Dokumen tersebut merangkum beberapa eksperimen yang dilakukan dalam praktikum biokimia blok 23 tentang geriatri, termasuk tes untuk enzim peroksidase, dehidrogenase, dan fosfatase pada susu, tes untuk mendeteksi darah, dan eksperimen untuk mempelajari sifat protein dan membran sel darah merah.
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Assalamualaikum, Pada kali ini saya akan menshare materi mengenai mata pelajaran yang diperlajari dibidang kesehatan TLM salah satunya ialah Kimia Klinik II. Materi berupa Enzim pada organ Hati. Dijelaskan tidak hanya mengenai macam-macam enzim pada organ hati tapi juga bagian dan letak dari organ tersebut.
Jikalau informasi ini penting, boleh dilike, comment dan share ke teman teman lainnya. Terima kasih...
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
Assalamualaikum, Pada kali ini saya akan menshare materi mengenai mata pelajaran yang diperlajari dibidang kesehatan TLM salah satunya ialah Kimia Klinik II. Materi berupa Enzim pada organ Hati. Dijelaskan tidak hanya mengenai macam-macam enzim pada organ hati tapi juga bagian dan letak dari organ tersebut.
Jikalau informasi ini penting, boleh dilike, comment dan share ke teman teman lainnya. Terima kasih...
Penyakit autoimun terjadi ketika respon autoimun atau respon sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan kemudian menyerang jaringan tubuh itu sendiri sehingga memunculkan kerusakan jaringan atau gangguan fisiologis, padahal seharusnya sistem imun hanya menyerang organisme atau zat-zat asing yang membahayakan tubuh.
sistem kardiovaskular merupakan sistem yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, darah. Bedanya dengan sistem sirkulasi adalah kalo sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pemb darah, darah, limfatik.
Case Report Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Case Report Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Tugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Tugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Dibuat sendiri oleh :
Fransiska Lumempouw
diupload untuk bahan bacaan dan referensi, bukan untuk di copy paste
terima kasih
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Definisi dan Klasifikasi dari Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Etiologi & Faktor Risiko dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Patogenesis Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Diagnosis (Anamnesis,P.Fisik,P.Penunjang) dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Penatalaksanaan [ Farmako & Non – farmako
( Edukasi, Pencegahan ) ] dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
7. Prognosis dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Moderasi agama memegang peranan vital dalam mempertahankan kerukunan antar umat beragama, menjaga stabilitas sosial, dan mempromosikan nilai-nilai toleransi serta kerjasama lintas agama. Dalam konteks Indonesia, negara dengan beragam kepercayaan dan keyakinan, moderasi agama menjadi fondasi utama bagi keberlangsungan kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Moderasi agama merupakan konsep yang mengajarkan pendekatan yang seimbang dalam praktik keagamaan, dengan menekankan toleransi, penghargaan terhadap perbedaan, serta penolakan terhadap ekstremisme dan intoleransi. Di Indonesia, moderasi agama tidak hanya menjadi prinsip panduan dalam praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas nasional yang memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman. Kehadiran Islam di Indonesia telah memberikan kontribusi besar dalam membentuk karakter moderasi agama. Sejak masuknya Islam pada abad ke-13, agama ini telah meresap ke dalam budaya dan masyarakat Indonesia dengan pendekatan yang toleran dan inklusif. Selain itu, keberadaan agama-agama lain seperti Hindu, Buddha, dan Kristen juga turut membentuk lanskap keberagaman agama di Indonesia. Moderasi agama membantu masyarakat Indonesia untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dialog antar agama, kegiatan lintas agama, dan kerjasama sosial, moderasi agama memfasilitasi pertukaran budaya dan pemahaman yang lebih dalam antar penganut agama. Hal ini mengurangi potensi konflik antar kelompok agama dan mendorong terbentuknya hubungan yang harmonis di antara mereka. Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mempromosikan moderasi agama melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kerukunan antar umat beragama. Salah satu contohnya adalah Pancasila, yang menekankan pada prinsip-prinsip seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan Indonesia dalam keberagaman. Selain itu, pembentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Dewan Gereja Indonesia (DGI) merupakan upaya konkret untuk mendorong dialog antaragama dan pencegahan ekstremisme agama. Meskipun moderasi agama memiliki dampak positif yang besar dalam masyarakat Indonesia, tetapi masih ada beberapa tantangan yang perlu dihadapi dalam mewujudkannya sepenuhnya. Salah satunya adalah adanya kelompok-kelompok radikal yang mempromosikan ideologi ekstremisme agama. Kelompok-kelompok ini seringkali menimbulkan konflik dan ketegangan antar umat beragama, serta mengancam stabilitas sosial dan keamanan nasional. Selain itu, ketidaksetaraan dalam perlakuan terhadap umat beragama juga menjadi masalah serius dalam konteks moderasi agama. Diskriminasi dan intoleransi terhadap minoritas agama masih terjadi di beberapa daerah, memperumit upaya untuk mencapai kerukunan antar umat beragama secara menyeluruh. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya moderasi agama melalui pendidikan agama yang inklusif dan holistik.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2. Test Guaiac (Untuk Peroksidase)
• Susu mentah mengandung enzim
peroksidase, dehidrogenase, dan fosfatase.
• Test untuk melihat apakah enzim rusak bila
dipanaskan dan diberi H2O2 secara teori
enzim (protein) akan rusak bila dipanaskan
dan ditetesi H2O2 (peroksidase).
3. Test Guaiac (Untuk Peroksidase)
B (Tidak dipanaskan)
Memberikan warna
jingga
A (Dipanaskan)
Tetap berwarna putih
susu
2 ml susu mentah + 8 ml air 10 ml
larutan dibagi dua dalam tabung A dan B
(Masing-masing 5 ml) Tabung A
(dipanaskan), tabung B (tidak dipanaskan).
Tambahkan pada tabung A dan B 10 tetes
larutan guaiac dlm alkohol dan 3-5 tetes
H202 3%
4. Test Schardinger (Untuk
Dehidrogenase)
• Enzim dehidrogenase menarik hidrogen dari
formaldehida.
• Biru Metilen Leukometilen yang tidak berwarna
Di reduksi oleh hidrogen, cepat terjadi pada
suhu 65 celcius.
• Bahan uji adalah susu mentah dan susu pasteurisasi (susu
sapi murni dengan proses pemanas 75 C, mencegah
kerusakan susu akibat bakteri patogen, dan
mempertahankan kualitas susu murni).
5. Test Schardinger (Untuk
Dehidrogenase)
Tabung C (5 ml susu mentah), tabung
D (5 ml susu pasteurisasi). Masing-
masing tabung diberi 1 ml larutan
biru metilen 0,02 % dan 1 ml
formaldehida 0,4 %.
Kemudian kedua tabung dipanaskan.
Tabung C (Susu Mentah) Warna biru
pada bagian atas (leukometilen)
karena teroksidasi oksigen udara
Tabung D (Susu
Pasteurisasi) Warna
tetap biru pada
keseluruhan , disebabkan
karena tidak terjadi
reduksi biru metilen oleh
hidrogen
6. Tes Biuret Protein (Albumin 2%)
Albumin mengandung
triptofan . Tes ini
menghasilkan warna kuning
lembayung. Warna yang
terbentuk diduga terbentuk
kompleks antara ion Cu2+
dengan gugus CO dan NH
ikatan peptida dalam larutan
alkalis.
Tes biuret merupakan
tes umum yang baik
terhadap protein.
7. Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
• Sel darah merah (eritrosit) memiliki daya
tahan terhadap larutan sekitarnya.
8. Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
• Hemolisis sel darah merah lisisnya/ rusaknya
membran sel darah merah, disebabkan karena
rusaknya larutan disekitar sel darah merah.
• Isotonis (0,9) Tekanan di luar = tekanan di
dalam
• Hipotonis (<0,9) Tekanan di luar < tekanan di
dalam
• Hipertonis (>0,9) Tekanan di luar > tekanan di
dalam
11. Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
Hipotonis
(Derajat hemolisis
meningkat)
Isotonis
(Bentuk
eritrosit utuh)
Hipertonis terhadap
eritrosit
menyebabkan
krenasi , derajat
hemolis rendah)
12. Hemolisis Sel Darah Merah
(Demonstrasi)
• Hitung % NaCl pada 10 tabung reaksi
• Contoh :
Tabung 1 air total 10 , NaCl 2% , NaCl % = 0
Tabung 5 NaCl 2% = 0,3 NaCl % = 3/10 x 2 = 0,6
• Resistensi osmotik adalah kemampuan eritrosit untuk
menahan NaCl, untuk mengukur kemampuan eritrosit
menahan terjadinya hemolisis.
NaCl %= NaCl 2% (ml)/ air total (10 ml) x
konsentrasi NaCl (2)
13. Pengaruh Zat Kimia terhadap Eritosit
6 buah tabung diisi dengan 10 ml NaCl 0,9% . Kemudian tabung
diisi dengan 2 tetes darah dan 2 tetes zat yang akan diuji (Zat pada
tabung A s/d F)
Hasil : Derajat hemolisis sempurna pada tabung B (Kloroform)
Kloroform memiliki daya larut yang tinggi terhadap lemak
(membran sel eritrosit terdiri atas fosfolipid bilayer.
14. Test Benzidin (Darah Samar)
• Test benzidin peka menyatakan darah,
untuk kepentingan kedokteran kehakiman
ABC
3 tabung berisi 2 ml darah dengan
pengenceran
A = 1 : 200 , B = 1:400, C = 1 :
1.000.000
Ditambahkan 3 tetes larutan
benzidin dalam asetat glasial
jenuh 1 ml H2O2 3 %
Tabung A Biru pekat, Tabung B
: Biru, Tabung C : biru muda.
Semakin tinggi pengenceran
pada test benzidin semakin
berwarna biru muda.
15. Oksihemoglobin dan Hemoglobin
tereduksi
A B
Tabung A sebagai kontrol ( darah + air)
berwarna merah darah
Tabung B Ditambah dengan pereduksi
kuat (2 ml pereaksi stokes) + NH4OH
(menyebabkan endapan yang terbentuk
menjadi larut).
Tabung B dengan stokes Coklat/merah
pekat (terjadi pelepasan O2).
Tabung B setelah dikocok Coklat tua,
sedikit berwarna merah (terjadi
oksigenasi) dan terlihat gelembung .
16. Methemoglobin
• Ion fero (Fe2+) pada Hb dapat teroksidasi
menjadi ion Feri (Fe3+).
• Hb yang teroksidasi tidak dapat mengikat
oksigen Methemoglobin
17. Methemoglobin
A3 B4
Tabung A2 (2 ml darah + 8 ml air +
2 ml K-ferisianida 33%) warna
yang terbentuk merah orange.
Tabung A3 Di uji dengan 2 ml
pereaksi stokes warna yang
muncul hitam pekat (karena
mengalami reduksi)
Tabung B4 (3 ml darah + 3 ml air)
dihangatkan , tambahkan 6 ml K-
ferisianida 33% campur dengan
membalik-balikkan. Tabung B4
menunjukkan gelembung-gelembung
O2 yang terlihat dalam jumlah sedikit
19. Salting Out Protein Endapan Protein
Terbentuk endapan
jenuh berwarna
putih keruh . Hal ini
menunjukkan adanya
endapan protein pada
larutan .
Larutan putih telur
encer dengan NaCl 1%
disaring kemudian
ditambahkan 2 ml
(NH4)2SO4 jenuh
kemudian diperhatikan
apakah terbentuk
endapan putih.
20. Salting Out Protein Tes Biuret
Lakukan tes biuret pada hasil
filtrat dari penyaringan
larutan endapan protein.
Akan terbentuk warna ungu
lembayung karena kompleks
koordinasi ion Cu2+ dengan
gugus CO dan NH pada
larutan alkalis.