SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima
rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap
rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan
menjadi dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan
untuk hidupnya neuron).


1. Sel Saraf (neuron)
Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel
saraf, dendrit, dan neurit (akson).

a) Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang
   dikelilingi oleh sitoplasma.
b) Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang
   bercabang-cabang keluar dari badan sel. Berfungsi
   menerima impuls (rangsangan) yang datang dari
   neuron lain untuk dibawa menujun badan sel saraf.
c) Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan
   umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar-
   kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan
   diselubungi    selubung        myelin     yang   berfungsi
   melindungi,   memberi     nutrisi,      dan   mempercepat
   jalannya impuls.


Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat
a) Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat
   susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya
   berhubungan dengan neuron lain.

1 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
b) Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf
   pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan
   neuritnya berhubungan dengan efektor.
c) Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang
   lain.
d) Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron
   motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang).


2. Susunan Sistem Saraf

a. Sistem saraf pusat
1. Otak
   Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian belakang) sebagai
   pusat penglihatan, lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian
   kerja kulit, lobus temporalis (bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan
   lobus frontalis (bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot.

   Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas:
   a) Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor.
   b) Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor.
   c) Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik,
       sebagai pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan
       kesimpulan.

   Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot
   secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak
   otot tidak terkoordinasi.

   Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
      Otak depan meliputi:
       a) Hipotalamus,      merupakan   pusat     pengatur   suhu,   selera   makan,
           keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi,
           meregulasi pituitari.
       b) Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan
           yang berasal dari sensorik cerebrum.


2 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
c) Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.
      Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan
       pusat refleks mata.
      Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata.
       Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah,
       mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan
       bersin.
2. Sumsum tulang belakang
   Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke bawah
   sampai ruas kedua tulang pinggang. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk
   menghubungkan impuls dari dan ke otak, memungkinkan jalan terpendek pada
   gerak refleks.

   Bagian-bagian sumsum tulang belakang:

   a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson.
   b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf.
   c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar
       dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor),
       dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor).

   Pelindung     pusat   susunan    saraf otak   dan    sumsum     tulang   belakang)
   disebut meninges, yang meliputi:
   a) Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan
       otak dan sumsum tulang belakang, banyak mengandung pembuluh darah,
       berperan memberi oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa
       metabolisme.
   b) Arakhnoid, berupa jaringan yang lembut, terletak diantara piameter dan
       durameter.
   c) Durameter, merupakan lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu
       dengan tengkorak.

   Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal, terletak pada
   ventrikel otak dan sentralis berfungsi untuk suplai nutrisi sel-sel otak dan medulla
   spinalis.



3 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
b. Sistem saraf tepi

Sistem saraf tepi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jalur rangsang dan
tanggapan pada sistem saraf pusat. Dari diagram sebelumnya, dapat diketahui
bahwa sistem saraf tepi dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatik
dan sel saraf otonom.




4 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
1. Sel Saraf Somatik
   Sistem saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh menuju sistem
   saraf pusat. Sistem saraf somatik terdiri atas:
      12 pasang saraf cranial, yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat
       indera, kelenjar, dan otot.
       Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga.
       a) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV.
       b) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII
       c) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan
          X.
      31 pasang saraf spinal, merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik
       yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8
       pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5
       pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor.


2. Sel saraf otonom
   Sistem saraf otonom bekerja di luar kesadaran dan memengaruhi kerja otot
   organ dalam, seperti usus halus dan jantung. Sistem ini terbagi lagi menjadi:




5 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
   Saraf simpatik

        Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang,
        disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja
        secara otomatis. Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah,
        pencernaan makanan, dan pernafasan.

       Saraf parasimpatik
        Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum,
        bekerja berlawanan dengan saraf simpatik.


3. Mekanisme Kerja Saraf

Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang. Rangsang dari dendrit
ke badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila
sampai di ujung akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang
memacu dendrit yang berhubungan dengan akson tadi.

Berikut ini neurohumor yang dikenal:

a) Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara neuron dengan neuron,
    neuron dengan otot lurik, dan neuron dengan otot polos.
b) Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron dengan otot jantung,
    neuron dengan otot polos bronkus. Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini
    dapat dihilangkan oleh enzim kolinesterase pada sinspsis.

Penghantaran Inpuls

Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan melalui sel saraf
dan sinapsis.

   Penghantaran lewat sel saraf
    Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel saraf positif (+),
    sedangkan muatan listrik di dalam membran (-). Keadaan ini disebut polarisasi.
   Penghantaran lewat Sinapsis
    a) Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan peningkatan
        permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion Ca.



6 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
b) Gelembung      sinapsis    melebur    dengan   membran    prasinapsis     sambil
      mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis.
   c) Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah itu
      neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil kolinesterase menjadi setil dan
      asam     stanont.   Zat   ini   disimpan   dalam   gelembung   sinapsis   untuk
      dipergunakan lagi.



4. Gerak Tubuh

a. Gerak Biasa

Yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa
impulsnya melalui otak.

Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor.

b. Gerak Refleks

Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui
gerak ini disebut lengkung refleks.

Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang →
neuron motorik → efektor.




7 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
B. SISTEM HORMON


Sistem Hormon - Selain sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh yang
ikut menentukan keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon. Hormon
merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi kecil yang
dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target. Hormon dihasilkan
oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan dalam aliran darah.



Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang menyekresikan zat
kimia. Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan kimia yang dihasilkannya.
Kelenjar eksokrin disekresikan ke luar tubuh, seperti keringat dan enzim di mulut.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh
oleh sistem peredaran darah. Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang
sesuai, jika jumlah hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul
kelainan-kelainan pada tubuh.

Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh, yaitu sebagai
berikut.

   1. Mengatur     kesetimbangan    cairan   tubuh   dalam    proses     homeostatis
       (nutrisi, metabolisme, kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan gula
       hingga ekskresi)
   2. Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh
   3. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
   4. Pengaturan dan penyimpanan energi

Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat perbedaan
sistem kerja pada hormon dan saraf. Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf
dapat dilihat pada tabel.




8 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
Tabel Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin

  No.             Sistem Saraf                        Sistem Endokrin
  1.    Responnya cepat Signal-signal      Responnya lambat Hormon-hormon
  2.    Dibawa melalui neuron              Dibawa melelui darah


  3.    Responnya langsung terhadap        Responnya tidak langsung terhadap
        rangsangan dari luar               internal

Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi mempunyai
pengaruh yang amat besar.

Hormon berfungsi sebagai berikut:

   1. Mengatur homoeostatis
   2. Memacu pertumbuhan
   3. Untuk reproduksi
   4. Mengatur metabolism
   5. Mengatur tingkah laku.

Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu karena hormon yang
dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung masuk ke pembuluh darah.




9 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga:

1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid
2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar kelamin.
3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar timus.


Berdasarkan letak dan macamnya kelenjar endokrin dibedakan menjadi:
1. Kelenjar Hipofisis
   Disebut juga master of gland karena mampu mensekresikan bermacam-macam
   hormon yang mengatur kegiatan dalam tubuh. Terdiri dari;
      Hipofisis Anterior
       Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai
       berikut (Campbell, 1998: 925).
       a) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan
          folikel de Graaf tempat sel telur berada.
       b) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan
          sel gonad pada wanita.
       c) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan
          merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu.
       d) TSH     (tyroid    stimulating   hormone),   merangsang     kelenjar   tiroid
          mengeluarkan hormon tiroksin.
       e) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang
          menyusui.
       f) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh
          lainnya dan berperan membantu penyerapan nutrisi tubuh.
       g) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa
          sakit. Beberapa narkotika menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.


      Hipofisis Posterior
       Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut:
       a) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh
          melalui mekanisme pengeluaran urine.




10 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
b) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim
          pada saat seorang wanita melahirkan.




2. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid
    Kelenjar tiroid dan paratiroid berada di daerah leher. Sering disebut kelenjar
    gondok (tiroid)   dan kelenjar   anak   gondok (paratiroid).     Kelenjar   tersebut
    berfungsi mengatur kesetimbangan kadar kalsium serta laju metabolisme tubuh.

      Tiroid
       Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua
       lobus menyamping dan dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus.
       Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksindan kalsitonin.
       a) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk
          menghasilkan energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam
          darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi penting
          hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses pertumbuhan dan
          perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses
          perkembangan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat



11 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
perintah dari TSH yang berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak
          dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah.
       b) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di
          dalam darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.
      Paratiroid
       Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat
       buah kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Kelenjar
       paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH).

                                                    Parathormon merupakan hormon
                                                    yang bersama dengan kalsitonin
                                                    mengatur kadar kalsium tubuh.
                                                    Kalsium banyak diperlukan tubuh,
                                                    seperti untuk kerja saraf dan otot.
                                                    Kebutuhan       kalsium       akan
                                                    meningkat pada wanita hamil atau
                                                    menyusui.   Jika   kadar   kalsium
                                                    dalam darah berkurang karena
       nutrisi makanan yang kurang kalsium, kebutuhan kalsium akan diambil dari
       tulang oleh parathormon. Jika kadar kalsium sudah cukup atau terlalu tinggi,
       hormon kalsitonin akan menghambat pelepasan kalsium dari tulang.


3. Kelenjar Pankreas
   Pankreas     merupakan     kelenjar      yang
   berfungsi    sebagai    kelenjar     eksokrin
   maupun      endokrin.    Sebagai      kelenjar
   eksokrin,                           pankreas
   menghasilkan enzim yang berperan dalam
   proses pencernaanmakanan.          Sementara
   itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas
   menghasilkan hormon. Hormon tersebut
   diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di
   dalam pulau-pulau Langerhans terdapat sel


12 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.
      Insulin
       Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan
       glukosa tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur
       metabolisme lemak.
      Glukagon
       Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan
       cara merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau
       beraktivitas berat tanpa didahului oleh asupan nutrisi, glukagon akan
       memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Selain itu,
       glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap
       digunakan dalam pembentukan energi.

   Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan pulau Langerhands yang
   mensekresikan hormone insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan untuk
   mengatur      kadar   gula   dalam   darah.    Bila   kadar     gula    tinggi,   pancreas
   mensekresikan hormone insulin untuk mengubah glukosa menjadi glukagon.
   Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone glukagon akan
   mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin menyebabkan diabetes
   militus.



4. Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
   Manusia memiliki dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas ginjal.
   Setiap kelenjar adrenal tersusun atas dua bagian. Bagian dalam disebut
   bagian medula dan bagian luar disebut bagian korteks.

   Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan korteks
   adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dari hipofisis anterior.

    Korteks. Pada        kortek    adrenal      dihasilkan      tiga     macam      hormon,
       yaitu glucocorticoid,mineralocorticoid, dan Gonadocorticoid.

       a) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga
          berpengaruh      dalam    pengaturan      kadar     glukosa     tubuh.     Kerjanya




13 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior. Hormon glucocorticoid
          bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres.

      b) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan
          cara pengaturanekskresi urine dan keringat.

      c) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge,
          entrogen, dan progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih
          sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan
          ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan ciri
          kelamin sekunder pria dan wanita.

    Medula
      Pada      bagian    medula,      dihasilkan
      hormon         epinefrin        (adrenalin)
      dan norephinefrin (noreadrenalin).
      Ketika kondisi tubuh stres, kedua
      hormon tersebut akan menyiapkan kita
      dalam     keadaan     darurat     sehingga
      meningkatkan laju metabolisme tubuh,
      menaikkan detak jantung, dan kadar
      glukosa    tubuh.     Anda    juga    dapat
      merasakan kerja hormon ini pada saat
      Anda      melakukan    kegiatan-kegiatan
      menegangkan,        seperti     berdiri   di
      ketinggian atau berada dalam kondisi
      ketakutan.


5. Kelenjar Timus
   Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid dan paratiroid. Kelenjar tersebut
   ikut   berperan   dalam       pengaturan     pertumbuhan   dengan   menyekresikan
   hormon somatotropin. Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur
   produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat berpengaruh
   dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh.




14 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
6. Kelenjar kelamin (testis dan ovarium)
   Testis dan ovarium merupakan sumber utama hormon seks. Pada pria, testis
   menghasilkan hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dalam
   kematangan seksual pada pria termasuk ciri sekunder dan pematangan sel
   sperma.




   Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang penting, yaitu estrogen dan
   progesteron. Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder dan
   mengatur masa reproduksi (menstruasi) dan masa kehamilan. Ciri seks sekunder
   mulai terlihat pada seseorang yang berada pada masa pubertas. Pada pria, ciri
   seks sekunder dapat berupa membesarnya suara, timbulnya rambut di sekitar
   kemaluan, tumbuhnya jakun, serta bahu yang melebar. Pada wanita ciri
   sekunder dapat dilihat dari tumbuhnya payudara, munculnya rambut di sekitar
   kemaluan, serta dimulainya siklus reproduksi wanita (siklus menstruasi).

7. Kelenjar Pencernaan
   Lambung mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk merangsang
   sekresi hormone gastrin. Kelenjar usus memproduksi memproduksi hormone
   sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pancreas dan kolesistokinin
   yang merangsang vesika felea untuk mensekresikan getah empedu ke dalam
   usus.




15 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
8. Kelenjar Pineal

   Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang tanah yang terletak di tengah otak.
   Kelenjar ini menyekresikan hormon melatonin yang membantu mengatur ritme
   tubuh sehari-hari, seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun di pagi hari.
   Fungsi lainnya masih belum diketahui.



C. SISTEM INDRA

Di dalam tubuh manusia terdapa bermaca-macam reseptor untuk mengetahui
rangsangan dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lime
macam alat indra sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan,
pendenganran, peraba, pengecap, dan pembau.

1. Indra Penglihatan

   Indra   penglihatan     manusia      adalah    mata.    Sel-sel   reseptor   penglihatan
   (fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut.
   Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata

      Alat Tambahan Mata
       a) Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi.
       b) Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan
           tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar.
       c) Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yang berlebihan.
       d) Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air
           mata.
      Otot bola Mata
       Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola
       mata ke samping, atas, dan bawah.
      Bola Mata
       a) Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus
           cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu
           memfokuskan bayangan pada retina.




16 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
b) Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan
          warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah
          cahaya yang masuk ke mata.
       c) Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut

   Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin
   A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk
   kembali. Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan
   opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling
   peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung saraf
   penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf
   penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.

      Lensa Mata
       Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar benda yang
       diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning.
       Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung,
       disebut daya akomodasi.

   Bagaimana mata bisa melihat suatu benda?

   Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor →
   pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic →
   pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan.

   Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut :




17 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
a) Kornea (selaput tanduk), berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan
         meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
      b) Iris (selaput), pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
         masuk ke mata.
      c) Pupil (anak mata), berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya
         cahaya ke dalam mata.
      d) Lensa    mata, berfungsi     untuk   menerima      rangsang      cahaya    dan
         meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.
      e) Retina ( selaput jala ), berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang
         kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak.
      f) Urat saraf mata, berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke
         otak.
      g) Otot mata, berfungsi mengatur gerakan bola mata.
      h) Kunjongtiva, berfungsi sebagai membran pelindung pada mata.
      i) Skrela, berfungsimelindungi bola mata.
      j) Koroid, berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata.


   Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut:

      a) Mata Miopi (rabun jauh)
         Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di depan
         retina, akibatnya benda tampak tidak jelas. Kelainan ini dikoreksi dengan
         lensa cekung (negatif).
      b) Mata Hipertropi (rabun dekat)
         Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di belakang
         retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cembung (positif).
      c) Mata Prebiopsi (mata tua).
         Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang karena
         usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung).
      d) Astigmatisma
         Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak
         difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris.




18 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
e) Kekurangan Vitamin A, menyebabkan:
          Bintik bitot, yaitu bintik putih pada kornea.
          Xeroftalmia, keadaan kornea mongering.
          Keratomalasi, kornea rusak
          Kebutaan kornea
      f) Kataraks
         Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan terganggu
         karena lensa mata keruh.
      g) Buta Warna
         Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel
         kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah, hijau,
         dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut dikenal:
          Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam reseptor warna.
          Mata Dikromat, yaitu hanya memiliki dua reseptor warna, dibedakan
           menjadi protanopia (buta warna), deutaranopia (buta warna hijau), dan
           ritanopia (buta warna biru).
          Mata Monokromat, yaitu hanya memiliki satu macam reseptor warna,
           sehingga hanya dapat melihat warna hitam dan putih, serta bayangan
           abu-abu.
      h) Glaukoma
         Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan peningkatan
         tekanan intraokuler sehingga kapiler darah tertekan, kelangsungan hidup
         sel-sel penyususn retina terancam dan dapat berakibat kebutaan.
      i) Strabismus (juling)
         Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki dengan cara
         operasi.
      j) Rabun senja
         Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata
         kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat
         sore hari saja.




19 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
2. Indra Pendengaran (telinga)




      Struktur Telinga
       Indera pendengar adalah telinga yang terdiri dari :
       a) Telinga bagian luar , yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang
          pendengaran
       b) Telinga bagian tengah , terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar (
          martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.
       c) Telinga bagian dalam , terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran
          setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput
          (koklea)
      Fungsi bagian-bagian indra pendengar :
       a) Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap
          dan mengumpulkan gelombang bunyi.
       b) Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya
          ke bagian yang lebih dalam.
       c) Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi)
           berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah
          siput.
       d) Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan
          koklea (rumah isput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke
          otak. Tiga      saluran   setengah   lingkaran     juga   berfungsi   menjaga
          keseimbangan tubuh.
       e) Saluran eustus menghubachiungkan rongga mulut dengan telinga bagian
          luar.


20 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
   Mekanisme Pendengaran
       Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani →
       tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea →
       ujung saraf auditori → otak (lobus temporalis) → persepsi suara.

      Alat Keseimbangan
       Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi posisi
       tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh.



3. Indra peraba dan perasa (kulit)




   Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling
   peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan.

   Fungsi bagian-bagian kulit :

   a) Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah
       penguapan air dari dalam tubuh.
   b) Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
   c) Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
   d) Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
   e) Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.




21 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor
   sebagai berikut:

   a) Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuat
   b) Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba.
   c) Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas.
   d) Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dingin.
   e) Korpuskula Meisneir, ujung saraf peraba.
   f) Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan.
   g) Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit.




4. Indra Pengecap (lidah)




   Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap.
   Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa
   tertentu berdasarkan letaknya pada lidah.
   Daerah-daerah peka pada lidah :
   a) Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
   b) Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam
   c) Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis.




22 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
5. Indra Pembau (hidung)

   Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel
   olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls
   sensoris akan ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat
   pembau di otak.

  Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan sensitifitas terhadap
  rasa bau adalahanosmia, disebabkan oleh:

   1) Penyumbatan rongga hidung akibat pilek
   2) Terdapat polip atau tumor di rongga hidung.
   3) Sel rambut rusak akibat infeksi kronis.
   4) Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius.




   Fungsi bagian-bagian indra pembau :
   a) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
   b) Rambut hidung      berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika
      bernapas
   c) Selaput lender berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera
      pembau
   d) Serabut saraf    berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
      pernapasan
   e) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak




23 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
D. KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI

Ada beberapa macam kelainan akibat sistem saraf pada manusia terganggu, antara

lain :

1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ),

    adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnyapembuluh darah otak.

2. Poliomielitis , penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang

    neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ).

3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada

    neuron-neuron otak.

4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator

    dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat

    ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot

    muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan

    langkah kaki menjadi kecil dan kaku.

5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis.

    Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang.

6. Neurasthonia ( lemah saraf ) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu

    berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.

7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang,

    tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6,

    B12.

8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali

    kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini

    akibat guncangan batin atau cidera otak.

9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat

    depresi, stres, atau bingung.




24 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
E. OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA

      Yang dimaksudkan dengan obat-obat berbahaya adalah berbagai macam

jenis obat yang diproduksi untuk keperluan dunia medis untuk pengobatan. Karena

daya kerjanya obat-obat tersebut sangatlah keras, sehingga penggunaannyapun

harus melalui resep dokter.

      Obat-obat dimaksud jika disalahgunakan akan berpengaruh dan merusak

psikis maupun fisik dari si pemakai dan mengakibatkan ketergantungan sebagai

mana narkotika lainnya.

      Sedangkan zat-zat berbahaya mempunyai pengertian zat-zat yang tidak

termasuk golongan narkotika maupun obat-obat berbahaya tetapi mempunyai

pengaruh dan efek merusak fisik dan psikis seseorang jika disalahgunakan

sebagaimana penggunaan narkotik maupun obat-obatan berbahaya lainnya.

Kebanyakan zat-zat ini termasuk golongan halusinogen yaitu seperti LSD,

Psylocybin (cendawan), Maskalin (cactus), gasoline, dan glue sniffing sebangsa lem.

Untuk jenis obat-obatan berbahaya sebagaimana disebutkan diatas pada umumnya

dibagi menjadi 3 golongan yaitu depressant, stimulant, dan hallucinogen

1. DEPRESANT

      Pada umumnya membuat pusat saraf menjadi pasif. Obat-obatan tersebut

   bekerja sangat mempengaruhi aktivitas otak dan urat saraf santral. Obat ini

   terkenal dengan sebutan sebagai obat penenang atau obat tidur.

      Yang termasuk golongan depresant antara lain adalah Choral Hydrat,

   Barbiturat, Gluethehimeide, Methaqualon, Benzoida Zepin, Narkotika golongan

   opiat. Sedangkan yang biasanya disalahgunakan para remaja adaah Rohynol

   Magdon, Staurodorm, Valium 5, Cosadon.




25 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
Secara medis obat-obatan tersebut dapat berguna untuk membantu
   mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan
   darah tinggi dan epilepsi, merangsang untuk segera tidur.



2. STIMULANT

       Pada umumnya membuat pusat saraf menjadi sangat aktif. Obat ini sangat

   efektif menimbulkan rangsangan. Oleh karena itu lebih dikenal dengan sebutan

   obat perangsang. Termasuk dalam golongan stimulant adalah Amphetamin,

   Phenmetrazin, Methyl Phenidat, Kokaina.

       Dalam golongan ini yang biasanya sering disalahgunakan adalah jenis

   Amphetamin. Kebiasaan menggunakan obat yang terus menerus akan

   menimbulkan ketergantungan dan toleransi menuntut peningkatan dosis. Akibat

   pemakaian obat ini akan mempunyai efek kekurangan gizi, penyakit saraf,

   mudah panik mudah kena infeksi, rusaknya sel-sel otak dan dapat menyebabkan

   gila.

       Dalam dunia pengobatan, Amphetamin dipergunakan untuk menghilangkan
   rasa lelah, menambah nafsu makan, menghilangkan depresi, obat tidur,
   memlihara kestabilan darah selama pembedahan, dan mencegah rasa shok
   karena poembedahan.



3. HALLUCINOGEN
       Obat-obatan ini dapat menimbulkan halusinasi atau daya khayal yang kuat

   yaitu salah persepsi tentang lingkungan dan dirinya, baik pendengaran,

   penglihatan, maupun perasaan. Termasuk jenis ini adalah LSD (Lysegic Acid

   Diethylamide). Obat ini memberikan daya khayal yang kuat. LSD sebesar 50

   microgram saja akan dapat membawa daya khayal bagi pemakainya selama

   hampir 16 jam.



26 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
Dalam dunia pengobatan dipergunakan untuk membuat sistem kerja susunan

   syaraf. Penyalahgunaan obat ini akan menimbulkan anak mata yang mengecil,

   suhu badan yang merendah, detak jantung yang bertambah, mabok dan mual.

      Jenis lainnya adalah Phencyclidine dengan singkatan PCP. Dalam dunia

   kedokteran dipergunakan untuk anesthesi. Dipasaran gelap banyak beredar obat

   ini yang diproduksi oleh laboratorium-laboratorium gelap. Sebagai efek dari

   penyalahgunaan obat ini adalah sebagai berikut:

         a) adanya perasaan yang melayang-layang

         b) hilang perhatian kepada lingkungan sekitarnya

         c) berat badan tidak terasa

         d) bentuk tubuh terasa berkurang

      Meskalin dan Peyote, Amphetamine, Psilocybin dan Psillocyn sesuai efek

   farmakologis termasuk juga golongan obat-obatan Halusinogen.




F. BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL

Alkohol berefek menekan aktivitas susunan saraf. Meminum minuman keras dalam

jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat pengendalian diri di otak dan berfungsi

seperti perangsang (stiulan) susunan saraf. Karena penekanan pusat pengendalian

diri tersebut, rasa malu akan berkurang. Dalam jumlah banyak mengakibatkan jalan

sempoyongan, berbicara tidak jelas dan daya ingat dan kemampuan terganggu

untuk sementara waktu. Dalam jumlah sangat banyak dapat menimbulkan koma

bahkan kematian. Kadar alcohol dalam darah 450 mg/100 ml darah atau dalam urine

600 mg/100 ml urine dapat menyebabkan kematian.




27 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA

More Related Content

What's hot

Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Viliansyah Viliansyah
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusiaahmad arif
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)basil_miaw
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatGoogle AdSense
 
Nama latin kerangka manusia
Nama latin kerangka manusiaNama latin kerangka manusia
Nama latin kerangka manusiaKatarina Yuliana
 
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016Nana Citra
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1Rahayoe Ningtyas
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiKevin Simbolon
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanShiAddung
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAFirdika Arini
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaNs. Lutfi
 
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatMira Pribadi
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAU
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAULAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAU
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAUSansanikhs
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAZona Bebas
 

What's hot (20)

Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Sistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada ManusiaSistem Indra Pada Manusia
Sistem Indra Pada Manusia
 
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)Power Point   Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
Power Point Anatomi & Fisiologi (Sistem Saraf)
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Farmakologi dasar
Farmakologi dasarFarmakologi dasar
Farmakologi dasar
 
Jaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikatJaringan epitel dan jaringan ikat
Jaringan epitel dan jaringan ikat
 
Nama latin kerangka manusia
Nama latin kerangka manusiaNama latin kerangka manusia
Nama latin kerangka manusia
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
Contoh Soal UAS Anatomi Fisiologi Manusia Tahun 2016
 
Anatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasiAnatomi sistem respirasi
Anatomi sistem respirasi
 
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1Anatomi fisiologi sistem pernafasan   tm1
Anatomi fisiologi sistem pernafasan tm1
 
Bab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasiBab 9 sistem koordinasi
Bab 9 sistem koordinasi
 
Anatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaanAnatomi sistem pencernaan
Anatomi sistem pencernaan
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIAPOWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
POWER POIN PANCA INDRA PADA MANUSIA
 
Jenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannyaJenis spuit dan ukurannya
Jenis spuit dan ukurannya
 
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan IkatJaringan epitel dan Jaringan Ikat
Jaringan epitel dan Jaringan Ikat
 
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAU
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAULAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAU
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN MALINO PLATEAU
 
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMAMATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
MATERI Sistem hormon KELAS XII SMA
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMABIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
BIOLOGI SISTEM REGULASI (KOORDINASI) KELAS XI SMA
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
PPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem KoordinasiPPT Sistem Koordinasi
PPT Sistem Koordinasi
 
Makalah sistem regulasi
Makalah sistem regulasiMakalah sistem regulasi
Makalah sistem regulasi
 
Sistem Regulasi
Sistem RegulasiSistem Regulasi
Sistem Regulasi
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
SISTEM REGULASI TOTAL
SISTEM REGULASI TOTALSISTEM REGULASI TOTAL
SISTEM REGULASI TOTAL
 
Lkm 2-kelompok-4
Lkm 2-kelompok-4Lkm 2-kelompok-4
Lkm 2-kelompok-4
 
Persepsi Word
Persepsi WordPersepsi Word
Persepsi Word
 
Buku Sistem Koordinasi
Buku Sistem KoordinasiBuku Sistem Koordinasi
Buku Sistem Koordinasi
 
Sistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi HormonSistem Regulasi Hormon
Sistem Regulasi Hormon
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Sensori persepsi
Sensori persepsiSensori persepsi
Sensori persepsi
 
Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku guru)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku guru)Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku guru)
Bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik (buku guru)
 
Persepsi
PersepsiPersepsi
Persepsi
 
Sistem saraf manusia
Sistem saraf manusiaSistem saraf manusia
Sistem saraf manusia
 
sistem saraf manusia
sistem saraf manusiasistem saraf manusia
sistem saraf manusia
 
Pembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran MendengarkanPembelajaran Mendengarkan
Pembelajaran Mendengarkan
 

Similar to Sistem regulasi pada manusia

Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSandykerenz Yowhz
 
Fisiologi persarafan
Fisiologi persarafanFisiologi persarafan
Fisiologi persarafanADRYAN LANGIT
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sasuher lambang
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Manik Puush
 
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.pptJanieMraz
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...kurkurr
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaSMAN 2 Indramayu
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSugeng Pamudji
 
jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan sarafFemmiii
 
Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx
Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptxSistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx
Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptxNiscahayaSartikaN
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxavita12
 

Similar to Sistem regulasi pada manusia (20)

Regulasi
RegulasiRegulasi
Regulasi
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Biologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem SarafBiologi - Sistem Saraf
Biologi - Sistem Saraf
 
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Fisiologi persarafan
Fisiologi persarafanFisiologi persarafan
Fisiologi persarafan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
Sistem saraf Pada Manusia ( Human Nervous System) Kelompok 1 ( Manik & Kharisma)
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
3. Koordinasi & Indera jadi.ppt
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
Bab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusiaBab 8 sistem regulasi manusia
Bab 8 sistem regulasi manusia
 
Sistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusiaSistem koordinasi manusia
Sistem koordinasi manusia
 
jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan saraf
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx
Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptxSistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx
Sistem Koordinasi XI MIA (2)-Semester 2.pptx
 
PPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptxPPT Sistem Syaraf.pptx
PPT Sistem Syaraf.pptx
 
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptxBab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
Bab 8 Sistem Regulasi Manusia.pptx
 
Rangkuman ipa
Rangkuman ipa Rangkuman ipa
Rangkuman ipa
 

More from Siti Jubaedah

More from Siti Jubaedah (6)

G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar NegaraG. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
G. Pancasila, BPUPKI and Dasar Negara
 
Soal sejarah SMA
Soal sejarah SMASoal sejarah SMA
Soal sejarah SMA
 
Cindereka
CinderekaCindereka
Cindereka
 
Perang Dingin
Perang DinginPerang Dingin
Perang Dingin
 
Basketball
BasketballBasketball
Basketball
 
Hindu budha dan islam di indonesia
Hindu budha dan islam di indonesiaHindu budha dan islam di indonesia
Hindu budha dan islam di indonesia
 

Sistem regulasi pada manusia

  • 1. A. SISTEM SARAF Sistem saraf merupakan sistem koordinasi/sistem kontrol yang bertugas menerima rangsangan ke semua bagian tubuh sekaligus memberikan tanggapan terhadap rangsangan tersebut (jaringan komunikasi dalam tubuh). Sel-selnya dibedakan menjadi dua, yaitu sel-sel saraf (neuron) dan neuroglia (memberi nutrisi dan bahan untuk hidupnya neuron). 1. Sel Saraf (neuron) Merupakan unit struktural dan fungsional dari sistem saraf. Tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan neurit (akson). a) Badan sel, mengandung nucleus dan nucleolus yang dikelilingi oleh sitoplasma. b) Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang bercabang-cabang keluar dari badan sel. Berfungsi menerima impuls (rangsangan) yang datang dari neuron lain untuk dibawa menujun badan sel saraf. c) Neurit (akson), merupakan serabut saraf panjang dan umumnya impuls dari badan sel saraf ke kelenjar- kelenjar dan serabut-serabut ke otot. Kebanyakan diselubungi selubung myelin yang berfungsi melindungi, memberi nutrisi, dan mempercepat jalannya impuls. Bersadarkan fungsinya neuron dibedakan menjadi empat a) Neuron sensorik, berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan neuritnya berhubungan dengan neuron lain. 1 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 2. b) Neuron motorik, berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor. Dendritnya menerima impuls dari akson neuron lain dan neuritnya berhubungan dengan efektor. c) Neuron konektor, berfungsi menghubungkan neuron satu dengan neuron yang lain. d) Neuron adjustor, berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik pada pusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang). 2. Susunan Sistem Saraf a. Sistem saraf pusat 1. Otak Otak besar (cerebrum) terdiri atas lobus ocifitalis (bagian belakang) sebagai pusat penglihatan, lobus parietalis (bagian tengah) sebagai pusat pengendalian kerja kulit, lobus temporalis (bagian sampaing) sebagai pusat pendengaran, dan lobus frontalis (bagian depan) sebagai pusat pengendalian kerja otot. Sebagai pengendali dan pengatur kerja organ tubuh, cerebrum dibedakan atas: a) Area sensorik, sebagai penerima rangsang dari reseptor. b) Area motorik, merespon rangsang yang sampai di otak dan efektor. c) Area asosiasi, sebagai penghubung area sensorik dengan area motorik, sebagai pusat berfikir, membuat keputusan, serta menyimpan ingatan dan kesimpulan. Otak kecil (cerebellum) sebagai pusat keseimbangan, koordinasi gerakan otot secara sadar dan posisi tubuh. Kerusakan cerebellum akan menyebabkan gerak otot tidak terkoordinasi. Otak kecil dibagi tiga daerah yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang.  Otak depan meliputi: a) Hipotalamus, merupakan pusat pengatur suhu, selera makan, keseimbangan cairan tubuh, haus, tingkah laku, kegiatan reproduksi, meregulasi pituitari. b) Talamus, merupakan pusat pengatur sensori, menerima semua rangsan yang berasal dari sensorik cerebrum. 2 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 3. c) Kelenjar pituitary, sebagai sekresi hormon.  Otak Tengah dengan bagian atas merupakan lobus optikus yang merupakan pusat refleks mata.  Otak Belakang, terdiri atas dua bagian yaitu otak kecil dan medulla oblongata. Medula oblongata berfungsi mengatur denyut jantung, tekanan darah, mengatur pernafasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltic, batuk, dan bersin. 2. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang merupakan lanjutan dari medulla oblongata ke bawah sampai ruas kedua tulang pinggang. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghubungkan impuls dari dan ke otak, memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks. Bagian-bagian sumsum tulang belakang: a) Lapisan luar berwarna putih dan mengandung akson. b) Lapisan dalam berwarna kelabu dan mengandung badan sel saraf. c) Bagian dalam terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal (mengandung sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor), dan akar ventral (mengandung neuron motorik, aksonnya menuju efektor). Pelindung pusat susunan saraf otak dan sumsum tulang belakang) disebut meninges, yang meliputi: a) Piameter, merupakan selaput paling dalam yang menyelubungi permukaan otak dan sumsum tulang belakang, banyak mengandung pembuluh darah, berperan memberi oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan sisa metabolisme. b) Arakhnoid, berupa jaringan yang lembut, terletak diantara piameter dan durameter. c) Durameter, merupakan lapisan terluar yang padat dank eras serta menyatu dengan tengkorak. Pada sistem saraf pusat terdapat cairan yang cerebrospinal, terletak pada ventrikel otak dan sentralis berfungsi untuk suplai nutrisi sel-sel otak dan medulla spinalis. 3 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 4. b. Sistem saraf tepi Sistem saraf tepi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari jalur rangsang dan tanggapan pada sistem saraf pusat. Dari diagram sebelumnya, dapat diketahui bahwa sistem saraf tepi dibangun oleh dua tipe sel saraf, yaitu sel saraf somatik dan sel saraf otonom. 4 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 5. 1. Sel Saraf Somatik Sistem saraf somatik membawa pesan dari organ reseptor tubuh menuju sistem saraf pusat. Sistem saraf somatik terdiri atas:  12 pasang saraf cranial, yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat indera, kelenjar, dan otot. Berdasarkan karakteristiknya, saraf cranial dikelompokkan menjadi tiga. a) Saraf cranial sensorik, terdiri atas saraf nomor I, II, dan IV. b) Saraf cranial motorik, terdiri atas saraf nomor III, IV, VI, XI, dan XII c) Saraf cranial sensorik dan motorik, terdiri atas saraf nomor V, VII, IX, dan X.  31 pasang saraf spinal, merupakan gabungan dari saraf sensorik dan motorik yang keluar melalui akar ventral. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi 8 pasang saraf leher, 12 pasang saraf punggung, 5 pasang saraf pinggang, 5 pasang saraf pinggul, dan 1 pasang saraf ekor. 2. Sel saraf otonom Sistem saraf otonom bekerja di luar kesadaran dan memengaruhi kerja otot organ dalam, seperti usus halus dan jantung. Sistem ini terbagi lagi menjadi: 5 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 6. Saraf simpatik Saraf simpatik berpangkal pada medulla spinalis daerah leher dan pinggang, disebut saraf torakolumbar, berfungsi untuk mengaktifkan organ agar bekerja secara otomatis. Serabut ini menuju ke otot polos, alat peredaran darah, pencernaan makanan, dan pernafasan.  Saraf parasimpatik Saraf para simpatik berpangkal pada kedua oblongata dan daerah sacrum, bekerja berlawanan dengan saraf simpatik. 3. Mekanisme Kerja Saraf Neuron mampu menerima dan merespon terhadap rangsang. Rangsang dari dendrit ke badan sel saraf oleh akson akan diteruskan ke dendrite akson yang lain. Bila sampai di ujung akson, maka ujung akson akan mengeluarkan neurohumor yang memacu dendrit yang berhubungan dengan akson tadi. Berikut ini neurohumor yang dikenal: a) Asetilkolin, merupakan zat pemacu hubungan antara neuron dengan neuron, neuron dengan otot lurik, dan neuron dengan otot polos. b) Adrenalin (epinefrin), memacu hubungan antara neuron dengan otot jantung, neuron dengan otot polos bronkus. Epinefrin bersifat inhibitor, namun zat ini dapat dihilangkan oleh enzim kolinesterase pada sinspsis. Penghantaran Inpuls Rangsangan yang diterima oleh neuron sensorik akan dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.  Penghantaran lewat sel saraf Sel saraf bila dalam keadaan istirahat, muatan listrik di luar sel saraf positif (+), sedangkan muatan listrik di dalam membran (-). Keadaan ini disebut polarisasi.  Penghantaran lewat Sinapsis a) Bila impuls sampai di tombol sinapsis, akan mengakibatkan peningkatan permiabelitas membran prasinapsis terhadap ion Ca. 6 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 7. b) Gelembung sinapsis melebur dengan membran prasinapsis sambil mengeluarkan neurotransmiter ke celah sinapsis. c) Neurotransmiter membawa impuls ke membran postsinapsis. Setelah itu neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim asetil kolinesterase menjadi setil dan asam stanont. Zat ini disimpan dalam gelembung sinapsis untuk dipergunakan lagi. 4. Gerak Tubuh a. Gerak Biasa Yaitu gerak yang disadari, misalnya menulis, berjalan, dan makan. Gerak biasa impulsnya melalui otak. Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → otak → neuron motorik → efektor. b. Gerak Refleks Pada gerak refleks, rangsangan tidak diolah di otak. Jalan terpendek yang dilalui gerak ini disebut lengkung refleks. Jalannya rangsang : reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor. 7 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 8. B. SISTEM HORMON Sistem Hormon - Selain sistem saraf, terdapat sistem kelenjar di dalam tubuh yang ikut menentukan keseimbangan dan regulasi, yaitu sistem hormon. Hormon merupakan suatu zat kimia yang diproduksi oleh tubuh, dalam konsentrasi kecil yang dapat menimbulkan efek fisiologis pada organ target. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin tubuh dan ditransportasikan dalam aliran darah. Selain kelenjar endokrin, terdapat juga kelenjar eksokrin yang menyekresikan zat kimia. Perbedaannya terletak pada tempat kerja cairan kimia yang dihasilkannya. Kelenjar eksokrin disekresikan ke luar tubuh, seperti keringat dan enzim di mulut. Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin diedarkan di dalam tubuh oleh sistem peredaran darah. Hormon bekerja secara efektif jika dalam jumlah yang sesuai, jika jumlah hormon yang disekresikan berlebih atau kurang, akan timbul kelainan-kelainan pada tubuh. Hormon dan sistem saraf bersama-sama mengatur regulasi tubuh, yaitu sebagai berikut. 1. Mengatur kesetimbangan cairan tubuh dalam proses homeostatis (nutrisi, metabolisme, kesetimbangan garam dan air, kesetimbangan gula hingga ekskresi) 2. Bereaksi terhadap rangsang dari luar tubuh 3. Berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan 4. Pengaturan dan penyimpanan energi Meskipun sama-sama berperan dalam sistem regulasi, tetapi terdapat perbedaan sistem kerja pada hormon dan saraf. Perbedaan sistem hormon dengan sistem saraf dapat dilihat pada tabel. 8 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 9. Tabel Perbedaan sistem saraf dengan sistem endokrin No. Sistem Saraf Sistem Endokrin 1. Responnya cepat Signal-signal Responnya lambat Hormon-hormon 2. Dibawa melalui neuron Dibawa melelui darah 3. Responnya langsung terhadap Responnya tidak langsung terhadap rangsangan dari luar internal Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat besar. Hormon berfungsi sebagai berikut: 1. Mengatur homoeostatis 2. Memacu pertumbuhan 3. Untuk reproduksi 4. Mengatur metabolism 5. Mengatur tingkah laku. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu karena hormon yang dihasilkan tidak dialirkan melalui saluran tetapi langsung masuk ke pembuluh darah. 9 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 10. Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar endokrin dibedakan menjadi tiga: 1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, contoh kelenjar tiroid 2. Kelenjar yang bekerja mulai saat tertentu, contoh kelenjar kelamin. 3. Kelenjar yang bekerja sampai saat tertentu, contoh kelenjar timus. Berdasarkan letak dan macamnya kelenjar endokrin dibedakan menjadi: 1. Kelenjar Hipofisis Disebut juga master of gland karena mampu mensekresikan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan dalam tubuh. Terdiri dari;  Hipofisis Anterior Bagian hipofisis anterior (depan) menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut (Campbell, 1998: 925). a) FSH (folikel stimulating hormone), berfungsi merangsang pematangan folikel de Graaf tempat sel telur berada. b) LH (lutenizing hormone), yaitu hormon yang berperan dalam pematangan sel gonad pada wanita. c) ACTH (adrenocorticotropic hormone), yaitu hormon yang berperan merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu. d) TSH (tyroid stimulating hormone), merangsang kelenjar tiroid mengeluarkan hormon tiroksin. e) Prolaktin, hormon ini mengaktivasi air susu pada ibu yang sedang menyusui. f) GH (growth hormone), merangsang pertumbuhan tulang dan bagian tubuh lainnya dan berperan membantu penyerapan nutrisi tubuh. g) Endorfin, merupakan hormon yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit. Beberapa narkotika menghasilkan efek yang sama dengan endorfin.  Hipofisis Posterior Bagian hipofisis (belakang) ini menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut: a) ADH (antidiuretic hormone), mengontrol keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme pengeluaran urine. 10 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 11. b) Oxytocin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi otot rahim pada saat seorang wanita melahirkan. 2. Kelenjar Tiroid dan Paratiroid Kelenjar tiroid dan paratiroid berada di daerah leher. Sering disebut kelenjar gondok (tiroid) dan kelenjar anak gondok (paratiroid). Kelenjar tersebut berfungsi mengatur kesetimbangan kadar kalsium serta laju metabolisme tubuh.  Tiroid Kelenjar tiroid berada di daerah leher bagian bawah jakun. Terdapat dua lobus menyamping dan dihubungkan oleh bagian yang disebut isthmus. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksindan kalsitonin. a) Tiroksin. Hormon ini mengontrol kecepatan metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi. Meningkatnya jumlah hormon tiroksin di dalam darah meningkatkan kecepatan reaksi kimia dalam tubuh. Fungsi penting hormon tiroksin lainnya adalah berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta menjadi faktor penting dalam proses perkembangan otak pada anak. Hormon tiroksin akan aktif jika mendapat 11 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 12. perintah dari TSH yang berada di hipofisis. Kerja hormon tiroksin banyak dipengaruhi oleh kadar iodin di dalam darah. b) Kalsitonin. Kalsitonin berfungsi mengatur keseimbangan kadar kalsium di dalam darah sehingga mencegah kalsium keluar dari tulang.  Paratiroid Kelenjar paratiroid berada di bagian belakang kelenjar tiroid. Terdapat empat buah kelenjar paratiroid, 2 di sebelah kanan dan 2 di sebelah kiri. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon paratiroid atau parathormon (PTH). Parathormon merupakan hormon yang bersama dengan kalsitonin mengatur kadar kalsium tubuh. Kalsium banyak diperlukan tubuh, seperti untuk kerja saraf dan otot. Kebutuhan kalsium akan meningkat pada wanita hamil atau menyusui. Jika kadar kalsium dalam darah berkurang karena nutrisi makanan yang kurang kalsium, kebutuhan kalsium akan diambil dari tulang oleh parathormon. Jika kadar kalsium sudah cukup atau terlalu tinggi, hormon kalsitonin akan menghambat pelepasan kalsium dari tulang. 3. Kelenjar Pankreas Pankreas merupakan kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar eksokrin maupun endokrin. Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim yang berperan dalam proses pencernaanmakanan. Sementara itu, sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan hormon. Hormon tersebut diproduksi di bagian pulau Langerhans. Di dalam pulau-pulau Langerhans terdapat sel 12 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 13. beta yang menyekresikan insulin dan sel alfa yang menyekresikan glukagon.  Insulin Insulin mengatur kadar gula dalam darah dengan cara menyimpan kelebihan glukosa tubuh menjadi glikogen di dalam hati. Insulin berfungsi juga mengatur metabolisme lemak.  Glukagon Bersama dengan insulin, glukagon mengatur kadar gula dalam darah dengan cara merombak glikogen menjadi glukosa. Jika kita berpuasa atau beraktivitas berat tanpa didahului oleh asupan nutrisi, glukagon akan memecah glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi. Selain itu, glukagon juga dapat memecah lemak menjadi asam lemak yang siap digunakan dalam pembentukan energi. Merupakan sekelompok sel yang dikenal dengan pulau Langerhands yang mensekresikan hormone insulin dan glukagon yang bekerja berlawanan untuk mengatur kadar gula dalam darah. Bila kadar gula tinggi, pancreas mensekresikan hormone insulin untuk mengubah glukosa menjadi glukagon. Sebaliknya, bila kadar glukosa menurun, maka hormone glukagon akan mengubah glikogen menjadi glukosa. Kekurangan insulin menyebabkan diabetes militus. 4. Kelenjar Adrenal (anak ginjal) Manusia memiliki dua kelenjar adrenal. Kelenjar tersebut berada di atas ginjal. Setiap kelenjar adrenal tersusun atas dua bagian. Bagian dalam disebut bagian medula dan bagian luar disebut bagian korteks. Kerja medula adrenal dipengaruhi oleh sistem saraf otonom, sedangkan korteks adrenal dipengaruhi oleh hormon ACTH dari hipofisis anterior.  Korteks. Pada kortek adrenal dihasilkan tiga macam hormon, yaitu glucocorticoid,mineralocorticoid, dan Gonadocorticoid. a) Glucocorticoid. Glucocorticoid berfungsi sama dengan glukagon sehingga berpengaruh dalam pengaturan kadar glukosa tubuh. Kerjanya 13 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 14. dipengaruhi oleh sekresi ACTH di hipofisis anterior. Hormon glucocorticoid bekerja pada saat tubuh dalam kondisi stres. b) Mineralocorticoid. Hormon ini mengatur kadar garam dalam darah dengan cara pengaturanekskresi urine dan keringat. c) Gonadocarticoid. Hormon ini merupkan hormon sex, terdiri atas androge, entrogen, dan progesteron. Jumlah hormon yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan hormon sex yang dihasilkan oleh testis dan ovarium. Androgen dan estrogen berperan dalam pembentukan ciri kelamin sekunder pria dan wanita.  Medula Pada bagian medula, dihasilkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norephinefrin (noreadrenalin). Ketika kondisi tubuh stres, kedua hormon tersebut akan menyiapkan kita dalam keadaan darurat sehingga meningkatkan laju metabolisme tubuh, menaikkan detak jantung, dan kadar glukosa tubuh. Anda juga dapat merasakan kerja hormon ini pada saat Anda melakukan kegiatan-kegiatan menegangkan, seperti berdiri di ketinggian atau berada dalam kondisi ketakutan. 5. Kelenjar Timus Kelenjar timus terletak di bawah kelenjar tiroid dan paratiroid. Kelenjar tersebut ikut berperan dalam pengaturan pertumbuhan dengan menyekresikan hormon somatotropin. Selain itu, timus juga menghasilkan timosin yang mengatur produksi sel khusus dalam darah putih, yaitu sel T. Sel T sangat berpengaruh dalam mekanisme sistem pertahanan tubuh. 14 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 15. 6. Kelenjar kelamin (testis dan ovarium) Testis dan ovarium merupakan sumber utama hormon seks. Pada pria, testis menghasilkan hormon testosteron. Hormon tersebut berpengaruh dalam kematangan seksual pada pria termasuk ciri sekunder dan pematangan sel sperma. Ovarium akan menghasilkan dua hormon yang penting, yaitu estrogen dan progesteron. Hormon tersebut bekerja sama mengatur ciri seks sekunder dan mengatur masa reproduksi (menstruasi) dan masa kehamilan. Ciri seks sekunder mulai terlihat pada seseorang yang berada pada masa pubertas. Pada pria, ciri seks sekunder dapat berupa membesarnya suara, timbulnya rambut di sekitar kemaluan, tumbuhnya jakun, serta bahu yang melebar. Pada wanita ciri sekunder dapat dilihat dari tumbuhnya payudara, munculnya rambut di sekitar kemaluan, serta dimulainya siklus reproduksi wanita (siklus menstruasi). 7. Kelenjar Pencernaan Lambung mensekresikan hormone gastrin, yang berfungsi untuk merangsang sekresi hormone gastrin. Kelenjar usus memproduksi memproduksi hormone sekretin yang berfungsi merangsang sekresi getah pancreas dan kolesistokinin yang merangsang vesika felea untuk mensekresikan getah empedu ke dalam usus. 15 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 16. 8. Kelenjar Pineal Kelenjar pineal berukuran sebesar kacang tanah yang terletak di tengah otak. Kelenjar ini menyekresikan hormon melatonin yang membantu mengatur ritme tubuh sehari-hari, seperti jadwal tidur di malam hari dan bangun di pagi hari. Fungsi lainnya masih belum diketahui. C. SISTEM INDRA Di dalam tubuh manusia terdapa bermaca-macam reseptor untuk mengetahui rangsangan dari luar, yang disebut dengan ektoseseptor, yaitu alat indra. Ada lime macam alat indra sehingga di sebut pancaindra, yaitu indra penglihatan, pendenganran, peraba, pengecap, dan pembau. 1. Indra Penglihatan Indra penglihatan manusia adalah mata. Sel-sel reseptor penglihatan (fotoreseptor) terlatak pada retina, yang tersusun atas sel batang dan sel kerucut. Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata  Alat Tambahan Mata a) Alis berfungsi melindungi mata dari keringat atau air yang mengalir di dahi. b) Kelopak mata, terdiri dari lapisan konjungtiva, kelenjar meibomian, lapisan tarsal, otot orbikularis okuli, jaringan ikat dan kulit luar. c) Bulu mata berfungsi mengurangi intensitas cahaya yang berlebihan. d) Aparatus lakrimalis yang terdiri atas kelenjar air mata dan saluran air mata.  Otot bola Mata Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang berfungsi menggerakkan bola mata ke samping, atas, dan bawah.  Bola Mata a) Lapisan luar terdiri dari sclera yang berwarna putih dan tidak tembus cahaya, serta kornea yang tembus cahaya dan berfungsi membantu memfokuskan bayangan pada retina. 16 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 17. b) Lapisan tengah (koroid) terdapat iris (selaput pelangi) yang menentukan warna mata. Di tengahnya terdapat lubang (pupil), berfungsi jumlah cahaya yang masuk ke mata. c) Lapisan dalam terdapat sel batang dan sel kerucut Sel batang (basilus) mengandung pigmen rodopsin, yaitu senyawa antara vitamin A dan protein. Ketika terang rodopsin terurai dan ketika gelap rodopsin terbentuk kembali. Sel kerucut banyak mengandung iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin; peka terhadap warna biru, hijau, dan merah. Bagian retina yang paling peka cahaya adalah bintik kuning. Daerah ini banyak mengandung saraf penerima rangsang cahaya. Daerah tempat masuk dan membeloknya sarf penglihatan, tidak mengandung ujung saraf penglihatan, disebut bintik buta.  Lensa Mata Terletak di belakang selaput pelangi, berbentuk bi konveks. Agar benda yang diamati tampak jelas, maka bayangan benda harus jatuh pada bintik kuning. Untuk itu lensa mata memiliki kemampuan untuk memipih dan mencembung, disebut daya akomodasi. Bagaimana mata bisa melihat suatu benda? Cahaya ditangkap mata → retina (bintik kuning) → kornea → aqueous humor → pupil → lensa → vitreous humor → fotoreseptor di retina → serabut saraf optic → pusat penglihatan di otak → sensasi penglihatan. Fungsi bagian - bagian indra penglihatan adalah sebagai berikut : 17 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 18. a) Kornea (selaput tanduk), berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. b) Iris (selaput), pelangi berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. c) Pupil (anak mata), berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya cahaya ke dalam mata. d) Lensa mata, berfungsi untuk menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. e) Retina ( selaput jala ), berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke otak. f) Urat saraf mata, berfungsi meneruskan rangsang cahaya dari retina ke otak. g) Otot mata, berfungsi mengatur gerakan bola mata. h) Kunjongtiva, berfungsi sebagai membran pelindung pada mata. i) Skrela, berfungsimelindungi bola mata. j) Koroid, berfungsi memberi/mensuplai makanan pada mata. Manusia dapat mengalami kelainan-kelainan sebagai berikut: a) Mata Miopi (rabun jauh) Lensa terlalu cembung, sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di depan retina, akibatnya benda tampak tidak jelas. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cekung (negatif). b) Mata Hipertropi (rabun dekat) Lensa terlalu pipih sehingga sinar sejajar yang masuk jatuh di belakang retina. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa cembung (positif). c) Mata Prebiopsi (mata tua). Lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasinya sangat kurang karena usia tua. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa rangkap (cembung-cekung). d) Astigmatisma Bidang refraksi tidak rata sehingga sinar masuk ke dalam mata tidak difokuskan ke satu titik. Kelainan ini dikoreksi dengan lensa silindris. 18 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 19. e) Kekurangan Vitamin A, menyebabkan:  Bintik bitot, yaitu bintik putih pada kornea.  Xeroftalmia, keadaan kornea mongering.  Keratomalasi, kornea rusak  Kebutaan kornea f) Kataraks Karena kekurangan vitamin B2 (riboflavin) sehingga penglihatan terganggu karena lensa mata keruh. g) Buta Warna Kebutaan terhadap warna di dalam retina terhadap tiga macam sel kerucut yang masing-masing peka terhadap warna dasar merah, hijau, dan biru. Berdasarkan reseptor warna tersebut dikenal:  Mata Trikromat, yaitu mata normal, memiliki tiga macam reseptor warna.  Mata Dikromat, yaitu hanya memiliki dua reseptor warna, dibedakan menjadi protanopia (buta warna), deutaranopia (buta warna hijau), dan ritanopia (buta warna biru).  Mata Monokromat, yaitu hanya memiliki satu macam reseptor warna, sehingga hanya dapat melihat warna hitam dan putih, serta bayangan abu-abu. h) Glaukoma Adalah meningkatnya volume aqueous humor, menyebabkan peningkatan tekanan intraokuler sehingga kapiler darah tertekan, kelangsungan hidup sel-sel penyususn retina terancam dan dapat berakibat kebutaan. i) Strabismus (juling) Merupakan gangguan otot penggerak mata, dapat diperbaiki dengan cara operasi. j) Rabun senja Rabun senja adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja. 19 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 20. 2. Indra Pendengaran (telinga)  Struktur Telinga Indera pendengar adalah telinga yang terdiri dari : a) Telinga bagian luar , yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran b) Telinga bagian tengah , terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius. c) Telinga bagian dalam , terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)  Fungsi bagian-bagian indra pendengar : a) Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi. b) Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam. c) Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput. d) Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah isput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh. e) Saluran eustus menghubachiungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar. 20 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 21. Mekanisme Pendengaran Getaran suara → daun telinga → saluran pendengaran → membrane timfani → tulang martil → tl. Landasan → tl. Sanggurdi → jendela oval → cairan koklea → ujung saraf auditori → otak (lobus temporalis) → persepsi suara.  Alat Keseimbangan Telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu alat deteksi posisi tubuhyang berhubungan dengan gravitasi dan gerak tubuh. 3. Indra peraba dan perasa (kulit) Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling peka adalah ujung jari, telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan. Fungsi bagian-bagian kulit : a) Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan air dari dalam tubuh. b) Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat c) Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh d) Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut e) Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh. 21 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 22. Kulit merupakan indra peraba dan perasa karena memiliki reseptor-reseptor sebagai berikut: a) Korpuskula Paccini, ujung saraf perasa tekanan kuat b) Ujung saraf sekeliling rambut, ujung saraf peraba. c) Korpuskula Ruffini, ujung saraf perasa panas. d) Ujung saraf Krause, ujung saraf perasa dingin. e) Korpuskula Meisneir, ujung saraf peraba. f) Lempeng Merkel, ujung saraf perasa sentuhan dan tekanan ringan. g) Ujung saraf tanpa selaput (telanjang), merupakan perasa sakit. 4. Indra Pengecap (lidah) Bagian lidah yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Daerah-daerah peka pada lidah : a) Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit b) Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam c) Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis. 22 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 23. 5. Indra Pembau (hidung) Reseptor pembau terdapat dalam lapisan muka rongga hidung, berupa sel-sel olfaktori, yang berbentuk memanjang dengan ujung yang bersilia. Impuls sensoris akan ditransmisikan oleh serabut saraf cranial (saraf olfaktori) ke pusat pembau di otak. Salah satu kelainan pada indra pembau sehingga kehilangan sensitifitas terhadap rasa bau adalahanosmia, disebabkan oleh: 1) Penyumbatan rongga hidung akibat pilek 2) Terdapat polip atau tumor di rongga hidung. 3) Sel rambut rusak akibat infeksi kronis. 4) Gangguan pada saraf otak I, bulbus olfaktorius, dan traktus olfaktorius. Fungsi bagian-bagian indra pembau : a) Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara b) Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas c) Selaput lender berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai indera pembau d) Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara pernapasan e) Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak 23 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 24. D. KELAINAN PADA SISTEM KOORDINASI Ada beberapa macam kelainan akibat sistem saraf pada manusia terganggu, antara lain : 1. Stroke ( istilah lain Cerebrovascular accident ( CVA ) atau Cerebral apoplexy ), adalah kerusakan otak akibat tersumbatnya atau pecahnyapembuluh darah otak. 2. Poliomielitis , penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang neuron-neuron motoris sistem saraf ( otak dan medula spinalis ). 3. Epilepsi, penyakit karena dilepaskannya letusan-letusan listrik ( impuls ) pada neuron-neuron otak. 4. Parkinson, penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin pada dasar ganglion dengan gejala tangan gemetaran sewaktu istirahat ( tetapi gemetaran itu hilang sewaktu tidur ), sulit bergerak, kekakuan otot, otot muka kaku menimbulkan kesan seolah-olah bertopeng, mata sulit berkedip dan langkah kaki menjadi kecil dan kaku. 5. Transeksi , kerusakan atau seluruh segmen tertentu dari medula spialis. Misalnya karena jatuh, tertebak yang disertai dengan hancurnya tulang belakang. 6. Neurasthonia ( lemah saraf ) , penyakit ini ada karena pembawaan lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan. 7. Neuritis, radang saraf yang terjadi karena pengaruh fisis seperti patah tulang, tekanan pukulan, dan dapat pula karena racun atau difisiensi vitamin B1, B6, B12. 8. Amnesia, yaitu ketidakmampuan seseorang untuk mengingat atau mengenali kejadian yang terjadi dalam suatu periode di masa lampau. Biasanya kelainan ini akibat guncangan batin atau cidera otak. 9. Cutter, kelainan di mana penderitanya selalu melukai dirinya sendiri pada saat depresi, stres, atau bingung. 24 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 25. E. OBAT PSIKOTROPIKA BERBAHAYA Yang dimaksudkan dengan obat-obat berbahaya adalah berbagai macam jenis obat yang diproduksi untuk keperluan dunia medis untuk pengobatan. Karena daya kerjanya obat-obat tersebut sangatlah keras, sehingga penggunaannyapun harus melalui resep dokter. Obat-obat dimaksud jika disalahgunakan akan berpengaruh dan merusak psikis maupun fisik dari si pemakai dan mengakibatkan ketergantungan sebagai mana narkotika lainnya. Sedangkan zat-zat berbahaya mempunyai pengertian zat-zat yang tidak termasuk golongan narkotika maupun obat-obat berbahaya tetapi mempunyai pengaruh dan efek merusak fisik dan psikis seseorang jika disalahgunakan sebagaimana penggunaan narkotik maupun obat-obatan berbahaya lainnya. Kebanyakan zat-zat ini termasuk golongan halusinogen yaitu seperti LSD, Psylocybin (cendawan), Maskalin (cactus), gasoline, dan glue sniffing sebangsa lem. Untuk jenis obat-obatan berbahaya sebagaimana disebutkan diatas pada umumnya dibagi menjadi 3 golongan yaitu depressant, stimulant, dan hallucinogen 1. DEPRESANT Pada umumnya membuat pusat saraf menjadi pasif. Obat-obatan tersebut bekerja sangat mempengaruhi aktivitas otak dan urat saraf santral. Obat ini terkenal dengan sebutan sebagai obat penenang atau obat tidur. Yang termasuk golongan depresant antara lain adalah Choral Hydrat, Barbiturat, Gluethehimeide, Methaqualon, Benzoida Zepin, Narkotika golongan opiat. Sedangkan yang biasanya disalahgunakan para remaja adaah Rohynol Magdon, Staurodorm, Valium 5, Cosadon. 25 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 26. Secara medis obat-obatan tersebut dapat berguna untuk membantu mengurangi rasa cemas dan gelisah, meredakan ketegangan jiwa, pengobatan darah tinggi dan epilepsi, merangsang untuk segera tidur. 2. STIMULANT Pada umumnya membuat pusat saraf menjadi sangat aktif. Obat ini sangat efektif menimbulkan rangsangan. Oleh karena itu lebih dikenal dengan sebutan obat perangsang. Termasuk dalam golongan stimulant adalah Amphetamin, Phenmetrazin, Methyl Phenidat, Kokaina. Dalam golongan ini yang biasanya sering disalahgunakan adalah jenis Amphetamin. Kebiasaan menggunakan obat yang terus menerus akan menimbulkan ketergantungan dan toleransi menuntut peningkatan dosis. Akibat pemakaian obat ini akan mempunyai efek kekurangan gizi, penyakit saraf, mudah panik mudah kena infeksi, rusaknya sel-sel otak dan dapat menyebabkan gila. Dalam dunia pengobatan, Amphetamin dipergunakan untuk menghilangkan rasa lelah, menambah nafsu makan, menghilangkan depresi, obat tidur, memlihara kestabilan darah selama pembedahan, dan mencegah rasa shok karena poembedahan. 3. HALLUCINOGEN Obat-obatan ini dapat menimbulkan halusinasi atau daya khayal yang kuat yaitu salah persepsi tentang lingkungan dan dirinya, baik pendengaran, penglihatan, maupun perasaan. Termasuk jenis ini adalah LSD (Lysegic Acid Diethylamide). Obat ini memberikan daya khayal yang kuat. LSD sebesar 50 microgram saja akan dapat membawa daya khayal bagi pemakainya selama hampir 16 jam. 26 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
  • 27. Dalam dunia pengobatan dipergunakan untuk membuat sistem kerja susunan syaraf. Penyalahgunaan obat ini akan menimbulkan anak mata yang mengecil, suhu badan yang merendah, detak jantung yang bertambah, mabok dan mual. Jenis lainnya adalah Phencyclidine dengan singkatan PCP. Dalam dunia kedokteran dipergunakan untuk anesthesi. Dipasaran gelap banyak beredar obat ini yang diproduksi oleh laboratorium-laboratorium gelap. Sebagai efek dari penyalahgunaan obat ini adalah sebagai berikut: a) adanya perasaan yang melayang-layang b) hilang perhatian kepada lingkungan sekitarnya c) berat badan tidak terasa d) bentuk tubuh terasa berkurang Meskalin dan Peyote, Amphetamine, Psilocybin dan Psillocyn sesuai efek farmakologis termasuk juga golongan obat-obatan Halusinogen. F. BAHAYA MINUMAN BERALKOHOL Alkohol berefek menekan aktivitas susunan saraf. Meminum minuman keras dalam jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat pengendalian diri di otak dan berfungsi seperti perangsang (stiulan) susunan saraf. Karena penekanan pusat pengendalian diri tersebut, rasa malu akan berkurang. Dalam jumlah banyak mengakibatkan jalan sempoyongan, berbicara tidak jelas dan daya ingat dan kemampuan terganggu untuk sementara waktu. Dalam jumlah sangat banyak dapat menimbulkan koma bahkan kematian. Kadar alcohol dalam darah 450 mg/100 ml darah atau dalam urine 600 mg/100 ml urine dapat menyebabkan kematian. 27 | SISTEM REGULASI PADA MANUSIA