1. A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima
rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan
menjadi dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan
untuk hidupnya neuron).
1. Sel Saraf (neuron)
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel
saraf, dendrit, dan neurit (akson).
a) Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang
dikelilingi oleh sitoplasma.
b) Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang
bercabang-cabang keluar dari badan sel. Berfungsi
menerima impuls (rangsangan) yang datang dari
neuron lain untuk dibawa menujun badan sel saraf.
c) Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan
umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar-
kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan
diselubungi selubung myelin yang berfungsi
melindungi, memberi nutrisi, dan mempercepat
jalannya impuls.
Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat
a) Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat
susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya
berhubungan dengan neuron lain.
1 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
2. b) Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf
pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan
neuritnya berhubungan dengan efektor.
c) Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang
lain.
d) Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
2. Susunan Sistem Saraf
a. Sistem saraf pusat
1. Otak
Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian belakang) sebagai
pusat penglihatan, lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian
kerja kulit, lobus temporalis (bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan
lobus frontalis (bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot.
Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas:
a) Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor.
b) Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor.
c) Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik,
sebagai pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan
kesimpulan.
Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot
secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak
otot tidak terkoordinasi.
Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Otak depan meliputi:
a) Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan,
keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi,
meregulasi pituitari.
b) Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan
yang berasal dari sensorik cerebrum.
2 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
3. c) Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.
Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan
pusat refleks mata.
Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata.
Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah,
mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan
bersin.
2. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke bawah
sampai ruas kedua tulang pinggang. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk
menghubungkan impuls dari dan ke otak, memungkinkan jalan terpendek pada
gerak refleks.
Bagian-bagian sumsum tulang belakang:
a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar
dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor),
dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).
Pelindung pusat susunan saraf otak dan sumsum tulang belakang)
disebut meninges, yang meliputi:
a) Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan
otak dan sumsum tulang belakang, banyak mengandung pembuluh darah,
berperan memberi oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa
metabolisme.
b) Arakhnoid, berupa jaringan yang lembut, terletak diantara piameter dan
durameter.
c) Durameter, merupakan lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu
dengan tengkorak.
Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal, terletak pada
ventrikel otak dan sentralis berfungsi untuk suplai nutrisi sel-sel otak dan medulla
spinalis.
3 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
4. b. Sistem saraf tepi
Sistem saraf tepi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jalur rangsang dan
tanggapan pada sistem saraf pusat. Dari diagram sebelumnya, dapat diketahui
bahwa sistem saraf tepi dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatik
dan sel saraf otonom.
4 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
5. 1. Sel Saraf Somatik
Sistem saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh menuju sistem
saraf pusat. Sistem saraf somatik terdiri atas:
12 pasang saraf cranial, yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat
indera, kelenjar, dan otot.
Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga.
a) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV.
b) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII
c) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan
X.
31 pasang saraf spinal, merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik
yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8
pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.
2. Sel saraf otonom
Sistem saraf otonom bekerja di luar kesadaran dan memengaruhi kerja otot
organ dalam, seperti usus halus dan jantung. Sistem ini terbagi lagi menjadi:
5 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
6. Saraf simpatik
Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang,
disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja
secara otomatis. Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah,
pencernaan makanan, dan pernafasan.
Saraf parasimpatik
Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum,
bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.
3. Mekanisme Kerja Saraf
Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang. Rangsang dari dendrit
ke badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila
sampai di ujung akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang
memacu dendrit yang berhubungan dengan akson tadi.
Berikut ini neurohumor yang dikenal:
a) Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara neuron dengan neuron,
neuron dengan otot lurik, dan neuron dengan otot polos.
b) Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron dengan otot jantung,
neuron dengan otot polos bronkus. Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini
dapat dihilangkan oleh enzim kolinesterase pada sinspsis.
Penghantaran Inpuls
Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan melalui sel saraf
dan sinapsis.
Penghantaran lewat sel saraf
Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel saraf positif (+),
sedangkan muatan listrik di dalam membran (-). Keadaan ini disebut polarisasi.
Penghantaran lewat Sinapsis
a) Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan peningkatan
permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion Ca.
6 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
7. b) Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil
mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis.
c) Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah itu
neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil kolinesterase menjadi setil dan
asam stanont. Zat ini disimpan dalam gelembung sinapsis untuk
dipergunakan lagi.
4. Gerak Tubuh
a. Gerak Biasa
Yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa
impulsnya melalui otak.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.
b. Gerak Refleks
Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui
gerak ini disebut lengkung refleks.
Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang →
neuron motorik → efektor.
7 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
8. B. SISTEM HORMON
Sistem Hormon - Selain sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh yang
ikut menentukan keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon. Hormon
merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi kecil yang
dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target. Hormon dihasilkan
oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan dalam aliran darah.
Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang menyekresikan zat
kimia. Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan kimia yang dihasilkannya.
Kelenjar eksokrin disekresikan ke luar tubuh, seperti keringat dan enzim di mulut.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh
oleh sistem peredaran darah. Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang
sesuai, jika jumlah hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul
kelainan-kelainan pada tubuh.
Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh, yaitu sebagai
berikut.
1. Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis
(nutrisi, metabolisme, kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan gula
hingga ekskresi)
2. Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh
3. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
4. Pengaturan dan penyimpanan energi
Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat perbedaan
sistem kerja pada hormon dan saraf. Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf
dapat dilihat pada tabel.
8 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
9. Tabel Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin
No. Sistem Saraf Sistem Endokrin
1. Responnya cepat Signal-signal Responnya lambat Hormon-hormon
2. Dibawa melalui neuron Dibawa melelui darah
3. Responnya langsung terhadap Responnya tidak langsung terhadap
rangsangan dari luar internal
Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi mempunyai
pengaruh yang amat besar.
Hormon berfungsi sebagai berikut:
1. Mengatur homoeostatis
2. Memacu pertumbuhan
3. Untuk reproduksi
4. Mengatur metabolism
5. Mengatur tingkah laku.
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu karena hormon yang
dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung masuk ke pembuluh darah.
9 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
10. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga:
1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid
2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar timus.
Berdasarkan letak dan macamnya kelenjar endokrin dibedakan menjadi:
1. Kelenjar Hipofisis
Disebut juga master of gland karena mampu mensekresikan bermacam-macam
hormon yang mengatur kegiatan dalam tubuh. Terdiri dari;
Hipofisis Anterior
Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai
berikut (Campbell, 1998: 925).
a) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan
folikel de Graaf tempat sel telur berada.
b) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan
sel gonad pada wanita.
c) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan
merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
d) TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid
mengeluarkan hormon tiroksin.
e) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang
menyusui.
f) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh
lainnya dan berperan membantu penyerapan nutrisi tubuh.
g) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa
sakit. Beberapa narkotika menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.
Hipofisis Posterior
Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut:
a) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh
melalui mekanisme pengeluaran urine.
10 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
11. b) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim
pada saat seorang wanita melahirkan.
2. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
Kelenjar tiroid dan paratiroid berada di daerah leher. Sering disebut kelenjar
gondok (tiroid) dan kelenjar anak gondok (paratiroid). Kelenjar tersebut
berfungsi mengatur kesetimbangan kadar kalsium serta laju metabolisme tubuh.
Tiroid
Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua
lobus menyamping dan dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus.
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksindan kalsitonin.
a) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk
menghasilkan energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam
darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi penting
hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses
perkembangan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat
11 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
12. perintah dari TSH yang berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak
dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah.
b) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di
dalam darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.
Paratiroid
Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat
buah kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Kelenjar
paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH).
Parathormon merupakan hormon
yang bersama dengan kalsitonin
mengatur kadar kalsium tubuh.
Kalsium banyak diperlukan tubuh,
seperti untuk kerja saraf dan otot.
Kebutuhan kalsium akan
meningkat pada wanita hamil atau
menyusui. Jika kadar kalsium
dalam darah berkurang karena
nutrisi makanan yang kurang kalsium, kebutuhan kalsium akan diambil dari
tulang oleh parathormon. Jika kadar kalsium sudah cukup atau terlalu tinggi,
hormon kalsitonin akan menghambat pelepasan kalsium dari tulang.
3. Kelenjar Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang
berfungsi sebagai kelenjar eksokrin
maupun endokrin. Sebagai kelenjar
eksokrin, pankreas
menghasilkan enzim yang berperan dalam
proses pencernaanmakanan. Sementara
itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas
menghasilkan hormon. Hormon tersebut
diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di
dalam pulau-pulau Langerhans terdapat sel
12 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
13. beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.
Insulin
Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan
glukosa tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur
metabolisme lemak.
Glukagon
Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan
cara merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau
beraktivitas berat tanpa didahului oleh asupan nutrisi, glukagon akan
memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Selain itu,
glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap
digunakan dalam pembentukan energi.
Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan pulau Langerhands yang
mensekresikan hormone insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan untuk
mengatur kadar gula dalam darah. Bila kadar gula tinggi, pancreas
mensekresikan hormone insulin untuk mengubah glukosa menjadi glukagon.
Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone glukagon akan
mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin menyebabkan diabetes
militus.
4. Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
Manusia memiliki dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas ginjal.
Setiap kelenjar adrenal tersusun atas dua bagian. Bagian dalam disebut
bagian medula dan bagian luar disebut bagian korteks.
Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan korteks
adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dari hipofisis anterior.
Korteks. Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon,
yaitu glucocorticoid,mineralocorticoid, dan Gonadocorticoid.
a) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga
berpengaruh dalam pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya
13 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
14. dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior. Hormon glucocorticoid
bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.
b) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan
cara pengaturanekskresi urine dan keringat.
c) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge,
entrogen, dan progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan
ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan ciri
kelamin sekunder pria dan wanita.
Medula
Pada bagian medula, dihasilkan
hormon epinefrin (adrenalin)
dan norephinefrin (noreadrenalin).
Ketika kondisi tubuh stres, kedua
hormon tersebut akan menyiapkan kita
dalam keadaan darurat sehingga
meningkatkan laju metabolisme tubuh,
menaikkan detak jantung, dan kadar
glukosa tubuh. Anda juga dapat
merasakan kerja hormon ini pada saat
Anda melakukan kegiatan-kegiatan
menegangkan, seperti berdiri di
ketinggian atau berada dalam kondisi
ketakutan.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid dan paratiroid. Kelenjar tersebut
ikut berperan dalam pengaturan pertumbuhan dengan menyekresikan
hormon somatotropin. Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur
produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat berpengaruh
dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh.
14 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
15. 6. Kelenjar kelamin (testis dan ovarium)
Testis dan ovarium merupakan sumber utama hormon seks. Pada pria, testis
menghasilkan hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dalam
kematangan seksual pada pria termasuk ciri sekunder dan pematangan sel
sperma.
Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang penting, yaitu estrogen dan
progesteron. Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder dan
mengatur masa reproduksi (menstruasi) dan masa kehamilan. Ciri seks sekunder
mulai terlihat pada seseorang yang berada pada masa pubertas. Pada pria, ciri
seks sekunder dapat berupa membesarnya suara, timbulnya rambut di sekitar
kemaluan, tumbuhnya jakun, serta bahu yang melebar. Pada wanita ciri
sekunder dapat dilihat dari tumbuhnya payudara, munculnya rambut di sekitar
kemaluan, serta dimulainya siklus reproduksi wanita (siklus menstruasi).
7. Kelenjar Pencernaan
Lambung mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk merangsang
sekresi hormone gastrin. Kelenjar usus memproduksi memproduksi hormone
sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pancreas dan kolesistokinin
yang merangsang vesika felea untuk mensekresikan getah empedu ke dalam
usus.
15 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
16. 8. Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang tanah yang terletak di tengah otak.
Kelenjar ini menyekresikan hormon melatonin yang membantu mengatur ritme
tubuh sehari-hari, seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun di pagi hari.
Fungsi lainnya masih belum diketahui.
C. SISTEM INDRA
Di dalam tubuh manusia terdapa bermaca-macam reseptor untuk mengetahui
rangsangan dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lime
macam alat indra sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan,
pendenganran, peraba, pengecap, dan pembau.
1. Indra Penglihatan
Indra penglihatan manusia adalah mata. Sel-sel reseptor penglihatan
(fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut.
Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata
Alat Tambahan Mata
a) Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.
b) Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan
tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar.
c) Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yang berlebihan.
d) Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air
mata.
Otot bola Mata
Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola
mata ke samping, atas, dan bawah.
Bola Mata
a) Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus
cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu
memfokuskan bayangan pada retina.
16 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
17. b) Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan
warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah
cahaya yang masuk ke mata.
c) Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut
Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin
A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk
kembali. Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan
opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling
peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung saraf
penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf
penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.
Lensa Mata
Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar benda yang
diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning.
Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung,
disebut daya akomodasi.
Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?
Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor →
pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic →
pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan.
Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :
17 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
18. a) Kornea (selaput tanduk), berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
b) Iris (selaput), pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke mata.
c) Pupil (anak mata), berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya
cahaya ke dalam mata.
d) Lensa mata, berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
e) Retina ( selaput jala ), berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang
kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak.
f) Urat saraf mata, berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke
otak.
g) Otot mata, berfungsi mengatur gerakan bola mata.
h) Kunjongtiva, berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
i) Skrela, berfungsimelindungi bola mata.
j) Koroid, berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata.
Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut:
a) Mata Miopi (rabun jauh)
Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di depan
retina, akibatnya benda tampak tidak jelas. Kelainan ini dikoreksi dengan
lensa cekung (negatif).
b) Mata Hipertropi (rabun dekat)
Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di belakang
retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cembung (positif).
c) Mata Prebiopsi (mata tua).
Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang karena
usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung).
d) Astigmatisma
Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak
difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris.
18 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
19. e) Kekurangan Vitamin A, menyebabkan:
Bintik bitot, yaitu bintik putih pada kornea.
Xeroftalmia, keadaan kornea mongering.
Keratomalasi, kornea rusak
Kebutaan kornea
f) Kataraks
Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan terganggu
karena lensa mata keruh.
g) Buta Warna
Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel
kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah, hijau,
dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut dikenal:
Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam reseptor warna.
Mata Dikromat, yaitu hanya memiliki dua reseptor warna, dibedakan
menjadi protanopia (buta warna), deutaranopia (buta warna hijau), dan
ritanopia (buta warna biru).
Mata Monokromat, yaitu hanya memiliki satu macam reseptor warna,
sehingga hanya dapat melihat warna hitam dan putih, serta bayangan
abu-abu.
h) Glaukoma
Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan peningkatan
tekanan intraokuler sehingga kapiler darah tertekan, kelangsungan hidup
sel-sel penyususn retina terancam dan dapat berakibat kebutaan.
i) Strabismus (juling)
Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki dengan cara
operasi.
j) Rabun senja
Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata
kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat
sore hari saja.
19 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
20. 2. Indra Pendengaran (telinga)
Struktur Telinga
Indera pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
a) Telinga bagian luar , yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang
pendengaran
b) Telinga bagian tengah , terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar (
martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
c) Telinga bagian dalam , terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran
setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput
(koklea)
Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
a) Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap
dan mengumpulkan gelombang bunyi.
b) Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya
ke bagian yang lebih dalam.
c) Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi)
berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah
siput.
d) Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan
koklea (rumah isput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke
otak. Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga
keseimbangan tubuh.
e) Saluran eustus menghubachiungkan rongga mulut dengan telinga bagian
luar.
20 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
21. Mekanisme Pendengaran
Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani →
tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea →
ujung saraf auditori → otak (lobus temporalis) → persepsi suara.
Alat Keseimbangan
Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi posisi
tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.
3. Indra peraba dan perasa (kulit)
Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling
peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.
Fungsi bagian-bagian kulit :
a) Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah
penguapan air dari dalam tubuh.
b) Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c) Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d) Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
e) Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.
21 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
22. Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor
sebagai berikut:
a) Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuat
b) Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.
c) Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas.
d) Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dingin.
e) Korpuskula Meisneir, ujung saraf peraba.
f) Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
g) Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.
4. Indra Pengecap (lidah)
Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap.
Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa
tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
Daerah-daerah peka pada lidah :
a) Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
b) Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam
c) Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis.
22 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
23. 5. Indra Pembau (hidung)
Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel
olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls
sensoris akan ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat
pembau di otak.
Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan sensitifitas terhadap
rasa bau adalahanosmia, disebabkan oleh:
1) Penyumbatan rongga hidung akibat pilek
2) Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
3) Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
4) Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.
Fungsi bagian-bagian indra pembau :
a) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika
bernapas
c) Selaput lender berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera
pembau
d) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
pernapasan
e) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
23 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
24. D. KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI
Ada beberapa macam kelainan akibat sistem saraf pada manusia terganggu, antara
lain :
1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ),
adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnyapembuluh darah otak.
2. Poliomielitis , penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang
neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ).
3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada
neuron-neuron otak.
4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator
dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat
( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot
muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan
langkah kaki menjadi kecil dan kaku.
5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis.
Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.
6. Neurasthonia ( lemah saraf ) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu
berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang,
tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6,
B12.
8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali
kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini
akibat guncangan batin atau cidera otak.
9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat
depresi, stres, atau bingung.
24 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
25. E. OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA
Yang dimaksudkan dengan obat-obat berbahaya adalah berbagai macam
jenis obat yang diproduksi untuk keperluan dunia medis untuk pengobatan. Karena
daya kerjanya obat-obat tersebut sangatlah keras, sehingga penggunaannyapun
harus melalui resep dokter.
Obat-obat dimaksud jika disalahgunakan akan berpengaruh dan merusak
psikis maupun fisik dari si pemakai dan mengakibatkan ketergantungan sebagai
mana narkotika lainnya.
Sedangkan zat-zat berbahaya mempunyai pengertian zat-zat yang tidak
termasuk golongan narkotika maupun obat-obat berbahaya tetapi mempunyai
pengaruh dan efek merusak fisik dan psikis seseorang jika disalahgunakan
sebagaimana penggunaan narkotik maupun obat-obatan berbahaya lainnya.
Kebanyakan zat-zat ini termasuk golongan halusinogen yaitu seperti LSD,
Psylocybin (cendawan), Maskalin (cactus), gasoline, dan glue sniffing sebangsa lem.
Untuk jenis obat-obatan berbahaya sebagaimana disebutkan diatas pada umumnya
dibagi menjadi 3 golongan yaitu depressant, stimulant, dan hallucinogen
1. DEPRESANT
Pada umumnya membuat pusat saraf menjadi pasif. Obat-obatan tersebut
bekerja sangat mempengaruhi aktivitas otak dan urat saraf santral. Obat ini
terkenal dengan sebutan sebagai obat penenang atau obat tidur.
Yang termasuk golongan depresant antara lain adalah Choral Hydrat,
Barbiturat, Gluethehimeide, Methaqualon, Benzoida Zepin, Narkotika golongan
opiat. Sedangkan yang biasanya disalahgunakan para remaja adaah Rohynol
Magdon, Staurodorm, Valium 5, Cosadon.
25 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
26. Secara medis obat-obatan tersebut dapat berguna untuk membantu
mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan
darah tinggi dan epilepsi, merangsang untuk segera tidur.
2. STIMULANT
Pada umumnya membuat pusat saraf menjadi sangat aktif. Obat ini sangat
efektif menimbulkan rangsangan. Oleh karena itu lebih dikenal dengan sebutan
obat perangsang. Termasuk dalam golongan stimulant adalah Amphetamin,
Phenmetrazin, Methyl Phenidat, Kokaina.
Dalam golongan ini yang biasanya sering disalahgunakan adalah jenis
Amphetamin. Kebiasaan menggunakan obat yang terus menerus akan
menimbulkan ketergantungan dan toleransi menuntut peningkatan dosis. Akibat
pemakaian obat ini akan mempunyai efek kekurangan gizi, penyakit saraf,
mudah panik mudah kena infeksi, rusaknya sel-sel otak dan dapat menyebabkan
gila.
Dalam dunia pengobatan, Amphetamin dipergunakan untuk menghilangkan
rasa lelah, menambah nafsu makan, menghilangkan depresi, obat tidur,
memlihara kestabilan darah selama pembedahan, dan mencegah rasa shok
karena poembedahan.
3. HALLUCINOGEN
Obat-obatan ini dapat menimbulkan halusinasi atau daya khayal yang kuat
yaitu salah persepsi tentang lingkungan dan dirinya, baik pendengaran,
penglihatan, maupun perasaan. Termasuk jenis ini adalah LSD (Lysegic Acid
Diethylamide). Obat ini memberikan daya khayal yang kuat. LSD sebesar 50
microgram saja akan dapat membawa daya khayal bagi pemakainya selama
hampir 16 jam.
26 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
27. Dalam dunia pengobatan dipergunakan untuk membuat sistem kerja susunan
syaraf. Penyalahgunaan obat ini akan menimbulkan anak mata yang mengecil,
suhu badan yang merendah, detak jantung yang bertambah, mabok dan mual.
Jenis lainnya adalah Phencyclidine dengan singkatan PCP. Dalam dunia
kedokteran dipergunakan untuk anesthesi. Dipasaran gelap banyak beredar obat
ini yang diproduksi oleh laboratorium-laboratorium gelap. Sebagai efek dari
penyalahgunaan obat ini adalah sebagai berikut:
a) adanya perasaan yang melayang-layang
b) hilang perhatian kepada lingkungan sekitarnya
c) berat badan tidak terasa
d) bentuk tubuh terasa berkurang
Meskalin dan Peyote, Amphetamine, Psilocybin dan Psillocyn sesuai efek
farmakologis termasuk juga golongan obat-obatan Halusinogen.
F. BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL
Alkohol berefek menekan aktivitas susunan saraf. Meminum minuman keras dalam
jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat pengendalian diri di otak dan berfungsi
seperti perangsang (stiulan) susunan saraf. Karena penekanan pusat pengendalian
diri tersebut, rasa malu akan berkurang. Dalam jumlah banyak mengakibatkan jalan
sempoyongan, berbicara tidak jelas dan daya ingat dan kemampuan terganggu
untuk sementara waktu. Dalam jumlah sangat banyak dapat menimbulkan koma
bahkan kematian. Kadar alcohol dalam darah 450 mg/100 ml darah atau dalam urine
600 mg/100 ml urine dapat menyebabkan kematian.
27 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA