Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
earthtester.ppt bersifat free, boleh dishare oleh pihak yang membutuhkan tanpa harus merubah identitas penulis.
earthtester.ppt tidak untuk diperjualbelikan.
Kritik dan saran bisa dikirim melalui :
email : yudapuspito@gmail.com
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 1 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
earthtester.ppt bersifat free, boleh dishare oleh pihak yang membutuhkan tanpa harus merubah identitas penulis.
earthtester.ppt tidak untuk diperjualbelikan.
Kritik dan saran bisa dikirim melalui :
email : yudapuspito@gmail.com
Transmisi : proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya pada tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan di sisi sumber listrik (generator) ke gardu induk (beban) atau pada tingkat tegangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di atas tegangan generator.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Gardu Induk adalah sub sistem dari system transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan Gardu Induk sangat besar. Gardu Induk juga bisa diibaratkan sebagai terminal atau stasiun transmisi, di mana tegangan listrik bisa diatur apabila tegangan turun
Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan (yang tak dapat dihindarkan karena alasan-alasan ekonomis)sehingga tak menimbulkan kerusakan.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
Perlindungan terhadap peralatan dan
Penghematan (ekonomi)
Prinsip dan Pengertian Dasar
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistim dan implementasi dari pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang didalam praktek berupa aturan-aturan sebagai berikut :
Arester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung pokok
Tegangan sistim mempunyai tiga harga :
Tegangan nominal,
Tegangan dasar (rated)
Tegangan maksimum
Ada dua macam sistim : yang netralnya diisolasikan (isolated neutral system) dan yang dibumikan secara efektif
Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan maksimum frekuensi rendah (50 c/s) dimana arrester tersebut bekerja dengan baik.
Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi (reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari apa yang telah ditetapkan dalam standar
Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik volt-waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik pelindung dari arester
Karakteristik Alat Pelindung
Alat pelindung berfungsi melindungi peralatan tenaga listrik dengan cara membatasi surja (surge) tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
7.4.2 Karakteristik Alat Pelindung Sederhana
Sela batang adalah alat pelindung yang paling sederhana. Sela ini diadakan oleh dua buah batang logam yang mempunyai penampang tertentu (biasanya persegi), yang satu dihubungkan dengan kawat transmisi, satunya dihubungkan dengan tanah. Oleh karena jarak suatu sela berkorespondensi dengan suatu tegangan percikan untuk suatu bentuk gelombang tegangan tertentu, maka untuk beberapa macam karakteristik isolasi alat ini dapat dipakai sebagai pelindung. Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat (rugged). Kekurangannya ialah bahwa sekali tejadi percikan karena tegangan lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada.
Prinsip Kerja Arester
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arester (lightning arrester, kadang-kadang juga disebut surge diverter). Pada pokoknya arester ini terdiri dari dua unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran (valve resistor). Sebenarnya srester terdiri dari tiga unsur sela api, tahanan kran atau tahanan katup, dan sistim pengaturan atau pembagian tegangan (grading system).
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa denganmenggunakan tiga atau empat kawatsebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Transmisi : proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya pada tingkat tegangan yang lebih tinggi dari tegangan di sisi sumber listrik (generator) ke gardu induk (beban) atau pada tingkat tegangan yang telah dinaikkan atau ditinggikan di atas tegangan generator.
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Gardu Induk adalah sub sistem dari system transmisi atau penyaluran tenaga listrik. Sebagai subsistem dari sistem transmisi tenaga listrik, peranan Gardu Induk sangat besar. Gardu Induk juga bisa diibaratkan sebagai terminal atau stasiun transmisi, di mana tegangan listrik bisa diatur apabila tegangan turun
Koordinasi isolasi dinyatakan dalam bentuk langkah-langkah yang diambil untuk menghindarkan kerusakan terhadap alat-alat listrik karena tegangan lebih dan membatasi lompatan (yang tak dapat dihindarkan karena alasan-alasan ekonomis)sehingga tak menimbulkan kerusakan.
Koordinasi isolasi mempunyai dua tujuan :
Perlindungan terhadap peralatan dan
Penghematan (ekonomi)
Prinsip dan Pengertian Dasar
Rasionalisasi dari pada daya isolasi suatu sistim dan implementasi dari pada koordinasi isolasi menyangkut prinsip-prinsip tertentu yang didalam praktek berupa aturan-aturan sebagai berikut :
Arester petir (lightning arrester) dipakai sebagai alat pelindung pokok
Tegangan sistim mempunyai tiga harga :
Tegangan nominal,
Tegangan dasar (rated)
Tegangan maksimum
Ada dua macam sistim : yang netralnya diisolasikan (isolated neutral system) dan yang dibumikan secara efektif
Tegangan dasar (rating) yang dipakai pada arrester adalah tegangan maksimum frekuensi rendah (50 c/s) dimana arrester tersebut bekerja dengan baik.
Dalam penentuan isolasi trafo, dipakai isolasi yang dikurangi (reduced insulation), yaitu tingkat isolasi yang lebih rendah dari apa yang telah ditetapkan dalam standar
Dua unsur utama koordinasi isolasi yang penting ialah karakteristik volt-waktu dari isolasi yang harus dilindungi dan karakteristik pelindung dari arester
Karakteristik Alat Pelindung
Alat pelindung berfungsi melindungi peralatan tenaga listrik dengan cara membatasi surja (surge) tegangan lebih yang datang dan mengalirkannya ke tanah.
7.4.2 Karakteristik Alat Pelindung Sederhana
Sela batang adalah alat pelindung yang paling sederhana. Sela ini diadakan oleh dua buah batang logam yang mempunyai penampang tertentu (biasanya persegi), yang satu dihubungkan dengan kawat transmisi, satunya dihubungkan dengan tanah. Oleh karena jarak suatu sela berkorespondensi dengan suatu tegangan percikan untuk suatu bentuk gelombang tegangan tertentu, maka untuk beberapa macam karakteristik isolasi alat ini dapat dipakai sebagai pelindung. Keuntungan dari sela batang ialah bentuknya yang sederhana, mudah dibuat dan kuat (rugged). Kekurangannya ialah bahwa sekali tejadi percikan karena tegangan lebih, api (arc) timbul terus meskipun tegangan lebihnya sudah tidak ada.
Prinsip Kerja Arester
Alat pelindung yang paling sempurna adalah arester (lightning arrester, kadang-kadang juga disebut surge diverter). Pada pokoknya arester ini terdiri dari dua unsur sela api (spark gap) dan tahanan tak linear atau tahanan kran (valve resistor). Sebenarnya srester terdiri dari tiga unsur sela api, tahanan kran atau tahanan katup, dan sistim pengaturan atau pembagian tegangan (grading system).
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa denganmenggunakan tiga atau empat kawatsebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Cahaya sangat dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Tanpa cahaya manusia tidak akan dapat melihat benda-benda di sekitarnya. Oleh karena itu manusia memerlukan sumber cahaya, seperti matahari dan api.
Mulanya lampu listrik itu berisi kawat logam atau filamen yang menjadi panas bila dilalui aus listrik dan berpijar sehingga menghasilkan cahaya. Lampu seperti ini disebut lampu pijar.
Dalam perkembangan selanjutnya diciptakan lampu-lampu pembiasaan gas. Kalau lampu pijar memberikan cahaya karena kawat pijat dilalaui arus listrik, maka lampu pembiasaan gas dapat memberikan cahaya karena adanya pembiasaan gas dalam tabung lampu yang menghasilkan cahaya. Dalam tabung lampu pembiasaan gas berisi gas mulia dan terdapat dua buah elektroda pada ujung-ujungnya. Apabila di antara kedua elektroda itu diberi tegangan yang cukup tinggi, maka elektron akan lepas dari elektroda negatif atau katoda. Selanjutnya elektron ini akan bertumbuhkan dengan atom-atom gas dalam tabung yang mengakibatkan gas tersebut bercahaya. Lampu seperti ini sering disebut lampu TL (Tube Lamp) atau lampu neon karena berisi gas neon.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan produk, dapat menghubungi Siwali Jakarta : 021-45850618 / Siwali Surabaya : 031-8421278.
Distributor Fluke di Indonesia - PT. Siwali Swantika (www.siwali.com)
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 2 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan produk, silakan menghubungi kami di Siwali Jakarta : 021-45850618 / Siwali Surabaya : 031-8421264, atau mengirimkan email ke siwali@cbn.net.id.
Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan produk, silakan menghubungi kami di Siwali Jakarta : 021-45850618 / Siwali Surabaya : 031-8421264, atau mengirimkan email ke siwali@cbn.net.id.
1. Risdawati Hutabarat (1215031064)
Teknik Elektro Universitas Lampung
TUGAS AKHIR
Macam-macam tipe Earth Tester dan Spesifikasinya
1. Hioki 3151 Digital Earth HiTester
Fitur:
* Rentang pengukuran lebar dari 0 ~ 1150 Ω, berdasar pada standar EN
* Pengukuran frekuensi yang dapat dipindah untuk meminimalkan pengaruh
tegangan harmonik tanah
* Konstruksi semi anti-debu
2. Constant 25ER Analog Earth Resistance Tester
Fitur:
Dioperasikan dengan pengaruh minimum dari tegangan tanah dan resistansi tanah
dari pasak
* Menyederhanakan metode pengukuran resistansi tanah
* Fasilitas Self-Check untuk pengecekan baterai dan koneksi kabel
* Tombol tekan untuk pengoperasian yang mudah
* Tegangan bertahan (1500VAC) selama 1 menit antara rangkaian listrik dan
casing
2. 3. Constant 250ER Clamp on Earth Resistance Tester
Constant 250ER Clamp on Earth Resistance Tester
Fitur:
*Pengukuran power 3-fasa rangkaian 3 kawat, 3-fasa rangkaian 4 kawat dan
rangkaian fasa tunggal.
* Mengukur V, A, W, VA, VAR, kWh, Power Factor (Cos j), dan Hz
* Bar graph analog dobel untuk menampilkan perubahan tegangan dan arus
* Arus minimum untuk pengukuran arus Active Energy adalah 5A, mengukur
energi yang dikembangkan per jam dari peralatan listrik umum. Pengukuran dan
menampilkan 5 jenis parameter untuk setiap fasa: nilai Active Power, Apparent
Power, Power Factor, Reactive Power, Active Energy, dan Total Power dalam
pengukuran mode 3-fasa
* Double line menampilkan 2 parameter pada setiap menu, menyimpan 28 grup
pengukuran parameter
*Menampilkan waktu pengukuran dan sinyal tegangan yang dipilih seketika pada
mode pengukuran Active Energy untuk pengukuran yang lama
* Portabel, ringan dan mudah dibawa
* Power suplai eksternal untuk pengukuran yang lama
* Nilai pengukuran maksimum/minimum
* Tampilan ”OL” untuk tegangan input yang melebihi 600V, arus yang melebihi
1000A, active power yang melebihi 600kW
* Indikator low battery
4. Fluke 1630 Earth Ground Clamp Meter
Fitur:
*Rentang pengukuran resistansi ground loop, dari 0.025 Ω sampai 1500 Ω, untuk
memenuhi semua persyaratan
*Penjepit clamp yang terbuka lebar 35 mm untuk mengetes pada konduktor
ground
*Pengukuran kebocoran arus ground, dari 0.2 mA sampai 1000 mA, tanpa perlu
men-disconnect
*Rentang pengukuran arus ac yang lebar dari 0.2 A sampai 30 A membuat satu
alat untuk berbagai aplikasi
*Pembatasan alarm HI / LO, untuk evaluasi cepat pengukuran
*Tampilan ‘display hold’ untuk pembacaan pada tempat yang sulit dijangkau
*Fungsi memori penyimpan waktu secara otomatis merekam dan menyimpan
3. hasil pengukuran
*Kalibrasi otomatis akan memastikan pengukuran benar setiap saat
*Proteksi dari beban lebih: 200 A
*Casing dan tes loop resistansi sudah termasuk dalam paket pembelian unit
*Usia baterai ≥ 8 jam (pengukuran non-stop)
5. Constant 25ER Analog Earth Resistance Tester
Fitur:
* Dioperasikan dengan pengaruh minimum dari tegangan tanah dan resistansi
tanah dari pasak
* Menyederhanakan metode pengukuran resistansi tanah
* Fasilitas Self-Check untuk pengecekan baterai dan koneksi kabel
* Tombol tekan untuk pengoperasian yang mudah
* Tegangan bertahan (1500VAC) selama 1 menit antara rangkaian listrik dan
casing
6. Constant 250ER Clamp on Earth Resistance Tester
Fitur:
* Pengukuran power 3-fasa rangkaian 3 kawat, 3-fasa rangkaian 4 kawat dan
rangkaian fasa tunggal.
* Mengukur V, A, W, VA, VAR, kWh, Power Factor (Cos j), dan Hz
* Bar graph analog dobel untuk menampilkan perubahan tegangan dan arus
* Arus minimum untuk pengukuran arus Active Energy adalah 5A, mengukur
energi yang dikembangkan per jam dari peralatan listrik umum. Pengukuran dan
menampilkan 5 jenis parameter untuk setiap fasa: nilai Active Power, Apparent
Power, Power Factor, Reactive Power, Active Energy, dan Total Power dalam
pengukuran mode 3-fasa
4. * Double line menampilkan 2 parameter pada setiap menu, menyimpan 28 grup
pengukuran parameter
*Menampilkan waktu pengukuran dan sinyal tegangan yang dipilih seketika pada
mode pengukuran Active Energy untuk pengukuran yang lama
* Portabel, ringan dan mudah dibawa
* Power suplai eksternal untuk pengukuran yang lama
* Nilai pengukuran maksimum/minimum
* Tampilan ”OL” untuk tegangan input yang melebihi 600V, arus yang melebihi
1000A, active power yang melebihi 600kW
* Indikator low battery
7. Fluke 1630 Earth Ground Clamp Meter
Fluke 1630 Earth Ground Clamp Meter
Fitur:
*Rentang pengukuran resistansi ground loop, dari 0.025 Ω sampai 1500 Ω, untuk
memenuhi semua persyaratan
*Penjepit clamp yang terbuka lebar 35 mm untuk mengetes pada konduktor
ground
*Pengukuran kebocoran arus ground, dari 0.2 mA sampai 1000 mA, tanpa perlu
men-disconnect
*Rentang pengukuran arus ac yang lebar dari 0.2 A sampai 30 A membuat satu
alat untuk berbagai aplikasi
*Pembatasan alarm HI / LO, untuk evaluasi cepat pengukuran
*Tampilan ‘display hold’ untuk pembacaan pada tempat yang sulit dijangkau
*Fungsi memori penyimpan waktu secara otomatis merekam dan menyimpan
hasil pengukuran
*Kalibrasi otomatis akan memastikan pengukuran benar setiap saat
*Proteksi dari beban lebih: 200 A
*Casing dan tes loop resistansi sudah termasuk dalam paket pembelian unit
*Usia baterai ≥ 8 jam (pengukuran non-stop)
5. 8. Fluke 1621 Digital Earth Ground Tester
Fluke 1621 Digital Earth Ground Tester
Earth Ground Tester untuk pengukuran resistansi
Fitur:
*Pengukuran pentanahan dasar 3 kutub
*Pengukuran resistansi 2 kutub guna menambah fleksibilitas
*Pembacaan hasil yang mudah dengan operasi satu-tombol
*Memastikan pengukuran yang akurat dengan pendeteksian tegangan secara
otomatis
*Peringatan tegangan yang berbahaya, meningkatkan perlindungan bagi pengguna
*Tampilan display perekaman data yang besar dan lampu latar yang terang
*Desain dan holster yang kuat di lingkungan kerja yang keras
*Portable size allows for easy transportation
*Peringatan suara untuk pengukuran diluar batas yang dianjurkan
*Standar 600 V Cat II
9. Fluke 1623 & Fluke 1625 Digital GEO Earth Ground Tester
Fitur Fluke 1623
*Konsep pengukuran satu-tombol
*Pengukuran earth ground 3 kutub dan 4 kutub
*Pengukuran resistansi AC 2 kutub
*Pengetesan terseleksi, tanpa melepas sambungan konduktor tanah (1 clamp)
6. *Pengukuran tanpa paku pancang, pengetesan cepat ground loop (2 clamp)
*Mengukur frekuensi 128 Hz
Fitur Fluke 1625
*Pengukuran earth ground 3 kutub dan 4 kutub
*Pengetesan resistivitas soil 4-kutub
*Pengukuran resistansi AC 2 kutub
*Pengukuran resistansi DC 2 kutub dan 4 kutub
*Pengetesan terseleksi, tanpa melepas sambungan konduktor tanah (1 clamp)
*Pengukuran tanpa paku pancang, pengetesan cepat ground loop (2 clamp)
*Pengukuran impedansi tanah pada frekuensi 55 Hz
*Automatic frequency control (AFC) (94, 105, 111, 128 Hz)
*Mengukur tegangan yang diatur dengan switch 20/48V
*Pembatasan seting pemrograman
*Kontinuitas dengan buzzer
10. Amprobe GP-2A Ground Resistance & Resistivity Tester
Fitur:
* Mengukur resistansi earth ground - 3 poin (fall of potential) atau 2 poin tes
* Secara otomatis mengalkulasi resistivitas - 4 tes poin
* Pengukuran tegangan otomatis mencegah salah pengukuran
* Secara otomatis menggunakan tiga frekuensi tes untuk pembacaan yang sangat
akurat
* Test lead, pasak bumi serta software sudah termasuk dalam pembelian unit
* Rentang otomatis
* 999 lokasi memori internal untuk menyimpan hasil pengukuran
* Koneksi RS-232 untuk men-download ke PC
11. Amprobe TELARIS Earth Resistance Tester
7. Fitur:
* Pengukuran resistansi tanah
* Prinsip pengukuran arus konstan yang ter-integrasi dapat diaplikasikan di
lingkungan yang berpasir maupun berbatu
* Memantau serta menampilkan resistansi pasak bumi dan probe
* Menampilkan arus tes sebenarnya
* Pemilihan frekuensi otomatis dan manual untuk mengurangi noise
* Tegangan tes sebelum dipilih
* Tampilan display LCD yang besar dan jelas memberikan kemudahan bagi
pengguna untuk melihat nilai pengetes-an serta batasan-nya
* Auto power off
* Pengukuran resistansi tanah 2/3 dan 4-pole
* Pengukuran spesifik resistansi tanah yang sesuai dengan prinsip Wenner
12. Amprobe DGC-1000A Clamp Ground Resistance Tester
Fitur:
* Pengukuran resistansi tanah yang akurat dari 0.025 ~ 1500 Ohm
* Pengukuran arus true-rms termasuk arus bocor
* Pembacaan akurat kurang dari 10 detik tanpa memperhatikan kualitas power
* Suara penanda jika nilai resistansi dibawah 40.00 Ohm
* Sederhana dan mudah untuk digunakan, tidak perlu test lead atau pasak besi
* Kemampuan data logging - 116 perekaman
* Perekaman poin data individual
* Alarm audibel ohm tinggi dan rendah yang bisa dipilih
* Auto power off (bisa dihilangkan)
* Indikator baterai low
* Tampilan display LCD yang besar
8. 13. Hioki FT6380 & Hioki FT6381 Clamp On Earth Tester
Fitur:
* Pengukuran resistansi bumi untuk sistem multi-ground
* Mengukur arus bocor dengan kepastian mutlak dengan resolusi kepekaan tinggi
0.01 mA (pada rentang 20.00 mA)
* Mengukur arus beban hingga rentang 60.0 A
* Meng-clamp di titik tersempit
* Transfer data ke telepon Android menggunakan teknologi nirkabel Bluetooth
* Data transfer real time, generasi laporan otomatis pada telepon Android