Lobus Temporalis (pendengaran)
d. Lobus Oksipitalis (penglihatan)
2. Cerebellum (otak kecil)
Berfungsi mengatur keseimbangan tubuh
3. Mensencefalon (otak tengah)
Merupakan pusat penerima rangsang mata dan telinga
34. 4. Diencefalon (otak depan)
Fungsi :
- Pusat kesadaran , kecerdasan, ingatan, dan kemauan
- Pusat penglihatan (bag belakang)
- Pusat pendengaran (bag samping)
Dibelakang cerebrum terdapat bagian-bagian ,yaitu :
a. Talamus : untuk menerima rangasang sensoris dari dan ke
otak
b. Hipotalamus : untuk mengatur suhu tubuh (haus atau lapar,
tertarik lawan jenis, agresifitas)
c. Infudibulum : sebagai pangkal hipofisis
37. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang terdiri beberapa bagian, yaitu :
a) Bagian luar ,berwarna putih yang terdi dari selaput myelin
b) Bagian dalam, berwarna kelabu, terdiri dari badan sel syaraf
terbagi menjadi 2 yaitu :
- akar dorsal, mengandung urat saraf sensorik
- akar ventral mengandung urat saraf motorik
c) Saluran tengah atau kanal sentral
fungsinya :
- penghubung impuls dari dan ke otak
- memberi kemungkinan gerak refleks
38. Saraf Tepi
Saraf tepi bekerja dibawah kesadaran ,artinya
rangsang disampaikan ke pusat reseptor di otak besar
Saraf Tepi dibagi menjadi 2 :
a. Saraf Otak (Nervus Carnial) ,yang terdiri dari 12
pasang urat saraf sensorik dan motorik dari atau
menuju indera, otak, dan kelenjar antara sensorik
dan motorik
b. Saraf Sumsum Tulang Belakang ( Nervus Spinalis) ,
yang terdiri dari 31 pasang dan semua merupakan
saraf gabungan antara sensorik dan motorik
39. Saraf Sumsum Tulang Belakang
(Nerve Spinalis)
• Tiap pasang saraf terletak pada segmen tertentu
(serviks, toraks, lumbar, dll.)
• Tiap pasang saraf diberi nomor sesuai tulang
belakang di atasnya :
– 8 pasang saraf spinal serviks; C1-C8
– 12 pasang saraf spinal toraks; T1-T12
– 5 pasang saraf spinal lumbar; L1-L5
– 5 pasang saraf spinal sakral; S1-S5
– 1 pasang saraf spinal koksigeal; C0
40. Saraf Otak (Nervus Cranialis) (1)
• I (olfaktorius) = serabut sensorik, menerima &
menghantar impuls pada sensasi penciuman
• II (optikus) = transmisi impuls dari dan ke retina
mata
• III (okulomotorius), IV (trokhlearis), VI (abdusens) =
serabut motorik mensuplai otot ekstrinsik mata.
• III (okulomotorius) = mensuplai serabut otonom otot
siliaris intrinsik & otot sfingter iris
• V (trigeminalis) = saraf kranial terbesar, serabut
campuran
• VII (fasialis) = serabut motorik & sensorik
mempersarafi otot wajah, kelenjar ludah & lakrimal
41. Saraf Otak (Nervus Cranialis) (2)
• VIII (vestibulokohlear) = saraf sensorik
terdistribusi di telinga dalam dan mempersarafi
pendengaran & keseimbangan
• IX (glosofaringeal) = saraf campuran,
mempersarafi lidah & farings
• X (vagus) = serabut campuran, terdistribusi paling
luas, mensuplai farings, larings, organ dalaman di
rongga leher, dada & abdomen
• XI (asesorius) = bergabung dan terdistribusi
dengan serabut vagus
• XII (hipoglosus) = saraf motorik, mensuplai otot
intrinsil dan ekstrinsik lidah
42. SISTEM SARAF OTONOM
• Memegang peran penting dalam pengaturan keadaan
konstan dalam tubuh, memberikan perubahan dalam
tubuh yang sesuai
• Kerja tidak sadar (berbeda dengan SS somatik)
• Menggunakan 2 kelompok neuron motorik untuk
menstimulasi efektor.
– Neuron preganglionik muncul dari CNS ke ganglion
tubuh, bersinapsis dengan
– Neuron pascaganglionik menuju organ efektor
(otot jantung, otot polos, atau kelenjar).
43. Sistem saraf simpatis
• Terletak di depan kolumna vertebra, berhubungan dengan
sumsum tulang belakang melalui serabut saraf
• Tersusun dari ganglion2 pada daerah :
– 3 psg ganglion servikal
– 11 psg ganglion torakal
– 4 psg ganglion lumbal
– 4 psg ganglion sakral
– 1 psg ganglion koksigen
• Sering disebut sistem saraf torakolumbar
• Fungsi :
– Mempersarafi otot-otot jantung, otot tak sadar pembuluh
darah, organ2 dalam (lambung, pankreas, usus), serabut
motorik sekretorik pada kelenjar keringat, serabut motorik
otot tak sadar pada kulit
– Mempertahankan tonus semua otot termasuk otot tak sadar
44. Sistem saraf parasimpatis
• Disebut sistem saraf kraniosakral
• Terbagi menjadi 2 bagian
– Saraf otonom kranial: ke-3 (okulomotorius),7
(fasialis),9 (glosofaringeal),10 (vagus)
– Saraf otonom sakral : ke-2, 3, 4 membentuk
urat saraf pada organ dalam pelvis & bersama2
SS simpatis membentuk pleksus yang
mempengaruhi kolon, rektum dan kdg kemih
45. SISTEM SARAF OTONOM
• Sistem asetilkolin
• Rest, digest or repose
• Saat tubuh tidak aktif
• Mis. Digesti, ekskresi,
urinasi
• Menyimpan energi
• Segmen spinal kraniosakral
(CN III, VII, IX, X & S2-4)
• Sistem adrenergik
• Fight, Flight or Fright
• Saat tubuh aktif
• Mis. Berkeringat nafas
dalam , peningkatan
denyut jantung
• Menggunakan energi
• Segmen spinal
torakolumbal (T1-L2)
Parasimpatis Simpatis
47. Sistem Reproduksi
Perkembangbiakan Aseksual, pada hewan
tingkat rendah (Avertebrata) :
1) pembelahan biner
2) pembelahan ganda
3) pembentukan tunas
4) regenerasi
5) partenogenesis
48. Perkembangbiakan Seksual, pada hewan
tingkat tinggi (Vertebrata) :
1) Fertilisasi Internal
2) Fertilisasi Eksternal
Spermatogenesis Testis Sel Sperma
Oogenesis Ovarium Ovum
Perkembangan dan kelahiran embrio ada 3
cara, yaitu :
a) Vivipar
b) Ovipar
c) Ovovivipar
49. Sistem Endokrin
Hormon adalah zat kimia yang dibentuk oleh
kelenjar endokrin, yaitu kelenjar yang ekskresinya
tidak dikeluarkan dari tubuh.
Kelenjar endokrin disebut juga kelenjar buntu,
yaitu kelenjar yang tidak memp pembuluh shg
langsung masuk ke peredaran darah.
Macam hormon berdasarkan fungsinya :
- Hormon umum
- Hormon lokal / spesifik
50. Macam kelenjar endokrin
dalam tubuh :
a) Hipofisis, disebut juga Master of Gland
fungsi : memacu pengeluaran hormon lain.
Hipofisis dibagi menjadi 3 :
1) Hipofisis anterior : STH, Tirotropin,
Adrenokortikotropin, Laktogenik,
Gonadotropin
2) Hipofisis medulla : Hormon pengatur
melanosit
51. 3) Hormon posterior : Oksitosin, Vasopresin
b) Thyroid (Kelenjar Gondok), menghasilkan hormon tiroksin
c) Parathyroid (Kelenjar Anak Gondok), mengatur kadar
kalsium darah, menghasilkan hormon Parathormon.
d) Adrenalin (Kelenjar Anak Ginjal), terdiri dari :
- Adrenalin Korteks
- Adrenalin Medulla
e) Pankreas, membentuk hormon insulin dan glukagon.
f) Gonad :
1. Testis hormon Androgen : Androsteron &
Testosteron
2. Ovarium hormon Estrogen & Progesteron
52. Sistem Ekskresi
Ekskresi : mengatur kandungan air dalam darah,
volume/pH/tekanan osmotik darah, komposisi
kimia darah, dan suhu tubuh.
Organ yang berperan : Epitelium Nasal, Kelenjar
Ludah, paru-paru, Hati, Ginjal, Usus Besar, dan
Kulit.
Pada Invertebrata :
- Cacing Pipih : Sel Api
- Annelida : Nefridium
- Serangga : pembuluh malphigi