SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Kelompok 5 :
Mahendra Noor F. (4411413019)
Agustin Dian K. (4411413022)
Afrin Nur Aisyah (4411413028)
Fitta Permata Putri (4411413035)
Rahmadyan Tefarani (4411413036)
Plant Taxonomy
Englerian System, 1887
Monocotyledonae
Dicotyledonae
Amentiferae
Polypetalae
Ranales
Centrospermae
Gamopetalae
Cronquist System, 1988
Magnoliopsida (Dicots)
Magnoliidae
Hamamelidae
Caryophyllidae
Dilleniidae
Rosidae
Asteridae
Liliopsida (Monocots)
APG Classification, 1998
Basal Angiosperms
Monocots
Eudicots
Core Eudicots
Caryophylliales
Rosids
Eurosids I
Eurosids II
Asterids
Euasterids I
Euasterids II
Taxonomy is not static, it is constantly being revised
and relearned by each generation
TAXONOMY
Ilmu yang mempelajari tentang
klasifikasi (pengelompokan /
penggolongan) disebut Taksonomi
Carolus Linnaeus adalah orang yang
pertama kali meletakkan dasar
klasifikasi, sehingga Carolus Linnaeus
disebut sebagai Bapak Taksonomi
Definisi
Taksonomi tumbuhan adalah ilmu
yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan contoh, pemerian,
pengenalan (identifikasi),
pengelompokan (klasifikasi), dan
penaman tumbuhan. Ilmu ini
merupakan cabang dari taksonomi.
Klasifikasi tumbuhan adalah bagian
dari taksonomi tumbuhan. Sistematika
tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan
sangat erat dengan taksonomi
tumbuhan.
Taksonomi tumbuhan merupakan
ilmu yang mempelajari penelusuran,
penyimpanan
contoh,pemerian,pengenalan(identifika
Komponen Dasar dalam Taksonomi
1. Klasifikasi
Penyusunan kelompok-kelompok tumbuhan ke
dalam suatu tingkatan taksonomi berdasarkan
sifat-sifat tertentu. sistem klasifikasi dalam
taksonomi tumbuhan sistem klasifikasi alam
atau sistem klasifikasi filogenetik dan sistem
klasifikasi buatan (berdasarkan habitat). Sistem
klasifikasi yang tinjauannya didasarkan
modifikasi dari sistem yang telah ada dengan
penambahan data yang baru, disebut sistem
kontemporer.
2. Identifikasi
Identifikasi adalah determinasi suatu nama
untuk suatu spesies sehingga dapat menentukan
nama yang benar dan tempatnya yang tepat
dalam sistem klasifikasi.
3. Deskripsi
Deskripsi adalah penjabaran karakter-karakter
atau ciri-ciri suatu spesies. Biasanya digunakan
untuk membedakan antara suatu spesies
dengan spesies lainnya.
4. Tatanama (Nomenclature),
Suatu sistem aturan yang jelas dan bersifat
universal yang digunakan oleh semua ahli
botani di dunia untuk menamakan tumbuhan
yang tertuang dalam Kode Internasional
untuk Tatanama Tumbuhan (International
Code of Botanical Nomenclature, ICBN).
Perkembangan Taksonomi
Menurut Davis and Heywood (1963), ada 4 tahapan
perkembangan taksonomi yaitu :
1) Fase Eksplorasi
2) Fase Konsolidasi
3) Fase Biosistematika
4) Fase Ensiklopedik
Fase Eksplorasi
Fase eksplorasi disebut juga fase pioneer, sesuai
dengan salah satu tujuan taksonomi yaitu
inventarisasi semua tumbuhan yang ada di muka
bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan adalah
identifikasi yang didasarkan pada herbarium
yang jumlahnya terbatas. Acuan utama adalah
morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut.
Fase Konsolidasi
Fase ini disebut juga fase sistematika.
Pada fase ini studi lapangan dilakukan secara
intensif dan bahan herbarium sudah lebih
lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan
sebagai jenis pada fase eksplorasi ternyata
merupakan varian dari jenis lainnya dan banyak
menemukan jenis-jenis baru. Pada fase ini flora
dan dasar-dasar monografi mulai diterbitkan.
Fase Biosistematika
Fase ini disebut juga fase eksperimental.
Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya
pada distribusi geografis tetapi juga informasi pada
tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan
morfologi kromosom. Pada fase ini kegiatan yang
menonjol adalah: analisis sistem kawin silang, pola
variasi dan penelitian yang menyangkut aspek-
aspek taksonomi di bidang kimia (kemotaksonomi),
taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy),
sitologi, anatomi, embriologi, palinologi.
Fase Ensiklopedik
Fase ini merupakan koordinasi dari ketiga fase
sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi) yang
ada dianalisis dan disintesis untuk membuat
satu atau lebih sistem klasifikasi yang
mencerminkan hubungan kekerabatan secara
filogenetis.
Sedangkan Turril (1935) membagi taksonomi
dengan cara yang berbeda, lebih menunjukkan
kesinambungan antara satu fase ke fase yang
lain, yaitu:
- taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase
eksplorasi dan konsolidasi, dan
- taksonomi omega ekuivalen dengan fase
ensiklopedik.
Dalam garis besarnya, perkembangan sistem
klasifikasi dari masa ke masa adalah sebagai
berikut:
1. Periode Tertua
2. Periode Sistem Habitus
3. Periode Sistem Numerik
4. Periode Sistem Alam
5. Periode Sistem Filogenetik
1. Periode Tertua
(Prasejarah hingga abad ke-4 SM)
Dalam periode ini secara formal belum dikenal adanya
system klasifikasi yang diakui (sejak ada kegiatan dalam
taksonomi sampai kira-kira abad ke-4 sebelum masehi).
Sejak awal kehidupan manusia bergantung pada bahan-
bahan yang berasal dari tumbuhan, manusia sejak dahulu
telah melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
lingkup taksonomi, seperti mengenali dan memilah-milah
tumbuhan mana yang berguna baginya dan yang mana
yang tidak, termasuk pemberian nama, sehingga apa
yang ditemukan dapat dikomunikasikan kapada pihak
lain. Dalam zaman prasejarah orang telah mengenal
tumbuh-tumbuhan penghasil bahan pangan yang penting
seperti yang kita kenal sampai saat ini.
Jelaslah bahwa sejak berpuluh – puluh abad yang lalu
orang telah terjun dalam kegiatan – kegiatan taksonomi
tumbuhan, walaupun pengetahuan yang telah mereka
kumpulkan belum begitu berarti, juga belum ditata,
belum menunjukan hubungan sebab dan akibat,
sehingga belum dapat disebut sebagai “ilmu
pengetahuan”(science) menurut ukuran sekarang.
2. Periode Sistem Habitus
(abad ke-4 SM sampai abad ke-17)
Taksonomi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan baru di anggap
pada abad ke-4 sebelum Masehi oleh orang-orang Yunani yang
dipelopori oleh Theophrastes ( 370-285 SM) murid seorang filsuf
Yunani bernama Aristoteles.
Pengklasifikaan tumbuhan terutama didasarkan atas perawakan
(habitus) yang golongan-golongan utamanya disebut dengan nama
pohon, perdu, semak, tumbuhan memanjat, dan terna. Sistem
klasifikasi ini bersifat dominan dari kira-kira abad ke-4 sebelum
masehi sampai melewati abad pertengahan, dan selama periode-
periode ini ahli-ahli botani, herbalis, dan filsuf telah menciptakan
sistem-sistem klasifikasi yang pada umumnya masih bersifat kasar,
namun sering dinyatakan telah mencerminkan adanya hubungan
kekerabatan antara golongan yang terbentuk.
Selain golongan-golongan pohon, perdu, semak seperti
yang disebut di atas, ia juga mengadakan pengelompokan
menurut umur dan membedakan tumbuhan berumur
pendek (annual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial),
serta tumbuhan berumur panjang (perennial).
Theophrastes juga telah dapat membedakan bunga
majemuk yang berbatas (centrifugal) dan yang tidak
berbatas (centripetal), juga telah dapat membedakan
bunga dengan daun mahkota yang bebas (polipetal atau
dialipetal) dan yang berlekatan (gamopetal atau simpetal)
bahkan ia telah dapat mengenali perbedaan letak bakal
daun yang tenggelam dan yang menumpang. Adapun
yang telah dilakukan oleh theoprastes hasil klasifikasi
tumbuhan yang telah diciptakan masih dianggap nyata-
nyata merupakan suatu sistem artifisial.
3. Periode Sistem Numerik
(+ awal abad ke-18)
Periode ini terjadi pada permulaan abad ke 18, yang
ditandai dengan sifat sistem yang murni artifisial,
yang sengaja dibuat sebagai sarana pembantu
dalam identifikas tumbuhan. Sistem ini tidak
menggunakan bentuk dan tekstur tumbuhan
sebagai dasar utama pengklasifikasian. Tetapi
pengambilan kesimpulan mengenai kekerabatan
antara tumbuhan.
Tokoh yang paling menonjol pada masa ini adalah
Carolus Linnaeus.
Tokoh Taksonomi pada masa ini :
 Aristoteles
 Theophrastes
 Discorides
 Plinius
 O. Brunfels (1464-1534)
 J. Bock (1489-1554)
 L. Fuchs (1501-1566)
 R. Dodoneus (1516-1518)
 M. de L’Obel (1545-1612)
4. Periode Sistem Alam
(+ akhir abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-19)
Menjelang berakhirnya abad ke-18 terjadi perubahan-
perubahan yang revolusioner dalam pengklasifikasian
tumbuhan. Sistem klasifikasi yang baru ini disebut “sistem
alam” yaitu golongan yang terbentuk merupakan unit-unit
ynag wajar (natural) bila terdiri dari anggota-anggota itu,dan
dengan demikian dapat tercermin pengertian manusia
mengenai yang disebut yang dikehendaki oleh alam.
Secara harfiah istilah “sistem alam” untuk aliran baru dalam
klasifikasi ini tidak begitu tepat karena pada hakekatnya
semua sistem klasifikasi adalah sistem buatan. Untuk sitem
klasifikasi yang digunakan dalam periode ini, digunakan nama
“sistem alam” (natural system) dengan maksud untuk
memenuhi keinginan manusia akan adanya penataan yang
tepat yang lebih baik dari sistem-sistem sebelumnya.
5. Periode Sistem Filogenetik
(Pertengahan abad ke 19 hingga sekarang)
• Teori evolusi, teori desendensd atau teori
keturunan seperti yang diciptakan oleh darwin
merupakan suatru teori hingga sekarang oleh
sebagian orang terutama tokoh agama masih
dianggap kontroversial dan tetap ditentang
kendati ajaran itu tetap diterima dan cepat
tersebar luas dikalangan kaum ilmuan yang
begitu fanatik terhadap teori ini sampai ada yang
menyatakan, bahwa “ evolusi bukannya teori lagi,
tetapi adalah suatu aksioma yang tidak perlu
diragukan kebenarannya, dan oleh krenanya tidak
perlu diperdebatkan lagi “.
• Sistem klasifikasi dalam periode ini berupaya untuk
mengadakan penggolongan tumbuhan yang
sekaligus mencerminkan urutan – urutan golongan
itu dalam sejarah perkembangan filogenetiknya dan
demikian juga menunjukan jauh dekatnya hubungan
kekerabatan yang satu dengan yang lain.
• Jadi dalam klasifikasi ini dasar yang digunakan adalah
“filogeni” dan dari sini lahirlah nama “sistem
filogenetik” kenyataanya, bahwa kemudian muncul
sistem klasifikasi yang berbeda, membuktikan bahwa
persepsi dan interpretasi para ahli biologi mengenai
yang disebut filogeni itu masih berbeda – beda.
Theophrastus 370-285 BCE
Dioscorides – 1st Century AD
Page from 15th century Arabic edition of
Dioscorides herbal
Leonhart Fuchs - 1542
Fuchs’s History of Plants - 1542
Gerard’s Herbal 1597
Cesalpino - De Plantis 1583
Gaspar Bauhin - 1623
1623 – first
use of
binomial
names
John Ray – Catalog 1688
John Ray’s Catalog of English Plants
Carolus Linneaus
Systema Naturae – first published 1735
Genera Plantarum – 1737 –
Linneaus’s copy with notes
Species Plantarum - 1753
Linneaus - Artificial Classification Scheme
A. P. de Candolle - 1813
De Candolle – Flore Francaise
Classification After Darwin

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

bagian-bagian bunga
bagian-bagian bungabagian-bagian bunga
bagian-bagian bunga
 
Pinophyta
PinophytaPinophyta
Pinophyta
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Tata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhanTata nama tumbuhan
Tata nama tumbuhan
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Anatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, bijiAnatomi bunga,buah, biji
Anatomi bunga,buah, biji
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewiMikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
Mikroteknik BAB 1 Pengertian, Syarat, dan Macam preparat_dewi
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 8  akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 8 akar dan modifikasinya (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)Laporan Praktikum I Daun (Folium)
Laporan Praktikum I Daun (Folium)
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 

Viewers also liked

Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan
denotsudiana
 
Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomi
Ima Nurani
 
binomial nomenklatur
binomial nomenklaturbinomial nomenklatur
binomial nomenklatur
Princess
 

Viewers also liked (20)

Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan  kelompok 5
Klasifikasi, identifikasi tata nama tumbuhan kelompok 5
 
Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan Sistem Tata Nama Tumbuhan
Sistem Tata Nama Tumbuhan
 
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhanM2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
M2 kelompok 7 tata nama tumbuhan
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Sistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomiSistematika dan taksonomi
Sistematika dan taksonomi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
binomial nomenklatur
binomial nomenklaturbinomial nomenklatur
binomial nomenklatur
 
Pencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
Pencirian, konsep sifat, dan sumber buktiPencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
Pencirian, konsep sifat, dan sumber bukti
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
Handout materi-kuliah-taksonomi-tumbuhan-tingkat-rendah-hmbp(1)
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
 

Similar to Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan

1. definisi ruang_lingkup_
1. definisi ruang_lingkup_1. definisi ruang_lingkup_
1. definisi ruang_lingkup_
Abdul Rahman
 
02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt
02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt
02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt
AdiBugman5
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
marwahmoniCha
 
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfadoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
Airenart
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
yoin3
 
Botani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubpBotani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubp
Dokter Tekno
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
SMAK 5 Penabur
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
SMAK 5 Penabur
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
LutfiaAyu
 

Similar to Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan (20)

1. definisi ruang_lingkup_
1. definisi ruang_lingkup_1. definisi ruang_lingkup_
1. definisi ruang_lingkup_
 
2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi2. unit unit klasifikasi
2. unit unit klasifikasi
 
02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt
02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt
02_hirarki-taksonomifilogenetik-penamaan_Takso.-Tumb.-Tinggi_.ppt
 
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggiTugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
Tugas ppt tumbuhan tingkat tinggi
 
Ruang lingkup taksonomi
Ruang lingkup taksonomiRuang lingkup taksonomi
Ruang lingkup taksonomi
 
Biologi M1KB3
Biologi M1KB3Biologi M1KB3
Biologi M1KB3
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Makalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidupMakalah klasifikasi makhluk hidup
Makalah klasifikasi makhluk hidup
 
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdfadoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
adoc.pub_najmi-firdaus-msi-zoologi-vertebrata-dasar-dasar-t.pdf
 
Klasifikasi
KlasifikasiKlasifikasi
Klasifikasi
 
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.pptPPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
PPT-UEU-Botani-Farmasi-Pertemuan-12.ppt
 
Kunci determinasi
Kunci determinasiKunci determinasi
Kunci determinasi
 
Botani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubpBotani pendahuluan 2016 ubp
Botani pendahuluan 2016 ubp
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Hakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas xHakikat biologi kelas x
Hakikat biologi kelas x
 
Bab 14
Bab 14Bab 14
Bab 14
 
Bab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologiBab1hakekatbiologi
Bab1hakekatbiologi
 
Bab 1.ruang lingkup biologi
Bab 1.ruang lingkup biologiBab 1.ruang lingkup biologi
Bab 1.ruang lingkup biologi
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMPKeanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup / Kelas 7 SMP
 

More from Agustin Dian Kartikasari

More from Agustin Dian Kartikasari (15)

Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - AkarPPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 

Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan

  • 1. Kelompok 5 : Mahendra Noor F. (4411413019) Agustin Dian K. (4411413022) Afrin Nur Aisyah (4411413028) Fitta Permata Putri (4411413035) Rahmadyan Tefarani (4411413036)
  • 3. Englerian System, 1887 Monocotyledonae Dicotyledonae Amentiferae Polypetalae Ranales Centrospermae Gamopetalae Cronquist System, 1988 Magnoliopsida (Dicots) Magnoliidae Hamamelidae Caryophyllidae Dilleniidae Rosidae Asteridae Liliopsida (Monocots) APG Classification, 1998 Basal Angiosperms Monocots Eudicots Core Eudicots Caryophylliales Rosids Eurosids I Eurosids II Asterids Euasterids I Euasterids II Taxonomy is not static, it is constantly being revised and relearned by each generation TAXONOMY
  • 4. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi (pengelompokan / penggolongan) disebut Taksonomi Carolus Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi, sehingga Carolus Linnaeus disebut sebagai Bapak Taksonomi
  • 5. Definisi Taksonomi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh, pemerian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penaman tumbuhan. Ilmu ini merupakan cabang dari taksonomi.
  • 6. Klasifikasi tumbuhan adalah bagian dari taksonomi tumbuhan. Sistematika tumbuhan adalah ilmu yang berkaitan sangat erat dengan taksonomi tumbuhan. Taksonomi tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari penelusuran, penyimpanan contoh,pemerian,pengenalan(identifika
  • 7. Komponen Dasar dalam Taksonomi 1. Klasifikasi Penyusunan kelompok-kelompok tumbuhan ke dalam suatu tingkatan taksonomi berdasarkan sifat-sifat tertentu. sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan sistem klasifikasi alam atau sistem klasifikasi filogenetik dan sistem klasifikasi buatan (berdasarkan habitat). Sistem klasifikasi yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.
  • 8. 2. Identifikasi Identifikasi adalah determinasi suatu nama untuk suatu spesies sehingga dapat menentukan nama yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi.
  • 9. 3. Deskripsi Deskripsi adalah penjabaran karakter-karakter atau ciri-ciri suatu spesies. Biasanya digunakan untuk membedakan antara suatu spesies dengan spesies lainnya.
  • 10. 4. Tatanama (Nomenclature), Suatu sistem aturan yang jelas dan bersifat universal yang digunakan oleh semua ahli botani di dunia untuk menamakan tumbuhan yang tertuang dalam Kode Internasional untuk Tatanama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature, ICBN).
  • 11. Perkembangan Taksonomi Menurut Davis and Heywood (1963), ada 4 tahapan perkembangan taksonomi yaitu : 1) Fase Eksplorasi 2) Fase Konsolidasi 3) Fase Biosistematika 4) Fase Ensiklopedik
  • 12. Fase Eksplorasi Fase eksplorasi disebut juga fase pioneer, sesuai dengan salah satu tujuan taksonomi yaitu inventarisasi semua tumbuhan yang ada di muka bumi. Pada fase ini yang lebih ditekankan adalah identifikasi yang didasarkan pada herbarium yang jumlahnya terbatas. Acuan utama adalah morfologi dan distribusi tumbuhan tersebut.
  • 13. Fase Konsolidasi Fase ini disebut juga fase sistematika. Pada fase ini studi lapangan dilakukan secara intensif dan bahan herbarium sudah lebih lengkap. Banyak tumbuhan yang dinyatakan sebagai jenis pada fase eksplorasi ternyata merupakan varian dari jenis lainnya dan banyak menemukan jenis-jenis baru. Pada fase ini flora dan dasar-dasar monografi mulai diterbitkan.
  • 14. Fase Biosistematika Fase ini disebut juga fase eksperimental. Pengetahuan terhadap tumbuhan bukan hanya pada distribusi geografis tetapi juga informasi pada tingkat yang lebih luas misalnya jumlah dan morfologi kromosom. Pada fase ini kegiatan yang menonjol adalah: analisis sistem kawin silang, pola variasi dan penelitian yang menyangkut aspek- aspek taksonomi di bidang kimia (kemotaksonomi), taksonomi kuantitatif (numerical taxonomy), sitologi, anatomi, embriologi, palinologi.
  • 15. Fase Ensiklopedik Fase ini merupakan koordinasi dari ketiga fase sebelumnya. Semua data (ciri taksonomi) yang ada dianalisis dan disintesis untuk membuat satu atau lebih sistem klasifikasi yang mencerminkan hubungan kekerabatan secara filogenetis.
  • 16. Sedangkan Turril (1935) membagi taksonomi dengan cara yang berbeda, lebih menunjukkan kesinambungan antara satu fase ke fase yang lain, yaitu: - taksonomi alfa yang ekuivalen dengan fase eksplorasi dan konsolidasi, dan - taksonomi omega ekuivalen dengan fase ensiklopedik.
  • 17. Dalam garis besarnya, perkembangan sistem klasifikasi dari masa ke masa adalah sebagai berikut: 1. Periode Tertua 2. Periode Sistem Habitus 3. Periode Sistem Numerik 4. Periode Sistem Alam 5. Periode Sistem Filogenetik
  • 18. 1. Periode Tertua (Prasejarah hingga abad ke-4 SM) Dalam periode ini secara formal belum dikenal adanya system klasifikasi yang diakui (sejak ada kegiatan dalam taksonomi sampai kira-kira abad ke-4 sebelum masehi). Sejak awal kehidupan manusia bergantung pada bahan- bahan yang berasal dari tumbuhan, manusia sejak dahulu telah melakukan kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam lingkup taksonomi, seperti mengenali dan memilah-milah tumbuhan mana yang berguna baginya dan yang mana yang tidak, termasuk pemberian nama, sehingga apa yang ditemukan dapat dikomunikasikan kapada pihak lain. Dalam zaman prasejarah orang telah mengenal tumbuh-tumbuhan penghasil bahan pangan yang penting seperti yang kita kenal sampai saat ini.
  • 19. Jelaslah bahwa sejak berpuluh – puluh abad yang lalu orang telah terjun dalam kegiatan – kegiatan taksonomi tumbuhan, walaupun pengetahuan yang telah mereka kumpulkan belum begitu berarti, juga belum ditata, belum menunjukan hubungan sebab dan akibat, sehingga belum dapat disebut sebagai “ilmu pengetahuan”(science) menurut ukuran sekarang.
  • 20. 2. Periode Sistem Habitus (abad ke-4 SM sampai abad ke-17) Taksonomi tumbuhan sebagai ilmu pengetahuan baru di anggap pada abad ke-4 sebelum Masehi oleh orang-orang Yunani yang dipelopori oleh Theophrastes ( 370-285 SM) murid seorang filsuf Yunani bernama Aristoteles. Pengklasifikaan tumbuhan terutama didasarkan atas perawakan (habitus) yang golongan-golongan utamanya disebut dengan nama pohon, perdu, semak, tumbuhan memanjat, dan terna. Sistem klasifikasi ini bersifat dominan dari kira-kira abad ke-4 sebelum masehi sampai melewati abad pertengahan, dan selama periode- periode ini ahli-ahli botani, herbalis, dan filsuf telah menciptakan sistem-sistem klasifikasi yang pada umumnya masih bersifat kasar, namun sering dinyatakan telah mencerminkan adanya hubungan kekerabatan antara golongan yang terbentuk.
  • 21. Selain golongan-golongan pohon, perdu, semak seperti yang disebut di atas, ia juga mengadakan pengelompokan menurut umur dan membedakan tumbuhan berumur pendek (annual), tumbuhan berumur 2 tahun (biennial), serta tumbuhan berumur panjang (perennial). Theophrastes juga telah dapat membedakan bunga majemuk yang berbatas (centrifugal) dan yang tidak berbatas (centripetal), juga telah dapat membedakan bunga dengan daun mahkota yang bebas (polipetal atau dialipetal) dan yang berlekatan (gamopetal atau simpetal) bahkan ia telah dapat mengenali perbedaan letak bakal daun yang tenggelam dan yang menumpang. Adapun yang telah dilakukan oleh theoprastes hasil klasifikasi tumbuhan yang telah diciptakan masih dianggap nyata- nyata merupakan suatu sistem artifisial.
  • 22. 3. Periode Sistem Numerik (+ awal abad ke-18) Periode ini terjadi pada permulaan abad ke 18, yang ditandai dengan sifat sistem yang murni artifisial, yang sengaja dibuat sebagai sarana pembantu dalam identifikas tumbuhan. Sistem ini tidak menggunakan bentuk dan tekstur tumbuhan sebagai dasar utama pengklasifikasian. Tetapi pengambilan kesimpulan mengenai kekerabatan antara tumbuhan. Tokoh yang paling menonjol pada masa ini adalah Carolus Linnaeus.
  • 23. Tokoh Taksonomi pada masa ini :  Aristoteles  Theophrastes  Discorides  Plinius  O. Brunfels (1464-1534)  J. Bock (1489-1554)  L. Fuchs (1501-1566)  R. Dodoneus (1516-1518)  M. de L’Obel (1545-1612)
  • 24. 4. Periode Sistem Alam (+ akhir abad ke-18 sampai pertengahan abad ke-19) Menjelang berakhirnya abad ke-18 terjadi perubahan- perubahan yang revolusioner dalam pengklasifikasian tumbuhan. Sistem klasifikasi yang baru ini disebut “sistem alam” yaitu golongan yang terbentuk merupakan unit-unit ynag wajar (natural) bila terdiri dari anggota-anggota itu,dan dengan demikian dapat tercermin pengertian manusia mengenai yang disebut yang dikehendaki oleh alam. Secara harfiah istilah “sistem alam” untuk aliran baru dalam klasifikasi ini tidak begitu tepat karena pada hakekatnya semua sistem klasifikasi adalah sistem buatan. Untuk sitem klasifikasi yang digunakan dalam periode ini, digunakan nama “sistem alam” (natural system) dengan maksud untuk memenuhi keinginan manusia akan adanya penataan yang tepat yang lebih baik dari sistem-sistem sebelumnya.
  • 25. 5. Periode Sistem Filogenetik (Pertengahan abad ke 19 hingga sekarang) • Teori evolusi, teori desendensd atau teori keturunan seperti yang diciptakan oleh darwin merupakan suatru teori hingga sekarang oleh sebagian orang terutama tokoh agama masih dianggap kontroversial dan tetap ditentang kendati ajaran itu tetap diterima dan cepat tersebar luas dikalangan kaum ilmuan yang begitu fanatik terhadap teori ini sampai ada yang menyatakan, bahwa “ evolusi bukannya teori lagi, tetapi adalah suatu aksioma yang tidak perlu diragukan kebenarannya, dan oleh krenanya tidak perlu diperdebatkan lagi “.
  • 26. • Sistem klasifikasi dalam periode ini berupaya untuk mengadakan penggolongan tumbuhan yang sekaligus mencerminkan urutan – urutan golongan itu dalam sejarah perkembangan filogenetiknya dan demikian juga menunjukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan yang satu dengan yang lain. • Jadi dalam klasifikasi ini dasar yang digunakan adalah “filogeni” dan dari sini lahirlah nama “sistem filogenetik” kenyataanya, bahwa kemudian muncul sistem klasifikasi yang berbeda, membuktikan bahwa persepsi dan interpretasi para ahli biologi mengenai yang disebut filogeni itu masih berbeda – beda.
  • 28. Dioscorides – 1st Century AD
  • 29. Page from 15th century Arabic edition of Dioscorides herbal
  • 31. Fuchs’s History of Plants - 1542
  • 33. Cesalpino - De Plantis 1583
  • 35. 1623 – first use of binomial names
  • 36. John Ray – Catalog 1688
  • 37. John Ray’s Catalog of English Plants
  • 39. Systema Naturae – first published 1735
  • 40. Genera Plantarum – 1737 – Linneaus’s copy with notes
  • 42. Linneaus - Artificial Classification Scheme
  • 43. A. P. de Candolle - 1813
  • 44. De Candolle – Flore Francaise