1. Sistem komplemen adalah kumpulan protein plasma yang berperan melengkapi sistem pertahanan tubuh dengan mengikat, mengaktifkan, dan membentuk kompleks pada permukaan patogen untuk difagositosis atau dilisisi.
2. Terdiri dari 9 komponen utama (C1-C9) yang dapat diaktifkan lewat jalur klasik, alternatif, atau lektin untuk memicu respons inflamasi dan membentuk kompleks serangan membran.
3. Berperan dalam op
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine.Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui mekanisme sistem transpor spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Penggunaan diuretik dalam pengobatan medis dilakukan untuk menurunkan volume cairan ekstraseluler, khususnya pada penyakit yang berhubungan dengan edema dan hipertensi. Diuretik juga dilaporkan dapat dijadikan sebagai terapi sirosis hati, asites , sindrom nefritis, dan toksemia gagal ginjal. Sediaan diuretik dapat berasal dari senyawa kimia sintetik (buatan) dan alami (sumber hayati).
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi, distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat pada manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan dan disposisi obat.
Pengertian Antibiotik
Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme , khususnya dalam prosesinfeksi oleh bakteri.
Prinsip Dasar Penggunaan Antibiotika Rasional
1. Tepat indikasi
2. Tepat penderita
3. Tepat pemilihan jenis antibiotika
4. Tepat dosis
5. Efek samping minima
6. Bila di perlukan : Kombinasi yang tepat
7. Ekonomik
Obat adalah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia. (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 193/kab/B.VII/71)
Pemakaian diuretik sebagai terapi edema telah dimulai sejak abad ke-16. HgCl2 diperkenalkan oleh Paracelcus sebagai diuretik. 1930 Swartz menemukan bahwa sulfanilamide sebagai antimikrobial dapat juga digunakan untuk mengobati edema pada pasien payah jantung, yaitu dengan meningkatkan eksresi dari Na+. Diuretik modern semakin berkembang sejak ditemukannya efek samping dari obat-obat antimikroba yang mengakibatkan perubahan komposisi dan output urine.Terkecuali spironolakton, diuretik kebanyakan berkembang secara empiris, tanpa mengetahui mekanisme sistem transpor spesifik di nephron. Diuretik adalah obat yang terbanyak diresepkan di USA, cukup efektif, namun memiliki efek samping yang banyak pula.
Diuretik berasal dari kata dioureikos yang berarti merangsang berkemih atau merangsang pengeluaran urin. Dengan kata lain diuretik ialah obat yang dapat menambah kecepatan pembentukan urin. Istilah diuresis memiliki dua pengertian, ialah menunjukkan adanya penambahan volume urin yang diproduksi dan menunjukkan jumlah pengeluaran zat-zat terlarut dan air.
Diuretik adalah suatu sediaan yang dapat meningkatkan laju urinasi dan volume air seni. Penggunaan diuretik dalam pengobatan medis dilakukan untuk menurunkan volume cairan ekstraseluler, khususnya pada penyakit yang berhubungan dengan edema dan hipertensi. Diuretik juga dilaporkan dapat dijadikan sebagai terapi sirosis hati, asites , sindrom nefritis, dan toksemia gagal ginjal. Sediaan diuretik dapat berasal dari senyawa kimia sintetik (buatan) dan alami (sumber hayati).
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Surya Amal
Absorpsi obat adaah peran yang terpenting untuk akhirnya menentukan efektifitas obat. Sebelum obat diabsorpsi,terlebih dahulu obat itu larut dalam cairan biologis. Kelarutan (serta cepat lambatnya melarut) menentukan banyaknya obat terabsorpsi.
Organ dan sistem organ bekerja sama untuk tetap mempertahankan tubuh agar tetap hidup dan sehat. Dalam proses yang berat tersebut, sistem imun mempunyai peranan sentral.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. PREFACE
SISTEM IMUN
PERTAHANAN NONSPESIFIK
PERTAHANAN SPESIFIK
KOMPONEN SISTEM IMUN
(sistem limfoid)
RESPONS IMUN
(imunitas humoral, dan selular)
BARIER FISIK, KIMIA, MEKANIK
FAGOSITOSIS
INFLAMASI
ZAT ANTIVIRUS DAN
ANTIBAKTERI NONSPESIFIK
INTERFERON SISTEM
KOMPLEMEN
5. • Sistem komplemen adalah sekelompok protein plasma inaktif yang
bersirkulasi dalam darah yang meningkatkan atau melengkapi sistem
pertahanan tubuh.
• Ada sembilan komponen dasar komplemen yaitu C1 sampai C9 yang
bila diaktifkan, dipecah menjadi bagian-bagian yang besar dan kecil
(C3a, C4a dan sebagainya).
Berupa enzim tersendiri yg mengikat, mengaktifkan molekul lain
• Fragmen
Dapat berinteraksi dgn inhibitor yg menghentikan reaksi selanjutnya
6. • Komplemen sebagian besar disintesis di dalam hepar
oleh sel hepatosit, dan juga oleh sel fagosit mononuklear
yang berada dalam sirkulasi darah.
• Komplemen yang dihasilkan oleh sel fagosit mononuklear
terutama akan disintesis di tempat dan waktu terjadinya
aktivasi.
7. 1. Jalur klasik, untuk aktivasi komplemen memerlukan
reaksi antigen-antibodi sebagai pemicunya atau disebut
juga immunoglobulin.
2. Jalur alternatif, suatu bentuk tahanan nonspesifik,
dipicu oleh bakteri atau produknya tanpa memerlukan
raksi antigen-antibodi.
3. Jalur Lektin, diawali oleh stimulasi dari kompleks
manosa binding protein pada pada permukaan patogen.
8. Protein dari sistem
komplemen sebagian
besar mengalami sitesis
di dalam hati, yang
banyaknya sekitar 10%
dari seluruh protein
plasma.
Komponen protein dari
sistem diberi tanda
sebagai
C1,2,3,4,5,6,7,8,9.
Gambaran Umum
9. • Jalur klasik diaktifkan dengan :
• 1. Kompleks antigen-antibodi yang berisi IgG atau IgM
• 2. Virus
• 3. Produk bakteri
Komponen yang berpengaruh, C1-C9.
Mikroskop elektron memperlihatkan bahwa kompleks ini
berbentuk silindris; kompleks ini menembus membrane sel,
menghancurkannya dan menyebabkan lisisnya sel
10.
11. • Jalur ini diaktifkan oleh mikroorganisme termasuk
bakteri.
• Tidak ditemukan keikutsertaan C1, C2 atau C4.
Diperlukan C3b untuk inisiasi subsekuen kaskade yang
disiapkan oleh lisis C3 yang pelan berkesinambungan.
• Distabilkan oleh Properdin, yaitu saat terbentuk C3b
• Properdin: sejenis protein serum yang meningkatkan
aktivasi komplemen dengan cara menstabilkan protein
komplemen tertentu.
14. Jalur ini diawali oleh stimulasi dari kompleks manosa
binding protein pada permukaan pathogen yang kemudian
menstimulasi MBL, MASP-1, MASP-2.
Ketiga komponen ini kemudian menghasilkan komponen
enzimatik yang menstimulasi C4.
15.
16. 1.Inflamasi
Langkah awal menghancurkan benda asing dan m.o, serta
membersihkan jaringan yang rusak. Dalam inflamasi, ada 3 hal
yang terjadi, yaitu:
• Peningkatan pasokan darah ke tempat benda asing dan
mikroorganisme atau jaringan yang rusak
• Peningkatan permeabilitas kapiler oleh pengerutan sel endotel
memungkinkan molekul besar seperti antibodi dan fagosit
bergerak keluar pembuluh darah menuju ke tempat benda
asing, mikroorganisme atau jaringan yang rusak.
• Aktivasi komplemen C3 dan C5 menghasilkan fragmen kecil
C3a dan C5a yang merupakan anafilatoksin yang memacu
degranulasi sel mast dan atau basofil melepas histamin yang
meningkatkan permeabilitas vaskular dan kontraksi otot polos
dan keluarnya plasma yang mengandung banyak antibodi,
opsonin, dan komponen komplemen ke jaringan.
17. lanjutan…
2. Kemokin
Merupakan molekul yang dapat menarik dan mengerahkan
sel-sel fagosit. C3a, C5a, dan C5-6-7 merupakan kemokin
yang dapat mengerahkan sel-sel fagosit.
3. Opsonin
Opsonin adalah molekul yang dapat diikat di satu pihak
oleh partikel (kuman) dan di lain pihak oleh reseptornya
pada fagosit sehingga memudahkan fagositosis bakteri
atau sel lain.
18. lanjutan…
4. Adherens Imun
Merupakan fenomena dari partikel antigen yang melekat
pada berbagai permukaan (misalnya permukaan pembuluh
darah), kemudian dilapis antibodi dan mengaktifkan
komplemen. Akibatnya antigen akan mudah difagositosis.
C3b berfungsi dalam adherens imun tersebut.
5. Eliminasi Kompleks Imun
Neutrofil dapat mengeliminasi kompleks imun kecil dalam
sirkulasi. Bila antigen tidak larut yang diikat antibodi dan
dibentuk dalam darah atau jaringan tidak disingkirkan, akan
memacu inflamasi dan dapat menimbulkan penyakit
kompleks imun, kompleks besar tidak larut sulit untuk
disingkirkan dari jaringan, sejumlah besar C3 yang diaktifkan
dapat melarutkan kompleks tersebut.
19. lanjutan…
6. Lisis Osmotik Bakteri
Aktivasi komplemen yang terjadi di permukaan sel bakteri
akan membentuk Membrane Attack Complex dan akhirnya
menimbulkan lisis osmotik sel atau bakteri.
7. Aktivasi Sitolitik
C8-9 merusak membran membentuk saluran-saluran dalam
membran sel yang menimbulkan lisis osmotik.
20. Beberapa reseptor penting yg berikatan dengan
komplemen.
• CR1 : menginduksi proses fagositosis bakteri, mengikat
C3b dan C4b.
• CR2 : reseptor terhadap virus Epstein-Barr yang
menyebabkan infeksi mononukleosis dan untuk
proses migrasi dan adhesi leukosit, mengikat C3b
dan C4b.
• CR3 : menginduksi proses fagositosis bakteri
• CR4 : respon fagositosis