SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
KELOMPOK 8
Hidayat Wahid Muharram
Fitri Ramadhani Putri
Vina Widya Putri
Willy Medi Christian N
LANDASAN TEORI
A. Akar
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah.
Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan
sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran.
Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut.
1. Struktur Akar
a) Morfologi (Struktur Luar) Akar
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah,
tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari
rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan
perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk
memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar
dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem
yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar
adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis.
b) Anatomi (Struktur Dalam) Akar
Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding
sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air.
Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding
tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel-
sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat
lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke
silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel
(perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel
adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan
pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang
merupakan berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada
tumbuhan dikotil.
2. Fungsi Akar
a) Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah
b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan
c) Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat respirasi
d) Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat penyimpanan
makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif.
3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya
Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis)
masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang
berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat)
melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang
hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan
air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan
molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi.
Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan mineral mengalir dengan arah horizontal melalui
epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut
ke daun melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai bahan
fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler.
Kemudian, air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor
itu? Turgor adalah keadaan tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap
air.
4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan
Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas
terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal
batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain
memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang
di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah
untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang masuk ke dalam tanah, bagian
akar tersebut memiliki fungsi seperti akar biasa, yaitu, menyerap air dan mineral.
Kemudian, oksigen yang diserap oleh akar digunakan untuk proses penyerapan air dan
mineral.
B. Batang
Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah
tanah. Tetapi ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah.
Jadi, cara untuk membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-
kuncupnya. Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik
itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak
dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang
(kuncup terminal) dan kuncup ketiak (kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada
ujung batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada
ketiak daun dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan
tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh lagi
ketika kondisi lingkungan sudah baik.
Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang
pendek dan daun-daun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki
rizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan kencur.
1. Struktur Batang
a) Morfologi (Struktur Luar) Batang
Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang
tidak sama. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat
genetis dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi,
tumbuhan dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda
karena kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2
kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan
tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh
batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan
internodus (daerah di anatara 2 buku). Pada umumnya, batang tumbuhan herba
itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama
sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah
jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang. Sedangkan batang
tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang
yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada
permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi.
Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan.
b) Anatomi (Struktur Dalam) Batang
Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis
yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks.
Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut
memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan
tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan
penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan
herba mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak. Pada batang tumbuhan
berkayu epidermis, korteks, dan stele. Epidermis batang terdiri dari satu lapisan
sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi
kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi
lapisan-lapisan yang ada di dalamnya. Korteks batang adalah jaringan parenkim
yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola
besar. Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi
untuk pertukaran udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah
lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta
mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan
adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak
terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan
pembuluhnya secara tidak teratur. Stele/Silinder pusat merupakan bagian
terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan
floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium
di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki
kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah
besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri,
memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih
tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem
(kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem
(kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan
mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan
lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau.
Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim
hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut
lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam
pada stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada
juga garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut
jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang
bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur
pada tumbuhan monokotil.
2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
a) Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan
monokitl tidak bercabang dan lurus
b) Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan
tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium.
c) Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran,
sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar.
3. Fungsi Batang
a) Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan
zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis.
b) Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun
c) Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan
makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif.
C. Daun
1. Struktur Daun
a) Morfologi (Struktur Luar) Daun
Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh
kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil.
Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian
daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Tangkai daun terdapat bagian yang
menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada daun
tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus
batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun
terdapat pada tumbuhan pisang dan talas. Daun yang memiliki ketiga bagian
daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun
sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut
daun tidak sempurna. Bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing
apakah ada perbedaan yang mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok
adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun yang hanya memiliki
satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga dan daun yang
memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun mejemuk,
contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang
menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda. Pada
umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari.
Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau
melengkung.
b) Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah.
Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang
antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah
daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya
dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis
terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata
umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air
terdapat di bagian atas daun. Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel
berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan
palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi
fotosintesis. Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk
tidak teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi
untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis. Berkas pembuluh
angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan
lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan
pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari silinder pusat
yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.
2. Fungsi Daun
a) Tempat fotosintesis
Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air
diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke
jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk
fotosintesis dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa
gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh
pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan
melalui stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
b) Tempat tranpirasi tumbuhan
Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa
penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada
umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk
uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi
menyebabkan air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus
menerus. Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan.
Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam)
dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran
daun, jumlah stomata, ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan
banyak sedikitnya bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang
mempengaruhi antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan
keadaan air di dalam tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan
terganggu. Dalam keadaan tersebut tumbuhan mengeluarkan kelebihan air
tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada saat pagi hari.
Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan.
c) Alat respirasi (pernapasan)
Melalui stomata oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang
masuk digunakan tumbuhan untuk melakukan respirasi. Respirasi bertujuan
untuk mendapatkan energi yang terkandung dalam makanan. Melalui proses itu
juga tumbuhan menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan
melalui stomata daun.
d) Alat perkembangbiakan vegetatif apakah anda pernah melihat tumbuhan
cocor bebek? tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang
menarik perhatian adalah daunnya yang menjadi alat perkembangbiakan
vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek ini, dapat menghasilkan
individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi alat perkembangbiakan
vegetatif.
3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan
a) Tekanan akar
Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel
pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu
batang. Besarnya tekanan dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya
tumbuhan.
b) Kapilaritas batang
Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa
diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang
menyebabkan air dan mineral yang terlarut, naik ke batang sampai daun.
c) Daya isap daun
Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa
transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses
transpirasi.
ALAT DAN BAHAN
Akar, batang dan daun Jagung (Zea mays)
Akar, batang dan daun kacang tanah (Arachis Hypogaea)
Silet
Air
Pipet tetes
Kaca preparat dan kaca penutup preparat
Mikroskop cahaya
CARA KERJA
1. Buatlah sayatan tipis menggunakan silet dengan arah melintang dari akar,
batang dan daun jagung serta kacang tanah
2. Letakkan salah satu sayatan tipis dari bagian tumbuhan jagung atau kacang
tanah di atas kaca objek
3. Kemudian teteskan air dengan menggunakan pipet tetes sedikit saja di atas kaca
objek tersebut, lalu tutup dengan kaca penutup objek
4. Tempatkan kaca preparat tersebut di atas meja objek pada mikroskop, lalu atur
cermin untuk mendapatkan cahaya agar nantinya dapat melihat sturuktur
anatomi pada bagian tumbuhan jagung atau kacang tanah
5. Amati preparat dengan menggunakan perbesaran yang lemah terlebih dahulu
6. Gambarlah hasil pengamatan
7. Lakukan langkah-langkah dari nomor 2 sampai 6 pada sayatan tipis dari bagian
tumbuhan jagung atau kacang tanah secara satu persatu
DATA EKSPERIMEN
Jagung Kacang Tanah
Akar
Batang
Daun
ANALISA
1.Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil
a) Akar monokotil (anatomi)
 Batas ujung akar dan kaliptra jelas
 Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel
 Punya empulur yang luas sebagai pusat akar
 Tidak ada kambiumnya
 Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12)
 Letak xilem dan floem berselang-seling
b) Akar dikotil (anatomi)
 Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas
 Perisikel terdiri dari 1 lapis sel
 Tidak punya empulur / empulurnya sempit
 Mempunyai cambium
 Jumlah lengan xilem antara 2-6
 Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai
pembatas)
Struktur Anatomi Akar Dikotil
Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem
jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh.
Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun
berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda.
Secara morfologi, kayaknya antara dikotil dan monokotil tidak ada bedanya.
Cuma, tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil akarnya
tunggang.floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Asal akar adalah dari akar
lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar
tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan
tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar
serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra,
yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada
yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
2. Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil
a) Batang monokotil (anatomi)
Tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya
jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar,
empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks. Pada batang Monokotil,
epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak
jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe
kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan
kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang
Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi
pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat
mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang
(Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp)
b) Batang dikotil (anatomi)
Bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur,
mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan
antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem.
Struktur Anatomi Batang
Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang
terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas
pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada
kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan
dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil.
3. Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil
Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu
memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara
morphologis.
1. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi
oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat
ditemui pada epidermis atas.
2. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau
lebih lapisan yang agak sempit, sel–sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel–sel
persegi memanjang ke arah epidermis. Masing– masing sel terdiri dari banyak kloroplas.
Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini.
3. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar,
bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel–sel ini, tapi
dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade.
4. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki
banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut
ruang substomata atau cavity.
5. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti
bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas
dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil
digantikan oleh sel–sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.
Struktur Anatomi Daun
Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata
atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan.
Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan
pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili
Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada
tulang daun.
PERBEDAAN CIRI PADA TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL BERDASARKAN
CIRI FISIK PEMBEDA YANG DIMILIKI :
1. Bentuk akar
– Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
– Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
– Monokotil : Melengkung atau sejajar
– Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
– Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
– Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
– Monokotil : satu buah keping biji saja
– Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
– Monokotil : Tidak terdapat kambium
– Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
– Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
– Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
– Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
– Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
– Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
– Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
PENUTUP
Kesimpulan:
Saran:
Agar lebih mudah mendapatkan irisan yang tipis pada daun jagung dan kacang tanah
lebih baik di sayat secara perlahan sampai jaringan epidermisnya hilang (yang terlihat
bagian berwarna putih)
Agar mendapatkan irisan yang tipis lebih baik menggunakan silet yang tajam dan
ujungnya tipis, jangan menggunakan cutter

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLinda Rosita
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Malikul Mulki
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszKlara Tri Meiyana
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daunSofyan Dwi Nugroho
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekulerdewisetiyana52
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambahSofyan Dwi Nugroho
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"ilmanafia13
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Selyuliartiramli
 
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri YusrilLaporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri YusrilPutri Yusril
 

What's hot (20)

Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Laporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometriLaporan praktikum stoikiometri
Laporan praktikum stoikiometri
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
Laporan praktikum Morfologi tumbuhan(limited edition)
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Tanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi MolekulerTanya Jawab Biologi Molekuler
Tanya Jawab Biologi Molekuler
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
Tumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumutTumbuhan paku dan lumut
Tumbuhan paku dan lumut
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
 
Pertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar SelPertanyaan seputar Sel
Pertanyaan seputar Sel
 
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri YusrilLaporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
Laporan Biologi Difusi dan Osmosis Putri Yusril
 

Similar to OPTIMASI AKAR DAN BATANG

Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan DaunMenggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan DaunMentari Arsharanti
 
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologibab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam TeknologiNia Pratiwi
 
ORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHANORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHANDeybi Wasida
 
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMPTugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMPDhudy_Hario
 
Fungsi Tumbuhan
Fungsi TumbuhanFungsi Tumbuhan
Fungsi Tumbuhanboim007
 
Biologi-organ tumbuhan
Biologi-organ tumbuhanBiologi-organ tumbuhan
Biologi-organ tumbuhanrisyerestu
 
STRUKTUR DAN FUNGSI.ppt
STRUKTUR DAN FUNGSI.pptSTRUKTUR DAN FUNGSI.ppt
STRUKTUR DAN FUNGSI.pptWiraDharma11
 
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhanBiologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhanReedha Williams
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxHamizanSubandi
 
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxPPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxAndaraPutra1
 
Auuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
AuuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllAuuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
AuuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllOperator Warnet Vast Raha
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarAdi Suwarno
 
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-pptRiya Tun PGMI
 

Similar to OPTIMASI AKAR DAN BATANG (20)

Akar tumbuhan
Akar tumbuhanAkar tumbuhan
Akar tumbuhan
 
Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Struktur dan Fungsi TumbuhanStruktur dan Fungsi Tumbuhan
Struktur dan Fungsi Tumbuhan
 
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan DaunMenggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
 
Batang
BatangBatang
Batang
 
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologibab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
bab 3 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi
 
ORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHANORGAN PADA TUMBUHAN
ORGAN PADA TUMBUHAN
 
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMPTugas Biologi Kelas VIII SMP
Tugas Biologi Kelas VIII SMP
 
jaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhanjaringan pada tumbuhan
jaringan pada tumbuhan
 
Fungsi Tumbuhan
Fungsi TumbuhanFungsi Tumbuhan
Fungsi Tumbuhan
 
Biologi-organ tumbuhan
Biologi-organ tumbuhanBiologi-organ tumbuhan
Biologi-organ tumbuhan
 
STRUKTUR DAN FUNGSI.ppt
STRUKTUR DAN FUNGSI.pptSTRUKTUR DAN FUNGSI.ppt
STRUKTUR DAN FUNGSI.ppt
 
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhanBiologi   struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Biologi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Dila
DilaDila
Dila
 
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptxSTRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN.pptx
 
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptxPPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
PPT-Struktur-dan-Fungsi-Tumbuhan ADHIXIONS.pptx
 
Auuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
AuuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllAuuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
Auuuuuuuuuuuuuuuuuullllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllllll
 
Struktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akarStruktur dan fungsi jaringan akar
Struktur dan fungsi jaringan akar
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
365005414 3-struktur-dan-fungsi-daun-ppt
 

More from Vina Widya Putri

Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaVina Widya Putri
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenVina Widya Putri
 
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Vina Widya Putri
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusVina Widya Putri
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityVina Widya Putri
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiVina Widya Putri
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatVina Widya Putri
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Vina Widya Putri
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelVina Widya Putri
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakVina Widya Putri
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKVina Widya Putri
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Vina Widya Putri
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiVina Widya Putri
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasVina Widya Putri
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasVina Widya Putri
 

More from Vina Widya Putri (20)

Infeksi Odontogenik
Infeksi OdontogenikInfeksi Odontogenik
Infeksi Odontogenik
 
Lesi Pigmentasi
Lesi PigmentasiLesi Pigmentasi
Lesi Pigmentasi
 
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, LeukoplakiaLesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
Lesi Putih, Variasi Normal, Leukoplakia
 
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa RekurenReccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
Reccurent Aphthous Stomatitis (RAS) / Stomatitis Aftosa Rekuren
 
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
Laporan Praktikum Pemeriksaan Penunjang Laboratorium Untuk Menegakkan Diagnos...
 
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat VirusLesi Rongga Mulut Akibat Virus
Lesi Rongga Mulut Akibat Virus
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth MobilityPemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
Pemeriksaan CPITN, PBI & Tooth Mobility
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & ErosiLaporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
Laporan Tutorial Atrisi, Abrasi, Abfraksi & Erosi
 
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi ObatLaporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
Laporan Praktikum Absorbsi & Ekskresi Obat
 
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
Laporan Field Lab Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Ob...
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia EnamelTutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
Tutorial Diskolorasi Gigi & Hipoplasia Enamel
 
Tutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management AnakTutorial Behavior Management Anak
Tutorial Behavior Management Anak
 
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAKLaporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
Laporan Field Lab OBSERVASI PEMERIKSAAN PASIEN ANAK
 
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7Laporan tutorial skenario 2 blok 7
Laporan tutorial skenario 2 blok 7
 
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran GigiLaporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
Laporan tutorial Radiografi Kedokteran Gigi
 
Premolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atasPremolar kedua rahang atas
Premolar kedua rahang atas
 
Premolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atasPremolar pertama rahang atas
Premolar pertama rahang atas
 

Recently uploaded

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 

OPTIMASI AKAR DAN BATANG

  • 1. KELOMPOK 8 Hidayat Wahid Muharram Fitri Ramadhani Putri Vina Widya Putri Willy Medi Christian N
  • 2. LANDASAN TEORI A. Akar Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar adalah tempat masuknya mineral atau zat-zat hara. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Tumbuhan dikotil dan monokotil ada perbedaan sistem perakaran. Pada akar tumbuhan monokotil terususun sistem akar serabut. 1. Struktur Akar a) Morfologi (Struktur Luar) Akar Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanyu tumbuh di dekat ujung akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan mekanis. b) Anatomi (Struktur Dalam) Akar Epidermis (kulit/lapisan luar akar) terdiri dari sel yang trersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis sehingga dapat dilalui air. Korteks/kulit pertama yang tersusun dari lapisan-lapisan sel yang berdinding tipis. Koteks memiliki ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran gas. Peran korteks adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Endodermis akar yang terbentuk dari selapis sel yang tebal. Sebagian besar sel- sel endodermis memiliki pita kaspari yang mengandung zat suberin atau zat lignin. Fungsi endodermis adalah mengatur jalannya larutan yang diserap ke silinder pusat. Kemudian ada stele (silinder pusat) yang terdiri dari perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel adalah lapisan terluar dari stele yang berperan dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Di dalam perisikel terdapat xilem dan floem yang merupakan berkas pengangkut. Ada juga empulur yang hanya terdapat pada tumbuhan dikotil. 2. Fungsi Akar a) Untuk menyerap air dan mineral/zat-zat hara dari tanah
  • 3. b) Menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan c) Pada beberapa jenis tumbuhan berperan, akar berperan sebagai alat respirasi d) Pada tumbuhan tertentu, akar juga berperan sebagai tempat penyimpanan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. 3. Proses Penyerapan Air dan Mineral serta Pengangkutannya Air dan mineral diserap oleh ujung akar dan rambut-rambut akar (secara osmosis) masuk ke dalam tubuh tumbuhan. Osmosis adalah perpindahan zat dari larutan yang berkonsentrasi rendah (kurang pekat) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (lebih pekat) melalui selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah selaput pemisah yang hanya dapat dilalui oleh air dan zat tertentu. Tetapi selain secara osmosis, penyerapan air dan mineral dapat dilakukan dengan transpor aktif, yaitu, sistem transpor ion dan molekul melalui membran sel dengan menggunakan energi. Lalu, dari rambut-rambut akar, air dan mineral mengalir dengan arah horizontal melalui epidermis, korteks dan endodermis sampai ke xilem. Dari xilem, air dan mineral diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xilem) pada batang cabang, dan daun sebagai bahan fotosintesis. Pengangkutan ini disebut pengangkutan vaskuler. Kemudian, air yang masuk ke dalam sel tumbuhan menyebabkan turgor. Apakah turgor itu? Turgor adalah keadaan tegang antara dinding sel dengan isi sel setelah menyerap air. 4. Akar sebagai Alat Pernapasan pada Tumbuhan Akar juga digunakan sebagai alat pernapasan yang disebut akar napas. Akar napas terdapat pada tumbuhan yang ada di hutan bakau, yang bertmbuh tegak pada pangkal batangnya. Pada akar napas ada banyak celah agar udara dapat masuk. Tetapi, selain memiliki akar napas, ada juga akar gantung. Akar gantung tumbuh dari bagian batang di atas tanah ke arah tanah. Fungsi akar gantung ketika masih menggantung adalah untuk menyerap udara. Tetapi ketika bagian akar yang masuk ke dalam tanah, bagian akar tersebut memiliki fungsi seperti akar biasa, yaitu, menyerap air dan mineral. Kemudian, oksigen yang diserap oleh akar digunakan untuk proses penyerapan air dan mineral. B. Batang Kita sering berpikir bahwa batang itu selalu di atas tanah dan akar ada di bawah tanah. Tetapi ada beberapa jenis tumbuhan yang batangnya berada di bawah tanah. Jadi, cara untuk membedakan akar dengan batang adalah dengan mencari kuncup-
  • 4. kuncupnya. Kuncup adalah adalah titik tumbuh batang yang dilindungi oleh sisik. Sisik itu akan gugur ketika batang sudah terbentuk. Tetapi ada juga kuncup yang tidak dilindungi oleh sisik. Kuncup dapat dibedakan menjadi 2, yaitu, kuncup ujung batang (kuncup terminal) dan kuncup ketiak (kuncup aksilar). Kuncup terminal terdapat pada ujung batang yang masih dalam pertumbuhan, sedangkan kuncup aksilar terdapat pada ketiak daun dan pada ruas tertentu di batang. Kuncup, pada beberapa tumbuhan tertentu, akan dorman jika kondisi lingkungannya buruk, tapi dapat bertumbuh lagi ketika kondisi lingkungan sudah baik. Ada juga batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah dengan ruas yang pendek dan daun-daun yan berbentuk sisik. Batang ini disebut rizoma. Rizoma berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Contoh tanaman yang memiliki rizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, dan kencur. 1. Struktur Batang a) Morfologi (Struktur Luar) Batang Morfologi batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang batang yang tidak sama. Ada yang panjang dan ada yang pendek. Itu dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan, seperti suhu, cahaya, dan kesuburan tanah. Jadi, tumbuhan dengan jenis yang sama akan memiliki panjang batang yang berbeda karena kondisi lingkungan yang berbeda. Berdasarkan keadaan batang, ada 2 kelompok tumbuhan tingkat tinggi. Yaitu, tumbuhan herba (tumbuhan lunak) dan tumbuhan berkayu. Pada kedua tumbuhan tersebut ada daun-daun di seluruh batangnya. Pada batang terdapat nodus/buku (tempat meletaknya daun) dan internodus (daerah di anatara 2 buku). Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam, dan kacang. Sedangkan batang tumbuhan berkayu biasanya keras dan umurnya relatif panjang. Pada batang yang tua, terdapat kulit kayu yang tebal dan lubang-lubang kecil (lentisel) pada permukaannya agar oksigen dapat masuk ke dalam sel-sel batang secara difusi. Oksigen itu berfungsi untuk proses pernapasan. b) Anatomi (Struktur Dalam) Batang Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu. Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil. Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan
  • 5. tidak mengandung gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun dan berdiri tegak. Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele. Epidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada di dalamnya. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara. Dalam korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar. Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur pada tumbuhan monokotil. 2. Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil
  • 6. a) Batang tumbuhan dikotil bercabang-cabang, sedangkan batang tumbuhan monokitl tidak bercabang dan lurus b) Tumbuhan dikotil memiliki kambium yang memperbesar batang tumbuhan tersebut, sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. c) Letak pembuluh angkut tumbuhan dikotil teratur dalam bentuk lingkaran, sedangkan letak pembuluh angkut pada tumbuhan monokotil tersebar. 3. Fungsi Batang a) Berfungsi sebagai organ lintasan air dan mineral ke daun dari akar, dan lintasan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan sebagai hasil fotosintesis. b) Berperan sebagai organ pembentuk dan penyagga daun c) Pada beberapa tumbuhan tertentu, batang merupakan tempat untuk menyimpan makanan dan alat perkembangbiakan vegetatif. C. Daun 1. Struktur Daun a) Morfologi (Struktur Luar) Daun Pada umumnya daun berwarna hijau. Warna hijau daun itu disebabkan oleh kandungan kloroplas di dalam sel-sel daun. Di dalam kloroplas terdapat klorofil. Secara morfologi, pada umunya daun memiliki bagian-bagian antara lain helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas. Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki 1 bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna. Bandingkan antara daun mangga dan daun belimbing apakah ada perbedaan yang mencolok? Tentunya perbedaan yang mencolok adalah susunan helai daun pada tangkainya bukan? Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal dan ganda. Pada umumnya tumbuhan dikotil memiliki tulang daun menyirip atau menjari. Sedangkan tembuhan monokotil memiliki daun dengan tulang daun sejajar atau melengkung.
  • 7. b) Anatomi (Struktur Dalam) Daun Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah. Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air terdapat di bagian atas daun. Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak, tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis. Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung karbon dioksida untuk proses fotosintesis. Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang. 2. Fungsi Daun a) Tempat fotosintesis Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun. b) Tempat tranpirasi tumbuhan Daun juga berperan penting dalam transpirasi. Transpirasi adalah peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat berlangsung di batang, tapi pada umumnya terjadi di daun. Melalui transpirasi, air dan tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi menyebabkan air dan mineral dari akar, batang, dan tangkai daun terjadi terus menerus. Selain itu, transpirasi juga berfungsi sebagai pengatur suhu tumbuhan. Kecepatan transpirasi pada tumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal(dalam) dan eksternal(luar). Faktor-faktor dalam yang mempengaruhi antara lain ukuran
  • 8. daun, jumlah stomata, ada todaknya lapisan lilin pada permukaan daun, dan banyak sedikitnya bulu-bulu (trikoma) pada permukaan daun. Faktor luar yang mempengaruhi antara lain suhu, kelembapan udara, intensitas cahaya, dan keadaan air di dalam tanah. Saat udara lembab transpirasi pada tumbuhan terganggu. Dalam keadaan tersebut tumbuhan mengeluarkan kelebihan air tersebut dalam bentuk tetesan-tetesan air yang dapat kita pada saat pagi hari. Peristiwa penetesan air itu disebut juga gutasi atau penetesan. c) Alat respirasi (pernapasan) Melalui stomata oksigen dari luar masuk ke dalam tumbuhan. Oksigen yang masuk digunakan tumbuhan untuk melakukan respirasi. Respirasi bertujuan untuk mendapatkan energi yang terkandung dalam makanan. Melalui proses itu juga tumbuhan menghasilkan karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan melalui stomata daun. d) Alat perkembangbiakan vegetatif apakah anda pernah melihat tumbuhan cocor bebek? tumbuhan ini sering dipakai menjadi tanaman hias dan yang menarik perhatian adalah daunnya yang menjadi alat perkembangbiakan vegetatif. Pada daun tumbuhan seperti cocor bebek ini, dapat menghasilkan individu baru sehingga daun ini berfungsi sebagi alat perkembangbiakan vegetatif. 3. Sistem Pengangkutan pada Tumbuhan a) Tekanan akar Tekanan akar timbul karena pergerakan air yang secara osmosis dari sel ke sel pada akar. Adanya tekana akar itu akan mendorong air naik ke pembuluh kayu batang. Besarnya tekanan dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan. b) Kapilaritas batang Pembuluh kayu dari akar dan batang sampai menuju daun, semuanya itu bisa diangga pipa kepiler. Kapilaritas pembuluh kayu dari akar menuju batang menyebabkan air dan mineral yang terlarut, naik ke batang sampai daun. c) Daya isap daun Disebabkan adanya penguapan air dari daun yang sebenarnya peristiwa transpirasi. Jadi daya isap daun adalah tenaga yang ditimbulkan melalui proses transpirasi. ALAT DAN BAHAN
  • 9. Akar, batang dan daun Jagung (Zea mays) Akar, batang dan daun kacang tanah (Arachis Hypogaea) Silet Air Pipet tetes Kaca preparat dan kaca penutup preparat Mikroskop cahaya CARA KERJA 1. Buatlah sayatan tipis menggunakan silet dengan arah melintang dari akar, batang dan daun jagung serta kacang tanah 2. Letakkan salah satu sayatan tipis dari bagian tumbuhan jagung atau kacang tanah di atas kaca objek 3. Kemudian teteskan air dengan menggunakan pipet tetes sedikit saja di atas kaca objek tersebut, lalu tutup dengan kaca penutup objek 4. Tempatkan kaca preparat tersebut di atas meja objek pada mikroskop, lalu atur cermin untuk mendapatkan cahaya agar nantinya dapat melihat sturuktur anatomi pada bagian tumbuhan jagung atau kacang tanah 5. Amati preparat dengan menggunakan perbesaran yang lemah terlebih dahulu 6. Gambarlah hasil pengamatan 7. Lakukan langkah-langkah dari nomor 2 sampai 6 pada sayatan tipis dari bagian tumbuhan jagung atau kacang tanah secara satu persatu DATA EKSPERIMEN Jagung Kacang Tanah Akar
  • 10. Batang Daun ANALISA 1.Perbedaan Anatomi Akar Monokoti dan Dikotil a) Akar monokotil (anatomi)  Batas ujung akar dan kaliptra jelas  Perisikel terdiri dari beberapa lapis sel  Punya empulur yang luas sebagai pusat akar  Tidak ada kambiumnya  Jumlah lengan protoxilem banyak (lebih dari 12)  Letak xilem dan floem berselang-seling b) Akar dikotil (anatomi)  Batas ujung akar dan kaliptra tidak jelas  Perisikel terdiri dari 1 lapis sel  Tidak punya empulur / empulurnya sempit
  • 11.  Mempunyai cambium  Jumlah lengan xilem antara 2-6  Letak xilem di dalam dan floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas) Struktur Anatomi Akar Dikotil Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil berbeda. Secara morfologi, kayaknya antara dikotil dan monokotil tidak ada bedanya. Cuma, tanaman monokotil akarnya serabut dan tanaman dikotil akarnya tunggang.floem di luar (dengan kambium sebagai pembatas). Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut. Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela. 2. Perbedaan Anatomi Batang Monokotil dan Dikotil a) Batang monokotil (anatomi) Tidak bercabang-cabang, pembuluh angkut (xilem-floem) tersebar, tidak punya jari-jari empulur, tidak ada kambium vaskular sehingga tidak dapat membesar, empulur tidak dapat dibedakan di daerah korteks. Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp) b) Batang dikotil (anatomi)
  • 12. Bercabang-cabang, pembuluh angkut teratur, punya jari-jari empulur, mempunyai kambium vaskular sehingga dapat membesar, dapat dibedakan antara daerah korteks dan empulur, ada kambium di antara xilem dan floem. Struktur Anatomi Batang Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata, sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil. 3. Perbedaan Anatomi Daun Monokotil dan Dikotil Daun pada banyak dikotil (dan sebagian monokotil) bersifat dorsiventral, yaitu memiliki permukaan atas (adaxial) dan bawah (abaxial) yang berbeda secara morphologis. 1. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel, berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung kloroplas. Beberapa stomata, jika ada, dapat ditemui pada epidermis atas. 2. Mesofil Palisade. Terletak persis di bawah epidermis atas dan terdiri dari satu atau lebih lapisan yang agak sempit, sel–sel berdinding tipis yang sangat berdekatan, sel–sel persegi memanjang ke arah epidermis. Masing– masing sel terdiri dari banyak kloroplas. Ada system yang telah terbentuk dari ruang antar sel melalui jaringan ini. 3. Mesofil bunga karang (spongy mesophyll). Terdiri dari sel berdinding tipis, longgar, bentuk tidak teratur, dimana banyak ruang antar sel. Kloroplas ada di sel–sel ini, tapi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel palisade. 4. Epidermis bawah, serupa dalam struktur permukaan atas, tapi memiliki banyak stomata. Tiap pori stomata terbuka ke arah ruang antar sel besar yang disebut ruang substomata atau cavity. 5. Sistem vaskular. Potongan ke arah daerah midrib menunjukkan bentuk xylem seperti bulan sabit ke arah permukaan atas daun dan floem ke arah permukaan bawah. Di atas dan di bawah benang vaskuler,m di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel–sel kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun. Struktur Anatomi Daun
  • 13. Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma. Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun. PERBEDAAN CIRI PADA TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL BERDASARKAN CIRI FISIK PEMBEDA YANG DIMILIKI : 1. Bentuk akar – Monokotil : Memiliki sistem akar serabut – Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang 2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun – Monokotil : Melengkung atau sejajar – Dikotil : Menyirip atau menjari 3. Kaliptrogen / tudung akar – Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra – Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar 4. Jumlah keping biji atau kotiledon – Monokotil : satu buah keping biji saja – Dikotil : Ada dua buah keping biji 5. Kandungan akar dan batang – Monokotil : Tidak terdapat kambium – Dikotil : Ada kambium 6. Jumlah kelopak bunga – Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga – Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima 7. Pelindung akar dan batang lembaga
  • 14. – Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza – Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil 8. Pertumbuhan akar dan batang – Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar – Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar PENUTUP Kesimpulan: Saran: Agar lebih mudah mendapatkan irisan yang tipis pada daun jagung dan kacang tanah lebih baik di sayat secara perlahan sampai jaringan epidermisnya hilang (yang terlihat bagian berwarna putih) Agar mendapatkan irisan yang tipis lebih baik menggunakan silet yang tajam dan ujungnya tipis, jangan menggunakan cutter