Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Enzim amilase bekerja pada pH optimum 6-7. Pada pH di luar kisaran tersebut, aktivitas enzim menurun akibat proses denaturasi. Uji aktivitas enzim amilase pada berbagai pH menunjukkan aktivitas tertinggi pada pH 7.
Laporan praktikum menguji sifat dan komposisi air liur menunjukkan bahwa air liur memiliki bobot jenis 0,9397 g/ml, bersifat asam, dan mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino seperti yang ditunjukkan oleh uji Biuret, Millon, dan Molisch.
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton yang dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Berbagai uji seperti Molisch, Benedict, Barfoed, Selliwanof, dan fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui sifat kimiawi dan reaktifitasnya.
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum biokimia yang meliputi percobaan untuk menguji cairan tubuh seperti air liur, empedu, urine, serta enzim amylase. Terdapat instruksi lengkap mengenai tujuan, prinsip, alat, bahan, dan prosedur percobaan untuk masing-masing uji.
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
Laporan ini memberikan ringkasan penelitian fermentasi yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula terhadap laju reaksi fermentasi. Penelitian menggunakan tiga konsentrasi gula berbeda dan mengukur suhu setiap beberapa menit untuk melihat laju reaksi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sedikit konsentrasi gula, semakin cepat laju reaksi fermentasi berlangsung.
Laporan ini menjelaskan percobaan fermentasi alkohol menggunakan ragi dan gula. Proses fermentasi menghasilkan etanol dan karbon dioksida, dibuktikan dengan perubahan suhu, bau alkohol, dan perubahan warna indikator dari merah muda menjadi putih di tabung uji.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Sampel taoge, susu, dan aquadest diuji menggunakan uji ninhydrin untuk mendeteksi kehadiran asam amino bebas. Hasilnya menunjukkan ketiga sampel tidak mengandung asam amino bebas.
Enzim amilase bekerja pada pH optimum 6-7. Pada pH di luar kisaran tersebut, aktivitas enzim menurun akibat proses denaturasi. Uji aktivitas enzim amilase pada berbagai pH menunjukkan aktivitas tertinggi pada pH 7.
Laporan praktikum menguji sifat dan komposisi air liur menunjukkan bahwa air liur memiliki bobot jenis 0,9397 g/ml, bersifat asam, dan mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino seperti yang ditunjukkan oleh uji Biuret, Millon, dan Molisch.
Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton yang dapat dihidrolisis menjadi monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Berbagai uji seperti Molisch, Benedict, Barfoed, Selliwanof, dan fermentasi digunakan untuk mengidentifikasi jenis karbohidrat melalui sifat kimiawi dan reaktifitasnya.
Dokumen tersebut berisi petunjuk praktikum biokimia yang meliputi percobaan untuk menguji cairan tubuh seperti air liur, empedu, urine, serta enzim amylase. Terdapat instruksi lengkap mengenai tujuan, prinsip, alat, bahan, dan prosedur percobaan untuk masing-masing uji.
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
Laporan ini memberikan ringkasan penelitian fermentasi yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi gula terhadap laju reaksi fermentasi. Penelitian menggunakan tiga konsentrasi gula berbeda dan mengukur suhu setiap beberapa menit untuk melihat laju reaksi. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin sedikit konsentrasi gula, semakin cepat laju reaksi fermentasi berlangsung.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ilmu galenika yang mempelajari cara pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam. Sediaan galenik dibuat dari bahan hewan atau tumbuhan dengan menyari zat berkhasiatnya menggunakan cairan seperti air, etanol, atau campuran keduanya. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti air aromatik, ekstrak, sirup, dan spiritus aromatik yang dibuat dengan
Laporan ini menyelidiki pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim. Aktivitas enzim diukur pada berbagai suhu, yaitu 2°C, 27°C, 40°C, dan 70°C. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu optimum adalah 40°C, dimana tingkat pencernaan substrat oleh enzim paling tinggi. Suhu yang terlalu rendah atau tinggi menyebabkan penurunan aktivitas enzim karena proses denaturasi.
Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari ekstrak bahan alam seperti tumbuhan dan hewan. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti ekstrak, sirup, tincture, minyak, dan infus yang dibuat dengan mengekstrak zat aktif menggunakan pelarut seperti air atau etanol. Proses ekstraksi memperhatikan faktor seperti suhu, waktu, dan jenis pelarut untuk mendapatkan zat aktif se
Ekstrak dan tingtur adalah sediaan herbal yang dibuat dengan mengekstrak bahan alami menggunakan pelarut. Ekstrak didapat dengan mengeringkan ekstrak cair atau encer, sedangkan tingtur adalah ekstrak cair. Terdapat beberapa metode ekstraksi seperti maserasi, perkolasi, dan dekoksi. Contoh sediaan ekstrak dan tingtur antara lain ekstrak kunyit, tingtur menyan, dan tingtur propolis.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang formalin, yaitu larutan pengawet yang berbahaya yang terdiri atas 37% formaldehida dalam air. Formalin memiliki bau yang sangat menusuk dan digunakan sebagai pengawet mayat atau makanan meskipun berbahaya untuk kesehatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode untuk mendeteksi keberadaan formalin dalam suatu sampel.
Dokumen ini memberikan prosedur analisis kadar pati, glukosa, dan amilosa pada sampel. Sampel dihidrolisis dengan asam untuk menghasilkan glukosa, kemudian glukosa diukur menggunakan metode spektrofotometri. Kadar pati ditentukan berdasarkan kadar glukosa yang dihasilkan, sedangkan kadar amilosa diukur dengan metode iodin.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran volume dan viskositas saliva dengan berbagai jenis stimulasi. Stimulasi mekanik dan kimiawi seperti mengunyah karet permen meningkatkan produksi saliva dibandingkan tanpa stimulasi. Jenis stimulasi mempengaruhi sifat viskositas dan keasaman saliva.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pembuatan nata de cassava dari limbah cair industri tapioka. Variabel yang berpengaruh adalah penambahan gula, pH, dan waktu fermentasi. Kondisi optimum diperoleh pada penambahan gula 10%, pH 4, dan waktu fermentasi 12 hari. Penambahan pati ternyata dapat meningkatkan yield nata.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Dokumen tersebut merangkum materi tentang linimentum, termasuk pengertian, sifat, keuntungan, contoh sediaan liniment di pasaran, dan contoh resep pembuatan linimentum untuk mengobati scabies pada hewan yang menggunakan bahan aktif sulfur praecipitatum dalam minyak.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang enzim dan pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap aktivitas enzim seperti suhu, pH, dan kadar enzim
2. Beberapa percobaan dilakukan untuk membuktikan pengaruh faktor-faktor tersebut, seperti menguji aktivitas enzim amilase pada berbagai suhu dan pH
3. Dokumen juga menjelaskan kerja beberapa enzim seperti enzim
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam benzoat dan asam borat. Kelarutan kedua zat diukur pada suhu kamar, 450C, dan 600C. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam benzoat dan asam borat meningkat dengan peningkatan suhu.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ilmu galenika yang mempelajari cara pembuatan sediaan obat sederhana dari bahan alam. Sediaan galenik dibuat dari bahan hewan atau tumbuhan dengan menyari zat berkhasiatnya menggunakan cairan seperti air, etanol, atau campuran keduanya. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti air aromatik, ekstrak, sirup, dan spiritus aromatik yang dibuat dengan
Laporan ini menyelidiki pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim. Aktivitas enzim diukur pada berbagai suhu, yaitu 2°C, 27°C, 40°C, dan 70°C. Hasilnya menunjukkan bahwa suhu optimum adalah 40°C, dimana tingkat pencernaan substrat oleh enzim paling tinggi. Suhu yang terlalu rendah atau tinggi menyebabkan penurunan aktivitas enzim karena proses denaturasi.
Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari ekstrak bahan alam seperti tumbuhan dan hewan. Terdapat beberapa jenis sediaan galenik seperti ekstrak, sirup, tincture, minyak, dan infus yang dibuat dengan mengekstrak zat aktif menggunakan pelarut seperti air atau etanol. Proses ekstraksi memperhatikan faktor seperti suhu, waktu, dan jenis pelarut untuk mendapatkan zat aktif se
Ekstrak dan tingtur adalah sediaan herbal yang dibuat dengan mengekstrak bahan alami menggunakan pelarut. Ekstrak didapat dengan mengeringkan ekstrak cair atau encer, sedangkan tingtur adalah ekstrak cair. Terdapat beberapa metode ekstraksi seperti maserasi, perkolasi, dan dekoksi. Contoh sediaan ekstrak dan tingtur antara lain ekstrak kunyit, tingtur menyan, dan tingtur propolis.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang formalin, yaitu larutan pengawet yang berbahaya yang terdiri atas 37% formaldehida dalam air. Formalin memiliki bau yang sangat menusuk dan digunakan sebagai pengawet mayat atau makanan meskipun berbahaya untuk kesehatan. Dokumen tersebut juga menjelaskan metode untuk mendeteksi keberadaan formalin dalam suatu sampel.
Dokumen ini memberikan prosedur analisis kadar pati, glukosa, dan amilosa pada sampel. Sampel dihidrolisis dengan asam untuk menghasilkan glukosa, kemudian glukosa diukur menggunakan metode spektrofotometri. Kadar pati ditentukan berdasarkan kadar glukosa yang dihasilkan, sedangkan kadar amilosa diukur dengan metode iodin.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengukuran volume dan viskositas saliva dengan berbagai jenis stimulasi. Stimulasi mekanik dan kimiawi seperti mengunyah karet permen meningkatkan produksi saliva dibandingkan tanpa stimulasi. Jenis stimulasi mempengaruhi sifat viskositas dan keasaman saliva.
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang pembuatan nata de cassava dari limbah cair industri tapioka. Variabel yang berpengaruh adalah penambahan gula, pH, dan waktu fermentasi. Kondisi optimum diperoleh pada penambahan gula 10%, pH 4, dan waktu fermentasi 12 hari. Penambahan pati ternyata dapat meningkatkan yield nata.
Laporan praktikum ini mendeskripsikan serangkaian percobaan untuk menguji pH urine, kandungan urea, klorida, glukosa dan protein dalam urine, serta mengetahui adanya kelainan ginjal berdasarkan hasil uji tersebut."
Dokumen tersebut merangkum materi tentang linimentum, termasuk pengertian, sifat, keuntungan, contoh sediaan liniment di pasaran, dan contoh resep pembuatan linimentum untuk mengobati scabies pada hewan yang menggunakan bahan aktif sulfur praecipitatum dalam minyak.
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang enzim dan pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap aktivitas enzim seperti suhu, pH, dan kadar enzim
2. Beberapa percobaan dilakukan untuk membuktikan pengaruh faktor-faktor tersebut, seperti menguji aktivitas enzim amilase pada berbagai suhu dan pH
3. Dokumen juga menjelaskan kerja beberapa enzim seperti enzim
Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh temperatur terhadap kelarutan asam benzoat dan asam borat. Kelarutan kedua zat diukur pada suhu kamar, 450C, dan 600C. Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan asam benzoat dan asam borat meningkat dengan peningkatan suhu.
Analisa BOD5 menggunakan prinsip pengukuran penurunan oksigen terlarut selama inkubasi 5 hari pada suhu 20°C. Prosedurnya meliputi persiapan larutan nutrisi, suspensi mikroba, dan air pengencer; pengukuran DO awal dan akhir untuk sampel, blanko, dan kontrol; serta perhitungan BOD5 berdasarkan selisih penurunan DO. Kontrol standar harus menghasilkan 198±30.5 mg/L untuk memenuhi
1. Metode pengeringan digunakan untuk menentukan kadar air dalam minyak goreng. Minyak dipanaskan hingga suhu 105°C selama satu jam untuk menguapkan airnya.
2. Kadar air dalam minyak tersebut adalah 0,08% yang tergolong normal menurut standar.
3. Dokumen ini memberikan prosedur penentuan kadar air dalam minyak menggunakan metode pengeringan.
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
Dokumen tersebut membahas tentang enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, dan dapat ditemukan pada sel-sel tubuh termasuk hati ayam. Faktor seperti pH, suhu, dan konsentrasi dapat mempengaruhi kerja enzim katalase. Percobaan menunjukkan bahwa enzim katalase bekerja optimal pada kondisi netral dan suhu ruang.
Dokumen tersebut membahas tentang enzim katalase, termasuk pengaruhnya terhadap H2O2, faktor yang mempengaruhi kerjanya seperti pH dan suhu, serta organ penghasil enzim katalase. Melalui serangkaian percobaan, ditemukan bahwa enzim katalase dapat mengubah H2O2 menjadi air dan oksigen, dan kerjanya dipengaruhi oleh pH netral dan suhu ruangan. Enzim katalase ditemukan dalam hati ayam.
Dokumen ini merupakan laporan praktikum mengenai pengamatan kerja enzim katalase. Praktikum ini bertujuan untuk mengamati pengaruh konsentrasi substrat dan faktor lainnya terhadap kecepatan reaksi enzim katalase. Dalam praktikum ini diuji pengaruh konsentrasi H2O2 sebagai substrat, suhu, dan pH terhadap aktivitas enzim katalase yang diekstrak dari hati ayam.
Dokumen tersebut membahas tentang enzim katalase dan peranannya dalam menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Enzim katalase berperan sebagai katalisator untuk mereaksikan hidrogen peroksida yang berbahaya bagi sel menjadi produk yang tidak berbahaya. Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu dan pH, dimana pada suhu netral dan pH netral enzim akan bekerja optimal.
Dokumen tersebut membahas proses pembuatan bioetanol dari kulit pisang dan kulit singkong. Kedua bahan baku tersebut memiliki kandungan karbohidrat yang dapat dikonversi menjadi glukosa dan selanjutnya difermentasikan menjadi bioetanol. Metodologi pembuatan bioetanol dari kedua bahan baku tersebut melibatkan proses hidrolisis, fermentasi, dan distilasi walaupun terdapat perbedaan detail prosesnya. Has
Praktikum ini meliputi uji keasaman, viskositas, kandungan gula, dan aktivitas enzim amilase pada ludah. Uji dilakukan dengan mereaksikan ludah dengan berbagai larutan seperti asam cuka, HCl, NaOH, larutan kanji dan iodium. Hasilnya menunjukkan ludah bersifat netral, mengandung protein dan enzim amilase yang dapat memecah pati menjadi gula sederhana. Pemanasan dapat menurunkan aktiv
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan natrium nitrit sebagai zat pengawet pada pengolahan daging dan uji kualitatif serta kuantitatif untuk mengetahui kadar nitrit. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pembusukan daging dan memberikan warna merah, uji kualitatif untuk mendeteksi kehadiran nitrit, sedangkan uji kuantitatif menggunak
Enzim Schardinger dalam susu dapat mengkatalisis oksidasi formaldehida yang ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi putih setelah diinkubasi pada suhu 37°C selama 15 menit. Pemanasan susu dapat merusak enzim sehingga tidak terjadi perubahan warna.
7. 1 – 5 menit pertama setelah diteteskan ke iodium larutan coba berubah warna menjadi ungu (biru tua), berarti larutan yang diteteskan mengandung pati (iodium +).
8. 6-12 menit warna ungu mulai memudar dan berubah menjadi merah (eritrodektrin + maltosa)
40. Kemudian ditambah 2ml larutan pati 1% dan 8 tetes air liur dan dicampur sesegera mungkin.
41. Kemudian dimasukan ke penangas air 370C selama 15 menit. Setelah selesai lalu angkat dan dituangkan menjadi 2 bagian di dua tabung reaksi berbeda sebagai berikut :
45. Kemudian ditambah 2ml larutan pati 1% dan 8 tetes air liur dan dicampur sesegera mungkin.
46. Kemudian dimasukan ke penangas air 370C selama 15 menit. Setelah selesai lalu angkat dan dituangkan menjadi 2 bagian di dua tabung reaksi berbeda sebagai berikut :
50. Kemudian ditambah 2ml larutan pati 1% dan 8 tetes air liur dan dicampur sesegera mungkin.
51. Kemudian dimasukan ke penangas air 370C selama 15 menit. Setelah selesai lalu angkat dan dituangkan menjadi 2 bagian di dua tabung reaksi berbeda sebagai berikut :
56. Kemudian ditambah 2ml larutan pati 1% dan 8 tetes air liur dan dicampur sesegera mungkin.
57. Kemudian dimasukan ke penangas air 370C selama 15 menit. Setelah selesai lalu angkat dan dituangkan menjadi 2 bagian di dua tabung reaksi berbeda sebagai berikut :