Miniatur Circuit Breaker (MCB) digunakan sebagai pengaman otomatis untuk melindungi instalasi listrik. MCB bekerja dengan sistem termal dan elektromagnetik, dimana sistem termal menggunakan unsur logam yang memanas dan melebar untuk memutus arus, sedangkan sistem elektromagnetik memutus arus lebih cepat pada kondisi hubung singkat. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kerja dan waktu putus MCB dengan
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjaAdi sekecil mungkin.dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik, mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Sistem proteksi pada instalasi penyaluran, dengan ruang lingkup sistem proteksi pada Gardu Induk ( GI ) / Gardu Induk Tegangan Extra Tinggi (GITET ) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) / Saluran Kabel Tegangan Tinggi ( SKTT ) / Saluran Tegangan Extra Tinggi ( SUTET ), harus mampu bekerja sesuai dengan tujuan dan persyaratan serta fungsinya yang ditentukan terhadap jenis gangguan yang terjadi. Karena apabila tidak mampu, akan mengakibatkan kerugian yang besar, dilihat dari segikerusakanyang lebih luas terhadap peralatan instalasi itu sendiri maupun tidak lancarnya penyaluran tenaga listrik.
Menghindari ataupun untuk mengurangi kerusakan peralatan-peralatan akibat gangguan (kondisi abnormal operasi sistem). Semakin cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan maka akan semakin sedikit pengaruh gangguan kepada kemungkinan kerusakan alat.cepat melokalisir luas daerah yang mengalami gangguan, menjaAdi sekecil mungkin.dapat memberikan pelayanan listrik dengan keandalan yang tinggi kepada konsumen dan juga mutu listrik yang baik, mengamankan manusia terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh listrik
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Jaringan distribusi itu terdiri dari :
Jaringan tegangan menengah (primer)
Jaringan tegangan rendah (sekunder)
Penjelasan tentang jaringan distribusi
Jenis-jenis jaringan distribusi
- Jaringan distribusi udara
- Jaringan distribusi bawah tanah
- Jaringan distribusi bawah laut
Model jaringan distribusi
Contoh jaringan distribu
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Apa Itu MCCB?
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, sebagai pengaman terjadinya hubung singkat short circuit dan beban lebih overload agar tidak terjadinya kerusakan pada motor listrik maupun kebakaran yang disebabkan oleh short circuit yang selalu menimbulkan bunga api.
MCCB biasanya digunakan oleh industri karena MCCB hanya untuk pengaman listrik 3 phase, dan motor listrik industri juga menggunakan listrik 3 phase.
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik suatu sistem tenaga listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Apa Itu MCCB?
MCCB adalah singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, sebagai pengaman terjadinya hubung singkat short circuit dan beban lebih overload agar tidak terjadinya kerusakan pada motor listrik maupun kebakaran yang disebabkan oleh short circuit yang selalu menimbulkan bunga api.
MCCB biasanya digunakan oleh industri karena MCCB hanya untuk pengaman listrik 3 phase, dan motor listrik industri juga menggunakan listrik 3 phase.
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Pentanahan (grounding) adalah merupakan suatu mekanisme dimana daya listrik dihubungkan langsung dengan tanah (bumi). Seperti kita ketahui bersama bahwa arus listrik terjadi jika ada perbedaan potensial diantara 2 (dua) buah titik (node). Arus listrik selalu mengalir dari titik yang mempunyai energi potensial (Ep) yang lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi potensial lebih rendah. Hal ini terjadi sebaliknya dengan arah aliran elektron yang mengalir dari titik dengan Ep yang lebih rendah ke titik yang mempunyai Ep yang lebih tinggi, mengapa dapat terjadi demikian?, ilmu elektronika yang akan menjawabnya, yakni suatu cabang ilmu fisika yang secara khusus mempelajari aliran elektron.
Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat menimbulkan efek yang paling parah. hal ini disebabkan karena IHS sangat besar yang akan menimbulkan stress dan panas yang berlebihan pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut, akibatnya bisa terjadi:
Konduktor meleleh/putus
Isolator retak/pecah
Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek tHS berada pada sistem dengan:
Pengaman lebur (fuse)
Relay proteksi
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Catalog thiết bị đóng cắt Fuji Electric - 07 - ELCB
*********************************************************************
CTY TNHH HẠO PHƯƠNG - Nhà phân phối chính thức các thiết bị điện công nghiệp và tự động hóa của hãng FUJI ELECTRIC JAPAN tại Việt Nam
Xem chi tiết các sản phẩm Fuji Electric tại
http://haophuong.com/b1033533/fuji-electric
Fungsi MCB (miniature circuit breaker). Alat ini adalah suatu peralatan pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.
Dasar-dasr dari proteksi atau pengaman dalam kelistrikan sangat diperlukan dewasa ini. apalagi bagi teknisi instalasi tenaga listrik. Dalam artikel ini akan kita lihat dasar-dasr dari pengaman listrik tersebut.
Secara umum pengertian Switch Gear adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan rangkaian listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
Fungsi Switch Gear adalah untuk menjaga keandalan serta juga memiliki fungsi untuk memproteksi atau melindungi peralatan-peralatan listrik seperti; generator, transformator daya dari suatu pembangkit dan jalur transmisi daya lainnya terhadap gangguan-gangguan yang mungkin dapat terjadi kapan saja.
1. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
I. TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Mengetahui dan memahami karakteristik, unjuk kerja dan kegunaan MCB.
2. Memahami proses selektivitas dan dapat membuat rangkaian selektivitas.
II. DASAR TEORI
1. MCB
Miniatur Sircuit Breaker yang disingkat menjadi MCB adalah suatu alat pembatas
arus listrik dengan system thermis dan electromagnetic. Pada saat ini alat ini banyak
digunakan juga sebagai pengaman otomatis terhadap arus lebih/hubung singkat pada suatu
instalasi listrik, menggantikan pengaman dari patron lebur. MCB merupakan salah satu jenis
pengaman otomatis dari berbagai jenis produk pengaman otomatis yang ada dipasaran saat
ini. Gambar 2.1 memperlihatkan visual dari pengaman otomatis jenis MCB 1 fase dan 3 fase.
Gambar 2.1 Pengaman otomatis jenis MCB
Dengan pengaman otomatis maka alat ini tidak perlu ganti-ganti lagi setiap kali terjadi
pemutusan.
MCB dengan system thermisnya berfungsi membatasi arus dari jatah yang telah
ditentukan, sedangakan dengan system elektromagneticnya berfungsi sebagai pemutus
sewaktu terjadi arus kejutan yang berlebih/arus hubung singkat. Untuk sistem thermis
digunakan elemen dwi logam. Bila arus yang mengalir melebihi rating-curent dari MCB
maka arus akan terputus oleh pemuaian dwi logam ini
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 1
Bernadus Alexander L.
031300345
2. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
Elemen dwilogam itu berupa dua logam yang berbeda koefisien muainya( γ ) dilekatkan
menjadi satu sebagai mana diperlihatkan gambar 2.2
Gambar 2.2 Elemen dwilogam
Logam bila kena panas akan memuai panjang dengan rumus perhitungan sebagai berikut :
Lt = Lo ( 1 + γ ( t – t o) )
dimana :
Lt = panjang logam pada suhu t
Lo = panjang logam pada suhu awal t o
γ = koefisien pemuaian.
Pemutusan arus oleh elemen dwi logam ini relatif lambat karena ada waktu pemanasan
pemuaian dan pemutusan tetapi semua itu tergantung nilai arusnya. Arus terendah yang
masih menyebakan otomat jatuh dinamakan arus jatuh.
Untuk pemutusan arus oleh system elktromagnetic digunakan digunakan suatu kumparan
berintikan besi lunak yang berfungsi mendorong tuas pemutus aliran arus. Dengan gambar
secara prinsib seperti gambar 2.3
Gambar 2.3 pengaman elektromagnetic
Pemutusan oleh system electromagnetic ini relatif cepat lebih karena proses magnetisasi
berlangsung lebih cepat dari pada proses pemanasan dan pemuaian. Sehingga sewaktu
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 2
Bernadus Alexander L.
031300345
Logam I
Logam II
3. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
terjadi arus kejut/hubung singkat maka arus segera terputuskan pula. Untuk memahami
proses ini secara fisis matematis maka perlu dipelajari ilmu fisika electromagnet.
2. SELEKTIVITAS
Selektivitas adalah suatu koordinasi pengaman instalasi listrik, bilamana instalasi listrik
mengalami gangguan maka hanya pengaman yang paling dekat gangguan yang boleh
jatuh/putus. Gambar 2.4 merupakan gambar rangkaian selektivitas.
Gambar 2.4 Selektivitas
Dalam gambar 2.4 g adalah pengaman utama sedangkan p pengaman akhir. Kalau suatu
saat terjadi gangguan dalam lingkup pengaman akhir maka pengaman p harus putus
sedangkan g harus tetap utuh. Jadi bagian yang terganggu saja yang boleh putus.
Dilapangan baik g maupun p dapat berupa pengaman lebur maupun otomatis.
Untuk menyusun rangkaian yang selektivitas maka perlu diketahui diagram arus-waktu
dari pengaman-pengaman yang hendak digunakan.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 3
Bernadus Alexander L.
031300345
Hantaran
pengisi
g
p
4. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
Gambar 2.5 Diagram arus waktu.
Gambar 2.5 memperlihatkan diagram arus-waktu dari pengaman lebur dan pengaman
otomatis. Garis L adalah diagram arus-waktu pengaman otomatis 10 A. Waktu pemu-
tusannya ditentukan oleh waktu buka dari kontak-kontaknya dan oleh waktu busur api, yaitu
waktu yang diperlukan untuk memadamkan busur api yang timbul pada saat pemutusan.
Dalam gambar 2.5 juga diperlihatkan diagram arus-waktu untuk patron lebur 10 A, 16 A,
dan20 A.Jika dikehendaki selektivitas yang baik, harus digunakan patron lebur 20 A sebagai
pengaman utama dan pengaman akhir bisa dengan pengaman otomat 10 A. Kalau digunakan
patron lebur 16 A sebagai pengaman utama dan pengaman otomat 10 A sebagai pengaman
akhir suatu ketika terjadi arus hubung singkat yang melebihi 50 A maka kemungkinan
pengaman utama akan putus lebih dulu daripada pengaman akhir, yang berarti selektivitas
yang dikehendaki gagal. Perhatikan pada gambar 2.5 diagram patron lebur 16 A memotong
diagram otomat 10 A. Rangkaian selektivitas juga bisa dipengaruhi oleh suhu pengaman itu
sendiri, misal suatu asat pengaman akhir putus terus diganti pengaman yang baru, sedangkan
pengaman utama masih kondisi panas maka ada kemungkinan pengaman utma yang masih
panas ini akan putus lebih dulu daripada pengaman akhirnya.
Oleh karena itu pengaman utama harus ditentukan secara cermat berdasarkan kebutuhan
maksimum untuk seluruh rangkaian instalasi.
III. PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Satu unit panel uji MCB/Patron lebur lengkap dengan MCB dan Patron leburnya.
2. Amperemeter.
3. Voltmeter.
4. Stopwatch.
5. Kabel-kabel secukupnya.
6. Beberapa buah lampu berikut switch selector beban.
7. Kertas grafik/millimeter.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 4
Bernadus Alexander L.
031300345
5. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
IV. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
a. Buat rangkaian uji pembebanan secara cermat seperti gambar 2.6.
b. Atur besar beban sesuai dengan arus yang hendak diamati.
Gambar 2.6 Rangkaian Percobaan pengujian MCB.
c. Sambungkan/ON kan sumber tegangan yang tersedia.
d. Amati dan catat besar arus dan waktu (maks. 30 menit) mulai arus mengalir hingga
arus terputus oleh MCB.
e. Buat beberapa tingkatan arus pembebanan seperti berikut :
1) 0,9 In 9) 1,7 In
2) 1,0 In 10) 1,8 In
3) 1,1 In 11) 1,9 In
4) 1,2 In 12) 2,0 In
5) 1,3 In 13) 3,0 In
6) 1,4 In 14) 4,0 In
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 5
Bernadus Alexander L.
031300345
SECOND METER
1234
F N F
KU
AC220
VOLT
50Hz
MCB yang di uji
K1
BEBAN
1
BEBAN
2
F F
N
G
6. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
7) 1,5 In 15) 5,0 In
8) 1,6 In 16) 6,0 In
f. Dari data yang diperoleh dibuat grafik Arus vs Waktu pemutusan MCB.
Catatan :
Setiap kali pemutusan, suhu MCB dikembalikan kesuhu kamar lagi dalam
hal ini dengan kipas pendingin rata-rata 5 s/d 10 menit.
V. Data Praktikum
“Terlampir”
VI. Grafik
“Terlampir”
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini bertujuan untuk memahami dan mengetahui unjuk kerja MCB, serta
membuat karakteristik MCB yang digunakan. MCB digunakan pada praktikum kali ini yang
memiliki current rating 2 A.
Untuk MCB 2 A, dilakukan percobaan sebanyak 16 kali dimana nilai beban maksimal
yang diberikan senilai 2615 Watt dengan arus yang mengalir sebesar 10 A (5 In). Dalam
percobaan MCB 2 A, daya 245 Watt hingga 645 Watt, dalam waktu 30 menit, MCB belum trip.
Trip sendiri dimulai pada beban yang berdaya 700 Watt dengan arus yang mengalir sebesar 2,8
A ( 1,4 In). Sedangkan untuk beban maksimal sendiri diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk
trip yaitu kurang dari 1 detik dengan arus yang mengalir sebesar 10A (5 In) langsung terputus.
Percobaan 7 In tidak dilakukan karna arus terlalu besar yaitu mencapai 14A.
Dari data percobaan bila dimasukkan kedalam sebuah grafik maka didapat persamaan
untuk waktu trip MCB current rating 2 A adalah y = -186,52x + 909,69 . untuk nilai y adalah
waktu yang dibutuhkan untuk trip, sedangkan nilai x adalah arus yang mengalir pada saat
dibebani.
VIII. Kesimpulan
1. Nilai minimum trip current yang teramati untuk MCB 2A adalah 2,8 A atau 1,4 In
dengan daya 700W.
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 6
Bernadus Alexander L.
031300345
7. PRAKTIKUM PERLENGKAPAN SISTEM TENAGA
PERCOBAAN 4
Miniature Circuit Breaker (MCB)
STTN 2016
IX. Daftar Pustaka
Modul Praktikum perlengkapan sistem tenaga 2014. STTN BATAN : YOGYAKARTA
Laporan Perlengkapan Sistem Tenaga Listrik 7
Bernadus Alexander L.
031300345
Praktikan,
Bernadus Alexander L.
NIM: 031300345