SlideShare a Scribd company logo
LATAR BELAKANG
Pentanahan (grounding) adalah merupakan
suatu mekanisme dimana daya listrik dihubungkan
langsung dengan tanah (bumi). Seperti kita ketahui
bersama bahwa arus listrik terjadi jika ada
perbedaan potensial diantara 2 (dua) buah titik
(node). Arus listrik selalu mengalir dari titik yang
mempunyai energi potensial (Ep) yang lebih tinggi
ke titik yang mempunyai energi potensial lebih
rendah. Hal ini terjadi sebaliknya dengan arah aliran
elektron yang mengalir dari titik dengan Ep yang
lebih rendah ke titik yang mempunyai Ep yang lebih
tinggi, mengapa dapat terjadi demikian?, ilmu
elektronika yang akan menjawabnya, yakni suatu
cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari
aliran elektron.
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi
tujuan masalah adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui besar tahanan pentanahan pada
suatu lokasi.
2. Mengetahui besar tahanan pentanahan setiap
jenis tanah (rawa, lembab, kering).
3. Menjelaskan penggunaan alat ukur tahanan
tanah.
Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi
rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan besar tahanan pentanahan pada
suatu lokasi.
2. Menjelaskan besar tahanan pentanahan setiap
jenis tanah (rawa, lembab, dan kering).
3. Menjelaskan penggunaan alat ukur tahanan
tanah.
2.1 TAHANAN PENTANAHAN
Sambungan ke tanah diperlukan untuk
melindungi peralatan-peralatan komunikasi
dan personal terhadap bahaya petir atau
kesalahan pada power sistem dan juga dapat
berfungsi sebagai servis pada suatu sistem.
Untuk merencanakan suatu sistem pentanahan
ada beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan, antara lain Tahanan Jenis
Tanah, Struktur tanah, keadaan lingkungan,
biaya, ukuran dan bentuk sistemnya.
Pentanahan peralatan adalah penghubungan bagian bagian
peralatan listrik yang pada keadaan normal tidak dialiri arus.
Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara bagian bagian
peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian bagian ini
dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua
kondisi operasi baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan.
Sistem pentanahan ini berguna untuk memperoleh potensial yang
merata dalam suatu bagian struktur dan peralatan serta untuk
memperoleh impedansi yang rendah sebagai jalan balik arus
hubung singkat ke tanah. Bila arus hubung singkat ke tanah
dipaksakan mengalir melalui tanah dengan tahanan yang tinggi
akan menimbulkan perbedaan tegangan yang besar dan berbahaya.
Dari rumus untuk menentukan tahanan
tanah dari statu elektroda yang
hemispherical R = ρ/2πr terlihat bahwa
tahanan pentanahan berbanding lurus
dengan besarnya ρ.
 sifat geologi tanah
 Komposisi zat kimia dalam tanah
 Kandungan air tanah
 Temperatur tanah
 Selain itu faktor perubahan musim juga
mempengaruhinya.
Jenis Tanah Resistans jenis tanah r
dalam ohm-m
Tanah rawa 10.....40
Tanah liat dan tanah
ladang
20.....100
Pasir basah 50.....200
Kerikil basah 200....3000
Pasir/kerikil kering < 10000
Tanah berbatu 2000....3000
Air laut dan air tawar 10.....100
NILAI RESISTANSI TIAP JENIS TANAH
SIFAT GEOLOGI TANAH
Kandungan zat-zat kimia dalam tanah terutama
sejumlah zat organik maupun anorganik yang
dapat larut perlu untuk diperhatikan pula.
Di daerah yang mempunyai tingkat curah hujan
tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah
yang tinggi disebabkan garam yang terkandung
pada lapisan atas larut. Pada daerah yang
demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang
efektif yaitu dengan menanam elektroda pada
kedalaman yang lebih dalam dimana larutan
garam masih terdapat.
Kandungan air tanah sangat
berpengaruh terhadap perubahan
tahanan jenis tanah ( ρ ) terutama
kandungan air tanah sampai
dengan 20%.
Temperatur bumi pada kedalaman 5
feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap
perubahan temperatur permukaan.
Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan
temperatur selama setahun tidak
banyak, sehingga faktor temperatur
boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :
 Bahan Konduktor yang baik
 Tahan Korosi
 Cukup Kuat
1.Elektroda Batang
2.Elektroda Pelat
3.Elektroda Pita
Bentuk elektroda pelat biasanya empat perseguí atau
empat persegi panjang yang tebuat dari tembaga, timah
atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara
penanaman biasanya secara vertical, sebab dengan
menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh
dengan vertical. Penanaman secara vertical adalah lebih
praktis dan ekonomis.
V
A
E R P
Sumber
bolak balik
Satu elektrode ukur, panjang 1 m ditanamkan
tegak lurus dalam lapisan tanah. Dengan alat
ukur jembatan-tahanan, diukur tahanan jenis
tanah dalam daerah antara permukaan lapisan
tanah dan dalamnya pemasukan elektrode
tersebut.
Dalam gambar diatas dapat dilihat cara
mengukur resistans jenis tanah dengan
digunakan 4-batang acuan yang
dimasukkan dalam tanah dengan jarak a
sepanjang satu garis lurus yang sama dan
dihubungkan ke alat ukur resistans
pembumian. Pada ujung-ujung luar batang
elektrode 1 dan 4 dialirkan arus dan pada
bagian dalam dari batang elektrode 2 dan 3
diukur susut tegangan dalam lapisan tanah.
BAB III
earth
5-10 m 5-10 m
EC P
C1 P1 E1
Kuning
Hijau
Merah
3.1 Diagram rangkaian
 Alat ukur pentanahan dan kelengkapannya
(earth tester)
 Meteran.
 Martril.
 Pipa sebagai lubang untuk kabel listrik.
 Siapkan peralatan yang digunakan secara keseluruhan.
 Lakukan pengecekan keadaan baterai alat ukur. (bila
menggunakan earth tester analog, seperti terlihat pada
gambar 1.3 (a) pada job sheet).
 Kalibreasi alat ukur dengan cara menghubungkan ke tiga
terminal-terminal kabel kemudian menekan tombol test,
setelah sebelumnya mengubah posisi kolektor dari posisi
off ke posisi skala yang diinginkan. (bila menggunakan
earth tester digital. Seperti terlihat pada gambar 1.3 (b)
pada job sheet).
 Ukurlah besar nilai pentanahan pada suatu tempat/
lokasi dan membandingkanya dengan pentanahan pada
keadaan kedalaman dan kondisi tanah yang berbeda-
beda.
 Catatlah nilai yang terukur pada alat ukur.
3.3 Prosedur percobaan
Percobaan pengukuran pentanahan di lokasi Teknik Mesin.
 Siapkan peralatan yang digunakan secara keeluruhan.
 Lakukan pengecekan keadaan baterai alat ukur. (bila
menggunakan earth tester analog, seperti terlihat pada
gambar 1.3 (a) pada job sheet).
 Kalibreasi alat ukur dengan cara menghubungkan ke tiga
terminal-terminal kabel kemudian menekan tombol test,
setelah sebelumnya mengubah posisi kolektor dari posisi off
ke posisi skala yang diinginkan. (bila menggunakan earth
tester digital. Seperti terlihat pada gambar 1.3 (b) pada job
sheet).
 Ukurlah besar nilai pentanahan pada suatu jenis tanah yang
terdiri dari tanah rawa, lembab, dan kering di setiap tempa/
lokasi dan membandingkannya dengan pentanahan pada
keadaan kedalaman elektroda dengan jarak 10 cm, 20 cm, 30
cm, 40 cm, dan 50 cm.
 Catatlah nilai yang terukur pada alat ukur.
4.1 KESIMPULAN
 Besar tahana pentanahan pada suatu lokasi sangat bergantung
pada jenis tanah tempat kita melakukan percobaan.
 Berdasarkan refrensi yang kami dapatkan besar tahanan
pentanahan jenis tanah rawa = 30 ohmM, jenis tanah lembab
(tanah liat & ladang) = 100 ohmM, dan untuk tanah kering =
1000 ohmM.
 Dalam pengukuran tahanan pentanahan ada lima metode yang
kami dapatkan berdasarkan refrensi tiga diantaranya sama
dengan yang ada pada job sheet dan selebihnya itu adalah
pengukuran dengan elektrode tetap dan metode von Werner
atau cara 4-batang acuan. Dalam setiap penggunaan alat ukur
tahanan pentanahan haruslah tetap hati-hati.
Kami megakui bahwa dalam penyusunan
presentase ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami berharap adanya
partisipasi dari teman-teman serta dosen
pembimbing dalam memberikan kritik dan
saran-saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan presentase ini. Terimakasih.
 Tim Penyusun, Job Sheet Praktikum Distribusi
dan Proteksi, Makassar, Teknik Konversi Energi.
 http://www.elektroindonesia.com
 Pentanahan (Grounding) « Melky Salmon
Aiboy’s Weblog.html.
 www.ledaelektronics.com.au/ kyoritsu
_4105_digitalearth tester.
 www.elektroindonesia.com/elektro/ener24b.h
tml.
PRAKTIKUM PENTANAHAN

More Related Content

What's hot

JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
Irfan Nurhadi
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
Simon Patabang
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester
adiskurnia std
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksiRidwan Satria
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
Hastih Leo
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
sevirarh
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
derrydwipermata
 

What's hot (20)

JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH ( JTR)
 
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KVGARDU DISTRIBUSI 20 KV
GARDU DISTRIBUSI 20 KV
 
Jenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu indukJenis jenis gardu induk
Jenis jenis gardu induk
 
9 sistem 3 phasa beban seimbang
9  sistem  3 phasa beban seimbang9  sistem  3 phasa beban seimbang
9 sistem 3 phasa beban seimbang
 
Jaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengahJaringan tegangan menengah
Jaringan tegangan menengah
 
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI GARDU DISTRIBUSI
GARDU DISTRIBUSI
 
12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester12.buku pedoman lightning arrester
12.buku pedoman lightning arrester
 
Macam relay proteksi
Macam relay proteksiMacam relay proteksi
Macam relay proteksi
 
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
JARINGAN TEGANGAN RENDAH (JTR)
 
Jaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendahJaringan distribusi tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah
 
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSIPPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
PPT ISOLASI JARINGAN DISTRIBUSI
 
Teori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasiTeori kegagalan isolasi
Teori kegagalan isolasi
 
SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI SISTEM PROTEKSI
SISTEM PROTEKSI
 
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
GARDU DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
 
TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA TRANSFORMATOR DAYA
TRANSFORMATOR DAYA
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga ListrikGangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik
 

Viewers also liked

Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahmahfudi55
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCBLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
bernadus lokaputra
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLATPEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
bernadus lokaputra
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
bernadus lokaputra
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
bernadus lokaputra
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCBLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCB
bernadus lokaputra
 
07 - ELCB - Fuji Electric
07 - ELCB - Fuji Electric07 - ELCB - Fuji Electric
07 - ELCB - Fuji Electric
CTY TNHH HẠO PHƯƠNG
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrikAdi Hartanto
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan SpesifikasinyaRisdawati Hutabarat
 
Gambar satu garis denah instalasi rumah
Gambar satu garis denah instalasi rumahGambar satu garis denah instalasi rumah
Gambar satu garis denah instalasi rumah
satria hutomo jaty
 
Ulangan gamtek 30 soal pg xtkr
Ulangan gamtek 30 soal pg xtkrUlangan gamtek 30 soal pg xtkr
Ulangan gamtek 30 soal pg xtkrEko Supriyadi
 
Teori kejuruan paket a
Teori kejuruan paket aTeori kejuruan paket a
Teori kejuruan paket a
Pamella Lavista
 
Soal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnSoal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnEKO SUPRIYADI
 
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TLPROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
Puspawijaya Putra
 
Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40
Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40
Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40
Hilman Nurzen
 
4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah
Bambang Haryono
 

Viewers also liked (20)

Laporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanahLaporan pengukuran tahanan tanah
Laporan pengukuran tahanan tanah
 
Pentanahan netral
Pentanahan netralPentanahan netral
Pentanahan netral
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCBLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - MCB
 
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLATPEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
PEMBUATAN PENANGKAL PETIR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM PENTANAHAN BATANG DAN PLAT
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - PentanahanLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pentanahan
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit BreakerLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Circuit Breaker
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan IsolasiLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - Pengukuran Pentanahan Isolasi
 
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCBLaporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCB
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik - ELCB
 
07 - ELCB - Fuji Electric
07 - ELCB - Fuji Electric07 - ELCB - Fuji Electric
07 - ELCB - Fuji Electric
 
2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik2. jenis jenis panel listrik
2. jenis jenis panel listrik
 
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
 
Soal
SoalSoal
Soal
 
Gambar satu garis denah instalasi rumah
Gambar satu garis denah instalasi rumahGambar satu garis denah instalasi rumah
Gambar satu garis denah instalasi rumah
 
Ulangan gamtek 30 soal pg xtkr
Ulangan gamtek 30 soal pg xtkrUlangan gamtek 30 soal pg xtkr
Ulangan gamtek 30 soal pg xtkr
 
Teori kejuruan paket a
Teori kejuruan paket aTeori kejuruan paket a
Teori kejuruan paket a
 
Skripsi
SkripsiSkripsi
Skripsi
 
Soal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbnSoal semester genap tp+jwbn
Soal semester genap tp+jwbn
 
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TLPROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
 
Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40
Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40
Resistans penghantar-kabel-instalasi-puil-2000-tabel-7-3-40
 
4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah4.panel hubung bagi rumah
4.panel hubung bagi rumah
 

Similar to PRAKTIKUM PENTANAHAN

Laporan praktikum geolistrik
Laporan praktikum geolistrikLaporan praktikum geolistrik
Laporan praktikum geolistrik
Azhar Affandi
 
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptxKelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
AsyerMilala
 
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdfWorkshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
BaderGeti
 
Grounding.pptx
Grounding.pptxGrounding.pptx
Grounding.pptx
AndikSan
 
3. teori dasar
3. teori dasar3. teori dasar
3. teori dasar
Altino Saraya Mangiwa
 
Geolistrik.pptx
Geolistrik.pptxGeolistrik.pptx
Geolistrik.pptx
SandriErfani1
 
Laporan praktikum Fislab geolistrik
Laporan praktikum Fislab geolistrik Laporan praktikum Fislab geolistrik
Laporan praktikum Fislab geolistrik
Bogiva Mirdyanto
 
Materi geolistrik
Materi geolistrikMateri geolistrik
Materi geolistrik
oilandgas24
 
Mengolah data schlumberger
Mengolah data schlumbergerMengolah data schlumberger
Mengolah data schlumberger
Heri Adhari
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf
NoprianYeek
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf
NoprianYeek
 
METODE EM NEW 9 OK.pptx
METODE EM   NEW 9 OK.pptxMETODE EM   NEW 9 OK.pptx
METODE EM NEW 9 OK.pptx
SersanPensiun
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikkemenag
 
Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015
Sibghotur Rohman
 
8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod
Laily Nawi
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013UDIN MUHRUDIN
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
IPA 2014
 
Draft laporan
Draft laporanDraft laporan
Draft laporan
Astri Yunita
 

Similar to PRAKTIKUM PENTANAHAN (20)

Laporan praktikum geolistrik
Laporan praktikum geolistrikLaporan praktikum geolistrik
Laporan praktikum geolistrik
 
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptxKelompok 8-Pentanahan-1.pptx
Kelompok 8-Pentanahan-1.pptx
 
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdfWorkshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
Workshop-Instalasi-Penerangan-Listrik-Jobsheet-6.pdf
 
Grounding.pptx
Grounding.pptxGrounding.pptx
Grounding.pptx
 
3. teori dasar
3. teori dasar3. teori dasar
3. teori dasar
 
Geolistrik.pptx
Geolistrik.pptxGeolistrik.pptx
Geolistrik.pptx
 
Earthing
EarthingEarthing
Earthing
 
Earthing
EarthingEarthing
Earthing
 
Laporan praktikum Fislab geolistrik
Laporan praktikum Fislab geolistrik Laporan praktikum Fislab geolistrik
Laporan praktikum Fislab geolistrik
 
Materi geolistrik
Materi geolistrikMateri geolistrik
Materi geolistrik
 
Mengolah data schlumberger
Mengolah data schlumbergerMengolah data schlumberger
Mengolah data schlumberger
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf
 
9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf9061-18189-1-SP.pdf
9061-18189-1-SP.pdf
 
METODE EM NEW 9 OK.pptx
METODE EM   NEW 9 OK.pptxMETODE EM   NEW 9 OK.pptx
METODE EM NEW 9 OK.pptx
 
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrikDevi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
Devi indah l instrumentasi dan pengukuran listrik magnet dan listrik
 
Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015Metodegeolistrik 2015
Metodegeolistrik 2015
 
8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod8.1 Osiloskop Sinar Katod
8.1 Osiloskop Sinar Katod
 
Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013Bahan mengajar geolistrik 2013
Bahan mengajar geolistrik 2013
 
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
14708251033_Ary Gunawan_Instrumentasi Listrik, Magnet, dan Elektronik
 
Draft laporan
Draft laporanDraft laporan
Draft laporan
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
Politeknik Negeri Ujung Pandang
 

More from Politeknik Negeri Ujung Pandang (20)

Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptxMateri Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
Materi Sistem Proteksi dan Distribusi Energi Listrik SAFIRA.pptx
 
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIKSISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM TRANSMISI ( PENYALURAN) TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kVGARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK  150 kV
GARDU INDUK GIS SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kVGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK 150 kV
 
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
SISTEM OPERASI TENAGA LISTRIK (GRID CODE SULAWESI)
 
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIKSISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
SISTEM PROTEKSI (PENGAMAN) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kVJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER ( JTM) STL 20 kV
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK  20 kv/380 V/220V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 kv/380 V/220V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR)  SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIKSISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
SISTEM PENYALURAN (TRANSMIS) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
OPERASI SISTEM TENAGA (GRID CODE INDONESIA)
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER (JTM ) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 VGARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
GARDU DISTRIBUSI SISTEM TENAGA LISTRIK 20 KV/ 380 V
 
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIKJARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER  (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
JARINGAN DISTRIBUSI SEKUNDER (JTR) SISTEM TENAGA LISTRIK
 
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIKGARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
GARDU INDUK KONVENSIONAL SISTEM TENAGA LISTRIK
 
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIASISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
SISTEM TRANSMISI TENAGA LISTRIK INDONESIA
 
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIKGAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
GAS INSULATED SUSTATION SISTEM TENAGA LISTRIK
 

Recently uploaded

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
AzrilAld
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
muhhaekalsn
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 

Recently uploaded (10)

Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptxPembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 

PRAKTIKUM PENTANAHAN

  • 1.
  • 2. LATAR BELAKANG Pentanahan (grounding) adalah merupakan suatu mekanisme dimana daya listrik dihubungkan langsung dengan tanah (bumi). Seperti kita ketahui bersama bahwa arus listrik terjadi jika ada perbedaan potensial diantara 2 (dua) buah titik (node). Arus listrik selalu mengalir dari titik yang mempunyai energi potensial (Ep) yang lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi potensial lebih rendah. Hal ini terjadi sebaliknya dengan arah aliran elektron yang mengalir dari titik dengan Ep yang lebih rendah ke titik yang mempunyai Ep yang lebih tinggi, mengapa dapat terjadi demikian?, ilmu elektronika yang akan menjawabnya, yakni suatu cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari aliran elektron.
  • 3. TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan masalah adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui besar tahanan pentanahan pada suatu lokasi. 2. Mengetahui besar tahanan pentanahan setiap jenis tanah (rawa, lembab, kering). 3. Menjelaskan penggunaan alat ukur tahanan tanah.
  • 4. Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut: 1. Menjelaskan besar tahanan pentanahan pada suatu lokasi. 2. Menjelaskan besar tahanan pentanahan setiap jenis tanah (rawa, lembab, dan kering). 3. Menjelaskan penggunaan alat ukur tahanan tanah.
  • 5. 2.1 TAHANAN PENTANAHAN Sambungan ke tanah diperlukan untuk melindungi peralatan-peralatan komunikasi dan personal terhadap bahaya petir atau kesalahan pada power sistem dan juga dapat berfungsi sebagai servis pada suatu sistem. Untuk merencanakan suatu sistem pentanahan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, antara lain Tahanan Jenis Tanah, Struktur tanah, keadaan lingkungan, biaya, ukuran dan bentuk sistemnya.
  • 6. Pentanahan peralatan adalah penghubungan bagian bagian peralatan listrik yang pada keadaan normal tidak dialiri arus. Tujuannya adalah untuk membatasi tegangan antara bagian bagian peralatan yang tidak dialiri arus dan antara bagian bagian ini dengan tanah sampai pada suatu harga yang aman untuk semua kondisi operasi baik kondisi normal maupun saat terjadi gangguan. Sistem pentanahan ini berguna untuk memperoleh potensial yang merata dalam suatu bagian struktur dan peralatan serta untuk memperoleh impedansi yang rendah sebagai jalan balik arus hubung singkat ke tanah. Bila arus hubung singkat ke tanah dipaksakan mengalir melalui tanah dengan tahanan yang tinggi akan menimbulkan perbedaan tegangan yang besar dan berbahaya.
  • 7.
  • 8. Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari statu elektroda yang hemispherical R = ρ/2πr terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya ρ.
  • 9.  sifat geologi tanah  Komposisi zat kimia dalam tanah  Kandungan air tanah  Temperatur tanah  Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.
  • 10. Jenis Tanah Resistans jenis tanah r dalam ohm-m Tanah rawa 10.....40 Tanah liat dan tanah ladang 20.....100 Pasir basah 50.....200 Kerikil basah 200....3000 Pasir/kerikil kering < 10000 Tanah berbatu 2000....3000 Air laut dan air tawar 10.....100 NILAI RESISTANSI TIAP JENIS TANAH SIFAT GEOLOGI TANAH
  • 11. Kandungan zat-zat kimia dalam tanah terutama sejumlah zat organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan pula. Di daerah yang mempunyai tingkat curah hujan tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini untuk memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam elektroda pada kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat.
  • 12. Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap perubahan tahanan jenis tanah ( ρ ) terutama kandungan air tanah sampai dengan 20%.
  • 13. Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan temperatur permukaan. Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak banyak, sehingga faktor temperatur boleh dikata tidak ada pengaruhnya.
  • 14. Elektroda yang ditanam dalam tanah harus :  Bahan Konduktor yang baik  Tahan Korosi  Cukup Kuat
  • 16.
  • 17. Bentuk elektroda pelat biasanya empat perseguí atau empat persegi panjang yang tebuat dari tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman biasanya secara vertical, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak berbeda jauh dengan vertical. Penanaman secara vertical adalah lebih praktis dan ekonomis.
  • 18.
  • 20.
  • 21.
  • 22. Satu elektrode ukur, panjang 1 m ditanamkan tegak lurus dalam lapisan tanah. Dengan alat ukur jembatan-tahanan, diukur tahanan jenis tanah dalam daerah antara permukaan lapisan tanah dan dalamnya pemasukan elektrode tersebut.
  • 23.
  • 24. Dalam gambar diatas dapat dilihat cara mengukur resistans jenis tanah dengan digunakan 4-batang acuan yang dimasukkan dalam tanah dengan jarak a sepanjang satu garis lurus yang sama dan dihubungkan ke alat ukur resistans pembumian. Pada ujung-ujung luar batang elektrode 1 dan 4 dialirkan arus dan pada bagian dalam dari batang elektrode 2 dan 3 diukur susut tegangan dalam lapisan tanah.
  • 25. BAB III earth 5-10 m 5-10 m EC P C1 P1 E1 Kuning Hijau Merah 3.1 Diagram rangkaian
  • 26.  Alat ukur pentanahan dan kelengkapannya (earth tester)  Meteran.  Martril.  Pipa sebagai lubang untuk kabel listrik.
  • 27.  Siapkan peralatan yang digunakan secara keseluruhan.  Lakukan pengecekan keadaan baterai alat ukur. (bila menggunakan earth tester analog, seperti terlihat pada gambar 1.3 (a) pada job sheet).  Kalibreasi alat ukur dengan cara menghubungkan ke tiga terminal-terminal kabel kemudian menekan tombol test, setelah sebelumnya mengubah posisi kolektor dari posisi off ke posisi skala yang diinginkan. (bila menggunakan earth tester digital. Seperti terlihat pada gambar 1.3 (b) pada job sheet).  Ukurlah besar nilai pentanahan pada suatu tempat/ lokasi dan membandingkanya dengan pentanahan pada keadaan kedalaman dan kondisi tanah yang berbeda- beda.  Catatlah nilai yang terukur pada alat ukur. 3.3 Prosedur percobaan Percobaan pengukuran pentanahan di lokasi Teknik Mesin.
  • 28.  Siapkan peralatan yang digunakan secara keeluruhan.  Lakukan pengecekan keadaan baterai alat ukur. (bila menggunakan earth tester analog, seperti terlihat pada gambar 1.3 (a) pada job sheet).  Kalibreasi alat ukur dengan cara menghubungkan ke tiga terminal-terminal kabel kemudian menekan tombol test, setelah sebelumnya mengubah posisi kolektor dari posisi off ke posisi skala yang diinginkan. (bila menggunakan earth tester digital. Seperti terlihat pada gambar 1.3 (b) pada job sheet).  Ukurlah besar nilai pentanahan pada suatu jenis tanah yang terdiri dari tanah rawa, lembab, dan kering di setiap tempa/ lokasi dan membandingkannya dengan pentanahan pada keadaan kedalaman elektroda dengan jarak 10 cm, 20 cm, 30 cm, 40 cm, dan 50 cm.  Catatlah nilai yang terukur pada alat ukur.
  • 29. 4.1 KESIMPULAN  Besar tahana pentanahan pada suatu lokasi sangat bergantung pada jenis tanah tempat kita melakukan percobaan.  Berdasarkan refrensi yang kami dapatkan besar tahanan pentanahan jenis tanah rawa = 30 ohmM, jenis tanah lembab (tanah liat & ladang) = 100 ohmM, dan untuk tanah kering = 1000 ohmM.  Dalam pengukuran tahanan pentanahan ada lima metode yang kami dapatkan berdasarkan refrensi tiga diantaranya sama dengan yang ada pada job sheet dan selebihnya itu adalah pengukuran dengan elektrode tetap dan metode von Werner atau cara 4-batang acuan. Dalam setiap penggunaan alat ukur tahanan pentanahan haruslah tetap hati-hati.
  • 30. Kami megakui bahwa dalam penyusunan presentase ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami berharap adanya partisipasi dari teman-teman serta dosen pembimbing dalam memberikan kritik dan saran-saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan presentase ini. Terimakasih.
  • 31.  Tim Penyusun, Job Sheet Praktikum Distribusi dan Proteksi, Makassar, Teknik Konversi Energi.  http://www.elektroindonesia.com  Pentanahan (Grounding) « Melky Salmon Aiboy’s Weblog.html.  www.ledaelektronics.com.au/ kyoritsu _4105_digitalearth tester.  www.elektroindonesia.com/elektro/ener24b.h tml.