SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
virus
KELOMPOK 9 :
AGUSTIN DIAN KARTIKASARI - ASNI PURAEDAH - DEBI ANATIASARA
Bacteriofage
Kapsid
Protein
DNA Animal virus
Kapsid
Protein
DNA
DNA
Kapsid
Protein
RETROVIRUS
Morfologi Virus
 Bentuk tubuh beranekaragam : bersegi banyak
memanjang (flamen), bentuk T dan bentuk batang
(silindris) & virus bulat.
 Ukuran tubuhnya rata-rata : 0,02-0,3 mikron atau juga :
25-300 mikron (1 nanometer=1/1.000.000.000 m) Virus
yang berukuran paling kecil adalah Virus polio
(poliovirus).
 Struktur tubuh : DNA (deoxyribonucleic acid) / RNA
(ribonucleic acid) yang dikeliling lapisan : kapsid
(merupakan suatu selaput tersusun dari unit2 protein
disebut kapsomer.
 Bentuk tubuh beranekaragam : bersegi banyak
memanjang (flamen), bentuk T dan bentuk batang
(silindris) & virus bulat.
 Satuan Ukuran Virus
1. Dalam satuan massa : Dalton
1 Dalton = 1,67 x 10-24 g : untuk
menyatakan BM asam nukleat
Contoh : Picornavirus : BM = 2 x 106
Dalton, Poxvirus : BM = 2 x 108 Dalton
Untuk menentukan BM asam nukleat,
dilakukan pemisahan asam nukleat
dari virion dengan penambahan :
fenol, sodium deoksikholat, enzim
proteolitik
2. Dalam satuan panjang :
milimikron (mμ) atau nanometer (nm)
= 10-6 mm
Contoh : Rhabdovirus : panjang =
130 – 380 nm
lb = 60 – 95 nm
pj taji amplop = 5 – 10 nm
Kelas Asam
nukleat
Cara
reproduksi
Contoh
1. ADNug Replikasi Virus herpes,
Adenovirus
2. ADNut(+
)
Replikasi Virus MVM, M13
3. ARNug Replikasi Reovirus
4. ARN
ut(+)
Replikasi Virus polio, Virus
penyakit kuku
dan mulut ternak
5. ARN ut(-
)
Replikasi Virus rabies
6. ARN
ut(+)
Transkripsi
balik
Virus tetelo, virus
leukimia, virus
AIDS
Klasifikasi virus berdasarkan materi
genetik dan cara reproduksi
(Baltimore) :
Klasifikasi Virus
Virus berbeda dengan mikroorganisme lain
(protozoa, jamur, bakteri, ricketsia,
mikoplasma dan chlamidia) atas dasar :
 Mengandung satu jenis asam nukleat
sebagai genom (DNA atau RNA, beruntai
satu/single stranded atau beruntai
ganda/double stranded)
 Tidak mempunyai aktivitas metabolisme
 Tidak mempunyai ribosome
 Tidak dapat tumbuh berkembang biak
melalui pembelahan (melalui unsur genetis
pada asam nukleatnya dengan cara
biosintesis)
 Tidak peka terhadap antibiotika
 Sebagian besar virus peka terhadap
interferon
 Beberapa virus dapat menyebabkan
infeksi laten (pada kondisi ini tercapai
keseimbangan antara virus dan tuan
rumah)
 Virion (partikel virus infektif) terdiri atas
molekul asam nukleat pada inti pusat
yang dibungkus oleh selubung protein
(kapsid).
 Asam nukleat dengan selubung kapsid
disebut nukleokapsid
 Fungsi kapsid : melindungi struktur dalam
dari virus terhadap pengaruh luar.
 Kapsid tersusun oleh sub unit protein
pada permukaan partikel virus disebut
kapsomer.
 Beberapa virus mempunyai selubung
luar (amplop) yang mengandung lemak,
karbohidrat dan protein spesifik
Contoh : CCV (channel catfish virus),
herpesvirus VHSV (viral haemorrhagic
septicaemia), rhabdovirus
Klasifikasi Virus
 Berdasarkan Asam Nukleatnya :
1) Virus DNA
Ex : Poxvirus, Herpesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses.
2) Virus RNA
Ex : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses,
Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.
 Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid :
1) Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein
atau glikoprotein.
Ex : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses,
Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses.
2) Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain
hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus).
Ex : Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses,
Reoviruses.
Struktur Taksonomi
secara umum adalah
sebagai berikut :
Ordo : virales
Family : viridae
Subfamily : virinae
Genus : virus
Species : virus
 Berdasarkan Bentuk Dasarnya
1) Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang
dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu
rotasi ganda.
Contoh : virus polio dan adenovirus.
2) Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang,
nukleokapsid merupakan suatu struktur yang
tidak kaku dalam selaput pembungkus
lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks,
memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas
terlihat RNA virus dengan kapsomer.
Contoh : virus influenza dan TMV.
3) Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat
kompleks dan pada umumnya lebih lengkap
dibanding dengan virus lainnya.
Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai
selubung yang menyelubungi asam nukleat.
Berdasarkan Punya
Tidaknya Selubung
Virus :
a. Virus yang memiliki
selubung atau sampul
(enveloped virus)
Virus ini memiliki
nukleokapsid yang
dibungkus oleh
membran
Ex: Herpesvirus,
Corronavirus, dan
Orthomuxovirus.
b. Virus yang tidak
memiliki selubung
Hanya memiliki capsid
(protein) dan asam
nukleat (naked virus).
Ex : Reovirus,
Papovirus, dan
Adenovirus.
 Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan
alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga
klasifikasi Baltimore yaitu:
 Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
 Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
 Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
 Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
 Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
 Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan
DNA perantara
 Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan
RNA perantara
Berdasarkan jumlah
kapsomernya :
o 252 kapsomer
Ex : adenovirus
o 162 kapsomer
Ex : herpesvirus
o 72 kapsomer
Ex : papovavirus
o 60 kapsomer
Ex : picornavirus
o 32 kapsomer
Ex : parvovirus
Berdasarkan tempat
hidupnya :
1) Virus Bakteri
(Bakteriofage)
2) Virus Tumbuhan
3) Virus Hewan
Berdasarkan se inangnya :
1) Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV.
2) Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies.
3) Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV.
4) Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T.
Replikasi Virus
 Daur Lisogenik
Fage menginfeksi bakteri
Dalam tubuh bakteri, DNA fage akan
menempel pada DNA bakteri dan
menjadi gen asing. Gabungan antara
DNA fage dan DNA bakteri disebut
profage
Jika bakteri mengadakan pembelahan,
profage akan membelah
Pada setiap sel anak terdapat profag
Perkembangan virus yang terjadi jika
DNA fage menempel pada DNA
bakteri disebut siklus lisogenik. Pada
suatu saat, DNA
fage tidak sensitive lagi terhadap
hambatan bakteri. Sinar ultra violet,
misalnya, menghancurkan imunitas
bakteri terhadap DNA fage. Akibatnya,
fage akan mengalami siklus lisis.
Daur Litik:
Pertama-tama fage menempelkan dirinya pada
sel bakteri dengan memasukkan serabut ekor ke
dalam dinding sel bakteri. Enzim yang berasal
dari bagian ekor ke dalam dinding sel bakteri,
akibatnya dinding sel menjadi terbuka. Setelah
dinding sel terbuka, bagian ekor berkontraksi
dan DNA dari fage T4 masuk ke dalam tubuh
bakteri.
Dalam beberapa menit, DNA fage T4 berada
berdekatan dengan DNA bakteri. Dalam kondisi
normal, DNA bakteri berfungsi mengontrol
mekanisme pembentukan substansi bakteri.
Masuknya DNA fage mengakibatkan DNA fage
mengambil alih fungsi pengontrolan dengan
cara menghancurkan DNA bakteri. Pada saat ini
bakteri sudah menjadi mesin pembuat virus.
Dalam sekejap, di dalam sel bakteri terbentuk
fage T4 baru yang jumlahnya sekitar 300 buah
atau lebih
Sel bakteri pecah dan hancur. Fage T4 keluar
dari sel bakteri untuk mencari sel bakteri yang
baru. Seluruh siklus lisis tersebut berlangsung
selama 45 menit.
Patogenesis dan Patogenitas Virus
Patogenesis virus merupakan suatu
tahap akhir terjadinya penyakit
setelah infeksi virus. Patogenesis virus ini
berakibat timbulnya suatu penyakit
klinis atau subklinis (tidak bergejala)
yang merupakan hasil interaksi antara
beberapa faktor dengan virus dan
inang.
Tahapan dalam patogenesis
masuknya virus ke dalam tubuh inang
pembawa sering terjadi melalui
selaput lendir saluran napas dan
dapat pula terjadi melalui selaput
lendir pencernaan atau saluran kemih,
namun terkadang dapat pula akibat
suntikan langsung virus ke dalam aliran
darah melalui suntikan atau gigitan
serangga.
 Infeksi adalah proses
masuknya mikroorganisme
termasuk parasit ke dalam tuan rumah
sampai timbul gejala sakit
 Infeksi disebabkan oleh bakteri, jamur,
Protozoa, Virus, mikoplasma, riketsia,
parasit dan klamidia
 Infeksi dapat ditimbulkan oleh
mikroorganisme yang mampu untuk
menimbulkan terjadinya infeksi
 Kemampuan untuk menimbulkan
terjadinya infeksi disebut Virulensi
 Patogenitas adalah kemampuan jasad
renik untuk menimbulkan penyakit
Mutasi Virus
1. Antigenic drift
Pada tipe mutasi ini, virus AI
hanya mengalami perubahan
antigenik minor (H/N) yang
terjadi dalam satu subtipe.
Waktu yang diperlukan untuk
proses mutasi seperti ini
relatif singkat, sekitar + 1
tahun dan dapat menginfeksi
kembali setelah 1-5 tahun
kemudian.
2. Antigenic shift
Virus AI yang mengalami antigenic
shift akan terjadi perubahan
antigenik mayor oleh rekombinan
H dan N subtipe yang berbeda
sehingga dapat memicu timbulnya
pandemik (serangan kasus AI
yang terjadi secara luas, melewati
batas negara).
Mutasi jenis ini hanya terjadi pada
virus influenza A yang mampu
menghasilkan subtipe baru.
Proses mutasi ini membutuhkan
waktu yang relatif lama, sekitar 8-
10 tahun dengan efek yang
ditimbulkan sangat berbahaya.
Peranan Virus : VAKSIN
Vaksin adalah
mikroorganisme
atau antigen
(benda asing)
yang dapat
memberikan
respon antibodi
atau kekebalan
pada tubuh
Bakteri E. coli
Kultur Bakteri E. Coli
Yang mengandung
Gen virus
Pemurnian
Secara
kromatografi
kolom
Proses
Pembuatan
Vaksin Murni
Vaksin
Plasmid

More Related Content

What's hot

Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparumPlasmodium falciparum
Plasmodium falciparumVita Amanah
 
Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virologyAsrika Putri
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1tristyanto
 
Transkripsi & Translasi
Transkripsi & TranslasiTranskripsi & Translasi
Transkripsi & Translasiilmanafia13
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariotAliyah Purwanti
 
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Winniey Tillich Wahyuni
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiAfifi Rahmadetiassani
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationIsmail Lathiif
 
Virus influenza
Virus influenzaVirus influenza
Virus influenzacalonmayat
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeAgip_mumun
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenPutri Indayani
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaLestari Moerdijat
 

What's hot (20)

Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparumPlasmodium falciparum
Plasmodium falciparum
 
Powerpoint virology
Powerpoint virologyPowerpoint virology
Powerpoint virology
 
Virologi. bag 1
Virologi.  bag 1Virologi.  bag 1
Virologi. bag 1
 
Transkripsi & Translasi
Transkripsi & TranslasiTranskripsi & Translasi
Transkripsi & Translasi
 
Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
Perbedaan proses transkripsi&translasi pada sel prokariot dan eukariot
 
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
Aplikasi radiofarmasi dalam dunia kesehatan
 
Ppt ppok
Ppt ppokPpt ppok
Ppt ppok
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Asam nukleat
Asam nukleatAsam nukleat
Asam nukleat
 
Transkripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasiTranskripsi, translasi dan replikasi
Transkripsi, translasi dan replikasi
 
Materi biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentationMateri biologi - Virus .ppt presentation
Materi biologi - Virus .ppt presentation
 
Virus influenza
Virus influenzaVirus influenza
Virus influenza
 
Klasifikasi Virus
Klasifikasi VirusKlasifikasi Virus
Klasifikasi Virus
 
Genetika mikroorganisme
Genetika mikroorganismeGenetika mikroorganisme
Genetika mikroorganisme
 
Ekspresi gen
Ekspresi genEkspresi gen
Ekspresi gen
 
Penggolongan virus
Penggolongan virusPenggolongan virus
Penggolongan virus
 
Sistem komplemen
Sistem komplemenSistem komplemen
Sistem komplemen
 
endotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogenendotoksin dan pirogen
endotoksin dan pirogen
 
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan JenisnyaPenyakit Hepatitis dan Jenisnya
Penyakit Hepatitis dan Jenisnya
 

Viewers also liked

Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Agustin Dian Kartikasari
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DAgustin Dian Kartikasari
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 

Viewers also liked (18)

Eudikot
EudikotEudikot
Eudikot
 
Organogenesis 2
Organogenesis 2Organogenesis 2
Organogenesis 2
 
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
Megagametogenesis dan Megasporogenesis Lilium sp.
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta 2
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
PPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi TumbuhanPPT Embriologi Tumbuhan
PPT Embriologi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
Gymnospermae
GymnospermaeGymnospermae
Gymnospermae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusiiPPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
 
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi TumbuhanSejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
Sejarah dan Perkembangan Taksonomi Tumbuhan
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin DPPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
PPT Biokimia Nutrisi - Metabolisme Vitamin D
 
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat dan Sumber Bukti Taksonomi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - AngiospermaePPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
PPT Embriologi Tumbuhan - Angiospermae
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi TumbuhanPPT Anatomi Tumbuhan
PPT Anatomi Tumbuhan
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 

Similar to Virus

Similar to Virus (20)

slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014slide virus teranyar akhir 2014
slide virus teranyar akhir 2014
 
Biologi virus
Biologi virusBiologi virus
Biologi virus
 
Virus kelas X
Virus kelas XVirus kelas X
Virus kelas X
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
Virus bagian 1
Virus bagian 1Virus bagian 1
Virus bagian 1
 
Ppt media juspa
Ppt media juspaPpt media juspa
Ppt media juspa
 
2 1-presentasi-virus
2 1-presentasi-virus2 1-presentasi-virus
2 1-presentasi-virus
 
Tugas biologi virus
Tugas biologi virusTugas biologi virus
Tugas biologi virus
 
virus.pptx
virus.pptxvirus.pptx
virus.pptx
 
Virus group 1
Virus group 1Virus group 1
Virus group 1
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt2-1-presentasi-virus_(1).ppt
2-1-presentasi-virus_(1).ppt
 
Virus group 1
Virus group 1Virus group 1
Virus group 1
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak2
 
Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1Bab virus kelas 1
Bab virus kelas 1
 
Plaque
PlaquePlaque
Plaque
 
Klasifikasi virus
Klasifikasi virus Klasifikasi virus
Klasifikasi virus
 
virus2-1.pptx
virus2-1.pptxvirus2-1.pptx
virus2-1.pptx
 
Bab ii virus
Bab ii virusBab ii virus
Bab ii virus
 

More from Agustin Dian Kartikasari

PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur BatangAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian DaunAgustin Dian Kartikasari
 

More from Agustin Dian Kartikasari (12)

PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - BijiPPT Morfologi Tumbuhan - Biji
PPT Morfologi Tumbuhan - Biji
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga MajemukPPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
PPT Morfologi Tumbuhan - Bunga Majemuk
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Jenis dan Bagian Bunga
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ MetamorfosisPPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
PPT Morfologi Tumbuhan - Organ Metamorfosis
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - AkarPPT Morfologi Tumbuhan - Akar
PPT Morfologi Tumbuhan - Akar
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Arsitektur Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - BatangPPT Morfologi Tumbuhan - Batang
PPT Morfologi Tumbuhan - Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Bentuk Setiap Bagian Daun
 

Recently uploaded

Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...Kanaidi ken
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptxfurqanridha
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfTeukuEriSyahputra
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfsubki124
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024RahmadLalu1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerakputus34
 

Recently uploaded (20)

Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 

Virus

  • 1. virus KELOMPOK 9 : AGUSTIN DIAN KARTIKASARI - ASNI PURAEDAH - DEBI ANATIASARA
  • 3. Morfologi Virus  Bentuk tubuh beranekaragam : bersegi banyak memanjang (flamen), bentuk T dan bentuk batang (silindris) & virus bulat.  Ukuran tubuhnya rata-rata : 0,02-0,3 mikron atau juga : 25-300 mikron (1 nanometer=1/1.000.000.000 m) Virus yang berukuran paling kecil adalah Virus polio (poliovirus).  Struktur tubuh : DNA (deoxyribonucleic acid) / RNA (ribonucleic acid) yang dikeliling lapisan : kapsid (merupakan suatu selaput tersusun dari unit2 protein disebut kapsomer.  Bentuk tubuh beranekaragam : bersegi banyak memanjang (flamen), bentuk T dan bentuk batang (silindris) & virus bulat.
  • 4.  Satuan Ukuran Virus 1. Dalam satuan massa : Dalton 1 Dalton = 1,67 x 10-24 g : untuk menyatakan BM asam nukleat Contoh : Picornavirus : BM = 2 x 106 Dalton, Poxvirus : BM = 2 x 108 Dalton Untuk menentukan BM asam nukleat, dilakukan pemisahan asam nukleat dari virion dengan penambahan : fenol, sodium deoksikholat, enzim proteolitik 2. Dalam satuan panjang : milimikron (mμ) atau nanometer (nm) = 10-6 mm Contoh : Rhabdovirus : panjang = 130 – 380 nm lb = 60 – 95 nm pj taji amplop = 5 – 10 nm Kelas Asam nukleat Cara reproduksi Contoh 1. ADNug Replikasi Virus herpes, Adenovirus 2. ADNut(+ ) Replikasi Virus MVM, M13 3. ARNug Replikasi Reovirus 4. ARN ut(+) Replikasi Virus polio, Virus penyakit kuku dan mulut ternak 5. ARN ut(- ) Replikasi Virus rabies 6. ARN ut(+) Transkripsi balik Virus tetelo, virus leukimia, virus AIDS Klasifikasi virus berdasarkan materi genetik dan cara reproduksi (Baltimore) :
  • 6. Virus berbeda dengan mikroorganisme lain (protozoa, jamur, bakteri, ricketsia, mikoplasma dan chlamidia) atas dasar :  Mengandung satu jenis asam nukleat sebagai genom (DNA atau RNA, beruntai satu/single stranded atau beruntai ganda/double stranded)  Tidak mempunyai aktivitas metabolisme  Tidak mempunyai ribosome  Tidak dapat tumbuh berkembang biak melalui pembelahan (melalui unsur genetis pada asam nukleatnya dengan cara biosintesis)  Tidak peka terhadap antibiotika  Sebagian besar virus peka terhadap interferon  Beberapa virus dapat menyebabkan infeksi laten (pada kondisi ini tercapai keseimbangan antara virus dan tuan rumah)  Virion (partikel virus infektif) terdiri atas molekul asam nukleat pada inti pusat yang dibungkus oleh selubung protein (kapsid).  Asam nukleat dengan selubung kapsid disebut nukleokapsid  Fungsi kapsid : melindungi struktur dalam dari virus terhadap pengaruh luar.  Kapsid tersusun oleh sub unit protein pada permukaan partikel virus disebut kapsomer.  Beberapa virus mempunyai selubung luar (amplop) yang mengandung lemak, karbohidrat dan protein spesifik Contoh : CCV (channel catfish virus), herpesvirus VHSV (viral haemorrhagic septicaemia), rhabdovirus
  • 7. Klasifikasi Virus  Berdasarkan Asam Nukleatnya : 1) Virus DNA Ex : Poxvirus, Herpesviruses, Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses. 2) Virus RNA Ex : Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Picornaviruses, Togaviruses, Reoviruses, Retroviruses.  Berdasarkan ada-tidaknya selubung yang melapisi nukleokapsid : 1) Virus berselubung, mempunyai selubung yang tersusun atas lipoprotein atau glikoprotein. Ex : Poxvirus, Herpesviruses, Orthomyxoviruses, Paramyxoviruses, Rhabdoviruses, Togaviruses, Retroviruses. 2) Virus telanjang, Nukleokapsid tidak diselubungi oleh lapisan yang lain hanya memiliki kapsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Ex : Adenoviruses, Papovaviruses, Parvoviruses, Picornaviruses, Reoviruses. Struktur Taksonomi secara umum adalah sebagai berikut : Ordo : virales Family : viridae Subfamily : virinae Genus : virus Species : virus
  • 8.  Berdasarkan Bentuk Dasarnya 1) Virus bentuk Ikosahedral, bentuk tata ruang yang dibatasi oleh 20 segitiga sama sisi, dengan sumbu rotasi ganda. Contoh : virus polio dan adenovirus. 2) Virus bentuk Heliks, menyerupai batang panjang, nukleokapsid merupakan suatu struktur yang tidak kaku dalam selaput pembungkus lipoprotein yang berumbai dan berbentuk heliks, memiliki satu sumbu rotasi. Pada bagian atas terlihat RNA virus dengan kapsomer. Contoh : virus influenza dan TMV. 3) Virus bentuk Kompleks, struktur yang amat kompleks dan pada umumnya lebih lengkap dibanding dengan virus lainnya. Contoh : virus pox (virus cacar) yang mempunyai selubung yang menyelubungi asam nukleat. Berdasarkan Punya Tidaknya Selubung Virus : a. Virus yang memiliki selubung atau sampul (enveloped virus) Virus ini memiliki nukleokapsid yang dibungkus oleh membran Ex: Herpesvirus, Corronavirus, dan Orthomuxovirus. b. Virus yang tidak memiliki selubung Hanya memiliki capsid (protein) dan asam nukleat (naked virus). Ex : Reovirus, Papovirus, dan Adenovirus.
  • 9.  Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:  Virus Tipe I = DNA Utas Ganda  Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal  Virus Tipe III = RNA Utas Ganda  Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)  Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)  Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara  Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara Berdasarkan jumlah kapsomernya : o 252 kapsomer Ex : adenovirus o 162 kapsomer Ex : herpesvirus o 72 kapsomer Ex : papovavirus o 60 kapsomer Ex : picornavirus o 32 kapsomer Ex : parvovirus Berdasarkan tempat hidupnya : 1) Virus Bakteri (Bakteriofage) 2) Virus Tumbuhan 3) Virus Hewan Berdasarkan se inangnya : 1) Virus yang menyerang manusia. Contohnya HIV. 2) Virus yang menyerang hewan. Contohnya rabies. 3) Virus yang menyerang tumbuhan. Contohnya TMV. 4) Virus yang menyerang bakteri. Contohnya T.
  • 11.  Daur Lisogenik Fage menginfeksi bakteri Dalam tubuh bakteri, DNA fage akan menempel pada DNA bakteri dan menjadi gen asing. Gabungan antara DNA fage dan DNA bakteri disebut profage Jika bakteri mengadakan pembelahan, profage akan membelah Pada setiap sel anak terdapat profag Perkembangan virus yang terjadi jika DNA fage menempel pada DNA bakteri disebut siklus lisogenik. Pada suatu saat, DNA fage tidak sensitive lagi terhadap hambatan bakteri. Sinar ultra violet, misalnya, menghancurkan imunitas bakteri terhadap DNA fage. Akibatnya, fage akan mengalami siklus lisis. Daur Litik: Pertama-tama fage menempelkan dirinya pada sel bakteri dengan memasukkan serabut ekor ke dalam dinding sel bakteri. Enzim yang berasal dari bagian ekor ke dalam dinding sel bakteri, akibatnya dinding sel menjadi terbuka. Setelah dinding sel terbuka, bagian ekor berkontraksi dan DNA dari fage T4 masuk ke dalam tubuh bakteri. Dalam beberapa menit, DNA fage T4 berada berdekatan dengan DNA bakteri. Dalam kondisi normal, DNA bakteri berfungsi mengontrol mekanisme pembentukan substansi bakteri. Masuknya DNA fage mengakibatkan DNA fage mengambil alih fungsi pengontrolan dengan cara menghancurkan DNA bakteri. Pada saat ini bakteri sudah menjadi mesin pembuat virus. Dalam sekejap, di dalam sel bakteri terbentuk fage T4 baru yang jumlahnya sekitar 300 buah atau lebih Sel bakteri pecah dan hancur. Fage T4 keluar dari sel bakteri untuk mencari sel bakteri yang baru. Seluruh siklus lisis tersebut berlangsung selama 45 menit.
  • 12. Patogenesis dan Patogenitas Virus Patogenesis virus merupakan suatu tahap akhir terjadinya penyakit setelah infeksi virus. Patogenesis virus ini berakibat timbulnya suatu penyakit klinis atau subklinis (tidak bergejala) yang merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor dengan virus dan inang. Tahapan dalam patogenesis masuknya virus ke dalam tubuh inang pembawa sering terjadi melalui selaput lendir saluran napas dan dapat pula terjadi melalui selaput lendir pencernaan atau saluran kemih, namun terkadang dapat pula akibat suntikan langsung virus ke dalam aliran darah melalui suntikan atau gigitan serangga.  Infeksi adalah proses masuknya mikroorganisme termasuk parasit ke dalam tuan rumah sampai timbul gejala sakit  Infeksi disebabkan oleh bakteri, jamur, Protozoa, Virus, mikoplasma, riketsia, parasit dan klamidia  Infeksi dapat ditimbulkan oleh mikroorganisme yang mampu untuk menimbulkan terjadinya infeksi  Kemampuan untuk menimbulkan terjadinya infeksi disebut Virulensi  Patogenitas adalah kemampuan jasad renik untuk menimbulkan penyakit
  • 13. Mutasi Virus 1. Antigenic drift Pada tipe mutasi ini, virus AI hanya mengalami perubahan antigenik minor (H/N) yang terjadi dalam satu subtipe. Waktu yang diperlukan untuk proses mutasi seperti ini relatif singkat, sekitar + 1 tahun dan dapat menginfeksi kembali setelah 1-5 tahun kemudian.
  • 14. 2. Antigenic shift Virus AI yang mengalami antigenic shift akan terjadi perubahan antigenik mayor oleh rekombinan H dan N subtipe yang berbeda sehingga dapat memicu timbulnya pandemik (serangan kasus AI yang terjadi secara luas, melewati batas negara). Mutasi jenis ini hanya terjadi pada virus influenza A yang mampu menghasilkan subtipe baru. Proses mutasi ini membutuhkan waktu yang relatif lama, sekitar 8- 10 tahun dengan efek yang ditimbulkan sangat berbahaya.
  • 15. Peranan Virus : VAKSIN Vaksin adalah mikroorganisme atau antigen (benda asing) yang dapat memberikan respon antibodi atau kekebalan pada tubuh Bakteri E. coli Kultur Bakteri E. Coli Yang mengandung Gen virus Pemurnian Secara kromatografi kolom Proses Pembuatan Vaksin Murni Vaksin Plasmid