SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini,
siswa diharapkan dapat ;
• Mengidentifikasi struktur,
fungsi, dan proses sistem
regulasi pada manusia
• Mengaitkan hubungan antara
struktur , fungsi, dan proses
sistem regulasi pada manusia
• Menjelaskan struktur , fungsi
dan proses sistem regulasi
pada manusia.
• Mengidentifikasi kelainan
yang terjadi pada sisitem
regulasi manusia
BAB 8
Sistem Regulasi Manusia
Pendahuluan
Tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh
1. Sistem saraf untuk menanggapi adanya perubahan
lingkungan yang merangsangnya .
2. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan
internal, reproduksi, serta tingkah laku
3. Alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.
SISTEM SARAF
 Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh
disebut rangsang.
 Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor).
 Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh , misalnya berupa bau, rasa
pahit-manis, sentuhan, cahaya suhu, tekanan atupun gaya berat.
 Rangsangan berasal dari luar tubuh, misalnya bau
Indra penerimanya disebut eksteroseptor
 Rangsangan dari dalam misalnya rasa lapar
Indra penerimanya disebut interoseptor
Rangsangan yang diterima oleh reseptor dihantarkan ke
neuron sensori
Tanggapan disampaikan neuron motor ke efektor
SISTEM SARAF
 Kesatuan struktual dan fungsional sistem saraf disebut
neuron.
 Neuron tersusun atas badan sel saraf, serabut-serabut saraf,
dan selubung-selubungnya.
 Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA
dan sitoplasma yang disebut neuroplasma .
 Ada dua macam sel saraf, yaitu dendrit dan akson.
Sel Saraf (Neuron)
Sel Saraf (Neuron)
Dendrit
Dendrit merupakan serabut saraf pendek, berfungsi menerima
impuls yang datang dari ujung akson neuron lain dibawa menuju
ke badan sel saraf .
Akson (neurit)
Merupakan serabut yang panjang, berfungsi meneruskan impuls
dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot.
Sel Saraf (Neuron)
Dua macam serabut sel saraf;
Jenis-jenis neuron:
(a) Neuron motor
(b) Neuron sensori
(c) Interneuron
Sel Saraf (Neuron)
• Subtitusi lemak yang mengelilingi sel saraf disebut selubung
mielin
• Selubung meilin tersusun atas rangkaian sel-sel schwann
• Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan yang lain
terdapat bagian akson yang tidak terlindungi disebut nodus
Ranvier .
• Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalanya impuls
Sel Saraf (Neuron)
Sel Saraf (Neuron)
Nama, Struktur, dan Fungsi Neuron
Prinsip Penghantar Impuls
Penghantaran Lewat Sel Saraf
Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan
listrik di dalam neuron adalah negatif.
• keadaan seperti ini disebut
polarisasi
• Impuls berjalan sepanjang
akson,
• membran membran
neuron memulihkan
keadaanya seperti semula
• Selama masa pemulihan,
impuls tidak bisa melewati
neuron tersebut (periode
refraktori)
Prinsip Penghantar Impuls
Penghantaran lewat Sinapsis
Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron.
Struktur sinapsis
Pada setiap neuron,
Akson berakhir pada suatu tonjolan kecil (tombol sinapsis)
Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsis.
Permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-
sinapsis
Kedua membran dipisahkan oleh celah sinapsis
Pada sitoplasma,
tombol sinapsis terdapat neurotransmitter .
Neotransmitter adalah zat kimia yang menanggapi impuls elektrik pada
neuron dan dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya .
Struktur sinapsis
Prinsip Penghantar Impuls
Mekanisme Kerja Sinapsis
• Impuls tiba di tombol sinapsis
• Terjadi peningkatan permeabilitas membran prasinapsis
terhadap ion Ca
• Akibatnya , ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur
dengan membran prasinapsis sambil melepaskan
neutransmitter ke celah sinapsis
• Kemudian neotransmitter dihirolisis oleh enzim yang
dikeluarkan membran postsinapsis
Prinsip Penghantar Impuls
Mekanisme Kerja Sinapsis
Prinsip Penghantar Impuls
Gerak refleks
Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang
mengejutkan atau menyakitkan
Jalur gerak refleks
Rangsangan
reseptor
Sumsum tulang
belakang
Neuron
sensori
Neuron
motorEfektor
Gerak refleks
Susunan Sistem Saraf
Sistem Saraf
Pusat
Sistem Saraf Tepi
Otak sebagai pusat kordinator tubuh dan
diselubungi oleh jaringan yang disebut
selaput meninges
Selaput ini tersusun atas tiga lapisan
1. lapisan duramater
2. lapisan arakhnoid
3. lapisan piamater
Penyakit radang pada selaput meninges
disebut meningestis
Sistem Saraf
Pusat
Otak
Sistem Saraf
Pusat
Otak
Pada masa embrio terdapat tiga
pembesaran yaitu:
1. Otak depan (prosensefalon)
a. telensefalon
b. diensefalon
2. Otak tengah (mesensefalon)
3. Otak belakang terbagi menjadi
a. metensefalon yang dorsalnya
membentuk serebelum (otak
besar)
b. mielensefalon yang menjadi
medula oblongata
Sistem Saraf
Pusat
Otak
Perkembangan otak manusia
Sistem Saraf
Pusat
Otak
Sayatan Membujur otak manusia
Sistem Saraf
Pusat
Otak
Bagian Otak dan Derivat utamanya
Sistem Saraf
Pusat
• Hemisfer sereberum adalah bagian terbesar dan
terdepan dari otak manusia.
Terdiri dari empat lobus : frontal, parietal, oksipital,
temporal.
Berfungsi mengontrol perilaku yang telah dipelajari,
pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, keinsafan, dan
interprestasi kesan
• Sereberum dibedakan menjadi 3 area yaitu
1. Area sensori, berkaitan dengan penerimaan
ransang dari organ ransang
2. Area motor , berperan merespon ransangan yang
sampai ke otak melalui informasi atau perintah ke
efektor
3. Area asosiasi, menghubungkan area sensori dan
area motor
Otak depan (Prosensefalon)
Otak
Sistem Saraf
Pusat
• Talamus merupakan pusat penerus impuls sensori ke
berbagai bagian sensori sereberum. Talamus
mengatur dan mengordinasi menifestasi luar dari
emosi
Contohnya, merangsang talamus pada seekor kucing
dapat menimbulkan gejala kemarahan, bulu berdiri,
cakar menjulur keluar, punggung membungkuk
• Hipotalamus berfungsi mengontrol sejumlah fungsi
autonom.
Hipotalamus merupakan pusat kordinasi sistem saraf
autonom yang mengendalikan suhu tubuh, selera
makan, lapar, haus, keseimbangan, metabolisme,
karbohidrat, dan lemak, tekanan darah, tingkah laku,
dan tidur.
Hipotalamus mengontrol fungsi tertentu kelenjar
pituitari
Otak depan (Prosensefalon)
Otak
Sistem Saraf
Pusat
• Kelenjar pituari adalah kelenjar endokrin yang
terletak di lekuk kecil pada dasar tengkorak
(selatursika)
Kelenjar pituitari berfungsi sebagai sekresi hormon
Otak depan (Prosensefalon)
Otak
Sistem Saraf
Pusat
Bagian-bagiannya berupa lobus optik (kolikuli
superior) sebagai
1. pusat pengatur gerak bola mata
2. refleks pupil
3. refleks akomodasi
Bagian lain adalah kolikuli interior, merupakan
pusat dari auditori (pendengaran)
Otak tengah (Mesensefalon)
Otak
Sistem Saraf
Pusat
Otak belakang terdiri dari dua bagian yaitu
1. Serebelum merupakan pusat keseimbangan
dan kordinasi motor / gerakan
2. Medula oblongata berfungsi mengatur
denyut jantung, tekanan darah, gerakan
pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak
peristaltik, batuk, dan bersin
Otak belakang (Rhombensefalon)
Otak
Sistem Saraf
Pusat
• Irisan melintang sumsum tulang belakang
menunjukan
• Bagian luar tersusun dari bahan putih disebut
substansi alba
• Bagian dalam tersusun dari bahan abu-abu disebut
substansi grissea
• Dalam bahan abu-abu terdapat saluran tengah (
kanal sentral ) yang berisi cairan serebrospinal .
• Substansi alba mengandung akson bermielin,
berfungsi menghantarkan impuls menuju otak dan
dari otak ke efektor
• Sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh
selaput meninges. Fungsi utama sumsum tulang
belakang adalah menghubungkan impuls dari dan
ke otak, serta memeberi alternatif jalan terpendek
pada gerak refleks.
Sumsum Tulang Belakang
Susunan Sistem Saraf
Sistem Saraf
Pusat
Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Tepi
• Terdiri dari pasangan saraf kranial dan
saraf spinal yang keluar dari otak dan
sumsum tulang belakang serta
meghubungkannya dengan tiap reseptor
dan efektor dalam tubuh.
• Sistem saraf tepi berdasarkan arah
impulsnya terbagi menjadi dua, yaitu
sistem aferen dan sistem eferen .
• Sistem aferen menghantarkan informasi
dari reseptor ke sistem saraf pusat
• Sistem eferen menghantarkan informasi
dari sistem saraf pusat ke otot dan
kelenjar
Sistem Saraf Tepi
Saraf Sensori Somatik
• Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial,
dan 31 pasang saraf spinal
• Saraf-saraf ini meneruskan impils dari saraf
pusat, juga meneruskan impuls dari sistem
saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh.
• Sistem saraf somatik mengjantarkan impuls
dari reseptor ( terutama stimulus luar ) ke
sistem saraf pusat, juga meneruskan impuls
dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot
rangka tubuh
• Sistem saraf somatik menghantarkan impuls
dari sistem saraf pusat ke jaringan otot rangka
Sistem Saraf Tepi
Saraf Sensori Somatik
Saraf Kranial
Dari ke duabelas nama kranial, saraf nomor I, II, dan
VIII terdiri atas neuron-neuron sensori ; saraf nomor
III, IV, VI, XI dan XII terdiri atas neuron-neuron motor ;
sedangkan yang lain (nomor V, VII, IX) terdiri atas
gabungan neuron motor dan sensori.
Saraf nomor X (nervis vagus) disebut pula sebagai
saraf pengembara.
Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31,
urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori
dan motor
Saraf Spinal
Sistem Saraf Tepi
Saraf Autonom
Sistem saraf autonom adalah bagian dari sistem saraf
tepi yang mengontrol kegiatan organ-organ dalam, ada
dua sistem saraf autonom, yaitu
1. Sistem saraf simpatetik
Saraf simpatetik pada umumnya berakibat
merangsang kerja organ .
2. Sistem saraf parasimpatetik.
Stimulasi oleh saraf parasimpatetik pada umumnya
bersifat menghambat organ.
Sistem Saraf Tepi
Saraf Autonom
Sistem Saraf Tepi
Saraf Autonom
SISTEM HORMON
• Hormon berasal dari kata homein yang berati menggiatkan
atau memacu. Hormon dibentuk pada suatu kelenjar,
umumnya hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan
masuk ke dalam sistem peredaran darah . Hormon
merupakan senyawa protein atau senyawa steroid.
• Hormon berperan dalam mengatur metabolisme,
pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,
keseimbangan internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah
laku.
• Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia
antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas,
adrenal, ovarium dan, testis.
Kelenjar Hipofisis (pituitari)
Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan selatursika di
bagian tengah tulang baji.
Hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi
kimia tubuh sehingga sering disebut master of glands.
Kelenjar Hipofisis (pituitari)
Kelenjar Hipofisis (pituitari)
Kelenjar Epifisis
Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas.
Hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti
hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.
Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid
adalah tiroksin. Tiroksin terdiri dari asam amino yang
mengandung yodium.
Kelenjar Anak Gondok
(Glandula Paratiroid)
Kelenjar anak gondok mensekresikan hormon
yang dinamakan parathormon ( PTH )
Hormon ini adalah untuk metabolisme kalsium
(Ca²⁺ ) dan fosfat ( PO4³⁺ ).
Kelenjar Timus
Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan
hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan
dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi .
Kelenjar Anak Ginjal
(Glandula Adrenal)
Kelenjar Langerhans (Prankeas)
Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin
dan glukagon.
Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa)
menjadi gula otot (glikogen) di hati, sehingga
mengurangi kadar gula dalam darah.
Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi
glukosa
Kelenjar Kelamin
• Testis merupakan kelenjar kelamin laki-laki yang
mengandung sel leydig.
Sel leydig menghasilkan hormon testoteron yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder laki-
laki.
Disamping itu , testoteron juga mempengaruhi proses
spermatogenesis
• Ovarium adalah kelamin wanita mensekresi hormon
esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini
berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder
wanita.
Kelenjar Pencernaan
Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon
gastrin, berfungsi merangsang sekresi getah
lambung.
Kelenjar pada usus memproduksi hormon
sekretin yang berfungsi merangsang sekresi
getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang
merangsang sekresi getah empedu
ALAT INDRA
Indra penglihat (mata)
Indra pendengar (telinga)
Indra pembau (hidung)
Indra peraba dan perasa (kulit)
Indra pengecap (lidah)
Mata adalah organ indra
yang memiliki reseptor
peka cahaya yang disebut
fotoreseptor
Bagian dasar mata
ditunjukkan pada gambar
di samping
Indra penglihat (mata)
Kecembungan lensa mata dapat berubah-ubah.
Perubahan kecembungan tersebut karena kontraksi dan relaksasi
otot-otot ligamen (badan siliaris) yang melekat pada bola mata.
Inilah yang dinamakan daya akomodasi lensa mata.
Mata yang normal adalah yang dapat memfokuskan sinar-sinar
sejajar yang masuk ke mata sehingga jatuh tepat ke bintik mata
kuning retina. Dengan demikian, keadaan ini disebut emetrop.
Indra penglihat (mata)
Indra penglihat (mata)
Indra penglihat (mata)
Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis
(getaran) yang kita sebut suara.
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu, telinga bagian luar, tengah, dalam.
Indra pendengar (telinga)
Indra pendengar (telinga)
Mekanisme terjadinya suara
Gelombang suara yang masuk ke dalam liang telinga akan memukul gendang telinga
(membran timpani) sehingga bergetar.
Getaran membran timpani di transmisikan melintasi telinga tengah melalui 3 tulang
kecil, yang terdiri dari tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes).
Getaran tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela
oval ke koklea .
Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea.
Selanjutnya, getaran diteruskan dengan gerak berlawanan arah ke jendela bundar.
Dibagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi sel-sel rambut
yang sangat peka. Inilah reseptor getaran sebenarnya. Sel-sel rambut tersebut terletak
diantara membran basiler dan membran tektorial. Getaran dalam cairaan koklea
menimbulkan getaran dalam membran basiler. Hal ini menggerakkan, sel-sel rambut
terhadap membran tektorial, yang berarti menstimulasinya. Impuls listrik yang timbul
dalam sel ini kemudian diteruskan oleh saraf auditori ke otak.
Indra pendengar (telinga)
Alat keseimbangan (Ekuilibrium)
Telinga juga sebagai alat deteksi posisi tubuh yang berhubungan
dengan gravitasi dan gerak tubuh.
Indra pendengar (telinga)
Jalur transmisi gelombang suara
• Pada kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis
dan dermis. Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan
tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor
• Pada dermis terdapat juga reseptor untuk panas,dingin dan tekanan
yang kuat.
• Masing-masing reseptor adalah sebagai berikut :
a.Korpuskula pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.
b.Ujung saraf sekeliling rambut, erupakan ujung saraf peraba.
c. Korpuskula ruffini, merupakan ujung saraf peraba.
d.Ujung saraf krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.
e.Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba.
f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri.
g.Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan
tekanan ringan.
Indra peraba dan perasa (kulit)
Indra peraba dan perasa (kulit)
Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor
yangterletak pada epitel olfaktori di dalam rongga hidung.
Udara yang masuk kedalam rongga hidung akan melaluinya.
Sel-sel penciuman memiliki ujung beberapa rambut-rambut
halus. Yang dihubungkan oleh urat saraf melalui tulang
salingan dan bersatu menjadi urat olfaktori menuju pusat
penciuman bau di otak.
Indra pembau (hidung)
Indra pembau (hidung)
Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima
oleh reseptor kimia (kemoreseptor). Kemoreseptor kita
terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap
yang terdapat pada lidah.
Pada lidah terdapat 3 papil pengecap yaitu :
a. Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan
tersebar diseluruh permukaan lidah.
b. Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang
dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat
pangkal lidah.
c. Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi
lidah.
Indra pengecap (lidah)
Indra pengecap (lidah)
KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI
1. Amnesia
Amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengenali
kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalam suatu
periode dimasa lampau akibat goncangan batin atau cedera otak.
2. Stroke
Stroke adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya
pembuluh darah di otak.
3. Cutter
Penderita cutter diduga ratusan sampai ribuan. Penderita selalu
melukai dirinya sendiri pada saat depresi,stres,atau bingung.
4. Neuritis
Neuritis adalah radang saraf yang disebab kan oleh pengaruh fisik
seperti tekanan pukulan dan patah tulang.
5. Transeksi
Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen
tertentu dari medula spinalis.
6. Parkinson
Parkinson adalah penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya
neorotransmitter dopamin pada dasar ganglion.
7. Epilepsi
Epilepsi adalah suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskannya
letusan-letusan listrik (impuls)neuron-neuron diota.
8. Poliomielitis
Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus
yang menyerang neuron motor sistem saraf pusat (otak dan
medula spinalis)
9. Neurastonia (lemah saraf)
Penderita lemah saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang
tenaga. Penyakit lemah saraf ada yang terjadi akibat pembawaan
dari lahir ada juga yang terjadi akibat keracunan.
KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI
OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA
Obat yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang seringkali menimbulkan
perasaan yang menyenangkan seperti perasaan nikmat yang disebut melayang,
rasa mengantuk atau tidur, bayangan yang memberi nikmat (halusinasi) disebut
zat-zat psikoaktif yang dalam bidang kedokteran bermanfaat unutk mengobati
penyakit mental dan saraf.
Bila disalahgunakan, obat tersebut dapat mengganggu otak. Selain itu
penyalahgunaan zat psikoaktif juga menyebabkan ketergantungan fisik yang lazim
disebut sebagai ketagihan (adiksi).
Contoh zat psikoaktif yang menyebabkan ketagihan adalah heroin.
Zat psikoaktif dapat masuk dalam tubuh melalui beberapa cara berikut :
1.Mulut, melalui merokok
2.Hidung, dengan menghisap zat dalam bentuk uap atau bubuk, misalnya kokain
3.Kulit, dengan cara menyuntikannya kedalam otot atau vena.
Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga menurukan
aktivitas pemakainya. Depresan pada umumnya pusat susunan saraf menjadi pasif
Ada 5 kategori utama depresan
a. Etanol (etil alkohol).
b. Barbiturat, mencakup obat-obatan flu seperti sekonal, membutal, dan amital.
c. Obat penenang, yang paling banyak dipakai adalah diazepam (valium).
d. Opiat, mencakup opium, morfin, kodein, metadon.
e. Anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah
menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan
karbon tetraklorida.
OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA
Stimulan
Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus
sehingga meningkatkan kerja. Stimulasi memberikan rangsangan pemakaiannya untuk
menggunakan tenaganya lebih cepat.
Stimulan dapat berupa kafein, nikotin, phenmetrazin, methyl phenidat, atau amfetamin
(deksedrin, metil amfetamin, preludin, ritalin, serta kokain)
Depresan
Klasifikasi obat psikotropika
Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi
penglihatan dan pedengaran subjek dan juga peningkatan
respon emosional.
Halusinogen meliputi LSD,STP (mirip amfetamin), DMT,
mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis
jamur), dan PCP (fenseklidin) suatu obat bius hewan.
Efek penyalahgunaan obat ini adalah
a. Adanya perasaan “melayang”
b. Hilangnya perhatian kepada lingkungan sekitarnya
c. Berat badan berkurang
Halusinogen
OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA
Klasifikasi obat psikotropika
BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL
Alkohol berkhasiat menekan aktivitas susunan saraf
pusat. Dalam jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat
pengendalian diri di otak dan berkhasiat seolah-olah
sebagai perangsang (stimulan) susunan saraf.
Meminum minuman keras dalam jumlah banyak
berakibat peminum akan jalan sempoyongan, berbicara
menjadi tidak jelas, dan daya ingat dan kemampuan
menilai sesuatu terganggu utnuk sementara waktu .
Dalam jumlah lebih banyak lagi dapat menimbulkan koma
bahkan kematian.

More Related Content

What's hot

jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan sarafFemmiii
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaRinda Hendrika
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....NATASYATasya14
 
Berenang gaya punggung
Berenang gaya punggungBerenang gaya punggung
Berenang gaya punggungAris Farishi
 
Perangkat Keras Komputer (Hardware)
Perangkat Keras Komputer (Hardware)Perangkat Keras Komputer (Hardware)
Perangkat Keras Komputer (Hardware)NRV21
 
Bab 4, sistem komputer
Bab 4, sistem komputerBab 4, sistem komputer
Bab 4, sistem komputer7g syifa apic
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafAndi Asri Ainun
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaRifda Latifa
 
Neurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi sarafNeurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi sarafNurul Sari
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)bbawor aji
 
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdfPrinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdfNadeaAmanda
 

What's hot (20)

jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan saraf
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
fdokumen.com_slide-powerpoint-sistem-koordinasi-kelas-xi-mipa-kurikulum-2013....
 
Berenang gaya punggung
Berenang gaya punggungBerenang gaya punggung
Berenang gaya punggung
 
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptxBab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
 
Perangkat Keras Komputer (Hardware)
Perangkat Keras Komputer (Hardware)Perangkat Keras Komputer (Hardware)
Perangkat Keras Komputer (Hardware)
 
Lks sistem koordinasi
Lks sistem koordinasiLks sistem koordinasi
Lks sistem koordinasi
 
Bab 4, sistem komputer
Bab 4, sistem komputerBab 4, sistem komputer
Bab 4, sistem komputer
 
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem sarafKelompok 2, struktur dan sistem saraf
Kelompok 2, struktur dan sistem saraf
 
Biologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem inderaBiologi SMA Sistem indera
Biologi SMA Sistem indera
 
Sistem Saraf Hewan
Sistem Saraf HewanSistem Saraf Hewan
Sistem Saraf Hewan
 
Jaringan Otot
Jaringan OtotJaringan Otot
Jaringan Otot
 
Anfis Jantung
 Anfis Jantung Anfis Jantung
Anfis Jantung
 
Neurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi sarafNeurotransmiter dan komunikasi saraf
Neurotransmiter dan komunikasi saraf
 
Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)Ppt sistem saraf_manusia (1)
Ppt sistem saraf_manusia (1)
 
Sistem analog & digital
Sistem analog & digitalSistem analog & digital
Sistem analog & digital
 
Sistem hormon manusia
Sistem hormon manusiaSistem hormon manusia
Sistem hormon manusia
 
Makalah sistem pernapasan 10
Makalah sistem pernapasan 10Makalah sistem pernapasan 10
Makalah sistem pernapasan 10
 
Sistem persarafan
Sistem persarafanSistem persarafan
Sistem persarafan
 
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdfPrinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
Prinsip-prinsip fisika dalam pemeliharaan alat.pdf
 

Viewers also liked

Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaRio Armando
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonAndi Asri Ainun
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapsuher lambang
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impulsDin Shofyan
 
Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)Andi Asri Ainun
 
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuhFisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuhAyang Ayg
 
Struktur sel
Struktur  selStruktur  sel
Struktur selhecomes
 
Tes Cerebellum
Tes CerebellumTes Cerebellum
Tes CerebellumRidwan
 
Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)
Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)
Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)Aulianti Iriana
 
PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2
PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2 PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2
PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2 sajidinbulu
 
Penulisan Daan Analisis Butir Soal
Penulisan Daan Analisis Butir SoalPenulisan Daan Analisis Butir Soal
Penulisan Daan Analisis Butir SoalSMAN 2 Indramayu
 
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Muhamad Toha
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan Tumbuhan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan TumbuhanRPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan Tumbuhan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan Tumbuhansajidinbulu
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIAKlara Tri Meiyana
 
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaanRPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaansajidinbulu
 

Viewers also liked (20)

Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Kelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormonKelompok 4 sistem hormon
Kelompok 4 sistem hormon
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Penghantaran impuls
Penghantaran impulsPenghantaran impuls
Penghantaran impuls
 
Bab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresiBab 7 sistem ekskresi
Bab 7 sistem ekskresi
 
Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)Kelompok 5 (indra penglihatan)
Kelompok 5 (indra penglihatan)
 
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuhFisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
Fisiologi refleks, gerak dan postur tubuh
 
Struktur sel
Struktur  selStruktur  sel
Struktur sel
 
Tes Cerebellum
Tes CerebellumTes Cerebellum
Tes Cerebellum
 
Contoh Soal Sistem Saraf
Contoh Soal Sistem SarafContoh Soal Sistem Saraf
Contoh Soal Sistem Saraf
 
Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)
Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)
Laporan praktikum indra pengecap (shafa 9a)
 
PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2
PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2 PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2
PERANGKAT MENGAJAR IPA (Fisika) SMP KELAS 9 SEMESTER 2
 
Materi biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fixMateri biologi x ppt bab 9 fix
Materi biologi x ppt bab 9 fix
 
Penulisan Daan Analisis Butir Soal
Penulisan Daan Analisis Butir SoalPenulisan Daan Analisis Butir Soal
Penulisan Daan Analisis Butir Soal
 
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
Buku xi bab 6 (Sistem Respirasi)
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan Tumbuhan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan TumbuhanRPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan Tumbuhan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab3 Taringan Tumbuhan
 
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIALaporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
 
Makalah alat indra
Makalah alat indraMakalah alat indra
Makalah alat indra
 
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaanRPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaan
RPP IPA K-13 KELAS 8 SEMESTER-1 Bab5 Sitem pencernaan
 

Similar to Bab 8 sistem regulasi manusia

Similar to Bab 8 sistem regulasi manusia (20)

Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Sistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsxSistem koordinasi manusia ppsx
Sistem koordinasi manusia ppsx
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Biologi bab 8
Biologi bab 8Biologi bab 8
Biologi bab 8
 
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
 
Tugas merangkum (repaired) yuni
Tugas  merangkum (repaired) yuniTugas  merangkum (repaired) yuni
Tugas merangkum (repaired) yuni
 
Tugas merangkum (repaired) yuni
Tugas  merangkum (repaired) yuniTugas  merangkum (repaired) yuni
Tugas merangkum (repaired) yuni
 
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudinTd20103 tugasan 2 jenry saiparudin
Td20103 tugasan 2 jenry saiparudin
 
Sistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusiaSistem regulasi pada manusia
Sistem regulasi pada manusia
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.pptSISTEM KOORDINASI 1B.ppt
SISTEM KOORDINASI 1B.ppt
 
Sistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusiaSistem saraf pada manusia
Sistem saraf pada manusia
 
SISTEM SARAF
SISTEM SARAFSISTEM SARAF
SISTEM SARAF
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 

More from SMAN 2 Indramayu (20)

Lks animalia
Lks animaliaLks animalia
Lks animalia
 
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuhBab 10 sistem pertahanan tubuh
Bab 10 sistem pertahanan tubuh
 
Bab 6 sistem pernapasan
Bab 6 sistem pernapasanBab 6 sistem pernapasan
Bab 6 sistem pernapasan
 
Bab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makananBab 5 sistem pencernaan makanan
Bab 5 sistem pencernaan makanan
 
Bab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusiaBab 9 sistem reproduksi manusia
Bab 9 sistem reproduksi manusia
 
Bab 7 tumbuhan
Bab 7 tumbuhanBab 7 tumbuhan
Bab 7 tumbuhan
 
Bab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayatiBab 6 keanekaragaman hayati
Bab 6 keanekaragaman hayati
 
Struktur sel
Struktur selStruktur sel
Struktur sel
 
Sistem transportasi pada hewan
Sistem transportasi pada hewanSistem transportasi pada hewan
Sistem transportasi pada hewan
 
Sistem pernapasan
Sistem pernapasanSistem pernapasan
Sistem pernapasan
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 
Jaringan hewan 2
Jaringan hewan 2Jaringan hewan 2
Jaringan hewan 2
 
Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1Jaringan hewan 1
Jaringan hewan 1
 
Jaringan dan organ tumbuhan
Jaringan dan organ tumbuhanJaringan dan organ tumbuhan
Jaringan dan organ tumbuhan
 
Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XI Kurikulum 2013
 
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas XII Kurikulum 2013
 
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
Silabus Biologi Kelas X Kurikulum 2013
 
Monera 6
Monera 6Monera 6
Monera 6
 
Monera 5
Monera 5Monera 5
Monera 5
 
Monera 4
Monera 4Monera 4
Monera 4
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 

Bab 8 sistem regulasi manusia

  • 1. Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat ; • Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem regulasi pada manusia • Mengaitkan hubungan antara struktur , fungsi, dan proses sistem regulasi pada manusia • Menjelaskan struktur , fungsi dan proses sistem regulasi pada manusia. • Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sisitem regulasi manusia BAB 8 Sistem Regulasi Manusia
  • 2. Pendahuluan Tiga perangkat pengatur kegiatan tubuh 1. Sistem saraf untuk menanggapi adanya perubahan lingkungan yang merangsangnya . 2. Sistem hormon mengatur pertumbuhan, keseimbangan internal, reproduksi, serta tingkah laku 3. Alat indra merupakan reseptor rangsang dari luar.
  • 3. SISTEM SARAF  Semua penyebab terjadinya perubahan dalam tubuh atau bagian tubuh disebut rangsang.  Alat yang mampu menerima rangsang dinamakan indra (reseptor).  Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh , misalnya berupa bau, rasa pahit-manis, sentuhan, cahaya suhu, tekanan atupun gaya berat.
  • 4.  Rangsangan berasal dari luar tubuh, misalnya bau Indra penerimanya disebut eksteroseptor  Rangsangan dari dalam misalnya rasa lapar Indra penerimanya disebut interoseptor Rangsangan yang diterima oleh reseptor dihantarkan ke neuron sensori Tanggapan disampaikan neuron motor ke efektor SISTEM SARAF
  • 5.  Kesatuan struktual dan fungsional sistem saraf disebut neuron.  Neuron tersusun atas badan sel saraf, serabut-serabut saraf, dan selubung-selubungnya.  Inti sel mengandung satu anak inti besar yang kaya akan RNA dan sitoplasma yang disebut neuroplasma .  Ada dua macam sel saraf, yaitu dendrit dan akson. Sel Saraf (Neuron)
  • 7. Dendrit Dendrit merupakan serabut saraf pendek, berfungsi menerima impuls yang datang dari ujung akson neuron lain dibawa menuju ke badan sel saraf . Akson (neurit) Merupakan serabut yang panjang, berfungsi meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut otot. Sel Saraf (Neuron) Dua macam serabut sel saraf;
  • 8. Jenis-jenis neuron: (a) Neuron motor (b) Neuron sensori (c) Interneuron Sel Saraf (Neuron)
  • 9. • Subtitusi lemak yang mengelilingi sel saraf disebut selubung mielin • Selubung meilin tersusun atas rangkaian sel-sel schwann • Pada pertemuan antara selubung mielin satu dengan yang lain terdapat bagian akson yang tidak terlindungi disebut nodus Ranvier . • Nodus Ranvier berfungsi mempercepat jalanya impuls Sel Saraf (Neuron)
  • 10. Sel Saraf (Neuron) Nama, Struktur, dan Fungsi Neuron
  • 11. Prinsip Penghantar Impuls Penghantaran Lewat Sel Saraf Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negatif. • keadaan seperti ini disebut polarisasi • Impuls berjalan sepanjang akson, • membran membran neuron memulihkan keadaanya seperti semula • Selama masa pemulihan, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut (periode refraktori)
  • 12. Prinsip Penghantar Impuls Penghantaran lewat Sinapsis Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron. Struktur sinapsis Pada setiap neuron, Akson berakhir pada suatu tonjolan kecil (tombol sinapsis) Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran prasinapsis. Permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post- sinapsis Kedua membran dipisahkan oleh celah sinapsis Pada sitoplasma, tombol sinapsis terdapat neurotransmitter . Neotransmitter adalah zat kimia yang menanggapi impuls elektrik pada neuron dan dapat mentransmisikan impuls ke neuron berikutnya .
  • 14. Mekanisme Kerja Sinapsis • Impuls tiba di tombol sinapsis • Terjadi peningkatan permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca • Akibatnya , ion Ca masuk dan gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil melepaskan neutransmitter ke celah sinapsis • Kemudian neotransmitter dihirolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran postsinapsis Prinsip Penghantar Impuls
  • 15. Mekanisme Kerja Sinapsis Prinsip Penghantar Impuls
  • 16. Gerak refleks Gerak refleks disebabkan oleh rangsangan tertentu yang mengejutkan atau menyakitkan Jalur gerak refleks Rangsangan reseptor Sumsum tulang belakang Neuron sensori Neuron motorEfektor
  • 18. Susunan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi
  • 19. Otak sebagai pusat kordinator tubuh dan diselubungi oleh jaringan yang disebut selaput meninges Selaput ini tersusun atas tiga lapisan 1. lapisan duramater 2. lapisan arakhnoid 3. lapisan piamater Penyakit radang pada selaput meninges disebut meningestis Sistem Saraf Pusat Otak
  • 20. Sistem Saraf Pusat Otak Pada masa embrio terdapat tiga pembesaran yaitu: 1. Otak depan (prosensefalon) a. telensefalon b. diensefalon 2. Otak tengah (mesensefalon) 3. Otak belakang terbagi menjadi a. metensefalon yang dorsalnya membentuk serebelum (otak besar) b. mielensefalon yang menjadi medula oblongata
  • 23. Sistem Saraf Pusat Otak Bagian Otak dan Derivat utamanya
  • 24. Sistem Saraf Pusat • Hemisfer sereberum adalah bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia. Terdiri dari empat lobus : frontal, parietal, oksipital, temporal. Berfungsi mengontrol perilaku yang telah dipelajari, pusat kesadaran, kecerdasan, ingatan, keinsafan, dan interprestasi kesan • Sereberum dibedakan menjadi 3 area yaitu 1. Area sensori, berkaitan dengan penerimaan ransang dari organ ransang 2. Area motor , berperan merespon ransangan yang sampai ke otak melalui informasi atau perintah ke efektor 3. Area asosiasi, menghubungkan area sensori dan area motor Otak depan (Prosensefalon) Otak
  • 25. Sistem Saraf Pusat • Talamus merupakan pusat penerus impuls sensori ke berbagai bagian sensori sereberum. Talamus mengatur dan mengordinasi menifestasi luar dari emosi Contohnya, merangsang talamus pada seekor kucing dapat menimbulkan gejala kemarahan, bulu berdiri, cakar menjulur keluar, punggung membungkuk • Hipotalamus berfungsi mengontrol sejumlah fungsi autonom. Hipotalamus merupakan pusat kordinasi sistem saraf autonom yang mengendalikan suhu tubuh, selera makan, lapar, haus, keseimbangan, metabolisme, karbohidrat, dan lemak, tekanan darah, tingkah laku, dan tidur. Hipotalamus mengontrol fungsi tertentu kelenjar pituitari Otak depan (Prosensefalon) Otak
  • 26. Sistem Saraf Pusat • Kelenjar pituari adalah kelenjar endokrin yang terletak di lekuk kecil pada dasar tengkorak (selatursika) Kelenjar pituitari berfungsi sebagai sekresi hormon Otak depan (Prosensefalon) Otak
  • 27. Sistem Saraf Pusat Bagian-bagiannya berupa lobus optik (kolikuli superior) sebagai 1. pusat pengatur gerak bola mata 2. refleks pupil 3. refleks akomodasi Bagian lain adalah kolikuli interior, merupakan pusat dari auditori (pendengaran) Otak tengah (Mesensefalon) Otak
  • 28. Sistem Saraf Pusat Otak belakang terdiri dari dua bagian yaitu 1. Serebelum merupakan pusat keseimbangan dan kordinasi motor / gerakan 2. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah, gerakan pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk, dan bersin Otak belakang (Rhombensefalon) Otak
  • 29. Sistem Saraf Pusat • Irisan melintang sumsum tulang belakang menunjukan • Bagian luar tersusun dari bahan putih disebut substansi alba • Bagian dalam tersusun dari bahan abu-abu disebut substansi grissea • Dalam bahan abu-abu terdapat saluran tengah ( kanal sentral ) yang berisi cairan serebrospinal . • Substansi alba mengandung akson bermielin, berfungsi menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak ke efektor • Sumsum tulang belakang juga dilindungi oleh selaput meninges. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah menghubungkan impuls dari dan ke otak, serta memeberi alternatif jalan terpendek pada gerak refleks. Sumsum Tulang Belakang
  • 30. Susunan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi
  • 31. Sistem Saraf Tepi • Terdiri dari pasangan saraf kranial dan saraf spinal yang keluar dari otak dan sumsum tulang belakang serta meghubungkannya dengan tiap reseptor dan efektor dalam tubuh. • Sistem saraf tepi berdasarkan arah impulsnya terbagi menjadi dua, yaitu sistem aferen dan sistem eferen . • Sistem aferen menghantarkan informasi dari reseptor ke sistem saraf pusat • Sistem eferen menghantarkan informasi dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar
  • 32. Sistem Saraf Tepi Saraf Sensori Somatik • Sistem ini terdiri atas 12 pasang saraf kranial, dan 31 pasang saraf spinal • Saraf-saraf ini meneruskan impils dari saraf pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh. • Sistem saraf somatik mengjantarkan impuls dari reseptor ( terutama stimulus luar ) ke sistem saraf pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka tubuh • Sistem saraf somatik menghantarkan impuls dari sistem saraf pusat ke jaringan otot rangka
  • 33. Sistem Saraf Tepi Saraf Sensori Somatik Saraf Kranial Dari ke duabelas nama kranial, saraf nomor I, II, dan VIII terdiri atas neuron-neuron sensori ; saraf nomor III, IV, VI, XI dan XII terdiri atas neuron-neuron motor ; sedangkan yang lain (nomor V, VII, IX) terdiri atas gabungan neuron motor dan sensori. Saraf nomor X (nervis vagus) disebut pula sebagai saraf pengembara. Urat saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31, urat saraf ini merupakan gabungan neuron sensori dan motor Saraf Spinal
  • 34. Sistem Saraf Tepi Saraf Autonom Sistem saraf autonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan organ-organ dalam, ada dua sistem saraf autonom, yaitu 1. Sistem saraf simpatetik Saraf simpatetik pada umumnya berakibat merangsang kerja organ . 2. Sistem saraf parasimpatetik. Stimulasi oleh saraf parasimpatetik pada umumnya bersifat menghambat organ.
  • 37. SISTEM HORMON • Hormon berasal dari kata homein yang berati menggiatkan atau memacu. Hormon dibentuk pada suatu kelenjar, umumnya hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan masuk ke dalam sistem peredaran darah . Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid. • Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi, keseimbangan internal, reaksi terhadap stres, serta tingkah laku. • Macam-macam kelenjar endokrin pada tubuh manusia antara lain hipofisis, tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium dan, testis.
  • 38. Kelenjar Hipofisis (pituitari) Kelenjar hipofisis terdapat pada lekukan selatursika di bagian tengah tulang baji. Hipofisis memegang peranan penting dalam koordinasi kimia tubuh sehingga sering disebut master of glands.
  • 41. Kelenjar Epifisis Kelenjar epifisis terdapat di otak bagian atas. Hingga saat ini belum dapat diketahui dengan pasti hormon yang dihasilkan dan pengaruhnya.
  • 42. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok) Hormon terpenting yang disekresikan kelenjar tiroid adalah tiroksin. Tiroksin terdiri dari asam amino yang mengandung yodium.
  • 43. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid) Kelenjar anak gondok mensekresikan hormon yang dinamakan parathormon ( PTH ) Hormon ini adalah untuk metabolisme kalsium (Ca²⁺ ) dan fosfat ( PO4³⁺ ).
  • 44. Kelenjar Timus Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak berfungsi lagi .
  • 46. Kelenjar Langerhans (Prankeas) Kelenjar Langerhans menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Insulin berfungsi mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hati, sehingga mengurangi kadar gula dalam darah. Glukagon berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa
  • 47. Kelenjar Kelamin • Testis merupakan kelenjar kelamin laki-laki yang mengandung sel leydig. Sel leydig menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh terhadap pertumbuhan sekunder laki- laki. Disamping itu , testoteron juga mempengaruhi proses spermatogenesis • Ovarium adalah kelamin wanita mensekresi hormon esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini berpengaruh terhadap pertumbuhan kelamin sekunder wanita.
  • 48. Kelenjar Pencernaan Kelenjar pada lambung menghasilkan hormon gastrin, berfungsi merangsang sekresi getah lambung. Kelenjar pada usus memproduksi hormon sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pankreas dan hormon kolesistokinin yang merangsang sekresi getah empedu
  • 49. ALAT INDRA Indra penglihat (mata) Indra pendengar (telinga) Indra pembau (hidung) Indra peraba dan perasa (kulit) Indra pengecap (lidah)
  • 50. Mata adalah organ indra yang memiliki reseptor peka cahaya yang disebut fotoreseptor Bagian dasar mata ditunjukkan pada gambar di samping Indra penglihat (mata)
  • 51. Kecembungan lensa mata dapat berubah-ubah. Perubahan kecembungan tersebut karena kontraksi dan relaksasi otot-otot ligamen (badan siliaris) yang melekat pada bola mata. Inilah yang dinamakan daya akomodasi lensa mata. Mata yang normal adalah yang dapat memfokuskan sinar-sinar sejajar yang masuk ke mata sehingga jatuh tepat ke bintik mata kuning retina. Dengan demikian, keadaan ini disebut emetrop. Indra penglihat (mata)
  • 54. Mendengar adalah kemampuan untuk mendeteksi vibrasi mekanis (getaran) yang kita sebut suara. Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu, telinga bagian luar, tengah, dalam. Indra pendengar (telinga)
  • 56. Mekanisme terjadinya suara Gelombang suara yang masuk ke dalam liang telinga akan memukul gendang telinga (membran timpani) sehingga bergetar. Getaran membran timpani di transmisikan melintasi telinga tengah melalui 3 tulang kecil, yang terdiri dari tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Getaran tulang sanggurdi ditransmisikan ke telinga dalam melalui membran jendela oval ke koklea . Getaran dari jendela oval ditransmisikan ke dalam cairan limfa dalam ruangan koklea. Selanjutnya, getaran diteruskan dengan gerak berlawanan arah ke jendela bundar. Dibagian dalam ruangan koklea terdapat organ korti. Organ korti berisi sel-sel rambut yang sangat peka. Inilah reseptor getaran sebenarnya. Sel-sel rambut tersebut terletak diantara membran basiler dan membran tektorial. Getaran dalam cairaan koklea menimbulkan getaran dalam membran basiler. Hal ini menggerakkan, sel-sel rambut terhadap membran tektorial, yang berarti menstimulasinya. Impuls listrik yang timbul dalam sel ini kemudian diteruskan oleh saraf auditori ke otak. Indra pendengar (telinga)
  • 57. Alat keseimbangan (Ekuilibrium) Telinga juga sebagai alat deteksi posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh. Indra pendengar (telinga) Jalur transmisi gelombang suara
  • 58. • Pada kulit manusia tersusun oleh dua lapisan utama, yaitu epidermis dan dermis. Pada epidermis terdapat reseptor untuk rasa sakit dan tekanan lemah. Reseptor untuk tekanan disebut mekanoreseptor • Pada dermis terdapat juga reseptor untuk panas,dingin dan tekanan yang kuat. • Masing-masing reseptor adalah sebagai berikut : a.Korpuskula pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat. b.Ujung saraf sekeliling rambut, erupakan ujung saraf peraba. c. Korpuskula ruffini, merupakan ujung saraf peraba. d.Ujung saraf krause, merupakan ujung saraf perasa dingin. e.Korpuskula meissner, merupakan ujung saraf peraba. f. Ujung saraf tanpa selaput, merupakan perasa nyeri. g.Lempeng merkel, merupakan ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan. Indra peraba dan perasa (kulit)
  • 59. Indra peraba dan perasa (kulit)
  • 60. Manusia mendeteksi bau dengan menggunakan reseptor yangterletak pada epitel olfaktori di dalam rongga hidung. Udara yang masuk kedalam rongga hidung akan melaluinya. Sel-sel penciuman memiliki ujung beberapa rambut-rambut halus. Yang dihubungkan oleh urat saraf melalui tulang salingan dan bersatu menjadi urat olfaktori menuju pusat penciuman bau di otak. Indra pembau (hidung)
  • 62. Rangsangan kimia yang berasal dari luar tubuh diterima oleh reseptor kimia (kemoreseptor). Kemoreseptor kita terhadap lingkungan luar adalah berupa tunas pengecap yang terdapat pada lidah. Pada lidah terdapat 3 papil pengecap yaitu : a. Papil bentuk benang, merupakan papil peraba dan tersebar diseluruh permukaan lidah. b. Papil seperti huruf V, tersusun dalam lengkungan yang dilingkari oleh suatu saluran pada daerah dekat pangkal lidah. c. Papil berbentuk palu, terdapat pada daerah tepi-tepi lidah. Indra pengecap (lidah)
  • 64. KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI 1. Amnesia Amnesia adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengenali kejadian-kejadian atau mengingat apa yang terjadi dalam suatu periode dimasa lampau akibat goncangan batin atau cedera otak. 2. Stroke Stroke adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnya pembuluh darah di otak. 3. Cutter Penderita cutter diduga ratusan sampai ribuan. Penderita selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi,stres,atau bingung. 4. Neuritis Neuritis adalah radang saraf yang disebab kan oleh pengaruh fisik seperti tekanan pukulan dan patah tulang. 5. Transeksi Transeksi adalah kerusakan sebagian atau seluruh segmen tertentu dari medula spinalis.
  • 65. 6. Parkinson Parkinson adalah penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neorotransmitter dopamin pada dasar ganglion. 7. Epilepsi Epilepsi adalah suatu penyakit yang terjadi karena dilepaskannya letusan-letusan listrik (impuls)neuron-neuron diota. 8. Poliomielitis Poliomielitis adalah penyakit yang disebabkan oleh inveksi virus yang menyerang neuron motor sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) 9. Neurastonia (lemah saraf) Penderita lemah saraf biasanya pemarah, kecil hati, dan kurang tenaga. Penyakit lemah saraf ada yang terjadi akibat pembawaan dari lahir ada juga yang terjadi akibat keracunan. KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI
  • 66. OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA Obat yang dapat mempengaruhi sistem saraf yang seringkali menimbulkan perasaan yang menyenangkan seperti perasaan nikmat yang disebut melayang, rasa mengantuk atau tidur, bayangan yang memberi nikmat (halusinasi) disebut zat-zat psikoaktif yang dalam bidang kedokteran bermanfaat unutk mengobati penyakit mental dan saraf. Bila disalahgunakan, obat tersebut dapat mengganggu otak. Selain itu penyalahgunaan zat psikoaktif juga menyebabkan ketergantungan fisik yang lazim disebut sebagai ketagihan (adiksi). Contoh zat psikoaktif yang menyebabkan ketagihan adalah heroin. Zat psikoaktif dapat masuk dalam tubuh melalui beberapa cara berikut : 1.Mulut, melalui merokok 2.Hidung, dengan menghisap zat dalam bentuk uap atau bubuk, misalnya kokain 3.Kulit, dengan cara menyuntikannya kedalam otot atau vena.
  • 67. Depresan berfungsi untuk mengurangi kegiatan sistem saraf sehingga menurukan aktivitas pemakainya. Depresan pada umumnya pusat susunan saraf menjadi pasif Ada 5 kategori utama depresan a. Etanol (etil alkohol). b. Barbiturat, mencakup obat-obatan flu seperti sekonal, membutal, dan amital. c. Obat penenang, yang paling banyak dipakai adalah diazepam (valium). d. Opiat, mencakup opium, morfin, kodein, metadon. e. Anastetik, mencakup kloroform, eter, dan sejumlah hidrokarbon lain yang mudah menguap dan biasa digunakan sebagai pelarut, misalnya benzen, toluena, dan karbon tetraklorida. OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA Stimulan Stimulan bersifat menstimulasi sistem saraf simpatik melalui pusat di hipotalamus sehingga meningkatkan kerja. Stimulasi memberikan rangsangan pemakaiannya untuk menggunakan tenaganya lebih cepat. Stimulan dapat berupa kafein, nikotin, phenmetrazin, methyl phenidat, atau amfetamin (deksedrin, metil amfetamin, preludin, ritalin, serta kokain) Depresan Klasifikasi obat psikotropika
  • 68. Halusinogen mempunyai pengaruh kuat terhadap persepsi penglihatan dan pedengaran subjek dan juga peningkatan respon emosional. Halusinogen meliputi LSD,STP (mirip amfetamin), DMT, mesakolin (dari pohon kaktus peyote), psilosibin (dari jenis jamur), dan PCP (fenseklidin) suatu obat bius hewan. Efek penyalahgunaan obat ini adalah a. Adanya perasaan “melayang” b. Hilangnya perhatian kepada lingkungan sekitarnya c. Berat badan berkurang Halusinogen OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA Klasifikasi obat psikotropika
  • 69. BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL Alkohol berkhasiat menekan aktivitas susunan saraf pusat. Dalam jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat pengendalian diri di otak dan berkhasiat seolah-olah sebagai perangsang (stimulan) susunan saraf. Meminum minuman keras dalam jumlah banyak berakibat peminum akan jalan sempoyongan, berbicara menjadi tidak jelas, dan daya ingat dan kemampuan menilai sesuatu terganggu utnuk sementara waktu . Dalam jumlah lebih banyak lagi dapat menimbulkan koma bahkan kematian.