Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
materi kuliah blok overview in dentisry PSPDG FK UNUD Semester genap tahun 2014 . topik struktur histologi rongga mulut yang meliputi struktur mukosa mulut, palatum durum, palatum mole, bibir, gigi, lidah, dan ginggiva.
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST) is one of the important procedure to assess trauma patient. Fast, high sensitivity and specifity makes it essential as a adjunct in Emergency Department (ED)
Tubuh senantiasa berupaya mempertahankan
pH darah, tetap konstan pada pH 7,4
pH = - log [H+] maka; pH = sangat tergantung dari [H+]; untuk mencapai pH=7,4 maka [H+] harus sangat rendah 0,000.004 mEq = 40 nEq; tanpa sistim buffer tubuh, pH darah tidak mungkin dapat dipertahankan; orang dewasa setiap harinya menghasilkan
Osteologi berasal dari bahasa yunani yaitu osteon; tulang dan logos; ilmu. Jadi Osteologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang dari semua makhluk hidup.
Struktur Histologi Rongga Mulut Oleh dr. I Wayan Sugiritama, M.KesHistologifkunud
materi kuliah blok overview in dentisry PSPDG FK UNUD Semester genap tahun 2014 . topik struktur histologi rongga mulut yang meliputi struktur mukosa mulut, palatum durum, palatum mole, bibir, gigi, lidah, dan ginggiva.
Focused Assessment Sonography in Trauma (FAST) is one of the important procedure to assess trauma patient. Fast, high sensitivity and specifity makes it essential as a adjunct in Emergency Department (ED)
sistem kardiovaskular merupakan sistem yang terdiri dari jantung, pembuluh darah, darah. Bedanya dengan sistem sirkulasi adalah kalo sistem sirkulasi terdiri dari jantung, pemb darah, darah, limfatik.
Case Report Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Case Report Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kandungan dan Kebidanan
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Tugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Tugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
BAB III Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan SedangSyscha Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Dibuat sendiri oleh :
Fransiska Lumempouw
diupload untuk bahan bacaan dan referensi, bukan untuk di copy paste
terima kasih
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Stase Kepaniteraan Departemen Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi)
Universitas Kristen Indonesia
Hanya untuk referensi bukan untuk dicopy paste
Hak cipta penulis langsung
Definisi dan Klasifikasi dari Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Etiologi & Faktor Risiko dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Patogenesis Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Diagnosis (Anamnesis,P.Fisik,P.Penunjang) dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Penatalaksanaan [ Farmako & Non – farmako
( Edukasi, Pencegahan ) ] dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
7. Prognosis dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
3. Kalsifikasi Distrofik Pembuluh Darah
jar.dasar : Pembuluh darah uterus
Epitel sudah
mengalami
nekrotik dan
erosi
Lumen menyempit
Cavum Uteri
(saluran)
Lapisan endometrium
Kelenjar
endometrium
(bulat-bulat)
Epitel saluran/cavum
uteri
Kelenjar
endometrium
(bulat-bulat)
4. Kalsifikasi Distrofik Pembuluh Darah
jar.dasar : Pembuluh darah uterus
Tunika media pada
pembuluh darah
menebal
Lumen menyempit
Tunika Elastika terhimpit
Pembuluh darah
mengalami kalsifikasi
(ungu)
Pembuluh
darah
mengalami
kalsifikasi
(ungu)
Tunika media pada
pembuluh darah
menebal
5. Kalsifikasi Distrofik Pembuluh Darah
jar.dasar : Pembuluh darah uterus
Lumen menyempit
Tunika Elastika terhimpit
Pembuluh darah
mengalami kalsifikasi
(ungu)
Pembuluh
darah
mengalami
kalsifikasi
(ungu)
Tunika media pada pembuluh
darah menebal
Tunika media pada
pembuluh darah
menebal
6. Kalsifikasi Distrofik Otot Polos jar.dasar : Jaringan otot / musculus
Otot normal
Otot yang mengalami
kalsifikasi (ungu)
Otot normal
Otot yang
mengalami
kalsifikasi
(ungu)
7. Kalsifikasi Distrofik Otot Polos jar.dasar : Jaringan otot / musculus
Otot yang mengalami kalsifikasi (ungu)
Otot normal
Otot yang
mengalami
kalsifikasi (ungu)
8. Ulkus Peptikum jar.dasar : Gaster
Ulkus merupakan
jaringan beradang
nekrosis /
jaringan mati
yang terlepas
“Kawah” ulkus
Lapisan dasar
ulkus tampak
jaringan
granulasi
(berwarna
kemerahan)
Lapisan
muskularis gaster
Kelenjar gaster
9. Ulkus Peptikum jar.dasar : Gaster
“Kawah” ulkus Lapisan dasar ulkus
tampak jaringan granulasi
(berwarna kemerahan)
lapisan
muskularis gaster
Ulkus merupakan jaringan
beradang nekrosis / jaringan
mati yang terlepas
Kelenjar gaster
10. Ulkus Peptikum jar.dasar : Gaster
“Kawah” ulkus
Lapisan dasar ulkus tampak
jaringan granulasi (berwarna
kemerahan)
Kelenjar gaster
Ulkus merupakan
jaringan beradang
nekrosis / jaringan
mati yang terlepas
Ulserasi mencapai lapisan
muskularis gaster
11. Ulkus Peptikum jar.dasar : Gaster
“Kawah” ulkus
Lapisan dasar
ulkus tampak
jaringan
granulasi
(berwarna
kemerahan)
Kelenjar gaster
Ulkus merupakan
jaringan beradang
nekrosis / jaringan
mati yang terlepas
Lapisan
muskularis gaster
12. Ulkus Peptikum jar.dasar : Gaster
“Kawah” ulkus
Lapisan dasar ulkus tampak
jaringan granulasi (berwarna
kemerahan)
Kelenjar
gaster
Ulkus merupakan
jaringan beradang
nekrosis / jaringan
mati yang terlepas
lapisan
muskularis gaster
14. Myocard Infark (MCI) jar.dasar : Otot jantung (Myocardium)
Daerah
Myocardium yg
mengalami
infark terlihat
pucat
Intinya
piknosis /
mengecil
Karyorhexis/pecah
menjadi fragmen-
fragmen dan
karyolisis/menghilang
Myocardium yang tidak
mengalami infark
(daerah normal)
tampak kemerahan
Inti sel masih baik /
normal
Tampak daerah peradangan/nekrosis koagulativa
dgn sel-sel radang (ungu) mengelilingi miokardium
yg infark
15. Myocard Infark (MCI) jar.dasar : Otot jantung (Myocardium)
Daerah Myocardium
yg mengalami infark
terlihat pucat
Intinya
piknosis /
mengecil
Karyorhexis/pecah
menjadi fragmen-
fragmen dan
karyolisis/menghilang
Myocardium yang
tidak mengalami
infark (daerah normal)
tampak kemerahan
Inti sel masih baik /
normal
Tampak daerah
peradangan/nekrosis
koagulativa dgn sel-sel
radang (ungu)
mengelilingi
miokardium yg infark
16. Myocard Infark (MCI) jar.dasar : Otot jantung (Myocardium)
Daerah Myocardium
yg mengalami infark
terlihat pucat
Myocardium yang
tidak mengalami
infark (daerah normal)
tampak kemerahan
Tampak daerah
peradangan/nekrosis
koagulativa dgn sel-sel
radang (ungu)
mengelilingi
miokardium yg infark
17. Pneumonia Lobaris (Bronchopneumonia) jar.dasar : Paru-paru
Ruang alveoli
dipenuhi oleh sel-
sel radang /
exudat (granula
ungu)
Pewarnaan retikulin
Ruang alveoli
dipenuhi oleh sel-
sel radang /
exudat (granula
ungu)
18. Pneumonia Lobaris (Bronchopneumonia) jar.dasar : Paru-paru
Ruang alveoli
dipenuhi oleh
sel-sel radang /
exudat (granula
ungu)
Pewarnaan retikulin
19. Pneumonia Lobaris (Bronchopneumonia) jar.dasar : Paru-paru
Ruang alveoli dipenuhi oleh
sel-sel radang / exudat
(granula ungu)
Pewarnaan retikulin
20. Pneumonia Lobaris (Brochopneumonia) jar.dasar : Paru-paru
Ruang alveoli
dipenuhi oleh sel-
sel radang /
exudat (granula
ungu)
Pewarnaan retikulin
21. Pneumonia Lobaris (stadium organisasi/penyembuhan) jar.dasar : Paru-paru
Terbentuk fibrosis / jaringan ikat di
beberapa tempat
Pewarnaan retikulin
Ruang alveolus
sudah banyak yang
bersih dari sel – sel
radang
Sebagian kecil
alveolus yang
masih dipenuhi sel
- sel radang
Terbentuk
fibrosis /
jaringan ikat di
beberapa
tempat
22. Pneumonia Lobaris (stadium organisasi/penyembuhan) jar.dasar : Paru-paru
Pewarnaan retikulin
Ruang alveolus
sudah banyak yang
bersih dari sel – sel
radang
Sebagian kecil
alveolus yang
masih dipenuhi sel
- sel radang
Terbentuk
fibrosis /
jaringan ikat di
beberapa
tempat
23. Pneumonia Lobaris (stadium organisasi/penyembuhan) jar.dasar : Paru-paru
Pewarnaan retikulin
Ruang alveolus
sudah banyak yang
bersih dari sel – sel
radang
Sebagian kecil alveolus yang
masih dipenuhi sel - sel radang
Terbentuk fibrosis / jaringan
ikat di beberapa tempat
26. Carcinoma Prostat jar.dasar : Kelenjar prostat
Jaringan prostat
menunjukkan
daerah yg telah
berubah menjadi
carcinomatous
dipenuhi sel – sel
anaplastik dgn
inti sel lebih besar
27. Carcinoma Prostat jar.dasar : Kelenjar prostat
Jaringan prostat
menunjukkan daerah yg
telah berubah menjadi
carcinomatous dipenuhi
sel – sel anaplastik dgn
inti sel lebih besar
28. Carcinoma Prostat jar.dasar : Kelenjar prostat
Jaringan prostat
menunjukkan daerah yg
telah berubah menjadi
carcinomatous dipenuhi
sel – sel anaplastik dgn
inti sel lebih besar
Jaringan prostat
menunjukkan daerah
yg telah berubah
menjadi
carcinomatous
dipenuhi sel – sel
anaplastik dgn inti sel
lebih besar
29. Carcinoma Prostat jar.dasar : Kelenjar prostat
Jaringan prostat menunjukkan daerah yg telah
berubah menjadi carcinomatous dipenuhi sel – sel
anaplastik dgn inti sel lebih besar
Jaringan prostat
menunjukkan daerah yg
telah berubah menjadi
carcinomatous dipenuhi
sel – sel anaplastik dgn
inti sel lebih besar