Gardu distribusi adalah bangunan yang berisi peralatan untuk menyalurkan listrik tegangan menengah dan rendah, seperti transformator distribusi, peralatan hubung tegangan menengah dan rendah, serta peralatan pengukur dan pengaman. Terdapat beberapa jenis gardu berdasarkan konstruksi dan penggunaannya.
Pengertian umum Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V). .
Konstruksi Gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa denganmenggunakan tiga atau empat kawatsebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Pengertian umum Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V). .
Konstruksi Gardu distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadang kala harus disesuaikan dengan peraturan Pemda setempat.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan
distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa denganmenggunakan tiga atau empat kawatsebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Gardu distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan atau mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Pengertian : gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Fungsi : Gardu distribusi peralatan yang berfungsi untuk menurunkan tegangan primer menjadi tegangan sekunder/pelayanan.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi. Dalam penyaluran tenaga listrik pada jaringan distribusi primer menggunakan 3 sistem saluran diantaranya saluran udara (SUTM), saluran kabel udara (SKUTM) dan saluran kabel tanah (SKTM). Adapun standar Tegangan Menengah sebagai tegangan operasi yang digunakan di Indonesia adalah 20 kV.
Sistem Distribusi Tegangan Rendah merupakan bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi dibawah 1 Kilo Volt langsung kepada para pelanggan tegangan rendah
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar.
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah gardu induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia, pembahasannya bersifat praktis (terapan) sesuai konstruksi yang terpasang di lapangan.
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Jaringan tegangan rendah berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari Gardu Distribusi ke Konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT. PLN (persero) adalah 127/220 V dan 220/380 V
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Didalam penyalurannya pada jaringan distribusi primer menggunakan saluran kawat udara, kabel udara (areal cable) dan sistem kabel tanah dimana penggunaannya sesuai dengan tingkat keandalan yang dibutuhkan
Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Menyalurkan tenaga listrik dari gardu distribusi ke konsumen tegangan rendah. Tegangan rendah yang digunakan PT.PLN adalah 127/220V dan 220/380V. Pada umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan di izinkan ±5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar. Sistem tegangan menengah yang digunakan di Indonesia pada umumnya adalah 20 kV
Jaringan tegangan menengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antar gardu induk dan gardu distribusi. Pada jaringan distribusi primer umumnya terdiri dari jaringan tiga - fasa dengan menggunakan tiga atau empat kawat sebagai penghantar.
Jaringan distribusi tegangan rendah merupakan bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380 Volt.. Jaringan distribusi tegangan rendah dimulai dari sumber yang disebut Gardu Distribusi mulai dari panel hubung bagi TR keluar didistribusikan. Umumnya radius pelayanan berkisar 350 meter. Di Indonesia (PLN) susut tegangan diizinkan ± 5% - 10% dari tegangan operasi.
Jaringan Distribusi Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari suatu sistem tenaga listrik. Melalui jaringan distribusi ini disalurkan tenaga listrik kepada para konsumen atau pelanggan dengan tegangan 380 V / 220 V
Jaringan distribusi adalah suatu saluran/ jaringan yang menghubungkan dari sumber daya listrik besar (gardu induk) dengan para konsumen/pemakai listrik baik itu pabrik,industri,atau rumah tangga.
Proteksi Tenaga Listrik merupakan alat pemutus dan penyambung pada suatu rangkaian sehingga jika pada rangkaian mengalami suatu gangguan maka alat yang digunakan untuk memutuskan dan menghubungkan dari suatu rangkaian dalam kadaan berbeban disebut pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker/CB.
Dimana alat tersebut dilengkapi dengan alat pemadam busur api sedangkan untuk memisahkan dari rangakain tanpa beban digunakan saklar pemisah beban atau Disconnecting switch (DS). Dimana alat ini hanya digunakan jika CB pemutus tenaga telah terbuka untuk memisahkan rangkaian
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran (transmisi).
Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga listrik.
Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Dalam pembahasan ini difokuskan pada masalah gardu induk yang pada umumnya terpasang di Indonesia, pembahasannya bersifat praktis (terapan) sesuai konstruksi yang terpasang di lapangan.
Proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V)
Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik yang terdiri dari instalasi perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V)
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Pengertian umum Gardu Distribusi tenaga listrik yang paling dikenal adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik bagi para pelanggan baik dengan Tegangan Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah (TR 220/380V).
Gardu distribusi adalah bagian peralatan listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung disalurkan ke konsumen, atau untuk membagikan dan mendistribusikan tenaga listrik pada beban atau konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun konsumen tegangan rendah.
Pengertian umum Gardu Distribusi adalah suatu bangunan gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi perlengkapan hubung bagi Tegangan Menengah (PHB-TM),Transformator Distribusi (TD) dan perlengkapan hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) untuk kebutuhan tenaga liatrik bagi pelanggan baik dengan Tegangan Menengah maupunTegangan Rendah. Konstruksi Gardu Distribusi dirancang berdasarkan optimalisasi biaya terhadap maksud dan tujuan penggunaannya yang kadanag kala harus disesuaikan dengan peraturan pemda setempat.
Gardu distribusi adalah suatu fasilitas dalam sistem kelistrikan yang berfungsi untuk mendistribusikan daya listrik dari gardu induk atau stasiun transformator ke pelanggan akhir seperti rumah, industri, dan bisnis. Gardu distribusi bertindak sebagai hub yang mengatur dan menyebarkan daya listrik pada tingkat tegangan yang lebih rendah, sesuai dengan kebutuhan pengguna di area tertentu.
Gardu distribusi adalah bangunan instalasi listrik yang menerima daya listrik dari tegangan primer dan mengubah menjadi tegangan sekunder yang langsung di salurkan ke konsumen.
Transmisi Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Menurut Wikipedia arti dari Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage Main distribution Board) dan sedangkan
untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low Voltage Main DistributionBoard).
Switchgear adalah komponen-komponen hubung/pemutus dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit) terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut
Gardu Induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari rel daya, peralatan bagi trafo, reactor, peralaatan ukur dan pengaman yang merupakan bagian dari suatu sistem tenagha listrik. Sebenarnya suatu gardu induk adalah suatu pusat dengan beban pada suatu daerah tertentu. Dari gardu induk inilah disambung beban konsumen yang disambung melalui saluran atau jaringan distribusi.
gardu induk berfungsi untuk mengatur pola pembangkitan tenaga listrik yaitu tentang pengaturan jumlah tenaga yang harus dibangkitkan pada suatu pusat listrik sumber energi, dan fungsi yang lain dari Gardu Induk adalah menurunkan tegangan dari tegangan tinggi ke tegangan menengah dengan peralatan utamanya adalah step down transformer atau sebaliknya disebut step up transformer .
Daya dihasilkan oleh pembangkit yang dikoppel dengan generator.Tegangan yang dihasilkan akan disalurkan ke saluran transmisi setelah dinaikkan tegangannya mengguna trafo step up,kemudian ke saluran distribusi setelah tegangnnya diturunkan menggunakan trafo step down.Melalui trafo distribusi daya disalurkan ke pelanggan
Transmisi tenaga listrik adalah proses menghantarkan listrik dari sumber ke tempat pengguna. Mari kita jelajahi bagaimana transmisi tenaga listrik bekerja dan komponen-komponennya.
Gardu Induk SF6 atau GIS merupakan Gardu Induk yang menggunakan media isolasi elektrik berupa Gas SF6 pada semua peralatan utama di Switchgear. Hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan gas SF6 yaitu tekanan pada gas harus sesuai dengan standarnya. GIS 150Kv. Pelabuhan Ratu merupakan salah satu Gardu Induk yang menggunakan gas SF6 sebagai media isolasi
Gardu induk adalah suatu instalasi yang terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk : 1) Mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan menengah. 2) Pengukuran, pengawasan, operasi serta pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik.
Stabilisasi operasi sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan dari sistem untuk menjaga kondisi operasi yang seimbang dan kemampuan sistem tersebut untuk kembali ke kondisi operasi normal ketika terjadi gangguan
Proteksi sistem tenaga listrik bertujuan utama untuk menjaga keamanan dan keselamatan baik bagi peralatan listrik maupun pengguna. Dengan adanya proteksi yang efektif, gangguan seperti hubung singkat dan arus lebih dapat dideteksi dan diatasi dengan cepat, sehingga mencegah terjadinya kebakaran, kerusakan peralatan, atau bahaya bagi pengguna.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) atau sering disebut Jaringan Distribusi Primer adalah suatu bagian daripada sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu sitribusi.
DISTRIBUSI Jaringan Tegangan Rendah adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan listrik tegangan rendah ke konsumen. Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380. Volt.
Sistem transmisi listrik berkembang seiring dengan perjalanan waktu dan inovasi teknologi. Awalnya, sistem transmisi listrik terbatas pada jarak pendek dan menggunakan tegangan rendah. Namun, penemuan generator listrik dan transformator oleh tokoh seperti Nikola Tesla membuka pintu bagi penggunaan tegangan tinggi dan pengiriman listrik jarak jauh. Perang arus listrik antara Thomas Edison dan George Westinghouse memunculkan pilihan transmisi listrik berbasis arus bolak-balik (AC) dengan tegangan tinggi, yang akhirnya menjadi standar industri karena keefisiensiannya. Seiring waktu, perkembangan teknologi terus mendukung kemajuan dalam sistem transmisi, termasuk pengenalan peralatan modern seperti circuit breakers dan sistem monitoring otomatis. Dengan pertumbuhan kebutuhan energi dan pergeseran ke sumber energi terbarukan, sistem transmisi listrik terus mengalami transformasi untuk memenuhi tantangan keberlanjutan dan efisiensi energi.
Gardu induk adalah sebuah subsistem dari system penyaluran (teransmisi) tenaga listrik. Gardu indu memiliki perang penting dari pengoprasianya, tidak dapat di pisahkan dari system penyaluran secara keseluruhan
GIS (Gas Insulated Switchgear) merupakan salah satu bagian penting dari sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saluran penghubung. Gas Insulated Switchgear (GIS) adalah sebuah sistem penghubung dan pemutus jaringan listrik yang dikemas dalam sebuah tabung non ferro dan menggunakan bahan gas sulphur hexa fluorida (SF6) sebagai media isolasinya.
Sistem Tenaga Listrik merupakan sekumpulan pusat listrik dan pusat beban yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan transmisi dan distribusi sehingga merupakan sebuah kesatuan interkoneksi. Energi listrik dibangkitkan oleh pusat-pusat listrik seperti PLTA, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP dan PLTP.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator, busbar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisi abnormal operasi sistem tenaga listrik tersebut.
Jaringan tengangan mengengah atau sering disebut jaringan distribusi primer merupakan bagian dari sistem tenaga listrik antara gardu induk dan gardu distribusi
Distribusi Tegangan Menengah adalah jaringan yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga listrik dari gardu induk ke gardu distribusi atau kekonsumen dengan tegangan yang disalurkan adalah 20 kv.
Jaringan Tegangan Rendah ialah jaringan tenaga listrik dengan tegangan rendah yang mencakup seluruh bagian jaringan tersebut beserta perlengkapannya dari sumber penyaluran tegangan rendah tidak termasuk SLTR. Sedangkan sambungun tenaga listrik tegangan rendah (SLTR) ialah penghantar di bawah atau di atas tanah termasuk peralatannnya mulaidari titik penyambungan pada JTR sampaidengan alat pembatas dan pengukur (APP)
Gardu Induk merupakan sub (transmisi) tenaga listrik, atau merupakan penyaluran (transmisi). Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk mempunyai peranan penting dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan
Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumen pengguna listrik melalui suatu bahan konduktor
Gas Insulated Substation (GIS) didefinisikan sebagai rangkaian beberapa peralatan yang terpasang di dalam sebuah metal enclosure dan diisolasi oleh gas bertekanan(8 ).Pada umumnya gas bertekanan yang digunakan adalah Sulfur Hexafluoride (SF6). Enclosure adalah selubung pelindung yang berfungsi untuk menjaga bagian bertegangan terhadap lingkungan luar.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
3. Gardu distribusi adalah suatu bangunan
gardu listrik berisi atau terdiri dari instalasi
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah
(PHB-TM), Transformator Distribusi (TD) dan
Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah
(PHB-TR) untuk memasok kebutuhan tenaga listrik
bagi para pelanggan baik dengan Tegangan
Menengah (TM 20 kV) maupun Tegangan Rendah
(TR 220/380V).
4. Secara garis besar gardu distribusi dibedakan atas :
• Gardu pasangan luar :
Gardu Portal, Gardu
Cantol
• Gardu pasangan dalam
: Gardu Beton, Gardu
Kios
• Gardu Beton (bangunan
sipil : batu, beton)
• Gardu Tiang : Gardu
Portal dan Gardu Cantol
• Gardu Kios
• Gardu Pelanggan
Umum
• Gardu Pelanggan
Khusus
a. Jenis pemasangannya
b. Jenis Konstruksinya
c. Jenis Penggunaannya
5. Gardu Portal
Umumnya konfigurasi
Gardu Tiang yang dicatu dari
SUTM adalah T section dengan
peralatan pengaman Pengaman
Lebur Cut-Out (FCO) sebagai
pengaman hubung singkat
transformator dengan elemen
pelebur (pengaman lebur link
type expulsion) dan Lightning
Arrester (LA) sebagai sarana
pencegah naiknya tegangan pada
transformator akibat surja petir.
6. 1. Arrester
2. Proteksi cut iut fused
3. Transformator
Distribusi
4. Sakelar beban
tegangan rendah
5. PHB tegangan rendah
6. Sirkit keluar dilengkapi
pengaman lebur
Bagan satu garis gardu portal
7. Gardu Cantol
Pada Gardu Distribusi
tipe cantol, transformator yang
terpasang adalah transformator
dengan daya ≤ 100 kVA Fase 3
atau Fase 1. Transformator
terpasang adalah jenis CSP
(Completely Self Protected
Transformer) yaitu peralatan
switching dan proteksinya sudah
terpasang lengkap dalam tangki
transformator.
8. Bagan satu garis gardu cantol Keterangan :
1. Transformator
2. Sirkit akhir 2 fasa
3. Arrester
4. Cut out fused,sakelar beban
TR sudah terpasang di dalam
Transformator
Catatan :
EL I - N = 220 Volt
EL II – N = 220 Volt
EL 1 – EL II = 440 Volt
9. Gardu Beton
Ukuran dan dimensi gardu beton
mengikuti ketersediaan lahan yang ada,
namun harus memenuhi ketentuan-
ketentuan berikut untuk jenis PHB
tertutup :
- Tinggi bangunan minimum 3 meter
- Jarak kiri kanan PHB terhadap tembok
minimum 1 meter
- Pintu keluar minimal 0,75 meter
- Bagian depan PHB terhadap dinding
minimal 1 Meter
- Jrak antara PHB TM dengan PHB TR
minimal 1 meter.
10. Bagan satu garis gardu beton
Keterangan :
1. Kabel masuk-pemisah atau
saklar beban (load break)
2. Kabel keluar-sakelar beban
(load break)
3. Pengaman transformator-
sakelar beban+pengaman
lebur
4. Sakelar beban sisi TR
5. Rak TR dengan 4 sirkit
tekan
6. Pengaman lebur TM (HRC-
Fuse)
7. Pengaman lebur TR (NH-
Fuse)
8. Transformator
11. Gardu Kios
Gardu tipe ini adalah bangunan
prefabricated terbuat dari konstruksi baja,
fiberglass atau kombinasinya, yang dapat dirangkai
di lokasi rencana pembangunan gardu distribusi.
Terdapat beberapa jenis konstruksi, yaitu Kios
Kompak, Kios Modular dan Kios Bertingkat. Jenis
Gardu ini dibangun pada tempat-tempat yang tidak
diperbolehkan membangun Gardu Beton. Karena
sifat mobilitasnya, maka kapasitas transformator
distribusi yang terpasang terbatas. Kapasitas
maksimum adalah 400 kVA, dengan 4 jurusan
Tegangan Rendah.
12. Gardu Pelanggan Umum
Umumnya konfigurasi peralatan
Gardu Pelanggan Umum adalah π section,
sama halnya seperti dengan Gardu Tiang yang
dicatu dari SKTM.
Karena keterbatasan lokasi dan
pertimbangan keandalan yang dibutuhkan,
dapat saja konfigurasi gardu berupa T section
dengan catu daya disuplai PHB-TM gardu
terdekat yang sering disebut dengan Gardu
Antena. Untuk tingkat keandalan yang
dituntut lebih dari Gardu Pelanggan Umum
biasa, maka gardu dipasok oleh SKTM lebih
dari satu penyulang sehingga jumlah saklar
hubung lebih dari satu dan dapat digerakan
secara Otomatis (ACOS : Automatic Change
Over Switch) atau secara remote control.
13. Gardu Pelanggan Khusus
Gardu ini dirancang dan dibangun untuk sambungan
tenaga listrik bagi pelanggan berdaya besar. Selain komponen
utama peralatan hubung dan proteksi, gardu ini di lengkapi
dengan alat-alat ukur yang dipersyaratkan.
Untuk pelanggan dengan daya lebih dari 197 kVA, komponen
utama gardu distribusi adalah peralatan PHB-TM, proteksi
dan pengukuran Tegangan Menengah. Transformator penurun
tegangan berada di sisi pelanggan atau diluar area
kepemilikan dan tanggung jawab PT PLN (Persero).
15. KOMPONEN UTAMA KONSTRUKSI DAN SPESIFIKASI
MATERIAL
Transformator
Distribusi
Fase 3
Transformator
Completely
Self Protected
(CSP)
PHB sisi
Tegangan
Menengah
(PHB-TM)
PHB Sisi
Tegangan
Rendah
(PHB – TR)
Peralatan
Pengukur
16. Untuk transformator fase tiga ,
merujuk pada SPLN, ada tiga
tipe vektor grup yang
digunakan oleh PLN, yaitu Yzn5,
Dyn5 dan Ynyn0. Titik netral
langsung dihubungkan dengan
tanah. Untuk konstruksi,
peralatan transformator
distribusi sepenuhnya harus
merujuk pada SPLN D3.002-1:
2007
17. Transformators Completely
Self Protected (CSP)
adalah transformator
distribusi yang sudah dilengkapi
dengan Pengaman Lebur (fuse)
pada sisi primer dan LBS (Load
Break Switch) pada sisi
sekunder. Spesifikasi teknis
transformator ini merujuk pada
SPLN No 95: 1994 dan SPLN
D3.002-1: 2007.
18. PHB Sisi Tegangan Menengah (PHB-TM)
Komponen
Utama PHB-TM
yang sudah
terpasang/teran
gkai secara
lengkap
Pemisah –
Disconnecting Switch
(DS)
Pemutus beban –
Load Break Switch
(LBS)
Pemutus Tenaga -
Circuit Breaker (CB)
LBS - TP (Transformer
Protection)
19. PHB sisi Tegangan Rendah (PHB-TR)
PHB-TR adalah suatu kombinasi dari satu atau
lebih Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah
dengan peralatan kontrol, peralatan ukur,
pengaman dan kendali yang saling berhubungan.
Keseluruhannya dirakit lengkap dengan sistem
pengawatan dan mekanis pada bagian-bagian
penyangganya. Secara umum PHB TR sesuai SPLN
118-3-1–1996,untuk pasangan dalam adalah jenis
terbuka. Rak TR pasangan dalam untuk gardu
distribusi beton.
20. Jenis-jenis pengaman lebih
No Fused Breaker (NFB)
No Fused Breaker adalah
breaker/pemutus dengan
sensor arus, apabila ada arus
yang melewati peralatan
tersebut melebihi kapasitas
breaker, maka sistem
magnetik dan bimetalic pada
peralatan tersebut akan
bekerja dan memerintahkan
breaker melepas beban.
Pengaman lebur adalah suatu alat
pemutus yang dengan meleburnya bagian dari
komponennya yang telah dirancang dan
disesuaikan ukurannya untuk membuka
rangkaian dimana sekering tersebut dipasang
dan memutuskan arus bila arus tersebut
melebihi suatu nilai tertentu dalam jangka
waktu yang cukup (SPLN 64:1985:1
Pengaman Lebur (Sekering)
24. Transformator Tegangan - Potential Transformator (PT) Fungsinya adalah
mentransformasikan besaran Tegangan Tinggi ke besaran Tegangan Rendah
guna pengukuran atau proteksi dan sebagai isolasi antara sisi tegangan yang
diukur atau diproteksikan dengan alat ukurnya / proteksinya. Faktor yang harus
diperhatikan dalam pemilihan transformator tegangan adalah batas kesalahan
transformasi dan pergeseran sesuai tabel dibawah ini :
Tabel Batas Kesalahan Transformasi Trafo Tegangan
25. Transformator arus (Current Transformer-
CT) adalah salah satu peralatan di Gardu
Distribusi, fungsinya untuk mengkonversi
besaran arus besar ke arus kecil guna
pengukuran sesuai batasan alat ukur, juga
sebagai proteksi serta isolasi sirkit
sekunder dari sisi primernya.
Faktor yang harus diperhatikan pada instalasi transformator arus adalah
Beban (Burden) Pengenal dan Kelas ketelilitian CT. Disarankan menggunakan
jenis CT yang mempunyai tingkat ketelitian yang sama untuk beban 20% -
120% arus nominal.
28. Switchgear tegangan menengah atau sel TM atau sel kubikel diletakkan diatas
lubang kabel naik.Terdiri atau minimal 2 kompartemen untuk kabel naik (loud
break switch) dan pengaman trasformator.
Sambungan terminal kabel dengan kubikel/sel TM memakai bimetal
connector, mengingat inti kabel memakai aluminium sementara kubikel
memakai tembaga.
Jarak minimal dinding belakang kubikel pada gardu beton minimal 0,8
meter (pada beberapa pemakai hampa 0,3 meter) dan dengan dinding
kiri kanan kubikel minimal 1 meter
Pada daerah-daerah lembab, kompartemen dalam kubikel
dilengkapi pemanas 150 watt.
29. 1. PHB TR atau rak TR terdiri atas 3 bagian
• Sirkit masuk + sakelar
• Rel pembagi
• Sirkit keluar + pengaman lebur maksimum 8
sirkit
2. Spesifikasi mengikuti kapasitas transformator
distribusi yang dipakai
Instalasi perlengkapan hubung bagi tegangan rendah
30. Intalasi lain yang ada pada gardu distribusi adalah
instalasi penerangan.
• Instalasi alat pembatas dan pengukur
• Instalasi kabel scada untuk kubikel dengan motor
kontrol
• Instalasi pengaman pelanggan untuk APP
pelanggan tegangan menengah
Instalasi kabel kontrol
31. 1. KHA kabel daya antara kubikel ke transformator minimal
125% arus beban nominal transformator, Pada beberapa
kontruksi memakai kabel TM single core CU : : 3 x1 x 25
𝑚𝑚2
.
2. Antara transformator dengan Rak TR memakai kabel daya
dengan KHA 125 % arus normal. Pada beberapa instalasi
memakai kabel intri tunggal masing-masing kabel perfasa, Cu
2 x3 x1 x 240 𝑚𝑚2 + 1 x 240 𝑚𝑚2
Instalasi kabel daya dan kabel kontrol
32. Instalasi pembumian pada gardu berdasarkan ketentuan
yang diberlakukan oleh wilayah setempat, dengan tujuan utama
untuk mendapatkan nilai petanahan elektroda maksimum 1 ohm.