2. Pendahuluan
Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji
berkeping dua. Tumbuhan ini bijinya dilindungi oleh daun buah
atau disebut karpel.
Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai
sepasang daun lembaga atau yang kita kenal dengan istilah
kotiledon. Daun lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan
biji dengan demikian sebagian besar anggotanya memiliki
bebijian yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal
inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil
dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.
3. Ciri-ciri
Tumbuhan
Dikotil
1.Bentuk akar tunggang.
2.Pola tulang daun dan bentuk susunannya menyirip atau menjari.
3.Tidak memiliki tudung akar.
4.Jumlah keping bijinya dua.
5.Pada akar dan batang, terdapat kambium dan dapat tumbuh serta
berkembang menjadi besar.
6.Batangnya bercabang-cabang.
7.Jumlah kelopak bunganya dua, empat, lima, atau kelipatannya.
8.Pembuluh pengangkutnya teratur dalam lingkaran/cincin.
4.
5. Contoh
tumbuhan
dikotil
1.Jarak-jarakan atau Euphorbiaceae, contoh tumbuhan dikotil pada
kelompok ini adalah: jarak, ubi dan lain-lain.
2.Jambu-jambuan atau Myrtaceae, contoh tumbuhan dikotil pada
kelompok ini antara lain: jambu air, jambu biji.
3.Terong-terongan atau Solanaceae, contoh tumbuhan dikotil pada
kelompok ini antara lain: terong, tomat
4.Polong-polongan atau Leguminoceae, contoh tumbuhan dikotil
pada kelompok ini antara lain: kacang, pete.
5.Komposite atau Compositae, contoh tumbuhan dikotil pada
kelompok ini antara lain: bunga matahari.
7. Struktur
vaskular
Batang memiliki ikatan pembuluh, yang terdiri dari dua struktur,
xilem dan floem. Xilem akan membantu untuk mengangkut air
dan mineral dari akar ke bagian lain dari tumbuhan dan floem
sebagai angkutan makanan yang dibuat di daun, ke organ
penyimpanan. Ini ikatan pembuluh disusun secara melingkar di
sekitar tepi batang.
bunga-bunga
Bagian bunga biasanya hadir dalam empat atau lima. Kadang-
kadang, mereka ditemukan dalam kelipatan salah satu angka.
Bagian-bagian bunga meliputi kelopak, sepal dan putik, atau
bagian-bagian reproduksi tumbuhan.
akar
Akar sering berserat dan bercabang. Mereka bercabang di banyak
bagian yang lebih kecil yang membentuk jaringan padat sistem
akar, tidak seperti tumbuhan monokotil, yang memiliki sistem
akar tunggang.
11. Khusus pada batang Dikotil terjadi pertumbuhan batang
sekunder. Pertumbuhan batang atau lingkaran sekunder adalah
pertambahan besar batang yang disebabkan oleh pertambahan
jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-
mula. Pertumbuhan batang sekunder merupakan
aktivitas kambium. Oleh karena itu, jaringan kambium
sering disebut titik tumbuh sekunder.
Apabila cadangan makanan cukup banyak, misalnya pada musim
penghujan, sel-sel kambium membelah membentuk sel-sel baru.
Pada musim kemarau atau makanan cadangan berkurang, sel-sel
kambium tidak membelah sehingga tidak ada penambahan xilem
dan floem.
12. Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran tahun
(annual ring), yaitu lingkaran atau lapisan yang menunjukkan
kambium melakukan pembelahan dan pada saat kambium tidak
melakukan kegiatan. Lingkaran tahun berbentuk lapisan
melingkar berselang-seling berupa garis dan berguna untuk
memperkirakan umur pohon.
15. Vegetatif
Reproduksi dengan vegetatif buatan bisa dilakukan dengan
mencangkok.
Mencangkok dilakukan pada tanaman dikotil dengan cara
membuang sebagian kulit dan kabium secara melingkar pada
cabang. Kemudian daerah lukanya dibalut oleh tanah atau media
lain dan diikat serta dibiarkan sampai tumbuh akar.
16. Generatif
Alat perkembangbiakan angiospermae adalah bunga. Bunga
meliputi berdasarkan perhiasan bunga dan alat kelamin bunga.
a. Perhiasan bunga meliputi kelopak dan mahkota bunga.
b. Alat kelamin bunga (alat perkembangbiakan)
Bagian sebelah dalam dari lingkaran perhiasan bunga adalah alat
kelamin bunga. Bagian alat kelamin bunga terdiri dari benang sari
sebagai alat pembiakan jantan dan putik sebagai alat pembiakan
betina. Benang sari berada pada lingkaran sebelah luar dari putik.
17. Contoh
Tumbuhan
Dikotil:
Jeruk
Batang : Pohon kecil, perdu atau semak besar, ketinggian 2-15 m
Daun : daun hijau abadi dengan tepi rata, tunggal, permukaan
biasanya licin
Bunga : Bunga tunggal atau dalam kelompok, lima mahkota
bunga (kadang-kadang empat)
Buah : Buah bertipe "buah jeruk" (hesperidium), semacam buah
buni, membulat atau seperti tabung, ukuran bervariasi dengan
diameter 2-30cm tergantung jenisnya
18. Jati
Akar : berakar tunggang
Batang : Batang tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman,
percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara).
Daun : Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, dan
menyirip
Bunga : tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota
bulat
Buah : buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah.
Biji bulat, keras, putih.
19. Penyerbukan atau polinasi merupakan proses awal sebelum
terjadinya pembuahan. Pada angiospermae, penyerbukan adalah
proses melekatnya serbuk sari di kepala putik, sedangkan pada
gymnospermae merupakan peristiwa melekatnya serbuk sari
pada bala biji.
a. Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari
b. Penyerbukan berdasarkan faktor penyebab sampainya
serbuk sari di kepala putik
20. Penyerbukan
berdasarkan
asal serbuk
sari
1) Otogami
Otogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari bunga
yang sama (satu bunga). Pada saat otogami, dapat saja terjadi beberapa gangguan
yang menghalangi pertemuan antara serbuk sari dan putik. Berikut ini beberapa
istilah atau bentuk gangguan yang menghalangi penyerbukan.
Protandri, yaitu peristiwa serbuk sari yang matang lebih dulu dari pada putik
Protagini, yaitu peristiwa putik yang matang lebih dulu daripada serbuk sari
Serbuk sari tidak dapat sampai di kepala putik
2) Kleistogami
Kleistogami merupakan bagian dari otogami yang terjadi pada saat bunga belum
mekar.
3) Geistonogami
Geistonogami merupakan proses penyerbukan oleh serbuk sari yang berasal dari
bunga lain, tetapi masih dalam satu individu. Geistonogami disebut juga
penyerbukan tetangga.
21. 4) Alogami
Alogami atau xenogami merupakan proses penyerbukan oleh
serbuk sari yang berasal dari individu lain, namun masih dalam
satu jenis. Alogami disebut juga penyerbukan silang.
5) Penyerbukan bastar (hibridogami)
Penyerbukan bastar terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga
pada tumbuhan lain yang berbeda jenisnya, atau sekurang-
kurangnya mempunyai satu sifat berbeda.
Macam bastar :
Bastar antar kultivar (varietas). Contohnya antara mangga golek
dengan mangga gadung.
Bastar antar jenis (spesies). Contoh antara mangga dengan kweni.
Bastar antar mangga (genus). Contoh cabai dengan terong.
22. Penyerbukan
berdasarkan
faktor
penyebab
sampainya
serbuk sari di
kepala putik
1) Anemogami
Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami
terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga
berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota
bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau
berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga
panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat
banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan
benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang;
kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik
menyembul keluar dari bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari.
Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan jagung.
2) Hidrogami
Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat
terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan
bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam dalam air.
23. 3) Zoidiogami
Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami
terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga
berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma
khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah
melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan
pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu
penyerbukan.
Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat,
kumbang, dan lebah)
Malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan
kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk
sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak
ada perantara yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat
terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan
untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul.
24. Proses
penyerbukan
dan
pembuahan
Butir serbuk/serbuk sari menempel pada kepala→
putik membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti→
generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung
lembaga) inti generatif membelah 2 inti sperma sampai di→ → →
mikropil, inti vegetatif mati satu inti sperma membuahi sel→
telur → embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung
lembaga → endosperma(makanan cadangan bagi embrio).
26. Early Cretaceous Eudicots: Lusistemon
(Portugal, ~120 MYA)
Stamen Pollen
Pedersen, K.R. et al. 2007. Early Cretaceous floral structures and in situ
tricolpate-striate pollen: New early eudicots from Portugal. Grana 46:176-196
73. Mostly red or white bell-shaped flowers
Parts in 4’s or 5’s
Evergreen leaves
Many are shrubs or sub-shrubs
Sympetalous corolla
Usually poricidal stamens
106 genera / ca. 3,355 species
Ericaceae
81. Boraginaceae
Hairy plants
Flower parts in 5’s
Fruit is schizocarp of 4 nutlets
Herbs with simple, spiral leaves
Helicoid or scorpioid cyme infloresences
83. Lamiaceae
Square stems
Opposite leaves
Usually aromatic herbs
Thyrse inflorescence [flowers solitary and axillary in some]
Bilabiate flowers
Fruit a schizocarp of usually 4 nutlets
86. Scrophulariac
eae
Irregular flowers w/ 3 lobes up and 2 lobes down
Capsules with numerous seeds
Usually opposite leaves
Usually 5 merous flowers
Fruit is a capsule, berry, or schizocarp